BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sungai

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sungai Serayu adalah salah satu obyek wisata alam yang terdapat di
Propinsi Jawa Tengah. Sungai yang berhulu di dataran tinggi Dieng dan memiliki
panjang sekitar 30 km ini, melintasi lima daerah kabupaten, di antaranya
Wonosobo, Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas, dan Cilacap. Sungai yang
bermuara di Samudera Hindia ini, mempunyai lebar sekitar 12-25 m. Sungai
Serayu memiliki panorama alam yang indah, tebing-tebing unik yang menjorok
ketengah sungai serta berbagai jenis bebatuan yang menonjol. Hamparan sawah
dan kebun penduduk yang rimbun dan menghijau menambah nilai plus tersendiri
di aliran Sungai Serayu.
Disamping sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat, Sungai Serayu
juga dijadikan tempat olahraga pemacu adrenalin, yaitu arung jeram. Dimulai
pada tahun 1997, Sungai Serayu pernah dijadikan sebagai tempat perlombaan
olahraga arung jeram tingkat nasional. Berawal dari itulah kemudian keberadaan
sungai ini menjadi semakin terkenal sebagai tempat olahraga arung jeram.
Medan pengarungan sungai serayu tergolong unik dan menantang.
Mengenai tingkat kesulitan arung jeram ini bervariasi, mulai dari grade dua
sampai grade empat dengan jumlah jeram sebanyak 30 jeram. Pada grade yang
1 lebih rendah tingkat kesulitan yang ada masih relatif mudah namun pada grade
yang makin tinggi tingkat kesulitan yang harus dilalui pun semakin berat. Namun,
makin tinggi tingkat kesulitannya justru makin mengasyikkan dan menarik.
Selain itu, menurut Direktur Bannyu Woong Adventure Banjarnegara,
Ahmad Fajar, selaku pengelola arung jeram Serayu "Lokasi arung jeram Sungai
Serayu memang berbeda dengan daerah lain karena berada di dekat jalan raya.
Kalau di daerah lain, lokasinya cukup jauh dari jalan raya. Inilah salah satu
keunggulan dari sungai serayu, selain grade nya yang bervariasi dan
pemandangannya yang menarik”.
Serayu Adventure Indonesia adalah suatu perusahaan yang bergerak di
sektor pariwisata khususnya wisata minat khusus arung jeram Sungai Serayu,
dengan memadukan konsep petualangan dan entertaiment. Serayu Adventure
Indonesia didirikan pada tahun 2006. Pada tahunnya, Serayu Adventure Indonesia
merupakan satu-satunya operator arung jeram sungai serayu yang memiliki ijin
resmi dan berasuransi serta memiliki guide-guide yang profesional.
Serayu Adventure Indonesia terletak Desa Singomerto, Kecamatan
Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Lokasinya persis di pinggiran
Sungai Serayu Banjarnegara, lebih tepatnya sebelah selatan Sungai Serayu
Banjarnegara. Layanan utama Serayu Adventure Indonesia berupa arung jeram
(rafting) di Sungai Serayu Banjarnegara. Mereka menyediakan jasa pemandu dan
juga peralatan arung jeram dengan standar internasional bagi siapa saja yang
2 ingin melakukan arung jeram di Sungai Serayu. Selain arung jeram, Serayu
Adventure Indonesia juga menyediakan layanan lain seperti river camp, outbound
training, paintball game, dan persewaan traditional cottage.
Sampai pertengahan tahun 2009, Serayu Adventure Indonesia merupakan
satu-satunya operator arung jeram Sungai Serayu Banjarnegara. Praktis dengan
demikian, Serayu Adventure Indonesia memonopoli pangsa pasar arung jeram
Sungai Serayu Banjarnegara. Namun pada pertengahan tahun 2009, lahirlah
Bannyu Woong Adventure Banjarnegara. Perintis Serayu Adventure Indonesia
yang base camp nya di selatan Sungai Serayu keluar dari Serayu Adventure
Indonesia dan membuat baru di utara Sungai Serayu dengan nama Bannyu
Woong Adventure Banjarnegara. Dengan lahirnya Bannyu Woong Adventure
Banjarnegara, dengan demikian Serayu Adventure Indonesia kini memiliki
pesaing diindustri bisnis yang sama, yaitu operator arung jeram Sungai Serayu
Banjarnegara.
Bannyu Woong Adventure Banjarnegara sendiri merupakan bagian dari
sebuah kawasan resort dengan konsep alam terbuka. Resort itu bernama The
Pinggiran Kali Serayu atau lebih dikenal dengan nama The Pikas. Bannyu Woong
Adventure Banjarnegara merupakan salah satu bagian dari unit usaha The Pikas,
yaitu unit usaha yang menangani operator untuk arung jeram. Walaupun
demikian, susunan manajemennya berbeda dengan resort tersebut.
3 Bannyu Woong Adventure Banjarnegara terletak di desa Kutayasa,
Kecamatan Madukara, Banjarnegara. Letaknya persis di pinggiran Sungai Serayu
atau sebelah utara dari Serayu Adventure Indonesia dan hanya dibatasi oleh
Sungai Serayu. Bannyu Woong Adventure Banjarnegara mempunyai layanan
yang sama dengan Serayu Adventure Indonesia, yaitu mempunyai layanan utama
sebagai operator atau penyedia jasa arung jeram Sungai Serayu Banjarnegara.
Selain itu juga mempunyai layanan pendukung seperti seperti river camp,
outbound training, paintball game, dan persewaan traditional cottage yang
termasuk dalam kawasan resort The Pikas.
Menurut Direktur Bannyu Woong Adventure Banjarnegara, Ahmad Fajar,
Bannyu Woong Adventure Banjarnegara memiliki beberapa keunggulan, antara
lain tempat yang masih alami dan berada persis ditepi Sungai Serayu, area parkir
luas, dan memiliki jaringan kerjasama dengan Tour & Travel se- Jateng DIY.
Selain itu juga masih ada keunggulan lainnya berupa paket-paket yang ditawarkan
kompetitif. Tidak hanya itu, Bannyu Woong Adventure Banjarnegara juga
memiliki area base camp yang cukup luas sehingga mendukung untuk acara
dengan skala besar. (Wawancara tanggal 15 Maret 2012)
Jarak antara Serayu Adventure Indonesia dan Bannyu Woong Adventure
Banjarnegara yang hanya dibatasi oleh Sungai Serayu membuat persaingan bisnis
untuk memperebutkan konsumen semakin sengit. Mereka berlomba-lomba untuk
saling menjadi yang superior dalam hal operator arung jeram di Sungai Serayu
4 Banjarnegara. Apalagi layanan yang ditawarkan oleh Bannyu Woong Adventure
Banjarnegara terhitung hampir sama dengan layanan yang ditawarkan oleh
Serayu Adventure Indonesia. Mereka saling berlomba mempromosikan
tempatnya masing-masing.
