manage - Perpustakaan Universitas Mercu Buana

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Manajemen Redaksi
2.1.1 Manajemen
Manajemen berasal dari kata kerja ‘manage’ yang berarti memimpin,
menangani, mengatur, membimbing. Kata menejemen juga berasal dari
bahasa Prancis kuno management, yang memiliki arti seni melaksanakan
dan mengatur. George Terry (1972) mendefinisikan manajemen sebagai
sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan seperti
perencanaan,
pengorganisasian,
pengaktifan
dan
pengawasan
yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lain.11
Henry Fayol memberikan definisi yang mampir senada. Baginya,
manajemen ialah proses menginterpretasikan, mengkoordinasikan, sumber
daya, sumberr dana, dan sumber-sumber lainnya untuk mencapai tujuan dan
sasaran
melalui
tindakan-tindakan
perencanaan,
pengorganisasian,
penggerak, pengawasan, dan penilaian.12
Secara operasional dapat didefinisikan bahwa manajemen ialah proses
mengkoordinasikan,mengintegrasikan,menyederhanakan,
mensinkronisasikan
11
12
(coordination,
integration,
dan
simplification,
Yayat M. Herujito, Dasar-dasar Manajemen ( Jakarta: PT. Grasindo, 2001), h. 3.
Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004),
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
synchronization CISS) sumber daya manusia, material, dan metode (men,
materials, methods 3M).13
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen
ialah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan memanfaatkan sumber daya
manusia, sumber daya alam serta sumber-sumber lainnya dengan dikepalai
oleh seorang manajer yang bertugas untuk mengarahkan para stafnya.
2.1.2 Redaksi
Redaksi ialah bagian atau sekumpulan orang dalam sebuah
organisasi perusahaaan media massa ( cetak, elektronik, online) yang
bertugas untuk menolak atau mengizinkan pemuatan sebuah tulisan atau
berita melalui berbagai pertimbangan, diantaranya ialah bentuk tulisan
beruba berita atau bukan, bahasa, akurasi, dan kebeneran tulisan.14
Dari definisi diatas, secara ringkas dapat disimpulkan bahwa redaksi
ialah sekumpulan orang tim atau tim kerja (team work) dalam sebuah
organisasi media massa yang bekerja sama dan bersinergi untuk mencapai
tujuan bersama yang tugas utamanya ialah mempertimbangkan atau memilih
berita mana yang layak muat dan tidak layak muat bagi segi bahasa, akurasi
maupun kebeneran tulisan. Kesemuanya itu akan dipertimbangkan oleh
redaktur pada sebuah media.
13
Zulkifli Amsyah, Manajemen Sistem Informasi ( Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum, 2005),
h. 59
14
Akaurniawan Junaedhie, Ensiklopedi Pers Indonesia ( Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
1991), h. 226-227.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
2.2
Manajemen Redaksi
Menurut
Stefanus
pengorganisasian,
Akim,
pengarahan,
manajemen redaksi adalah perencanaan,
dan
pengawasan
terhadap
pengadaan,
pengembangan, kompensasi, integrasi, dan pemeliharaan orang-orang dengan
tujuan membantu mencapai tujuan organisasi (pers), individual dan masyarakat.15
Dalam manajemen media, ada beberapa pembagian manajemen agar setiap
departemen focus menjalankan tugas masing-masing. Pembagian beberapa
manajemen itu ialah bagian redaksional, produksi maupun bisnis.
Bagian redaksional merupakan bagian yang mengurus pemberitaan.Bagian
ini dipimpin oleh pemimpin redaksi yang pekerjaannya terkait pencarian dan
penyampaian berita. Jajaran ini disibukkan oleh rapat redaksi yang akan
membahas berita mana yan akan diangkat dan ditangguhkan.16
Terkait delapan fungsi manajemen redaksi menurut Stefanus Akim ini
diawali dengan fungsi perencanaan, dimana setiap fungsi manajemen selalu
didahulukan dengan sebuah perencanaan. Perencanaan yang baik, tentu akan
menghasilkan output yang baik pula. Berikut ini akan dipaparkan delapan fungsi
manajemen redaksi dalam sebuah media massa.
a. Fungsi Perencanaan
Perencanaan ialah semua kegiatan yang dimulai dari pembahasan
ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan proses pencarian berita.
Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi dan kreativitas manusia
15
Stefanus Akim, “Manajemem Keredaksian,” artikel diakses pada 8 Oktober 2015 dari
http://stefanusakim.multiply.com/journal.item.19/manajemen-keredaksian.
16
Septiawan Santana, Jurnalisme Kontemporer ( Jakarta : Yayasan Obor, 2005), h. 188.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
dengan peralatan pendukung yang tersedia. Baik buruknya proses
produksi akan sangat ditentukan oleh sebuah perencanaan yang dikonsep
di atas kertas (outline) berupa pembagian tugas pencarian berita hingga
berita siap siar dalam rapat redaksi.17
Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan
ialah kegiatan merencanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.
Dengan kata lain, perencanaan mencakup semua kegiatan yang dimulai
dari pembahasan ide (gagasa) awal sampai dengan pelaksanaan proses
pencarian berita.
Proses perencanaan dan penetapan mencakup langkah-langkah
sebagai berikut:18
1) Menetapkan peran dan misi, yaitu menentukan sifat dan ruang
lingkup tugas yang hendak dilaksanakan.
2) Menentukan wilayah sasaran, yaitu menentukan di mana pengelola
media penyiaran harus mencurahkan waktu, tenaga dan keahlian
yang dimiliki.
3) Mengidentifikasi dan menentukan indicator efektivitas (indicators of
effectiveness) dari setiap pekerjaan ysng dilakukan.
4) Memilih dan menentukan sasaran atau hasil yang ingin dicapai.
5) Mempersiapkan rencana tindakan yang terdiri dari langkah-langkah
sebagai berikut:
17
Morissan, Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h. 277.
George L. Morrisey, Management by Objectivies and Results for Business and Industry
(Addison Wesley Publishing: 1982), Second Edition, h. 374
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
a) Menentukan urutan tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan
b) Penjadwalan (scheduling) menentukan waktu yang diperlukan
untuk mencapai tujuan atau sasaran.
c) Anggaran
(budgeting)
menentukan
sumber-sumber
yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
d) Pertanggungjawaban menetapkan siapa yang akan mengawasi
pemenuhan tujuan yaitu pihak yang menyatukan tujuan sudah
tercapai atau belum.
e) Menguji dan merevisi rencana sementara ( tentative plan).
6) Membangun pengawasan, yaitu memastikan tujuan akan terpenuhi.
7) Komunikasi menentukan komunikasi organisasi yang diperlukan
untuk mencapai pemahaman serta komitmen pada enam langkah
sebelumnya.
8) Pelaksanaan persetujuan mengenai komitmen untuk menjalankan
upaya yang telah ditentukan, pendekatan apa yang paling baik, dan
siapa saja yang terlibat.
b. Fungsi Pengorganisasian
Fungsi kedua ialah fungsi pengorganisasian. Pengorganisasian
(organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan organisasi, sumber dayayang dimiliki dan
lingkungan yang melingkupnya.19
19
Morisan Manajemen Media Penyiaran (Jakarta: Preneda Media, 2008), h. 142.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah
departmenetalisasi dan pembagian kerja suatu organisasi agar seluruh
kegiatan yang sejenis dapat saling berhubungan dan dikerjakan
bersama.20
Dari
definisi
di
atas,
dapat
disimpulkan
bahwa
fungsi
pengorganisasian ialah proses kegiatan penyusunan struktur organisasi
sesuai dengan tujuan-tujuan, dan sumber-sumber. Hasil dari fungsi
pengorganisasian ialah struktur organisasi. Melalui struktur organisasi
tersebutlah para tim redaksi bekerja sesuai posisinya.
Pada umumnya, media penyiaran komersil memiliki
departemen sebagai berikut:21
1) Departemen Pemasaran. Departemen ini focus dalam menangani
kegiatan yang terkait dengan pemasaran dan mempromosikan
program maupun segala kegiatan kepadda beberapa pihak atau
partner kerja.
2) Departemen Program. Departemen ini bertanggung jawab untuk
merencanakan, memilih, menjadwalkan dan membuat program.
3) Departemen Berita. Departemen ini dipimpin oleh seorang
pemimpin redaksi. Departemen berita bertanggung jawab terhadap
produksi program berita, olahraga, documenter, dan programprogram yang terkait dengan kepentingan khalayak.
20
21
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 142.
