Jurnal UNISIA Juli 2005 Politik Bantuan Asing dan Corporatocracy

advertisement
xfilMltw
Diterbitkan oleh Universitas lslam Indonesia (Ull) dan dimaksudkan sebagaimedia informasi dan forum
pembahasan masalah ilmu-ilmu sosial. Berisi tulisan ilmiah, ringkasan hasil penelitian, resensi buku
atau gagasan orisinil yang kritis dan segar. Redaksi mengundang para ahli,'praktisi dan siapa saja
yang be.rminat untuk berdiskusidan menulis sambil berkomunikasi ilengan masyarakat luas. Tulisan
dalam Unisia tidak selalu sejenis atau mencerminkan pendapat redaksi.
DAFIARISI
EKSPRESI
Manajemen Negara dan Nasionalisme
Pendidikan Kewargaan untuk Demokrasi di Indonesia
217
Azyumardi Azra
carut-Marut Politik, Tantangan pengembangan Teologi politik substantivistik
219
AbdA'La
Komunitas Lokal perspektif HAM dan Hukum Nasional
Jawahir Thontowi
237
Quo Vadis potensi Ketautan Indonesia
Gunawan Widi Santosa
Peran Hukum Internasional dan perbatasan Wilayah Negara
Pudak Nayati
Nasionalisme Sumber Daya Manusia Wirausaha dalam pembangunan Bangsa
Rahmat
Pertumbuhan Ekonomi, Distribusi pendapatan dan Lingkungan
M.Suparmoko
Bencana Alam Tak Terhindarkan: Sebuah Tiniauan pariwisata Nias
Suparwoko
Nasionalisme dan perjalanan Demokrasi
Asnawi UmarAli
318
Merajut Manajemen Negara dalam Bingkai Nasionalisme Humanis
Sabiqul Khair Syaril
JJI
Politik Bantuan Asing dan Corporatocracy Amerika
u1
AgusTriyanta
PENCESAI'-,1,iq
Redaksi menyediakan honorarium bagitulisan yang din
Redaksidapat menyingkat dan memperbaiki tulisan yan
Alamat Redaksi/fata Usaha: Kampus Pusat UllJl. C
mail:unisia_Jur2001 @yahoo.com; ST-f SK Menteri Pene
DITJENPPGS/STT/1 988.ISSN NO 021 5 - 1 41 2.
Diterbitkan oleh Ull, Jl. Cik Ditiro 1, Telp. 51309't, 589604
Jurnal tiga bulanan Unisiaterbit empat kali setahun
., LLM., Ph,D
Resensr
payouts ta u.S. firms and making Saudi
Anbia increasingly dependent on the United
Sfafes" (h.67). Tidaklah mustahil bisa
disebut di depan bahwa ProYek ini
sebenarnya adalah skandal pencucian uang
yang mengeluarkan milyaran dollar uang
Saudi untuk menyejahterakan Amerika.
Dariitu nampak, bagaimana ide bantuan
asing tersebut dimunculkan oleh Amerika,
dan bagaimana sasaran penerimanya
ditentukan.Ternyata, bukan karena
kemiskinan atrau kebodohan parameter yang
digunakan, tapi kepentingan ekonomi-politik
semata.
Beberapa contoh kasus
Equador, sebagai diurai dalam buku ini,
adalah sebuah contoh kasus bagaimana
EHM bermain. Dari setiap 1 00 dollar minyak
mentah yang diambil dari hutan Equador,
perusahaan minyak (yang dimiliki Amerika)
menerima 75 dollar. Sedangkan dari25 dollar sisanya, digunakan untuk membiayai
militer dan pemerintahan- Sisanya, yang
hanya sekitar 2,5 dollar, barulah yang
diperuntukkan bagi kesehatan, pendidikan
dan berbagaiprogram yang ditujukan untuk
membantu orang miskin' Sama halnya
dengan minyak yang dihasilkan dari hutan
Amazon, hanya kurang dari3"/" dialokasikan
bagi orang Yang sebenarnYa Paling
membutuhkan, mereka yang menderita
dampak dari pembuatan dam, pemsangan
pipa, airyang tidak sehat dan sebagainya'
Lantas, bagaimana dengan nasib para
pemimpin negara target Yang tidak
menyetujui program kerjasama yang
diinisiasi oleh Amerika Serikat tersebut?'
Mereka, akan menerima akibatnya, yang
hal itu bisa bermacam-macam. Misalnya
saja kematian Jaime Roldos, presiden
Ekuador dan Omar Torrijos, presiden
Panama, keduanYa meninggal dalam
UNISIA N O.
kecelakaan yang menyisakan tanda tanya,
apakah sebuah kesengaiaan pembunuhan
atau murni kecelakaan.(h.156 & 159).
Peristiwa terbaru yang tidak terlewat
darianalisis penulis buku iniadalah kasus
penyerbuan Amerika ke lrak. Dikatakan
dalam buku ini, bahwa keinginan Amerika
untuk mengontrol lrak adalah dikarenakan
lrak merupakan produsen minyak yang
besar, sehingga keberhasilan mengendalikan lrak, berartikeberhasilan memecah dan
mengontrol OPEC, maka pembangkangan
ini harus dibalas dengan penghancuran. Tapi
uniknya, masih menurut penulis buku ini,
setelah lrak hancur, maka pembangunan
kembali lrak segera dilakukan. Uniknya
pembangunan kembali dilaksanakan oleh
kontraktor dariAmerika. Tentu saja dengan
biaya dari negara lrak, dan ini berarti
memaksa lrak bekerja dengan World Bank
dan lMF, jelas iniadalah sebuah keuntungan
fagi bagiAmerika, yakni, ...'to reshapethe
country." (h.213).
Buku ini telah memberikan, bukan
hanya sebuah gambaran tentang politik
ekonomidan bantuan asing, namun lebih
dari itu merupakan sebuah pencerahan
ilmiah atas sesuatu yang selama ini kurang
dianggap penting untuk disikapi, atau pal-
ing tidak, menYadarkan untuk tidak
kehilangan daya kritis ketika negara super
pow er memberikan apa yan g biasa disebut
dengan bantuan lunak. Meski dengan gaya
penuturan yang mirip autobioghrafi, namun,
ketika berbicara tentang data, buku inijuga
mencantumkan referensi yang relatif
mendetail. Memang, buku ini bisa dikritik
hanya berangkat dariseorang pelaku, yang
tidak mungkin lepas dari subyektivitas'
namun demikian, buku initelah menawar'
kan cara Pandang lain Yang laYak
dicermati. O (Agus Triyanta)
343
'7/NUMNINOO,
Download