Persaingan terdapat dari suatu industri yang mengejar pasar sasaran yang
sama. Strategi bersaing meliputi penentuan posisi dalam suatu untuk
memaksimalkan nilai kemampuan yang membedakannya dengan para pesaing,
karena aspek yang sangat penting dalam perumusan strategi bersaing adalah
analisis pesaing, yang mana sasarannya adalah pengembangan profit, sifat dan
sukses dari akibat kemungkinan perubahan strategi yang dapat dilakukan oleh
tiap-tiap pesaing.
Sebagai pendatang baru yang notabennya adalah pesaing di industri bisnis
arung jeram Sungai Serayu, Bannyu Woong Adventure Banjarnegara dituntut
untuk lebih giat mempromosikan usahanya. Bannyu Woong Adventure
Banjarnegara harus jeli menentukan strategi promosi yang akan dilakukan.
Promosi itu sendiri adalah Koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak
penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual
barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan (Morissan, 2007:13).
Promosi yang dilakukan oleh Bannyu Woong Adventure Banjarnegara
meliputi penyebaran brosur, pemasangan sign system, mengikuti pameran lokal
dan nasional, promosi melalui media internet (web, youtube, social netwok, dll),
5 sponsorship, kegiatan fun rufting bersama media cetak & elektronik setiap bulan,
dan masih banyak lagi promosi lainnya antara lain sphonshorship, spanduk, dan
lain sebagainya.
Pada tahun 2011, target pengunjung yang diinginkan adalah 4000 orang.
Dimana hal ini mengalami peningkatan target pengunjung pada tahun 2010 yaitu
diangka 3500 pengunjung. Pada tahun 2010 target tersebut tercapai dengan raihan
angka pengunjung 3095 orang. Melihat animo masyarakat serta pangsa pasar
yang masih luas, pada tahun 2011 Bannyu Woong Adventure Banjarnegara
meningkatkan target pengunjungnya.
Tidak percuma Bannyu Woong Adventure Banjarnegara melakukan
kegiatan promosi. Data menunjukan bahwa jumlah pengunjung arung jeram
Sungai Serayu mengalami peningkatan. Data juga menunjukan tingkat
pengunjung arung jeram Bannyu Woong Adventure Banjarnegara telah
melampaui target yang ingin dicapai. Jumlah pengunjung yang dicapai pada tahun
2011 juga melampaui raihan jumlah pengunjung dari Serayu Adventure
Indonesia. Berikut ini data pengunjung arung jeram Sungai Serayu Banjarnegara.
Tabel 1
Bulan
Bannyu Woong Adventure
Serayu Adventure Indonesia
Banjarnegara
Januari
564
301
Februari
507
400
6 Maret
632
575
April
391
325
Mei
277
250
Juni
170
180
Juli
564
508
Agustus
50
62
September
514
409
Oktober
357
356
November
186
200
Desember
772
512
Total
4984
4078
Data pengunjung arung jeram Bannyu Woong Adventure Banjarnegara dan
Serayu Adventure Indonesia tahun 2011. (Sumber : Data Bagian Pemasaran
Bannyu Woong Adventure Banjarnegara & Serayu Adventure Indonesia)
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah pengunjung
Bannyu Woong Adventure Banjarnegara telah melampaui target pengunjung yang
ingin dicapai. Hal ini juga menandakan bahwa jumlah pengunjung mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dari raihan jumlah pengunjung tahun 2010.
Selain itu, walaupun usianya terbilang lebih muda, Bannyu Woong Adventure
Banjarnegara berhasil menjaring jumlah pengunjung lebih banyak dari pada
7 Serayu Adventure Indonesia yang merupakan pelopor operator arung jeram di
Sungai Serayu Banjarnegara.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil suatu rumusan
masalah yaitu “Bagaimana Strategi Promosi Bannyu Woong Adventure
Banjarnegara dalam rangka meningkatkan jumlah pengunjung arung jeram sungai
Serayu tahun 2011?”
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mendiskripsikan Bagaimana Strategi Promosi Bannyu Woong
Adventure Banjarnegara dalam rangka meningkatkan jumlah pengunjung arung
jeram sungai Serayu tahun 2011.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian teori komunikasi
tentang promosi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat menjadi sarana pengembangan berfikir ilmiah dan rasional
dalam rangka mengkaji lebih dalam tentang strategi.
8 b. Bagi masyarakat
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi
dalam
merumuskan
kebijakan
strategi
promosi
agar
bisa
memenangkan persaingan bisnis.
E. KERANGKA TEORI
1. Strategi Promosi
Berbicara mengenai promosi tidaklah asing bagi kita pada saat ini. Setiap
hari kita bisa melihat berbagai macam bentuk promosi disekitar kita, baik itu
berupa iklan, event ataupun yang lainnya. Hal ini bisa dipahami karena setiap
perusahaan berusaha mempromosikan produk mereka masing-masing dengan
menggunakan media dan dimanapun tempatnya. Promosi sendiri merupakan salah
atu unsur dari marketing mix, yang bila disebutkan satu-persatu unsur dari
marketing mix berupa product, price, place, dan promotion.
Promosi sangat penting dijalankan oleh perusahaan dalam memasarkan
produk atau jasanya. Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk
memberitahu dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan. Semakin
ketatnya persaingan antar perusahaan dewasa ini maka perusahaan perlu
melakukan usaha-usaha untuk menghadapi persaingan tersebut. Untuk itulah
dilakukan aktifitas promosi sebagai bentuk komunikasi yang memberikan
informasi kepada masyarakat, sebagai dasar pengembangan kegiatan promosi
adalah komunikasi. Promosi itu sendiri adalah pengkomunikasian informasi
9 antara penjual dan pembeli potensial atau pihak-pihak lainnya dalam saluran
distribusi guna mempengaruhi sikap dan perilaku (Henry Simamora, 2000:754).
Dalam melakukan kegiatan promosi diperlukan strategi-strategi yang tepat
agar kegiatan promosi yang dilakukan dapat mencapai target. Strategi tersebut
diperankan sebagai petunjuk jalan yang berfungsi mengarahkan seseorang agar
dapat mencapai tujuan sesuai dengan target yang diharapakan. Secara singkat
dapat dinyatakan bahwa strategi adalah keseluruhan tindakan yang ditempuh oleh
sebuah organisasi untuk mencapai sasaran-sasarannya (Winardi, 1989:46).
Strategi Pomosi adalah perencanaan, implementasi, dan pengendalian
komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya
(Cravens, 1998:7)). Strategi promosi tediri dari perencanaan, implementasi dan
pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen. Setiap
strategi yang dilaksanakan berbeda-beda, namun pada dasarnya memiliki tujuan
yang sama, yaitu mempromosikan produk atau jasa kepada konsumen agar
konsumen tersebut memanfaatkan produk atau jasa yang ditawarkan.
Bagaimanapun juga kegiatan promosi dilakukan melalui berbagai macam
tahap
dan
pertimbangan.
Perencanaan
kegiatan
promosi
harus
mempertimbangkan beberapa aspek, guna mendapatkan strategi yang jitu agar
tujuan dari promosi sendiri sesuai keinginan. Strategi merupakan sebuah langkah
yang kongkrit yang harus ditempuh agar sasaran dan target dapat tercapai. Dalam
memilih strategi apa yang tepat, perlu adanya pertimbangan dengan
10 mempertimbangkan berbagai hal seperti lingkungan eksternal dan lingkungan
internal.
