SIMBOLISASI GAYA HIDUP DALAM IKLAN (Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Iklan Televisi (TVC) Frisian Flag versi “Berubah untuk Maju”) ~ Cindy Permata Sari (44305010032) ~ Bab I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Periklanan sampai saat ini masih memiliki peran penting dalam bisnis modern. Setiap perusahaan ingin memenangkan kompetisi bisnis dengan mengandalkan iklan untuk mengenalkan atau memasarkan produk mereka. Dengan mengandalkan iklan suatu perusahaan dapat terhubung dengan masyarakat luas, khususnya konsumen. Selain bagian dari pemasaran suatu produk, periklanan juga merupakan suatu bentuk aktivitas komunikasi. Dilihat dari sisi komunikasi penyampaian unsur pesan tergantung dari khalayak sasaran yang dituju dan melalui media apa sebaiknya iklan itu disampaikan. Sebagai suatu bentuk aktivitas komunikasi, periklanan menjalankan perannya sebagai penyampai informasi pada konsumen perihal kualitas, ciri, dan keunggulan produk. Disamping beberapa fungsi sekunder tersebut, iklan memiliki fungsi primer yaitu melakukan persuasi agar produk tersebut dibeli oleh konsumen. Persuasi yang disajikan dalam iklan adalah berupa pesan yang dirancang sedemikian rupa sehingga khalayak sasaran tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Aaker dan Myers menegaskan, persuasivitas iklan sering dikembangkan dengan menstimulasi tanda dan simbol yang berkaitan dengan emosi, seperti rasa cemas, cinta, partriotisme, seks, hasrat, humor, dan sejenisnya.1 1 M. Jamiluddin Ritonga, Tipologi Pesan Persuasif, (Jakarta : PT Indeks, 2004), hal.57 1 SIMBOLISASI GAYA HIDUP DALAM IKLAN (Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Iklan Televisi (TVC) Frisian Flag versi “Berubah untuk Maju”) ~ Cindy Permata Sari (44305010032) ~ Melalui bentuk pesan persuasi yang disampaikan, iklan berfungsi untuk mendorong calon konsumen menggunakan suatu produk dengan menangkap tanda-tanda yang disampaikan dalam pesan iklan. Dan dalam upaya menjalankan fungsi iklan tersebut, pengiklan harus melibatkan suatu proses makna, dimana pengiklan tidak hanya harus mempertimbangkan berbagai atribut kualitas dari suatu produk untuk diiklankan, melainkan juga bagaimana pembuat iklan dapat membuat suatu produk menjadi sesuatu yang bermakna bagi calon konsumen, dengan sedapat mungkin makna yang disampaikan melalui pesan iklan mengena dalam benak calon konsumen dan bermakna sesuatu, yang dekat dengan sudut pandang banyak orang. Produk yang pada awalnya tidak memiliki makna, pasti diberi nilai oleh orang atau objek yang telah memiliki nilai bagi kita, misalnya yang telah bermakna.2 Dengan pesan persuasi yang di sampaikan oleh pembuat iklan selalu terkandung sebuah makna di baliknya. Makna yang diberikan kepada suatu produk melalui iklan, ditanamkan untuk mengkomunikasikan sebuah informasi, menciptakan kesadaran, mengembangkan citra serta mengubah sikap calon konsumen terhadap suatu produk agar berperilaku sesuai keinginan pengiklan. Citra yang ditanamkan/dikembangkan pada sebuah merek dengan berbagai tanda dan makna dalam sebuah iklan bertujuan agar terciptanya ikatan antara konsumen dengan suatu merek. Dalam mengembangkan sebuah citra, diperlukan pesan persuasi yang sarat dengan berbagai tanda yang digunakan sebagai daya tarik dalam iklan, saat ini konsumen lebih banyak tertarik dengan 2 Judith Williamson, Decoding Advertisement,,Membedah Ideologi dan Makna dalam Periklanan, Yogyakarta & Bandung : Jalasutra, 2007, hal.35 2 SIMBOLISASI GAYA HIDUP DALAM IKLAN (Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Iklan Televisi (TVC) Frisian Flag versi “Berubah untuk Maju”) ~ Cindy Permata Sari (44305010032) ~ tanda-tanda yang disajikan dalam iklan. Didalam iklan tanda-tanda digunakan secara aktif dan dinamis, sehingga orang tidak lagi membeli produk