BAB II TINJAUAN UMUM NEXT GENERATION NETWORKS 2.1 Next Generation Networks (NGN) Pertumbuhan pelanggan layanan telepon bergerak yang sangat cepat melampaui pertumbuhan pelangan telepon tetap pada gambar 2.1 ini langsung atau tidak langsung berkontribusi pada makin tingginya tingkat layanan pelanggan termasuk berkorelasi pada makin besarnya biaya modal dan juga biaya operasional serta makin kompleknya interoperabilitas pada jaringan dan antar jaringan yaitu jaringan telepon bergerak jaringan telepon tetap dan jaringan internet. Di sisi lain tidak dapat disangkal, penyebaran Internet telah mendorong diversifikasi pada berbebagai sektor, seperti sektor pendidikan (e-learning), perbankan (e- banking) dan pada sektor lainnya. Demikian halnya dengan layanan selular yang semula Circuit Switch (2G), bertransformasi dengan adanya layanan packet data (Packet Switching) pada jaringan GPRS, EDGE, 3G, HSDPA & HSUPA. Layanan internet pun berkembang ditandai dengan cepat, tumbuh entitas baru dengan karakteristik mobile muncul layanan seperti mobile banking (m-banking) sebagai layanan alternatif solusi dari keterbatasan layanan e-banking sebelumnya. Transformasi ini berjalan, bukan saja karena kebutuhan namun telah menjadi tuntutan. Dalam artian, bisa jadi layanan baru ataulayanan masa depan (gambar 2.2) belum banyak yang membutuhkan namun hal ini sudah menjadi tuntutan layanan yang harus disediakan operator telekomunikasi di tengah persaingan yang semakin ketat. 5 Sumber: UMTS Forum Gambar 2.1 Pertumbuhan pelanggan jaringan telepon bergerak, jaringan telepon tetap dan jaringan internet Pada negara yang tingkat penggunaan ponselnya telah atau akan mencapai tingkat saturasi (titik jenuh), contohnya Korea yang telah mencapai lebih dari 70%, berbagai cara dilakukan negeri gingseng tersebut agar dapat memacu pertumbuhan ekonomi dari sektor telekomunikasi bergerak ini, diantaranya dalam bentuk penyedian layanan baru termasuk yang hangat diperbincangkan adalah implementasi NGN. NGN itu sendiri merupakan istilah umum, di Korea lebih dikenal dengan BcN (Broadband Convergent Network), operator British Telecom (BT) di Inggris lebih istilah ini lebih dikenal dengan 21CN (21st Century Networks) yang merupakan program inisiatif British Telecom untuk mengoperasikan NGN switch dan networknya dalam periode tahun 2006-2008. Diharapkan tahun 2008 British Telecom memiliki IP switch pada semua networknya. Definisi NGN menurut International Telecommunication Union (ITU) adalah : • Jaringan packet-based yang dapat menunjang banyak layanan telekomunikasi 6 • Jaringan yang memungkinkan digunakannya teknologi multiple broadband access. • Teknologi transport yang memiliki QoS yang terjaga. • Jaringan yang menawarkan akses yang tak terbatas oleh setiap pelanggan untuk menggunakan service provider yang berbeda. • Jaringan yang mendukung mobilitas yang tergeneralisasi yang konsisten dan tersedia dimana-mana. NGN juga dapat didefinisikan secara karakteristik teknik sebagai sebuah jaringan IPbased yang dapat menangani keseluruhan layanan telekomunikasi. Dalam NGN hanya digunakan sebuah platform akses yang mendukung keseluruhan akses ke layanan yang tersedia, fitur ini lebih dikenal dengan sebutan Multi Service Access Node (MSAN). Implementasi NGN ini bertujuan kemudahan migrasi dari layanan tetap ke layanan bergerak dan sebaliknya (Fixed Mobile Convergence), serta diharapkan memungkinkan terintegrasinya layanan dari beberapa network dalam environment IP based. Arsitektur NGN memberi fleksibiltas layer layanannya independen dari network transportnya. Dalam artian, ketika provider ingin memasangkan layanan baru, hal ini dapat dilakukannya langsung pada sisi service layer-nya tanpa mempertimbangkan atau bergantung pada transport layernya. Konvergensi pada gambar 2.3, menunjukkan adanya karakteristik pokok pada entitas perangkat (terminal) yang berkembang menjadi perangkat yang multimode, entitas jaringan (network) dengan IP based, berpita lebar serta entitas layanan (service) yang mengarah layanan personal dengan dukungan intelligent service. 