PENGORBANAN ANAK DALAM II RAJA-RAJA 21:6 MENURUT PERSPEKTIF TEORI PENGORBANAN TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teologi Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Memperoleh Gelar SARJANA SAINS TEOLOGI Oleh Merry Kristina Rungkat NIM: 71 2008 026 FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012 i PENGORBANAN ANAK DALAM II RAJA-RAJA 21:6 MENURUT PERSPEKTIF TEORI PENGORBANAN Merry Kristina Rungkat (712008026) Mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAKSI: Ritual pengorbanan merupakan elemen yang penting dalam setiap agama. Terdapat dua pihak dalam ritual pengorbanan yaitu pihak pemberi korban (manusia) dan pihak penerima korban (Tuhan). Pengorbanan adalah sebuah tindakan ritual dalam sebuah agama yang dilakukan baik oleh individu maupun kelompok yang merasa memiliki status rendah dan kotor, bagi Tuhan atau dewa atau kuasa lain yang memiliki status tinggi dan suci dengan memberikan korban persembahan berupa hewan, tumbuhan, bahkan manusia atau sesuatu lainnya sebagai pengantara antara keduanya. Adapun pengorbanan manusia telah lazim dipraktekkan oleh banyak agama dan kepercayaan di dunia, misalnya suku Indian di Virginia, suku Mintira di Semenanjung Malaya, suku Sawi di Irian Jaya serta agama Asyur. Pengorbanan anak yang dipersembahkan biasanya merupakan nyawa seorang anak baik laki-laki maupun perempuan. Dalam kitab II Raja-raja 21:6 dipaparkan mengenai segala tindakan-tindakan raja Manasye yang jahat termasuk didalamnya tindakan pengorbanan anak laki-lakinya ke dalam api. Oleh penulis sumber DH yakni dalam Dtr 2, tindakan raja Manasye ini dianggap sebagai sumber kejatuhan bangsa Yehuda. Manasye dianggap sebagai penjahat dan pemberontak, Manasye selalu dikaitkan dengan kekejian dan kemurtadan. Setelah mendalami teks tersebut secara sosiohistoris, ritual pengorbanan anak oleh raja Manasye merupakan strategi pendamaian antara Yehuda dan Asyur sehingga Yehuda tidak dihancurkan oleh Asyur. Adapun anak laki-laki Manasye yang dikorbankan bagi dewa Asyur disebutkan sebagai Anak Perdamaian. Manasye mengupayakan jalan keluar yang terbaik menurutnya untuk kedamaian dan keamanan bangsa Yehuda. Menurut saya, hakikat dari tindakan pengorbanan anak oleh raja Manasye adalah rasa kepedulian dan cintanya terhadap bangsa Yehuda. Kata Kunci: Ritual Pengorbanan, Anak Perdamaian, Manasye, Sumber DH v MOTTO: Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. (Pengkhotbah 3:11) vi KATA PENGANTAR Sebagai sebuah pengakuan jujur dari penulis bahwa: “menulis tugas akhir ini menguras lebih banyak tenaga, pikiran dan perasaan dibandingkan berbagai tugas kuliah, praktek lapangan maupun tes akhir tiap semester.” Secara singkat tugas akhir ini hendak memberikan sebuah cara pandang yang berbeda dari sebuah pandangan umum mengenai sebuah tindakan dalam hal ini tindakan pengorbanan anak oleh Raja Manasye yang menyebabkan ia seringkali dikaitkan dengan kekejian dan kemurtadan. Penulis memberikan cara pandang yang berbeda terhadap tindakan raja yang dikatakan “jahat” ini. Seperti motto yang penulis miliki terambil dari Pengkhotbah 3:11, bahwa Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya, akhirnya tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Segala puji syukur hanya bagi Tuhan Yesus Kristus atas segala penyertaan-Nya yang selalu tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa tulisan ini dapat terselesaikan dengan baik tidak hanya karena hasil kerja dari penulis sendiri tetapi juga dari orang-orang disekitarnya yang senantiasa mendukungnya. Dengan demikian, penulis hendak menyampaikan terimakasih kepada: 1. Tuhanku Yesus Kristus, secara penuh waktu menyertai penulis dalam proses penyelesaian tugas akhir ini. 2. Orang tuaku (Mami & Papi serta Ayah & Bunda), selalu memperhatikan dan menyediakan apa yang penulis butuhkan dalam hidupnya. 