13/02/2010 PENYILANGAN MONOHIBRID DAN DIHIBIRD Drosophila melanogaster FAJAR MUHAMAD NIDYA SUTANTO PRAKTIKUM GENETIKA 2010 Monohibrid • Penyilangan satu karakter berbeda Dihibrid • Penyilangan dua karakter berbeda Alel Lokus • Bentuk alternatif dari suatu gen yang berada pada lokus tertentu • Lokasi suatu gen dalam sebuah kromosom Genotip • Susunan genetik suatu fenotip (tidak tampak) Fenotip • Karakter (sifat) yang dapat diamati (tampak) Terminologi Homozigotik • Sifat suatu individu yang memiliki susunan genotip dengan alel-alel yang sama Heterozigotik • Sifat suatu individu yang memiliki susunan genotip dengan alel-alel yang berlainan Dominan Resesif • Suatu alel yang menentukan fenotip pada keadaan heterozigotik • Suatu alel yang sifatnya tertutupi oleh alel yang bersifat dominan P • Singkatan dari kata Parental (induk) F • Singkatan dari kata Filial (keturunan) 1 13/02/2010 PRINSIP PEWARISAN SIFAT Prinsip-prinsip dasar pewarisan sifat Gregor Johann Mendel (1857) Hukum Mendel Fairbanks & Andersen 1999: 347 PRINSIP PEWARISAN SIFAT Alasan Mendel menggunakan karakter-karakter yang terdapat pada kacang ercis (Pisum sativum), antara lain: Spesies memiliki beberapa variasi dengan karakter fisik (fenotip) yang berbeda-beda Memiliki pasanganpasangan sifat yang kontras Mudah untuk Mudah dipelihara disilangkan atau ditumbuhkan Mampu menghasilkan banyak keturunan dalam waktu yang singkat TEKNIK PENYILANGAN MENDEL 1. Stamen bunga ungu dipotong agar tidak terjadi autogami. 2. Polen dari stamen bunga putih ditrasfer ke kepala putik bunga ungu. 3. Karpel bunga ungu hasil polinasi dibiarkan berkembang hingga menjadi buah polong. 4. Biji buah polong kemudian ditanam untuk melihat fenotip keturunannya. 2 13/02/2010 KARAKTER YANG DIGUNAKAN DALAM PENYILANGAN MONOHIBRID Traits Dominan Resesif Traits Dominan HASIL PENYILANGAN MONOHIBRID MENDEL Resesif Dominan x Resesif Dominan Resesif Total Ratio Biji Bulat x Keriput 5.474 1.850 7.324 2,96:1 Biji Kuning x Biji Hijau 6.022 2.001 8.023 3,01: 1 Buah Menggembung x Buah Mengerut 882 229 1.181 2,95:1 Batang Tinggi x Batang Kerdil 787 277 1.064 2,84: 1 Bunga Ungu x Bunga Putih 705 224 929 3,15:1 Bunga Aksial x Bunga Terminal 651 207 858 3,14:1 Buah kuning x Buah Hijau 428 152 580 2,82:1 HUKUM MENDEL I HUKUM MENDEL I • HUKUM SEGREGASI • PENYILANGAN MONOHIBRID Selama pembentukan sel gamet, setiap alel akan dibagikan secara acak kepada setiap gamet tersebut (Suryo 1994 : 90--91) 3 13/02/2010 HUKUM MENDEL II HUKUM MENDEL II P • HUKUM ASORTASI (pemilihan bebas) RRYY rryy RRYY Gamet RY ry ry Gamet RY RrYy F1 RrYy 1/ Sel telur Sel telur Segregasi sepasang alel tidak bergantung kepada pasangan alel lainnya ketika terjadi pembentukan gamet rryy 1/ 2 1/ 2 ry RY 1/ 2 Sperma RY 1/ 2 1/ ry 1/ F2 1/ 4 RY rY Ry RRYy 4 RrYy RY 1/ Sperma 4 RrYY rrYY RrYy rrYy Actual results contradict hypothesis 4 RRYY RrYY 4 ry 4 1/ rY 1/ RRYy RrYy RRyy Rryy rryy Ry 1/ RrYy rrYy Rryy 4 4 ry 9/ 3/ Kuning bulat 16 Hijau bulat 16 3/ Kuning keriput 16 1/ 16 Hijau Keriput Actual results support hypothesis (Suryo 1994: 95) HUKUM MENDEL II HUKUM MENDEL I HUKUM MENDEL II • PENYILANGAN DIHIBRID 4 13/02/2010 ORGANISME MODEL DALAM PERCOBAAN GENETIKA Dua syarat utama • Cepat berkembang biak organisme digunakan dalam • Memiliki keturunan yang banyak percobaan genetika Pisum sativum (Kacang ercis) Saccharomyces cereviciae Escherichia coli Musculus domestica Drosophila melanogaster Triticum spp. Drosophila melanogaster Pertama kali digunakan pada percobaan genetika T.H Morgan (1909) Drosophila melanogaster SIKLUS HIDUP Drosophila melanogaster Alasan mengunakan Drosophila melanogaster : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mudah diperoleh (hidup kosmopolitan) Murah dan mudah dipelihara di laboratorium Siklus hidupnya pendek Berkembang biak cepat dan keturunannya banyak Memiliki banyak mutan Mutan mudah diamati dan dibedakan Jumlah kromosomnya sedikit (4 