7 Sumber : Xener Systems Gambar 2.2 Konvergensi network NGN Sumber: Electronic & Telecomunication Research Institute Gambar 2.3 Konvergensi perangkat, network & layanan Gambar 2.4 menunjukkan perangkat yang multimode yang dapat support/embeded beberapa mode protokol network di dalamnya, dirancang untuk dapat melakukan handover pada beberapa network yang IP based dan menerima layanan yang didukung oleh IP Multimedia Subsystem (IMS). Perangkat yang multimode yang saat ini telah ada yakni ponsel GSM/PDA phone yang embeded Wi-FI. 8 Sumber: UMTS-Forum Gambar 2.4 Proses handover pada multimode terminal dari satu jaringan ke jaringan lain Komponen yang paling penting dalam jaringan NGN adalah softswitch, yaitu sebuah alat yang mampu menghubungkan jaringan sirkit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telepon tetap, internet yang berbasis IP, kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini. Alat ini memungkinkan integrasi secara tepat dari berbagai protokol di dalam NGN. Fungsi utama softswitch adalah membuat antarmuka ke jaringan telepon yang sudah ada, PSTN, melalui Signalling Gateway (SG) dan Media Gateway (MG). Bagian lain dari NGN yang berfungsi melakukan konversi suara dan data dari bentuk semula yaitu PSTN, SS7 ke sebuah packet based (IP) serta berfungsi mengontrol satu atau lebih gateway adalah Media Gateway Controller (MGC). Karakteristik jaringan ini dapat dirangkum seperti di bawah ini: Jaringan tidak lagi bersifat TDM, tetapi dalam bentuk paket-paket dengan QoS yang terjaga. Bersifat open system: blok-blok kerja yang terbuka. Layanan dan aplikasi dikembangkan dengan standar seperti JAIN dan OSA/Parlay. 9 Persinyalan untuk multimedia dapat menggunakan suite H.323 (ITU), atau SIP (IETF). Pengendalian umumnya menggunakan standar bersama yang disebut H.248 oleh ITU atau MEGACO oleh IETF. 2.1.1 Transportasi data menggunakan teknologi MPLS. IP-Multimedia Subsystem (IMS) IMS berfungsi sebagai platform standard untuk layanan multimedia melalui protocol IP/SIP yang memungkinkan operator untuk menggunakan satu platform untuk beberapa layanan multimedia (gambar 2.5). IMS ini merupakan bagian dari standar arsitektur NGN. Beberapa jaringan yaitu fixed network, mobile network atau wireless network, dapat dioperasikan layanannya melalui platform IMS (gambar 2.9) tentu saja dengan layanan IP-based dan didukung protokol SIP (gambar 2.6 & gambar 2.8). IMS ini sendiri awalnya dikembangkan untuk jaringan telepon bergerak, namun dengan penambahan TISPAN pada release 7, memungkinkan jaringan telepon tetap juga dapat didukung IMS, sehingga munculan istilah Fixed-Mobile Convergence (FMC). FMC merupakan satu tren kunci industri pada tahun 2005. Layanan yang disediakan IMS antara lain: push to talk over celullar (PoC), VoIP, video telephony , audio/video streaming , location information (presence service) dan beberapa virtual reality application (gambar 2.5). IMS memungkinkan layanan multimedia dari satu entitas ke beberapa entitas (multimedia broadcast-multicast service/MBMS) seperti PoC, Instant Messaging (IM), multi party game, video sharing, picture sharing dll.). Pada sisi operator, implementasi IMS memberi nilai lebih pada sisi efisiensi yakni menggunakan hanya dengan satu platform untuk beberapa layanan multimedia seperti terlihat pada gambar 2.5. 