HANTARAN BENDA TERHADAP PANAS

advertisement
HANTARAN BENDA TERHADAP PANAS
Standar Kompetensi : Memahami saling hubungan antara suhu, sifat hantaran dan
kegunaan benda
Kompetensi Dasar : Membandingkan sifat kemampuan menghantarkan panas dari
berbagai benda.
Indikator :
> Membedakan arti konduktor dan isolator.
> Menggolongkan benda yang bersifat sebagai konduktor atau isolator panas.
A. Konduktor Panas
1.
Konduktor panas adalah benda-benda yang dapat menghantarkan panas.
2.
Bahan yang dapat digunakan untuk penghantar panas adalah logam dan kaca.
3.
Macam-macam logam antara lain aluminium, besi, baja, perak dan kuningan.
Sedangkan kaca yang tahan panas adalahpyrex.
4.
Aluminium adalah jenis logam penghantar yang paling cocok untuk bahan membuat
alat masak seperti penggorengan, panci dst.
B. Isolator Panas
1.
Isolator panas adalah benda-benda yang tidak dapat menghantarkan panas.
2. Macam-macam isolator yaitu:
 Kayu, dimanfaatkan untuk membuat peralatan dapur misalnya sendok nasi.
 Plastik, dimanfaatkan untuk membuat peralatan dapur misalnya gelas dan piring
 Kain, digunakan untuk bahan alat atau serbet
 Styrofom, digunakan untuk mengemas makan dan minuman hangat.
 Ebonit, digunakan untuk pegangan agar tidak cepat panas, misalnya pegangan ceret
dan panci.
 Karet, biasanya dicampur dengan bahan plastik, misalnya pada pegangan seterika.
C. Perpindahan panas
1.
Konduksi/hantaran, yaitu perpindahan panas melalui suatu zat tanpa disertai
perpindahan zat yang dilaluinya. Contohnya besi yang dipanaskan ujungnya akan
menghantarkan panas keseluruh besi
2.
Konveksi/aliran, yaitu perpindahan panas melalui sutu zat disertai dengan
perpindahan zat yang dilalui. Contohnya pergantian mengalirnya angin darat dan
angin laut dan air yang direbus.
3.
Radiasi / pancaran, yaitu perpindahan panas tanpa zat perantara. Contoh : api unggun,
matahari.
SUMBER 2
1) Konduksi
Konduksi ialah pemindahan panas yang dihasilkan dari kontak langsung antara
permukaan-permukaan benda. Konduksi terjadi hanya dengan menyentuh atau
menghubungkan
permukaan-permukaan
yang mengandung panas. Setiap benda mempunyai konduktivitas termal
(kemampuan mengalirkan panas) tertentu yang akan mempengaruhi panas yang
dihantarkan dari sisi yang panas ke sisi yang lebih dingin. Semakin tinggi nilai
konduktivitas termal suatu benda, semakin cepat ia mengalirkan panas yang diterima
dari satu sisi ke sisi yang lain.
2) Konveksi
Pemindahan panas berdasarkan gerakan fluida disebut konveksi. Dalam hal ini
fluidanya adalah udara di dalam ruangan.
3) Evaporasi (penguapan)
Dalam pemindahan panas yang didasarkan pada evaporasi, sumber panas hanya
dapat kehilangan panas. Misalnya panas yang dihasilkan oleh tubuh manusia,
kelembaban dipermukaan kulit menguap ketika udara melintasi tubuh.
4) Radiasi.
Radiasi ialah pemindahan panas atas dasar gelombang-gelombang elektromagnetik.
Misalnya tubuh manusia akan mendapat panas pancaran dari setiap permukaan dari
suhu yang lebih tinggi dan ia akan kehilangan panas atau memancarkan panas
kepada setiap obyek atau permukaan yang lebih sejuk dari tubuh manusia itu. Panas
pancaran yang diperoleh atau hilang, tidak dipengaruhi oleh gerakan udara, juga
tidak
oleh
suhu
udara
antara
permukaan-permukaan
atau
obyek-obyek
yang memancar, sehingga radiasi dapat terjadi di ruang hampa.
