FIS 2 materi78.co.nr Gerak Harmonik 6) Titik D adalah titik patah, benda akan patah/putus jika tegangan yang diberikan sampai ke titik tersebut. HUKUM HOOKE Elastisitas adalah kemampuan benda untuk kembali ke keadaan awal segera setelah gaya luar yang diberikan pada benda hilang. Elastisitas membuat tegangan dan regangan. benda mengalami L0 Tegangan dapat dirumuskan: σ= σ = tegangan (Pa) F = gaya tarik (N) A = luas penampang (m2) F A Δx Regangan dapat dirumuskan: e= ∆L L0 Gaya elastisitas/pegas adalah gaya yang mengembalikan pegas agar kembali ke bentuk semula setelah meregang/menekan. Modulus elastis (modulus Young) didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan dan regangan yang dialami benda. E= Gaya pegas berlawanan arah dengan gaya berat dan pertambahan panjang, dapat dirumuskan: E = modulus elastis (Pa) σ = tegangan (Pa) e = regangan 𝛔 e F = k.Δx Elastisitas benda hanya berlaku sampai suatu batas yaitu batas elastisitas. k= plastis Grafik tegangan terhadap regangan untuk menjelaskan hukum Hooke: C F = gaya elastisitas/pegas (N) k = tetapan pegas (N/m) Δx = pertambahan panjang (m) Tetapan pegas dapat persamaan berikut: Hukum Hooke menjelaskan bahwa: σ A.E k= L0 F ∆x ditentukan melalui A = luas penampang (m2) E = modulus elastis (Pa) L0 = panjang mula-mula (m) Menurut hukum Hooke, susunan seri dan paralel pegas dapat diganti dengan pegas pengganti. D Pada susunan seri pegas berlaku hal berikut: B k1 A Δx1 Fs = F1 = F2 = … F1 Δxs = Δx1 + Δx2 + … k2 O Fp W e = regangan ΔL = pertambahan panjang (m) L0 = panjang mula-mula (m) elastis A. e 4) Titik B adalah batas elastis benda. ks F2 2) Masa deformasi plastis adalah perubahan yang tidak dapat berubah kembali ke bentuk semula. 3) Grafik OA menunjukkan berlakunya hukum Hooke, titik A adalah batas berlakunya hukum Hooke. 1 Δx2 1) Masa deformasi elastis adalah perubahan yang dapat kembali ke bentuk semula. = 1 k1 + 1 k2 +… Pada susunan paralel pegas berlaku hal berikut: k1 Δx1 Fp = F1 + F2 + … k2 F1 Δx2 Δxp = Δx1 = Δx2 = … F2 5) Titik C adalah tegangan maksimum, benda mengalami perubahan bentuk secara permanen. kp = k1 + k2 + … + kn GERAK HARMONIK 1 FIS 2 materi78.co.nr B. GERAK HARMONIK Nilai beda fase berkisar antara nol sampai satu, dengan nilai bilangan bulat diabaikan. Gerak harmonik adalah gerak bolak-balik benda yang terjadi di sekitar titik keseimbangan. Dua fase dikatakan sefase apabila beda fasenya nol, dan dikatakan berlawanan apabila beda fasenya setengah. Kecepatan gerak harmonik merupakan turunan pertama persamaan simpangan, dapat dirumuskan: θ A A y’ = v Fp Fp titik seimbang y” = v’ = a 2) Simpangan (y) adalah posisi benda saat sedang melakukan gerak harmonik dengan sudut fase (θ) terhadap titik seimbang. adalah a = ω.A(-ω.sinω.t) Nilai kecepatan dan percepatan pada gerak harmonik: simpangan 4) Gaya pemulih (Fp) adalah gaya pegas, yaitu gaya yang mengembalikan benda ke posisi semula (titik seimbang). a maks A Persamaan simpangan gerakan harmonik sederhana merupakan fungsi terhadap waktu: 2πt T 1) Kecepatan maksimum benda terjadi pada saat cos ω.t = 1, dapat dirumuskan: = ω.t vmaks = ω.A 2) Percepatan maksimum benda terjadi pada saat sin ω.t = 1, dapat dirumuskan: Simpangan maksimum benda atau amplitudo terjadi apabila nilai sinθ = 1. Fase getaran (φ) adalah sudut fase yang ditempuh tiap satu putaran. θ0 T 2π φ= + y titik seimbang a min ω = frekuensi sudut (rad/s) f = frekuensi (Hz) T = periode (s) t A v maks v min y = A.sin(θ + θ0) θ = 2πft = v = ω√A2 -y2 Percepatan gerak harmonik merupakan turunan pertama persamaan kecepatan dan turunan kedua persamaan simpangan, dapat dirumuskan: y 1) Titik seimbang adalah posisi awal benda dan benda dalam keadaan diam. 3) Amplitudo (A) maksimum benda. v = ω.A.cosω.t t = waktu (s) T = periode (s) amaks = -ω2.A C. PERIODE DAN FREKUENSI GERAK HARMONIK Periode dan frekuensi gerak sederhana didefinisikan sebagai: harmonik Sudut fase (θ) adalah sudut yang ditempuh benda saat bergetar dalam fungsi sinus. t θ0 T 2π θ = 2π ( + ) Beda fase (Δφ) adalah selisih antara satu fase dengan fase lain. Δφ = φ2 – φ1 t2 - t1 Δφ = T A C B 1) Periode getaran adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran. GERAK HARMONIK 2 FIS 2 materi78.co.nr Satu getaran didefinisikan sebagai gerak benda secara harmonik dari titik awal ke titik awal kembali melalui titik keseimbangan. Ek = 1 2 m.v2 Ek = 1 2 k.(A.cosωt)2 Contoh: Satu getaran adalah, Dimulai dari A : A-B-C-B-A Dimulai dari B : B-C-B-A-B atau B-A-B-C-B EM = Ep Dimulai dari C : C-B-A-B-C 2) Frekuensi getaran adalah banyak getaran yang dapat dilakukan dalam waktu tertentu. y 3) Frekuensi sudut adalah besar sudut yang terbentuk pada gerak dalam waktu tertentu. titik seimbang EM = Ek Persamaan yang berlaku pada pegas: Fp = -m.ω2.y Energi getaran/mekanik adalah penjumlahan dari energi potensial dan energi kinetik. k = m.ω2 Periode, frekuensi dan frekuensi sudut pegas: Periode Frekuensi m T = 2π√ k f= 1 2π Frekuensi sudut √ k m k ω=√ m EM = Ep + Ek 1 2 EM = k.A2 1) Energi getaran bernilai sama dengan energi potensial ketika berada pada simpangan terjauh (amplitudo). 2) Energi getaran bernilai sama dengan energi kinetik ketika berada pada titik keseimbangan, yaitu kecepatan maksimum. θ l EM = Ep + Ek A y Fp m.g sinθ m.g cosθ m.g Persamaan yang berlaku pada bandul: Fp = m.g.sinθ sinθ = y √l Periode, frekuensi dan frekuensi sudut bandul: Periode Frekuensi T = 2π√ D. l g f= 1 Frekuensi sudut g √ 2π l g ω=√ l KEKEKALAN ENERGI MEKANIK PADA GERAK HARMONIK Energi potensial adalah energi yang terdapat pada benda ketika berada di sekitar titik keseimbangan. Ep = 1 2 F.y Ep = 1 2 k.(A.sinωt)2 Energi kinetik adalah energi yang terdapat pada benda karena adanya kecepatan atau pergerakan dan massa. GERAK HARMONIK 3