بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

advertisement
1
ِ ‫بِس ِم‬
‫الرِح ْيم‬
َّ ‫الر ْْحَ ِن‬
َّ ‫هللا‬
ْ
ِ‫ََْنم ُدهُ ونُصلِِّى علَى رسولِ ِه الْ َك ِرِْْي و َعلَىعب ِد ِه اْملَ ِسي ِح اْملَوعُود‬
َْ َ
ْ ْ ْ
ُْ َ َ ْ َ َ َ
KHUTBAH JUM’AH
HZ. AMIRUL MU’MININ KHALIFATUL MASIH V atba
Tanggal 18 Desember 2009 dari Masjid NUR, GERMANY
TENTANG :
TUJUAN MEMBANGUN MESJID DAN MESJID NUR
FRANKFURT – GERMANY
ِ
ِ
ِِّ ُ‫صْي لَ ه‬
ٍ
ِ ِ ِ
-ؕ‫الديْ َن ؕ َك َما بَ َداَ ُك ْم تَ عُ ْو ُد ْو َن‬
َْ ِ ‫قُ ْل اََم َر َرِِّّْب ِِبلْق ْسط َواَق ْي ُم ْوا ُو ُج ْو َه ُك ْم ع ْن َد ُك ِِّل َم ْس ِجد َّوا ْدعُ ْوهُ ُُمْل‬
ِ
ِ
ِ ٰ ‫التَّإ ِِب و َن الْ ٰعبِ ُدو َن ا ْل ِام ُدو َن السإ ِِحو َن‬
ؕ ِ‫اّلل‬
ِّٰ ‫َّاه ْو َن َع ِن ال ُْم ْن َك ِر َوا ْلٰ ِفظُْو َن ِلُ ُد ْوِد‬
ُ ‫الس ِج ُد ْو َن اْلَم ُرْو َن ِِبل َْم ْع ُرْوف َوالن‬
ُْ
ِّ ْ ُ
ِّٰ ‫الركعُ ْو َن‬
ِّ ْ َ ْ
ِ
-‫ْي‬
ِِّ َ‫َوب‬
َْ ِ‫ش ِر ال ُْم ْؤمن‬
Huzur menyampaikan khutbah ini dari mesjid Nur di Frankfurt, Germany. Sampai hari itu
mesjid Nur ini telah berumur genap 50 tahun. Masjid ini telah dibangun lima puluh tahun lalu
sesuai dengan keperluan dan keadaan para anggauta Jema’at disini pada waktu itu. Meskipun
demikian sampai sekarang Masjid ini tidak memenuhi keperluan Jema’at, mesjid ini kecil sekali.
Oleh sebab itu telah diberitahukan kepada warga Jema’at jangan datang pada hari Juma’t ini
untuk menunaikan salat Jum’at di Masjid ini selain para anggauta Jema’at yang tinggal disekitar
daerah ini. Masjid ini yang kedua dibangun di Germany, masjid pertama telah dibangun dikota
Hamburg. Jema’at Germany ingin memperingati 50 tahun berdirinya mesjid ini dan
mengundang beberapa orang petinggi negara pada hari ini. Amir Jema’at memohon kepada
Huzur untuk menghadiri peringatan 50 tahun usia mesjid ini dan Huzur-pun dengan senang hati
menyetujui permohonan itu. Huzur setuju dengan acara ini mengingat pada acara ini terbuka
kesempatan bagi Huzur untuk menyampaikan sesuatu kepada para tetamu petinggi negara yang
hadir tentang ajaran Islam yang sejati, yang mungkin sebelumnya juga mereka telah mendengar
atau telah mengenal ajaran Islam itu melalui para anggauta Jema’at yang telah mengenal
mereka, namun pada kesempatan yang baik ini Huzur akan menyampaikan amanat Islam secara
langsung kepada mereka.
Huzur bersabda bahwa, banyak sekali masjid kita diseluruh dunia yang telah mencapai
umur 75 atau 100 tahun atau lebih sampai pada tahun ini. Akan tetapi kedudukan pentingnya
masjid bukan terletak pada sempurnanya umur mesjid itu 50 tahun atau seratus tahun, akan
tetapi pentingnya mesjid atau indahnya mesjid itu terletak pada penghuninya yang datang lima
waktu setiap hari untuk beribadah didalamnya agar mereka bisa meningkatkan mutu ketaqwaan
mereka. Alqur’an maupun Hadis-hadis Rasulullah saw telah menjelaskan banyak petunjuk
tentang bagaimana memelihara keindahan dan menjaga pentingnya kedudukan mesjid, dan
setiap orang Ahmadi harus memahami tentang itu semua.
Khutbah Jum’at yang tengah disampaikan oleh Huzur pada waktu itu adalah dari Mesjid
An Nur yang tentunya telah banyak orang-orang Jema’at mengenal mesjid ini. Sesuai dengan
nama ini Huzur sejak dua kali Khutbah yang lalu tengah menjelaskan tentang Sifat Allah swt An
Nur. Masjid Nur ini dan masjid-masjid kita lainnya telah dibangun untuk menanamkan Nur
Allah swt didalam kalbu manusia dan menyebar luaskannya dilingkungan kita semua, tidak
peduli masjid manapun yang namanya telah diberikan tujuannya sama untuk menanamkan Nur
Allah swt didalam kalbu manusia. Itulah Nur yang telah dianugerahkan Allah swt kepada Yang
Mulia Rasulullah saw melalui Alqur’an dan pada zaman sekarang ini Nur itu telah dipancarkan
kembali oleh Allah swt kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. untuk disebar luaskan kepada ummat
manusia diseluruh pelosok dunia.