Pada hakikatnya, strategi merupakan sebuah taktik operasional dari
perencanaan dan manajemen suatu perusahaan dalam upayanya untuk mencapai
sasaran dan tujuannya. Biasanya dalam menentukan strategi dilihat dari berbagai
aspek yang mendukung, seperti aspek demografis, geografis, perilaku dan
karakteristik target di masing-masing wilayah. Dalam rangka kegiatan promosi,
diperlukan strategi-strategi yang tepat agar kegiatan promosi yang dilakukan
dapat mencapai target. Dalam hal promosi yang terdapat persaingan, aspek-aspek
daripada pesaing penting sekali untuk digali. Hal ini mutlak dilakukan agar dalam
proses pererencanaan program promosi menjadi lebih mudah dan bisa menjadi
tolak ukur dan pembanding yang tepat dalam menentkan promosi.
Seperti yang sudah disinggung diatas, promosi harus memiliki strategi
yang
jitu.
Kegiatan
promosi
memiliki
beberapa
aspek
yang
harus
dipertimbangkan agar jalannya kegiatan promosi mendapatkan hasil yang
diinginkan. Aspek tersebut harus benar-benar digali secara mendalam agar dalam
prosesnya kegiatan promosi tidak mengalami kesalahan yang fatal. Menurut
Kotler dan Susanto (2001:778), ada beberapa tahapan atau aspek-aspek yang
harus dilakukan dalam mengembangkan program promosi. Beberapa tahapan
tersebut antara lain :
11 1. Mengidentifikasi target audiens
Menurut Kotler dan Susanto (1984:82), komunikasi pemasaran harus
dimulai denga audience sasaran yag jelas. Audiens dapat berupa individu,
kelompok, publik tertentu atau publik umum. Dalam proses kegiatan promosi,
komunikator pemasaran harus jelas dalam menentukan siapa target audiens
yang akan dijadikan target utama dari proses promosi. Hal ini mutlak
dilakukan sedari awal mengingat jika sampai salah menentukan target audiens
maka hasil yang dicapai dari kegiatan promosi akan sia-sia karena tidak tepat
sasaran. Audiens yang tepat mungkin menjadi
calon pembeli potensial
produk perusahaan, pemakai sekarang, pengambil keputusan, atau orang yang
berpengaruh. Audiens juga dapat mempengaruhi keputusan komunikator
pemasaran mengenai apa yang harus dilakukan, bagaimana mengatakan,
kapan dan dimana harus dilaksanakan dan siapa yang mengatakannya.
Audiens dapat berupa individu, kelompok, publik tertentu ataupun publik
umum. Penentuan target audiens dapat ditentukan dalam beberapa
pengelompokan guna memudahkan dan agar lebih spesifik. Pengelompokan
dilakukan menurut berbagai aspek, antara lain aspek demografis, geografis,
standar ekonomi sosial (SES) serta psikografis.
2. Menentukan tujuan komunikasi
Setelah audiens sasaran teridentifikasi, komunikator pemasaran harus
memutuskan tanggapan audiens yang diharapkan, adalah tanggapan terakhir
12 pembelian oleh konsumen. Namun perilaku pembelian merupakan hasil akhir
dari proses pengambilan keputusan konsumen yang panjang. Komunikator
pemasaran perlu tahu dimana sasaran sekarang dan kesituasi apa audiens perlu
diarahkan. Komunikator pemasaran dapat mencari respon kognitif, afektif,
serta tindakan dari audiens sasaran, yaitu dengan cara memasukan sesuatu
kedalam pikiran konsumen, mengubah sikap konsumen, dan membuat
konsumen bertindak. Tujuan komunikasi secara umum adalah untuk mencapai
sejumlah perubahan seperti, perubahan pengetahuan, perubahan sikap,
perubahan perilaku dan perubahan masyarakat (Soemanagara, 2006 : 3).
3. Merancang pesan
Philip Kotler mengatakan bahwa pesan yang baik adalah pesan yang
mampu memberikan perhatian, menarik, membangkitkan keinginan, dan
menghasilkan tindakan atau populer dengan insilah AIDA (Koler, 2001:784).
Konsep AIDA sebisa mungkin harus diaplikasikan dalam proses merancang
pesan. AIDA sendiri merupakan formula agar pesan menjadi lebih baik.
AIDA adalah attention-A, interest-I, desire-D, action-A. Pesan yang disusun
hendaknya mendapatkan perhatian, menarik minat, membangkitkan keinginan
dan menghasilkan tindakan. Proses perumusan pesan, dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu :
a. Apa yang dikatakan (isi pesan)
b. Bagaimana mengatakan secara logis (struktur pesan)
13 c. Bagaimana mengatakan secara simbolis (formal pesan)
4. Memilih saluran komunikasi
Komunikator pemasaran hendaknya memilih saluran komunikasi yang
paling efektif guna diterapkan dalam kegiatan promosi dalam rangka
menyampaikan pesan. Hal ini diperlukan agar pesan yang disampikan tepat
sasaran dan menjadi efektif sampai kepada konsumen. Saluran komunikasi
terdiri dari dua jenis, yaitu komunikasi personal dan komunikasi non personal
(Candra, 2008:172-173). Rinciannya adalah sebagai berikut :
a. Saluran komunikasi personal, terdiri atas dua atau lebih orang yang
saling berkomunikasi secara langsung, baik dengan tatap muka,
melalui telepon, melaui email. Saluran komunikasi personal
memperoleh efektifitas lewat kesempatan memberikan presentasi
dan umpan balik sendiri.
b. Saluran komunikasi non personal yang merupakan penyampaian
pesan tanpa kontak personal atau interaksi. Saluran ini meliputi
media yang digunakan untuk mendkung kegiatan periklanan, dapat
dibagi menjadi empat bagian utama, antara lain :
1. Media cetak, seperti surat kabar, majalah,
2. Media elektronik, seperti televisi, radio
3. Media luar ruang, seperti billboard, baliho, poster, spanduk
dan lain sebagainya
14 4. Media lini bawah, seperti pameran, direct mail, leaflet
5. Mengalokasikan total anggaran promosi
Berbicara tentang uang sangatlah sulit dan merepotkan. Anggaran
benar-benar harus dialokasikan dengan sebaik-baiknya. Apalagi anggaran
tidak bisa benar-benar ditentukan besarannya secara pasti karena anggaran
promosi sangat ditentukan oleh beberapa faktor antara lain faktor angresifitas
promosi dari pesaing dan jenis produk, erta cakupan wilayah promosi. Oleh
karena itu anggaran promosi harus diperhitungkan secermat mungkin.
Menurut Munandar, anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara
sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam
unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu
yang akan datang (Munandar, 1997:45).
6. Memutuskan mengenai bauran promosi
Menurut Kotler dan Keller, bauran promosi terdiri dari 8 model
komunikasi utama, yang terdiri dari Periklanan, Promosi penjualan, Acara dan
pengalaman, Hubungan masyarakat dan publisitas, Pemasaran langsung,
Pemasaran interaktif, Pemasaran dari mulut ke mulut, Penjualan personal.