10 Sumber : Siemens Gambar 2.5. Layanan multimedia yang dapat berjalan pada platform IMS IMS menggunakan paket data IP untuk mentransfer konten layanan multimedianya dan protokol SIP untuk originating, control serta terminating sessionnya sebagaimana terlihat pada gambar 2.6. Sumber: Siemens Gambar 2.6 Protokol IP dan SIP pada IMS 11 Sumber: Institute of Communication Network & Computer Engineering Univ. of Stuttgart Gambar 2.7 Bagan konvergensi layanan dan teknologi Pada gambar 2.7 terlihat bagan konvergensi layanan multimedia E-Mail, file transfer, web, VoIP, audio, video, multimedia, games dan lain lain dengan teknologinya GSM, UMTS LAN, MAN, WLAN dengan antarmuka IP based pada level transportnya. Perangkat-perangkat yang akan saling berkomunikasi dalam mengkonsumsi layanan multimedia dari IMS menggunakan protokol SIP (gambar 2.8 & gambar 2.9) untuk untuk pembentukan (originating), kontrol (transport) dan pemutusan (terminating) sesi multimedianya. 12 Sumber: Holma-KST Gambar 2.8 Komunikasi dengan protokol SIP Sumber: Siemens Gambar 2.9 Berbagai jaringan yang terhubung ke IMS 2.1.2 Softswitch Layanan komunikasi suara selama ini masih berbasis pada circuit-swithed. Pada jaringan ini, setiap panggilan akan diberikan sebuah kanal tersendiri yang dedicated, dan tidak ada pengguna lain yang dapat menggunakan kanal tersebut selama panggilan yang tadi masih berlangsung. Kelebihannya, layanan ini mendukung real time-service. Namun, kelemahannya juga banyak. Kanal yang tidak aktif karena tidak ada yang menggunakan juga harus tetap bekerja. Belum lagi biaya pembangunan dan 13 pengembangan jaringan-infrastrukutur yang relatif mahal. Jumlah aplikasi layanan ini juga terbatas. Sementara itu, komunikasi data menggunakan basis paket-switched. Dalam jaringan ini, informasi dipecah menjadi beberapa bagian yang disebut paket, frame atau pun sel, diberi header berisi informasi pengirim, penerima dan urutan paket dari informasi, baru setelah itu dikirim. Pada pengiriman, semua kanal bisa digunakan, dengan memilih kanal yang kosong dan paling cepat sampai ke penerima. Kelebihan jaringan ini tentu saja dari efisiensi pemakaian kanal, karena setiap pengguna jaringan bisa menggunakan semua kanal yang tersedia untuk mengirim informasi ke pengguna yang lain. Sejak berkembangnya telepon internet (VoIP) maka layanan komunikasi suara bukan hanya bisa dilewatkan oleh jaringan sirkit namun juga oleh jaringan paket yang berbasis IP. Dan lagi dengan teknik packet voice, dimana suara akan dikonversi menjadi bentuk digital, kemudian dimampatkan (compress) dan akhirnya dibagi manjadi beberapa paket suara untuk kemudian dikirim ke penerima via jaringan paket, ternyata memberikan kualitas bagus. Ini membuka peluang untuk mengirimkan informasi suara lewat jaringan paket, dalam bentuk packet voice. Dengan melihat fakta dan aspek teknis di atas, tampaknya jaringan masa depan (NGN) memang akan berbasis paket. Namun dengan mempertimbangkan aspek bisnis, dalam hal ini biaya investasi yang harus ditanamkan, mengganti seluruh jaringan sirkit dengan jaringan paket akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu muncul solusi dengan melakukan migrasi antar jaringan secara bertahap. Dalam proses ini, jaringan sirkit tetap akan bisa berfungsi dan bahkan berhubungan dengan jaringan paket secara simultan. Dengan begitu, perusahaan penyedia layanan telekomunikasi tetap dapat mengambil untung dari layanan selama ini dan secara bertahap melakukan up-grade menuju jaringan berbasis paket. 14 Untuk mendukung solusi itu, telah muncul satu alat yang bernama softswitch. Softswitch merupakan salah satu bagian penting dari jaringan NGN yang memungkinkan integrasi protokol atau teknologi yang berbeda dapat digabungkan. Softswitch merupakan perangkat yang dapat diprogram (bersifat terbuka atau tidak proprietary) dan juga berfungsi mengontrol panggilan atau koneksi. Pada tahap implementasinya softswitch ini berinteraksi dengan jaringan eksisting (PSTN) maupun jaringan data berbasis wireline. Secara ringkas pengunaan softswicth berkontribusi positif dalam hal: 1. Kemudahan/fleksibilitas yang ditawarkan dalam pengembangan jaringan ke depan karena softswitch didesain terbuka, scalable dan fleksibel. 2. Kemudahan migrasi pelanggan antar teknologi yang berbeda serta integrasi protokol atau teknologi yang berbeda. 