Huzur bersabda, pada waktu ini saya terpaksa mengatakan bahwa pemerintah negara
Swis telah bernasib malang kerana telah mendukung pandangan sebuah party yang anti agama
2
Islam dan memberi kesempatan untuk mengadakan referendum untuk menentang dibangunnya
menara mesjid orang Islam. Menurut laporan yang diterima hanya 32 % saja yang mendukung
mereka untuk melarang pembangunan menara mesjid orang-orang Islam. Sedangkan sebagian
besar dari mereka atau majority abstain atau membantah pendapat mereka itu. Pada kesempatan
kritis itu orang-orang Muslim dimanapun tidak mengambil berat atau tidak acuh terhadap
perkara yang tengah berlaku itu, namun Jem’at Hazrat Masih Mau’ud a.s. telah bangkit
menentang gerakan anti pembangunan menara itu, yaitu dengan mengadakan pertemuan umum
dan menjumpai para ahli party berkuasa untuk mengangkat masalah itu di Parlemen, dan
memang mereka-pun tengah berupaya melakukan hal itu dengan sungguh-sungguh. Bahkan
beberapa ahli politik telah-pun memohon ma’af kepada Jema’at atas timbulnya masalah ini
kepermukaan umum. Di kota Zurich sendiri, masyarakat setempat telah mengadakan protes
terhadap ajitasi penolakan pembangunan menara itu, dan mereka menganggap penolakan
pembangunan menara itu sebagai gerakan anti yang tidak berakal. Sehubungan dengan itu
seorang politisi lainnya terus mendesak agar dilancrakan larangan penggunaan hijab atau pardah
juga terhadap kaum wanita Muslim sesuai dengan pernyataan kepala negara mereka.
Bagaimanapun para anggauta party politik yang berkuasa itu tidak bersetuju dan menyatakan
keberatan terhadap pernyataan kepala negara mereka tentang larangan menggunakan pardah itu
dan dinyatakan ia harus meminta ma’af didepan masyarakat melalui saluran TV Nasional.
Pimpinan Party berkuasa telah menulis sepucuk surat dukungan kepada Amir Jema’at
Swizerland sehubungan dengan peristiwa itu. Huzur bersabda bahwa orang-orang berhati bersih
dan lurus seperti itu memang dapat dijumpai dimana-mana.
Huzur bersabda bahwa Jema’at Ahmadiya dimana-mana diseluruh dunia tengah giat
bekerja mempertahankan Agama Islam, dan terhadap para ahli politik juga yang membuat
kehebohan tentang Islam, Jema’at Ahmadiyah cepat tanggap dan segera mengambil langkahlangkah yang tepat mengingatkan mereka yang dianggap melanggar undang-undang. Dan
kelompok orang-orang yang menamakan diri mereka pelindung Islam, tidak lain yang mereka
lakukan adalah saling memaki satu sama yang lain, atau mereka mempermainkan (membunuh)
nyawa orang-orang yang tidak berdosa. Disamping itu mereka mengatakan tidak perlu datang Al
Masih al Mau’ud atau siapapun sebagai Utusan dari Allah swt, mereka tidak menganggap perlu
kedatangan seorang Pemimipin Ruhani dari Allah swt, sebab mereka mempunyai seorang Rasul
Yang paling mulia dan mereka mempunyai Kitab Suci Alqur’an yang sempurna sebagai Nur dan
Kitab yang terang. Baiklah, apa yang mereka katakan memang betul, bahkan kita mempunyai
keyakinan yang lebih besar dari mereka. Akan tetapi mereka tidak tahu, untuk memperoleh
bahgian dari Nur itu mereka harus beriman kepada seorang yang telah dianugerahi barkat Nur
itu dizaman ini sesuai dengan janji Allah dan Rasul-Nya, Muhammad saw, kemudian beliau-pun
tengah menyebar luaskannya keseluruh dunia. Jadi, tanggung jawab untuk menyebarkan Nur ini
hanyalah tanggung jawab Jema’at Ahmadiyya dan pertanggungan jawab ini telah dibebankan
oleh Allah swt diatas pundak para anggauta Jema’at ini.
Huzur bersabda, bukan hanya di Switzerland bahkan dinegara Spain (Spanyol) telah
disiarkan berita melalui TV station terbesar menentang larangan pembuatan menara mesjid. TV
itu telah menayangkan gambar Masjid Basharat kita di Pedro Abad Spain dan meng-interview
masyarakat setempat yang bukan Islam dan semua menentang undang-undang larangan
pembangunan menara di Switaerland itu. Mereka mengatakan bahwa undang-undang itu tidak
betul. Mereka mengatakan, ada sebuah mesjid di daerah kami (maksudnya mesjid Jema’at di
Pedro Abad) yang selalu mengumandangkan amanat perdamaian dan persaudaraan. Bahkan ada
salah seorang dari mereka berkata : “ Mereka inilah orang-orang yang mencintai persaudaraan
dan perdamaian, kita harus berusaha menjadi orang-orang seperti mereka ini.”
Huzur bersabda: Ini merupakan sebuah perubahan besar dimuka dunia yang telah
dibangkitkan oleh orang-orang Jema’at Hazrat Masih Mau’ud a.s. setelah mereka memperoleh
tarbiyat dari beliau a.s. Negara itu sebelumnya sama-sekali tidak tahu-menahu tentang ajaran
Isalam, bahkan menerima ucapan salam-pun dari orang-orang Islam mereka mula-mula merasa
takut. Sekarang secara terbuka telah diumumkan melalui saluran TV bahwa, jika orang-orang
Spain (Spanyol) menginginkan keamanan maka jadilah mereka seperti orang-orang ini yang
3
sedang menyebarluaskan ajaran-ajaran Islam yang indah kepada masyarakat diseluruh dunia.
Mereka inilah merupakan simbol atau contoh bagi keamanan dan kedamaian dunia.
Huzur bersabda, sungguh peraturan atau undang-undang yang sangat bodoh melarang
membuat menara mesjid. Jika seandainya semua orang Islam adalah terrorist, apakah dengan
dilarangnya pembangunan menara mesjid ini perbuatan terrorisme akan berhenti ? Minar atau
menara berasal dari perkataan Nur. Maksud pembuatan menara itu adalah untuk mengundang
orang-orang Islam dari tempat yang tinggi untuk menunaikan shalat atau beribadah kepada Allah
swt. Sebelum ada loud speaker azan selalu dikumandangkan dari atas menara supaya orangorang bisa mendengar. Tetapi sekarang menara ini dibangun sebagai simbol sebuah mesjid. Atau
kadangkala diatas menara itu dijadikan tempat untuk memasang loud speaker agar suara azan
bisa didengar dari jauh. Dengan mengeluarkan larangan itu mereka tentu mempunyai maksud
tertentu. Akan tetapi sebaliknya jika dari pihak orang Islam ada yang bermaksud untuk
mengajukan keberatan tentu dapat diajukan mengapa mereka juga membangun menara diatas
gereja-gereja mereka ? Namun kita tidak mempunyai tujuan melakukan demikian. Tujuan
membangun menara adalah untuk merelai suara azan. Apakah azan itu ?? Azan itu
dikumandangkan untuk menyatakan keagungan Tuhan, azan memberitahukan ke Esaan TauhidNya, dan azan adalah pengumuman bahwa Muhammad saw adalah Rasul Allah, dan azan
memanggil orang-orang untuk beribadah kepada Allah swt. Mengapa? Sebab untuk itulah
tujuan kelahiran manusia kedunia. Dan didalam hal itulah terletak kejayaan manusia. Oleh sebab
itu marilah berkumpul demi menyambut kejayaan itu. Raihlah kemenangan atau kejayaan itu
agar kalian paham tentang agama kalian, agar kalian paham tentang kehidupan dunia dan akhirat
kalian. Tengoklah, betapa indahnya pesan-pesan yang dirilay melalui azan itu yang
dikumandangkan dari atas menara-menara. Sekalipun demikian kami tidak melakukan protes
atau keberatan apapun atas dibangunnya menara-menara diatas gereja mereka dan kami tidak
punya pikiran sedikitpun untuk melakukan demikian. Sebab kami tidak mempunyai maksud
sedikitpun untuk mengajukan keberatan atau memainkan politik menentang kepercayaan orang
lain. Kami menghormati setiap mandir, setiap gereja atau vihara. Sebab Alqur’an tidak hanya
menyebutkan untuk menghormati tempat-tempat ibadah itu saja, bahkan untuk menjaganya juga
telah diberikan tanggung jawab diatas pundak orang-orang Muslim, supaya piyar-o-mahabbat
atau cinta-kasih antar sesama manusia bisa ditegakkan diatas dunia.
Lima puluh tahun yang lalu diwaktu peresmian Mesjid Frankfurt ini surat-surat khabar
telah menurunkan berita tentang menara mesjid ini yang menunjukkan kebaikan karakter para
wartawan (journalist) pada waktu itu. Pada waktu itu lebih dari 70 buah surat kabar di Germany
telah menurunkan berita tentang peresmian Masjid ini. Misalnya sebuah surat khabar bernama
Frankfurt Runshaw pada tanggal 14 September 1959 menerbitkan berita sebagai berikut : “
sebuah mesjid berwarna putih di Frankfurt telah dibangun dengan menara yang tinggi.”
Demikian juga didalam sebuah surat kabar lagi telah ditulis berita : “ Di Frankfurt sudah ada
Rumah Allah.” Didalam surat khabar Manhaim Morgen telah ditulis dengan judul: “ Islam
sedang berderap maju ke Eropah.” Dan disebutkan bahwa : “ Para pengikut Muhammad (saw)
sebelumnya datang kedaerah selatan France sambil membawa pedang. Pada zaman sekarang
pekerjaan ini sedang dilakukan dengan senjata ruhani. Banyak sekali orang-orang dari negaranegara Islam datang ke Eropah sambil menyebarkan agama Islam. Demikianlah juga berbagai
golongan Islam, diantaranya sebuah golongan yang telah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad
Qadiani a.s. pada tahun 1890 di Pujab, India yang secara khas telah membangun mesjidmesjid.”
Huzur bersabda bahwa dalam menulis tahun diatas terdapat sedikit kesalahan, bukan
tahun 1890 tapi tahun 1889” Sekarang tengoklah dahulu di Germany hanya ada beberapa orang
Ahmadi saja. Pada waktu itu disebabkan mesjid ini dan berkat penyampaian amanat Islam yang
sejati, nama Rasulullah saw dan nama Hazrat Masih Mau’ud a.s. dengan sangat hormat telah
diberitakan didalam surat-surat khabar, hal itu menunjukkan kebaikan mereka. Namun apabila
jumlah anggauta Jema’at sudah sangat banyak sekali maka menjadi kewajiban kita semua untuk
mempertahankan nama baik dan mengembangkan Jema’at ini lebih giat dan lebih semangat lagi
dari waktu yang sudah lampau.
4
Pada masa lalu menara mesjid-mesjid sangat memikat hati manusia yang melihatnya,
sampai sekarang juga tetap memikat hati manusia. Akan tetapi sekarang pandangan adil orangorang Barat dan para politisi sudah lenyap. Disebabkan perbuatan buruk satu dua orang saja
dibalasnya dengan mengerahkan seluruh anggauta golongan mereka. Mereka berusaha merusak
nama baik Islam. Press dan media lainnya juga sekarang telah menunjukkan prilaku yang keliru.
Misalnya semalam telah diberitakan di TV katanya ada seorang Muslim telah membunuh
seorang anak permpuannya sendiri yang berumur 15 tahun. Beritanya disampaikan dengan cara
begini bahwa:“ Seorang Muslim telah membunuh anak perempuannya sendiri.” Padahal
penduduk Negara-negara Barat juga sering melakukan perbuatan demikian, yang beritanya
sering dimuat didalam surat-surat khabar. Bahkan kejahatan yang lebih menakutkan lagi dari itu
sering dimuat didalam surat-surat kabar mereka. Akan tetapi tidak pernah dikatakan bahwa
perbuatan itu dilakukan oleh seorang Kristen yang telah membunuhnya. Atau seorang Yahudi
telah membunuhnya. Atau seorang anggauta suatu mazhab telah membunuhnya. Akan tetapi
sebaliknya jika seorang Muslim yang telah melakukan perbuatan dosa itu, maka pasti
menyebutkan nama Islam dengan tujuan untuk memburukkan atau menjatuhkan nama baik
Islam. Dari hal itu semua jelaslah bahwa dikalangan mereka terdapat suatu gerakan
persekongkolan anti Islam. Jadi, telah menjadi kewajiban orang-orang Islam semuanya yang
tinggal dinegara-negara Barat. Pertama, terlebih dahulu mereka harus memperbaiki keadaan diri
mereka sendiri kemudian majulah untuk menentang gerakan itu. Dan usahakan-lah untuk
menunjukkan pamor Islam yang sejati dihadapan mereka. Tapi tidaklah demikian! Pekerjaan ini
tidak ditetapkan kepada setiap orang untuk melakukannya. Sebagaimana telah saya katakan
bahwa pekerjaan ini telah ditetapkan hanyalah diatas pundak Jema’at Ahmadiyya. Hal itu
menjadi tugas setiap orang yang telah bai’at kepada Hazrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. dan
telah yang bergabung kedalam Jema’at Ahmadiyah. Jadi setiap orang Ahmady harus paham
betul kewajiban mereka masing-masing. Dan dari atas menara masjid-masjid Nur Allah swt
harus disampaikan kepada setiap penduduk negara-negara Eropah. Dan siap-sedia-lah selalu
untuk menyebar-luaskan Nur ini. Didalam kesempatan Jalsa-jalsa juga telah saya berikan
penegasan tentang ini kepada anda semuanya. Hal ini baru bisa berhasil dan berjaya apabila
anda semua melaksanakannya sambil berusaha meningkatkan taqwa kepada Allah swt dan
sambil meminta pertolongan dari pada-Nya. Dan harus selalu memperhatikan kedudukan dan
pentingnya sebuah mesjid.
Didalam ayat yang saya bacakan pada permulaan khutbah ini terjemahnya adalah sebagai
berikut : “ Katakanlah ! Tuhan-ku memerintahkan untuk berbuat adil. Dan pusatkanlah
perhatian kamu kepada Allah disetiap tempat ibadah, dan serulah Dia dengan mengikhlaskan
keita’atan kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan kali,
demikian pulalah kamu akan kembali kepada-Nya setelah meninggal dunia. (Al ‘Araf : 30)
Betapa indahnya ajaran yang terkandung didalam ayat tersebut. Namun pihak lawan mengatakan
bahwa mesjid-mesjid telah menjadi tempat kerusuhan atau terorisme. Sesungguhnya perintah
pertama Allah swt didalam ayat tersebut adalah, tegakkanlah keadilan. Kemudian untuk
memenuhi hak-hak mesjid pusatkanlah perhatian kepada Allah swt untuk beribadah kepadaNya. Atau untuk melaksanakan hak-hak Allah swt itu kalian harus membersihkan hati kalian
dari sifat tidak adil atau kezaliman. Ditempat lain Allah swt berfirman :
‫ََتْ ُك ُم ْوا ِِبل َْع ْد ِل‬
ِ
ِ َّ‫ْي الن‬
‫اس اَ ْن‬
َْ َ‫َوا َذا َح َك ْمتُ ْم ب‬
artinya apabila kamu menghakimi diantara manusia hendaklah kamu memberi
keputuskan dengan adil (An Nisa 59)
Itulah ajaran yang sangat indah bagi semua, tidak dikatakan apabila kamu memutuskan
sesuatu diantara sesama orang Islam kamu harus berbuat adil. Bahkan ajaran yang disampaikan
oleh Hazrat Rasulullah saw adalah bagi kebaikan ummat manusia seluruhnya. Bahkan disatu
peristiwa telah dinyatakan bahwa sekalipun terhadap orang-orang yang memusuhi Islam-pun
keadilan tidak bisa diabaikan, harus tetap ditegakkan. Masjid yang telah dibina untuk
menimbulkan fitnah dan perbuatan buruk, didalam Alqur’an Allah swt sendiri telah
memerintahkan untuk menghancurkannya.
Perkataan masjid berasal dari kata sajada artinya merendahkan diri dan sopan-santun,
5
atau patuh ta’at. Maka masjid adalah tempat untuk menciptakan akhlaq yang tinggi dan terpuji.
Dan didalam ayat tersebut telah diperintahkan, apabila waktu salat sudah tiba maka
berkumpullah atau bersatu-padulah kalian dimesjid untuk beribadah kepada Allah swt sambil
merundukkan kepala dihadapan-Nya dan sambil menyatakan kelemahan-kelemahan pribadi
dihadapan-Nya, sebab Dialah Yang memberi petunjuk kepada kita kearah jalan yang lurus.
Dialah Yang menanamkan pengertian yang hakiki tentang sujud didalam hati kita. Dialah Yang
memberi taufiq kepada kita untuk mengamalkan hukum-hukum-Nya dengan pengertian yang
murni tentang agama. Dialah Yang memberi kekuatan kepada kita untuk mengamalkan keadilan
secara sempurna. Dan Dialah Allah Yang memberi kekuatan kepada kita untuk mengamalkan
hak-hak kewajiban kita kepada-Nya dan hak-hak kewajiban terhadap sesama manusia. Maka
kami bersujud kepada Engkau ya Allah ! Berilah taufiq kepada kami untuk melaksanakan semua
amal-amal kebaikan itu. Maka jika manusia tidak menaruh perhatian untuk beramal kebaikan,
tentu kemajuan ruhani mereka tidak akan dapat dihasilkan.
Seorang mukmin sejati mempunyai keyakinan kuat tentang adanya Hari Kebangkitan, ia
yakin setelah meninggal dunia akan hadir dihadapan Allah swt. Ia tidak bisa berbuat sesuatu
yang akan memahrumkannya dari berkat-berkat Hari Kebangkitan itu. Sebab setiap amal saleh
menjadi sarana untuk meningkatkan derajat ruhaninya disana. Maka, tidak mungkin akan terjadi
bagi seorang mukmin sekali waktu ia datang kemesjid untuk beribadah kepada Allah swt demi
meraih keridhaan-Nya dan diwaktu lain ia datang kemesjid untuk membangkitkan kebencian
terhadap yang lain sehingga menimbulkan kekacauan dimuka bumi.
Masjid adalah simbol bagi kemajuan iman dan spirit demi menunaikan hak-hak Allah
swt dan hak-hak sesama manusia dan menara adalah simbol untuk meraih kejayaan itu semua
dan digunakan untuk memanggil orang-orang mukmin kepada Nur Allah swt. Dan orang yang
memahami maksud kelahirannya kedunia, nur itu menjadi sarana baginya untuk membuat
kehidupan dunia dan akhiratnya bersinar terang. Jadi, sekarang menjadi tugas setiap orang
Ahmady untuk menjelaskan tentang ajaran Agama Islam yang sejati dan menjelaskan hakikat
masjid kepada dunia. Kelestarian dunia juga sangat erat kaitannya dengan beriman kepada
Tuhan Yang Tunggal, dan dengan mencari Nur yaitu Nur Allah swt. Jika Nur ini dapat
diperoleh didunia ini maka ia bisa diperoleh dari Rasulullah saw dan dari Kitab Syariat yang
turun kepada Rasulullah saw yaitu Al Qur’anul Karim yang ajarannya sangat indah itu adalah
sumber bagi kekalnya dunia ini dan ajarannya merupakan sarana utama penunjuk jalan bagi
menyempurnakan hak-hak Allah swt dan hak-hak sesama manusia. Dan lagi ajarannya adalah
menjamin keamanan dan kedamaian dunia. Sebagaimana Allah swt berfirman didalam surah At
Taubah yang telah saya tilawatkan pada permulaan khutbah ini. Terjemahannya sebagai berikut :
“ Yaitu, orang-orang yang bertaubat, yang beribadah, yang memuji Allah, yang bepergian pada
jalan Allah, yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh kepada kebaikan dan melarang keburukan
dan yang menjaga batas-batas hukum Allah. Dan sampaikanlah kabar suka kepada orangorang yang beriman. (At Taubah : 112) Demikianlah keistimewaan seorang mukmin, yang
sambil meningkatkan ketaqwaan-nya kepada Allah swt berusaha meraih keridhaan-Nya. Untuk
itu sangat diperlukan perkara yang tersebut didalam ayat itu. Pertama ia seorang yang bertaubah.
Apa artinya taubah, yaitu memutuskan hubungan dengan perbuatan-perbuatan buruk atau dosa.
Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : “ Jika manusia bertaubah dari dosa-dosanya, maka
haruslah ia bertaubah yang sebenarnya. Taubah artinya rujuk. Allah swt tidak berfirman agar
kalian dengan mulut berkata, taubah! taubah ! Melainkan Dia berfirman, bertaubahlah sambil
rujuk kepada-Ku ! Sebab jika seseorang berjalan salah arah, lalu ia kembali menapak jalan yang
betul maka, jarak yang keliru tadi akan semakin jauh dan arah tujuan yang benar akan menjadi
semakin dekat kepadanya. Itulah maksudnya taubah, apabila manusia rujuk kepada Tuhan dan
setiap hari ia berjalan menuju kepada-Nya, akhirnya dia akan menjadi jauh dari syaitan dan dia
akan menjadi sangat dekat kepada Tuhan.”
Selanjutnya Allah swt memberitahu keistimewaan kedua yang dimiliki orang mukmin,
yaitu ia patuh menjalankan ibadah. Jelaslah bahwa orang yang melangkah maju kearah Allah
swt tentu dengan hati bersih akan meningkat perhatiannya untuk beribadah kepada Allah swt.
Dan itulah yang Allah swt telah beritahukan didalam Alqur’an tentang maksud dan tujuan
6
kelahiran manusia kealam dunia ini. Seorang mukmin yang mempunyai keyakinan yang kamil
terhadap Allah swt ia berusaha penuh untuk memenuhi hak kewajiban ibadah. Ia betul-betul
paham bahwa tanpa ibadah salat kehidupannya akan menjadi gersang dan malang sekali. Allah
swt telah menegaskan bahwa ibadah salat harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hak
iabadah salat akan bisa dipenuhi apabila ia didirikan setiap waktu. Sebagaimana firman-Nya :
‫الصالَ َة‬
َّ ‫ اَقِ ِم‬dirikanlah salat. Mendirikan salat artinya datang kemesjid dan melaksakan salat itu
secara berjama’ah. Dan itulah hak kewajiban hakiki untuk menunaikan salat.
Sambil lalu saya ingin mengatakan bahwa orang-orang tidak banyak yang datang untuk
sembahyang dimesjid ini. Bahkan telah dimuat didalam sebuah surat kabar lokal katanya, dahulu
mesjid ini dipergunakan untuk salat lima waktu setiap hari, tetapi sekarang mesjid ini hanya
dipergunakan seminggu sekali untuk salat Jum’at saja. Maka kewajiban orang-orang Ahmadi
yang tinggal disekitar mesjid ini untuk datang meramaikannya setiap waktu dan tunaikanlah
sembahyang berjema’ah didalamnya. Hanya datang untuk menunaikan salat maghrib dan Isya,
atau satu dua orang datang untuk menunaikan salat fajar tidak-lah cukup. Jika anda patuh
menunaikan hak-hak mesjid ini dengan sebaik-baiknya baru anda bisa disebut mukmin hakiki.
Ketika upacara peletakan foundasi masjid ini orang-orang ghair Ahmady-pun bertanya,
untuk apa mesjid ini dibangun ? Semalam juga ketika saya meletakkan batu foundasi mesjid
dikota ini juga, orang-orang Press telah bertanya juga kepada saya katanya : Untuk apa masjid
ini dibangun ? Jawaban yang sederhana telah disampaikan kepadanya bahwa mesjid ini
dibangun untuk mengadakan sembahyang berjema’ah setiap hari lima waktu, sebab kewajiban
itu sangat penting sekali didalam Agama Islam.
Perintah sembahyang maksudnya adalah mendirikan sembahyang. Maksudnya tiada lain
sembahyang harus dilaksanakan secara berjema’ah. Untuk itulah mesjid dibangun oleh kita.
Sebab salat-salat hakiki menimbulkan kesan-kesan yang sangat dalam terhadap kesadaran untuk
melaksanakan hak-hak Allah swt dan hak-hak sesama manusia. Orang yang menunaikan salat
tanpa menghasilkan kesan untuk melaksanakan hak-hak Allah swt dan hak-hak sesama manusia
adalah salat orang lalai yang tidak menghiraukan tujuan salat itu dan untuk itu Allah swt
berfirman :
ِ ‫فَ ويل لِلْم‬
‫ْي‬
َْ ِّ‫صل‬
َ ُ ٌ َْ
maka celakalah mereka yang bersembahyang itu. Mereka melakukan
gerakan-gerakan sembahyang, ruku, sujud dan sebagainya, namun mereka lupa kepada maksud
dan tujuan-nya guna menciptakan patuh-ta’at yang kamil terhadap hukum-hukum Allah swt.