Jumlah keseluruhan panas pindahan yang dihasilkan oleh masing-masing cara
hampir seluruhnya ditentukan oleh kondisi-kondisi lingkungan. Umpamanya, udara
yang jenuh tak dapat menerima kelembaban tubuh, sehingga pemindahan panas tak
dapat
terjadi
melalui
penguapan.
Pengondisian
suatu
ruang
seharusnya
meningkatkan laju kehilangan panas bila para penghuni terlalu panas dan
mengurangi laju kehilangan panas bila mereka terlalu dingin. Tujuan ini tercapai
dengan mengolah dan menyampaikan udara yang nyaman dari segi suhu, uap air
(kelembaban), dan velositas (gerak udara dan pola-pola distribusi). Kebersihan udara
dan hilangnya bau (melalui ventilasi) merupakan kondisi-kondisi kenyamanan
tambahan yang harus dikendalikan oleh sistem penghawaan buatan.
.
Komponen Air Conditioner dan Prinsip Cara Kerjanya
Komponen utama AC antara lain adalah evaporator, kompresor, kondensor, dan katup
ekspansi
sumber 3
pengertian perpindahan panas konveksi, radiasi dan konduksi
Pernahkah anda berfikir apa yang menyebabkan air dalam panci diletakkan diatas kompor
bisa mendidih? Tentu hal tersebut bisa terjadi karena adanya perubahan kalor (panas) dari
kompor (api) menuju panci kemudian diteruskan ke air. Sebagaimana yang kita ketahui
bahwa suhu didih air adalah 100 derajat celcius, maka air baru akan mendidih setelah
suhunya mencapai 100°C. Ada beberapa cara bagi kalor (panas) untuk berpindah yakni
ada 3 cara, apa sajakah cara tersebut? Cara tersebut yakni: Konduksi, radiasi dan
Konveksi.
Sebelum masuk lebih jauh sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan kalor (panas) itu?
menurut wikipedia, kalor atau panas atau "bahang" merupakan suatu bentuk energi yang
berpindah karena adanya perbedaan suhu. Satuan Internasional untuk panas adalah Joule.
Seperti air yang akan mengalir dari tempat tinggi menuju tempat yang rendah, panas
(kalor) juga demikian. Panas (kalor) akan bergerak dari tempat bersuhu tinggi menuju
tempat bersuhu lebih rendah. Ketika terdapat dua benda dengan suhu yang berbeda dan
dicampurkan, misalnya saja air panas dengan air dingin maka keduanya akan menjadi air
hangat. Hal ini terjadi karena jika air panas dan air dingin dicampurkan maka akan terjadi
perpindahan kalor dari air panas menuju air dingin, perpindahan ini akan terus terjadi
hingga tercapainya suhu seimbang yakni posisi dimana air menjadi hangat.
Didalam dunia kelistrikan kita mengenal yang namanya MCB (miniature circuit
breker) cara kerja alat ini juga berdasarkan panas (thermal) dan elektromagnetik. Kembali
ke judul artikel, berikut ini akan kita bahas bagaimana kalor (panas) dapat berpindah
dengan cara Konduksi, Radiasi dan Konveksi.
1. Konduksi
Pada konduksi perpindahan energi panas (kalor) tidak di ikuti dengan zat perantaranya.
Misalnya saja anda menaruh batang besi membara ke batang besi lain yang dingin. Anda
tidak akan melihat besi membara itu bergerak namun tiba-tiba besi yang semula dingin
akan menjadi panas. Atau dengan contoh yang lebih simpel, yakni satu logam panjang
yang dipanaskan. Satu ujung logam panjang yang di beri nama A dipanaskan maka
beberapa saat kemudian ujung yang lain (kita sebut ujung B) juga akan ikut panas.
