P U T U S A N NOMOR : 693/PID/2016/PT MDN AN “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara dalam perkara terdakwa : ED pidana pada pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut : WALSON PURBA; Tempat Lahir : Sumbul; Umur/Tgl. lahir : 65 tahun / 11 November 1951; Jenis Kelamin : Laki-Laki; Kebangsaan : Indonesia; Tempat Tinggal : Parluasan, Kelurahan Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horison, Kecamatan Sidamanik, GG IM Nama Lengkap Agama : Pekerjaan : Kristen Protestan; Wiraswasta; SMP (tidak tamat); LA N Pendidikan : TIN Kabupaten Simalungun; Terdakwa tersebut telah ditahan dalam Penahanan Rumah oleh : 1. Penuntut Umum sejak tanggal 18 Juli 2016 s.d tanggal 06 Agustus 2016; DI 2. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalungun sejak tanggal 22 Agustus 2016 s.d tanggal 20 September 2016; 3. Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Simalungun sejak tanggal 21 NG A September 2016 s.d tanggal 19 November 2016; Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum Pengadilan Tinggi Tersebut ; PE Telah membaca : Halaman 1 dari 15 halaman putusan No. 693/Pid./2016/PT.Mdn.. I. Surat Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 693/PID/2016/PT.MDN, tanggal 22 Nopember 2016, tentang penunjukan Majelis II. AN Hakim Tinggi untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat banding; Berkas perkara banding Nomor 693/PID/2016/PT.MDN, berkas perkara beserta salinan Resmi Putusan Pengadilan Negeri Simalungun Nomor : Menimbang, bahwa Terdakwa telah ED 331/Pid.B/2016/PN.Sim, tanggal 27 Oktober 2016 yang dimintakan banding; didakwa oleh Penuntut Umum sebagaimana dalam Surat Dakwaannya tertanggal 18 Juli 2016 Nomor Register yang pada pokoknya berisi sebagai berikut : GG KESATU : IM Perkara PDM-142/Siant/N.2.24/Ep.1/07/2016 yang telah dibacakan di persidangan Bahwa ia terdakwa WALSON PURBA pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 sekira pukul 11.00 Wib atau pada suatu waktu lain dalam bulan Maret 2016 bertempat di warung milik ROSMADA BR SARAGIH yang berada di Kelurahan TIN Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun atau pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Simalungun, telah melakukan penganiayaan. Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara dan dalam keadaan sebagai berikut : LA N Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, saksi korban RINI BR PURBA bersama – sama dengan saksi JHON PEBRUANSON SARAGIH (suami saksi korban) membeli nasi di warung milik saksi ROSMADA BR SARAGIH yang terletak di Kelurahan Haranggaol Kecamatan Haranggol Kabupaten Simalungun dan pada yang bersamaan terdakwa WALSON PURBA sedang makan di dalam DI warung tersebut, lalu terdakwa WALSON PURBA mengatakan “bungkus kon ikan ni orang kaya (bungkuskan ikan orang kaya ini)” akan tetapi korban tidak menanggapi ucapan tersebut dan hanya diam saja, setelah pesanan nasi milik saksi korban NG A selesai dibungkus, selanjutnya saksi korban menemui saksi JHON PEBRUANSON SARAGIH yang menunggu di depan warung tersebut dan pada saat itu saksi korban melihat saksi HERIDA BR SARAGIH sedang berada di depan rumahnya, lalu saksi korban mengatakan kepada saksi HERIDA BR SARAGIH, “sudah cair uangku eda?” dan dijawab oleh saksi HERIDA BR SARAGIH “sudah eda, tapi bungkusan dulu satu PE bungkus untuk ku”, lalu korban menjawab “ minta aja eda, biar akupun yang bayar, kan aku orang kaya”. Kemudian dari dalam warung terdakwa berteriak mengatakan Halaman 2 dari 15 halaman putusan No. 693/Pid./2016/PT.Mdn.. kepada saksi korban “hei panakko.... pannako ha nima haganupan (hei pencuri... pencurinya kalian semua)”, mendengar perkataan terdakwa tersebut, saksi korban pun menjawab “manakko aha (mencuri apa?)”, lalu terdakwa keluar dari dalam AN warung dan mengatakan kepada saksi korban “Manakko pelet hu (mencuri peletku), kemudian saksi korban mengatakan kepada terdakwa “lang adong hu takko pelet mu... adong saksi na (Aku tidak ada mencuri peletmu, ada