LAPORAN TUGAS AKHIR 2012 BAB II DASAR TEORI 2.1 Brine cooling merupakan alat pendinginan, yang digunakan untuk Brine Cooling System mendinginkan produk dengan refrigeran sekunder sebagai media penyerap kalor, agar terbentuk produk yang diinginkan. Proses pendinginan pada sistem brine cooling, menggunakan sistem pendinginan tidak langsung, dengan menggunakan refrigeran perantara atau bisa dinamakan refrigeran sekunder. Refrigeran sekunder yaitu suatu fluida yang mengangkut kalor dari bahan yang sedang didinginkan ke evaporator. Brine membawa energi kalor bertemperatur rendah dari media pendinginan (cetakan) ke evaporator. Refrigeran sekunder mengalami perubahan temperatur ketika menyerap kalor dari produk. Kemudian kalor tersebut dilepaskan di evaporator, tetapi brine tidak mengalami perubahan fasa. Secara umum refrigeran sekunder berupa air biasa, air garam, propylene glycol, glikol ethilen, glikol profilen, kalsium khlorida, dan lain-lainnya. Refrigeran sekunder yang didinginkan di evaporator, kemudian disirkulasikan untuk membawa energi kalor bertemperatur rendah dan menyerap kalor dari sekitarnya terutama cetakan termasuk produk. Karena brine di sini tidak mengalami perubahan fasa, yaitu tetap cair (liquid) saat pertukaran kalor di evaporator antara Brine dengan R-404a maupun saat menyerap kalor dari cetakan,dan produk, maka untuk sirkulasinya digunakan pompa. Secara umum sistem Brine cooling ini mempunyai dua siklus sistem pendinginan. Sistem pertama menggunakan sistem pendinginan kompresi uap sederhana dengan refrigeran primer. Yang kedua adalah sistem pendinginan yang menggunakan refrigeran sekunder (propylene glycol) yang menyerap kalor terutama dari produk. Setelah melewati cetakan temperaturnya naik tetapi tidak mengalami perubahan fasa. Saat melalui evaporator, Brine akan membuang kalor ke refrigeran primer pada evaporator. Brine yang disirkulasikan ini kembali lagi melewati cetakan sampai suatu waktu mencapai temperatur yang diinginkan. TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 4 LAPORAN TUGAS AKHIR 2012 2.2 Mikrokontroler ATMega16 Mikrokontrol adalah suatu chip dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan oleh suatu pengatur yang sudah dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari CPU (Central Proccessing Unit), RAM (Random Acess Memory), EEPROM/EPROM/PROM/ROM, I/O, Timer dan lain sebagainya. Rata – rata mikrokontrol memiliki instruksi manipulasi bit, akses ke I/O secara langsung dan mudah, dan proses interupsi yang cepat dan efisien. Mikrokontrol ATMega16 merupakan seri mikrokontrol buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced instruction Set Computer) yang hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu sistem clock. Selain itu terdapat 32 register general purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, intrrupt internal dan eksternal, serial UART, progammable watchdog timer, dan power setting, ADC dan PWM internal. 2.2.1 Spesifikasi Mikrokontroler ATMega16 Berikut merupakan beberapa spesifikasi AMega16: 1. Arsitektur RISC dengan thoughtput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16 Mhz 2. Memiliki kapasitas flash memory 16 Kbyte, EEPROM 512 Byte dan Sram 1 Kbyte 3. Saluran port I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D 4. CPU yang terdiri atas 32 register 5. User interupsi internal dan eksternal 6. Port USART sebagai komunikasi serial 7. Konsumsi daya rendah (DC5V) 8. Fitur peripheral yang terdiri dari: a. 2 buah counter/timer 8 bit