“KAWIN KONTRAK” DALAM PANDANGAN IMAM MAZHAB SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) pada Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Oleh : Rahmad Zulfanedi No. Mhs : 02410579 Program Studi : Ilmu Hukum UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS HUKUM YOGYAKARTA 2009 SKRIPSI “KAWIN KONTRAK” DALAM PANDANGAN IMAM MAZHAB Telah dapertahankan dihadapan tim penguji dalam ujian pendadaran pada tanggal 28 desember 2009 dan dinyatakan LULUS Yogyakarta, 28 desember 2009 Tim penguji Tanda Tangan SKRIPSI “KAWIN KONTRAK” DALAM PANDANGAN IMAM MAZHAB Telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diajukan kemuka Tim Penguji dalam ujian pendadaran pada tanggal 28 desember 2009 PERSEMBAHAN Karya tulis ini penulis persembahkan untuk : Kedua orang tua, ayah dan ibuku yang selama ini telah memberikan dukungan dan do’a dengan tulus. Kedua adikku (Ena dan enyul) yang selalu bertanya kapan selesai kuliah. Makasih kritikannya. Orang yang terdekat dihati dan yang selalu memberikan motifasi selama ini (lidya susanti). Km yang terbaik. Sahabat juga saudaraku dijogja (wawan, bejo, tomo). Terima kasih buat semuanya. Keluarga besar Fakultas Hukun UII Yogyakarta MOTTO Kerjakan apa yang bisa dikerjakan sekarang, karena sesuatu yang ditunda-tunda akan menambah beban kedepan. Berusaha sedikit lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa sama sekali Bersyukur dengan apa yang ada dan selalu semangat dalam hidup. Kegagalan hari ini merupakan pemacu kesuksesan dimasa depan KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr, Wb. Puji dan syukur hanya kepada ALLAH S.W.T Yang telah melimpahkan segala rahmat dan berkahnya kepada seluruh makhluknya, serta shalawat dan salam semoga ALLAH sampaikan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad S.A.W yang mana karena beliaulah kita dapat merasakan hidup di zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Syukur alhamdulillah penulis ucapkan karena dalam hal ini penulis telah dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir dengan judul ”KAWIN KONTRAK” DALAM PANDANGAN IMAM MAZHAB, untuk memenuhi sebahagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana (S-1) pada Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya tugas akhir ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Bapak dan ibu selaku orang tua penulis. 2. Ibu Karimatul Ummah, SH, M.Hum selaku dosen pembimbing dalam penulisan tugas akhir ini. 3. Bapak Muhammad Abdul Kholiq, SH. M.Hum selaku dosen pembimbing akademik 4. Bapak Dr. Mustaqiem, SH. M.Si selaku Dekan serta seluruh bapak dan ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia dan semua pihak yang telah membantu. Sebagai penulis kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan, maka untuk itu segala bentuk saran sangat kami harapkan guna memperbaiki kekurangan dimasa yang akan datang. Semoga dengan penulisan tugas akhir ini dapat memenuhi fungsinya dan bermanfaat untuk menambah serta memperluas wawasan bagi pembacanya dan menjadi acuan dalam penulisan tugas akhir selanjutnya. Wassalam. Yogyakarta November 2009 penulis ABSTRAK Pernikahan merupakan salah satu momentum yang sangat berarti dalam kehidupan manusia, dimana dalam suatu pernikahan banyak hal yang dapat diperoleh, dimulai dari terbentuknya satu keluarga yang baru, menjalankan hidup dengan pasangan yang dinikahi serta mendapatka anak yang nantinya akan meneruskan keturunan selanjutnya. Pelaksanaan perkawinan itu sendiri tidak terlepas dari bagaimana tata cara dalam melaksanakannya, dimulai dari bentuk adapt maupun secara agama. Melaksanakan perkawinan yang dalam hal ini dalam ajaran islam yang mana apabila melakukannya dengan niat karena ALLAH maka perbuatan tersebut termasuk dalam ketegori ibadah dimana telah menunaikan perintah dan sunnah nabi, akan tetapi bila hal itu juga dilakukab sesuai sengan apa yang diajarkan dan menjadi ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan perkawinan dalam ajaran islam. Lain halnya dengan melakukan perkawinan yang tidak ada ketentuan atau sangkut paut nya dengan ajaran atau sunnah nabi, tentunya perkawinan seperti itu tidak dapat dibenarkan secara agama. Akan tetapi masih adanya pelaksanaanpelaksanaan atau bentuk-bentuk perkawinan yang mana bila kita lihat sepintas tidak jauh berbeda dengan praktek prostitusi yang mana setiap ingin menikmati sebuah perkawinan cukup hanya dengan membayar kebutuhan yang hanya bersifat sementara waktu saja dalam kasus ini berupa kawin kontrak atau mut’ah Kawin kontrak dalam perkembangannya banyak menimbulkan pro kontra sehingga banyak pendapat-pendapat yang bermunculan tentang keberadaan jenis perkawinan ini. Tanggapan maupun pertanyaan yang muncul adalah mengenai boleh atau tidakkah melakukan kawin kontrak atau mut’ah. Dalam hal ini tentunya harus mendapatkan penjelasan dari para ulama atau para imam mengenai apa yang menyebabkan munculnya kawin kontrak serta apa yang mendasari seseorang melakukan mutah berdasarkan riwayat serta dalil-dalil kuat sehingga kemudian hal-hal yang menyangkut atau berkenaan dengan kawin kontrak dapat lebih dipamami