saksinya tidak?) dan ED karena emosi terdakwa langsung mendatangi saksi korban, lalu memukul wajah saksi korban dengan menggunakan tangan sebelah kanan dengan posisi di kepal yang mengakibatkan saksi korban mengeluarkan darah dari dalam hidungnya dan atas kejadian tersebut, saksi korban langsung melaporkan terdakwa ke Polsek Purba IM guna diproses sesuai dengan hukum yang berlaku; Akibat perbuatan tersebut saksi korban mengalami luka sesuai dengan Visum et Repertum Nomor: 40/III/Pusk/ 2016 Tanggal 14 Maret 2016 An. RINI PURBA yang GG dibuat dan ditanda tangani oleh Dr. Sunarlina Saragih, selaku dokter pada Puskesmas Haranggaol yang menerangkan bahwa: - korban datang dalam keadaan sadar pukul 11.05 Wib dengan hasil pemeriksaan TIN pada wajah dibagian hidung terasa sakit dan mengeluarkan darah dari kedua lobang hidung merah dan bengkak. Kesimpulan : Hidung bengkak serta mengeluarkan darah dari kedua lobang hidung; KUHPidana; DAN KEDUA : LA N Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1) DI Bahwa ia terdakwa WALSON PURBA pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 sekira pukul 11.00 Wib atau pada suatu waktu lain dalam bulan Maret 2016 bertempat di warung milik ROSMADA BR SARAGIH yang berada di Kelurahan NG A Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun atau pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Simalungun, Dengan sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum. Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara dan dalam keadaan PE sebagai berikut : Halaman 3 dari 15 halaman putusan No. 693/Pid./2016/PT.Mdn.. Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, saksi korban RINI BR PURBA bersama – sama dengan saksi JHON PEBRUANSON SARAGIH (suami saksi korban) membeli nasi di warung milik saksi ROSMADA BR SARAGIH AN yang terletak di Kelurahan Haranggaol Kecamatan Haranggol Kabupaten Simalungun dan pada yang bersamaan terdakwa WALSON PURBA sedang makan di dalam warung tersebut, lalu terdakwa WALSON PURBA mengatakan “ bungkus kon ikan ni ED orang kaya (bungkuskan ikan orang kaya ini)” akan tetapi korban tidak menanggapi ucapan tersebut dan hanya diam saja, setelah pesanan nasi milik saksi korban selesai dibungkus, selanjutnya saksi korban menemui saksi JHON PEBRUANSON SARAGIH yang menunggu di depan warung tersebut dan pada saat itu saksi korban IM melihat saksi HERIDA BR SARAGIH sedang berada di depan rumahnya, lalu saksi korban mengatakan kepada saksi HERIDA BR SARAGIH “sudah cair uangku eda?” dan dijawab oleh saksi HERIDA BR SARAGIH “sudah eda, tapi bungkusan dulu satu GG bungkus untuk ku”, lalu korban menjawab “ minta aja eda, biar akupun yang bayar, kan aku orang kaya”. Kemudian dari dalam warung terdakwa berteriak mengatakan kepada saksi korban “hei panakko.... pannako ha nima haganupan (hei pencuri... pencurinya kalian semua)”, mendengar perkataan terdakwa tersebut, saksi korban warung tepatnya di TIN pun menjawab “manakko aha (mencuri apa?)”, tempat khalayak ramai lalu terdakwa keluar dari dalam mengatakan kepada saksi korban “Manakko pelet hu (mencuri peletku), kemudian saksi korban mengatakan kepada terdakwa “lang adong hu takko pelet mu... adong saksi na? (Aku tidak ada mencuri peletmu, ada saksinya tidak?)” dan karena emosi terdakwa langsung mendatangi LA N saksi korban, lalu memukul wajah saksi korban dengan menggunakan tangan sebelah kanan dengan posisi di kepal yang mengakibatkan saksi korban mengeluarkan darah dari dalam hidungnya dan atas kejadian tersebut, saksi korban langsung melaporkan terdakwa ke Polsek Purba guna diproses sesuai dengan DI hukum yang berlaku; Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 310 Ayat (1) NG A KUHPidana; Menimbang bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan tuntutan tanggal 20 Oktober 2016 No.Reg.Perk : PDM-142/Siant/ Ep.1/07/2016, yang pada pokoknya mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalungun yang memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya berkenan untuk memutuskan sebagai berikut : PE 1. Menyatakan terdakwa WALSON PURBA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”Penganiayaan dan Penghinaan”, Halaman 4 dari 15 halaman putusan No. 693/Pid./2016/PT.Mdn.. sebagaimana dalam surat Dakwaan Pasal 351 ayat (1) KUHPidana dan Pasal 310 ayat (1) KUHPidana; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa WALSON PURBA dengan pidana penjara AN selama : 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah terdakwa tetap ditahan; 3. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.3.000.- (tiga ribu ED rupiah); Menimbang bahwa Pengadilan Negeri Simalungun Nomor : 331/Pid.B / 2016 /PN.Sim, tanggal 27 Oktober 2016 telah menjatuhkan putusan sebagai berikut : Menyatakan Terdakwa WALSON PURBA telah terbukti secara sah dan IM 1. meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaan dan Penistaan”; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan; Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan GG 3. seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menetapkan agar Terdakwa tetap ditahan; 5. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. TIN 4. 3.000,- (tiga ribu rupiah); Setelah membaca berturut-turut : 1. Akta permintaan banding oleh Jaksa Penuntut Umum, Nomor 331/Akta.Pid.B LA N /2016/PN.Sim, yang dibuat dan ditandatangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Simalungun yang menyatakan bahwa pada hari Rabu tanggal 02 Nopember 2016, Jaksa Penuntut Umum telah menyatakan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Simalungun Nomor :331/Pid.B/2016/PN.Sim tanggal 27 Oktober 2016, dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada DI Terdakwa,oleh Sabarman Saragih Jurusita Pengadilan Negeri Simalungun pada hari Senin tanggal 07 Nopember 2016 ; Akta Memori banding Jaksa Penuntut Umum yang diterima di Kepaniteraan NG A 2. Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 18 Nopember 2016 ; 3. Relas Pemberitahuan dan Penyerahan Memori banding kepada Terdakwa tanggal 23 Nopember 2016 ; 4. Akta Kontra Memori banding dari Jaksa Penuntut Umum yang diterima di PE Kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 18 Nopember 2016 ; Halaman 5 dari 15 halaman putusan No. 693/Pid./2016/PT.Mdn.. 5. Relas Pemberitahuan dan Penyerahan Kontra Memori banding kepada Terdakwa tanggal 23 Nopember 2016 ; 6. Akta permintaan banding oleh Terdakwa Nomor 331/Akta.Pid.B /2016/PN.Sim, AN yang dibuat dan ditandatangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Simalungun yang menyatakan bahwa pada hari Kamis tanggal 03 Nopember 2016, Terdakwa telah menyatakan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri ED Simalungun Nomor :331/Pid.B/2016/PN.Sim tanggal 27 Oktober 2016, dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum,oleh Sabarman Saragih Jurusita Pengadilan Negeri Simalungun pada hari Jumat tanggal 04 Nopember 2016 ; Akta Memori banding terdakwa yang diterima diKepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 11Nopember 2016 ; IM 7. 8. Relas Pemberitahuan dan Penyerahan Memori banding terdakwa kepada Jaksa 9. Surat pemberitahuan, GG Penuntut Umum tanggal 14 Nopember 2016 ; untuk mempelajari berkas perkara yang ditujukan Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa pada tanggal 4 Nopember 2016 Nomor W2.U.16 / 6586 / HN.01.10/XI/2016 dan kepadanya telah diberikan TIN kesempatan untuk membaca dan mempelajari berkas perkara selama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal 7 Nopember 2016 sampai dengan tanggal 15 Nopember 2016 sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan untuk pemeriksaan ditingkat banding ; LA N Menimbang, bahwa permintaan pemeriksaan banding oleh Jaksa Penuntut Umum dan terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta memenuhi syarat - syarat yang ditentukan dalam Undang - Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima ; Jaksa Penuntut Umum, keberatan atas putusan DI Menimbang bahwa Pengadilan Negeri Simalungun sebagaimana yang