Jadi Alqur’an sendiri mengingatkan kita pada setiap langkah kita. Dan setelah mengingatkannya iapun menunjukkan jalan kepada seorang mukmin hakiki untuk meraih martabat yang
tinggi. Dan muslim hakiki itu selalu melakukan puji-sanjung (tahmid) kepada Allah swt. Dan
orang yang bisa melakukan puji-sanjung (tahmid) kepada Allah swt hanyalah muslim hakiki
yang betul-betul paham terhadap semua sifat-sifat Allah swt dan mengamalkan hukum-hukumNya. Tentang puji-sanjung (tahmid) ini Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : “ Semua jenis
hamd )‫ ( َح ْمد‬secara zahir atau secara bathin atau secara kamil (sempurna) adalah ditujukan khas
kepada Allah swt.” Maka, orang yang selalu berpikir tentang Zat Allah swt apabila ia sujud
dihadapan-Nya, ruhnya-nya pun rebah turut bersujud dihadapan-Nya, sehingga ia keluar dari
rumahnyapun selalu bertujuan untuk mencari keridhaan-Nya. Orang semacam itulah yang
menjadi penyebar kebaikan–kebaikan kepada manusia dan yang mencegah keburukankeburukan serta yang menjadi penjaga hudood Allah swt. Apa yang dimaksud dengan hudood
Allah swt itu ? Yaitu semua hukum-hukum yang telah Allah swt firmankan didalam Alqur’an
dan diberikan kepada orang-orang mukmin untuk dilaksanakan. Kewajiban orang-orang
bertaqwa adalah menjaga kehidupannya didalam batas-batas hukum (hudood) Allah swt itu.
Maka barulah Allah swt memberi khabar-khabar suka kepada orang-orang itu. Tindakan
perlawanan atau kerusuhan apapun yang ditimbulkan oleh pihak-pihak lawan tidak bisa
menggoyahkan keimanannya.
Allah swt berfirman, yang merupakan khabar suka bagi orang-orang yang melakukan
perjalanan karena Allah swt, diantaranya yang pertama adalah mereka yang keluar untuk jihad
karena Allah swt, yang sibuk tabligh menyampaikan amanat. Sebab tabligh juga termasuk jihad.
Keduanya, yang keadaan dinegerinya mendapat penekanan dan penganiayaan dari pihak lawan,
7
sehingga ia terpaksa hijrah keluar meninggalkan negerinya. Perbuatan seperti itu juga
merupakan perintah Allah swt. Yakni jika kalian mendapat penekanan dan penganiayaan dari
musuh-musuh disebabkan agama maka hijrahlah kalian ketempat atau kenegeri lain. Sebagian
besar dari anda, berkat kemurahan Pemerintah Germany anda sudah diizinkan tinggal dinegara
ini, karena Pemerintah disini faham bahwa anda tidak bisa tinggal dengan aman dinegeri
kelahiran sendiri. Oleh sebab itu harus selalu diingat, jika anda ingin meraih keridhaan Allah
swt, jika anda ingin menjadi Ahmady sejati, jika anda ingin menyaksikan anak keturunan anda
mempunyai ikatan erat lahir bathin untuk menjaga nama baik Jema’at Ilahi ini, anda harus
menjadi orang-orang mukmin yang memenuhi hak kewajiban ibadah, menunjukkan kepatuhan
dan keta’atan melalui ruku dan sujud dihadapan Allah swt. Harus banyak melakukan kebaikan
bahkan menjadi penyebar kebaikan itu ditengah-tengah masyarakat. Anda harus menjauhkan diri
dari keburukan-keburukan dan menjadi penganjur masyarakat untuk menjauhkan diri dari
keburukan-keburukan itu. Dan sedapat mungkin harus menjadi pengamal semua hukum-hukum
Allah swt. Dan menjadi penasihat yang berjaya bagi anak-anak keturunan anda agar mereka
mengamalkan ajaran Islam hakiki. Jika semua perkara itu tidak ada pada diri anda, maka musuhmusuh Islam akan berani mengatakan; Kami tidak tahu-menahu apa ajaran agama kalian, kami
hanya melihat apa yang kalian lakukan. Dengan menyaksikan perbuatan kalian itu kami
menjadikan kalian dan agama kalian sasaran perolokan.
Jangan menjadi para Ahmady yang berghairat namun merusak nama baik Ahmadiyyat
Islam hakiki, melalui amal perbuatan maupun gerak-gerak kalian. Ingatlah selalu kepada
keprihatinan Hazrat Masih Mau’ud a.s., beliau bersabda : “ Janganlah menodai nama kami
dengan mengatas namakan Jema’at kami” Maka setiap orang Ahmady yang ada disini harus
selalu berpikir begini ; Berkat Jema’at Ahmadiya saya telah datang dinegeri ini dan Allah swt
telah memberi kehidupan yang lebih baik kepada saya dan saya bisa menjalani kehidupan
dengan aman dan tenteram disini. Oleh sebab itu saya sangat bersyukur kepada Allah swt atas
karunia-Nya itu, semoga Dia memberi kekuatan untuk menjalani kehidupan dijalan-Nya dan
menjadikan saya mampu meraih keridhaan-Nya, sehingga saya layak untuk memproleh ganjaran
dari pada-Nya.
Allah swt telah memberi kedudukan yang sangat besar terhadap orang-orang Muslim,
sedangkan orang-orang Muslim Ahmady yang telah mendapat karunia bai’at ditangan Hazrat
Imam Zaman, kedudukan mereka lebih tinggi lagi, mereka akan berjuang keras untuk menjaga
dan mempertahankannya. Kedudukan yang telah Tuhan berikan kepada mereka adalah :
ِ ‫ت لِلن‬
‫َّاس‬
ْ ‫ُك ْن تُ ْم َخ ْي َر اَُّم ٍة اُ ْخ ِر َج‬
Artinya : Kamu adalah ummat terbaik, dibangkitkan demi kebaikan
umat manusia (Ali Imran: 111). Allah swt telah menciptakan kamu bukan hanya untuk kebaikan sendiri
namun demi kebaikan orang lain juga. Tanpa menghiraukan siapa dan dari penganut agama atau
kepercayaan apa, sekarang kebaikan dan kemaslahatan insaniyyat sangat erat kaitannya dengan kalian.