(Kotler
dan
Keller,2009:174).
Perusahaan
atau
organisasi
dapat
menggunakan tema berita yang berbeda pada masing-masing kegiatan
promosinya, sehingga perusahaan atau organisasi tersebut dapat menggunakan
salah satu atau kombinasi dari bauran promosi, apakah melalui periklanan,
15 penjualan perorangan, promosi penjualan atau hubungan masyarakat dan lainlain. Hal ini bisa disesuaikan dengan target audiens yang akan disasar dimana
komuikator pemasar bisa menilai dan menentukan menggunakan bauran
promosi yang mana yang sekiranya dirasa paling efektif untuk menjangkau
sasaran serta kekuatan iaya operasional promosi.
7. Mengukur hasil promosi
Suatu kegiatan promosi dapat dikatakan efektif, apabila tujuan dari
kegiatan promosi tersebut dapat tercapai atau terlaksana. Hal itu dapat
diketahui dari pengukuran hasil promosi, perusahaan bisa menilai sejauh
mana program promosinya berjalan, apakah berhasil atau tidak. Hal ini bisa
menjadi bahan evaluasi kedepannya agar selanjutnya bisa menentukan
langkah-langkah
yang
sekiranya
bisa
untuk
memperbaiki
program
promosinya.
8. Mengukur dan mengelola komunikasi yang terintegrasi
Setelah dilakukan pengukuran efektivitas, ada kemungkinan diadakan
perubahan rencana pada bauran promosi, media, berita, anggaran promosi,
atau cara pengalokasian anggaran tersebut. Perusahaan atau organisasi harus
memperhatikan kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat untuk menghindari
kesalahan yang sama di masa depan. Banyak perusahaan masih sangat
mengandalkan satu atau dua alat komunikasi untuk mencapai tujuan
komunikasinya. Praktik ini terus berlangsung, meski sekarang ini terjadi
16 disintegrasi dari pasar massal ke banayak pasar kecil, masing-masing
memerlukan pendekatan komunikasi tersendiri. Berkembangannya berbagai
jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen. Alat komunikasi, pesan,
dan audiens yang sangat lebih modern.
Tidak ada asap kalau tidak ada api, begitulah perumpamaan yang bisa kita
lihat dari kegiatan promosi. Kegiatan promosi tidaklah ada jika suatu perusahaan
tidak memiliki tujuan. Tujuan pokok dari kegiatan promosi adalah tindakan akhir
yaitu konsumen membeli atau menggunakan produk yang dipromosikan. Fungsi
inilah yang diharapkan dari kegiatan promosi pada umumnya. Akan tetapi, fungsi
daripada promosi tidaklah hanya sebatas itu saja, menurut Terence A. Shimp,
promosi
memiliki
lima
fungsi
yang
sangat
penting
bagi
suatu
perusahaan/lembaga. Kelima fungsi tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Informing (Memberikan Informasi)
Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru,
mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta
memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk
atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya, baik untuk
merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan mengajarkan manfaatmanfaat baru dari merek yang telah ada.
17 2. Persuading (Membujuk)
Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi
pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang
persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan
permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi berupaya
untuk membangun permintaan sekunder, permingtaan bagi merek perusahaan
yang spesifik.
3. Reminding (Mengingatkan)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para
konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan
jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek
pengiklan hadir di benak konsumen. Periklanan lebih jauh didemonstrasikan
untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan mengingatkan para konsumen
yang akhir-akhir ini belum membeli merek yang tersedia dan mengandung
atribut-atribut yang menguntungkan.
4. Adding Value (Menambah nilai)
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai
tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan kualitas,
atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut
benar-benar independen. Promosi yang efektif menyebabkan merek
18 dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul
dari tawaran pesaing.
5. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)
Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu
perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk
perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga
sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif.
Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit waktu
yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek tentang
keistimewaan dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi
atau membuat apa yang dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih
kredibel (Shimp,2000:7).
2. Bauran Promosi (Promotion Mix)
Dalam banyak literatur yang membahas tentang promosi, pasti akan
dijumpai bab tentang bauran promosi (promotion mix). Bauran promosi
merupakan komponen utama dari pada kegiatan promosi atau bisa dikatakan
bahwa bauran promosi merupakan model komunikasi yang bisa dipilih oleh
komunikator pemasaran dalam mengkomunikasikan pesan kepada target
sasarannya. Dalam proses pemilihannya, komunikator pemasaran bisa mengacu
pada bebereapa hal yang berkaitan, seperti dimana, siapa, dan pesan apa yang
akan disampaikan.
19 Menurut Kotler dan Keller, bauran promosi terdiri dari 8 model
komunikasi utama, yang terdiri dari Periklanan, Promosi penjualan, Acara dan
pengalaman, Hubungan masyarakat dan publisitas, Pemasaran langsung,
Pemasaran interaktif, Pemasaran dari mulut ke mulut, Penjualan personal (Kotler
dan Keller,2009:174). Adapun ulasan mengenai macam model komunikasi yang
bisa digunakan oleh komunikator pemasaran menurut Kotler dan Keller adalah
sebagai berikut :
1. Periklanan (Advertising).
Iklan, (advertising) adalah penyajian informasi non-personal tentang
suatu produk, merek, perusahaan atau toko yang dilakukan dengan bayaran
tertentu. Media yang digunakan dalam advertising adalah majalah, surat
kabar, radio, televisi dan sebagainya (Shimp,2003:61). IkIan dapat digunakan
untuk membangun citra jangka panjang sebuah produk atau seketika bisa
mendorong terjadinya penjualan. Secara efisien, iklan mampu menjangkau
calon pembeli walau letaknya berjauhan.
Pada dasarnya tujuan periklanan adalah mengubah atau mempengaruhi
sikap-sikap khalayak. Oleh karena itu, periklanan harus mampu membujuk
khalayak ramai agar berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi
pemasaran perusahaan untuk mencetak penjualan dan keuntungan. Dalam
industri pariwisata, periklanan memiliki tugas penting dalam melancarkan
20 channel yang ditunjuk serta dapat memudahkan kegiatan personal selling
pada masing-masing perantara.
Iklan sangat ditentukan oleh media, yang memang nantinya media
berperan sebagai pencapai serta pembagi pada segmen-segmen khalayak yang
dituju. Adapun pembagian iklan menurut media yang digunakan, sebagai
berikut:
a. Iklan lini atas
Iklan yang sifat medianya lebih universal atau menyeluruh
(massa), dimana lebih pada khalayak banyak yang tidak sling
mengenal satu sama lain dan menerima terpaan pesan iklan yang
serempak. Adapun media yang termasuk kategori lini atas yaitu;
televisi, radio, surat kabar, majalah, tabloid, dan media interaktif
internet.
b. Iklan lini bawah
Iklan dengan menggunakan media yang lebih khusus sebagai
bentuk penyokong (pelengkap) iklan lini atas. Adapun kategori media
yang termasuk iklan lini bawah yaitu poster, spanduk, leaflet, baliho,
point of purchase, dan masih banyak lagi.