diuraikan dalam memori banding NG A sebagai berikut : Alasan-alasan kami mengajukan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Simalungun sebatas pada lamanya pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa WALSON PURBA, yaitu sebagai berikut : 1. Bahwa Strafmaat Putusan Pengadilan Negeri Simalungun terhadap terdakwa PE WALSON PURBA tidak memenuhi rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat . hal ini ditinjau dari beberapa segi: Halaman 6 dari 15 halaman putusan No. 693/Pid./2016/PT.Mdn.. - Segi Sosial Budaya Bahwa strafmaat Putusan Pengadilan Negeri Simalungun tersebut terlalu rendah sehingga tidak bagi korban yang mengalami kekerasan dan penistaan - AN terhadap saksi korban bernama Rini br Purba. Bahwa berdasarkan fakta yang diperoleh di dalam persidangan, saksi korban sudah tidak dapat memaafkan terdakwa atas perbuatan yang ED dilakukan oleh terdakwa. Padahal secara usia, saksi korban jauh lebih muda dari terdakwa dan saksi korban adalah seorang perempuan. Di fakta persidangan juga, terlebih dahulu saksi korban mengalami penistaan yang dilakukan oleh terdakwa yang mana perbuatan tersebut dilakukan terdakwa IM di sebuah warung nasi milik Rasmada br Saragih yang pada saat di warung dan disekitar warung banyak orang dan terdakwa menuduhkan sesuatu kepada saksi korban yaitu dengan mengatkan bahwa saksi korban mencuri GG pellet (pakan) ikan milik terdakwa. Ucapan dari terdakwa tersebut akan menimbulkan efek kepada saksi korban yang seakan-akan saksi korban tersebut adalah seorang pencuri. Mengingat kelurahan haranggaol tersebut berada di tepi danau toba yang masyarakat yang tinggal diwilayah tersebut TIN selain bertani juga budidaya ikan tawar. Dalam budidaya ikan tawar, pellet merupakan makan pilihan yang digunakan masyarakat untuk ikan yang dibudidayakan. Dan apabila pada suatu ketika, ada masyarakat yang kehilangan pellet, maka orang dapat beranggapan yang mencuri pellet tersebut adalah saksi korban hal ini terjadi akibat ucapan yang pernah LA N disampaikan oleh terdakwa kepada saksi korban. Jika itu terjadi, saksi korban akan merasa malu dan akan membuat saksi korban terasing dalam lingkungan masyarakat. - Bahwa di dalam fakta persidangan, selain mengatakan saksi korban DI mencuri pakan ikan milik terdakwa, terdakwa juga melakukan kekerasan terhadap saksi korban dengan cara memukul bagian wajah dari saksi korban sehingga saksi korban tidak dapat melakukan pekerjaan selama 3 NG A hari sebagai bagaimana Surat Keterangan Sakit dari Puskesmas Haranggaol. Yang dialami saksi korban seperti kalimat “ sudah jatuh, ketimpa tangga pula” dan terhadap perkara ini, sudah dituduh yang tidaktidak dipukul pula. Belum lagi kekerasan yang dilakukan oleh terdakwa adalah kepada seorang perempuan bukan laki-laki. Sudah tidak pantas, PE seseorang yang lebih tua memukul seorang wanita yang notabene nya dalam adat istiadat karena antara terdakwa dan saksi korban mempunyai Halaman 7 dari 15 halaman putusan No. 693/Pid./2016/PT.Mdn.. marga yang sama yaitu purba. Seharusnya, orang tua melindungi anaknya bukan untuk menyakiti anaknya apalagi dalam kultur batak, perempuan itu harus dilindungi. Segi Politik Hukum AN - Bahwa penjatuhan hukuman terhadap seseorang yang ditinjau dari Politik Hukum adalah dengan tujuan : ED a. Menghukum orang bersalah dan ada rasa penyesalan b. Mencegah masyarakat dari korban kejahatan c. Supaya masyarakat tidak mencontoh atas perbuatan yang sudah dilakukan oleh terdakwa. IM Bahwa menurut literature inggris R3D, tujuan pidana itu adalah : 1) Reformation berguna bagi masyarakat 2) Restraint, GG Yaitu, memperbaiki atau merehabilitasi penjahat menjadi orang baik dan Yaitu, Mengasingkan pelanggar dari masyarakat sehingga timbul rasa aman 3) Retribution, TIN masyarakat Yaitu, Pembalasan terhadap pelanggar karena telah melakukan kejahatan 4) Detterencce Yaitu, menjera atau mencegah sehingga baik terdakwa sebagai individual LA N maupun orang lain yang potensi menjadi penjahat akan jera atau