Kehormatan yang sangat tinggi ini bukan diperoleh begitu saja tanpa usaha. Akan tetapi sebab-sebabnya
telah diberitahu bahwa : Kamu berkewajipan mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan dan mencegah
orang lain dari keburukan. Jadi, jika kebaikan-kebaikan yang telah Allah swt beritahukan didalam
Alqur’an ini terdapat pada diri kalian dan nampak dikalangan masyarakat Ahmady, barulah kalian
mampu menyalurkan faedahnya kepada orang lain. Dan barulah kehormatan yang telah Tuhan firmankan
itu dapat diperoleh dengan sesungguhnya.
Jadi setiap orang Ahmady harus selalu ingat bahwa hal itu menjadi tanggung jawab yang sangat
besar setelah kita bai’at kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. Adalah tugas kewajiban orang-orang Ahmady
untuk melawan dan menjatuhkan musuh-musuh yang melawan Islam diatas dunia yang mereka lakukan
dengan cara menyebar luaskan benih-benih fitnah dan kebencian terhadap Islam. Menjatuhkan mereka itu
dengan jalan mempromosikan kebaikan dan dengan mengikis habis keburukan, menjatuhkan mereka
dengan meningkatkan mutu ibadah, menjatuhkan mereka dengan jalan meramaikan masjid dengan orangorang yang sujud dan beribadah kepada Allah swt. Jatuhkanlah mereka dengan meningkatkan diri
masing-masing menjadi hamba-hamba Allah swt yang bersyukur, kerana Dia telah memberi taufiq untuk
beriman kepada Imam Zaman. Bersyukurlah kepada Tuhan Yang telah memberi taufiq untuk pergi
menyebar keberbagai negara didunia setelah menghadapi berbagai macam ancaman dan kesulitan
dinegeri kelahiran sendiri. Dengan mengingat hal itu semua anda semua harus berusaha lebih giat
beribadah kepada Allah swt.
8
Sekarang undanglah dunia datang kemesjid dan perlihatkanlah kepada mereka apa hakikat
mesjid dan apa hakikat dari pada menara itu. Undanglah mereka dan beritahu apa hakikat akhlaq yang
luhur itu. Beritahu kepada mereka bagaimana kami menyebar luaskan kebaikan itu dan bagaimana kami
mencegah keburukan itu. Beritahu kepada mereka bagaimna keamanan dunia dapat ditegakkan. Jadi hal
itu semua merupakan tanggung jawab yang sangat besar sekali, yang sekarang telah dibebankan keatas
pundak orang-orang Ahmady. Kepada dunia harus diberitahukan bahwa inilah Islam hakiki yang tengah
diperkembangkan oleh Jema’at Ahmadiyah keseluruh pelosok dunia. Dan demi menyebar luaskannya
setiap Ahmady, lelaki, perempuan, kanak-kanak, pemuda-pemudi telah berjanji untuk mengurbankan
harta dan jiwa-raga mereka. Jika tidak ada perbedaan diantara kita dengan orang-orang Islam umum tentu
kita tidak akan bisa mempertahankan Agama Islam ini.
Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : “ Saya telah berkata berulang kali, secara zahirnya Jema’at
kita dengan Muslim lainnya memang sama saja. Kita juga orang-orang Muslim dan mereka juga
menyebut diri mereka orang-orang Muslim, kita membaca kalimah syahadat, mereka juga membaca
kalimah syahadat yang sama, kita pengikut Kitab Suci Alqur’an mereka juga menda’wakan diri pengikut
Alqur’an. Pendeknya penda’waan kita dengan penda’waan mereka keduanya sama. Akan tetapi Allah
swt tidak senang dengan hanya penda’waan atau pernyataan mulut semata, jika tidak disertai dengan
hakikat (kebenaran), jika tidak ada dalil yang membuktikan pernyataan melalui amal perbuatan dan
perbuahan akhlaq. Jadi, untuk menjadi khairu ummatin (ummat yang paling baik) dan untuk
mempersembahkan ajaran yang hakiki kepada dunia diperlukan bukti nyata secara amaliah dari kita dan
harus mengadakan perobahan pada diri kita. Kita harus meningkatkan mutu ibadah-ibadah kita, harus
meningkatkan akhlaq yang tinggi dan meningkatkan kecintaan dan persaudaraan satu sama lain,
kemudian kita harus menyebar luaskannya ditengah-tengah masyarakat. Untuk itu semoga Allah swt
memberi taufiq kepada kita semua. Amin !
Mesjid kita banyak yang kecil-kecil dan sudah menjadi kebiasaan mengadakan resepsi didalam
mesjid. Dengan menggelar tikar atau carpet makanan-pun dihidangkan diatasnya. Ingatlah, dihari-hari
kemudian cara begini tidak diizinkan. Jika akan mengadakan sesuatu resepsi atau jamuan hendaklah
membuat marqi (tenda) dihalaman, tidak dibenarkan mengadakan jamuan makanan apapun didalam
mesjid. Anda diharap mencatatnya dan dimanapun Jema’at kita berada diseluruh dunia diminta untuk
mencatatnya juga.
Alih Bahasa oleh Hasan Basri dari Audio Urdu
30-12-2009
Download