7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Uraian Teoritis
2.1.1. Pengertian pemasaran
Pemasaran sering dipandang sebagai suatu tugas untuk menciptakan,
mempromosikan dan menyalurkan barang dan jasa kepada konsumen dan unitunit bisnis. Pemasaran diharapkan memiliki keahlian dalam merangsang
permintaan akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Definisi pemasaran
menurut Kotler & keller (dalam Nandan & Susilo H.,L.,2009) dapat dibedakan
menjadi definisi sosial, yaitu suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan menurut definisi manajerial,
pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual produk. Sedangkan menurut
Sulistiana (2011), pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan
konsep harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Dari definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep
pemasaran bukan hanya sekedar menjual dan mempromosikan produk atau jasa,
tetapi merupakan proses yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan individu maupun kelompok melalui pertukaran serta merupakan
7
Universitas Sumatera Utara
kegiatan perusahaan dalam melalui alat pemasaran, yaitu merancang konsep,
menentukan harga, dan mendistribusikan barang atau jasa.
2.1.2. Tujuan Pemasaran
Tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian
rupa, sehingga produk cocok dengannya dan dapat dijual dengan sendirinya.
Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli, sehingga produsen
harus berusaha agar produknya tetap tersedia. Menurut Tjiptono (dalam
Sulistiana, 2011) ada beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui pemasaran
diantaranya:
1. Menciptakan kepuasan pelanggan melalui produk-produk yang berkualitas
2. Meningkatkan kompetensi perusahaan terkait dengan pemasaran
3. Menjawab tantangan kompetisi dalam dunia bisnis
4. Menjalin relasi jangka panjang antara perusahaan dengan konsumen
5. Memperoleh laba melalui perubahan dunia bisnis yang pesat.
Sedangkan menurut Kotler (2007), tujuan pemasaran adalah menghasilkan
standar hidup yang lebih tinggi dan agar konsumen memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Selanjutnya, Kotler,
(2007) mengemukakan bahwa tujuan dari pemasaran adalah mengetahui dan
memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok
dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual dirinya sendiri.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
dari pemasaran itu adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggan
8
Universitas Sumatera Utara
agar produk atau jasa yang ditawarkan oleh produsen dapat cocok di hati
konsumen maupun pelanggan.
2.1.3. Strategi Pemasaran
Menurut Ma’ruf,H.(2005) strategi pemasaran adalah wujud rencana yang
terarah di bidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Setiap
fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi
pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak
paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki
kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu, pemasaran
memainkan peranan penting dalam mengembangkan strategi. Dalam peranan
strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara
perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah
penentuan dua pertimbangan pokok.
Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis
apa yang dapat dimasuki di masa mendatang.
Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan
dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk,
harga, promosi, dan distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran.
Menurut Benet (dalam Sulistiana, 2011) mengemukakan bahwa strategi
pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit maupun eksplisit)
mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.
Sementara itu, Sulistiana, (2011) mendefinisikan bahwa strategi pemasaran
sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan
9
Universitas Sumatera Utara
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui
pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani
pasar sasaran tersebut.
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran pada
suatu perusahaan adalah :
1.
Lingkungan mikro perusahaan
Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan
yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya
untuk melayani pasar, yaitu:
a. Perusahaan
Yaitu struktur organisasi perusahaan itu sendiri. Strategi pemasaran
yang diterapkan oleh bagian manajemen pemasaran harus memperhitungkan
kelompok lain di perusahaan dalam merumuskan rencana pemasarannya,
seperti
manajemen
puncak,
keuangan
perusahaan,
penelitian
dan
pengembangan, pembelian, produksi, dan akuntansi serta sumber daya
manusia yang dimiliki perusahaan, karena manajer pemasaran juga harus
bekerja sama dengan para staff di bidang lainnya.
b. Pemasok (Supplier)
Para pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing
untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Kadang kala perusahaan juga
harus memperoleh tenaga kerja, peralatan, bahan bakar, listrik dan faktor faktor lain dari pemasok. Perkembangan dalam lingkungan pemasok dapat
10
Universitas Sumatera Utara
memberi pengaruh yang arnat berarti terhadap pelaksanaan pemasaran suatu
perusahaan. Manajer pemasaran perlu mengamati kecenderungan harga dari
masukan-masukan terpenting bagi kegiatan produksi perusahaan mereka.