2. Promosi Penjualan (Sales promotion).
Promosi penjualan
adalah bentuk
persuasi
langsung
melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diukur untuk merangsang pembelian
21 produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli
pelanggan. Promosi penjualan merupakan kegiatan-kegiatan promosi yang
bersifat khusus, biasanya berjangka pendek yang dilakukan diberbagai tempat
atau titik-titik penjualan (point of sales) atau titik pembelian (point of
purchase) (Jefkins, 1997:151).
Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru,
mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong
pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing,
meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau
mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer. Promosi
penjualan terdiri dari :
a. Promosi konsumen yang berupa sampel, kupon, tawaran uang
kembali, potongan harga, cinderamata, hadiah, pengujian gratis,
garansi, pajangan ditempat pembelian.
b. Promosi perdagangan, berupa potongan harga, dana iklan dan
pajangan, barang gratis.
c. Promosi bisnis dan tenaga penjualan yang berupa pameran, kontes,
dan iklan khusus.
3. Hubungan Masyarakat (Public Relations) dan Publisitas.
Public relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap
22 berbagai kelompok (stakeholders) terhadap perusahaan tersebut. Dalam Frank
Jefkins, Public Relations menurut Institut Humas Inggris (British Institute of
Public Relation) adalah segenap upaya yang terencana dan berkesinambungan
dalam rangka menciptakan dan mempertahankan niat baik dan pengertian
timbal balik antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.
(Jefkins,1997:260)
Fungsi utama humas menurut Uyung Sulaksana (2003:124) dalam
Intergrated Marketing Communications adalah :
a. Hubungan dengan pers: menyajikan berita dan informasi tentang
perusahaan dengan cara sepositif mungkin.
b. Publisitas produk: mensponsori berbagai program yang dapat
mempublikasikan produk tertentu.
c. Komunikasi korporat: meningkatkan kesepahaman organisasi melalui
komunikasi internal dan eksternal.
d. Lobi: menjalin hubungan erat dengan para penentu kebijakan dan
kalangan legislatif untuk mendukung atau justru menggagalkan
peraturan dan undang-undang tertentu.
e. Konseling: memberi saran manajemen tentang isu-isu publik dan
bagaimana perushaan mesti menyikapi serta tentang citra perusahaan.
23 4. Penjualan perseorangan (Personal Selling).
Penjualan langsung (personal selling) adalah persentasi langsung
dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli, dengan maksud
untuk mendapatkan penjualan, menciptakan kesadaran terhadap produk,
menyampaikan informasi, dan meyakinkan konsumen agar mau membeli.
Penjualan langsung memiliki beberapa keistimewaan. Yaitu, para penjual
dapat berinteraksi dengan para pembeli untuk menjawab pertanyaan
pertanyaan
dan
mengatasi
penolakan,
dapat
menargetkan
pembeli,
mempunyai kapasitas untuk mengumpulkan pengetahuan pasar dan
memberikan umpan balik (David W. Cravens 1998 : 77).
Personal selling melibatkan interaksi personal antara seorang pembeli
dengan seorang sales. Personal selling adalah suatu bentuk penyajian secara
lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli
dengan tujuan meningkatkan terwujudnya pejualan produk. Shimp (2003;61).
Aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
a. Prospecting yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan
mereka.
b. Targeting adalah mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi
pembeli.
c. Communicating
yaitu
memberi
perusahaan kepada pelanggan.
24 informasi
mengenai
produk
d. Selling yaitu mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan,
mengatasi penolakan serta menjual produk kepada pelanggan.
e. Servicing yaitu memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada
pelanggan.
f. Information gathering yaitu melakukan riset dan intelijen pasar.
g. Allocating yaitu menentukan pelanggan yang dituju.
5. Pemasaran langsung
Penjualan
secara
personal
mampu
membangun
preferensi,
memberikan keyakinan dan tindakan, konfrontasi personal, menanamkan
kesan yang dalam di hati konsumen sehingga bentuk pemasaran seperti ini
sangat efektif karena keterlibatan langsung konsumen terhadap produk terjadi
secara langsung.. Selain itu direct mail juga mudah dievaluasi hasilnya dengan
cepat.
Menurut Kotler dan Keller (2009:134) yang dimaksud dengan direct
mail atau pemasaran langsung adalah penggunaan saluran langsung konsumen
untuk menjangkau dan mengirimkan barang dan jasa tanpa menggunakan
perantara pemasaran.
Secara umum, bentuk direct marketing memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Non public : pesan diperuntukan bagi orang tertentu
b. Customized : pesan dibuat secara khusus bagi calon klien agar dapat
membujuk.
25 c. Up to date : pesan dapat disiapkan dengan cepat.
d. Interactive : pesan dapat diubah-ubah tergantung respon yang
diterima. (Kotler dan Susanto,2001:800)
Penjualan personal merupakan interaksi antar individu untuk saling
bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai
atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan
dengan pihak lain, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke
tempat pemasaran.
6. Acara dan pengalaman
Acara merupakan kegiatan mengumpulkan pasar sasaran dalam ruang
dan waktu, sebuah pertemuan di mana pengalaman dibuat dan pesan
penjualan dikomunikasikan. Dalam catatan Kotler dan Keller (2009:174)
dijelaskan Acara merupakan kegiatan dan program yang disponsori oleh
perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi
yang berhubungan dengan merek tertentu.
Pemasaran pengalaman tidak hanya mengkomunikasikan fitur dan
manfaat produk, tetapi juga menghubungkan produk atau jasa dengan
pengalaman unik dan menarik. Idenya adalah bukan menjual sesuatu, namun
menunjukan bagaimana sebuah merek dapat memberikan kehidupan akan
pengalamannya.
26 Acara memfokuskan pada kelompok sasaran yang melibatkan
intensitas kontak tinggi untuk meningkatkan kemungkinan mengingat
pengalaman dan pesan promo perusahaan, dan melalui pertemuan tersebut,
hubungan dapat dibentuk antara produk atau merek terhadap target pasar.
Perusahaan dapat menggunakan acara untuk mengumpulkan reaksi dan ide
sebelum memasuki pasar, untuk selanjutnya acara dapat memiliki tujuan
meluncurkan produk baru di pasar.
7. Pemasaran interaktif (Interactive marketing).
Kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan
konsumen atau prospek dan secara langsng ataupun tidak akan meningkatkan
kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk. Sebuah
saluran komunikasi baru untuk menjual produk dan jasa melalui internet,
melalui saluran elektronik inilah antara pemasar dan konsumen dapat
berinteraksi dalam jangkauan yang lebih luas. Perusahaan juga dapat
menempatkan bentuk iklan dan promosi online sesuai tujuan dan
penjualannya. Beberapa bentuk promosi online dapat berupa; Situs web, situs
mikro, iklan pencari, iklan tampilan, iklan antara, video internet, pemberian
sponsor, aliansi, komunitas online, e-mail dan pemasaran mobile.
