BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Diawali dari beberapa dekade lalu, ketika seorang pelaut terdampar dan membawanya dari Prancis ke tengah Pasifik. Ia menemukan dirinya jatuh cinta dengan seorang gadis Hawaii. Mereka pun menikah dan pada tahun 1948 mendirikan hotel kecil dengan 2 lantai berisi 14 kamar di Waikiki, yang selanjutnya berkembang menjadi salah satu hotel yang paling terkenal dalam industri perhotelan di Hawaii. Pengunjung tidak hanya datang dari pulau-pulau Hawaii saja, tetapi dari seluruh dunia. Pada tahun 1948, The Royal Grove Hotel dibuka. Dibangun pada rumpun dengan pohon-pohon palem yang sebelumnya dimiliki oleh Putri Kaiulani, pewaris monarki Hawai, yang menawarkan 14 kamar pada tingkat rata-rata harga kurang dari $5 per malam dan tamu yang menginap mendekati angka 250 orang pada tahun itu. Pada tahun 1959, dibangunlah Cleghorn Apartment Hotel di Waikiki dengan empat lantai. Pada tahun 1968, dibangunlah Corporation of the Pacific yang didirikan untuk mengelola hotel dan kondominium. Pada tahun 1969, dibangunlah kondominium hotel yang merupakan sebuah proyek besar pada saat itu, dengan 360 kamar yang diberi nama Pacific Beach Hotel. 86 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 87 Pada tahun 1978, Hotel Corporation of the Pacific menandatangani kontrak manajemen kondominium besar yang pertama. Pada tahun 1979, Hotel Corporation of the Pacific menjadi pelopor seluruh suite kondominium, penginapan, hotel dengan pencampuran dari dua konsep yaitu, pelayanan hotel dan akomodasi yang luas, dengan memerhatikan nilai dan kenyamanan kondominium. Ekspansi mulai berjalan ke Kepulauan Tetangga di Kauai dan Kepulauan Hawaii. Pada tahun 1980, Aston Kaanapali Shores dibuka di Maui dan Hotel Corporation of the Pacific kini mengelola kondominium dan penginapan di keempat Kepulauan utama di Hawaii. Pada tahun 1986, Hotel Corporation of the Pacific meluncurkan nama baru sebagai ASTON Hotel & Resorts dan menjadi salah satu perusahaan kondominium dan penginapan pertama yang beroperasi dibawah nama merek yang dikenal umum. ASTON menjadi tuan rumah lebih dari 500.000 tamu. Pada tahun 1987, ASTON adalah salah satu perusahaan pertama di Hawaii yang menawarkan diskon khusus untuk manula dan berkembang dengan pesat. Didirikan sebagai ASTON'S SUN CLUB, program ini menawarkan penawaran khusus untuk manula, yaitu memberi diskon khusus bagi manula yang berumur 50 tahun keatas. Pada tahun 1988, inovasi baru yang ditawarkan oleh ASTON yaitu paket Air-Inclusive Condominium Resort Vacation di Hawaii, yang merupakan hasil kerja sama antara American Airlines dengan ASTON. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 88 Pada tahun 1990, ASTON adalah salah satu hotel dan kondominium pertama di Hawaii yang menawarkan layanan reservasi gratis dalam 24 jam dan perusahaan hotel pertama yang memberikan nilai tambah dengan ASTON Fun Book yang berisi kupon untuk diskon dalam hal hadiah, makanan dan toko sekitar. Pada tahun 1997, sebuah survei dari agen perjalanan untuk majalah Bride Modern mengangkat ASTON Hotels & Resorts sebagai resort, kondominium atau villa terkemuka yang cocok untuk berbulan madu. Pada tahun 1998, ASTON bergabung dengan 12 perusahaan perhotelan lain untuk membentuk Resort Quest International (RQI), perusahaan pengelola liburan terbesar di Amerika Utara. ASTON menyambut lebih dari 750.000 tamu pada tahun ini. Pada tahun 2003, Gaylord Entertainment membeli RQI. ASTON mulai melakukan pembangunan kembali hotel di Waikiki dengan renovasi, pembaharuan dan peluncuran kembali Waikiki Beach Hotel. Pada tahun 2007, Resort Quest Hawaii menjadi segmen operasi Interval Leisure Group, Inc (IILG), penyedia global terkemuka pelayanan dalam industri liburan. Kemudian pada tahun 2009, merayakan 61 tahun di industri wisata. 1. Sejarah Aston Cengkareng City Hotel and Conference Center Aston Cengkareng City Hotel and Conference Center yang dibangun pada tahun 2010. Hotel ini merupakan hasil kerja keras dari banyak pihak yang ikut serta membangun dan mengembangkan hotel ini, sehingga Aston Cengkareng sekarang namanya telah cukup banyak didengar di masyarakat luas. Hal ini dapat http://digilib.mercubuana.ac.id/ 89 dilihat dengan adanya tamu-tamu penting baik dari dalam negeri maupun internasional. Aston Cengkareng lebih terkonsep untuk tamu-tamu yang datang dengan tujuan bisnis dan untuk bidang MICE. Untuk itu, Aston Cengkareng dibangun sebagai hotel bintang tiga yang nyaman, dengan menyediakan ruang bisnis atau konferensi dalam berbagai macam kapasitas dan memiliki Ballroom dengan kapasitas 1100 orang. Selain hal tersebut Aston Cengkareng memiliki lokasi strategis yang dekat dengan pusat perbelanjaan dan pusat rekreasi yang mudah dijangkau dengan adanya jalur tol. Daya tarik yang lain adalah dengan dekatnya lokasi Bandara Soekarno Hatta dengan Aston Cengkareng, yang tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi tamu yang datang. Ditunjang dengan komitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik tentunya menjadikan hotel ini sebagai business hotel yang elegan sehingga memberikan kesan tersendiri bagi para tamu yang datang. 1. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam menyusun penelitian ini penulis melakukan penelitian dan pengumpulan data mengenai pelanggan atau pengunjung Hotel Aston Cengkareng. Hotel Aston Cengkareng berlokasi di jalan Jl.Outer Ring Road , Mutiara Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11730. