BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sistem pendidikan di Indonesia memang mengajarkan pelajaran Bahasa
Inggris, namun ini dirasa kurang memadai karena media yang ada sangatlah
terbatas. Biasanya sekolah mengajarkan Bahasa Inggris untuk anak usia 7 – 8
tahun melalui buku yang banyak berisi teks dengan sedikit gambar dan tidak
mendorong anak-anak untuk berani berinteraksi menggunakan Bahasa Inggris
sejak dini. Sehingga anak tidak berminat untuk mempelajarinya. Keengganan
anak untuk membaca itulah yang membuat minat anak untuk membaca serta
memahami bacaan rendah.
Pada semua usia, minat memainkan peran yang penting dalam
kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan
sikap. Hal ini terutama besar selama masa anak-anak. Jenis pribadi anak
sebagian besar ditentukan oleh minat yang berkembang selama masa anakanak. Sepanjang masa anak-anak, minat menjadi sumber motivasi yang kuat
untuk belajar. Anak yang berminat terhadap sebuah kegiatan, baik permainan
maupun pekerjaan, akan berusaha lebih keras untuk belajar dibandingkan
dengan anak yang kurang berminat atau merasa bosan.
Media pembelajaran bagi anak di Indonesia sudah mengalami banyak
peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Banyak sekali buku
yang tersedia bagi anak dengan format dan bentuk yang bervariasi. Namun
sangat disayangkan karena dari sekian banyaknya buku yang tersedia sangat
jarang ditemukan buku pembelajaran Bahasa Inggris yang tidak hanya mengajak
anak untuk belajar, tetapi juga bermain sehingga membuat anak anak menjadi
tertarik dan berminat untuk membaca buku serta memahami isi dari buku
tersebut. Saat ini buku pembelajaran yang terdapat di pasaran kebanyakan
hanya berupa gambar dan tulisan, stiker, pop-up maupun gambar dengan lipatan
yang terdapat keterangan tambahan didalamnya. Pertanyaannya adalah, buku
1
pembelajaran Bahasa Inggris seperti apakah yang dapat menarik minat anak
usia 7 – 8 tahun agar dapat mempelajari buku tersebut?
1.2
Perumusan Masalah
Dengan tidak adanya buku pembelajaran Bahasa Inggris yang dapat menarik
minat anak, masalah yang dihadapi saat ini adalah :
•
Bagaimana membuat sebuah buku pembelajaran Bahasa Inggris yang
bisa menarik minat dan perhatian anak usia 7 - 8 tahun?
•
Bagaimana membuat sebuah buku yang bisa mengajak anak untuk
berani berinteraksi dengan menggunakan Bahasa Inggris?
•
Bagaimana menemukan unsur rupa yang menarik untuk anak-anak?
•
Bagaimana membuat sebuah buku yang bisa menstimulasi anak untuk
berimajinasi?
1.3
Judul dan Tema
Salah satu solusi dari pertanyaan diatas adalah dengan menyusun
sebuah perancangan buku interaktif pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak
usia 7 – 8 tahun dengan tema Liburan. Saya akan merancang pertanyaan yang
mengharuskan pembaca untuk berinteraksi dengan Ayah, Ibu, Kakak, Kakek,
Nenek, Paman, Bibi, Guru dan teman-teman pembaca dengan menggunakan
Bahasa Inggris untuk mencari informasi mengenai tempat liburan tertentu. Dalam
buku tersebut juga terdapat layout tempat liburan yaitu perkemahan dan pantai
(camping-beach) dan dilengkapi Box Vocabulary yang berisi kosa kata bahasa
Inggris-Indonesia dengan magnet sebagai media pendukungnya. Magnet
tersebut dibentuk menyerupai barang-barang apa saja yang biasa dibawa dan
terdapat dalam tempat liburan. Jadi, anak harus meletakkan magnet pada layout
tempat liburan yang telah disediakan agar dapat memberikan gambaran kepada
mereka mengenai suasana di tempat liburan tersebut serta sebagai media
pembelajaran yang dapat menstimulasi imajinasinya.
2
Adapun alasan saya memilih tema liburan adalah :
1. Karena liburan membuat anak menjadi gembira.
2. Selain bermain, anak-anak juga akan belajar banyak mengenai hal-hal baru
di tempat yang dikunjunginya.
3. Membuka wawasan anak-anak mengenai alam semesta dan keindahan
yang diberikan Sang Pencipta.
4. Karena liburan dapat membuat pikiran menjadi segar kembali dari rutinitas
sehari-hari yang membosankan.
Buku ini tidak mengajak anak untuk pasif membaca, tetapi aktif. Selain
belajar berinteraksi menggunakan Bahasa Inggris, juga disediakan media
magnet untuk bermain dan mengasah imajinasi mereka.