Kekurangan sumber-sumber bahan mentah, pemogokan tenaga kerja, dan
berbagai kejadian lainnya yang berhubungan dengan pemasok dapat
mengganggu strategi pemasaran yang dilakukan dan dijalankan perusahaan.
c. Para Perantara Pemasaran
Para
perantara
pemasaran
adalah
perusahaan-perusahaan
yang
membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi barang/jasa
kepada para konsumen akhir.
d. Para Pelanggan
Yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi konsumen atas
barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan apakah individu-ndividu,
Iembaga-lembaga, organisasi-organisasi, dan sebagainya.
e. Para Pesaing
Dalam usahanya melayani kelompok pasar pelanggan, perusahaan
tidaklah sendiri. Usaha suatu perusahaan untuk membangun sebuah sistem
pemasaran yang efisien guna melayani pasar gelati disaingi oleh perusahaan
lain. Sistem pemasaran dan strategi yang diterapkan perusahaan dikelilingi
dan dipengaruhi oleh sekelompok pesaing. Para pesaing ini perlu
diidentifikasi dan dimonitor segala gerakan dan tindakannya didalam pasar.
11
Universitas Sumatera Utara
f. Masyarakat Umum
Sebuah perusahaan juga harus memperhatikan sejumlah besar lapisan
masyarakat yang tentu saja besar atau kecil menaruh perhatian terhadap
kegiatan-kegiatan perusahaan, apakah mereka menerima atau menolak
metode-metode dari perusahaan dalam menjalankan usahanya, karena
kegiatan perusahaan pasti mempengaruhi minat kelompok lain, kelompokkelompok inilah yang menjadi masyarakai umum.
Menurut Kotler (2007), mengatakan bahwa inti pemasaran strategis
modern terdiri atas tiga langkah pokok, yaitu segmentasi, targeting, dan
positioning. Ketiga langkah ini sering disebut STP (Segmentation, Targetting,
Positioning).
Langkah pertama adalah segmentasi pasar, yaitu mengidentifikasi dan
membentuk kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan
produk dan atau bauran pemasaran tersendiri. Merupakan upaya pengelompokan
konsumen ke dalam beberapa kriteria baik dari segi usia, status, golongan, dan
lain-lain.
Langkah kedua adalah menentukan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih
satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki atau dilayani.
Langkah ketiga adalah positioning, yaitu tindakan membangun dan
mengkomunikasikan manfaat pokok yang istimewa dari produk di dalam pasar.
Ketiga upaya ini perlu dilakukan melalui penelitian yang cermat agar mampu
meminimalisir kegagalan berupa salah sasaran.
12
Universitas Sumatera Utara
Komponen produk, harga, tempat, dan promosi atau lebih dikenal dengan
4P (product, price, place, and promotion) dengan menitikberatkan perhatian yang
berbeda-beda pada keempat variabel tersebut karena tergantung kepada sipembuat
keputusan pemasarannya untuk menyesuaikan
dengan lingkungan yang
cenderung berubah-ubah yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
dan mencapai tujuan perusahaan, dimana konsep tersebut berlaku bagi bisnis
eceran dengan penekanan pada faktor yang berlainan McCarthy, (1993).
Prinsip dasar pada strategi pemasaan terdiri dari 4 P:
1. Product (Produk)
Produk menurut Kotler and Armstrong (2001) adalah segala sesuatu yang
ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikomsumsi
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Menurut Porter (1996),
keunggulan suatu produk agar dapat diterima dan bertahan dipasar ditentukanoleh
ciri khas atau keunikan produk tersebut dibandingkan dengan produk yang lain
yang ada dipasar.
2. Price (Harga)
Strategi dalam penetapan harga bisa dilakukan dengan beberapa cara,
misalnya : Harga bundling, harga predatory, harga berbasis kompetisi, harga cost
plus, harga berorientasi pasar, harga premium, harga psikologis, harga dinamis
Kotler and Armstrong, (2010). Ada tiga pihak yang menjadi dasar pertimbangan
dalam penetapan harga oleh sebuah perusahaan yaitu konsumen, dirinya sendiri,
dan pesaing.
13
Universitas Sumatera Utara
Menurut Ma’ruf (2005) , implementasi strategi harga antara lain :
a. Penetapan harga secara tetap untuk periode waktu tertentu dan harga yang
ditetapkan secara variatif sesuai fluktuasi tingkat permintaan konsumen.
b. Penetapan harga ganjil, seperti Rp. 99.000, Rp. 199.000, Rp. 749.000
c. Leader pricing, penetapan harga dimana profit marginnya lebih rendah
daripada tingkat yang biasa diraih bertujuan untuk menarik konsumen yang
lebih banyak.
d. Penetapan harga paket, yaitu harga yang didiskon untuk penjualan lebih
dari satu unit per itemnya.
e. Harga bertingkat, ini diberlakukan untuk produk yang mempunyai banyak
model dan harga yang beragam.
3. Promotion (Promosi)
Menurut Kotler (1997) proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh
rangsangan pemasaran dan rangsangan lain. Bauran promosi yang meliputi
periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), hubungan
masyarakat (public relation) dan publisitas (publicity), promosi penjualan (sales
promotion), dan pemasaran langsung (direct marketing) adalah bagian dari
rangsangan pemasaran yang merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh
perusahaan.
Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan
(advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales
Promotion) dan Publisitas (Publicity)
14
Universitas Sumatera Utara
a. Periklanan (Advertising)
Merupakan
alat
utama
bagi
pengusaha
untuk
mempengaruhi
konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat
kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster
yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
b. Penjualan Pribadi (Personal selling)
Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung
dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan
terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon
konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door
selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.
Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan
untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga
konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara
penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik
perhatian konsumen.
c. Publisitas (Pubilicity)
Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk
membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka
menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda
dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak
melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat
promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga
15
Universitas Sumatera Utara
sering
disebut
sebagai
usaha
untuk
"mensosialisasikan"
atau
"memasyarakatkan ".
Menurut Schoell (1993), Tujuan promosi adalah memperoleh perhatian,
mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan.
4. Lokasi (place)
Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung
yang terlibat dalam proses menjadikan barang dan jasa siap digunakan atau
dikomsumsi Kotler, (2002). Lokasi penjualan sangat berpengaruh lokasi penjual
sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin
jauh dari tempat penjual, konsumen makin malas membeli karena biaya
transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal dan menyarankan
agar lokasi produksi berada dipasar atau dekat dengan pasar. Lokasi adalah faktor
terpenting dalam pemasaran ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih
sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun
keduanya menjual produk yang sama dengan pramuniaga yang sama terampilnya
dan mempunyai citra toko yang bagus.
2.1.4. Keberhasilan usaha
Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam
bisnis. Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu
jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit
bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan
memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya
adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan Machfoedz, (2005).
16
Universitas Sumatera Utara
Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan
dengan baik maka nilai berusahanya jelas lebih berharga dari pada sebuah
organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas. Ranto (2007).
Menurut
Nasution
(2001),
sebuah
perusahaan
dikatakan
meraih
keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat,
keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan
anggota dari perusahaan tersebut bertambah. Menurut Hutagalung (2008), sukses
tidak terjadi secara kebetulan, secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari
langit. Sukses adalah buah dari proses sistematis, perjalanan panjang dan kerja
keras. Sukses selalu diukur dengan uang, harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama.
Menurut Andreas, (2011) keberhasilan usaha adalah laba atau keuntungan yang
dihasilkan, mampu mensejahterakan kehidupan.
Keberhasilan usaha dapat diukur dengan:
1.
Hasil cukup memenuhi kebutuhan rumah tangga
2.
Usaha bisa tetap bertahan
3.
Kesejahteraan keluarga terjamin
4.
Kesejahteraan karyawan terpenuhi
5.
Dapat berkembang
Keberhasilan suatu usaha banyak dipengaruhi bagaimana mengelola dan
menjalankan usaha tersebut. Sebagian orang beranggapan bahwa usaha berhasil
ditentukan garis tangan seseorang bukan berdasarkan suatu cara dan manajemen
usaha. Oleh sebab itulah kita menjelaskan dengan detail bahwa keberhasilan usaha
ditentukan oleh usaha dan manajemen usaha yang bagus juga. Dengan kata lain
17
Universitas Sumatera Utara
bahwa keberhasilan usaha harus diusahakan dengan metode dan perencanaan yang
baik pula.
2.1.4.1 Faktor-Faktor Keberhasilan Usaha
Faktor-faktor keberhasilan usaha menurut Suryana, (2006):
1. Kemampuan dan kemauan.
Orang yang memiliki kemampuan dan kemauan merupakan orang yang
akan menjadi wirausaha yang sukses, tetapi orang yang hanya memiliki
kemauan saja tetapi tidak memiliki kemampuan tidak akan menjadi
seorang wirausaha yang sukses.
2. Tekad yang kuat dan kerja keras
Memiliki tekad yang kuat dan mau bekerja keras merupakan orang yang
akan berhasil dalam menjalankan usahanya, tetapi orang yang tidak
memiliki tekad yang kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka
bekerja keras tetapi tidak memiliki tekad yang kuat tidak akan menjadi
wirausaha yang sukses.
3. Mengenal peluang yang sudah ada dan berusaha meraihnya ketika ada
kesempatan.
2.1.4.2 Dimensi Keberhasilan Usaha
Dimensi keberhasilan usaha menurut Noor (2007:397) adalah sebagai berikut :
1. Laba (Profitability)
Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara
pendapatan dengan biaya.
2. Produktivitas
18
Universitas Sumatera Utara
Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan menentukan besar kecilnya
produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada
akhirnya menentukan besar kecilnya pendapatan, sehingga mempengaruhi
besar kecilnya laba yang diperoleh.
3. Daya Saing
Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk
merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan
berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa
bertahan menghadapi pesaing.
4. Kompetensi
Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan
pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya
sehingga dapat menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.
