MANAJEMEN KRISIS INSTANSI PEMERINTAHAN (Studi Deskriptif Kualitatif Fungsi Humas Dalam Penanganan Kasus Pemerasan Di Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea & Cukai Soekarno Hatta Jakarta Tahun 2012) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DI SUSUN OLEH : HASBI ABDULLAH MUCHTAR L100 090 032 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI & INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 ABSTRAK Hasbi Abdullah Muchtar, L100090032, Manajemen Krisis Instansi Pemerintahan (Studi Deskriptif Kualitatif Fungsi Humas Dalam Penanganan Kasus Pemerasan Di Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea & Cukai Soekarno Hatta Jakarta Tahun 2012), Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. Bea & Cukai merupakan instansi pemerintahan dibawah kementrian keuangan Indonesia yang secara khusus pekerjaannya yakni mengelola bea masuk/ pajak negara. Kantor Bea & Cukai Soekarno Hatta dalam menjalankan aktivitasnya tidak jauh dari tindakan kriminal yang dilakukan oleh pegawai kantor sendiri, dimana salah satu oknum pegawai melakukan tindak pidana korupsi yang tergolong dalam penipuan/ pemerasan, sehingga menjadikan seksi PLI sebagai ujung tombak dalam menangani kendala manajemen krisis tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi sebagai humas dalam usahanya dalam menangani masalah manajemen krisis yang dialami kantor Bea & Cukai Soekarno Hatta. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif kualitatif yang memaparkan mengenai tahapan manajemen krisis yang dijalankan oleh seksi PLI di kantor Bea & Cukai Soekarno Hatta. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara terstruktur dan observasi nonpartisipan. Sumber data menggunakan purposive sampling dengan empat informan yang terdiri dari seksi PLI. Teknik analisis data menggunakan teknik interaktif dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Teknik validitas data yakni menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi memiliki peran penting dalam mengatasi masalah manajemen krisis yang berupa tindak pidana korupsi tergolong kasus pemerasan/ penipuan yang dilakukan oleh oknum pegawai kantor. Peran seksi PLI sebagai humas terletak pada fungsinya menjadi penghubung antara pihak kantor dengan masyarakat khususnya pengguna jasa/ stakeholder, ppjk dan pengguna bandara. Hal tersebut terlihat dari usaha yang dijalankan terbilang sukses dengan bea masuk/ pajak yang mencapai target dan dalam menangani masalah manajemen krisis instansi. Kata Kunci : Humas, Krisis, Bea & Cukai Soekarno Hatta. meminimalisir PENDAHULUAN Instansi pemerintahan sekarang ini secara integritas kerja mengalami perubahan yang signifikan dalam tugasnya melayani masyarakat. Salah satunya yakni di bidang komunikasi berhubungan dalam langsung dengan khalayak. Pentingnya dari pekerjaan tersebut maka di butuhkan tenaga yang ahli dalam menjalin hubungan yang baik serta seimbang antara pihak internal dengan masyarakat. Pekerjaan tersebut serahkan kepada kelompok biasanya seseorang yang kemampuan khusus di atau memiliki di bidang komunikasi yang komunikatif yakni praktisi penjembatan internal dengan antara pihak pihak eksternal sebagai publiknya. Apabila sebuah perusahaan pemerintahan atau memiliki instansi sebuah masalah dengan pihak eksternal, maka disinilah seorang humas mulai menunjukkan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah instansi pemerintahan dengan PR perusahaan bisa di katakan sedikit berbeda, biasanya humas kantor pemerintahan itu jumlahnya lebih dari satu atau berkelompok membentuk sebuah unit/ seksi sedangkan perusahaan biasanya diserahkan pada