Peter K. Pringle dkk, Electronic Media Management (Focal Press: Boston, 1991), h. 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
4) Departemen Teknik. Departemen ini bertanggung jawab penuh
terhadap segala hal yang terkait dengan peralatan siaran agar
program atau berita dapat disiarkan. Jika dalam media tv para staf
teknik mengoperasikan peralatan di control room, maka dalam media
online, staf teknik biasanya disebut IT (Information Technology) dan
focus mengurusi tampilan (layout) website tersebut.
5) Departemen Bisnis. Departemen bisnis melaksanakan berbagai
pekerjaan yang berhubungan dengan bisnis. Bekerja sama dengan
beberapa pihak terkait masalah periklanan.
c. Fungsi Pengarahan
Setelah fungsi pengorganisasian dapat berjalan secara sistematis
dan terarah, maka fungsi selanjutnya yang perlu dijalankan ialah fungsi
pengarahan.
Fungsi pengarahan berarti fungsi yang dijalankan pada media
massa berupa pengarahan seorang pemimpin agar pada stafnya bersedia
melaksanakan tugas dan memotivasi bawahan, serta menciptakan iklim
atau suasana pekerjaan yang kondusif sehingga timbul saling pengertian,
kepercayaan yang baik, menumbuhkembangkan disiplin kerja dan rasa
saling memiliki.22
Dari definisi tersebut, ringkasnya pengarahan adalah komunikasi
persuasive untuk memotivasi bawahan agar bersedia bekerja semaksimal
mungkin untuk menghasilkan produktivitas dari para bawahan.
22
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation & Media Komunikasi (Bandung: Rosdakarya, 2005),
h. 2-3.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Fungsi pengarahan sangat penting dalam sebuah organisasi media
untuk menciptakan hubungan yang baik antara seorang manajer dengan
bawahannya untuk melaksanakan tugas yang sejalan dengan visi dan
misi media itu sendiri.
d. Fungsi Pengawasan
Setelah fungsi pengarahan berjalan dengan baik, maka fungsi
selanjutnya ialah fungsi pengawasan (controlling). Fungsi pengawasan
dalam media massa meliputi persiapan suatu standar kuantitas dan
kualitas hasil kerja, baik berbentuk produk, pelaksanaan tugas (tupoksi)
setiap jabatan, menyeleksi produk, mengawasi penjualan yang diberikan
perusahaan organisasi dalam usaha pencapaian tujuan, produktivitas, dan
terciptanya citra yang positif.23
Robert J. Mockler (1972) memberikan definisi yang hamper
senada seputar pengawasan. Menurut Mockler, pengawasan ialah suatu
usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuantujuan perencanaan, merancang system informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan
serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin
bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara paling
efektif dan efesien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
23
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation & Media Komunikasi, h. 2-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi pengawasan
ialah fungsi yang dijalankan pada setiap departemen di sebuah
organisasi media untuk mengawasi jalannya setiap kegiatan.Semua itu
diawasi guna menghasilkan yang terbaik untuk media tersebut.
e. Fungsi Pengembangan
Fungsi kelima ialah fungsi pengambangan. Fungsi pengembangan
ialah kegiatan yang teruus menerus dilakukan (continued actuating)
untuk mengembangkan dua elemen besar media massa, yaitu: content
(isi berita) dan staf redaksi itu sendiri. Fungsi pengembangan ini
biasanya dilakukan oleh Divisi Litbang (Penelitian dan Pengembangan).
Ringkasnya, fungsi pengembangan ialah fungsi yang idealnya
harus dijalankan oleh organisasi media agar bagaimana media itu dapat
berkembang baik dalam lingkup intern maupun ekstern.Setelah
berkembang dengan baik, perlu kiranya dipikirkan kembali bagaimana
media itu dapat bersaing secara sehat.
f. Fungsi Kompensasi
Fungsi selanjutnya setelah fungsi pengembangan ialah fungsi
kompensasi.Kompensasi sendiri adalah seluruh imbalan yang diterima
karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut.Perusahaan dalam
memberikan kompesasi kepada para pekerja terlebih dahulu melakukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
perhitungan kinerja dengan membuat system penilaian.System tersebut
umumnya berisi criteria penilaian setiap pegawai.24
Komensasi yang baik akan member beberapa efek positif pada
sebuah perusahaan sebagai berikut:
1) Mendapatkan karyawan berkualitas baik
2) Memacu pekerja untuk bekerja lebih giat dan meraih prestasi
gemilang
3) Memikat pelamar kerja berkualitas dari lowongan kerja yang ada
4) Mudah dalam pelaksanaan dalam administrasi maupun aspek
hukumnya
5) Memiliki keunggulan lebih dari pesaing / kompetitor
Menurut Budiman Rianto, jenis kompensasi yang diberikan pada
karyawan terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1) Imbalan ektrinsik. Imbalann ekrinsik ialah imbalan yang diberikan
kepada seorang karyawan yang berbentuk materi (uang), seperti gaji,
upah, honor, bonus, komisi dan lainnya.