Pemanfaatan Konduksi dalam kehidupan sehari-hari sendiri bisa dengan mudah kita
temukan, misalnya saja saat memasak air maka kalor berpindah dari api (kompor) menuju
panci dan membuat air mendidih.
2. Radiasi
Merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa menggunakan zat perantara.
Perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan zat perantara, contohnya anda bisa
melihat bagaimana matahari memancarkan panas ke bumi dan api yang memancarkan
hangat ke tubuh anda. Kalor dapat di radiasikan melalui bentuk gelombang cahaya,
gelombang radio dan gelombang elektromagnetik. Radiasi juga dapat dikatakan sebagai
perpindahan kalor melalui media atau ruang yang akhirnya diserap oleh benda lain.
Contoh radiasi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat saat anda menyalakan api
unggun, anda berada di dekat api unggun tersebut dan anda akan merasakan hangat. Satu
lagi, pernahkah anda memegangcandi prambanan di siang hari? Menurut anda apa yang
membuat candi tersebut hangat saat siang hari? Ya karena mendapat radiasi panas dari
matahari.
3. Konveksi
Merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan berpindahnya zat perantara.
Konveksi sebenarnya mirip dengan Induksi, hanya saja jika Induksi adalah perpindahan
kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan konveksi merupakan perpindahan kalor yang
di ikuti zat perantara. Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat pada
proses pemasakan air, apakah anda tau apa yang terjadi saat air dimasak? Saat air
dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas maka akan
bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang
diatas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu
yang sama. Selain itu contoh konveksi yang lain juga dapat anda temui pada ventilasi
ruangan dan cerobong asap.
Sekian semoga membawa manfaat bagi anda. Panas (kalor) memang sangat bermanfaat
bagi manusia, namun jika tidak bisa dimanfaatkan dengan benar maka bisa saja justru
bisa merugikan. Semua itu tergantung bagaimana cara kita menggunakan dan
mengadakan. Jangan lupa baca pengertian Global warming (pemanasan global)
dan bagaimana cara mengatasinya, yang juga masih seputar panas
sumber 4
A. Konduksi adalah perpindahan kalor yang tidak diikuti partikel-partikel mediumnya.
 Kemampuan konduktor menghantarkan kalor berbeda-beda sesuai dengan jenisnya
 Konduktor
adalah
zat
yang
mudah
menghantarkan
kalor.
Contoh konduktor : tembaga, aluminium, besi, silikon, seng, dll.
 Isolator
adalah
zat
yang
sulit
menghantarkan
kalor.
Contoh isolator : gelas, kayu, wol, plastik, karet, kertas, dll.
 Solder dan setrika alat yang memanfaatkan perpindahan kalor secara konduksi.
B. Konveksi adalah perpindahan kalor yang diikuti perpindahan partikel-partikel
zatnya.
Konveksi
terjadi
pada
zat
cair
dan
gas.
- Contoh konveksi pada zat cair : terjadinya arus laut dan air yang sedang di masak.
- Contoh konveksi pada udara/gas : terjadinya angin darat dan angin laut, adanya
cerobong asap pabrik dan adanya sirkulasi udara pada ruang kamar di rumah.
C. Radiasi adalah perpindahan kalor secara langsung tanpa medium/zat perantara.
- Contoh radiasi : cahaya dari api unggun,cahaya matahari sampai ke bumi melalui
ruang hampa, warna hitam kusam penyerap atau pemancar kalor yang baik
SUMBER 5
Panas suatu benda tergantung pada suhu benda tersebut. Semakin tinggi suhu benda,
maka benda semakin panas. Panas berpindah dari tempat yang bersuhu tinggi ke tempat
bersuhu rendah. Bahan yang dapat menghantarkan kalor disebut konduktor kalor,
misalnya besi, baja, tembaga, seng, dan aluminium (jenis logam). Adapun penghantar
yang kurang baik/penghantar yang buruk disebut isolator kalor, misalnya kayu, kaca, wol,
kertas, dan plastic (jenis bukan logam). Apabila ditinjau dari cara perpindahannya, ada
tiga cara dalam perpindahan kalor yaitu:

konveksi (aliran),

radiasi (pancaran), dan

konduksi (hantaran).
Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Perpindahan kalor secara
konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Perpindahan
kalor yang diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zatnya disebut konveksi/aliran.
Selain perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair, ternyata konveksi juga
dapat terjadi pada gas/udara. Peristiwa konveksi kalor melalui penghantar gas sama
dengan konveksi kalor melalui penghantar air. Perpindahan panas secara konveksi
terjadi melalui aliran zat. Misalnya, es batu yang mencair dalam air panas. Panas dari air
panas berpindah ke es batu. Panas berpindah bersama mengalirnya air panas ke es
batu. Panas tersebut menyebabkan es batu meleleh. Peristiwa konveksi juga terjadi pada
proses terjadinya angin darat dan angin laut.

Angin Darat, Angin darat terjadi pada malam hari dan berhembus dari darat ke
laut. Hal ini terjadi karena pada malam hari udara di atas laut lebih panas dari udara di
atas darat, sehingga udara di atas laut naik diganti udara di atas darat. Maka terjadilah
aliran udara dari darat ke laut. Angin darat dimanfaatkan oleh para nelayan menuju ke
laut untuk menangkap ikan.

Angin Laut, Angin laut terjadi pada siang hari dan berhembus dari laut ke darat.
Hal ini terjadi karena pada siang hari udara di atas darat lebih panas dari udara di atas laut,
sehingga udara di atas darat naik diganti udara di atas laut. Maka terjadilah aliran udara
dari laut ke darat. Angin laut dimanfaatkan oleh nelayan untuk kembali ke darat atau
pantai setelah menangkap ikan. Pemanfaatan konveksi dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain: pada sistem pendinginan mobil (radiator), pembuatan cerobong asap, dan
lemari es.
Radiasi
Energi kalor matahari dapat sampai ke bumi melalui pancaran atau radiasi, kita ketahui
bahwa antara matahari dengan bumi berupa ruang hampa udara, sehingga kalor dari
matahari sampai ke bumi tanpa melalui zat perantara. Ketika matahari bersinar di siang
hari, kalian merasa gerah, padahal kita berada jauh dari matahari. Demikian juga saat
kalian duduk di dekat api unggun. Kalian akan merasakan hangatnya api unggun. Saat
kita berada di dekat api unggun badan kita terasa hangat karena adanya perpindahan kalor
dari api unggun ke tubuh kita secara radiasi. Walaupun di sekitar kita terdapat udara yang
dapat memindahkan kalor secara konveksi, tetapi udara merupakan penghantar kalor
yang buruk (isolator). Jika antara api unggun dengan kita diletakkan sebuah penyekat
atau tabir, ternyata hangatnya api unggun tidak dapat kita rasakan lagi. Hal ini
menunjukkan bahwa telah terjadi perpindahan panas. Perpindahan panas seperti ini
disebut radiasi. Jadi, radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara. Dalam
peristiwa radiasi, kalor berpindah dalam bentuk cahaya, karena cahaya dapat merambat
dalam ruang hampa, maka kalor pun dapat merambat dalam ruang hampa.
Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat perantara. Namun, zat perantara tersebut
tidak ikut berpindah (bergerak). Cobalah membakar ujung besi dan ujung besi lainnya
kamu pegang, setelah beberapa lama ternyata ujung besi yang kamu pegang lama
kelamaan terasa semakin panas. Atau ketika kita mengaduk kopi yang panas, jari-kita ikut
merasakan panas yang berasal dari air kopi. Hal ini disebabkan adanya perpindahan kalor
yang melalui besi. Peristiwa perpindahan dari ujung besi kalor yang dipanaskan ke ujung
besi yang kamu pegang mirip dengan perpindahan buku yang kamu lakukan, di mana
molekul-molekul besi yang menghantarkan kalor tidak ikut berpindah. Tidak semua
benda dapat memindahkan kalor secara konduksi.
Download