satu orang PR. Tugas praktisi humas tidak hanya menjalin hubungan harmonis dengan pihak luar, namun juga organisasi di dalam kantor itu sendiri, supaya tidak terjadi sebuah kesenjangan sosial antara seksi satu dengan unit lainnya dengan tujuan nama baik atau citra positif kantor tersebut tetap terjaga dimata Kegiatan tersebut tidak jauh humas tidak jauh-jauh sebagai moderator atau Humas sebuah masyarakat luas. humas (hubungan masyarakat). Pekerjaan konflik. terjadinya dengan dari fungsi seorang humas yang berusaha menjadi penghubung yang baik antara instansi pemerintahan dengan masyarakat atau perusahaan dengan kliennya. kemampuannya praktisi humas Dengan berkomunikasi bekerja secara totalitas, tujuannya hanya satu yaitu meminimalisir terjadinya sebuah permasalahan antara pihak internal dengan pihak eksternal, maupun dihasilkan tidak berkualitas. Krisis manajemen tidak hanya terjadi akibat masalah organisasi berkepanjangan, yang sampai berujung krisis. dengan masyarakat dapat Krisis merupakan pula saja, buruknya namun organisasi sebuah kantor seperti tidak profesionalnya penyakit berbahaya yang di anggap pegawai dalam melayani pengguna sebagian jasa atau menyalahgunakan statusnya banyak perusahaan- perusahaan besar/ kecil dan instansi sebagai pemerintahan. sebuah jabatan dalam merauk keuntungan kantor pribadi seperti halnya korupsi. Apabila perusahaan maupun pemerintahan mengalami masalah yang berkepanjangan sampai pegawai yang memiliki KPPBC (Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea & Cukai) Tipe menimbulkan krisis, dampak jangka Madya panjang yang paling terlihat yakni merupakan nama baik kantor akan tercemar dan pemerintah di bawah kementrian menjadi itu, keuangan. Yang berkedudukan di pemasukan yang didapat mengalami Area Cargo Bandara Internasioanal penurunan drastis yang kemungkinan Soekarno Hatta Tangerang Jakarta. mengakibatkan Sebagai salah negatif. satu Selain kebangkrutan terburuk Soekarno salah salah satu Hatta instansi satu instansi yang pemerintah di bawah kementrian diperoleh apabila perusahaan/ kantor keuangan selain Jenderal Pajak, Bea pemerintahan & Cukai Soekarno Hatta merupakan kendala hal itu Pabean mengalami sebuah berujung krisis. kantor jangka pekerjaannya yang Sedangkan dampak pendeknya yaitu kepercayaan penurunan yang diberikan pemerintahan yang yaitu melayani dibidang jasa impor dan ekspor barang yang dilakukan masyarakat/ pengguna jasa terhadap masyarakat kinerja pegawai dan integritas kantor pengguna jasa/ stakeholder, PPJK atau dan produk berkurangnya karena pemesanan banyak yang beranggapan bahwa produk yang umum oleh pengguna khususnya bandara. Sedikit berbeda dengan Jenderal Pajak yang tugasnya mengambil pajak dari masyarakat maupun perusahaan atas internasional. mereka yang menggunakan tenaga masalah tersebut, BCSH (Bea dan listrik, air dan lainnya, untuk Bea & Cukai Soekarno Hatta) juga pernah Cukai sendiri kantor ini menarik bea mengalami masalah internal yang masuk untuk para pengguna jasa dilakukan yang hendak menjalankan proses kantor yakni kasus pemerasan yang impor atau ekspor barang. Secara dilakukan langsung fungsi dari hasil pajak/ bea pengguna jasa warga negara asing masuk tersebut sama yakni untuk dengan membangun/ memperbaiki sarana- tersebut hingga ratusan juta, hal sarana tersebut dikarenakan pengguna jasa umum, melunasi hutang negara dan sebagainya. Selain oleh masalah- oknum kepada memeras pegawai salah warga satu asing tersebut mengalami kendala ketika Dalam menjalankan akan megambil barang impor, kasus pekerjaannya di bidang jasa, secara seperti tidak langsung kantor Pengawasan manajemen krisis yang berdampak dan Cukai pada nama kantor yang semula baik- Soekarno Hatta pernah mengalami baik saja dan sekejap menjadi negatif beberapa Pelayanan secara Bea masalah langsung & inilah yang dinamakan yang dialami akibat masalah pemerasan, apalagi oleh instansi kasus-kasus yang menghampiri tersebut. Baik masalah dengan BCSH tersebut sampai tersorot oleh pengguna jasa maupun dengan media cetak dan elektronik lokal/ pegawai kantor yang tidak nasional. bertanggung jawab. Dari masalah Dengan adanya masalah yang eksternal yang dialami kantor Bea dihadapi oleh kantor Bea & Cukai dan Cukai Soetta adalah kasus Soekarno Hatta, maka dari itu pihak penipuan yang berkedok pencaloan kantor membutuhkan praktisi humas dengan mengatasnamakan pegawai dalam menangani masalah-masalah dan nama besar instansi, ada pula yang berhubungan langsung antara kasus pemukulan yang dilakukan pihak Bea & Cukai Soekarno Hatta oleh anggota DPR kepada pegawai dengan kantor dan masyarakat. Dan tugas humas di bandara kedatangan pengguna jasa/stakeholder, tersebut diserahkan kepada unit yang upaya ahli dibidangnya yakni Seksi PLI merumuskan secara tegar asas-asas (Penyuluhan penyampaian dan Layanan Informasi). yang sistematis untuk informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Definisi tersebut memberikan arti bahwa ilmu komunikasi tidak hanya RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan penyampaian informasi, melainkan dalam juga pembentukan pendapat umum penelitian ini dirumuskan sebagai dan sikap publik. Hovland juga berikut “Bagaimana peran seksi PLI mengatakan komunikasi yaitu proses sebagai fungsi humas Bea & Cukai mengubah perilaku orang lain. Akan Soekarno Hatta dalam mengatasi tetapi, seseorang akan mengubah masalah yang sikap, pendapat, atau perilaku apabila pidana komunikasi yang dilakukan memang manajemen krisis berkaitan dengan tindak pemerasan yang dilakukan oleh komunikatif, (Effendy. 2001 : 10). oknum pegawai?” Dalam menjalankan perannya sebagai humas, seksi PLI memiliki proses komunikasi yang tugas dan TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan permasalahan yang ingin diteliti, maka tujuan dari penelitian ini pokoknya sebagai public relations : untuk Komunikasi Internal (seksi/ mengetahui peran seksi PLI sebagai unit yang terkait didalam kantor), fungsi humas Bea & Cukai Soekarno jadi seksi PLI harus jelas dalam Hatta memberikan informasi, menciptakan dalam adalah fungsi mengatasi masalah manajemen krisis yang mengarah kesadaran kepada pegawai akan ketindak pidana pemerasan. peran Bea & Cukai Soetta dimata pengguna jasa, dan memberikan TINJAUAN PUSTAKA saran penunjang untuk memperoleh KOMUNIKASI timbal balik dari pengguna jasa. Definisi ilmu komunikasi menurut Carl I Hovland adalah Komunikasi Eksternal (pengguna jasa/ stakeholder, PPJK, pengguna bandara), memberikan dukungan dengan Writing and Editing adalah kepada fungsi humas yaitu menghasilkan KPPBC Soetta untuk tercapainya tulisan yang jelas dan masuk akal. pengelolaan organisasi kantor yang lebih baik. Information adalah fungsinya membangun informasi yang baik. Production adalah kegiatan produksi media komunikasi yang HUBUNGAN MASYARAKAT John E. Marston : “Public Relations is digunakan planned, suatu bidang perencanaan yang yang matang dalam suatu manajemen pada Special Event adalah kegiatan yang ditangani PR dengan tujuan Terjemahannya, oleh karena itu “public relations menyebarkan informasi. persuasive communication designed to influence significant public”. dalam merupakan supaya memperoleh pengakuan dari khalayak. memerlukan Speaking adalah seorang PR benar-benar harus pendekatan berkomunikasi target-target memiliki kemampuan secara individual maupun kelompok. tertentu, dengan tujuan memperoleh Research Evaluation suatu hasil yang maksimal atau tidak adalah mengecewakan”, mengumpulkan data atau fakta, (IGN (Nurjaman dan Umam. 2012 : 104). tugas and humas yaitu Putra. 