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 90 . Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak bulan September sampai dengan bulan Desember 2015. Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh kualitas pelayanan, harga, dan lokasi terhadap kepuasan pelanggan. Objek penelitian yang digunakan adalah Pelanggan hotel aston. Data yang diambil merupakan data hasil kuesioner terhadap konsumen yang menggunakan jasa kamar hotel aston di Daerah Cengkareng Jakarta Barat. 2. Karakteristik Profil Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah terbagi menjadi 5 (lima) kategori, yaitu meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan rata-rata setiap bulan. Penelitian terhadap karakteristik responden berdasarkan kategori tersebut dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden. a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dalam grafik 4.1. dapat diketahui bahwa dari total 100 responden dalam penelitian ini, terdapat sebanyak 74 responden (74% dari jumlah sampel) berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 26 responden (26% dari jumlah sampel) berjenis kelamin wanita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase pengguna kamar pada hotel aston pada laki-laki dengan pengguna kamar pada hotel aston pada wanita terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Hal tersebut menunjukkan berdasarkan hasil turun http://digilib.mercubuana.ac.id/ 91 lapangan yang dilakukan peneliti, memang faktanya mayoritas yang memakai jasa menginap di hotel aston adalah responden laki-laki. Grafik 4.1. Jenis Kelamin Responden Sumber : Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21 for Windows; n = 100 b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan hasil perhitungan dari kuesioner penelitian yang telah disebar, pada gambar 4.2. dapat diketahui bahwa dari total 100 responden dalam penelitian ini terdapat 54 responden (54% dari jumlah sampel) berusia 21-30 tahun, 35 responden (35% dari jumlah sampel) berusia 31-40 tahun, 11 responden (11% dari jumlah sampel) berusia 41-50 tahun. Berdasarkan karakteristik tersebut tidak mengherankan jika para tamu yang menginap di hotel aston kebanyakkan berusia 21-30 karena pada usia tersebut banyak yang gemar jalan-jalan (traveling) sehingga membutuhkan tempat untuk menginap, serta diusia tersebutpun banyak dari para pelanggan hotel http://digilib.mercubuana.ac.id/ 92 aston yang ingin menikmati suasana baru ditempat yang berbeda pada saat mereka memulai bahtera rumah tangga. Usia 11% 21-30 31-40 41-50 54% 35% Grafik 4.2. Usia Responden Sumber : Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21 for Windows; n = 100 c. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendididkan Berdasarkan hasil perhitungan dari kuesioner penelitian yang telah disebar, pada gambar 4.3. dapat diketahui bahwa dari total 100 responden dalam tingkat pendidikan Diploma sebanyak 20 responden (20% dari jumlah sampel), tingkat pendidikan Pascasarjana sebanyak 15 responden (15% dari jumlah sampel), dan tingkat pendidikan Strata 1 sebanyak 65 responden (65% dari jumlah sampel). Berdasarkan karakteristik tersebut ,hal tersebut memperlihatkan bahwa pelanggan hotel lebih cenderung mengarah ke tingkat pendidikan Strata 1. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 93 Tingkat Pendidikan 20% Diploma 15% 65% Pascasarjana Strata 1 Grafik 4.3. Tingkat Pendidikan Responden Sumber : Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21 for Windows; n = 100 d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan pekerjaan dari responden penelitian ini yaitu pemakai Suzuki Ertiga di daerah Cengkareng Jakarta Barat diketahui bahwa pekerjaan sebagai Ibu rumah tangga sebanyak 8 responden (8% dari jumlah sampel), pekerjaan lainnya sebanyak 10 responden (10% dari jumlah sampel), pekerjaan pegawai swasta sebanyak 20 responden (20% dari jumlah sampel), pekerjaan PNS sebanyak 8 responden (8% dari jumlah http://digilib.mercubuana.ac.id/ 94 sampel), dan pekerjaan wiraswasta sebanyak 54 responden (54% dari jumlah sampel). Hal ini menunjukkan bahwa pemakai jasa penginapan di hotel aston di daerah Cengkareng Jakarta Barat lebih cenderung memiliki pekerjaan wiraswasta. Karena waktu yang dimiliki oleh para wiraswasta tidak terbatas, mereka bisa mengatur waktunya sendiri sehingga bisa kapan saja untuk menginap di hotel tersebut. Serta mereka mempunyai kemampuan membayar tanpa harus menunggu gaji bulanan seperti para pegawai swasta. Pekerjaan 8% Ibu rumah tangga 10% Lainnya 20% Pegawai Swasta PNS Wiraswasta 54% 8% Grafik 4.4. Pekerjaan Responden Sumber : Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21 for Windows; n = 100 e. Deskripsi Responden Berdasarkan Penghasilan Berdasarkan penghasilan, terdapat 10 Responden (10% dari jumlah sampel) dengan penghasilan ≥15.000.000, 30 Responden (30% dari jumlah sampel) dengan penghasilan antara Rp.10.000.000 – Rp.15.000.000, dan 60 Responden (60% dari jumlah sampel) dengan penghasilan antara Rp.5.000.000 – Rp. 10.000.000. Hal ini menunjukkan bahwa pemakai jasa penginapan di hotel aston di daerah Cengkareng Jakarta Barat lebih http://digilib.mercubuana.ac.id/ 95 cenderung memiliki penghasilan antara Rp.5.000.000 – Rp. 