BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan beban-beban non linier kini semakin luas. Beban non linier tersebut dapat menyebabkan distorsi bentuk gelombang arus maupun tegangan. Distorsi gelombang ini biasa disebut harmonisa. Masalah-masalah yang dapat ditimbulkan oleh harmonisa antara lain adalah meningkatnya rugi-rugi energi, overheating dan faktor kerja yang rendah. Dalam prakteknya keberadaan harmonisa ini membawa kerugian pada berbagai alat, salah satunya adalah transformator distribusi. Dampak dari harmonisa ini dapat juga menyebabkan biaya operasi yang tinggi dan keandalan sistem yang rendah. Harmonisa adalah munculnya gelombanggelombang dengan frekuensi berbeda yang merupakan perkalian bilangan bulat dengan frekuensi dasarnya. Hal ini disebut frekuensi harmonisa yang timbul pada bentuk gelombang aslinya sedangkan bilangan bulat pengali frekuensi dasar disebut angka urutan harmonisa. Gelombang-gelombang ini kemudian menumpang pada gelombang murni/ aslinya sehingga terbentuk gelombang cacat yang merupakan jumlah antara gelombang murni sesaat dengan gelombang harmonisanya. Pada Gambar 1.1 diperlihatkan bentuk gelombang fundamental, harmonisa ke-3 dan penjumlahannya. Gambar 1.1 Gelombang fundamental, harmonisa ke-3 dan hasil penjumlahannya hasil Harmonisa urutan genap biasanya memiliki root mean square (rms) yang lebih kecil dibandingkan harmonisa urutan ganjil. Jumlah antara frekuensi fundamental dan kelipatannya, akan menyebabkan frekuensi fundamental tidak lagi berbentuk sinus murni, tetapi mengalami distorsi. Fenomena harmonisa pada sistem tenaga listrik pertama kali diteliti oleh Steinmetz pada tahun 1916 [1]. Dia memberi perhatian pada harmonisa ketiga yang muncul pada sistem 3 fasa. Kemunculan harmonisa ketiga tersebut disebabkan oleh kejenuhan inti besi pada transformator. Masalah harmonisa ketiga ini dapat diatasi dengan baik. Pada era sekarang, penyebab munculnya harmonisa sebagian besar adalah disebabkan oleh rangkaian elektronika daya. Rangkaian elektronika daya digunakan secara luas pada Switching Power Supplies, UPS, komputer, printer, lampu fluorescent yang menggunakan elektronik ballast, kendali kecepatan DC dan kendali kecepatan motor induksi, batere charger, proses electroplating dan lain sebagainya. Elektronika daya digunakan banyak pihak karena efisien dan mudah dikendalikan. Akan tetapi elektronika daya mendistorsi arus bolak-balik sinusoidal dari sumber. Bila arus ini bereaksi dengan impedansi sistem maka akan membangkitkan tegangan dan arus harmonisa. Tidak sebagaimana fenomena transient yang hilang dalam beberapa mikro detik atau fenomena voltage sag yang hilang pada beberapa milidetik, harmonisa merupakan kejadian yang berlangsung periodik dan berbentuk steady state. Kemunculan harmonisa secara terus-menerus akan menyebabkan distorsi pada gelombang sinus tegangan dan arus. Pengaruh harmonisa pada transformator sering tanpa disadari keberadaannya sampai terjadi gangguan yang penyebabnya tidak jelas. Hal ini dapat juga terjadi bila perubahan konfigurasi atau jenis beban yang dipasok. Transformator dan peralatan induksi lainnya, selalu terpengaruh oleh harmonisa karena transformator itu sendiri dirancang sesuai dengan frekuensi kerjanya. selain itu transformator juga merupakan media utama antara pembangkit dengan beban. Frekuensi harmonisa yang lebih tinggi dari frekuensi kerjanya akan mengakibatkan penurunan efisiensi atau terjadi kerugian daya tambahan pada transformator distribusi [2]. Penulis tertarik melakukan penelitian di Politeknik Negeri Medan dikarenakan melihat kondisi beban yang terpasang banyak terdapat beban non linier antara lain: komputer PC, UPS, lampu TL balast elektronik, peralatan yang digunakan sebagai praktikum mahasiswa, serta banyaknya laptop yang banyak digunakan selama