dengan Prescaler terpisah dan Mode Compare b. 1 buah counter/timer 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode Compare dan Mode Capture c. 4 channel PWM d. 8 channel, 10 bit ADC TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 5 LAPORAN TUGAS AKHIR 2012 - 8 Single-ended Channel - 7 Differential Channel hanya pada kemasan TQFP - 2 Differential Channel dengan Progammable Gain 1x, 10x atau 200x. e. Byte-oriented Two-wire Serial Interface f. Antarmuka SPI g. Watchdog timer dan osilator internal h. On chip analog comparator. 2.2.2 Konfigurasi Pin ATMega16 Susunan pin mikrokontrol ATMega16 diperlihatkan seperti pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Konfigurasi Pin ATMega16 Konfigurasi pin ATMega16 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual In-Line Package) dapat dilihat pada Gambar 2.1. Dari Gambar di atas dapat dijelaskan masing-masing fungsi dari pin ATmega16 sebagai berikut: 1. Vcc merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya. 2. GND merupakan pin Ground 3. Port A (PA0…7) merupakan pin input/output dua arah dan pin masukan ADC TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 6 LAPORAN TUGAS AKHIR 2012 4. Port B (PB0…7) merupakan pin input/output dua arah dan pin dengan fungsi khusus seperti SPI, MISO, MOSI, SS, AIN1/OC0, AIN0/INT2, T1, T0, TI/XCK 5. Port C (PC0…7) merupakan pin input/output dua arah dan pin dengan fungsi khusus seperti TOSC2, TOSC1, TDI, TD0, TMS, TCK, SDA, SCL 6. Port D (PD0…7) merupakan pin input/output dua arah dan pin dengan fungsi khusus seperti RXD, TXD, INT0, INT1, OC1B, OC1A, ICP1 7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler 8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal 9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC 10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC. 2.3 Sensor Temperatur LM35 LM35 adalah komponen sensor suhu berukuran kecil seperti transistor. Komponen yang sangat mudah digunakan ini mampu mengukur temperatur dalam range - hingga . Dengan tegangan keluaran yang terskala linear dengan temperatur terukur, yakni 10 milivolt per , maka komponen ini sangat cocok digunakan sebagai sensor untuk aplikasi-aplikasi seperti termometer ruang digital, mesin pasteurisasi, atau termometer badan digital. LM35 dapat disuplai dengan tegangan mulai 4V-30V DC dan, memiliki tingkat efek self-heating yang rendah ( ). Self-heating adalah efek pemanasan oleh komponen itu sendiri akibat adanya arus yang bekerja melewatinya. Untuk komponen sensor suhu, parameter ini harus dipertimbangkan dan di-handle dengan baik karena hal ini dapat menyebabkan kesalahan pengukuran. Seperti sensor suhu jenis RTD PT100 atau PT1000 misalnya, komponen ini tidak boleh dieksitasi oleh arus melebihi 1 mA, jika melebihi, maka sensor akan mengalami self-heating yang menyebabkan hasil pengukuran senantiasa lebih tinggi dibandingkan suhu yang sebenarnya. Gambar 2.2 merupakan tampilan sensor temperatur LM35. TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 7 LAPORAN TUGAS AKHIR 2012 Gambar 2.2 Sensor LM35 2.4 LCD (Liquid Crystal Display) LCD = Liquid Crystal Display. Secara jenis, ada dua macam LCD: 1. LCD Character 2. LCD Graphics. LCD Character adalah LCD yang tampilannya terbatas pada tampilan karakter, khususnya karakter ASCII (seperti karakter-karakter yang tercetak pada keyboard komputer). Sedangkan LCD Graphics adalah LCD yang tampilannya tidak terbatas, bahkan dapat menampilkan foto. LCD Grafik inilah yang terus berkembang seperti layar LCD yang biasa dilihat di notebook / laptop. Dalam Tugas akhir ini akan dikonsentrasikan pada LCD Karakter. 