10.000.000 dengan 60 responden (60% dari jumlah sampel). Karena penghasilan tersebut kebanyakan diterima baik dari pihak pegawai swasta maupun wiraswasta. Penghasilan 10% ≥15.000.000 10.000.000-15.000.000 60% 5.000.000-10.000.000 30% Grafik 4.5. Penghasilan Responden Sumber : Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21 for Windows; n = 100 B. Hasil Uji Statistik Deskriptif Pada penelitian ini, pembahasan hasil uji statistik desktiptif dilakukan untuk tujuan mendeskripsikan atau menggambarkan sebaran jawaban responden dan seberapa besar nilai rata-rata jawaban responden dari masing-masing variabel baik independen maupun dependen. Pembahasan deskriptif dari jawaban responden akan dilakukan berdasarkan nilai rata-rata (mean). Sehingga dapat diketahui penyebaran jawaban dan dapat dibuat kesimpulan dari pembahasan deskriptif tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 96 Tabel 4.1 Hasil Uji Analisa Deskriptif Variabel Kualitas Pelayanan STS TS No. N S SS Pernyataan (1) Total Rata- Skor rata (2) (3) (4) (5) Kategori Kehandalan Hotel 1. aston memberikan pelayanan yang tidak berbelit- 3 4 13 52 28 398 79.6 Tinggi 11 31 39 15 350 70 Tinggi 6 22 45 26 389 77.8 Tinggi 1 18 48 32 370 74 Tinggi 1 25 39 34 404 80,8 belit Hotel Aston melayani dengan 2. baik dan ramah saat 4 transaksi melakukan pemesanan kamar 3. Hotel aston memberikan 1 pelayanan yang cepat dan tepat Prosedur 4. yang ditetapkan dalam memberikan pelayanan 1 selalu sesuai dengan jadwal yang ditetapkan Daya Tanggap Kesigapan para pelayan dalam 5. menangani keluhan 1 Sangat Tinggi pengunjung 6. Tanggap terhadap saran yang 2 diberikan pengunjung 12 36 28 22 356 71.2 Tinggi 7. Membantu para pengunjung 2 dan memberikan pelayanan 5 20 51 22 359 71.8 Tinggi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 97 dengan tanggap dan cepat 8. Pihak hotel selalu siap setiap Sangat 0 5 14 55 26 402 80.4 saat 1 4 39 47 9 359 71,8 Tinggi 6 31 47 16 343 68,6 Tinggi 9 22 43 25 382 76,4 Tinggi 11 36 38 13 349 69,8 Tinggi 6 31 39 23 377 75,4 Tinggi 3 19 46 29 395 79 Tinggi 8 23 42 27 388 77,6 Tinggi dibutuhkan Tinggi Jaminan Rasa aman dan terjaminnya 9. pengunjung pada menginap di hotel Hotel 10. aston memberikan jaminan jika terjadi kesalahan 0 dalam pemesanan kamar 11. Hotel aston selalu memberikan 1 pelayanan yang berkualitas Dapat 12. menumbuhkan rasa kepercayaan kepada 2 pengunjung yang menginap di hotel Empati Hotel aston selalu memberikan 13. keramahan yang sama tanpa 1 memandang status pengunjung Hotel 14. aston selalu berkomunikasi dengan baik 3 dalam melayani para pengunjungnya Hotel aston selalu memberikan 15. kemudahan dalam pelayanan 0 pemesanan kamar Bukti Fisik http://digilib.mercubuana.ac.id/ 98 Kerapihan 16. sarana dan fasilitas Sangat serta 0 kebersihan setiap kamar Kelengkapan 17. petugas 8 18 38 36 402 80,4 Tinggi serta prasarana sesuai 2 8 26 54 10 362 72,4 Tinggi informasi yang diberikan Sangat Ruang tunggu yang nyaman 18 19 yang disediakan pihak hotel 0 Penampilan dan kondisi setiap 3 ruangan hotel yang bersih 4 12 46 38 418 83,6 Tinggi 3 19 46 29 395 79 Tinggi Tabel 4.1. di atas memberi gambaran penilaian responden terhadap variabel kualitas pelayanan. Berdasarkan tabel yang menggambarkan hasil mean dari masing-masing indikator, dapat diketahui bahwa seluruh indikator berada pada kategori tinggi. Bahkan terdapat empat indikator dengan hasil mean yang menunjukkan indikator tersebut berkategori sangat tinggi, yaitu indikator kelima dan kedelapan yang ada pada dimensi daya tanggap, dan indikator keenambelas dan kedelapanbelas ada pada dimensi bukti fisik. Indikator kelima “Kesigapan para pelayan dalam menangani keluhan pengunjung” dan indikator kedelapan “Pihak hotel selalu siap setiap dibutuhkan” pada dimensi daya tanggap memiliki nilai mean 80,8 dan 80.4, tingkat kesetujuan responden pada indikator tersebut tidak terlepas dari kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak hotel aston yang sesuai dengan harapan konsumen, hal itu dibuktikan dengan banyaknya jawaban responden yang memilih setuju pada pernyataan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 99 indikator keduanya yaitu sebanyak 39 dan 55 responden. Indikator keenambelas “Kerapihan petugas serta kebersihan setiap kamar” dan kedelapanbelas “Ruang tunggu yang nyaman yang disediakan pihak hotel” pada dimensi bukti fisik memiliki nilai mean masing-masing yaitu 80.4 dan 83.6, dari hasil kedua indikator tersebut mengindikasikan bahwa responden melihat terhadap tingkat kerapihan dan kebersihan hotel aston sangat terjaga. Baik dari kerapihan dan kebersihan kamar hotel maupun petugas hotel itu sendiri. Selain itu fasilitas yang diberikan oleh hotel aston sangat lengkap sehingga membuat nyaman para konsumen yang datang walaupun konsumen tersebut menunggu dengan waktu yang lama. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya jawaban responden yang memilih setuju pada pernyataan indikator keduanya yaitu sebanyak 38 dan 46 responden. Dari keseluruhan indikator variabel kualitas pelayanan tersebut, terdapat indikator yang memiliki mean terkecil 68.6 yaitu pada indikator kesepuluh “Hotel aston memberikan jaminan jika terjadi kesalahan dalam pemesanan kamar”, dari hasil indikator tersebut mengindikasikan bahwa tingkat kepercayaan konsumen terhadap jaminan yang diberikan oleh pihak hotel masih meragukan hal tersebut mungkin adanya pengaruh dari pengalaman pribadi yang dimiliki oleh konsumen terhadap jaminan yang diberikan oleh pihak hotel. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya jawaban responden yang memilih setuju pada pernyataan indikator tersebut yaitu sebanyak 47 responden. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 100 Tabel 4.2 Hasil Uji Analisa Deskriptif Variabel Harga No. STS TS Pernyataan (1) N S (2) (3) (4) SS Total Rata- (5) Skor rata Kategori Keterjangkauan Harga 1. Harga yang ditawarkan oleh hotel aston terjangkau oleh 1 6 24 36 33 394 78,8 Tinggi 0 4 19 60 17 390 70 Tinggi 1 2 39 42 16 360 72 Tinggi 2 2 36 38 22 376 75,2 Tinggi 2 8 21 38 31 388 77,6 Tinggi 1 9 18 50 22 383 76,6 Tinggi daya beli pelanggan 2. Harga yang ditawarkan oleh hotel aston relatif lebih murah dari harga pesaing Kesesuaian harga dengan kualitas produk 3. Harga yang ditawarkan oleh hotel aston sesuai dengan fasilitas yang tersedia 4. Harga yang ditawarkan oleh hotel aston sesuai dengan pelayanan yang di berikan Daya saing harga 5. Harga yang ditawarkan oleh hotel aston dapat bersaing dengan harga pesaing 6. Harga yang ditawarkan oleh hotel aston lebih bermenarik dan bervariasi dari harga pesaing Kesesuaian harga dengan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 101 manfaat 7. Harga yang ditawarkan oleh hotel aston manfaat sesuai dengan yang Sangat 1 1 25 39 34 404 80,8 Tinggi diperoleh pelanggan 8. Harga yang diberikan sesuai dengan apa yang diharapkan 1 2 22 58 17 388 77,6 Tinggi pelanggan Tabel 4.2. di atas memberi gambaran penilaian responden terhadap variabel harga. Berdasarkan tabel yang menggambarkan hasil mean dari masing-masing indikator, dapat diketahui bahwa seluruh indikator berada pada kategori tinggi, pada variabel harga ini rata-rata nilai mean lebih banyak berada diatas 70 dan hanya ada satu indikator yang berada pada kategori sangat tinggi, yaitu pada indikator ketujuh “Harga yang ditawarkan oleh hotel aston sesuai dengan manfaat yang diperoleh pelanggan” . Hal tersebut menunjukkan bahwa apa yang dikeluarkan responden dalam memilih penginapan untuk beristirahat itu sesuai dengan manfaat yang diterima yang menjadi hak konsumen, sehingga konsumen tersebut merasa yakin dan puas terhadap apa yang diberikan oleh pihak hotel aston. hal itu dibuktikan dengan banyaknya jawaban responden yang memilih setuju pada pernyataan indikator tersebut yaitu sebanyak 39 responden. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 102 Tabel 4.3 Hasil Uji Analisa Deskriptif Variabel Lokasi No. STS TS Pernyataan (1) N S (2) (3) (4) SS Total Rata- (5) Skor rata Kategori Visibilitas 1. Hotel dapat dilihat dengan 3 4 13 52 28 398 79,6 Tinggi 4 11 31 39 15 350 70 Tinggi 1 6 22 45 26 389 77,8 Tinggi jelas dari tepi jalan Letak hotel aston sangat 2. menonjol karena berada di jalan besar Letak hotel dekat dengan 3. keramaian seperti mall, perdagangan, restoran dan tempat makan Ekspansi Ketersediaan tempat yang 4. cukup luas untuk perluasan Sangat 1 1 18 48 32 409 81,8 Tinggi usaha dikemudian hari Memperkuat brand image 5. untuk jaringan meningkatkan perhotelan 1 1 25 39 34 404 80,4 2 12 36 28 22 356 71,2 di Sangat Tinggi pasaran Akses Akses Hotel yang dilalui 6. mudah dijangkau oleh sarana transportasi umum http://digilib.mercubuana.ac.id/ Tinggi 103 7. Lokasi hotel yang strategis 2 5 20 51 22 386 77,2 Sangat Dekat dari tempat rekreasi 8 0 dan hiburan Tinggi 5 14 55 26 402 80,4 Tinggi Lalu Lintas 9 Akses Arus lalu lintas 1 4 39 47 9 359 71,8 Tinggi 0 6 31 47 16 343 68,6 Tinggi 1 9 22 43 25 382 76,4 Tinggi dari 2 11 36 38 13 349 69,8 Tinggi Lokasi hotel jauh dari lokasi 1 6 31 39 23 377 75,4 Tinggi 3 3 19 46 29 395 79 Tinggi 0 8 23 42 27 388 77,6 Tinggi menuju hotel lancar Arus lalu lintas menuju hotel 10 aman dan jauh dari tindakan criminal Lingkungan 11 Lingkungan hotel aman dan nyaman Lingkungan 12 bersih dan hotel jauh yang kebisingan Kompetisi 13 hotel pesaing Memberikan 14 mutu pelayanan yang bermutu dan smart Parkir 15 Tersedia tempat parkir yang luas dan bersih Sangat Tersedia tempat parkir yang 16 aman dan nyaman 0 8 18 38 36 402 80,4 Tinggi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 104 Tabel 4.3. di atas memberi gambaran penilaian responden terhadap variabel lokasi. Berdasarkan tabel yang menggambarkan hasil mean dari masing-masing indikator, dapat diketahui bahwa seluruh indikator berada pada kategori tinggi dan hanya terdapat empat indikator dengan hasil mean yang menunjukkan indikator tersebut berkategori sangat tinggi, yaitu indikator keempat “Ketersediaan tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha dikemudian hari” dan kelima ” Memperkuat brand image untuk meningkatkan jaringan perhotelan di pasaran” pada dimensi ekpansi ,serta indikator kedelapan pada dimensi akses dan indikator keenambelas pada dimensi parkir “Dekat dari tempat rekreasi dan hiburan”,” Tersedia tempat parkir yang aman dan nyaman” dengan nilai mean sebesar 81.6, 80.4, 80.4 dan 80.4. Dari hasil keempat indikator tersebut mengindikasikan bahwa dalam indikator ekspansi, akses dan parkir, responden merasa bahwa lokasi yang dibangun oleh pihak aston sangat strategis dan potensial sehingga konsumen dengan mudah menemukan letak hotel itu sendiri, serta lokasi hotelpun dapat diakses kemana saja baik ketempat hiburan, tempat makan maupun perkantoran yang ada di sekitarnya. Selain itu jaringan dari hotel astonpun sudah ada diberbagai tempat, sehingga hal tersebut memberikan keyakinan bahwa hotel aston merupakan hotel yang kredibel dan terpercaya. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya jawaban responden yang memilih setuju pada pernyataan indikator keempatnya yaitu sebanyak 48, 39, 55 dan 38 responden. . Pada variabel harga ini http://digilib.mercubuana.ac.id/ 105 terdapat nilai mean terendah yaitu pada indikator kesepuluh “Arus lalu lintas menuju hotel aman dan jauh dari tindakan criminal” dengan nilai mean 68.6 pada dimensi lalu lintas. Hal tersebut mengindikasikan bahwa responden masih merasa kurang nyaman saat menuju lokasi hotel pada jalan-jalan tertentu. Hal tersebut mungkin karena beberapa jalan menuju lokasi hotel aston masih cenderung sepi sehingga rawan terjadinya tindak kriminal bagi pengguna jalan khususnya pengunjung yang akan menginap di hotel aston cengkareng. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya jawaban responden yang memilih setuju pada pernyataan indikator tersebut yaitu sebanyak 47 responden. Tabel 4.4 Hasil Uji Analisa Deskriptif Variabel Kepuasan Pelanggan No. STS TS Pernyataan (1) N S (2) (3) (4) SS Total Rata- (5) Skor rata Kategori Kualitas Produk 1. Hotel Aston saya kamar-kamar berkualitas memberikan dan yang 1 4 39 47 9 359 71,8 Tinggi 0 6 31 47 16 373 74,6 Tinggi 1 9 22 43 25 377 75,4 Tinggi nyaman untuk ditempati Hotel 2. aston memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam mendapatkan fasilitas fasilitas yang ada 3. Dekorasi interior dan eksterior hotel yang berkualitas http://digilib.mercubuana.ac.id/ 106 Pelayanan Saya puas dengan pelayanan 4. hotel Aston karena sesuai dengan 2 11 36 38 13 349 69,8 Tinggi dalam 1 6 31 39 23 377 75,4 Tinggi memberikan 3 3 19 46 29 397 79,4 Tinggi 0 8 23 42 27 388 77,6 Tinggi 0 8 18 38 36 404 80,4 2 8 26 54 10 362 72,4 0 4 12 46 38 418 83,6 3 3 19 46 29 395 79 apa yang saya harapkan Hotel 5. aston memberikan kemudahan bertransaksi 6. Hotel aston mutu pelayanan yang baik Pelayanan yang ditawarkan Hotel Aston sangat baik 7. sehingga saya merasa puas dan yakin akan pelayanannya Emosi Puas 8 akan sikap dan tanggapan petugas terhadap penangganan complain Sangat Tinggi pelanggan Saya cukup tertarik akan 9 harga yang ditawarkan Tinggi sangat kompetitif Penetapan Harga Harga yang ditawarkan hotel 10 aston lebih menarik dari Sangat Tinggi pesaing 11 Harga yang diberikan hotel aston sesuai dengan http://digilib.mercubuana.ac.id/ Tinggi 107 informasi yang ada Biaya 12 Saya merasa puas akan jasa 2 5 20 51 22 386 77,2 Tinggi 1 6 31 39 23 377 75,4 Tinggi pelayanan yang bermutu Saya merasa puas akan jasa 13 pelayanan yang berkualitas dan smart Tabel 4.4. di atas memberi gambaran penilaian responden terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan. Berdasarkan tabel yang menggambarkan hasil mean dari masing-masing indikator, dapat diketahui bahwa seluruh indikator memiliki nilai mean lebih besar yaitu diatas 69 dan ada dua indikator yang berada pada kategori sangat tinggi yaitu pada indikator kedelapan dan kesepuluh. Pada indikator kedelapan “Puas akan sikap dan tanggapan petugas terhadap penangganan complain pelanggan” dan indikator kesepuluh “Harga yang ditawarkan hotel aston lebih menarik dari pesaing” dengan nilai mean 80.4 dan 83.6 yang menunjukkan kedua indikator tersebut berada pada ketegori sangat tinggi, hal itu karena responden meyakini bahwa dari segi penangganan konsumen baik secara complain maupun masukan yang diberikan oleh konsumen itu sangat cepat sehingga konsumen merasa dihargai dalam memberikan complain maupun masukannya. Selain itu dari segi harga yang ditawarkan oleh pihak hotel aston, responden merasa lebih tertarik karena ada banyak penawaranpenawaran didalamnya. Seperti misalnya potongan harga pada hari-hari tertentu yang sudah pasti, maupun pada para pengguna kartu kredit http://digilib.mercubuana.ac.id/ 108 tertentu yang telah bekerja sama dengan pihak hotel. Hal- hal tersebut sebenarnya yang menjadi diluar perkiraan pemikiran konsumen terhadap apa yang diberikan oleh pihak aston. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya jawaban responden yang memilih setuju pada pernyataan indikator keduanya yaitu sebanyak 38 dan 46 responden. C. Hasil Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Validitas Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masingmasing item dan suatu kuesioner dikatakan valid apabila melebihi r kritis >0,3 yaitu dengan menggunakan Coefficient Correlation Pearson dalam SPSS . No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Kualitas Produk rhitung rkritis 0,611 0,3 0,593 0,3 0,541 0,3 0.520 0,3 0,504 0,3 0,516 0,3 0,603 0,3 0,600 0,3 0,658 0,3 0,519 0,3 0,650 0,3 0,545 0,3 0,504 0,3 0,596 0,3 0,570 0,3 0,645 0,3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 109 17 18 19 0,440 0,53 0,596 0,3 0,3 0,3 Valid Valid Valid Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 21 Hasil perhitungan yang telah dilakukan untuk variabel kualitas pelayanan terlihat pada uji Coefficient Correlation Pearson dalam SPSS sudah lebih besar dari 0,3 dan signifikan sehingga dikatakan valid. No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Kelompok Harga rhitung rkritis 0,782 0,3 0,619 0,3 0,605 0,3 0,539 0,3 0,738 0,3 0,725 0,3 0,669 0,3 0,706 0,3 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 21 Hasil perhitungan yang telah dilakukan untuk variabel Harga menunjukkan hasil yang baik, karena syarat minimum yang harus dipenuhi agar dikatakan valid adalah lebih besar dari 0,3 dapat dipenuhi, sehingga dapat disimpulkan bahwa hampir secara keseluruhan variabel harga dikatakan valid. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 110 Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Lokasi No Item rhitung 1 0,621 2 0,631 3 0,557 4 0,536 5 0,492 6 0,562 7 0,565 8 0,600 9 0,669 10 0,548 11 0,647 12 0,559 13 0,475 14 0,544 15 0,587 16 0,651 Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 21 rkritis 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Hasil perhitungan yang telah dilakukan untuk variabel lokasi menunjukan hasil yang baik, karena syarat minimum yang harus dipenuhi agar dikatakan valid adalah lebih besar dari 0,3 dapat dipenuhi, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi dikatakan valid. Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kepuasan Pelanggan No Item rhitung rkritis 1 0,630 0,3 2 0,483 0,3 3 0,686 0,3 4 0,517 0,3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Keterangan Valid Valid Valid Valid 111 5 0,616 6 0,672 7 0,597 8 0,621 9 0,482 10 0,601 11 0,672 12 0,654 13 0,616 Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 21 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Hasil perhitungan yang telah dilakukan untuk variabel kepuasan pelanggan menunjukan hasil yang baik, karena syarat minimum yang harus dipenuhi agar dikatakan valid adalah lebih besar dari 0,3 dapat dipenuhi, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan pelanggan dikatakan valid. 2. Hasil Uji Reliabilitas No 1 Tabel 4.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Koefisien rkritis Reabilitas Kualitas Pelayanan 0,883 0,6 Keterangan Reliable 2 Harga 0,827 0,6 Reliable 3 Lokasi 0,866 0,6 Reliable 4 Kepuasan Pelanggan 0,855 0,6 Reliable Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Hasil uji reliabilitas yang dilakukan dengan program statistic SPSS didapat bahwa koefisien Cronbach Alpha untuk variabel Kualitas pelayanan lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,883, Harga lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,827, Lokasi lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,866, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 112 sedangkan Kepuasan Pelanggan lebih dari 0,6 yaitu sebesar 0,855. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keempat variabel tersebut reliable ketika diuji lagi. D. Hasil Uji Asumsi klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji yang dilakukan sebelumnya melakukan analisa regresi. 1. Hasil Uji Normalitas Model Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (KS). Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas tersebut adalah jika hasil One Sample Kolmogorov Smirnov diatas tingkat kepercayaan 0.05 menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 113 Tabel gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Normal Parametersa,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation .0000000 1.91885063 Absolute .066 Positive .060 Negative -.066 Kolmogorov-Smirnov Z .661 Asymp. Sig. (2-tailed) .775 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa model regresi untuk keseluruhann variabel X1 (Kualitas Pelayanan) ,variabel X2 (Harga) variabel X3 (Lokasi) dan variabel Y yaitu (Kepuasan Pelanggan) memenuhi syarat uji normalitas karena nilai dari hasi uji normalitas onesample kolgomorov-Smirnov test yaitu sebesar 0,775 telah melewati batas yang ditentukan yaitu 0,05 jadi menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolineritas ini digunakan untuk mengetahui apakah ada Colinearity atau tidak di antara variabel bebas. Cara yang digunakan adalah dengan menghitung Tolerence yang harus > 0,1 dan VIF harus < 5. Di bawah ini merupakan hasil pengujian multikolineritas: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 114 Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B (Constant) Std. Error -1.533 1.542 Kualitas Pelayanan 1.744 .163 Harga -.014 Lokasi -1.236 t Sig. Beta Collinearity Statistics Tolerance VIF -.994 .323 2.405 10.703 .000 .016 63.673 .064 -.010 -.223 .824 .435 2.296 .188 -1.466 -6.581 .000 .016 62.604 1 a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan Tabel 4.12 menunjukan bahwa nilai tolerance dari masing-masing variabel independen, yaitu Kualitas Pelayanan (X1) sebesar 0,160, Harga (X2) sebesar 0,435, dan Lokasi (X3) sebesar 0,160. Dari hasil output variance inflation factor (VIF) diketahui masing-masing variabel independen, yaitu kualitas pelayanan (X1) sebesar 63.673, harga (X2) sebesar 2.296, dan lokasi (X3) sebesar 62.604. Dengan demikian, ketiga independen tersebut memiliki nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolineritas antar variabel independen. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 115 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Dari gambar grafik scatterplot di atas tampak bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Sesuai dengan pernyataan Imam Ghozali (2011), bahwa jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), dan jika tidak ada pola http://digilib.mercubuana.ac.id/ 116 yang jelas serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. E. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Setelah dilakukan uji instrumen, maka dapat dilakukan dengan analisis dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Dari analisis dengan bantuan program SPSS versi 21 di peroleh dengan hasil sebagai berikut. Tabel 4.11 Hasil Uji Linier Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B (Constant) Std. Error -1.533 1.542 Kualitas Pelayanan 1.744 .163 Harga -.014 Lokasi -1.236 T Sig. Beta -.994 .323 2.405 10.703 .000 .064 -.010 -.223 .824 .188 -1.466 -6.581 .000 1 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diperoleh model persamaan sebagai berikut: Y= α + b1x1 + b2x2 + b3 x3+e Y= -1,533+1,744X1+-0,14X2+-1,236X3+e Keterangan : Y = Kepuasan Pelanggan a = Nilai Konstanta b1-3 = Koefisien Determinasi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 117 X1 = Kualitas Pelayanan X2 = Harga X3 = Lokasi Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan hotel Aston Cengkareng, Jakarta Barat. b. Harga tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan hotel Aston Cengkareng, Jakarta Barat. c. Lokasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan hotel Aston Cengkareng, Jakarta Barat. . F. Hasil Uji Hipotesis 1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Pengujian uji F atau model pengujian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel bebas secara simultan terhadap varibel terikat. Dimana Fhitung > Ftabel, maka H1 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh terhadap variable terikat. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Selain itu uji ini juga untuk mengetahui apakah hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak, dengan kata lain model yang diduga tepat atau tidak. Dari signifikasi yang digunakan adalah 0,05. Jika nilai sig > 0,05 maka H1 ditolak, jika nilai sig < 0,05 maka H1 diterima. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 118 Tabel 4.12 Hasil Uji F (Secara Simultan) ANOVAa Model Sum of Squares Regression 1 Residual Total df Mean Square 4424.793 3 1474.931 364.517 96 3.797 4789.310 99 F Sig. 388.441 .000b a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan b. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Lokasi Berdasarkan tabel 4.15 diatas nilai Fhitung lebih besar dibandingkan Ftabel yaitu 388.441 > 2.70 dengan probabilitas sig 0,000 < 0,05. Untuk mengambil keputusan dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel bebas Kualitas Pelayanan, Harga dan Lokasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Kepuasan Pelanggan. 2. Uji t (Pengujian Secara Parsial) Untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara parsial terhadap variabel dependent dapat dilihat melalui nilai t pada tabel coefficients. Jika t hitung ≤ t tabel maka H1 ditolak, dan jika t hitung ≥ t tabel maka H1 diterima. Selain itu dapat pula dilihat berdasarkan probabilitas (signifikansi) pada tabel coefficients. Jika probabilitas ≥ 0,05 maka H1 ditolak, dan jika probabilitas ≤ 0,05 maka H1 diterima. Berikut di bawah ini ditampilkan hasil dari tabel coefficients penelitian. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 119 Tabel 4.13 Hasil Uji t (Secara Parsial) Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B (Constant) Std. Error -1.533 1.542 Kualitas Pelayanan 1.744 .163 Harga -.014 Lokasi -1.236 1 t Sig. Beta -.994 .323 2.405 10.703 .000 .064 -.010 -.223 .824 .188 -1.466 -6.581 .000 a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan Nilai pada Tabel 4.15 di atas dapat menggambarkan besarnya pengaruh antara variabel indepent secara parsial terhadap variabel dependent pada penelitian ini. Pada tabel distribusi t pada signifikan 5% dan jumlah responden 100, maka nilai t kritis adalah (1.98498). Uji t berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi (b), berpengaruh nyata terhadap Kepuasan Pelanggan (Y). berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, variabel kualitas pelayanan memiliki nilai t hitung sebesar 10.703, oleh karena itu nilai tersebut telah melewati persyaratan yang diharuskan sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa H1 diterima (10.703 > 1.98498), variabel harga memiliki nilai t sebesar -0,223, oleh karena itu nilai tersebut tidak melewati persyaratan yang diharuskan sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa H1 ditolak (-0,223 < 1.98498), dan variabel lokasi memiliki nilai t sebesar -6.581, oleh karena itu nilai tersebut telah melewati persyaratan yang diharuskan sehingga http://digilib.mercubuana.ac.id/ 120 dapat diambil kesimpulan bahwa H1 diterima namun secara negative (6.581 > 1.98498). Selain itu, untuk dapat membuktikan bahwa H1 diterima ialah dengan melihat nilai signifikansi pada tabel coefficients. Nilai signifikansi yang disyaratkan ialah jika nilai 0.000 s/d 0.05 maka diterima, begitu juga sebaliknya. Pada penelitian ini didapat nilai pada variabel kualitas pelayanan dan juga lokasi adalah sebesar 0.000, yang berarti bahwa variabel tersebut benar memiliki pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan hotel astong cengkareng, jakrta barat , dan juga antara lokasi dengan kepuasan pelanggan pada hotel aston cengkareng, Jakarta barat. Sedangkan nilai pada variabel harga adalah sebesar 0.824 yang berarti bahwa variabel tersebut tidak memiliki pengaruh secara signifikan antara harga dengan kepuasan pelanggan pada hotel aston cengkareng, Jakarta barat. 3. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisiensi determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi digunakan adjusted R square. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 121 Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 a .961 .924 .922 1.94860 a. Predictors: (Constant), Lokasi, Harga, Kualitas Pelayanan b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan Sumber: Pengolahan Data SPSS 21 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,924. Hal ini berarti 92.4% tingkat kepuasan pelanggan hotel aston yang dilakukan dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, harga dan lokasi yang notabene adalah orang orang yang berusia 21-30. Sisanya sebesar 7,6% tingkat kepuasan pelanggan hotel aston yang dilakukan dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. G. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat jelas bahwa secara simultan (bersama-sama) variabel kualitas pelayanan, harga, dan lokasi berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Sedangkan secara persial (individu) variabel kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, variabel harga tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, dan variabel lokasi berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Penjelasan dari masing – masing pengaruh variabel dijelaskan sebagai berikut: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 122 1. Pengaruh Kualitas pelayanan, Harga, dan Lokasi terhadap Kepuasan pelanggan Melalui hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh nilai F hitung sebesar 388.441 yang artinya lebih besar dari F tabel yaitu 2.70 dengan tingkat probabilitas sig 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan, harga dan lokasi secara simultan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan hotel aston. Hal ini berarti konsumen yang menginap dihotel aston telah merasakan kepuasan atas apa yang diberikan oleh pihak hotel baik dari segi pelayanan, harga maupun letak lokasi hotel yang bisa dibilang dekat dengan tempat-tempat hang-out baik untuk berbelanja, mencari makan atau sekedar mencari hiburan. Dalam penelitian ini Kualitas Pelayanan, Harga dan Lokasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil output data yang terdapat pada uji F yaitu sebesar 0,000 yang berarti kurang dari <0,05. Hasil penelitian ini juga mendukung hipotesis dalam penelitian bahwa Kualitas Pelayanan, Harga dan Lokasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. 2. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat diperoleh nilai sig sebesar 0,000 yang berarti nilai sig lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung diketahui sebesar 10.703 yang berarti lebih besar dari t tabel http://digilib.mercubuana.ac.id/ 123 1.98498. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan hotel aston cengkareng, jakarta barat. Artinya hotel aston sudah sesuai dengan keseluruhan kebutuhan dari konsumen yang mayoritasnya adalah anak muda dan keluarga baru yang lebih mengedepankan kenyamanan dan pelayanan yang baik. Sehingga memberikan nuansa yang berbeda ketika mereka menginap di hotel aston tersebut. Dengan demikian bahwa hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti memperkuat penelitian sebelumnya mengenai kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Selvy Mormasari, Srikandi Kumadji, dan Andriani Kusum, (2014), Wahyu Kartika aji (2011,). 3. Pengaruh Harga terhadap Kepuasan Pelanggan. Melalui hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh nilai sig sebesar 0,824 yang berarti nilai sig lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung diketahui sebesar -223 yang berarti lebih kecil dari t tabel 1.98498. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hargta secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan hotel aston. Hal ini disebabkan karena harga yang ditetapkan oleh hotel aston relative lebih tinggi di antara para pesaingnya di kelas yang sama. sehingga konsumen tidak merasakan kepuasan atas harga yang ditawarkan oleh pihak aston. Dengan demikian bahwa hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti tidak sesuai dengan penelitian terdahulu mengenai variabel http://digilib.mercubuana.ac.id/ 124 Harga memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan (fariza (2008): Erlangga Tahta Kusumanegara (2012). Perbedaan ini disebabkan karena objek penelitian yang berbeda. 4. Pengaruh Lokasi terhadap Kepuasan Pelanggan Melalui hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh nilai sig sebesar 0,000 yang berarti nilai sig lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung diketahui sebesar -6.581 yang berarti lebih besar dari t tabel 1.98498. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan pelanggan hotel aston. Hal ini disebabkan karena konsumen sangat memperhatikan lokasi yang strategis yang dekat dengan tempat hiburan, tempat makan dan lain sebagainya. Sehingga mereka dengan mudah dapat menuju akses tersebut Serta memilih lokasi yang jauh dari tindak kejahatan dan mudah dilalui oleh transfortasi umum. Dengan demikian bahwa hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti memperkuat penelitian sebelumnya oleh Adytomo (2006), Ahmad Samsul Huda dan Ida Farida (2013). http://digilib.mercubuana.ac.id/