2) Imbalan intrinsic. Imbalan intrinsik ialah imbalan yang bentuknya
sebagai benefit atau tunjangan pelengkap. Imbalan intrinsik
contohnya seperti uang cuti, uang makan, uang transportasi,
asuransi, jaminan sosial tenaga kerja, uang pension, rekreasi,
beasiswa melanjutkan kuliah dan lain sebagainya.
24
Budiman Rianto, “Definisi Kompensasi Organisasi,” artikel diakses pada 14 Oktober 2015 dari
http://budimanrianto.multiply.com/journal/item/19/definisi_kompensasi_organisaisi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Definisi di atas memberikangambaran bahwa fungsi kompensasi
ialah fungsi yang dijalankan oleh atasan untuk dapat memberikan
kompensasi, baik berupa materi maupun nonmateri kepada bawahannya
sesuai dengan apa yang telah ia usahakan untuk perusahaan tersebut.
Biasanya, sebuah perusahaan memiliki indikator penilaian untuk
memacu kinerja karyawan agar lebik baik. Hal ini pentirng karena jika
tidak ada sebuah indikator, khawatir para karyawan akan melaksanakan
tugas mereka dengan tidak maksimal. Dalam hal ini, masalah
profesionalitas seorang karyawan memang tidak dapat dibohongi.
g. Fungsi Integrasi
Setelah fungsi kompensasi, selanjutnya ialah fungsi integrasi.
Fungsi integrasi idealnya dimiliki oleh sebuah organisasi media massa.
Integrasi sendiri memiliki dua pengertian, yaitu pengendalian terhadap
konflik dalam suatu sistem sosial tertentu dan membuat suatu
keseluruhan dan meyatukan unsure-unsur tertentu.
Fungsi integrasi dalam organisasi media dalam lingkup yang kecil
difokuskan kepada hubungan antara satu sta dengan staf yang lain.
Sedangkan untuk lingkup yang lebih besar ialah hubungan antara
manajer dengan bawahan maupun pimpinan media dengan pimpinan
media lain untuk dapat berintegrasi, menjalin kerjasama dan bersinergi
dengan baik. Fungsi integrasi juga dirasa patut dijalankan oleh
organisasi media itu dapat dikenal khalayak luas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
h. Fungsi Pemeliharaan
Fungsi yang terakhir adalah fungsi pemeliharaan. Pemeliharaan
orang-orang (staffing), melipuuti menentukan persyaratan personil yang
akan dipekerjakan,
merekrut
calon karyawan,
menentukan job
description dan persyaratan teknis suatu pekerjaan, melakukan penilaian
dan pelatihan termasuk pengembangan kualitas dan kuantitas karyawan
sebagai
acuan
untuk
penyusunan
setiap
fungsi
dalam
manajemen.25Tupoksi (pembagian) tugas ini tentunya disesuaikan
dengan kemampuan masing-masing karyawan.Semua kegiatan baik pada
redaksi
maupun
perusahaan
dipimpin
oleh
seorang
pemimpin
umum.26Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi pemeilharaan ialah fungsi
yang dijalankan oleh seorang manajer agar para staf dapat bekerja
dengan maksimal, dengan pembagian tugas yang adil.
Dalam manajemen redkasi media cetak, yang perlu diperhatikan
ialah penampilan (cover) pada setiap penerbitan27 Begitu pun dengan
media online. Jika sistem cetak mengutamakan tampilan dan kertas,
maka dalam perspektif media online ialah layout (tata letak) dan content
informasi. Berikut ini akan digambarkan mengenai struktur pada bidang
redaksi dalam sebuah media massa pada umumnya.
25
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation & Media Komunikasi, h. 2-3.