8. Pemasaran dari mulut ke mulut (Word of mouth).
Definisi word-of-mouth menurut saptaningsih (http://www.upy.ac.id)
adalah usaha pemasaran yang memicu konsumen untuk membicarakan,
27 mempromosikan, merekomendasikan dan menjual produk/merek kita kepada
pelanggan lain. Komunikasi lisan, tertulis dan elektronik antar masyarakat
yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau
menggunakan produk. kegiatan promosi yang dilakukan oleh konsumen
secara sukarela, dimana mereka menceritakan pengalamannya mengkonsumsi
atau menggunakan produk kita dan menyarankan orang lain untuk
mengkonsumsi atau menggunakan produk tersebut.
Perusahaan akan terfokus kepada kepuasan pelanggan, jika pelanggan
puas tentunya mereka akan mempromosikan dengan cara word of mouth kepada
komunitasnya. Selain berfokus kepada kepuasan pelanggan, perusahaan juga bisa
mengelola aktivitas word of mouth dengan baik. Berawal kepuasan emosional
inilah yang akan menghasilkan sebuah word of mouth, yang mungkin sering
muncul tanpa sengaja, namun sebenarnya word of mouth bisa direncanakan
dengan strategi yang tepat, dengan tujuan yang diinginkan perusahaan.
3. Promosi Pariwisata
Didalam persaingan industri bisnis, kegiatan promosi sangatlah penting
dilakukan, apapun bentuk bisnis tersebut. Promosi menjadi elemen kunci dalam
menghadapi persaingan bisnis. Apalagi dewasa ini media promosi semakin
beragam dan kreatif. Perusahaan dituntut untuk selalu mencari info tentang
keagresifitasan pesaing serta mencari alternatif-alternatif media promosi yang
lebih kreatif dan efisien dalam menjangkau audiensnya.
28 Dalam industri pariwisata, kegiatan promosi sangat penting untuk
dilakukan. Promosi merupakan usaha yang penting untuk dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya demi kemajuan pengembangan pariwisata. Promosi juga menjadi
alat untuk memberitahukan jasa-jasa wisata apa saja yang ditawarkan oleh
pengelola wisata terhadap wisatawan. Mengingat pariwisata bukan merupakan
kebutuhan primer bagi manusia, perusahaan dituntut lebih giat untuk berpromosi
agar wisatawan tertarik. Ditambah lagi banyaknya saingan antar sesama pengelola
tempat wisata.
Sebelum melakukan kegiatan promosi, perlu memahami arti penting
promosi dalam pariwiwsata. Menurut Yoeti Oka dalam bukunya “Pemasaran
Pariwisata” arti penting promosi dalam kepariwisataan adalah :
1. Promotion, kegiatan yang mencakup mendistribusikan promotion
materials seperti film, slides, advertisement, brochure, booklets, leaflets,
dan folders melaui macam-macam saluran (chanel) dengan tujuan
mentransfer informasi dan mempengaruhi calon wisatawan untuk
berkunjung kesuatu daerah tujuan wisata.
2. Promotion, kegiatan yang berorientasi merencanakan serta melaksanakan
promosi melalui berbagai macam cara, antara lain :
a. Advertising
b. Publisitas
c. Sales support
29 d. Public relation (Yoeti,2003:52).
Pengertian promosi yang diutarakan oleh Yoeti Oka dalam bukunya
“Pemasaran Pariwisata” lebih menekankan pada pengertian promosi dari aspek
pariwisata. Walaupun hampir sama dengan ulasan dalam pembahasan yang lain,
ulasan tentang promosi menurut Yoeti lebih menekankan beberapa aspek yang
berkaitan langsung dengan kegiatan promosi pariwisata. Dibawah ini adalah
ulasan tentang promosi menurut Yoeti.
a. Advertising
Memiliki tugas penting dalam melancarkan channel yang
ditunjuk (travel agent) serta dapat memudahkan kegiatan personal
selling pada masing-masing perantara. Dalam kepariwisataan, selain
advertising lain yang memiliki peranan yang besar dalam promosi
wisata yaitu :
1. Outdoor travel advertising
Memiliki sifat etis dan hanya ditempatkan pada tempat-tempat
yang strategis di sepanjang jalan, mulai dari stasiun, terminal,
bandara, pusat perbelanjaan. Medianya berupa baliho, poster, sign
system, dan billboard.
2. Poin of sale
Bentuk advertising yang pembikinannya disesuaikan dengan
tempat dimana pesan advertising dimuat. Biasanya jenis ini terbuat
30 dari karton-karton yang dibentuk dengan berbagai macam cara
yang dletakan dimeja, digantung, atau berupa ballpoint, map dan
lain sebagainya. Secara umum, hal semacam ini lebih dikenal
dengan istilah material branding.
b. Sales support
Bantuan dari penjualan dengan memberikan semua bentuk
promotion materials yang direncanakan untuk memberikan kepada
umum (travel trade) yang ditunjuk sebagai perantara. Sales support
tidak lain adalah kegiatan yangmengadakan kontak pribadi secara
langsung atau tidak langsung dengan costumers atau trade
intermediateries dengan tujuan :
1. Menginformasikan kepada mereka tentang produk atau jasa yang
disediakan, kualitas produk, harga produk atau jasa, jadwal, dan
macam-macam akomodasi dan transportasi yang menghubungkan
ketempat tujuan wisata.
2. Membantu dalam penjualan produk yang tersedia agar samapai
kepemakai akhir.
3. Memberikan semangat pada mereka untuk melakukan kegiatan
penjualan dari produk atau jasa yang dipromosikan.
Bentuk-bentuk dari sales support yang banyak digunakan
antara lain :
31 1. Prospectus
Merupakan bentukselebaran yang biasanya dilipat, didesain supaya
kelihatan menarik dan isinya terdapat nama-nama hotel dengan
fasilitasnya, guide, sarana transportasi dan lain sebagainya.
2. Brochures
Merupakan publikasi cetakan dengan menggunakan kertas yang
relatif bagus, layout yang ditata semenarik mungkin, dengan segala
keunggulan yang akan dipromosikan.
3. Direct mail materials
Merupakan materi penawaran yang dikirim pada turis yang
berpotensial
untuk
berkunjung.
Biasanya
materi
ini
dikombinasikan dengan material promosi yang lain seperti
brochure, folder, liflet dan lain sebagainya.
4. Folder
Suatu bentuk material promotion yang dapat dilipat-lipat. Ada
yang dua lipatan, tiga lipatan dan seterusnya. Tiap halaman dari
lipatan
dicantumkan
bebreapa
informasi
seperti
informasi
mengenai layanan, fasilitas dan lain sebagainya.
5. Leaflet
Merupakan bentuk selebaran (leaf) dimana dicantumkan berbagai
informasi dengan ringkas tentang obyek yang dipromosikan.
32 6. Guide book
Berupa buku yang memberikan informasi atau panduan tentang
unit-unit usaha kepariwisataan serta gambaran daderah kunjungan
wisata secara singkat.
7. Booklet
Bentuknya hampir menyerupai guide book. Pembuatannya
biasanya ditanggung secara bersama dengan beberapa sponsor
yang ikut mempromosikan produk dan jasa perusahaan.
