BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Tanaman karet berasal dari negara Brazil. Tanaman ini merupakan sumber bahan utama tanaman karet alam dunia.Tanaman karet merupakan tanaman tahunan yang tumbuh sampai umur 30 tahun.Habitus tanaman ini merupakan pohon dengan tinggi tanaman dapat mencapai 15-20 meter. Modal utama dalam pengusahaan ini adalah batang setinggi 2,5-3 meter dimana terdapat pembuluh latek. Oleh karena itu fokus pengelolaan tanaman karet ini adalah bagaimana mengelola batang tanaman ini seefisien mungkin Tanaman karet memiliki sifat gugur daun sebagi respon tanaman pada kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan (kemarau).Pada saat ini sebaiknya penggunaan stimulant dihindarkan. Daun ini akan tumbuh kembali pada awal musim hujan. Tanaman karet juga memiliki sistem perakaran yang ekstensif / menyebar cukup luas sehingga tanaman karet dapat tumbuh pada kondisi lahan yang kurang menguntungkan.Akar ini juga digunakan untuk menyeleksi klon-klon yang dapat digunakan sebagai batang bawah pada perbanyakan tanaman karet.Tanaman karet memiliki masa belum menghasilkan selama 5 tahun dan mulai dapat disadap pada awal tahun ke enam.Secara ekonomis tanaman karet dapat disadap selama 15-20 tahun. Struktur botani tanaman karet ialah sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Universitas Sumatera Utara Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Euphorbiales Famili : Euphorbiaceae Genus : Hevea Spesies : Hevea brasiliesnsis Tanaman karet adalah pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar.Batang tanaman biasanya lurus dan memiliki percabangan yang tinggi.Di beberapa pekebunan karet ada beberapa kecondongan arah tumbuh tanamannya agak miring kearah utara. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal sebagai nama lateks. Daun karet terdiri dari tangkai daun utamadan tangkai anak daun. Panjang tangkai daun utama 3 – 20 cm. panjang tangkai anak daun sekiitar 3-10 cm dan pada ujungnya terdapat kelenjar.Biasanya ada 3 anak daun yang terdapat pada sehelai daun karet.Anak daun berbentuk eliptis, memanjang dengan unjung meruncing, tepinya rata dan gundul.Biji karet terdapat dalam setiap ruang buah.Jadi jumlah biji ada 3 kadang 6 sesuai dengan jumlah ruang.Ukuran biji besar dengan kulit keras.Warnanya coklat kehitaman dengan bercak-bercak berpola yang khas.Sesuai dengan sifat dikotilnya, akar tanaman karet adalah akar tunggang.Akar ini mampu menopang batang tanaman yang tumbuh tinggi dan besar. Karet merupakan tanaman berbuah polong yang sewaktu masih muda buahnya berpaut erat dengan rantingnya.Buah karet dilapisi oleh kulit tipis berwarna hijau dan didalamnya terdapat kulit yang keras dan berkotak. Tiap kotak berisi sebuah biji yang dilapisi tempurung, setelah tua warna kulit buah berubah menjadi keabu-abuan dan kemudian mongering. Pada waktunya pecah dan jatuh, bijinya tercampak lepas dari kotaknya.Tiap buah tersusun atas dua sampai empat kotak biji.Pada umumnya berisi tiga kotak biji Universitas Sumatera Utara dimana setiap kotak terdapat satu biji. Tanaman karet mulai menghasilkan buah pada umur lima tahun dan akan semakin banyak setiap pertambahan ummur tanaman. (Budiman, 2012) Keadaan iklim yang optimum bagi karet adalah sebagai berikut: 1) Memiliki curah hujan pertahun 2000mm atau lebih, terdistribusi rata sepanjang tahun tanpa musim kering yang tegas, dengan 125-150 hari hujan pertahun. 2) Temperatur udara maksimum 29-34 ͦ C , temperature minimum 20 ͦ C , dengan temoeratur rata-rata 25-28 ͦ C. 3) Kelembaban udara tinggi mencapai 80%, dengan keadaan angka yang moderat. 4) Sinar matahari cerah selama 2000 jam per tahun, atau 6 jam per hari pada semua bulan. Pada wilayah asalnya, karet dapat tumbuh pada rentang keadaan tanah yang luas, tetapi memiliki solum dalam (minmal 100 cm), yang memiliki kadar lempeng (clay) tinggi, berdrainase baik, pH 4,5-6,5 , bebas lapisan cadas. Kedalaman tanah lebih dari 125 cm akan meningkatkan pertumbuhan, kadar hara daun, dan produksi lateks. Karet menyukai lahan yang agak miring akan mendorong pertumbuhan. Kemiringan sampai 26% berpengaruh baik bagi pertumbuhan dan produktivitas.Meskipun demikian, karet mampu tumbuh baik pada lahan yang lebih miring namun memerlukan terasering (Evizal, 2015). Pengembangan perkebunan karet memberikan peranan penting bagi perekonomian nasional yaitu sebagai sumber devisa, sumber bahan baku industri, sumber pendapatan, dan kesejahteraan masyarakat serta sebagai pengembangan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian di daerah dan sekaligus berperan dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menduduki posisi cukup penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia, sehingga memiliki prospek yang Universitas Sumatera Utara cerah. Oleh sebab itu upaya peningkatan produktifitas usahatani karet terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidayanya. Karet