untuk pemenuhan kebutuhan (need), melainkan membeli makna-makna simbolik (symbolic meaning), yang menempatkan konsumen didalam struktur komunikasi yang dikonstruksi secara sosial oleh sistem produksi/konsumsi (produser, marketing, iklan) 3. Makna-makna yang disajikan dalam iklan kadang menjadi lebih penting dan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen dibanding dengan aspek fungsional dari produk itu sendiri. Dari berbagai jenis promosi periklanan, yang paling besar dan berpengaruh terhadap masyarakat adalah iklan televisi. Iklan merupakan sebuah bentuk media tontonan bagi masyarakat yang disajikan dalam berbagai tanda, citra dan makna. Citra-citra yang ditawarkan merupakan bentuk acuan nilai dan moral yang dipandang sebagai baik buruk, benar atau salahnya atas citra yang mereka lihat dalam sebuah tontonan tersebut (iklan). Sebagai sebuah bentuk tontonan utama bagi masyarakat konsumer didalam sistem produksi konsumsi. Iklan merupakan suatu bentuk tontonan masyarakat yang dapat menciptakan efek seperti yang ditawarkan dalam iklan. Iklan memperlihatkan relasi sosial dalam kelompok-kelompok masyarakat diantaranya adalah menciptakan citra produk dengan berbagai daya tarik dalam pesannya. Guy Debord mengemukakan tontonan dan citra, secara bersama-sama merumuskan dan mengendalikan relasi simbolik diantara kelompok-kelompok 3 Yasraf A. Piliang, Hipersemiotika : Tafsir Cultural Studies atas Matinya Makna, Yogyakarta : Jalasutra, 2003, hal , 287 3 SIMBOLISASI GAYA HIDUP DALAM IKLAN (Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Iklan Televisi (TVC) Frisian Flag versi “Berubah untuk Maju”) ~ Cindy Permata Sari (44305010032) ~ sosial, baik berupa hubungan kelas, status, atau gaya hidup. 4 Salah satu daya tarik yang disajikan dalam iklan adalah daya tarik dengan mengangkat gaya hidup sebagai persuasinya. Melalui iklan, gaya hidup dikonstruksi dan ditanamkan pada sebuah produk untuk dijadikan sebagai memori publik untuk menciptakan diri konsumen sesuai dengan gaya hidup yang dicitrakan pada produk tersebut. Dengan gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa sebuah iklan yang diciptakan oleh pengiklan tidak hanya sekedar menawarkan sebuah produk, melainkan ada makna-makna yang dibawa, yang merupakan ideologi pengiklan. Dewasa ini, dengan semakin berkembangnya periklanan, iklan mampu meningkatkan efek budaya konsumerisme terhadap masyarakat. Iklan dapat bertransisi dari hanya sekedar berorientasi pada produk yang difokuskan untuk diiklankan, tetapi saat ini iklan bahkan mampu memunculkan sistem nilai baru dan merubah sistem nilai yang sudah ada dalam masyarakat, sebagai contoh seperti yang dikemukakan oleh Widyatama bahwa Terdapat paradigma dalam masyarakat yang mengacu pada iklan. Standar kecantikan seorang perempuan cantik pada tahun 60-an hingga 70-an adalah perempuan yang memiliki kulit tubuh coklat dan rambut yang berombak. Namun persepsi itu sekarang berubah. Dimulai pada tahun 80-an yang dipelopori oleh iklan, standar kecantikan perempuan dirubah. Standar perempuan cantik dewasa ini adalah perempuan yang memiliki kulit putih halus dan berambut panjang lurus.7 Hal tersebut menjelaskan bahwa ternyata iklan dapat memberikan efek yang sedemikian besar, dimana salah satunya adalah efek terhadap masyarakat adalah pola gaya hidup pada masyarakat 4 7 Ibid, hal , 289 http://chairunn45.multiplay.com//jurnal-jurnal/item/7/video_clip_sebagai_Iklan_dalam_Mengkonstruksi_Gaya_Hidup 4 SIMBOLISASI GAYA HIDUP DALAM IKLAN (Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Iklan Televisi (TVC) Frisian Flag versi “Berubah untuk Maju”) ~ Cindy Permata Sari (44305010032) ~ itu sendiri, seperti pola hidup, pola pikir, pola konsumsi, dll. Dengan demikian, iklan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari penciptaan gaya