1999 : 10). Fungsi-fungsi humas sebagai berikut: KRISIS Programming adalah dimana fungsi PR merekomendasi dan merencanakan kegiatan. Krisis malapetaka alami atau adalah yang sebuah muncul sebagai hasil secara dari Relationship adalah seorang kesalahan, intervensi atau bahkan PR yang berhasil yakni mampu niat jahat manusia. Krisis dapat menjalin hubungan yang baik dan meliputi kehancuran nyata, seperti mengembangkan keterampilan. perusakan jiwa atau aset atau kehancuran tak berwujud, seperti hilangnya kredibilitaas atau kerusakan reputasi lain atau suatu organisasi. Akibat-akibat respon manajemen 15). yang terakhir mungkin merupakan hasil dari dalam beraktivitas. (Wasesa. 2005 : METODOLOGI PENELITIAN atau Penelitian dilakukan di kehancuran nyata atau hasil dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan kesalahan manusia. Sebuah krisis Bea & Cukai Soekarno Hatta Jakarta. biasanya memiliki dampak keuangan Dilakukan pada bulan Maret s/d Juni aktual atau potensial yang signifikan 2013. pada digunakan yakni deskriptif kualitatif. sebuah biasanya perusahaan memengaruhi dan banyak Teknik Metode penelitian pengumpulan konstituensi didalam lebih dari satu digunakan pasar, (Argenti. 2010 : 301). tersetruktur yang data yaitu yang wawancara dan observasi nonpartisipan. Informan yang dipilih Tahap-tahap krisis Sebagai berikut : berjumlah 4 menggunakan Tahap Prodromal yakni sampling. orang teknik Teknik dengan purposive analisis data masalah baru muncul dan belum menggunakan teknik interaktif. Dan menimbulkan dampak negatif bagi teknik validitas data menggunakan perusahaan. triangulasi data/ sumber. Tahap Akut yaitu masalah mulai muncul kepermukaan. Biasanya hal ini terjadi karena PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, peneliti gagalnya tim manajemen mengatasi menganalisa mengenai tahapan tahap prodromal. manajemen krisis yang dilakukan Tahap Kronik ialah masalah oleh kantor Bea & Cukai Soetta sudah berlalu yang tersisa hanyalah dalam menangani kasus tindakan korban dan dampaknya. korupsi, yaitu diantaranya : Tahap manajemen kondisi Resolusi harus supaya adalah Pertama, tahap prodromal yakni memulihkan Masalah yang terjadi yakni adanya kembali normal penangkapan oleh KPK kepada salah satu pegawai kantor karena yang Soekarno Hatta, akhirnya korban terindikasi melakukan tindak pidana melaporkan masalah penipuan yang korupsi kepada salah satu pengguna berkedok jasa warga negara asing. Kasus kepihak yang berwenang. Setelah penipuan yang dilakukan oleh salah laporan dari korban terbukti akhirnya satu oknum pegawai kantor yang masalah tersebut diserahkan ke pihak memiliki jabatan penting sebagai KPK, karena masalah itu termasuk kepala kedalam tindakan korupsi. Dalam kasubsi bagian kargo pemerasan tersebut berinisial “W”, diceritakan bahwa kurun oknum tidak akhirnya oknum pegawai yang tidak tersebut bertanggung jawab tersebut akhirnya melakukan tindakan kriminal berupa dibekuk oleh pihak KPK. Dari kasus korupsi penipuan ini membuat menurunnya pegawai bertanggung yang jawab dengan memanfaatkan waktu yang statusnya sebagai pegawai Bea & kepercayaan Cukai, yang bermula ada salah satu (masyarakat, pengguna pengguna bandara) jasa yang mengalami tidak publik eksternal pengguna kantor lama jasa, akan kinerja masalah pada proses pengambilan pegawai Bea barang, dimana