Arief Permadi, “Manajemen Redaksi,” artikel diatas pada 14 Oktober 2015 dari
http://arief_permadi.blogspot.com/2008/10/manajemen-redaksi_15.html .
27
Mubarjo, Strategi Manajemen Media Cetak (Jakarta: PT Dua Karya Swasta, 2008), h.
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
STRUKTUR SEDERHANA BIDANG REDAKSI28
Kepala Bagian Redaksi
Wakil Redaksi
Sekretaris Redaksi
Redaktur
Reporter Reporter
Reporter
Reporter
Reporter
Bagan di atas menjelaskan bahwa bidang redaksi dikepalai oleh
seorang kepala bagian redaksi dari wakil pemimpin redaksi.Di bawah
wapemred, ada sekretaris redaksi (sekred).Di bawah sekred, ada redaktur
serta beberapa reporter.
1.
Media Online
John M. Echols dan Hasan Shadily memberikan definisi mengenail
online.On berarti sekarang berlangsung, dan line berarti garis, barisan, jarak
dan tema.29 Singkatnya, online berarti proses pengaksesan informasi yang
sedang berlangsung melalui media internet.
28
Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, h. 25.
John M. Echols dan Hasan Shadily, English Indonesua Dictionary ( Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama), h. 360.
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Menurut Haris Poll, lebih dari 137 juta orang Amerika melaksanakan
seluruh kegiatan mereka melalui dunia internet. Saat ini, diperkirakan
pengguna internet lebih dari tiga jam dalam perharinya.30
a.
Definisi Internet
Internet berasal dari dua kata, Interconnected dan Network.
Interconnected berarti jaringan sistem komunikasi data yang melibatkan
satu atau lebih sistem computer dan dihubungkan dengan jalur transmisi
alat komunikasi31 Internet adalah sebuah jaringan computer yang
menghubungkan beberapa sumberdaya, berupa pendidikan, bisnis yang
diakses dengan menggunakan Internet Protocol32
b.
Perkembangan Internet
Internet adalah jaringan komputer untuk sistem pertahanan yang
dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS pada tahun 1969.
Proyek jaringan ini diberi namaDefence Advanced Research Project
Agency (DARPA).33 Jaringan komputer yang pertama yang dibuat oleh
DARPA kemudian diberi nama ARPAnet.
Pada tahun 1981 jumlah situs yang tergabung dalam ARPAnet
berkembang menjadi 200 situs.ARPAnet berkembang sangat cepatnya dan
tidak hanya melibatkan jaringan di universitas saja, tetapi melibatkan
organisasi-oraganisasi lain di dunia.
30
Brad Schlutz, Broadcast News Producing (London: Sage Publications, 2005), h. 134.
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/aplikasi-sisteminformasi/mediainformasi-digital-internet-dan-pendidikan. Diakses [ada tanggal 15 Oktober 215, 15.00 wib.
32
M. Suyanto, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing (Yogyakarta: Penerbit
ANDI, 2003), h. 36.
33
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/aplikasi-sisteminformasi/mediainformasi-digital-internet-dan-pendidikan. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2015, 15.25 wib.
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Pada tahun 1983, karena sistem ini telah menghubungkan banyak
sekali jaringan-jaringan di seluruh dunia, maka mulai dikenal dengan
interconnected network atau internet.
World Wide Web (WWW) ialah sebuah jaringan global situs internet
multimedia untuk informasi, hiburan, pendidikan, dan bisnis.WWW
merupakan system hypertext yang terangkai menjadi jaringan, yang
memungkinkan dokumen dibaca banyak orang melalui internet.34
WWW mulai popular digunakan sekitar awal tahun 90-an dengan memakai
berbagai web browser seperti, internet Explorer, Opera, Mozilla Firefox dan
sebagainya.
2
Manajemen Redaksi Media Online
Dari berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa menejemen
redaksi media massa pada umumnya sama. Hanya saja dalam media online
yang mengutamakan kecepatan, manajemen redaksi media online dapat
didefinisikan sebagai proses antar orang yang merupakan satu kesatuan secara
efektif dalam sebuah organisasi media massa (online) dalam fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengembangan,
kompensasi, integrasi, dan pemeliharaan orang-orang (staff) untuk mencapai
tujuan atau sasaran yang hendak dicapai.
34
M. Suyanto, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaaing, h. 36.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
3.
Aplikasi Jurnalisme Online
1. Jurnalisme Online
Menurut
Richard
Craig
jurnalisme
online
ialah
proses
penyampaian pesan melalui media internet dengan menggabungkan
tulisan, audio dan video serta memungkinkan pengakses unuk membaca
kembali berita yang telah lalu.35
Definisi tersebut memberikan gambaran yang jelas bahwa pada
era perkembangan teknologi informasi ini organisasi media tidak hanya
bergantung dengan satu jenis media untuk menyampaikan informasi
mereka kepada khalayak luas.Kegiatan menyampaikan berita melalui
media online (internet) membuat para insan media mengalihkan dirinya
lewat dunia maya.Hal tersebut menjadikan prosedur berita mengatur
strategi bagaimana menyajikan isu menjadi sebuah berita yang sesuai
dengan ideology media mereka, serta bagaimana manajemen yang
sebaiknya diterapkan.36
Kini, internet menjadi fenomena yang sangat dahsyat. Dapat
dikatakan gaya hidup berinternet, termasuk penyajian berita lewat
internet menjadi fenomena saat ini di belahan dunia mana pun.
Contohnya saja BBC news online (www.news.bbc.co.uk) menjadi satu
website pertama di Britania yang memberikan informasi baik berupa
35
36
Robert Craig, Online Journalism (USA: Thomson Wadsworth, 2005), h. 14
Brad Schulttz, Broadcast News Producing, h. 134.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
teks melalui radio dan tv, dan kini melalui internet baik berita olahraga,
dan berita dunia.37
a. Ciri-ciri Jurnalisme Online38
1)
Relibiality (realibilitas) – Dalam perspektif teknik jurnalistik,
elemen realibilitas sangatlah dibutuhkan. Tanpa reliabilitas,
segala sesuatu menjadi tidak berguna.
2)
Internet saat ini telah banyak digunakan oleh media televisi dan
koran, dan saat itu pula internet menjadi sesuatu yang baru.
3)
Content (isi) berita dalam jurnalisme online menjadi sesuatu
yang diperhitungkan. Jika berita tidak berbobot, maka akan
ditinggalkan khalayak.
4)
Isi berita yang dinamis. Pada news online, para staf harus
standby untuk mengupdate berita yang terjadi di belahan dunia
mana pun.
5)
Isi berita juga harus mengedepankan kedalaman (depth)
6)
Kecepatan. Saat ini orang lebih menyukai sesuatu yang instan
dan cepat.
Keuntungan Jurnalisme Online, seperti yang tertulis dalam buku
Online Journalism. Principles and Practices of News for The Web
(Holcomb Hathaway Publishers, 2005), ialah sebagai berikut:
37
Andrew Boyd, Broadcast Journalim: Techiques of Radio and Television News, 5 ed (Melbourne:
Focal Press, 2001), h.403.
38
Andrew Boyd, Broadcast Journalism; Techniques of Radio and Television News, h. 404.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
1) Audiens Control. Jurnalisme online memungkinkan audiens
untuk dapat lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin
didapatkannya.
2) Storage and retrieval. Jurnalisme online memungkinkan berita
tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audiens.
3) Unlimited Space. Jurnalisme online memungkinkan jumlah
berita yang disampaikan kepada audiens dapat menjadi jauh
lebih lengkap
4) Immediacy. Jurnalisme online memungkinkan informasi sampai
secara cepat dan langsung kepada audiens, sehingga dapat
langsung diakses.
5) Multimedia Capability. Jurnalisme online memungkinkan bagi
tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video, dan
komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh
audiens
6) Interactivity.
Jurnalisme
online
memungkinkan
adanya
peningkatan partisipasi audiens dalam setiap berita.
b. Perbedaan Jurnalisme Konvensional dan Jurnalisme Online
Media yang digunakan dalam jurnalisme konvensional adalah
media cetak radio ataupun televisi.Sedangkan pada jurnalisme online
menggunakan media internet untuk dapat menyampaikan informasi dan
berita kepada khalayaknya.Media online dapat menyajikan berita dan
informasi dalam waktu yang sangat cepat.Hal inilah yang menjadi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
perbedaan antara jurnalisme konvensional, media cetak harus menunggu
editan dari redaktur dan mencetaknya terlebih dahulu.Selain kelebihan
dari jurnalisme online, jurnalisme jenis ini pun memiliki beberapa
kekuarangan berupa tingkat literasi media internet yang berbeda pada
setiap orang.