memiliki berbagai peranan penting bagi Indonesia, antara lain : 1) Sumber pendapatan dan lapangan kerja penduduk 2) Sumber devisa negara dari ekspor non migas 3) Mendorong tumbuhnya agroindustri di bidang perkebunan 4) Sumber daya hayai dan pelestarian lingkungan. Karet merupakan kebutuhan yang vital bagi kehidupan manusia sehari-hari, hal ini terkait dengan mobilitas manusia dan barang yang memerlukan komponen yang terbuat dari karet seperti pada Gambar 1 (Budiman, 2012). Universitas Sumatera Utara Pipet Getah karet Lateks Alat kesehatan Selang stetoskop Sarung tangan Crum Rubber Ban Kondom Perlengkapan kendaraan lain Pedal sepeda dan motor Perlengkapan pakaian / olahraga Lis kaca mobil Sepatu/sandal Bola Pohon Karet Perlengkapan teknik industri Oil seal Balon Selang Perlengkapan bayi Dot susu Rumah tangga Karpet Barang lain Pelampung Perlek Biodisel minyak karet Minyak Minyak cat Resin Biji Karet Varnish Filter Tempurung Briket Bungkil Makanan ternak Bahan bangunan Kayu Karet furniture Gambar 1. Pohon Industri Karet Universitas Sumatera Utara 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Supply Chain Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk pemasok, pabrik, distributor, pengecer, serta perusahaan-perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik. Pada suatu supply chain biasanya ada 3 macam aliran yang harus dikelola. Pertama adalah alirang barang yang mengalir dari hulu ke hilir. Contohnya adalah bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik. Setelah produk selesai diproduksi, mereka dikirim ke distributor, lalu ke pengecer atau ritel, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua adalah aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hulu ke hilir. Yang ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya (Pujawan, 2005). SCM adalah pengintregrasian sumber bisnis yang kompeten dalam penyaluran barang, mencakup perencanaan dan pengelolaan aktivitas pengadaan dan logistik serta informasi terkait mulai dari tempat bahan baku sampai tempat konsumsi, termasuk koordinasi dan kolaborasi dengan jaringan mitra usaha (pemasok, manufaktur, pergudangan, transportasi, distribusi, retail dan konsumen) untuk memenuhi pelanggan (Siahaya, 2013). Tujuan SCM adalah untuk mengoptimalkan biaya, memaksimalkan pendapatan, meningkatkan kinerja layanan, nilai tambah dan keunggulan kompetitif. Perusahaan akan sukses bila menerapkan SCM dan menerapkan prinsip quality, cost, delivery. Kolaborasi SCM merupakan bentuk kerjasama dari dua atau lebih perusahaan dalam kegiatan aliran barang yang mempunyai tujuan dan tanggungjawab yang sama, saling berbagi resiko dan keuntungan sejak perencanaan sampai pelaksanaan. Tujuan kolaborasi Universitas Sumatera Utara adalah untuk meningkatkan kinerja melalui transfer informasi, keahlian dan pengetahuan (Kotler, 2004). Farm Processors Market intermediaries Retailers Input suppliers Customer Gambar 2. Supply Chain Actors Menurut Chandrasejaran dan Raghuram(2014), pelaku-pelaku dalam supply chain adalah input suppliers, farm, processors, market intermediaries, retailers, dan customer. 2.2.2. Analisis SWOT SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahankelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatankesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi. Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.(David, 2009) Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David, 2009) yaitu : 1) Kekuatan (Strenghts) Universitas Sumatera Utara Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar. 2) Kelemahan (Weakness) Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan. 3) Peluang (Opportunities) Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan.Kecendrungan-kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan. 4. Ancaman (Threats) Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan.Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan.Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan. Fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Universitas Sumatera Utara Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan (Ferrel dan Harline, 2005). Menurut Rangkuti (2006), matriks SWOT dapatmenggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternalyang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dankelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis. Tabel5. Matriks SWOT Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT: Strategi SO (Strength and Oppurtunity).Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Universitas Sumatera Utara Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 2.2.3. Strategi Supply Chain Menurut Pujawan (2005), strategi supply chain adalah kumpulan kegiatan dan aksi strategis di sepanjang supply chain yang menciptakan rosnsiliasi antara apayang dibutuhkan pelanggan akhir dengan kemampuan sumber daya yang ada pada supply chain tersebut. Untuk bisa memenangkan persaingan pasar maka supply chain harus bisa menyediakan produk yang murah, berkualitas, tepat waktu, bervariasi. Keempat tujuan strategis tersebut sangat penting di mata pelanggan. Namun perlu disadari bahwa tingkat kepentingan untuk masing-masing tujuan di atas berbeda-beda untuk tiga jenis produk dan segmen pelanggan. Ada produk yang dibeli oleh pelanggan dengan pertimbangan utama harga yang murah, sedangkan ada pelanggan yang membeli dengan kualitas pertimbangan utama. Ada jenis produk yang bisa unggul di pasar karena mampu menciptakan jenis produk yang beragam, ada juga karena mudah atau cepat bisa diperoleh. Untuk mencapai tujuan-tujan tersebut maka supply chain harus bisa menerjemahakan tujuan-tujuan diatas kedalam kemampuan sumber daya yang dimiliki dalam konteks operasi supply chain, tujuan-tujuan diatas bisa dijapai apabila memiliki kemampuan untuk beroperasi secara efisien, menciptakan kualitas, cepat, fleksibel, dan inovatif (Pujawan, 2005). Universitas Sumatera Utara Sedangkan menurut Willem Sahaya ( 2013), tujuan strategi SCM adalah : 1) Cost Reduction, meminimalkan biaya di semua sektor. 2) Service Improvement, meningkatkan tingkat layanan. 3) Responsive dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang cepat. 4) Memperoleh kepercayaan dari semua unsure terkait terutama pelanggan 5) Mengembangkan prinsip kemitraan Strategi SCM memiliki beberapa model : 1) Extend Enterprise, kebijakan menggunakan sedikit pemasok untuk kepentingan jangka panjang. 2) Vertical integration, perusahaan memproduksi bahan baku sendiri. 3) Backward integration, perusahaan membeli supplier. 4) Forward Integration, membuat barang jadi sendiri 5) Virtual Organization, berorientasi kepada proyek. Dengan fokus Strategi SCM sebagi berikut : Pelanggan : Kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Pemasok : Kemitraan Pesaing : Persaingan secara sehat dan bersinergi Perusahaan : Analisis SWOT dan penerepan strategi 2.3. Penelitian Terdahulu Syibil (2013), dengan penelitianAnalisis Rantai Nilai Pada Komoditas Jamur Tiram Putih Di Kabupaten Bogor (Studi Kasus Pada P4s Nusa Indah) menyimpulkan bahwa hasil dari penelitian adalah sebagai berikut : (1) Anggota rantai pasokan jamur tiram putih terdiri dari anggota primer (P4S Nusa Indah, pengumpul dan pengecer) dan anggota sekunder (pemasok Universitas Sumatera Utara bahan baku dan kemasan). Aliran rantai pasokan dimulai dari P4S Nusa Indah, pedagang pengumpul dan terakhir ke pedagang pengecer. Narinda (2015), dengan penelitian Analisis Kinerja Rantai Pasok Daging Ayam Di Pt Bp, menyimpulkan bahwa hasil dari penelitian Manajemen rantai pasok di PT BP masih tergolong baru, sehingga tidak ada pembanding kinerja rantai pasok sebelumnya. Nilai dari kinerja rantai pasok PT BP adalah sebesar 79.16% dan tergolong kurang. Perbaikan potensial terdapat pada matrik kinerja penyesuaian rantai pasok atas, penyesuaian rantai pasok bawah, dan waktu siklus pengiriman. Hasil evaluasi faktor internal dan eksternal menunjukkan bahwa PT berada pada posisi kuadran I (+0.942;+2.401). Alternatif strategi yang disarankan adalah menerapkan TQM (Total Quality Management), konsisten menggunakan sumber daya alam yang berkualitas, melakukan smart promotion, menerapkan cold supply chain, dan membentuk tim R&D (Research and Development) untuk pengembangan produk yang variatif, kompetitif, dan sehat. 2.4. Kerangka Pemikiran Karet memiliki manfaat ekonomis yang tinggi.Namun saat ini perkembangan produksi karet dalam negeri masih menghadapi beberapa permasalahan. Permasalahan tersebut antara lain penggunaan bibit yang tidak berstandar nasional, belum maksimalnya teknis budidayadan pengelolaan.Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan strategis yang produksinya dari tahun ke tahun terus meningkat dan terus melakukan ekspor setiap tahunnya. Rantai pasok meliputi kegiatan penyaluran barang dari supplier sampai kepada konsumen.Namun belum efektif dan efisiennya rantai pasok pada komoditas karet menyebabkan bekum maksimalnya pendapatan yang diperoleh.Manajemen rantai pasok yang efektif menjadikan pelaku-pelaku dalam rantai pasok sebagai mitra dalam strategi Universitas Sumatera Utara perusahaan untuk memuaskan pasar sasaran, mengatur hubungan kerja sama yang baik antar pelaku dalam rantai pasok. Rantai pasok yang memiliki yang memilki kinerja tidak efektif dan efisien diperlukan strategi untuk meningkatkan produktivitas kinerja rantai pasok tersebut sehingga dapat tercapai tujuan rantai pasok untuk memenuhi pemenuhan kualitas karet. Secara sistematis, kerangka pemikiran tersebut digambarkan sebagai berikut: Input Supplier Kondisi Strategi Peningkatan Kinerja Perkebunan Karet Proses Pengolahan Pedagang Perantara Konsumen : menyatakan hubungan : menyatakan pengaruh Gambar 3. Skema Kerangka Pemikiran 2.5. Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara