HIPERPLASIA ADRENAL KONGENITAL 1 DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU/RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA HIPERPLASIA ADRENAL KONGENITAL 2 Kelainan genetik dimana terjadi defisiensi enzim atau gangguan pada salah satu dari 5 tahap enzimatik yang diperlukan untuk biosintesis steroid (kortisol) di dalam kelenjar adrenal Merupakan suatu kegawatan medis Angka kejadian 1:12.000 sampai 1: 15.000 PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS 3 Resesif autosomal Defisiensi salah satu enzim pada sintesis kortisol Kadar kortisol rendah mekanisme umpan balik ACTH disekresi berlebihan hiperplasia adrenal Melibatkan 3 steroid penting: 1. Kortisol (glukokortikoid) 2. Aldosteron (mineralokortikoid) 3. Androgen adrenal (testosteron) Gambar 1. Regulasi sekresi kortisol pada subyek normal dan pada pasien dengaan hiperplasia adrenal kongenital 4 NORMAL HIPOTALAMUS HAK Stimulus Normal HIPOFISIS HIPOFISIS ? ACTH KORTEKS ADRENAL KORTISOL HIPOTALAMUS ACTH KORTEKS ADRENAL Stimulus Normal 5 BIOSINTESIS STEROID Jalur biosintesis steroid dalam korteks adrenal BENTUK KLINIS DAN DIAGNOSA 6 Terdapat 3 jenis HAK: 1. Maskulinisasi Pranatal pseudohermafroditisme wanita 2. Salt wasting syndrome 3. Virilisasi postnatal 7 BENTUK KLINIS DAN DIAGNOSA Manifestasi klinis dan hasil laboratorium pada hiperplasia adrenal kongenital 8 BENTUK KLINIS DAN DIAGNOSA Manifestasi klinis dan hasil laboratorium pada hiperplasia adrenal kongenital (lanjutan) DEFISIENSI ENZIM 2121-HIDROKSILASE (P450c21) 9 Virilizing congenital adrenal hyperplasia Kasus HAK terbanyak (95%) 2 gambaran klinis: 1. Hiperplasia adrenal kongenital klasik a.The salt losing form b. The simple virilizing form 2. Hiperplasia adrenal kongenital nonklasik (the late onset nonclassical form/least severe) 1. Hiperplasia adrenal kongenital klasik 10 Bentuk yang berat Muncul saat lahir atau minggu-minggu pertama setelah lahir Salt losing/wasting HAK A.No cortisol = hypoglikemia B.No aldosteron= salt and water loss C.Increased cortisol precusors (17 hydroxyprogesterone) = salt losing tendency D.Increased androgens = masculinization 11 1. Hiperplasia adrenal kongenital klasik 12 Simple-Virilizing HAK A.Normal or near normal cortisol B.Increased cortisol precusors ((17 hydroxyprogesterone) C.Increased aldosteron to compensate for salt losing tendency D.Increased androgens=masculinization Pada kedua bentuk di atas selalu terjadi peningkatan androgen adrenal 2. Hiperplasia adrenal kongenital nonklasik 13 Bentuk yang lebih ringan Muncul saat anak-anak, atau usia dewasa Late onset HAK: A.Normal kortisol B.Normal Aldosteron C.Increased 17 hydroxyprogesterone (moderate) D.Increased androgen = masculinization DIAGNOSIS 14 Curiga pada bayi dengan ambigus genitalia Bayi laki-laki seringkali gejala tidak jelas Banyak meninggal tanpa terdiagnosis sebagai HAK tipe salt wasting MANIFESTASI KLINIK 15 Salt losing/wasting HAK Hiponatremia Gagal tumbuh Dehidrasi Hiperkalemia Krisis adrenal: bayi tidak mau minum, muntah, diare, BB turun