3. Efisiensi biaya modal (capex) dan biaya operasi (opex). Softwitch dikembangkan secara terpisah, perangkat keras, disebut Media Gateway (MG) dan perangkat lunaknya, disebut Media Gateway Controller (MGC) yang fokus pada perangkat lunak pemrosesan panggilan. MGC akan bekerja di bagian pengaturan panggilan serta call processing. MGC akan mengontrol panggilan yang masuk untuk mengetahui jenis media penggilan dan tujuannya. Dari situ, MGC akan mengirikan sinyal ke MG untuk melakukan koneksi, baik intrakoneksi jaringan (sirkit ke sirkit atau paket ke paket; maupun interkoneksi jaringan) sirkit ke paket dan sebaliknya. Jika diperlukan, MGC akan meminta MG melakukan konversi media yang sesuai dengan permintaan, atau langsung meneruskan panggilan jika tidak diperlukan konversi. MGC menganggap MG sebagai kumpulan terminasi. Dalam fungsi itu, maka MGC dapat meminta MG melakukan konversi, koneksi dan pengiriman ring-tone (dering 15 suara telpon) ke tujuan. Antara MGC dan MG sendiri akan saling berhubungan dengan protokol Megaco atau MGCP (Media Gateway Control Protocol). Sementara itu, satu MGC akan berhubungan dengan MGC yang lain, baik itu yang berada di jaringan yang sama maupun berbeda, dengan mengirimkan protokol sinyal tertentu. Untuk jaringan sirkit, MGC akan mengirimkan SS7 (Signalling System 7), sementara jika berhubungan dengan jaringan paket, maka MGC akan menggunakan H.323 atau SIP (Season Initiation Protocol). MG sendiri ‘hanya’ akan bekerja sebagai converter antara jaringan sirkit dengan jaringan paket. Di sini fungsi softswitch menjadi hanya setara dengan ‘switch analog’ dan tidak memberikan layanan yang lain. MG juga bisa bekerja di sisi pelanggan maupun penyedia layanan, dimana softswitch bukan hanya berfungsi sebagai converter, namun juga memberikan feature lebih, termasuk dial-tone tentunya. Pada posisi ini, maka softswitch akan bekerja lebih kompleks. MG juga akan mengirimkan bermacam sinyal, tergantung jenis media yang digunakan. Sinyal itu dikirm atas permintaan MGC, sehingga dapat dideteksi oleh terminal atau oleh MGC selanjutnya. Softswitch akan memegang peranan penting di masa transisi dimana di satu sisi jaringan sirkit masih eksis sementara di sisi lain kebutuhan akan jaringan paket makin besar, terutama diasari alasan bahwa jaringan paket lebih hemat, dan lebih handal dalam pengiriman informasi terutama yang dalam format data, juga munculnya teknik paket suara (packet voice) yang membuat suara yang dikirim mampu dikonversi menjadi bentuk paket digital untuk kemudian dikirim via jaringan paket, ditambah fakta bahwa dengan perubahan dari sirkit ke paket akan banyak biaya yang bisa ditekan, terutama biaya opersional. Hal-hal seperti itulah yang semakin memacu terwujudnya jaringan paket terintegrasi dengan nama NGNs (NGN). 16 2.1.3 Voice over Internet Protocol (VoIP) Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai kartu suara yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan perangkat lunak khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama untuk dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara. Jika kedua lokasi terhubung dengan jarak yang cukup jauh (antar kota atau antar negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya. Kedua pihak hanya cukup membayar biaya pulsa internet saja, yang biasanya akan lebih murah daripada biaya pulsa telepon sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) atau internasional (SLI). Pada perkembangannya, sistem koneksi VoIP mengalami evolusi. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telephone biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telephone biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan hanya suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chating) atau jika jaringannya cukup besar bisa dipakai untuk Video Conference. Dalam bentuk yang lebih lanjut komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang merupakan komunikasi 17 bentuk multimedia sebagai kelanjutan bentuk komunkasi suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam bentuk jaringan, peralatan dan media komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat popular di masyarakat umum. Khusus untuk VoIP bentuk primitif dari jaringan adalah PC ke PC. Dengan memakai PC yang ada soundcardnya dan terhubung dengan jaringan maka sudah bisa dilakukan kegiatan VoIP . Perkembangan berikutnya adalah pengabungan jaringan PABX dengan jaringan VoIP. Disini dibutuhkan VoIP gateway. Gambarannya adalah lawan bicara menggunakan komputer untuk menghubungi sebuah office yang mempunyai VoIP gateway. Pengembangan lebih jauh dari konfigurasi ini berbentuk penggabungan PABX antara dua lokasi dengan menggunakan jaringan VoIP. Tidak terlalu memperhatikan bentuk jaringan selama memakai protocol TCP/IP maka kedua lokasi bisa saling berhubungan. Yang paling kompleks adalah bentuk jaringan yang menggunakan semua kemungkinan yang ada dengan berbagai macam bentuk jaringan yang tersedia. Dibutuhkan sedikit tambahan keahlian untuk bentuk jaringan yang komplek seperti itu. Pada awalnya bentuk jaringan adalah tertutup antar lokasi untuk penggunaan sendiri (Intern, Privat). Bentuk jaringan VoIP kemudian berkembang lebih kompleks. Untuk penggunaan antar cabang pada komunikasi internal, VoIP digunakan sebagai penyambung antar PABX. Perkembangan selanjutnya adalah gabungan PABX tersebut tidak lagi menggunakan jaringan tertutup tetapi telah memakai internet sebagai bentuk komunikasi antara kantor tersebut. Tingkat lebih lanjut adalah penggabungan antar jaringan. Dengan segala perkembangannya maka saat ini telah dibuat tingkatan (hirarki) dari jaringan VoIP. Salah satu aplikasi VoIP yang tersedia adalah Skype. Skype adalah software aplikasi komunikasi suara berbasis IP melalui internet antara sesama pengguna Skype. Pada saat menggunakan Skype maka pengguna Skype yang sedang online akan mencari 18 pengguna Skype lainnya lalu mulai membangun jaringan untuk menemukan pengguna-pengguna lainnya. Skype memiliki berbagai macam fitur yang dapat memudahkan penggunanya. Skype juga dilengkapi dengan SkypeOut dan SkypeIn yang memungkinkan pengguna Skype untuk berhubungan dengan pengguna telepon konvensional dan telepon genggam. Skype menggunakan protokol HTTP untuk berkomunikasi dengan Skype server untuk otentifikasi username/password dan registrasi dengan Skype directory server. Versi modifikasi dari protokol HTTP digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama Skype client. Keuntungan yang dimiliki aplikasi ini adalah tersedianya layanan keamanan dalam pentransmisian data yang berupa suara. Layanan keamanan yang diberikan adalah sebagai berikut : • Privacy Skype menggunakan AES (Advanced Encryption Standard) 256-bit untuk proses enkripsi dengan total probabilitas percobaan kunci (brute-force attack) sebanyak 1,1 x E-77 kali, sedangkan untuk proses pertukaran kunci (key exchange) simetriknya menggunakan RSA 1024-bit. Public key pengguna akan disertifikasi oleh Skype server pada saat login dengan menggunakan sertifikat RSA 1536 atau 2048-bit. Skype secara otomatis akan mengenkripsi semua data sebelum ditransmisikan melalui internet. • Authentication Setiap pengguna Skype memiliki sebuah username dan sebuah password. Dan setiap username memiliki sebuah alamat e-mail yang teregistrasi. Untuk masuk ke sistem Skype , pengguna harus menyertakan pasangan username dan passwordnya. Jika pengguna lupa password tersebut maka Skype akan mengubahnya dan mengirimkan password yang baru ke alamat e-mail 19 kasi suara maka setiap penggunanya dapat secara langsung mengidentifikasi lawan bicaranya melalui suaranya. Keuntungan menggunakan jaringan VoIP adalah: 1. Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah. 2. Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara. Berguna jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika memungkinkan jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara. 3. Penggunaan lebar pita yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan majunya teknologi penggunaan lebar pita untuk voice sekarang ini menjadi sangat kecil. Teknik pemampatan data memungkinkan suara hanya membutuhkan sekitar 8 kbps lebar pita. 4. Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada. Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoIP bisa disambungkan dengan PABX yang ada di kantor. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan pesawat telepon biasa 5. Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke telepon biasa, IP phone handset. Kelemahan dari VoIP: 1. Kualitas suara tidak sejernih Telkom. Merupakan efek dari kompresi suara dengan lebar pita kecil maka akan ada penurunan kualitas suara dibandingkan jaringan PSTN konvensional. Namun jika koneksi internet yang digunakan 20 adalah koneksi internet pita-lebar seperti Telkom Speedy, maka kualitas suara akan jernih, bahkan lebih jernih dari sambungan Telkom dan tidak terputusputus. 2. Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan VoIP. Kecuali jika menggunakan koneksi Pita lebar (lihat di poin atas). 3. Regulasi dari pemerintah RI membatasi penggunaan untuk disambung ke jaringan milik Telkom. 4. Jika belum terhubung secara 24 jam ke internet perlu janji untuk saling berhubungan. 5. Jika memakai internet dan komputer dibelakang NAT (Network Address Translation), maka dibutuhkan konfigurasi khusus untuk membuat VoIP tersebut berjalan. 6. Tidak pernah ada jaminan kualitas jika VoIP melewati internet. 7. Peralatan relatif mahal. Peralatan VoIP yang menghubungkan antara VoIP dengan PABX (IP telephony gateway) relatif berharga mahal. Diharapkan dengan makin populernya VoIP ini maka harga peralatan tersebut juga mulai turun harganya. 8. Berpotensi menyebabkan jaringan terhambat. Jika pemakaian VoIP semakin banyak, maka ada potensi jaringan data yang ada menjadi penuh jika tidak diatur dengan baik. Pengaturan lebar pita adalah perlu agar jaringan di perusahaan tidak menjadi jenuh akibat pemakaian VoIP. 9. Penggabungan jaringan tanpa dikoordinasi dengan baik akan menimbulkan kekacauan dalam sistem penomoran. Kualitas suara VoIP dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu kapasitas lebar pita, tingkat hilang paket dan waktu tunda yang terjadi di dalam jaringan. Kapasitas lebar pita adalah ketersediaan sumber daya jaringan dalam bentuk lebar pita yang digunakan untuk mentransmisikan data paket. Tingkat hilang paket adalah parameter 21 yang menyatakan besarnya laju kesalahan yang terjadi sepanjang jalur pengiriman data paket dari pengirim ke penerima. Waktu tunda adalah parameter yang menyatakan rentang waktu yang diperlukan untuk mengirimkan paket dari pengirim ke penerima. 2.1.4 Video on Demand (VoD) VoD adalah sebuah metode dari streaming video. Streaming video adalah penyajian video secara langsung layaknya radio dan televisi. Dengan VoD, video akan diperoleh dari server utama atau jaringan dan disaksikan di televisi atau layar komputer. Sistem video on demand (VoD) memungkinkan pengguna untuk memilih dan menonton konten video dan klip melalui jaringan sebagai bagian dari sebuah sistem televisi interaktif. Sistem VoD melakukan stream content, memungkinkan kita untuk menonton secara real-time, atau mendownload sebuah program TV secara keseluruhan. VoD memungkinkan pengguna untuk memesan film secara digital dengan kualitas yang sama seperti saat menonton film dirumah. Sebagai tambahan, VoD dapat digunakan untuk video conferencing, karena video conferencing biasanya terdiri dari presentasi yang terdapat klip video didalamnya. VoD juga dapat digunakan untuk mengirim dan melihat klip video di telepon selular dan alat-alat komunikasi wireless lainnya. Dengan VoD, pertama kita dapat dengan mudah streaming content