takut untuk melakukan kejahatan melihat pidana yang dijatuhkan. Jika melihat tujuan pemidanaan pada angka 4 tersebut di atas dan dihubungkan pertimbangan Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Simalungun Nomor : 331/Pid.B/ 2016/PN.Sim 27 Oktober 2016, dimana dalam pertimbangan DI Majelis Hakim halaman 19 alinea ketiga menyatakan “tujuan dari pemidanaan bukan lagi merupakan suatu pembalasan terhadap diri terdakwa, melainkan NG A adalah suatu pembinaan yang terkandung dalam unsur derita terhadap pelaku pidana.” Terhadap pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalungun tersebut kami penuntut umum tidak sependapat karena pertimbangan pemidanaan yang dibuat oleh Majelis Hakim hanya semata mata untuk kepentingan terdakwa tidak berpihak kepada kepentingan saksi korban yang merasa terpukul dengan perbuatan terdakwa. Selain daripada itu, pidana yang telah dijatuhkan kepada PE terdakwa seperti itu akan membuat si terdakwa tidak akan menjadi jera dan juga akan mempunyai dampak kepada orang lain dimana pidana tersebut tidak membuat Halaman 8 dari 15 halaman putusan No. 693/Pid./2016/PT.Mdn.. orang lain takut dalam melakukan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang. Selain dari itu, keadaan seperti ini dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang untuk melakukan perbuatan yang sama melihat ancaman yang dijatuhkan terlalu ringan.. AN Dengan demikian, Putusan yang dijatuhkan menurut hemat kami tidak mempunyai dasar pertimbangannya, tidak memadai baik dilihat dari segi edukatif, preventif maupun represif karena kejahatan yang dilakukan terdakwa telah ED mengabaikan kepentingan orang banyak, sehingga perlu mendapat pemidanaan yang setimpal sehingga tujuan pemidanaan itu sendiri dapat tercapai yaitu untuk membuat jera sipelaku dan menjadi alat bagi Negara untuk mencegah terjadinya IM tindak pidana. Oleh karena itu, kami mohon agar Pengadilan Tinggi Medan menerima permohonan banding ini dan menyatakan : telah terbukti secara sah dan GG 1. Menyatakan Terdakwa WALSON PURBA meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaan dan Penistaan” sebagaimana dalam surat dakwaan Pasal 351 ayat (1) KUHP dan Pasal 310 ayat (1) KUHP TIN 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Walson Purba dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah terdakwa tetap ditahan 3. Menetapkan agar terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 3000,(tiga ribu rupiah); Terdakwa, keberatan atas putusan Pengadilan Negeri LA N Menimbang bahwa Simalungun yang diuraikan dalam memori bandingnya sebagai berikut : Bahwa terdakwa telah ditahan dalam Tahanan RUMAH di Haranggaol : - Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 18 Juli 2016 sampai dengan tanggal 19 - DI Nopember 2016 ; Oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalungun sejak tanggal 22 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 20 September 2016 ; Perpanjangan penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Simalungun sejak NG A - tanggal 21 September 2016 sampai dengan tanggal 19 Nopember 2016 ; Bahwa terdakwa telah di dakwa oleh Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Simalungun dengan Surat Dakwaannya tertanggal 18 Juli 2016 2016 Nomor : PDM-142/Siant/N.2.24/Ep.1/07/2016 dengan Dakwaan melanggar pasal PE 351 ayat (1) KUHPidana dan pasal 310 ayat (1) KUHPidana ; Halaman 9 dari 15 halaman putusan No. 693/Pid./2016/PT.Mdn.. Bahwa terdakwa telah dituntut oleh Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Simalungun berdasarkan Surat Tuntutan Pidana tertanggal 20 Oktober 2016 yang menyatakan Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana dalam pasal 351 ayat AN (1) KUHPidana dan pasal 310 ayat (1) KUHPidana dengan pidana penjara selama 1(satu) tahun dan 6(enam) bulan ; Bahwa atas Tuntutan Pidana Penuntut Umum tersebut, Majelis Hakim Pengadilan ED Negeri Simalungun telah menjatuhkan Putusannya tertanggal 27 Oktober 2016 yang amar putusannya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa WALSON PURBA telah terbukti secara sah dan IM meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaan dan Penistaan “; 2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana Penjara GG selama 6(enam) bulan ; 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan ; 4. Menetapkan agar terdakwa tetap ditahan ; TIN 5. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 3.000,-(tiga ribu rupiah) ; Bahwa terhadap Dakwaan Penuntut Umum tersebut diatas, terdakwa tidak membantah dan mengakui segala keterangan saksi-saksi di persidangan, bahwa LA N benar Terdakwa telah melakukan Penganiayaan dan Penistaan terhadap saksi korban Rini Br, Purba ; Bahwa terdakwa melakukan hal tersebut disebabkan oleh perasaan emosi sesaat yang timbul saat melihat saksi korban, karena beberapa waktu sebelumnya DI terdakwa telah kehilangan pakan ikan (Pellet) yang menurut keyakinan terdakwa saksi korban yang telah mengambilnya, akan tetapi karena tidak ada saksi yang NG A melihatnya sehingga terdakwa tidak punya bukti untuk memprosesnya secara hukum ; Bahwa atas perbuatan terdakwa tersebut, terdakwa telah dipidana dengan pidana penjara selama 6(enam) bulan yang menurut Terdakwa lamanya pidana penjara tersebut terlalu berat bagi terdakwa yang sedang menderita sakit jantung dan PE frostat disamping usia terdakwa yang sudah uzur; Halaman 10 dari 15 halaman putusan No. 693/Pid./2016/PT.Mdn.. Bahwa sejak perkara tersebut masih dalam tingkat penyidikan, Penuntut Umum sampai pemeriksaan perkara di Pengadilan Negeri Simalungun, dan sampai saat memori banding ini terdakwa majukan, terdakwa masih terus berobat jalan di AN Puskesmas Haranggaol dan terkadang harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum di Pematangraya untuk diopname (Surat Keterangan Dokter terlampir) ; Bahwa oleh karena itu terdakwa mengajukan Memori Banding ini dengan ED permintaan berkenan kiranya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Sumatera Utara yang memeriksa dan mengadili perkara ini menjatuhkan putusan dengan pidana IM yang seringan-ringannya ; Menimbang, atas memori banding terdakwa , Jaksa Penuntut Umum mengajukan Kontra Memori banding tanggal 18 Nopember 2016 , yang berbunyi GG sebagai berikut : Bahwa terdakwa WALSON PURBA pada hari Kamis tanggal 3 November 2016 (masih dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang) telah menyatakan banding; TIN Alasan-alasan terdakwa mengajukan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Simalungun pada pokoknya meminta keringanan hukuman, dengan pertimbangan Bahwa terdakwa sedang menderita sakit jantung dan prostat. PE NG A DI LA N Bahwa menjadikan sakit jantung dan prostat sebagai alasan meminta pertimbangan keringanan hukuman adalah tidak berdasar karena ketika dipersidangan terdakwa tidak pernah menyampaikannya. Setelah penuntut umum membacakan tuntutannya, terdakwa diberikan hak oleh majelis hakim untuk menyampaikan pledoinya dan dalam penyampaian pledoi tersebut terdakwa meminta kepada Majelis Hakim agar dapat kiranya meringankan hukuman yang akan dijatuhkan kepada terdakwa dan menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan. Tidak ada sedikitpun terdakwa menyampaikan pledoinya meminta keringanan hukuman dikarenakan terdakwa dalam keadaan sakit jantung dan prostat (vide : Putusan PN. Simalungun Nomor :331/Pid. B /2016/PN. Sim, hlm. 10 alinea pertama) padahal dalam memori banding terdakwa pada halaman ketiga titik 3 menerangkan sejak perkara masih dalam tingkat penyidikan, penuntutan sampai pada pemeriksaan di pengadilan terdakwa masih berobat jalan. Sehingga, dalam memori banding terdakwa tersebut yang menjadikan alasan penyakit untuk meminta keringanan hukuman adalah sangat tidak berdasar. Penuntut umum juga tidak sependapat dengan Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalungun yang menjatuhi pidana penjara terhadap terdakwa selama 6 (enam) bulan dikarenakan pidana tersebut masih terlalu ringan. Majelis Hakim menjatuhkan