2. Berita
Menurut Hikmat Kusumaningrat berita ialah informasi actual
mengenai
fakta-fakta
dan
opini
yang
menarik
perhatian
orang.39Sedangkan Sudirman Tebba memberikan definisi berbeda
seputar berita.Menurutnya berita ialah laporan peristiwa yang memenuhi
keempat unsure yaitu cepat, nyata, penting, dan menarik.40
Dari beragam definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
ialah
informasi
actual
mengenai
fakta
dan
berita
opini
dengan
memperhitungkan beberapa unsure yaitu, kedekatan (proximity)
geografis antara khalayak dengan peristiwa, keterkenalan (prominence),
criminal (criminal), seks (sex) dan dampak
(consequence).
2.4. Jenis dan Nilai-nilai Berita
2.4.1. Jenis Berita
Berita terbagi menjadi beberapa macam, tergantung dari sudut
pandang seseorang melihatnya, yaitu:
39
Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktik
(Bandung: Rosdakarya, 2006), h. 55.
40
Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, h. 55.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
1) Sifat kejadian,
2) Cakupan isi berita, dan
3) Bentuk penyajian berita41
Dilihat dari segi sifat kejadiannya, ada berita terduga (perayaan hari
besar Nasional) dan berita tak terduga (kebakaran, tanah longsor, banjir).
Dilihat dari segi cakupan isi berita, berita terbagi menjadi
berita
politik, ekonomi, kebudayaan, hokum, dan lain sebagainya.
Sedangkan jika dilihat dari segi bentuk penyajiannya, berita
digolongkan menjadi dua, yaitu hard news atau soft news.
2.5. Nilai Berita
2.5.1. Nilai Berita Menurut Pandangan Lama
Dalam Schediasma Curiosum de Lectione Novellarum, Christian
Weise mengemukakan pada tahun 1676 bahwa dalam memilih berita harus
dipisahkan antara yang benar dan yang palsu.42
Menurut Tobias Peucer (1690), nilai berita menurut pandangan lama
ialah:
a) Tanda-tanda yang tidak lazim (ketidaklaziman)
b) Berbagai jenis perubahan sosial dan pemerintahan,
c) Masalah-masalah gereja dan keterpelajaran.
41
Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, h. 56
Michael Kunczik, Concepts of Journalism, North and South, Friedrich Ebertt Stichtung, Bonn,
1984.
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Kasper Steiler (1965) berpendapat bahwa penulis berita di surat
kabar haruslah “orang yang dapat menceritakan hal-hal penting dan
menjauhkan diri dari hal-hal spele”. Seperti yang dikemukan oleh J. Wilke
dalam tulisannya “Wie dan Bild der Welt seinen Zusammenhang verlor,”43
Steiler juga mengungkapkan bahwa nilai-nilai kebauan, kedekatan
(proximity) geografis, implikasi dan keterkenalan (prominence), maupun
negativism.
2.6. Nilai Berita Menurut Pandangan Modern
Berita menurut pandangan modern dihubungkan kepada wartawan Amerika
Serikat, Walter Lippman pada awal abad lalu.Menurutnya, berita dinilai sebagai
berita jika ada unsure kejelasan (clarity) tentang peristiwanya, unsure kejutan
(surprise), unsure kedekatan (proximinity) secara geografis, serta ada dampak
(impact) dan konflik personalnya.
Sedangkan menurut Hikmat dan Purnama Kusumaningrat nilai berita
menurut pandangan modern ialah sebagai berikut:
a. Aktualitas (Timeliness); Bagi sebuah surat kabar, semakin actual beritaberitanya, semakin tinggi pula nilai beritanya.
b. Kedekatan (Proximity); Peristiwa yang mengandung unsure kedekatan
geografis dengan pembaca, tentu akan sangat menarik perhatian pembaca
tersebut.
43
Forschungsmittellungen der DFG, Issue I, 1984 ---terungkap dalam Michael Kunczik, Concepts of
Journalism, North and South (Friedrich Ebert Stictung, Bonn, 1984).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
c. Keterkenalan (Prominence); jika yang diberitakan itu cukup dikenal
khalayak massa, berita itu pun semakin menarik.
d. Dampak (Consequence); Konsep dampak dalam nilai berita juga berperan
penting.
e. Human Interest
1) Ketegangan (Suspense); Semakin tinggi ketegangan berita, maka
berita tersebut semakin menarik untuk dibaca.
