PENYAKIT JANTUNG KORONER

advertisement
dr. Edwina Rugaiah Monayo



Penykt jantung koroner (PJK) disebabkan oleh
proses aterosklerosis krn kelainan degeneratif,
meskipun jg dipengaruhi oleh byk faktor.
Karena kelainan degeneratif, maka dgn usia
harapan hidup Indonesia yg makin bertambah,
jelas bahwa insidennya akan makin meningkat.
Selain itu seringnya ia menyebabkan kematian
mendadak & menyerang usia produktif, maka
PJK menjadi penyakit yang penting.



Manifestasi PJK → ketidakseimbangan kebutuhan
O2 miokardium dgn masukan (suplai)nya.
Masukan O2 utk miokardium sebetulnya trgntg
dari O2 dlm darah dan arteri coronaria.
Dikenal 2 keadaan ketidakseimbangan masukan
trhdp kebutuhan O2 itu yaitu Hipoksemia
(iskemia) yg ditimbulkan oleh kelainan vascular
(a.coronaria), & Hipoksia (anoksia) yg
disebabkan kekurangan O2 dlm darah.

Penyempitan 50% (mengurangi diameter
arteri Koronaria epikardial 50%) biasanya
akan mulai mengurangi aliran darah
maksimal atau mengurangi cadangan
koroner ke daerah tsb, shg penambahan
kebutuhan O 2 ( krn aktivitas misalnya) akan
menimbulkan Iskemia.


Iskemik yg berat dan mendadak, misalnya pd
stenosis a.coronaria epikardial 100%,akan
menimbulkan nekrosis miokardium, yaitu
Infark Miokard Akut (IMA). Kelainan ini tidak
dapat pulih (irreversibel).
Tp bila iskemia total yg tdk terlalu lama (< 15
menit) hny akan menimbulkan kelainan ringan
& reversibel.
1.
Sesak nafas mulai dari nafas yg terasa pendek
sewaktu melakukan aktivitas yg cukup berat,
yg biasanya tdk menimbulkan keluhan. Makin
lama sesak mkn bertambah, sekalipun
melakukan aktivitas ringan spt berjalan
terburu-buru. Pada keadaan yg lanjut dpt
terjadi gagal jantung kiri yg jelas merupakan
manifestasi disfungsi ventrikel kiri.
2. Angina pektoris (AP) spesifik merupakan
gejala utama dan khas bagi penyakit jantung
koroner. Memang AP merupakan gejala yg
paling belakangan timbul.
Angina pektoris adalah suatu sindrom klinis,
dimana pasien mendapat serangan sakit dada
yg khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat
di dada yg seringkali menjalar ke lengan kiri.



Sakit dada tsb biasanya timbul pd wkt pasien
melakukan aktivitas , dan segera hilang bila
pasien menghentikan aktivitasnya.
Sakit dada pd angina pektoris disebabkan karena
timbulnya iskemia miokard, krn suplai darah &
oksigen ke miokard berkurang.
Aliran darah berkurang krn penyempitan
pemb.darah koroner (arteri koronaria).
Penyempitan terjd krn proses aterosklerosis atau
spasme pembuluh koroner atau keduanya.

Pd mulanya suplai darah tsb walaupun
berkurang, masih cukup utk memenuhi
kebutuhan miokard pada waktu istirahat,
tetapi tdk cukup bila kebutuhan meningkat
spt pd wkt pasien melakukan aktifitas fisik yg
cukup berat.
1.



Riwayat penyakit : Keluhan nyeri dada
(Angina pektoris) memiliki sifat khas :
Seringkali Pasien merasakan nyeri dada di
daerah sternum atau dibawah sternum
(substernal).
Kualitas sakit biasanya spt tertekan benda
berat atau diperas, tp kdng hny chest
discomfort.
Hubungan dgn aktivitas.
2. Lamanya serangan sakit dada : Angina
Pektoris Biasanya 1-5 menit. Bila sakit dada
berlangsung lebih dari 20 menit, mungkin
pasien mndpt serangan Infark Miokard Akut.
3. Pemeriksaan Fisik : akan mendapatkan data
yg sesuai dgn adanya faktor-faktor resiko PJK
misalnya hipertensi sistemik, hiperlipidemia,
merokok, obesitas, DM, Riwayat keluarga.
4. Pemeriksaan penunjang : Meliputi
pemeriksaan EKG yg dikerjakan wkt istirahat,
wkt aktivitas sehari-hari 24 jam ataupun wkt
stres (latihan/obat-obatan), pem. Radiologis,
pemeriksaan laboratorium, Ekokardiografi,
sampai dgn arteriografi koroner atau
angiografi ventrikel kiri

Jadi dari pembicaraan sebelumnya sudah
jelas, bahwa Angina Pektoris menunjukkan
bahwa PJK pasien tersebut sudah
berlangsung lama.


Pasien sebaiknya dilihat secara keseluruhan
(holistik) dan diperlakukan secara individual,
mengingat PJK adalah penyakit multifaktorial
dgn manifestasi yg bermacam-macam.
Penatalaksanaan dibagi Dua macam yaitu :
a. Umum
b. Mengatasi iskemik melalui Medikamentosa
dan Revascularisasi.
Penatalaksanaan Umum :
1. Penjelasan mengenai penyakitnya.
2. Hal-hal yg mempengaruhi keseimbangan O2
miokardium : dengan mengubah life style
3. Pengendalian faktor resiko : Hipertensi, DM,
hiperlipidemia harus diobati.
4. Pencegahan : Penggunaan obat aspirin
5. Penunjang : Pemberian O2 disamping pasien
diistirahatkan total di tempat tidur.
Mengatasi iskemik :
1. Medikamentosa ; Nitrat (N), berbagai jenis
penyekat beta, dan antagonis calsium.
2. Revascularisasi. Hal ini dilaksanakan dgn cara
Pemakaian trombolitik, Prosedur invasif (
Percutaneus Transluminal Coronary
Angioplasty), Operasi ( Coronary artery
surgery)

TERIMA KASIH
Download