2.4.1 LCD Character 16x2 Jenis LCD karakter yang beredar di pasaran biasa dituliskan dengan bilangan matriks dari jumlah karakter yang dapat dituliskan pada LCD tersebut, yaitu jumlah kolom karakter dikali jumlah baris karakter. Sebagai contoh, LCD16X2, artinya terdapat 16 kolom dalam 2 baris ruang karakter, yang berarti total karakter yang dapat dituliskan adalah 32 karakter, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.3 di bawah. Gambar 2.3 Total Karakter LCD 16x2 TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 8 LAPORAN TUGAS AKHIR 2012 Untuk dapat mengendalikan LCD karakter dengan baik, tentu perlu koneksi yang benar. Dan koneksi yang benar dapat diwujudkan dengan cara mengetahui pin-pin antarmuka yang dimiliki oleh LCD karakter tersebut. LCD karakter yang beredar di pasaran memiliki 16 pin antarmuka, seperti pada Gambar 2.4. Gambar 2.4 Pin Antarmuka LCD 16x2 Berikut merupakan uraian 16 pin pada LCD 16x2: 1. VSS = GND 2. VDD = Positif 5 Volt 3. Vo = Tegangan untuk mengatur kontras dari tampilan karakter 4. RS 5. R/W 6. E = pin 4 (RS) – pin 6 (E) digunakan untuk aktivasi LCD 7. DB0 8. DB1 9. DB2 10. DB3 11. DB4 12. DB5 13. DB6 14. DB7 = pin 7 (DB0) – pin 14 (DB7) digunakan untuk komunikasi data parallel dengan pengendali 15. Anoda LED Backlight LCD 16. Katoda LED Backlight LCD. TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 9 LAPORAN TUGAS AKHIR 2.5 2012 Keypad Keypad Matriks adalah tombol-tombol yang disusun secara maktriks (baris x kolom) sehingga dapat mengurangi penggunaan pin input. Sebagai contoh, Keypad Matriks 4×4 cukup menggunakan 8 pin untuk 16 tombol. Hal tersebut dimungkinkan karena rangkaian tombol disusun secara horizontal membentuk baris dan secara vertikal membentuk kolom, susunan tersebut terlihat pada Gambar 2.5. Gambar 2.5 Rangkaian Keypad 4x4 Sebagai konsekuensi dari penggunaan bersama satu jalur (semisal baris satu (B1), maka tidak dimungkinkan pengecekkan dua tombol sekaligus dalam satu slot waktu. Proses pengecekkan dari tombol yang dirangkai secara maktriks adalah dengan teknik scanning, yaitu proses pengecekkan yang dilakukan dengan cara memberikan umpan-data pada satu bagian dan mengecek feedback (umpanbalik) – nya pada bagian yang lain. Dalam hal ini, pemberian umpan-data dilakukan pada bagian baris dan pengecekkan umpan-balik pada bagian kolom. Pada saat pemberian umpan-data pada satu baris, maka baris yang lain harus dalam kondisi inversi-nya. Tombol yang ditekan dapat diketahui dengan melihat asal data dan di kolom mana data tersebut terdeteksi. TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 10 LAPORAN TUGAS AKHIR 2012 Gambar 2.6 Inialisasi Keypad 4x4 Pada contoh di atas, tombol yang ditekan adalah tombol “5”. Seperti terlihat bahwa B2 bernilai nol, sedangkan B1, B3, dan B4 adalah satu. Kemudian dengan mengetahui bahwa asal data dari B2, dan umpan-baliknya terdeteksi pada K2, maka dapat disimpulkan bahwa tombol yang ditekan adalah tombol “5”. Gambar 2.7 merupakan tampilan keypad 4x4. Gambar 2.7 Keypad 4x4 TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 11 LAPORAN TUGAS AKHIR 2.6 2012 Relay Relay merupakan komponen yang dapat mengimplementasikan logika swicthing dengan memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik, secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut: Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar. Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik. Relay terdiri dari coil dan contact. Perhatikan Gambar 2.8, coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil. Contact ada 2 jenis: Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay: ketika Coil mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup. Gambar 2.8 Bagian dan Skematik Relay Untuk kebutuhan fungsi relay yang lebih stabil, maka digunakan driver relay yang telah dirancang untuk kebutuhan beban tertentu. Gambar 2.9 merupakan tampilan driver relay DI-Smart 2. TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 12 LAPORAN TUGAS AKHIR 2012 Gambar 2.9 Driver Relay DI-Smart 2 2.7 Bahasa Basic Compiler pada BASCOM AVR BASCOM AVR merupakan suatu software yang digunakan untuk membuat suatu coding dengan fasilitas bahasa Basic Compiler. Bahasa Basic adalah bahasa tingkat tinggi/lanjutan yang banyak digunakan untuk mengaplikasikan logika manusia dalam bentuk code yang dapat terbaca dan diunduh pada mikrokontroler. 2.7.1 Kontruksi bahasa BASIC pada BASCOM-AVR Setiap bahasa pemprograman mempunyai standar penulisan program. Konstruksi dari program bahasa Basic harus mengikuti aturan sebagai berikut: $regfile = “header” ‟inisialisasi ‟deklarasi variabel ‟deklarasi konstanta Do ‟pernyataan-pernyataan Loop End TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 13 LAPORAN TUGAS AKHIR 2012 Pengarah Preprosesor $regfile = “m16def.dat” merupakan pengarah preprosesor bahasa BASIC yang memerintahkan untuk meyisipkan file lain, dalam hal ini adalah file m16def.dat yang berisi deklarasi register dari mikrokonroller ATmega 16, pengarah preprosesor lainnya yang sering digunakan ialah sebagai berikut: $crystal = 12000000 „menggunakan crystal clock 12 MHz $baud = 9600 „komunikasi serial dengan baudrate 9600 $eeprom „menggunakan fasilitas eeprom Tipe Data Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena sangat berpengaruh pada program. Pemilihan tipe data yang tepat maka operasi data menjadi lebih efisien dan efektif. Tabel 2.1 Tipe Data pada BASCOM AVR No Tipe Jangkauan 1 Byte 0 atau 10 – 255 2 Integer -32,768 – 32,767 3 Word 0 – 65535 4 Long -2147483648 – 2147483647 5 Single 1.5 x 10^–45 – 3.4 x 10^38 6 Double 5.0 x 10^–324 to 1.7 x 10^308 7 String >254 byte TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 14 LAPORAN TUGAS AKHIR 2012 Variabel mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program yang dapat diubah ubah sesuai dengan kebutuhan. Nama dari variable terserah sesuai dengan yang diinginkan namun hal yang terpenting adalah setiap variabel diharuskan: 1. Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk berupa huruf, max 32 karakter. 2. Tidak boleh mengandung spasi atau symbol-simbol khusus seperti: $, ?, %, #, !, &, *, (, ), -, +, = dan lain sebagainya kecuali underscore. 3. Deklarasi. Deklarasi sangat diperlukan bila akan menggunakan pengenal (identifier) dalam suatu program. Deklarasi Variabel Bentuk umum pendeklarasian suatu variable adalah Dim nama_variabel AS tipe_data Contoh: Dim x As Integer „deklarasi x bertipe integer Deklarasi Konstanta Dalam Bahasa Basic konstanta di deklarasikan langsung. Contohnya: S = “Hello Polban” „Assign string Deklarasi Fungsi Fungsi merupakan bagian yang terpisah dari program dan dapat dipanggil di manapun di dalam program. Fungsi dalam Bahasa Basic ada yang sudah disediakan sebagai fungsi pustaka seperti print, input data dan untuk menggunakannya tidak perlu dideklarasikan. TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 15 