5. Terbangunnya citra baik
Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan trust
external. Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang
ada dalam perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa
amanah atau percaya dari segenap stakeholder perusahaan, baik itu
konsumen, pemasok, pemerintah, maupun masyarakat luas, bahkan juga
pesaing.
19
Universitas Sumatera Utara
2.2. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
1
Nama
Judul
Metode
Operasionalisasi
Hasil
Peneliti
Peneilitian
Penelitian
Variabel
Penelitian
Hendrik
Pengaruh
Metode
Variabel bebas:
Ada
sihombing
Pengetahuan
regresi
pengetahuan
pengaruh
(2013)
Kewirausahaan
linier
kewirausahaan
perilaku
Dan Strategi
berganda
dan strategi
berusaha
Pemasaran
pemasaran.
dan strategi
Terhadap
variabel terikat:
pemasaran
Keberhasilan
keberhasilan
terhadap
Usaha Pakaian
usaha
keberhasilan
(Studi Kasus
usaha
pada Usaha
Pakaian di
Jln.Ujung
Sidikalang)
2
Harkemwi
Pengaruh
Regresi
Variabel bebas:
Ada
sibuea
perilaku dan
berganda
perilaku, strategi
pengaruh
(2012)
strategi
pemasaran.
perilaku
pemasaran
variabel terikat:
berusaha
terhadap
keberhasilan
dan strategi
keberhasilan
usaha
pemasaran
usaha papan
terhadap
reklame di
keberhasilan
pekanbaru
usaha
20
Universitas Sumatera Utara
Tabel Lanjutan
3
Dr.yanno
poulos.P.
(2012)
Defensive
and
Offensive
Strategies
for Market
Success
Non
probability
sampling
Variabel bebas:
defensives and
offensives.
Variabel terikat:
market success
several
defensive
and
offensive
strategies
that
managers
can you for
market
success
4
Andi
wijaya
(2012)
Pengaruh
strategi
pemasaran
terhadap
peningkatan
volume
penjualan
air minum
isi ulang.
Regresi
berganda
Variabel bebas:
strategi
pemasaran.
variabel terikat:
volume penjualan
Ada
pengaruh
positive
strategi
pemasaran
terhadap
peningkatan
volume
penjualan
air minum
isi ulang.
5
M.arifin
(2011)
Analisis
strategi
pemasaran
yang
mendorong
keberhasila
n usaha
baru.
Non
probability
sampling
Variabel bebas:
strategi
pemasaran
Variabel terikat:
keberhasilan
usaha baru
Ada
pengaruh
positive
strategi
pemasaran
terhadap
keberhasila
n usaha
baru
21
Universitas Sumatera Utara
Tabel Lanjutan
6
Jakkoola.M
(2011)
7
Chamdan
purnama
(2010)
Strategic
marketing
and business
performance:
A study in
three
European
‘engineering
countries’
Non
probabilty
sampling
Motivasi dan
Non
Kemampuan probability
Usaha Dalam sampling
meningkat
kan
Keberhasilan
Usaha
Industri
Kecil (Studi
Pada Industri
Kecil Sepatu
di Jawa
Timur)
22
Variabel
bebas:strategic
marketing and
business
performance.
Variabel
terikat:
market success
market
orientation
and ot
her
strategic
orientation
s,
organization
al
capabilities,
and business
performance
implications
of the
resource
based view
of the firm
Variabel
bebas:
motivasi dan
kemampuan
usaha.
variabel
terikat:
keberhasilan
usaha
Ada
pengaruh
motivasi dan
kemampuan
usaha
terhadap
keberhasilan
usaha.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Kerangka Konseptual
Dari uraian diatas dapat kita rangkumkan hubungan antara strategi
pemasaran dengan keberhasilan usaha dalam bentuk kerangka konseptual sebagai
berikut;
STRATEGI PEMASARAN (X)
Produk (X1)
Harga (X2)
KEBERHASILAN USAHA
(Y)
Promosi (X3)
Tempat (X4)
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Dari kerangka konseptual yang digambarkan diatas maka kita memahami
bahwa strategi pemasaran (X) berdampak langsung terhadap keberhasilan usaha
(Y). Jadi, keberhasilan usaha tergantung erat kaitannya dengan strategi pemasaran
yang didalamnya menetukan keberlanjutan usaha tersebut dikemudian hari.
23
Universitas Sumatera Utara
2.4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis ialah jawaban sementara terhadap perumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan. Hipotesis dirumuskan Atas dasar kerangka pemikiran yang
merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Sugiyono, (2009).
Hipotesis yang dikemukakan sehubungan dengan permasalahan diatas
adalah, adaya pengaruh positif antara implementasi Marketing Mix yang terdiri
dari produk, harga, lokasi, promosi dengan keberhasilan usaha air minum isi
ulang.
24
Universitas Sumatera Utara
Download