pidana tersebut hanya semata-mata untuk kepentingan terdakwa tetapi tidak melihat terhadap Halaman 11 dari 15 halaman putusan No. 693/Pid./2016/PT.Mdn.. kepentingan saksi korban Rini br Purba apakah sudah adil atau belum dan menurut penuntut umum pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalungun belum memenuhi rasa keadilan bagi saksi korban . NG A DI LA N TIN GG IM ED AN - Bahwa berdasarkan fakta yang diperoleh di dalam persidangan, saksi korban sudah tidak dapat memaafkan terdakwa atas perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa. Padahal secara usia, saksi korban jauh lebih muda dari terdakwa dan saksi korban adalah seorang perempuan. Di fakta persidangan juga, terlebih dahulu saksi korban mengalami penistaan yang dilakukan oleh terdakwa yang mana perbuatan tersebut dilakukan terdakwa di sebuah warung nasi milik Rasmada br Saragih yang pada saat di warung dan disekitar warung banyak orang dan terdakwa menuduhkan sesuatu kepada saksi korban yaitu dengan mengatkan bahwa saksi korban mencuri pellet (pakan) ikan milik terdakwa. Ucapan dari terdakwa tersebut akan menimbulkan efek kepada saksi korban yang seakan-akan saksi korban tersebut adalah seorang pencuri. Mengingat kelurahan haranggaol tersebut berada di tepi danau toba yang masyarakat yang tinggal diwilayah tersebut selain bertani juga budidaya ikan tawar. Dalam budidaya ikan tawar, pellet merupakan makan pilihan yang digunakan masyarakat untuk ikan yang dibudidayakan. Dan apabila pada suatu ketika, ada masyarakat yang kehilangan pellet, maka orang dapat beranggapan yang mencuri pellet tersebut adalah saksi korban hal ini terjadi akibat ucapan yang pernah disampaikan oleh terdakwa kepada saksi korban. Jika itu terjadi, saksi korban akan merasa malu dan akan membuat saksi korban terasing dalam lingkungan masyarakat. - Bahwa di dalam fakta persidangan, selain mengatakan saksi korban mencuri pakan ikan milik terdakwa, terdakwa juga melakukan kekerasan terhadap saksi korban dengan cara memukul bagian wajah dari saksi korban sehingga saksi korban tidak dapat melakukan pekerjaan selama 3 hari sebagai bagaimana Surat Keterangan Sakit dari Puskesmas Haranggaol. Yang dialami saksi korban seperti kalimat “ sudah jatuh, ketimpa tangga pula” dan terhadap perkara ini, sudah dituduh yang tidaktidak dipukul pula. Belum lagi kekerasan yang dilakukan oleh terdakwa adalah kepada seorang perempuan bukan laki-laki. Sudah tidak pantas, seseorang yang lebih tua memukul seorang wanita yang notabene nya dalam adat istiadat karena antara terdakwa dan saksi korban mempunyai marga yang sama yaitu purba. Seharusnya, orang tua melindungi anaknya bukan untuk menyakiti anaknya apalagi dalam kultur batak, perempuan itu harus dilindungi. PE Selain daripada itu, pidana yang telah dijatuhkan kepada terdakwa seperti itu akan membuat si terdakwa tidak akan menjadi jera dan juga akan mempunyai dampak kepada orang lain dimana pidana tersebut tidak membuat orang lain takut dalam melakukan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang. Selain dari itu, keadaan seperti ini dapat Halaman 12 dari 15 halaman putusan No. 693/Pid./2016/PT.Mdn.. ED AN dimanfaatkan oleh orang-orang yang untuk melakukan perbuatan yang sama melihat ancaman yang dijatuhkan terlalu ringan.. Dengan demikian, Putusan yang dijatuhkan menurut hemat kami tidak mempunyai dasar pertimbangannya, tidak memadai baik dilihat dari segi edukatif, preventif maupun represif karena kejahatan yang dilakukan terdakwa telah mengabaikan kepentingan orang banyak, sehingga perlu mendapat pemidanaan yang setimpal sehingga tujuan pemidanaan itu sendiri dapat tercapai yaitu untuk membuat jera sipelaku dan menjadi alat bagi Negara untuk mencegah terjadinya tindak pidana. Oleh karena itu, kami mohon agar Pengadilan Tinggi Medan menyatakan : TIN GG IM 1. Menolak untuk seluruhnya memory banding dari terdakwa Walson Purba . 2. Menyatakan Terdakwa WALSON PURBA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaan dan Penistaan” sebagaimana dalam surat dakwaan Pasal 351 ayat (1) KUHP dan Pasal 310 ayat (1) KUHP. 3. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Walson Purba dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah terdakwa tetap ditahan. 4. Menetapkan agar terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 3000,(tiga ribu rupiah); Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding memeriksa dan mempelajari berkas perkara Pidana Nomor 331/Pid.B/2016.PN.Sdk tanggal 27 Oktober 2016 , Memori banding dari terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum serta LA N kontra memori banding dengan surat-surat yang berhubungan dengan perkara dan salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Simalungun , Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa pertimbangan hukum dalam putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah meyakinkan DI bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaan dan Penistaan “ , telah tepat dan benar karena pertimbangan – pertimbangan tersebut berdasarkan fakta – fakta hukum yang diperoleh di persidangan, oleh karenanya Majelis Hakim tingkat banding NG A dapat menyetujuinya dan mengambil alih sebagai dasar pertimbangan Majelis Hakim tingkat banding sendiri dalam mengadili perkara terdakwa ditingkat banding ; Menimbang, bahwa terhadap Memori Banding yang diajukan oleh kuasa hukum terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum pada prinsipnya tidak ada hal-hal baru PE yang dapat membatalkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama, maka Memori Halaman 13 dari 15 halaman putusan No. 693/Pid./2016/PT.Mdn.. Banding tersebut tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut, dan putusan ini harus AN dianggap sebagai tanggapannya; -----Menimbang, bahwa dengan mengambil alih pertimbangan Hakim tingkat pertama, maka Pengadilan Tinggi dapat mempertahankan putusan Pengadilan Negeri Simalungun Nomor : 331/Pid.B / 2016 /PN.Sim, tanggal 27 Oktober 2016, haruslah ED dikuatkan ; ------- Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dipidana, maka Terdakwa harus pula dibebani untuk membayar biaya perkara dalam IM kedua tingkat peradilan ini; Memperhatikan pasal 351 ayat 1 KUHP , Pasal 310 ayat 1 KUHP , UU No. 8 GG Tahun 1981 tentang KUHAP dan peraturan lain yang bersangkutan ; TIN MENGADILI - Menerima permintaan banding dari terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum tersebut; - Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Simalungun No. 331/PID.B / 2016/PN.Sim tanggal 27 Oktober 2016 , yang dimintakan banding tersebut; - Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua LA N tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp.2.500.- (dua ribu lima ratus rupiah); Demikian diputuskan dalam Pengadilan Tinggi Medan pada hari rapat RABU permusyawaratan Majelis Hakim tanggal 14 DESEMBER 2016 DI oleh kami : ARIFIN RUSLI HUTAGAOL, SH. MH. sebagai Hakim Ketua Majelis ALI NAFIAH DALIMUNTHE,SH.MM,MH dan LINTON SIRAIT, SH. MH. masing - NG A masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Surat Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 693/PID/2016/PT.MDN , tanggal 22 Nopember 2016, tentang penunjukan Majelis Hakim Tinggi untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat banding dan putusan tersebut telah diucapkan pada hari ini SELASA tanggal 03 JANUARI 2017 di dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan dihadiri oleh kedua Hakim Anggota tersebut, PE dibantu oleh MANGARATUA SIMARMATA, SH. sebagai Panitera Pengganti pada Halaman 14 dari 15 halaman putusan No. 693/Pid./2016/PT.Mdn.. Pengadilan Tinggi Medan tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum maupun para Terdakwa ; KETUA MAJELIS: AN HAKIM ANGGOTA : - TTD - - TTD - ALI NAFIAH DALIMUNTHE,SH.MM,MH ARIFIN RUSLI HUTAGAOL SH. MH ED - TTD LINTON SIRAIT, SH. MH. - TTD - IM PANITERA PENGGANTI: PE NG A DI LA N TIN GG MANGARATUA SIMARMATA,SH Halaman 15 dari 15 halaman putusan No. 693/Pid./2016/PT.Mdn..