2) Ketidakzaliman (Unusualness); Kejadian yang tidak lazim atau
sesuatu yang aneh akan memiliki daya tarik untuk dibaca.
3) Minat Pribadi (Personal Interest); Berita itu ada terkadang karena
adanya hasrat atau minat pribadi dari khalayak.
4) Konflik (Conflict); Peristiwa atau kejadian yang mengandung
pertentangan terkadang turut membuat pembaca tergugah.
5) Simpati (Sympathy); Pemberitaan mengenai seorang anak bocah
berusia enam tahun di tengah yang telah merawat ibunya yang cacat
bertahun-tahun tentu akan mengundang simpati khalayak.
6) Kemajuan (Progress); “Kereta api monorel akan dibangun di Jakarta
untuk mengurangi kemacetan”. Pemberitaan mengenai kemajuan
tanah air akan menarik pembaca untuk turut mengetahui.
7) Seks (Sex); Contoh: Pemberitaan mengenai perkosaan yang
dilakukan kakek terhadap anak di bawah umur.
8) Usia (Age); Contoh: Anak balita berusia lima tahun dapat memainkan
alat musik, atau anak terkecil di dunia berumur 35 tahun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
9) Binatang (Animals); pemberitaan aneh seputar binatang.
10) Humor (Humor); pemberitaan yang mengundang tawa bagi pembaca.
11) Magnitude; magnitude hampir senada dengan ketidaklaziman, namun
magnitude melahirkan dampak yang cukup besar. Misalnya peristiwa
tsunami di Aceh yang menyebabkan kematian ratusan orang.
2.7.
Penyajian Berita Media Online
Teoritikus Henry Fayol dan beberapa penerusnya (Urwick dan Brech)
memberikan pernyataan bahwa seorang manajer seharusnya mengaplikasikan
tanggung jawabnya sehari-hari dalam sebuah organisasi. Tanggung jawab tersebut
ialah:
a. Prakiraan dan Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Motivasi
d. Koordinasi
e. Pengendalian44
Struktur organisasi merupakan infrastruktur yang mendasari konsep dan
implementasi strategi.45 Begitu pula dengan manajemen redaksi pada media
online. Output yang dihasilkan ialah berita.
Tentunya, tim redaksi akan melalui tahap pra yaitu rapat redaksi, proses
pencarian berita oleh sejumlah wartawan hingga berita siap akses agar informasi
44
Alan Mumford, Mencetak Manajer Andal Melalui Coaching dan Monitoring (Jakarta: PT.
Pustaka), h. 12.
45
Eugene Mc. Kenna dan Nic Beech, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Penerbit
ANDI, 1995), H. 32.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
update setiap detik, dan passca, yaitu evaluasi redaksi, mencakup hal-hal apa saja
yang belum atau gagal tercapai dalam proses penyajian berita. Jika iga tahapan itu
dilalui dengan baik, maka berita yang akan ditampilkan pun akan baik.
2.8. Strategi
2.8.1. Pengertian Strategi
Stephen Robbin (1990) mendefinisikan strategi sebagai the
determination of the basic long-term goals and abjectives of an enterprise,
and the adoption of course of action the allocation of resources necessary for
carrying out this goals (penentuan jangka panjang perusahaan dan
memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan).46
Griffin (2000) mendefinisikan strategi sebagai rencana komprehensif
untuk mencapai tujuan organisasi.47 Tidak hanya sekedar mencapai, akan
tetapi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan
organisasidimana organisasi tersebut menjalankan aktifitasnya.
Strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan
organisasi dalam pelaksanaan misi.48Strategi memberikan pengarahan
terpadu bagi organisasi dan memberikan pedoman pemanfaatan sumber
daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
46
Morisan, Manajemen Media Penyiaran. Kencana, Jakarta, 2011 hal: 143
Ernie Tisnawati Sule; Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen. Kencana, Jakarta, 2012, hal:
132
48
Morisan, Manajemen Media Penyiaran, Kencana, Jakarta, 2011 hal: 144
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapaisaatu tujuan.Akan tetapi untuk
mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang
hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana
taktik operasionalnya.49
49
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003, hal:
300
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download