xfilMltw Diterbitkan oleh Universitas lslam Indonesia (Ull) dan dimaksudkan sebagaimedia informasi dan forum pembahasan masalah ilmu-ilmu sosial. Berisi tulisan ilmiah, ringkasan hasil penelitian, resensi buku atau gagasan orisinil yang kritis dan segar. Redaksi mengundang para ahli,'praktisi dan siapa saja yang be.rminat untuk berdiskusidan menulis sambil berkomunikasi ilengan masyarakat luas. Tulisan dalam Unisia tidak selalu sejenis atau mencerminkan pendapat redaksi. DAFIARISI EKSPRESI Manajemen Negara dan Nasionalisme Pendidikan Kewargaan untuk Demokrasi di Indonesia 217 Azyumardi Azra carut-Marut Politik, Tantangan pengembangan Teologi politik substantivistik 219 AbdA'La Komunitas Lokal perspektif HAM dan Hukum Nasional Jawahir Thontowi 237 Quo Vadis potensi Ketautan Indonesia Gunawan Widi Santosa Peran Hukum Internasional dan perbatasan Wilayah Negara Pudak Nayati Nasionalisme Sumber Daya Manusia Wirausaha dalam pembangunan Bangsa Rahmat Pertumbuhan Ekonomi, Distribusi pendapatan dan Lingkungan M.Suparmoko Bencana Alam Tak Terhindarkan: Sebuah Tiniauan pariwisata Nias Suparwoko Nasionalisme dan perjalanan Demokrasi Asnawi UmarAli 318 Merajut Manajemen Negara dalam Bingkai Nasionalisme Humanis Sabiqul Khair Syaril JJI Politik Bantuan Asing dan Corporatocracy Amerika u1 AgusTriyanta PENCESAI'-,1,iq Redaksi menyediakan honorarium bagitulisan yang din Redaksidapat menyingkat dan memperbaiki tulisan yan Alamat Redaksi/fata Usaha: Kampus Pusat UllJl. C mail:unisia_Jur2001 @yahoo.com; ST-f SK Menteri Pene DITJENPPGS/STT/1 988.ISSN NO 021 5 - 1 41 2. Diterbitkan oleh Ull, Jl. Cik Ditiro 1, Telp. 51309't, 589604 Jurnal tiga bulanan Unisiaterbit empat kali setahun ., LLM., Ph,D Resensr payouts ta u.S. firms and making Saudi Anbia increasingly dependent on the United Sfafes" (h.67). Tidaklah mustahil bisa disebut di depan bahwa ProYek ini sebenarnya adalah skandal pencucian uang yang mengeluarkan milyaran dollar uang Saudi untuk menyejahterakan Amerika. Dariitu nampak, bagaimana ide bantuan asing tersebut dimunculkan oleh Amerika, dan bagaimana sasaran penerimanya ditentukan.Ternyata, bukan karena kemiskinan atrau kebodohan parameter yang digunakan, tapi kepentingan ekonomi-politik semata. Beberapa contoh kasus Equador, sebagai diurai dalam buku ini, adalah sebuah contoh kasus bagaimana EHM bermain. Dari setiap 1 00 dollar minyak mentah yang diambil dari hutan Equador, perusahaan minyak (yang dimiliki Amerika) menerima 75 dollar. Sedangkan dari25 dollar sisanya, digunakan untuk membiayai militer dan pemerintahan- Sisanya, yang hanya sekitar 2,5 dollar, barulah yang diperuntukkan bagi kesehatan, pendidikan dan berbagaiprogram yang ditujukan untuk membantu orang miskin' Sama halnya dengan minyak yang dihasilkan dari hutan Amazon, hanya kurang dari3"/" dialokasikan bagi orang Yang sebenarnYa Paling membutuhkan, mereka yang menderita dampak dari pembuatan dam, pemsangan pipa, airyang tidak sehat dan sebagainya' Lantas, bagaimana dengan nasib para pemimpin negara target Yang tidak menyetujui program kerjasama yang diinisiasi oleh Amerika Serikat tersebut?' Mereka, akan menerima akibatnya, yang hal itu bisa bermacam-macam. Misalnya saja kematian Jaime Roldos, presiden Ekuador dan Omar Torrijos, presiden Panama, keduanYa meninggal dalam UNISIA N O. kecelakaan yang menyisakan tanda tanya, apakah sebuah kesengaiaan pembunuhan atau murni kecelakaan.(h.156 & 159). Peristiwa terbaru yang tidak terlewat darianalisis penulis buku iniadalah kasus penyerbuan Amerika ke lrak. Dikatakan dalam buku ini, bahwa keinginan Amerika untuk mengontrol lrak adalah dikarenakan lrak merupakan produsen minyak yang besar, sehingga keberhasilan mengendalikan lrak, berartikeberhasilan memecah dan mengontrol OPEC, maka pembangkangan ini harus dibalas dengan penghancuran. Tapi uniknya, masih menurut penulis buku ini, setelah lrak hancur, maka pembangunan kembali lrak segera dilakukan. Uniknya pembangunan kembali dilaksanakan oleh kontraktor dariAmerika. Tentu saja dengan biaya dari negara lrak, dan ini berarti memaksa lrak bekerja dengan World Bank dan lMF, jelas iniadalah sebuah keuntungan fagi bagiAmerika, yakni, ...'to reshapethe country." (h.213). Buku ini telah memberikan, bukan hanya sebuah gambaran tentang politik ekonomidan bantuan asing, namun lebih dari itu merupakan sebuah pencerahan ilmiah atas sesuatu yang selama ini kurang dianggap penting untuk disikapi, atau pal- ing tidak, menYadarkan untuk tidak kehilangan daya kritis ketika negara super pow er memberikan apa yan g biasa disebut dengan bantuan lunak. Meski dengan gaya penuturan yang mirip autobioghrafi, namun, ketika berbicara tentang data, buku inijuga mencantumkan referensi yang relatif mendetail. Memang, buku ini bisa dikritik hanya berangkat dariseorang pelaku, yang tidak mungkin lepas dari subyektivitas' namun demikian, buku initelah menawar' kan cara Pandang lain Yang laYak dicermati. O (Agus Triyanta) 343 '7/NUMNINOO,