LAPORAN TUGAS AKHIR 2012 Deklarasi buatan Fungsi yang perlu dideklarasikan terlebih dahulu adalah fungsi yang dibuat oleh programmer. Bentuk umum deklarasi sebuah fungsi adalah: Sub Test (byval variabel As type) Contohnya: Sub Pwm(byval Kiri As Integer , Byval Kanan As Integer) Operator Penugasan Operator Penugasan (Assignment operator) dalam Bahasa Basic berupa “=”. Operator Aritmatika *: untuk perkalian /: untuk pembagian +: untuk pertambahan -: untuk pengurangan %: untuk sisa pembagian (modulus) Operator Hubungan (Perbandingan) Operator hubungan digunakan untuk membandingkan hubungan dua buah operand atau sebuah nilai / variable, misalnya: = ’Equality X = Y < ’Less than X < Y > ’Greater than X > Y <= ’Less than or equal to X <= Y TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 16 LAPORAN TUGAS AKHIR 2012 >= ’Greater than or equal to X >= Y Operator Logika Operator logika digunakan untuk membandingkan logika hasil dari operator-operator hubungan. Operator logika ada empat macam, yaitu: NOT ‘Logical complement AND ‘Conjunction OR ‘Disjunction XOR ‘Exclusive or Operator Bitwise Operator bitwise digunakan untuk memanipulasi bit dari data yang ada di memori. Operator bitwise dalam Bahasa Basic: Shift A, Left, 2: Pergeseran bit ke kiri Shift A, Right, 2: Pergeseran bit ke kanan Rotate A, Left, 2: Putar bit ke kiri Rotate A, right, 2: Putar bit ke kanan Pernyataan Kondisional (IF-THEN – END IF) Pernyataan ini digunakan untuk melakukan pengambilan keputusan terhadap dua buah bahkan lebih kemungkinan untuk melakukan suatu blok pernyataan atau tidak. Konstruksi penulisan pernyatan IF-THEN-ELSEEND IF pada bahasa Basic ialah sebagai berikut: IF pernyataan kondisi 1 THEN „blok pernyataan 1 yang dikerjakan bila kondisi 1 terpenuhi IF pernyataan kondisi 2 THEN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 17 LAPORAN TUGAS AKHIR „blok pernyataan 2 yang dikerjakan bila kondisi 2 terpenuhi IF 2012 pernyataan kondisi 3 THEN „blok pernyataan 3 yang dikerjakan bila kondisi 3 terpenuhi Setiap penggunaan pernyataan IF-THEN harus diakhiri dengan perintah END IF sebagai akhir dari pernyatan kondisional. Pernyataan Kondisional (SELECT-CASE-END SELECT) Pernyataan ini digunakan untuk melakukan pengambilan keputusan terhadap banyak kondisi. Konstruksi penulisan pernyatan SELECT-CASEEND SELECT pada bahasa Basic ialah sebagai berikut: SELECT CASE var CASE „kondisi1: „blok perintah1 CASE „kondisi2: „blok perintah2 CASE „kondisi3: „blok perintah3 CASE „kondisi4: „blok perintah4 CASE „kondisi5: „blok perintah5 CASE „kondisi’n’: „blok perintah’n’ END SELECT „akhir dari pernyatan SELECT CASE 2.8 Simulasi Pada Software Proteus 7.9 Proteus 7.9 merupakan software yang digunakan untuk membuat simulasi kerja mikrokontroler, software ini dapat menggunakan file .hex yang telah dibuat dari software Bascom AVR sehingga tanpa mengunduh program yang telah dibuat ke dalam mikrokontrol, cara kerja dapat diuji menggunakan software proteus 7.9 ini. Gambar 2.10 merupakan tampilan proteus 7.9 dengan list menu yang tersedia TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 18 LAPORAN TUGAS AKHIR 2012 Gambar 2.10 Proteus 7.9 List Menu Sebelum melakukan simulasi diperlukan pemilihan komponen yang akan digunakan untuk simulasi tersebut, maka pemilihan komponen tersebut harus berdasarkan pada hardware yang akan digunakan agar terbentuk kesesuaian antara sistem yang disimulasikan dengan sistem yang digunakan secara hardware. TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 19