masalah tersebut Soekarno Hatta, yang berdampak merupakan sebuah tindakan yang pada menurunnya nama baik kantor yang sudah dirancang oleh oknum karena kasus tersebut sampai disorot pegawai tersebut. Dikisahkan bahwa media nasional dan lokal, cetak serta pengguna jasa tersebut yang hendak elektronik, yang secara langsung mengambil barang kiriman dari luar masalah negeri, dipersulit dengan cerita kalau banyak barang tersebut mengalami kendala banyak pihak, selain itu masalah pada dokumen penjaluran sehingga tersebut sulit untuk proses pengeluaran dari kantor Bea dan Cukai Soekarno gudang cargo. Hatta. tersebut & Cukai menimbulkan spekulasi dari membawa berbagai nama besar Karena pengguna jasa tersebut Kedua, Tahap Akut yaitu Pada merasa sangat dirugikan oleh kinerja kasus tindakan korupsi ini, dampak- pegawai dampak kantor Bea & Cukai mulai terlihat, karena masalah mulai muncul dimedia- jangka media pemberitaan. Dampak jangka menurunnya pendek dari kasus tindak pidana masyarakat khususnya pengguna jasa korupsi yang tergolong pada masalah dalam menggunakan jasa kantor, penipuan tersebut adalah kantor Bea yang berimbas pada menurunnya bea & Cukai Soekarno Hatta menjadi masuk/ pajak negara yang tidak banyak menjadi buronan media cetak sesuai target yang sudah ditetapkan maupun elektronik kantor. nasional, dari tersebut banyak spekulasi/ lokal masalah dan panjangnya tingkat pasti pada kepercayaan korupsi Ketiga, Tahap Kronik adalah bermunculan Pada tahap ini krisis mulai menurun, anggapan mata yang tersisa yakni korban dari kasus masyarakat luas yang berdampak tersebut. Pada tahap ini pula Bea & pada buruknya nama kantor Bea & Cukai Cukai Soekarno Hatta yang semula meraih kembali kepercayaan dari baik. Sedangkan dampak jangka masyarakat, panjangnya yakni integritas kantor jasa/stakeholder dengan memberikan jelas dipertanyakan masyarakat luas penyuluhan dan sosialisasi. Seksi terutama pengguna jasa/ stakeholder, PLI dalam upayanya meningkatkan maksudnya kinerja pegawai kantor pemahaman masyarakat khususnya dianggap sangat tidak profesional pengguna jasa/ stakeholder yakni dalam melayani masyarakat, serta sosialisasi banyak yang beranggapan bahwa pertemuan, jadi dalam sosialisasi itu pengelolaan pihak eksternal yang diundang baik organisasi di instansi Soekarno Hatta berusaha pengguna dengan tersebut tidak baik, walaupun kasus itu tersebut hanya dilakukan satu oknum maupun pegawai saja namun tetap saja berhubungan langsung pada kantor. masalah tersebut membawa nama Dalam kantor karena status tersangka sendiri masyarakat sebagai informasi pegawai dan memiliki masyarakat, mengadakan pengguna perusahaan sosialisasi diberi mengenai jasa yang tersebut penjelasan peraturan- jabatan penting di kantor Bea dan peraturan mengenai kepabeanan dan Cukai Soekarno Hatta. Dan dampak cukai baik proses impor/ ekspor barang, serta memberitahukan Adapula pegawai tersebut dalam mengenai peraturan Bea & Cukai melayani pengguna jasa terbukti terbaru. Selain itu, pengguna jasa bekerja secara profesional, juga diberikan informasi mengenai menjadi juara dalam perundang-undangan kepabeanan perlombaan antar kantor Bea & yang sedang dijalankan ataupun Cukai di seluruh Indonesia, dan lain- terkait perubahan lain. mengenai alur peraturan pengiriman atau Sedangkan hukuman mengikuti memberikan kepada penerimaan barang yang diterapkan maksudnya kantor Bea & Cukai Soekarno Hatta. memberikan dan pihak peringatan pegawai, kantor yang Keempat, tahap resolusi ialah dijatuhkan kepada pegawai yang Tahap ini dapat dikatakan tahap melakukan tindakan tidak sesuai pemulihan supaya aktivitas dalam priyoritas yang