Adapun sales support adalah sebagai berikut :
1. Merupakan channel of communication antara perusahaan
industri kepariwisataan (airlines, hotel) dengan seller jenis
jasa-jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
2. Merupakan alat bantu yang efektif bagi seller seperti travel
c. Public relation
Dalam bidang pariwisata, Public Relation diperlukan sebagai
upaya
untuk
mempromosikan
hal-hal
yang
menyangkut
kepariwisataan termasuk aspek yang berkaitan dengannya, antara lain
memperkenalkan suatu tourist destination baik baru ataupun yang
sudah ada, fasilitas rekreasi, resort dan lain sebagainya. Tugas dari
Public Relation adalah memelihara hubungan dengan dunia luar
perusahaan, memberi informasi yang diperlukan, mengusahakan ada
33 kesan positif tentang perusahaan sehingga mempunyai citra yang baik
dimata masyarakat.
Fungsi Public Relation adalah memberikan release kepada
umum atau orang tertentu yang membutuhkan informasi tentang obyek
wisata, baik dari segi layanan, fasilitas maupun benefit yang akan
didapat oleh konsumen. Apabila ada sesuatu yang memberikan citra
suatu obyek wisata menjadi negatif, fungsi Public Relation adalah
memulihkan kembali citra positif obyek wisata tersebut. Selain itu,
fungsi Public Relation juga menanamkan kesan positif tersebut dalam
ulasan para editor, wartawan, travel writer atau dalam ingatan para
sales intermediateries seperti travel agent, tour operator dan retailers.
Public relation memiliki beberapa ciri-ciri antara lain :
1. Seperti advertising dan sales support, tujuan dari public
relation adalah komunikasi, namun dalam public relation tidak
membayar
media
masa
yang
memuat
tulisan
yang
mempromosikan produk ataupun daerah tujuan wisata.
Sebaliknya penulis yang mengirimkan pada media cetak
dimana tulisan itu dimuat penulis akan mendapat honor .
2. Public relation digunakan untuk menciptakan keadaan yang
favorable bagi sales support dan advertising sendiri dan
mengetengahkan fakta-fakta informasi pada media.
34 Public Relation memiliki beberapa tujuan-tujuan yang
berkenaan dengan mutu hidup perusahaan, antara lain :
1. Hubungan dengan investor, yaitu hubungan untuk selalu
membina hubungan yang baik dan berkualitas dengan
pemegang saham dan yang lainnya dalam konteks komunitas
keuangan.
2. Pengembangan, yaitu hubungan antara humas dengan donor
atau anggota finansial nirlaba untuk memperoleh dukungan
finansial atau sukarela agar perusahaan mendapat sokongan
dana
yang
cukup
guna
proses
pengembangan
bisnis
perusahaan.
3. Melobi, yaitu hubungan untuk membangun kolega dalam
pemerintahan. Hal ini perlu dilakukan karena bagaimanapun
juga pihak pemerintahlah yang membuat peraturan tentang
aturan main perusahaan pariwisata dan perijinan. Tujuan dari
hubungan ini adalah untuk mempengaruhi peraturan dan
undang-undang yang disusun oleh pemerintah dengan maksud
pereaturan atau undang-undang tersebut dapat memberikan
ruang yang lebih untuk perusahaan.
4. Hubungan pers atau aktifitas pers, yaitu menempatkan dan
menciptakan informasi bernilai media untuk menarik perhatian
35 terhadapa produk, orang atau jasa. Harapannya adalah bahwa
berita tentang perusahaan akan dimuat di media dan tersebar
luas ditengah masyarakat.
5. Publisitas produk, yaitu mempublikasikan produk tertentu, baik
itu produk primer maupun aktifitas pendukung dari produk
tersebut.
6. Kegiatan masyarakat, yaitu memupuk dan mempertahankan
hubungan dengan komunitas-komunitas yang ada, baik
komunitas berskala lokal, nasional maupun internasional
(Yoeti,1985:142).
d. Direct marketing
Dalam bidang pariwisata, direct marketing memilki peranan
yang cukup vital. Direct marketing menjadi salah satu usaha untuk
mendekatkan perusahaan dengan perusahaan relasi terkait yang
memungkinkan untuk membantu penyebaran informasi.
4. Market Share
Pangsa pasar ( Market Share ) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang
dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap
total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu (William
J.S, 1984). Jika suatu perusahaan dengan produk tertentu mempunyai pangsa pasar
35%, maka dapat diartikan bahwa jika penjualan total produk-produk sejenis dalam
periode tertentu adalah sebesar 1000 unit, maka perusahaan tersebut melalui
36 produknya akan memperoleh penjualan sebesar 350 unit. Besarnya pangsa pasar
setiap saat akan berubah sesuai dengan perubahan selera konsumen, atau
berpindahnya minat konsumen dari suatu produk ke produk lain (Charles W. Lamb,
2001).
Terdapat empat karakteristik yang mempengaruhi pengguna dalam
melakukan pembelian yaitu faktor budaya (budaya, subbudaya, dan kelas sosial),
faktor sosial (kelompok keluarga, peran, dan status), faktor pribadi (umur, pekerjaan,
situasi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian), dan faktor psikologis (pengetahuan,
motivasi, keyakinan, dan sikap). Proses keputusan membeli seorang pengguna
melewati lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan membeli, dan tingkah laku pasca pembelian (Kotler, 1993)
Strategi pemasaran bisa digolongkan atas dasar pangsa pasar yang diperoleh
suatu perusahaan, maka terbagi atas 4 kelompok, yaitu :
1. Market Leader, disebut pimpinan pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai
berada pada kisaran 40% atau lebih.
2. Market Chalengger, disebut penantang pasar apabila pangsa pasar yang
dikuasai berada pada kisaran 30%
3. Market Follower, disebut pengikut pasar apabila pangsa pasar yang
dikuasai berada pada kisaran 20%.
4. Market Nitcher, disebut juga penggarap relung pasar apabila pangsa pasar
yang dikuasai berada pada kisaran 10% atau kurang.
37 F. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka metode
penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif
adalah suatu penelitian yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Oleh
karena itu analisanya dilakukan dengan pengelolaan data kualitatif. Bogdan dan
Taylor memaparkan bahwa metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan pelaku yang diamati. (Bogdan dan Taylor,2005:30)
Data penelitian deskriptif hanyalah menjelaskan situasi atau peristiwa,
tidak mencari atau memaparkan hubungan, tidak menguji hipotesa atau membuat
prediksi. Oleh karena itu analisa dilakukan adalah mengacu pada kegiatan
promosi di Bannyu Woong Adventure Banjarnegara. Kualitatif lebih menekankan
analisisnya pada proses penyimpulan pengamatan yang terpisah-pisah mnejadi
suatu rangkaian hubungan atau generalisasi.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Bannyu Woong Adventure Banjarnegara yang
berlokasi di Zona The Pikas, Desa Kutayasa, Kecamatan Madukara, Kabupaten
Banjarnegara, Jawa Tengah. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari
2012 sampai Agustus 2012.
38 3. Teknik Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian diperoleh
melalui
a.
