3 ABSTRAK *Intan Permata Sari ** Prof. Sulaiman SH., M.Hum *** Arif., SH., M.Hum Kerusakan ekosistem terumbu karang tidak terlepas dari aktivitas manusia baik di daratan maupun pada ekosistem pesisir dan lautan. Kerusakan terumbu karang yang diakibatkan oleh aktivitas manusia harus sedapat mungkin dicegah, karena akan sangat berdampak pada terganggunya ekosistem lainnya dan menurunnya produksi ikan yang merupakan sumber protein hewani bagi kemaslahatan umat manusia . Permasalahan dalam penelitian ini adalah pengaturan pengelolaan terumbu karang dan lingkungan hidup dalam hukum nasional. Pengaturan pengelolaan erumbu karang dan lingkungan hidup dalam hukum internasional. Perlindungan dan pengelolaan terumbu karang terhadap lingkungan hidup di indonesia ditinjau dari hukum internasional. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum juridis normatif. Sifat penelitian yang akan dilakukan yaitu metode deskriptif. Analisis data secara juridis kualitatif untuk membahas bahan penelitian yang datanya mengarah pada kajian yang bersifat teoritis mengenai asas-asas penegakan hukum,kaidah-kaidah hukum dan pengertian-pengertian hukum yang berkaitan dengan penegakan hukum perusakan terumbu karang. Pengaturan pengelolaan terumbu karang dan lingkungan hidup dalam hukum nasional antara lain : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau kecil. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2007 Tentang Konservasi Sumber Daya Ikan. Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor : Kep.38/Men/2004 Tentang Pedoman Umum Pengelolaan Terumbu Karang, Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.17/Men/2008 Tentang Kawasan Konservasi Di Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.02/Men/2009 Tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan. Pengaturan pengelolaan terumbu karang dan lingkungan hidup dalam hukum internasional, antara lain Konferensi Stockholm Tahun 1972, Convention on The Prevention of Marine Pollution by Dumping of Wastes and Other Matter(London Dumping) 1972 and 1996 Protocol Thereto, International Convention for the Prevention of Pollution from Ship 1973/1978 (MARPOL 1973/1978), Konvensi Perserikatan BangsaBangsa tentang Hukum Laut Tahun 1982 (UNCLOS 1982)Perlindungan dan pengelolaan terumbu karang terhadap lingkungan hidup di Indonesia ditinjau dari hukum internasional Deklarasi Kelautan Manado (Manado Ocean Declaration) Tahun 2009, Memorandum of Understanding (MoU) between the Government of Australia and Indonesia on Oil Pollution Preparedness and Response 1996, MoU Sulawesi Sea Oil Spill Response Network Plan 1981, Marine Pollution Exercise (MARPOLEX ), MoU between Indonesia-Malaysia-Singapore with the Malacca Straits Council on the Establishment of Revolving Fund Committee 1981 dan MoU for ASEAN Oil Spill Response Action Plan (ASEAN-OSRAP) Kata Kunci : Perlindungan, Pengelolaan terumbu karang, Lingkungan Hidup *Mahasiswa ** Dosen Pembimbing I ***Dosen Pembimbing II