KAJIAN ETNOBOTANI TANAMAN OBAT OLEH MASYARAKAT DESA KERTAMUKTI KECAMATAN CIPATAT KABUPATEN BANDUNG BARAT Amalianneisha R.A.P. NIM 125040177. Pembimbing : Dra. Hj. Lilis Suhaerah, M. Kes., Drs. Otang Hidayat, M. Pd. ABSTRAK Pemanfaatan tanaman obat oleh masyarakat Desa Kertamukti masih dipertahankan, dimana hal tersebut pada umumnya diturunkan dari generasi satu ke generasi berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan jenis tanaman obat oleh masyarakat Desa Kertamukti, meliputi data jenis-jenis tanaman obat, bagian yang digunakan, cara pengolahan, cara memperoleh, serta manfaat dan khasiat dari jenis tanaman obat yang dimanfaatkan masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan April-Juni 2016. Lokasi Penelitian berada di Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan metode survei ekspolratif dan Participatory Rural Appraisal, dengan teknik pengumpulan data yaitu survey, wawancara, observasi dan identifikasi, dokumentasi. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, masyarakat Desa Kertamukti memanfaatkan 90 spesies tanaman obat yang berasal dari 44 famili. Jenis tanaman obat paling banyak berasal dari famili Zingiberaceae yaitu sebanyak 10 spesies (11,11%). Spesies tanaman obat yang paling banyak dimanfaatkan masyarakat adalah jahe (57,50%), sirih (55,00%), koneng temen (50,00%), jambu biji (37,50%), kumis kucing (37,50%). Berdasarkan kelompok habitus, spesies tanaman obat paling banyak memiliki habitus berupa herba (29 spesies tanaman/32,20%). Bagian dari tanaman obat yang paling banyak digunakan adalah bagian daun (51 spesies tanaman/49,00%). Cara pengolahan tanaman obat yang paling banyak dilakukan adalah dengan cara direbus (52 spesies tanaman/41,60%). Cara memperoleh tanaman obat yang paling banyak dilakukan dengan cara menanam di perkarangan rumah atau di kebun (69 spesies tanaman/71,90%). Jumlah spesies tanaman obat paling banyak dimanfaatkan untuk mengatasi hipertensi/darah tinggi (17 spesies tanaman obat/18,90%). Pengetahuan mengenai pemanfaatan tanaman obat paling banyak diperoleh masyarakat dari leluhur/nenek moyang (50 orang/62,50%). Kata kunci : Etnobotani, Tanaman Obat, Desa Kertamukti. vi