dan menyaksikan video saat video itu sedang di-download atau pengguna dapat memilih untuk menunda melihat video sampai video tersebut selesai di-download. Seperti VCR atau DVD player, VoD menawarkan beberapa option setelah video selesai di download. Contohnya, pengguna dapat memilih melakukan pause, play, fast forward, atau rewind video. Pengguna juga dapat melakukan skip ke bagian yang ingin dilihat. Untuk mempercepat kapabilitas streaming VoD, maka dibutuhkan lebar pita jaringan yang lebih besar. Oleh karena itu, akan sangat baik jika menggunakan cable modem 22 atau Digital Subscriber Line (DSL) saat menggunakan layanan VoD. Koneksi dengan cara seperti ini memungkinkan koneksi yang lebih cepat dan handal, yang memberi dampak efektivitas yang lebih tinggi dari server VoD. VoD pertama kali diperkenalkan sekitar tahun 1990 di Hongkong. Namun perkembangannya tidak berlanjut karena teknologi yang tidak memadai dan biaya produksi yang sangat tinggi. Saat ini, VoD ditawarkan secara luas di USA dari cable provider yang menggunakan lebar pita downstream yang besar. Film dan beberapa acara televise favorit dapat diakses sesuai permintaan melalui teknologi VoD. Faktanya, Dengan teknologi VoD pengguna layanan ini dapat melakukan pausing, fast-forwarding, dan rewinding acara yang sedang dilihat. Near video on demand (NVoD) adalah teknik penggunaan video dengan sistem payper-view yang digunakan oleh multi-channel broadcaster yang menggunakan mekanisme distribuasi lebar pita besar seperti satelit san TV kabel. Beberapa kopi dari program disiarkan dalam interval waktu yang pendek antara 10-20 menit untuk menyediakan kenyamanan bagi pengguna, sehingga dapat menonton program tanpa perlu menyetel saat scheduled point. Bentuk ini merupakan penggunaan intensif lebar pita dan umumnya hanya digunakan oleh operator besar dengan jumlah pelanggan dan kapasitas yang sangat besar sekali. Push video on demand adalah teknik yang digunakan beberapa broadcaster dalam sistem yang kekurangan interaktifitas untuk menyediakan true VoD, untuk mensimulasi true video dalam sistem demand. Fitur yang ada pada sistem push video on demand adalah memiliki personal video recorder yang secara otomatis akan merekam program yang telah diseleksi, biasanya ditransmisikan pada saat kapasitas rendah (over-night) untuk pengguna. Pengguna dapat menonton program yang telah di-download pada saat mereka memilih program tersebut. Content menepati space di hard-drive PVR, content yang telah di-download biasanya dihapus setelah satu 23 minggu untuk menyediakan tempat untuk program yang baru. Space yang terbatas pada hard-drive PVR berarti bahwa fleksibilitas dan seleksi program yang tersedia lebih dibatasi daripada sistem true VoD. 2.2 Konvergensi Konvergensi adalah proses interkoneksi antara Public Switched Telephone Networks (PSTN) dan internet dengan basis IP untuk proses ruting. Konvergensi ini akan berujung pada layanan multimedia dengan dukungan lebar pita yang memadai dan mobilitas tinggi. Konvergensi antara jaringan sirkit dengan jaringan paket—termasuk di dalamnya jaringan seluler—akan menjadi sebuah kebutuhan di masa yang akan datang. Ini karena di masa datang komunikasi bukan hanya melibatkan suara, namun sudah data, image dan bahkan video. Hal yang harus diperhatikan dalam konvergensi NGN antara lain: • Konvergensi dari berbagai tipe data yang ditransmisikan: suara, audio, video, teks, atau multimedia. Setiap tipe dari media memiliki persyaratan yang berbedabeda dalam pentransmisian: kecepatan transmisi, toleransi delay, toleransi error, dsb. Oleh karena itu beberapa parameter tertentu dari jaringan harus tetap dijaga, misalnya QoS, • Kerjasama dari 2 tipe jaringan (circuit swithed connection oriented—PSTN dan packet switched connectionless—IP) membutuhkan kontrol koneksi pada level transport (konversi, transfer, ruting) seperti juga kontrol koneksi pada level signaling. 24