diterapkan, misalkan bekerja kembali normal. Langkah tidak awal yang dilakukan oleh instansi pengguna jasa, tidak jelas dan tidak terkait sistem benar dalam memberikan informasi masyarakat, kepada pengguna jasa. Dapat pula pengguna jasa/stakeholder. Seperti hukuman berupa pemecatan apabila halnya dalam melayani pengguna pegawai tersebut terbukti melakukan jasa lebih sabar, selain itu dalam tindakan korupsi. Adapula langkah lain memberikan kepada yang dijalankan pihak kantor yaitu pengguna jasa lebih jelas dan benar dengan melakukan jumpa pers yang serta ditangani langsung oleh atasan kantor yaitu pelayanan perbaikan dimata tidak informasi berbelit-belit. Dan melakukan pekerjaan sesuai dengan SLA, dimana pegawai memiliki kemampuan melayani pengguna jasa dengan baik, dimulai Bea sopan & Cukai Soetta, dengan mengklarifikasikan masalah tersebut supaya tidak menimbulkan lebih banyak lagi spekulasi negatif. KESIMPULAN bersikap sopan dan murah senyum pengguna jasa berkunjung langsung ke kantor. melayani dari mengangkat telephone yang baik, kepada dalam yang Praktisi Humas sangatlah penting bagi suatu kantor pemerintahan, perannya sebagai jembatan dengan antara pihak pihak internal cukup meresahkan pihak internal. eksternal maupun Karena dari adanya masalah tersebut sesama rekan seksi yang berada yang didalam pemberitaan satu organisasi kantor. sampai masuk hingga ke media penangkapan Usaha kantor Bea & Cukai Soekarno oknum pegawai (tersangka) oleh Hatta melalaui seksi PLI dalam anggota mengatasi masalah manajemen krisis banyak spekulasi yang bermunculan berupa tindakan korupsi sangatlah mengenai integritas ataupun kinerja berarti para pegawai kantor Bea Cukai dalam berlangsungnya aktivitas yang dilakukan instansi KPK, mengakibatkan Soekarno Hatta. tersebut. Dari beberapa Kegiatan seksi PLI sebagai manajemen krisis, humas ditujukan untuk menjalin melakukan tindakan hubungan antara mengutamakan pihak dengan pihak yang harmonis kantor dengan tahapan pihak yang tahapan tujuan kantor lebih resolusi supaya segera keadaan kembali masyarakat dan antar seksi/ unit mengembalikan pihak internal. Peran seksi/ unit lain normal dalam menjalankan aktivitas yang ada didalam organisasi kantor dalam juga masyarakat terutama pengguna jasa. berperan mengatasi krisis. penting masalah Dalam dalam manajemen masalah tindakan pekerjaannya Tahap resolusi melayani tersebut berupa gencar melakukan perubahan dimulai korupsi yang dilakukan oleh oknum dari pegawai tidak memordernisasikannya, memberikan bertanggung jawab tersebut, pihak hukuman dan penghargaan kepada kantor melalui Seksi PLI melakukan pegawai, beberapa tahap dalam mengatasi meningkatkan masalah tersebut. masyarakat mengenai kepabeanan kantor yang Dari masalah tindak pidana korupsi kategori pemerasan/ dan sistem pelayanan adapula cukai dengan pemahaman melalui menyebarkan dengan sosialisasi, informasi melalui penipuamn tersebut, pihak kantor media cetak dan elektronik terutama mengalami beberapa dampak yang website kantor. Memberikan pelatihan SLA dan meningkatkan kinerja pegawai terutama seksi PLI. Selain itu, pihak kantor juga mengadakan sebuah acara/ event yang mengundang komunitas bandara, pengguna jasa, media yang disebut coffe morning. DAFTAR PUSTAKA Argenti A. Paula. 2010. Komunikasi Korporat. Jakarta : Salemba Humanika Effendy, Onong Uchjana. 2001. Ilmu komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Rosdakarya IGNP. 1999. Manajemen Hubungan Masyarakat. Yogyakarta : Universitas Atmajaya. Nurjaman, Khaerul. 2012. Komunikasi & PR. Bandung : Pustaka Setia. Wasesa. 2005. Srtategi Public Relations. Jakarta : PT. Gramedia.