BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Agus Dharma (2001: 30) media massa (mass media) terdiri dari dua kata yaitu “media” dan “massa”. Kata media dekat dengan pengertian “medium”, atau “moderet” yang berarti tengah, penengah atau penghubung. Media bisa juga diartikan sebagai alat penghubung. Kata massa atau “mass” berarti sesuatu yang tidak pribadi, sesuatu yang tidak personal, melainkan sesuatu yang berhubungan dengan “orang banyak”. Dengan demikian media massa adalah alat dalam komunikasi untuk banyak orang yang bertugas membawa pesan yang harus disampaikan kepada orang banyak. Media massa pada dasarnya terbagi dalam beberapa macam yaitu terdiri dari media cetak, media elektronik dan media baru. Media cetak berupa surat kabar/koran dan tabloid/majalah sedangkan media elektronik berupa radio dan televisi, sedangkan untuk media yang terakhir atau media baru yaitu berupa internet. Media elektronik yang berupa televisi mempunyai keunggulan dapat menampilkan gambar video dan suara, hal inilah yang menjadikan televisi begitu diminati oleh masyarakat Indonesia. (Rakhmat, 2005: 24) Perkembangan televisi di Indonesia dalam 10 tahun terakhir, telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Bayangkan di Indonesia saat ini telah memiliki ratusan stasiun televisi swasta, televisi publik hingga televisi berlangganan. Seperti dilansir dari Wikipedia, di Indonesia terdapat 18 televisi 1 2 nasional, yaitu TVRI, ANTV, Global TV, Indosiar, MetroTV, MNCTV, RCTI, RTV, SCTV, Trans TV, Trans7, TvOne, NET TV, Kompas TV, Jak TV, Bekasi TV, Radar TV dan O Channel. Dan beberapa televisi berlangganan seperti Indovision TV, Orange TV, Big TV Indonesia, First media Nexmedia, KVision. Walaupun demikian stasiun televisi di Indonesia masih akan terus bertambah mengingat banyaknya pengajuan permohonan izin untuk mendirikan sebuah stasiun televisi. Perkembangan tersebut disebabkan karena media informasi televisi merupakan media yang sangat efektif karena kandungan informasi yang ada dalam televisi – gambar/visual – jauh lebih besar pengaruhnya dari pada media lainnya seperti media cetak dan radio sehingga banyak yang mencoba beralih ke televisi. (Mabruri, 2013: 15) Televisi sendiri mulai dikenal di Indonesia di tahun 1962 ketika pemerintah Indonesia mendirikan TVRI (Televisi Republik Indonesia), yang mulai melakukan siaran percobaan tanggal 17 Agustus 1962. Kemudian pada tanggal 24 Agustus 1962 TVRI melakukan siaran perdana dengan menyiarkan pembukaan Asian Games ke IV di Jakarta. RCTI tahun 1988 hadir sebagai lembaga penyiaran televisi swasta yang pertama di Indonesia, yang kemudian disusul dengan berdirinya sejumlah lembaga penyiaran televisi swasta yang lain. (Arifin, 2011: 59) Siaran televisi memiliki arti dan fungsi yang sangat penting untuk penyampaian informasi dari pemerintah maupun dari sumber-sumber yang lain untuk kepentingan nasional maupun regional. Informasi tersebut berupa berita- 3 berita kemajuan di seluruh wilayah Nusantara, sehingga dapat memberikan manfaat bagi pengetahuan dan memotivasi masyarakat untuk membangun daerahnya. Produksi program acara televisi baik drama, non drama dan news dapat diwujudkan dalam bentuk pengembangan kesenian, budaya, dan pendidikan serta lainnya yang mampu memberikan pilihan-pilihan lain bagi penonton televisi untuk kepentingan bersama. Berbagai macam program acara dikemas dalam berbagai bentuk diantaranya: film cerita, film dokumenter, sinetron, reality show, variety show, talk show, komedi situasi (sitcom) dan lain-lainnya yang tentunya selain menghibur, juga menyampaikan informasi, mendidik, unik serta menarik dan inovatif. (Mabruri, 2013: 16) Berkaitan dengan hal tersebut, tvOne berupaya memberikan informasi dalam barbagai bentuk, mulai dari acara yang sudah terjadi maupun sedang terjadi, dan dikemas dalam sebuah program. Program-program yang disajikan tvOne adalah program non drama, antara lain reality show, magazine, talk show, news talk show dan variety show. tvOne - yang sebelumnya bernama Lativi - adalah stasiun televisi yang didirikan dan menyiarkan siaran pertama kali pada tanggal 9 Agustus 2002. Pada awalnya, isi siaran Lativi berupa acara hiburan keluarga, namun sejak tanggal 14 Februari 2008, Lativi resmi berganti nama menjadi tvOne dan sejak itu tvOne mulai banyak menyiarkan berita dengan komposisi acara berita mencapai 70%, 4 sedangkan 30% nya adalah program talk show dimana salah satu talk show live yang disiarkan pagi hari oleh tvOne adalah Coffee Break. Program Coffee Break sebagai objek penelitian pada laporan ini adalah sebuah program talk show yang disiarkan live oleh tvOne yang berisi informasi tentang edukasi