46 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian merupakan suatu proses yang dilaksanakan selama jangka waktu tertentu dan memerlukan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan dana. Desain penelitian memuat rencana tentang informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan penelitian, sumber khusus dari mana informasi diperoleh, strategi untuk mengumpulkannya, dan bagaimana menganalisisnya. Desain penelitian merupakan perencanaan, struktur dan strategi penelitian dalam rangka menjawab pertanyaan dan mengendalikan penyimpangan yang mungkin terjadi (Sumarni, 2006, p47). 3.1.1 Jenis Desain Penelitian Jenis desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian metode deskriptif analisis. Penelitian deskriptif analisis adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2004, p11). Tujuan penelitian deskriptif adalah memperoleh jawaban dari pertanyaan tentang siapa, apakah, kapan, di mana, dan bagaimana dari suatu topik penelitian. Jadi, penelitian berupaya mendeskripsikan secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau suatu daerah (Sumarni, 2006, p52). 47 3.1.2 Unit Analisis Unit analisis penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebagai perusahaan yang telah go-public dan khususnya perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran. Data yang diperoleh dari BEJ akan diolah dengan menggunakan dasar-dasar teori manajemen keuangan. Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran mengalami pertumbuhan pasar yang cukup tinggi, yaitu sekitar 16 persen per tahunnya. Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengamati dan melakukan penelitian terhadap perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta. 3.1.3 Horison Waktu Penelitian ini meneliti mengenai nilai tambah ekonomis (EVA) dari perusahaan perdagangan eceran yang terdaftar di BEJ selama periode tahun 2001-2005. Horison waktu yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi cross sectional dan studi time series. Studi cross sectional yaitu studi untuk mengetahui hubungan komparatif beberapa subyek yang diteliti. Studi cross sectional umumnya merupakan tipe studi satu tahap yang datanya berupa beberapa subyek pada waktu tertentu. Studi time series lebih menekankan pada data penelitian berupa data rentetan waktu (Indriantoro, 2002, p95-96). 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Dalam operasional variabel penelitian ini, akan dilihat berapa nilai dari Economic Value Added (EVA), dimana nilainya dapat positif ataupun negatif. Nilai EVA yang positif menunjukkan adanya penciptaan nilai (value creation)/ bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor 48 atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal. Sedangkan nilai EVA yang negatif menunjukkan adanya penghancuran nilai (value destruction) atau bahwa bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian yang dituntut investor. Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini terdiri dari: NOPAT (Net Operating Profit After Tax) Nopat adalah laba yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan, tetapi termasuk biaya keuangan (financial cost) dan ”non cash bookeeping entries” seperti biaya penyusutan. NOPAT dapat dihitung sebagai berikut: NOPAT = Laba bersih setelah pajak + Beban keuangan + Hak minoritas atas rugi bersih perusahaan + Ekuitas ekuivalen. (Widjaja, 2001, p5-6) Invested Capital Invested Capital adalah jumlah seluruh pinjaman perusahaan di luar pinjaman jangka pendek tanpa bunga (non-interest bearing liabilities), seperti hutang dagang, biaya yang masih harus dibayar, hutang pajak, uang muka pelanggan, dan sebagainya. Perhitungan Invested Capital dapat dilakukan menggunakan pendekatan keuangan dengan cara sebagai berikut: Invested capital = pinjaman jangka pendek + pinjaman jangka panjang yang lain (interest bearing liabilities) + ekuitas pemegang saham (Widjaja, 2001, p5) 49 WACC (Weighted Average Cost of Capital) Biaya modal rata-rata tertimbang ialah biaya seluruh modal permanen yang disesuaikan dengan kontribusinya setelah diperhitungkan pajak perseroan. Bagi modal dari utang, perusahaan memperoleh penghematan pajak, karena beban bunga mengurangi laba operasi, baru kemudian diperhitungkan pajak atas laba. Rumusnya: k = k b1 (1 − T )( B1 / V ) + k b 2 (1 − T )( B2 / V ) + k PS ( Ps / V ) + k CS (C E / V ) Di mana: k b1 = Biaya utang obligasi k b 2 = Biaya utang hipotik k PS = Biaya preferred stock atau biaya modal saham istimewa k CS = Biaya common equity (common stock) atau biaya modal saham biasa V = Value of investment (nilai investasi atau modal permanen) B1 = Jumlah utang obligasi B2 = Jumlah utang hipotik PS = Jumlah Preferred Stock (Saham Istimewa) C E = Jumlah Common Equity (Ekuitas Biasa) k = Biaya Modal Rata-rata Tertimbang (Weighted Average Cost of Capital atau WACC) (Darsono, 2006, p 159) 50 Capital Charges Capital Charges adalah aliran kas yang dibutuhkan untuk mengganti para investor atas risiko usaha dari modal yang ditanamkannya. Rumusnya adalah : Capital Charges = Invested Capital x WACC (Weighted Average Cost of Capital) (Widjaja, 2001, p3) EVA adalah laba yang tertinggal setelah dikurangi dengan biaya modal (cost capital) yang diinvestasikan untuk menghasilkan laba tersebut. EVA merupakan suatu tolak ukur kinerja keuangan yang berbasis nilai. EVA merupakan suatu tolak ukur yang menggambarkan jumlah absolut dari nilai pemegang saham (shareholder value) yang diciptakan (created) atau dirusak (destroyed) pada suatu periode tertentu, biasanya setahun. EVA yang positif menunjukkan penciptaan value (value creation), sedangkan EVA yang negatif menunjukkan penghancuran nilai (value destruction). (Widjaja, 2001, p2). 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data dokumenter (dokumentary data). Data dokumener adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa: faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk laporan program. Data dokumenter memuat apa dan kapan suatu kejadian atau transaksi, serta siapa yang terlibat dalam suatu kejadian (Indriantoro, 2002, p146). Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data mengenai laporan keuangan perusahaan, yaitu neraca dan laporan laba-rugi perusahaan perdagangan eceran selama periode waktu 2001-2005. Sumber data penelitian yang digunakan adalah data sekunder (secondary data). Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung 51 mengenai media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Dalam penelitian ini, sumber data penelitiannya berasal dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ). Peneliti juga memperoleh data-data lain yang dibutuhkan melalui studi kepustakaan di perpustakaan Universitas Bina Nusantara, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan di perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian kepustakaan (Library Research Method). Data yang diambil merupakan data sekunder yang berasal dari peristiwa-peristiwa yang bersifat empiris, yang berupa: a. Studi literatur dan artikel yang diperoleh baik dari jurnal-jurnal, perpustakaan maupun internet. b. Data yang diambil dari Bursa Efek Jakarta yang beralamat di Jakarta Stock Exchange Building, Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia yang berupa: c. • Harga saham harian selama periode pengamatan 2001-2005. • Indeks harga saham gabungan selama periode pengamatan 2001-2005. Prospektus penawaran umum terbatas dari masing-masing emiten: • Informasi mengenai laporan keuangan, terutama laporan necara konsolidasi dan laporan laba-rugi perusahaan selama periode pengamatan 2001-2005. d. Pengumpulan dan analisis data intern perusahaan yang diperoleh dari laporanlaporan perusahaan, baik laporan operasional maupun laporan keuangan. 52 3.5 Teknik Pengolahan Populasi Populasi merupakan keseluruhan obyek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik yang terbatas (finite) maupun tidak terbatas (infinite) (Sumarni, 2006, p69). Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 perusahaan. Teknik pengolahan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode EVA (Economic Value Added) untuk melihat apakah perusahaan memberikan nilai tambah ekonomis bagi para investornya. Langkah-langkah dalam menghitung EVA (Economic Value Added) adalah: 1) Menghitung NOPAT (Net Operating Profit After Tax) setiap perusahaan selama tahun 2001-2005. 2) Menghitung Invested Capital setiap perusahaan selama tahun 2001-2005. 3) Menghitung WACC (Weighted Average Cost of Capital) setiap perusahaan selama tahun 2001-2005. 4) Menghitung Capital Charges setiap perusahaan selama tahun 2001-2005. 5) Menghitung EVA (Economic Value Added) setiap perusahaan selama tahun 2001-2005. Rumus : EVA = NOPAT – C. CCR Keterangan NOPAT = Net Operating Profit After Tax C = Capital CCR = Capital Cost Rate atau Cost of Capital (Widjaja, 2001, p2). 53 3.6 Metode Analisis Metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis kualitatif yang menginterpretasikan dan menganalisis hasil dari perhitungan metode EVA. Apakah nilai EVA-nya positif atau negatif. Yang menunjukkan apakah perusahaan menciptakan nilai (value creation)/ bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Atau penghancuran nilai (value destruction) atau bahwa bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian yang dituntut investor. Kemudian membandingkan metode EVA dengan ROA untuk menentukan dalam keputusan investasi. 3.7 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Rancangan implikasi hasil penelitian menjelaskan mengenai hasil analisis peneliti, yaitu melihat nilai EVA dari perusahaan perdagangan eceran. EVA atau keuntungan ekonomis yang positif menandakan bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal. Sebaliknya EVA yang negatif menandakan bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian yang dituntut investor (Jumono, 2005, p56). Jika perusahaan mempunyai nilai EVA yang positif, maka perusahaan tersebut mementingkan kepentingan investornya, sehingga sangat baik untuk melakukan investasi pada perusahaan ini. Manajer perusahaan mementingkan kepentingan investor dalam setiap pengambilan keputusan perusahaannya. Manajer akan berfikir dan bertindak sesuai dengan 54 keinginan pemegang saham, yaitu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian (rate of return) dan meminimumkan tingkat biaya modal (cost of capital) (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. 01 Agustus, 2005, p58). Dengan adanya EVA maka akan: 1) bermanfaat sebagai penilai kinerja yang berfokus pada penciptaan nilai (value creation); 2) membuat perusahaan lebih memperhatikan struktur modal; dan 3) dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya modal (Jurnal Akuntansi/ Th.VII/ 02/ Des/ 2003, p151).