hidup (life style). Iklan menjadi perumus gaya hidup. Gaya hidup dapat dijelaskan sebagai penggunaan waktu, ruang, uang dan barang karakteristik sebuah kelompok masyarakat. Pola-pola tersebut dimuati dengan tanda dan makna simbolik tertentu, yang menciptakan perbedaan (difference) antara satu kelompok dengan kelompok lainnya Simbol-simbol gaya hidup saat ini banyak direfleksikan kedalam iklan sebagai daya tarik dari pesan iklan terhadap sebuah produk yang diiklankan, karna iklan merupakan suatu media tontonan yang dekat dengan masyarakat, media dimana masyarakat yang pada awalnya mengkonsumsi iklan terkait dengan produk yang merupakan sebagai bagian dari kebutuhan masyarakat, yang kemudian tidak hanya sebagai bagian dari tontonan dan terjadinya pembelian akan suatu produk terhadap konsumen, tetapi iklan mulai mengkonstruksi realitas dengan hal-hal yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Citra-citra pun mulai dibangun dalam sebuah iklan dan ditekankan pada produk tersebut. Objek-objek yang dikonstruksi dari sebuah iklan pada akhirnya memainkan peran dalam interaksi sosial dan kehidupan sehari-hari. Untuk itu gaya hidup yang menjadi bagian yang dekat dengan konsumen, disuntikan ke dalam sebuah objek/produk sebagai sebuah citra atas produk tersebut. Walaupun citra yang ditanamkan ke dalam sebuah produk seringkali tidak berhubungan dengan kegunaan produk itu sendiri. Iklan menyediakan pelbagai ‘formula’ bagi emosi selama hubungan antara perasaan dan benda-benda yang sebenarnya hanya didasarkan pada 5 SIMBOLISASI GAYA HIDUP DALAM IKLAN (Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Iklan Televisi (TVC) Frisian Flag versi “Berubah untuk Maju”) ~ Cindy Permata Sari (44305010032) ~ pelbagai diferensiasi—mendapat penerimaan secara individual.8 Produk yang sebenarnya hanya merupakan sebuah benda yang tidak memiliki nilai, ditanamkan nilai-nilai yang dekat dengan kehidupan konsumen yang dapat membangkitkan emosi konsumen.Teknik periklanan adalah mengkorelasikan pelbagai perasaan, suasana hati atau sifat kepada pelbagai objek nyata, menghubungkan benda yang tak dapat diraih dengan benda yang dapat diraih.9 Seiring dengan berkembangnya akan berbagai bentuk gaya hidup seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti mendapati bahwa terdapat sebuah stereotipe yang menyatakan bahwa iklan merupakan satu bentuk media komunikasi yang berperan besar dalam membentuk gaya hidup tersebut. Dalam iklan gaya hidup yang ditampilkan kian banyak dan beragam, hingga mampu mengkonstruksi masyarakat untuk mengikuti gaya hidup seperti yang ditampilkan dalam iklan. Gaya hidup yang direfleksikan kedalam iklan dan yang biasa digunakan sebagai daya tarik terdapat dalam iklan (TVC) Frisian Flag versi ‘berubah untuk maju’ yang digunakan untuk penelitian sebagai objek penelitian untuk dianalisis dimana ide kreatif dan pesan iklan yang ditampilkan merupakan sebuah perangkat tanda-tanda gaya hidup yang terlihat dari adegan per adegan pada pemeran dalam iklan tersebut. Iklan yang menampilkan simbol-simbol gaya hidup masyarakat seperti pada iklan televisi Frisian Flag sangat menarik bagi peneliti. Ketertarikan tersebut dikuatkan dengan kenyataan bahwa ternyata iklan sebagai media elektronik 8 9 Williamson, Op.cit, hal.34 Ibid 6 SIMBOLISASI GAYA HIDUP DALAM IKLAN (Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Iklan Televisi (TVC) Frisian Flag versi “Berubah untuk Maju”) ~ Cindy Permata Sari (44305010032) ~ dipandang sebagai media yang mengkonstruksi atau membentuk gaya hidup pada masyarakat, yang justru dalam iklan ini menampilkan simbol-simbol gaya hidup yang kurang baik. Gaya hidup yang dalam konteks ini negatif di tampilkan dalam iklan ini dengan pesan iklan berupa ajakan untuk melakukan perubahan terhadap hal tersebut. Sementara dilihat dari sisi yang berbeda, simbol-simbol gaya hidup yang ditampilkan dalam iklan tersebut memberikan efek atau dampak dari iklan yang dengan citra-citranya menawarkan keinginan yang tak bisa dipenuhi, dan gaya hidup yang ditawarkan oleh sebuah iklan telah mengiurkan masyarakat konsumen untuk mengadopsi gaya hidup seperti yang selalu hadir hampir disetiap iklan komersial dan hal tersebut telah merambah kedalam bagian kehidupan masyarakat saat ini. Ketertarikan peneliti terhadap iklan TVC Frisian Flag versi ‘Berubah untuk maju’ berdasarkan berbagai hal yang disebutkan diatas, yang membawa peneliti ingin mengkaji beberapa kemungkinan mengenai penggunaan tanda dan makna yang berkaitan dengan gaya hidup seperti yang ditampilkan dalam iklan tersebut, untuk kemudian didapatkan tanda-tanda dan makna pada simbolisasi gaya hidup dalam iklan TVC Frisian Flag versi ‘Berubah untuk maju’ tersebut. 1.2. Perumusan Masalah Penelitian ini akan memfokuskan pada pokok permasalahan sebagai berikut : a. Tanda-tanda apa saja yang digunakan dan makna apa saja yang terbentuk dalam iklan Frisian Flag versi ’berubah untuk maju’? 7 SIMBOLISASI GAYA HIDUP DALAM IKLAN (Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Iklan Televisi (TVC) Frisian Flag versi “Berubah untuk Maju”) ~ Cindy Permata Sari (44305010032) ~ b. Bagaimana simbolisasi gaya hidup dalam iklan Frisian Flag versi ’berubah untuk Maju’? c. Ideologi apa yang terdapat dibalik penggunaan tanda-tanda dalam simbolisasi gaya hidup dalam iklan Frisian Flag versi ’berubah untuk Maju’? 1.3. Tujuan Penelitian Dengan melihat pokok permasalahan tersebut diatas, maka didapatkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui tanda-tanda apa saja yang digunakan dan makna apa saja yang terbentuk dalam iklan Frisian Flag versi ’berubah untuk maju’? b. Untuk mengetahui bagaimana simbolisasi gaya hidup dalam iklan Frisian Flag versi ’berubah untuk Maju’? c. Untuk mengetahui ideologi apa yang terdapat dibalik penggunaan tanda-tanda dalam simbolisasi gaya hidup dalam iklan Frisian Flag versi ’berubah untuk Maju’? 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian yang berupaya membongkar tanda dan makna yang berkaitan dengan simbolisasi gaya hidup yang ditampilkan dalam iklan televisi (TVC) Frisian Flag versi ”berubah untuk Maju” ini diharapkan akan dapat memberi manfaat-manfaat, yang antara lain: 8 SIMBOLISASI GAYA HIDUP DALAM IKLAN (Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Iklan Televisi (TVC) Frisian Flag versi “Berubah untuk Maju”) ~ Cindy Permata Sari (44305010032) ~ 1.4.1. Manfaat Akademis 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah jenis penelitian pada ilmu komunikasi khususnya bidang studi periklanan terhadap penelitian yang menjadikan iklan sebagai objek kajian dengan pendekatan semiotika, dan dapat membantu akademisi memahami pesan-pesan iklan dilihat dari aspek yang berbeda, yang dalam hal ini terkait dengan gaya hidup yang menjadi objek penelitian oleh peneliti. 2. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai penelitian yang mengangkat fenomena sosial khususnya gaya hidup yang terus berkembang dalam masyarakat. 1.4.2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pemikiran bagi pengiklan atau biro iklan dalam menciptakan iklan dan pesan-pesannya terutama yang menggunakan gaya hidup sebagai daya tariknya, dengan harapan bahwa iklan-iklan dengan pencitraan gaya hidup sebagai daya tarik, tidak selalu menekankan pada stereotyp-stereotype untuk mengadopsi gaya hidup yang cenderung dapat merubah tatanan sosial dan masyarakat, hingga menghilangkan nilai-nilai yang seharusnya dipertahankan. b. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi industri periklanan khususnya televisi yang menayangkan iklan yang menarik perhatian dan lebih berguna bagi khalayak luas. 9