3. Saudara-saudariku (K’ Dewi, K’Nita, D’Ronny, D’Dede, dan D’Ado), menjadi penyemangat tersendiri bagi penulis untuk menyelesaikan kewajibannya sebagai mahasiswa vii 4. Teman-temanku (Khususnya Teologi 2008), menjadi teman dalam suka dan duka selama belajar empat tahun di Fakultas Teologi, maaf jika seringkali menyusahkan kalian teman! Memotivasiku untuk tidak membuang banyak waktu sehingga serius mengerjakan tugas akhir ini walaupun mereka seringkali mengajakku melakukan sesuatu hal yang menyenangkan dengan tidak mennyentuh tugas akhir ku. I Love U all Theology 2008 of SWCU!!! 5. Fakultasku Teologi UKSW (segenap dosen dan pegawai), yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, melayani dan berbagi ilmu dengan penulis, sehingga penulis sampai pada saat-saat terakhir ini. Penulis sangat senang menjadi bagian dari fakultas Teologi UKSW sebab penulis merasakan keakraban dalam kekeluargaan yang sangat nyata. 6. Semua pihak yang terkait yang tidak dapat disebutkan satu demi satu secara terperinci. Kiranya kasih Allah Bapa menyertai kita sekalian Akhirnya, harapan besar dari penulis adalah agar hasil karya ilmiah ini dapat berguna dan menjadi berkat bagi setiap pembaca serta dapat memberikan sebuah paradigma baru di dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga, gereja, lembaga pendidikan (khususnya Teologi), serta bagi masyarakat. Tuhan Yesus memberkati. Salatiga, 31 Juli 2012 Merry Kristina Rungkat Penulis viii DAFTAR ISI (Halaman) HALAMAN JUDUL………………………………………………….. i HALAMAN PENGESAHAN………………………………………… ii HALAMAN PERYATAAN…………………………………………... iv ABSTRAKSI…………………………………………………………… v MOTTO………………………………………………………………… vi KATA PENGANTAR…………………………………………………. vii DAFTAR ISI…………………………………………………………… viii BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………... 1 1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………….. 1 1.2 Identifikasi Masalah……………………………………………….. 3 1.3 Rumusan Masalah…………………………………………………. 3 1.4 Tujuan Penelitian…………………………………………………... 3 1.5 Manfaat Penelitian…………………………………………………. 3 1.6 Metode Penelitian…………………………………………………… 3 BAB II. LANDASAN TEORI MENGENAI PENGORBANAN……. 4 2.1 Antropologi………………………………………………………….. 4 2.2 Sosiologi……………………………………………………………… 5 2.3 Psikologi……………………………………………………………… 5 ix 2.4 Teologi………………………………………………………………. 6 2.5 Kesimpulan…………………………………………………………. 7 BAB III. PENGORBANAN ANAK OLEH RAJA YEHUDA……… 7 3.1 Pengantar……………………………………………………………. 7 3.2 Pengorbanan Anak Oleh Raja Manasye dalam II Raja-raja 21:6…………………….. 10 3.3 Tafsiran……………………………………………………………… 13 BAB IV. ANALISA PENGORBANAN ANAK DALAM II RAJA-RAJA 21:6 MENURUT PERSPEKTIF TEORI PENGORBANAN…………….. 15 4.1 Analisa Penulis terhadap Pengorbanan Anak oleh Raja Manasye……………….. 15 4.2 Reflesi Teologis……………………………………………………… 18 BAB V. KESIMPULAN………………………………………………... 19 LAMPIRAN……………………………………………………………... 21 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….... 23 x