Tema kebiasaan & perilaku menjadi fokus amatan untuk keperluan
analisis perancangan buku ini. Diantaranya adalah perilaku kurangnya minat
anak dalam belajar Bahasa Inggris dikarenakan buku Bahasa Inggris yang
banyak berisi teks dengan sedikit gambar. Juga perilaku perlakuan anak
terhadap buku yang suka sembarangan seperti ceroboh meletakan buku yang
telah dibacanya, melempar, menginjak, bahkan membanting buku hingga
membuat buku menjadi rusak. Yang terakhir perilaku anak dalam berinteraksi,
usia 7 – 8 tahun merupakan usia dimana dunia sosial anak meluas keluar dari
dunia keluarga, yang berarti anak harus dapat berinteraksi dengan temantemannya agar dapat bersosialisasi.
1.4
State of the Art
Dengan perancangan Buku Interaktif Pembelajaran Bahasa Inggris ini
penulis akan memberikan sesuatu yang berbeda di dalam buku, yaitu materi
pembelajaran Bahasa Inggris yang mengajak anak untuk berinteraksi dengan
Bahasa Inggris sejak dini. Selain belajar, buku ini juga mengajak anak untuk
bermain dengan menyediakan layout mengenai tempat liburan yang harus
dilengkapi dengan magnet untuk menarik minat dan merangsang imajinasi anak.
3
Tidak hanya mengajak anak untuk berani berinteraksi, tetapi secara tidak
langsung anak telah bersosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.
1.5
Peluang dan Tantangan Studi
Pada umumnya anak selalu belajar dengan membaca buku, dan
kebanyakan
dari
anak
sangatlah
malas
membaca
dikarenakan
buku
pembelajaran yang banyak berisi teks dengan sedikit gambar. Oleh sebab itu
perancangan buku interaktif pembelajaran bahasa Inggris akan memiliki peluang
untuk diminati sangatlah besar, karena anak akan di ajak untuk berinteraksi
secara interaktif dengan cara yang menyenangkan serta terdapat layout
mengenai tempat berlibur yang dapat menarik minat anak. Dalam hal tersebut,
diharapkan sang anak akan mampu berinteraksi menggunakan Bahasa Inggris
yang dapat melatih anak untuk berkomunikasi dengan orang-orang dilingkungan
sekitarnya, serta membuat anak cerdas berimajinasi.
Pilihan permainan melalui media informasi elektronik tertentu berupa
program edutainment ataupun games, umumnya dirancang untuk tujuan
permainan dan tidak secara khusus diberi muatan pendidikan tertentu. Namun
sisi lain dampak dari penggunaan komputer tak juga bisa diabaikan. Salah
satunya
adalah
dari
kemungkinan
anak
‘mengkonsumsi’
games
yang
menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan, seksualitas dan agresivitas tanpa
sepengetahuan orang tua. Terlebih lagi usia anak-anak adalh usia dimana
mereka menirukan apa yang mereka lihat tanpa mengetahui konsekuensinya,
tentunya akan berpengaruh buruk pula pada psikologi mereka.
Menilik hal tersebut, maka dibutuhkan peran serta orang tua guna
menyediakan alternatif kegiatan yang lebih efektif, agar anak mampu
memperoleh pengetahuan sesuai usianya. Media efektif tersebut dapat berupa
buku edukasi, dalam konteks yang mendidik dan minim resiko terjadinya bahaya
listrik, dan aman.
4
1.6
Manfaat Perancangan
a. Bagi Anak
•
Sebagai media belajar yang dapat membantu anak untuk berani
berinteraksi dengan menggunakan Bahasa Inggris.
•
Mengenalkan buku pembelajaran pada anak dengan ilustrasi dan
permainan yang dapat mendukung kreatifitas anak.
b. Bagi Mahasiswa Desain Grafis & multimedia
Mengeksplorasi
unsur rupa sesuai ragam tempat wisata dan
materi pembelajaran Bahasa Inggris terkait dengan konsep desain
Desainer dalam merancang sebuah buku pembelajaran yang multifungsi.
c. Bagi Dunia Buku Bacaan Indonesia
•
Memperkaya ragam koleksi buku pembelajaran Bahasa Inggris yang
bernilai dan bermanfaat untuk dunia pendidikan di indonesia.
•
Menyajikan tema pendidikan yang lebih spesifik untuk dipelajari
secara khusus dan mendalam.
•
Meberikan inspirasi berkelanjutan untuk terus menerbitkan buku-buku
pendidikan yang mendidik anak melalui cara yang unik dan menarik.
5
Download