Kasus-kasus Rujukan

advertisement
KASUS-KASUS
RUJUKAN
24 April 2016
Dr. drg. Tita Ratya Utari, Sp.Ort
Peranan drg Umum dalam bidang Ortodonsi
• Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak
237.641.326 jiwa (http://sp2010.bps.go.id/)
• Rata rata maloklusi 77,17% - 99%.
• Minat Masyarakat untuk mendapatkan perawatan Ortodonsi tinggi.
• Masyarakat semakin kritis.
UU kesehatan
Indonesia
disyahkan
Bekerja
profesional
dan
sesuai
kompetensi
PERANAN DRG UMUM DIBIDANG ORTODONTI
Preventif
Mengenali kasus
maloklusi ringan
Mengenali secara dini
kasus maloklusi
kompleks
perawatan ortodontik
perlu perawatan
ortodontik
komprehensif
merujuk ke
spesialis
ortodonsi
RUJUKAN
Beberapa pertimbangan untuk
merujuk ke dokter spesialis
 Skill dokter gigi dan tingkat
kenyamanan.
 Kompleksitas kasus.
 Tujuan rencana perawatan.
 Kondisi medis pasien.
 Peralatan dan / atau tes khusus
 Pelatihan staf dan tingkat
keterampilan.
 Keinginan pasien.
Faktor
Alat
Operator
Pasien
Tindakan menginstruksikan pasien untuk
menemui dokter lain yang mempunyai
keahlian /kemampuan lebih baik
Medik
dilakukan bila seorang dokter gigi tidak
mampu atau tidak berwenang melakukan
suatu pemeriksaan, pengobatan atau
tindakan medis
membuat surat rujukan yang ditujukan
pada dokter lain, isinya antara lain
memuat identitas pasien, kondisi terakhir,
riwayat pengobatan, serta diagnosis atau
catatan mengenai keluhan bila diagnosis
belum bisa ditegakkan.
Rujukan
Teknik
permintaan seorang dokter gigi kepada
tekniker gigi untuk membuat perangkat
protesa, alat ortodontik, atau alat tertentu
yang diperlukan dalam memberikan
perawatan kepada pasien
DOKTER GIGI MASA DEPAN
DOKTER GIGI KELUARGA
RUJUKAN
UU No.29/2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN
Point Penting
Merujuk ke spesialis atau
kelompok profesional
RUJUKAN
Periodontology
Bedah
Rujukan
(TIM):
Konservasi
Bidang
lain
Perawatan Klas II Angle
Divisi I Tipe Skeletal
Perawatan Klas II Angle
Divisi II Tipe Skeletal
Rujukan Bidang Sejenis
(Spesialis Ortodonsi) :
Perawatan Klas III
Angle Tipe True/
Skeletal
Perawatan Pada Pasien
Dengan Usia Dewasa
Rujukan Untuk Tindakan Bedah:
• Kelainan dalam arah sagital seperti :
protrusif bimaksiler, protrusif maksila,
protrusif mandibula.
• Kelainan dalam arah vertikal : open bite,
deep overbite
• Kelainan dalam arah transversal :
asymetri rahang
Pada perawatan maloklusi Angle klas II divisi 1 type skeletal murni (true klas II) Ciri:
• Displasia tulang muka (pertumbuhan RB << )
• Mandibula kecil, relasi > ke distal terhadap kranium dan maksila
• Dagu dan tulang RB << berkembang
• Tekanan otot abnormal
• Perubahan / koreksi tulang dapat dilakukan dengan aktivator terbatas pada masa
pertumbuhan.
• Selesai masa pertumbuhan  hanya dapat merubah relasi dari giginya.
• Koreksi tulang  ortognatic surgery.
Pada Klas III murni / true skeletal
 profil mandibula prognasi
 korpus panjang
 sudut gonion besar 130-140
 lengkung RA < berkembang
Untuk perbaikan profil
tindakan bedah
ORTHODONTIC
SURGERY
OVERBITE
 Rentang normal untuk
gigi insisivus maksila
tumpang tindih dengan
mandibula 2 - 4 mm
𝟏
secara vertikal, atau
𝟏
sampai dari
𝟐
mahkota.
𝟑
tinggi
GINGIVAL TRAUMA
 Resesi gingiva dapat dipicu oleh kontak langsung antar gigi dengan
gingiva, seperti pada overbite akut, di mana gigi seri atas merusak
gingiva bukal gigi seri bawah.
 Kasus ini tidak mudah ditangani dan mungkin melibatkan perawatan
ortodontik, bedah ortognatik atau rehabilitasi prostetik ekstensif yang
membutuhkan peningkatan dimensi vertikal.
TRANSPOSISI GIGI
adalah pertukaran posisi dua gigi yang berdekatan, atau erupsi gigi dalam
posisi normal ditempati oleh gigi yang tidak berdekatan.
Koreksi transposisi bilateral Mx.C.P1 menggunakan alat cekat
Class III Malocclussion With
Impacted Maxillary Canines
ORTHO-PERIO
Treatment of the Malpositioned Canine
•
•
•
Seorang wanita 14 tahun dirujuk karena
gingivitis sangat parah dan
malpositioning dari caninus kanan
maksila, yang menyebabkan plak-niche
retentif.
Kebersihan mulut gadis muda ini sangat
buruk.
Pasien sangat sulit dimotivasi.
FRENOTOMY—FRENECTOMY
 Prosedur bedah sederhana
mukogingival adalah frenotomy
dan frenectomy.
 Frenum dapat mengerahkan
tarikan berlebihan pada margin
gingiva dan papila
interdental,mengakibatkan
resesi gingiva lokal.
Orto Opdent
RUJUKAN BIDANG SEJENIS
Parameter Diagnostik
Dibidang Ortodonti
Menuntun Klinisi
Mengevaluasi
Maloklusi,
Menentukan Tingkat
Kompleksitas Kasus
PARAMETER DIAGNOSTIK
• Relasi Anteroposterior Gigi Kaninus, Gigi Molar RA Dan RB
• Klasifikasi Maloklusi
• Overbite
• Overjet
• Tahap Perkembangan Gigi
• Gigitan Silang/Crossbite Dengan Atau Tanpa Pergeseran
• Analisis Ruangan (Tooth Size-archlength Discrepancy)
• Intepretasi Foto Panoramik
• Intepretasi Sefalogram Lateral
• Tipe Kasus
• Tipe Perawatan Terbatas
Kasus-kasus Rujukan
• Intinya: tidak bisa dikoreksi dengan alat
orthodonti lepas.
(sesuai kurikulum pendidikan dokter gigi)
Misalnya:
• Secara general pasien usia dewasa akan
sulit dikoreksi dengan alat orto lepasan
• Atau karena memang kasusnya
kompleks/sulit
Kasus Perawatan
Ortodontik Sederhana
•
•
•
•
•
•
•
Gigi Berjejal Ringan
Spacing Ringan
Penutupan Diastema
Space Maintanance
Space Regaining
Gigitan Silang Anterior
Gigitan Silang Posterior
drg Umum mempunyai peranan sangat besar
sebagai klinisi yang dapat:
mengindentifikasi
tipe maloklusi
mencegah
timbulnya
suatu
maloklusi
mencegah
maloklusi
ringan
menjadi
parah
merawat
maloklusi
Drg Umum dapat menggunakan
Parameter Diagnostik :
• Untuk memudahkan evaluasi maloklusi
• Untuk menentukan kasus perawatan
sederhana atau perawatan komprehensif
• Untuk membantu menilai suatu maloklusi
dan menentukan apakah perawatan
ortodontik dalam lingkup kompetensinya
atau harus dirujuk ke ortodontis atau ke
bidang lain
Pertimbangankan:
• Kemampuan Operator
• Keparahan kasus >< Kemampuan alat
• Usia Pasien : Masa pertumbuhan (Remaja/ Dewasa)
• Kooperatif  Mau memakai alat
Konsekuensi  ini yang serem…
Kondisi riil dunia perpraktekan
dokter gigi di Indonesia
Faktanya !?
Treatment tidak standart
Peralatan sekedarnya
Realita Masyarakat yang “Gagal Paham”
Pasang Behel di Salon
Salah Rawat Kawat Gigi, Izin Praktik Dokter di Balikpapan Dicabut
Tribun Kaltim - Rabu, 20 Juni 2012 20:13 WITA
More Sharing ServicesShare | Share on facebook Share on myspace Share on google Share on
twitter
BALIKPAPAN, tribunkaltim.co.id - Akibat terjadi kesalahan perawatan kawat gigi pasiennya,
seorang dokter gigi di Balikpapan terpaksa dijatuhi sanksi berupa pencabutan Surat Tanda
Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP).
Kasus yang sempat menarik perhatian kalangan profesi dokter gigi di Balikpapan ini terjadi
sekitar 2010 lalu. Seorang pasien yang merasa tidak puas atas hasil pemasangan kawat gigi
mengadukan dokter yang merawatnya ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
(MKDKI).
Setelah melalui serangkaian proses persidangan seperti mendengarkan keterangan korban,
saksi, saksi ahli dan dokter terlapor, serta mengumpulkan bukti-bukti, akhirnya, Ketua Majelis
Sidang MKDKI, drg Edi Sumarwanto MM, MHKes menjatuhkan sanksi rekomendasi pencabutan
STR dan SIP selama 7 bulan 18 hari.
Pembacaan vonis yang berlangsung di Kantor Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Rabu
(20/6) berjalan tertutup. Namun, usai sidang, Edi bersedia memberikan keterangan.
"Ada pasien yang mengadu ke kami, karena setelah perawatan kawat gigi, hasilnya tidak seperti
yang diharapkan. Setelah ada pengaduan kita kumpulkan semua barang bukti seperti cetakan
gigi, rekam medis, kartu kontrol, serta rencana perawatan. Kita juga dengarkan keterangan
berbagai pihak. Makanya vonis baru bisa dijatuhkan sekarang," beber Edi.
 Jangan
jadi takut praktek -
lindungi dengan
…………..?????
Daftar Pustaka
 H. F. Wolf, E. M. & K. H. Rateitschak TMH. Color Atlas Of Dental
Medicine:periodontology. 3rd Ed. Klaus H. Rateitschak And Herbert F. Wolf, Editor.
New York: Thieme; 2004.
 Cobourne Mt, Dibiase At. Handbook Of Orthodontics. Philadelphia: Mosby Elsevier;
2010.
 Www.Depkes.Go.Id
 Buddiwati Punta, Silvy D. Manulang. Endodontic Treatment Of Surgical
Repositioned Traumatically-intruded Maxillary Incisors Permanent Teeth.Journal Of
Dentistry Indonesia 2013, Vol. 20, No. 2, 51-56.
 Fadli Jazaldi, Maria Purbiati. Perawatan Kasus Diastema Multipel Secara
Multidisiplin. Indonesian Journal Of Dentistry 2008; 15 (3): 212-225.
 Yovela , Krisnawati.Penatalaksanaan Kasus Protrusif Gigi Anterior Atas
Dengan Kelainan Periodontal Pada Pasien Dewasa. Indonesian Journal Of Dentistry
2009; 16 (1): 25-31
Gambar dan Ilustrasi




http://sp2010.bps.go.id
http://Galleryhip.com
Dokumen pribadi
http://surgerycr.com/costa-rica/dental-surgery/
Download