drastis, dehidrasi, hiperkalemia, hiponatremia, asidosis, hipoglikemia, hiperpigmentasi MANIFESTASI KLINIK 16 Ambigous Genitalia Pseudohermafoditisme dengan klitoromegali Fusi partial komplet lipatan labioskrotal Gradasi dengan skala Prader Biasanya ada korelasi antara gambaran genitalia dengan ada/tidaknya salt losing atau kadar hiponatremia MANIFESTASI KLINIK 17 Postnatal virilization Laki-laki: Terdiagnosa usia 3-7 tahun isoseksual prekok Usia tulang maju Karakterisktik prapubertas prekok Remaja dan wanita dewasa: Klitoromegali, virilisasi, hirsutisme, menstruasi iregular, infertilisasi, jerawat Cryptic MANIFESTASI KLINIK 18 Pertumbuhan Linear Percepatan laju pertumbuhan Umur tulang maju Mempercepat penutupan epifisis Tinggi dewasa pendek Efek androgen Efek glukokortikoid Mengurangi tinggi potensi dewasa MANIFESTASI KLINIK 19 Fungsi reproduksi Oligocy, amenore, menstruasi iregular, infertilisasi Androgen pranatal wanita seperti laki-laki Laki-laki tidak diterapi defisiensi spermatogenesis Simple virilization Bayi laki-laki tidak terdiagnosis, diagnosis setelah kelebihan androgen Bayi wanita tanda-tanda seks ambigus MANIFESTASI KLINIK 20 Tipe nonklasik Pubertas prekoks, usia tulang maju, pertumbuhan yang pesat Perempuan: ovarium polikistik, hirsutisme, menstruasi tidak teratur, perawakan pendek, fertilitas menurun Heterozigot Kelebihan androgen walaupun ringan PEMERIKSAAN LABORATORIUM 21 Salt losing/wasting HAK Pola khas elektrolit serum (Na rendah dan K tinggi) Peningkatan 17OH-progesteron (17-OHP), hormon-hormon androgen adrenal dalam serum (androstenedion) Kortisol serum rendah Seks ambigus apusan bukal analisis kromosom PEMERIKSAAN LABORATORIUM 22 Renin plasma insufisiensi mineralokortikoid Genitografi USG genitalia Foto tulang Tes genetik HAK tipe nonklasik Sulit dan diperlukan tes stimulasi ACTH TATA LAKSANA 23 Terapi hormonal Terapi pembedahan Rekonstruksi pada wanita Konseling psikiatri Konseling genetik TATA LAKSANA 24 Tujuan terapi: Mencegah terjadinya insufisiensi adrenal dengan mengoreksi kadar kortisol dan kekurangan aldosteron, serta menekan sekresi androgen berlebihan dari adrenal TERAPI HORMONAL 25 Salt losing/wasting HAK Tangani syok, hipoglikemia Hidrokortison hemisuksinat (solucortef) 1-2 mg/kgBB iv segera infus 24 jam pertama dosis 20-150 mg rumatan dosis fisiologis seumur hidup 15-20 mg/m2 /hari dalam 2-3 kali pemberian oral TERAPI HORMONAL 26 insufisiensi aldosteron dengan krisis adrenal deoksikortikosteroid asetat 0,5-1 mg/hari im Fludokortison asetat oral 50-200 ίg/hari dalam 3 kali pemberian seumur hidup NaCl 1-2 g/hari sampai usia 2 tahun Evaluasi dan pemantauan terapi TERAPI HORMONAL 27 Kondisi khusus (darurat atau pembedahan elektif) Obat diganti intramuskular, pasien dirawat Tingkatkan dua sampai tiga kali lipat beberapa hari DIAGNOSIS PRENATAL DAN TERAPI 28 Anamnesis keluarga Analisis cairan amnion Evaluasi genetik amniosit atau biopsi vilus korionik Terapi: Dexamethason 20 µ/kgBB ibu saat hamil 3 kali perhari Tujuan: efek virilisasi dapat dihindari 29