anak, masyarakat, kesehatan, life style maupun berita yang terjadi dan dikemas menjadi program talk show yang menampilkan suguhan yang berbeda disetiap penayangannya terdiri dari 5 segmen. Program ini ditayangkan setiap hari Senin-Jum’at pukul 10.00 sampai 11.00 WIB di tvOne. Talk show ini memperbincangkan penjualan suatu produk secara blocking time yaitu sebuah pola kerjasama antara televisi yang menyediakan waktu atau jam tayang sedangkan pihak lain menyediakan materi tayangnya. Dengan kesepakatan tertentu, perusahaan diperbolehkan mengiklankan dan mempromosikan produk barunya dalam acara yang dibuat oleh perusahaan yang membeli blocking time. Tidak hanya blocking time dari suatu perusahaan, talk show bloking time ini juga bisa dibeli oleh pemerintah karena pemerintah melalui kementrian mempunyai kegiatan terbaru yang perlu disiarkan dalam rangka memajukan kesejahteraan masyarakatnya. Salah satu karekteristik televisi adalah pengorganisasiannya yang kompleks, dan selalu melibatkan banyak orang. Oleh karena itu dalam memproduksi sebuah acara, televisi mempunyai tradisi tahapan produksi yang harus berproses dalam beberapa tahap, yaitu tahap pra produksi, produksi dan paska produksi. Tim produksi harus bertanggung jawab penuh dalam 5 pengelolaannya. Disini tim produksi harus memperhatikan program yang dikerjakan dari awal hingga akhir, agar program tersebut dapat menjadi sajian yang menarik dan disenangi oleh pemirsanya. Tim inti produksi dalam memproduksi sebuah program biasanya terdiri dari Excecutive Producer, Producer, Assistant Producer dan tim kreatif. Tim kreatif atau yang biasa disebut creative person tugas utamanya adalah membuat script atau naskah acara yang nantinya akan dibawakan oleh presenter pada saat shooting. Selain membuat script atau naskah tim kreatif juga membuat rundown atau susunan acara. Peran serta tim kreatif dimulai dari tahap pra-produksi, produksi, hingga paska produksi. Di dalam program Coffee Break tugas tim kreatif pada tahap praproduksi tidak hanya membuat script tetapi tim kreatif juga mempunyai tugas membuat tema yang sekreatif mungkin untuk membuat tampilan program menjadi lebih menarik minat penonton. Selanjutnya pada tahap produksi tim kreatif bertugas mengarahkan host akan tema yang disiarkan. Pada tahap akhir produksi atau paska produksi tim kreatif bertugas melakukan review tayangan yang telah disiarkan dan mengoreksinya untuk dijadikan masukkan yang pada gilirannya meminimalisir kesalahan untuk live pada produksi selanjutnya. Berdasarkan hal tersebut, penulis memilih tvOne sebagai tempat belajar untuk mendapatkan pengalaman kerja pada divisi tim kreatif selama dua bulan. Kemudian dari pengalaman pada saat kuliah kerja media tersebut penulis jadikan 6 laporan dengan judul “Peran Tim Kreatif dalam Program Live Talk Show Coffee Break di tvOne” sebagai Tugas Akhir. B. Tujuan Kuliah Kerja Media Untuk melengkapi sebagai persyaratan dalam menyelesaikan kuliah dan mendapatkan sebutan Ahli Madya (A,Md) jurusan Penyiaran di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret. Untuk mengetahui dan memahami peran tim kreatif dan proses produksi program live berdasarkan fakta dilapangan. Melatih kemampuan komunikasi dan mental penulis dalam bekerja sama dengan orang lain serta mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Agar mahasiswa mampu berfikir kritis terhadap kemajuan teknologi dan mampu mengembangkan teknologi yang ada saat ini. Berupaya agar mahasiswa dapat bersaing di era globalisasi dengan meningkatkan kreativitas dan profesionalisme sehingga mampu persaingan dalam dunia kerja. 7 C. Manfaat Pelaksanakan Magang Manfaat diadakan kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) ini adalah sebagai berikut : Untuk menambah pengalaman dan tambahan ilmu pengetahuan serta keterampilan dibidang produksi, terutama produksi program live. Mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan dibangku perkulihan ke dalam dunia kerja baik di dalam kantor maupun ketika dilapangan. Dapat beradaptasi dengan lingkungan baru, pandai bersosialisasi, serta dapat mengembangkan diri Mahasiswa mampu bertanggung jawab terhadap semua tugas dan menyelesaikannya dengan tepat waktu. D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Berdasarkan peraturan lembaga dan berbagai macam informasi, referensi, rekomendasi juga pertimbangan mengenai pelaksanaan atau ketentuan Kuliah Kerja Media (KKM) yang dilaksanakan Program DIII Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, penulis memilih tvOne sebagai tempat belajar dan mendapatkan pengalaman kerja di divisi tim kreatif dalam jangka waktu dua bulan dimulai pada tanggal 21 Maret 2016 sampai dengan 27 Mei 2016.