jam kerja yang keseluruhannya tersambung ke PCC yang hendak diteliti. Beberapa hasil penelitian tentang filter pasif yang telah dilakukan terdahulu, seperti penelitian yang dilakukan: 1. Chackphed Madtharad dan Mark Mc Granaghan pada tahun 2008 di Proficial Electricity Authority (PEA) Thailand, yang berjudul ”Harmonic Filter Design For Induction Furnace Load in 22 kV Distribution System” dengan beban non linier (Induction Furnace dengan Kapasitas 27 MW, 22 kV) tentang Filter Pasif: High Pass Filter untuk Harmonisa ke-5, 11 dan 13, metode identifikasi harmonisanya dengan cara memplot frekuensi respon [3]. 2. L.I.Kovernikova pada tahun 2010 di The Siberia Branch of the Russian Academy of Sciences Energy System Institute yang berjudul ”Centralized normalization of harmonic voltages by the third-order passive filter”dengan beban gardu traksi dengan tegangan 220 kV pada jaringan panjang 900 km, tentang Filter pasif orde tiga untuk harmonisa ke 3, 5, dan 7, metode identifikasi harmonisanya dengan pengukuran langsung pada beberapa gardu traksi [4]. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan permasalahan harmonisa yang terdapat pada sisi tegangan rendah pada transformator distribusi adalah sebagai berikut: Dengan pemasangan filter pasif orde tiga sejauh mana berkurangnya nilai THD arus dan THD tegangan pada bus sisi tegangan rendah transformator distribusi. 1.3. Batasan Masalah Penelitian ini akan merancang filter pasif orde tiga untuk mengurangi harmonisa yang timbul pada sistem distribusi tegangan rendah akibat beban-beban non linier dengan membatasi masalah sebagai berikut: a. Beban non linier adalah beban yang terpasang di Politeknik Negeri Medan pada saat beroperasi. b. Filter pasif orde tiga yang dirancang adalah terdiri dari kapasitor seri dengan rangkaian paralel dimana salah satu cabangnya berisi kapasitor seri dengan resistor dan cabang lainnya berisi induktor. c. Analisis harmonisa dilakukan pada sistem distribusi 3 fasa yang bebannya seimbang, sehingga analisis dilakukan perfasa. d. Kapasitas transformator yang diukur adalah 400 kVA, 20kV/ 400/231Volt, 50 Hz dan sistem Dyn5. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan nilai filter pasif orde tiga untuk mengurangi harmonisa yang diakibatkan oleh beban-beban non linier dengan menggunakan software Matlab/Simulink. 1.5. Manfaat Penelitian a. Manfaat yang diharapkan adalah dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan sistem distribusi tenaga listrik khususnya permasalahan harmonisa yang terdapat pada sistem tiga fasa dan cara menguranginya pada saluran distribusi. b. Pada penelitian ini akan diperoleh suatu model filter pasif orde tiga untuk mengurangi harmonisa pada saluran distribusi. 1.6. Metodologi Penelitian a. Studi literatur mengenai teori filter harmonisa yang digunakan dalam sistem distribusi tenaga listrik. b. Melakukan pengambilan data dengan cara pengukuran dan membuat simulasi. c. Melakukan analisis berdasarkan teori dan simulasi. 1.7. Sistematika Pembahasan Tesis ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab 1 : Pendahuluan yang meliputi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, sistematika pembahasan dan relevansi. Bab 2 : Teori dasar membahas harmonisa, akibat yang ditimbulkan harmonisa, filter pasif orde tiga dan metode fourier untuk analisis harmonisa. Bab 3 : Membahas metodologi penelitian. Bab 4 : Membahas tentang hasil dan analisis. Bab 5 : Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan saran. 1.8. Relevansi Dengan hasil analisis dan simulasi, akan diketahui keuntungan dan keandalan menggunakan filter pasif orde tiga dalam memfilter harmonisa sehingga dapat mengurangi distorsi arus harmonisa dan distorsi tegangan harmonis yang disebabkan oleh beban-beban non linier pada sistem distribusi tenaga listrik.