pasang) Larva memiliki kromosom raksasa/politen (Suryo 1994: 177--179) 5 13/02/2010 SIKLUS HIDUP Drosophila melanogaster Hari ke- Jam Stadium 0 0 Telur 1 22 Instar I 2 47 Instar II 3 70 Instar III 4 118 Pupa 6 130 Pigmentasi mata 7 167 Imago keluar dari pupa 8 214 Sayap merentang 9 215 Dewasa ALAT DAN BAHAN Penyilangan Drosophila melanogaster Medium pemeliharaan memiliki komposisi: • Akuades (500 cc) • Sebagai pelarut A. ALAT Alat yang digunakan adalah botol medium dan sumbat busa, botol etherizer, lup, botol eter (botol film), pipet tetes, kertas saring, cawan petri, dan kuas halus. B. BAHAN Bahan yang digunakan adalah koloni Drosophila melanogaster normal dan mutan-mutannya, dietil eter, dan medium pemeliharaan. • Agar-agar (7 g / 1 bungkus) • Mengeraskan medium • Gula aren (150 g) • Sumber gula bagi Drosophila melanogaster • Pisang ambon lumut (500 g) • Bahan makanan bagi Drosophila melanogaster • Yeast (ragi) (10 g) • Mengubah gula kompleks menjadi gula sederhana • Asam sorbat (2,5 g) dan methyl paraben (2,5 g) yang dilarutkan dalam alkohol 95% (250 cc) • Mencegah kontaminasi dari luar 6 13/02/2010 Isolasi untuk mendapatkan parental (wild-type) CARA KERJA Botol etherizer 1. Penyilangan untuk mendapatkan parental 2. Pengisolasian betina virgin 3. Penyilangan 4. Perhitungan hasil penyilangan Koloni lalat wt Lalat ditransfer Botol diberi tanggal dan notasi Isolasi untuk mendapatkan parental (mutan) Pembiusan Koloni lalat di letakkan pada medium baru Lalat ditaruh di cawan petri Diidentifikasi dengan lup (perbandingan ♂:♀ = 1 : 3) Pengisolasian betina virgin Botol etherizer Botol etherizer Koloni lalat mutan Botol diberi tanggal dan notasi Lalat ditransfer (perbandingan ♂:♀ = 1 : 3) Pembiusan Koloni lalat di letakkan pada medium baru Lalat ditaruh di cawan petri Diidentifikasi dengan lup (perbandingan ♂:♀ = 1 : 3) Koloni lalat hasil penyilangan (wt maupun mutan) Transfer lalat Botol medium baru Pembiusan Botol re-etherizer Lalat ditaruh di cawan petri Diidentifikasi dengan lup (isolasi betina virgin) 7 13/02/2010 Penyilangan ♂ Perhitungan hasil penyilangan ♀ >< Koloni lalat jantan dan betina virgin Lalat ditransfer Koloni lalat dipindahkan ke botol medium baru Botol diberi tanggal dan notasi Koloni lalat hasil penyilangan Di transfer ke botol etherizer Perbandingan penyilangan ♀ wild type: ♂ mutan = 3 : 1 ♀ mutan : ♂ wild type = 3 : 1 Di bius dengan eter b+b+ Lalat ditaruh di cawan petri bb ∑ Lalat dihitung dengan bantuan lup JADWAL PENYILANGAN HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SELAMA PENYILANGAN Hari, Tanggal Suhu penyimpanan berkisar 25--30o C Ketika memasukkan lalat yang telah dibius, sebaiknya diletakkan di dalam kertas saring Sebelum 8 jam, lalat betina yang baru keluar dari pupa, harus segera diisolasi Siklus Kegiatan Kam. 18-2-2010 0 Lalat disilangkan untuk mendapatkan parental Jum. 19-2-2010 1 Sab. 20-2-2010 2 Ming. 21-2-2010 3 Sen. 22-2-2010 4 Sel. 23-2-2010 5 Rab. 24-2-2010 6 Kam. 25-2-2010 7 Jum. 26-2-2010 8 Sab. 27-2-2010 9 Ming. 28-2-2010 10 Genotip : Gamet : Normal ♀b+ b+ >< ♂ b+ b+ b+ b+ ♀ b+ b+ dan ♂ b+ b+ Normal Black ♀ b b >< ♂ b b b b ♀ b b dan ♂ b b Black Isolasi lalat jantan dan betina virgin Lalat disilangkan untuk mendapatkan filial pertama (F1) 8 13/02/2010 CAN U ANSWER THIS QUESTION??? >.< Hari, tanggal Sen. 1-3-2010 Sel. 2-3-2010 Rab. 3-3-2010 Kam. 4-3-2010 Jum. 5-3-2010 Siklus Kegiatan 1 Genotip Gamet 2 Normal Black ♀ b+ b+ >< ♂ b b b+ b Black Normal ♀ b b >< ♂ b+ b+ b b+ b+ b 100% Normal b+ b 100% Normal Diketahui: P: ♂ w+w+ CyCy e+e+ X ♀ w+w+ Cy+Cy+ e+e+ 3 4 Filial 1: Genotip: Fenotip: Gamet : ♂ w+ Cy e+ X ♀ w+ Cy+ e+ 5 6 Sab. 6-3-2010 Ming. 7-3-2010 Sen. 8-3-2010 7 8 Perhitungan hasil penyilangan F1: ♂ w+w+ Cy +Cy e+e+ atau ♀ w+w+ Cy +Cy e+e+ Mata normal, sayap Curly, warna tubuh normal Lokus gen Alel dominan a P P Genotip: PP Alel homozigot dominan a aa Alel homozigot resesif B b Alel resesif Bb Heterozigot 9