Interview (wawancara)
Yaitu mengumpulkan data dengan cara wawancara atau bertanya
langsung dengan pihak yang berkaitan langsung dengan mekanisme strategi
dan
pelaksanaan
kegiatan
promosi
di
Bannyu
Woong
Adventure
Banjarnegara. Peneliti melakukan wawancara dengan orang atau pihak yang
bertanggung jawab dengan pelaksanaan promosi yang dilakukan oleh Bannyu
Woong Adventure Banjarnegara yaitu Direktur dan bagian publikasi Bannyu
Woong Adventure Banjarnegara. Dalam hal ini peneliti melakukan
wawancara dengan direktur Bannyu Woong Adventure Banjarnegara selaku
pembuat keputusan serta bagian promosi dan publikasi Bannyu Woong
Adventure Banjarnegara selaku pihak yang merancang dan menjalankan
kegiatan promosi.
Berdasarkan pendapat Singarimbun dan Efendi, wawancara adalah
suatu proses interaksi dan komunikasi untuk mendapatkan informasi dengan
cara bertanya bertanya kepada responden atau narasumber. (Singarimbun dan
Efendi,1989:192)
39 b. Dokumentasi
Yaitu data yang diperoleh dengan cara mempelajari arsip atau catatan
yang mendukung dalam penelitian. Data-data dikumpulkan dari data yang
tersedia dalam media elektronik maupun lainnya. Menurut Guba dan Lincold
dalam Heri Kurniawan (2011:34-35) Record adalah setiap pernyataan tertulis
yang disusun seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu
peristiwa atau menyajikan akunting. Dokumen adalah setiap bahan tertulis
ataupun film, lain dari record, yang tidak di persiapkan karna danya
permintaan seorang penyidik. (Moleong 2002:161)
Metode dokumenter adalah pengumpulan data yang digunakan untuk
menelusuri data historis, maka bahan dokumenter memegang peranan sangat
penting. Sebenarnya sejumlah besar fakta dan data sosial tersimpan dalam
bahan yang berbentuk dokumentasi. Dokumen di bagi menjadi dua, yaitu
dokumen pribadi dan dokumen resmi (Burhan Bungin, 2007 : 121).
Pada proses dokumentasi, peneliti menggunakan dokumen-dokumen
dari pihak Bannyu Woong Adventure Banjarnegara berupa material promosi
seperti brosur, folder,web, foto,company profile, serta menggunakan laporan
tahunan yang telah disusun guna penambah data.
c. Observasi
Pengamatan mengoptimalkan peneliti dari segi motif, kepercayaan,
perhatian, kebiasaan, perilaku tak sadar, dan lain sebagainya. Pengamatan
40 memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan, dihayati oleh subyek,
dan memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama
tentang obyek wisata, serta untuk mengetahu gambaran umum tentang
Bannyu Woong Adventure Banjarnegara. Pengamatan dilakukan secara
langsung ke base camp Bannyu Woong Adventure Banjarnegara. Peneliti
mengamati beberapa aspek mengenai apa saja yang ada di Bannyu Woong
Adventure Banjarnegara yang sekiranya dapat menjadi bahan tambahan dalam
proses penelitian seperti susana tempat, peralatan, karyawan, fasilitas, dan lain
sebagainya.
4. Teknik Analisis Data
Analisis merupakan proses pengolahan dan interprestasi secara sistematik,
semua data dan bahan yang telah terkumpul agar peneliti mengerti benar yang
telah dikemukakannya dan dapat menyajikan kepada orang lain secara jelas.
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
data kualitatif, dengan menggeneralisasikan fenomena kebenaran tersebut pada
suatu peristiwa dan mengorganisasikan fakta-fakta atau hasil-hasil yang telah di
peroleh menjadi suatu rangkaian hubungan terkait dengan penelitian ini. Hal ini
dilakukan karena analisis ini dimaksudkan untuk memoperoleh gambaran khusus
yang bersifat menyeluruh tentang apa yang tercakup dalam permasalahan yang
diteliti.
41 Teknik untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Heri Kurniawan (2011:35), dikatakan bahwa
metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data-data
deskriplif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan orang-orang dan prilaku yang
diamati.
Masih dalam Heri Kurniawan (2011:36), Miles dan Huberman
mengemukakan bahwa analisis data setiap kasus dilakukan dengan menggunakan
beberapa langkah, sebagai berikut
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung melalui
pengamatan, wawancara, dan
berkaitan dengan penelitian.
pengumpulan dokumen-dokumen
yang
Pengamatan penulis dilakukan dengan
mengamati kegiatan promosi Bannyu Woong Adventure Banjarnegara serta
berbagai elemen pendukung, seperti tempat, layanan, dan sebagainya.
b. Reduksi data
Reduksi dala diartikan sebagai proses pemilihan, pcmusatan atau
penyederhanaan, pengabstrakan
dan
transformasi
data
kasar yang
muncul dari catatan lapangan, reduksi data bcrlangsung terus menerus selama
proses punelitian berlangsung. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis
yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak
perlu, mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik suatu
42 kesimpulan. Data yang diambil adalah data yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan promosi Bannyu Woong Adventure Banjarnegara.
c. Penyajian Data
Penyajian data merupakan upaya penyusunan, pengumpilan informasi
kedalam suatu konfigurasi yang mudah dipahami, konfigurasi semacam ini
akan memungkinkan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Kecenderungan kognitif manusia adalah penyederhanaan informasi yang
komplek kedalam suatu bentuk yang dapat dipahami secara gamblang.
Penyajian data yang sederhana dan mudah dipahami adalah cara utama untuk
menganalisis data deskriptif kualitatif yang valid. Penyajian mi biasa dalam
bentuk matrik, grafik atau bagan yang dirancang untuk menghubungkan
informasi. Penyajian data yang penulis lakukan adalah mengenai strategi
promosi Bannyu Woong Adventure Banjarnegara, beserta penerapannya di
lapangan.
d. Menarik Kesimpulan
Berangkat dari permulaan pengumpulan data, peneliti mulai mencari
makna dari data-data yang terkumpul. Selanjutnya peneliti mencari arti dan
penjeiasannya, kemudian menyusun pola-pola hubungan terlentu kedalam satu
satuan informasi yang mudah dipahami dan ditafsirkan. Data yang terkumpul
disusun kedalam satuan-satuan, kemudian dikategorikan sesuai dengan
masalah-masalahnya. Data tersebut dihubungkan dan dibandingkan antara satu
43 sama lain sehingga mudah ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari sikap
permasalahan yang ada. Kesimpulan yang penulis lakukan adalah mengenai
aktivitas promosi yang dilakukan Bannyu Woong Adventure Banjarnegara.
5. Teknik Keabsahan Data
Teknik yang digunakan adalah teknik Trianggulasi Data yang artinya
upaya untuk mengecek kebenaran data tertentu yang diperoleh dari sumber lain
(Moleong, 2002:178). pendapat tersebut mengandung makna bahwa dengan
menggunakan model trianggulasi data dapat mempertinggi validitas, memberi
kedalaman hasil penelitian, sebagai pelengkap apabila data yang diperoleh dari
sumber pertama masih ada kekurangan. Agar data yang diperoleh ini semakin
dapat dipercaya maka data yang diperoleh tidak hanya dari satu sumber saja tetapi
juga berasal dari sumber-sumber lain yang terkait dengan subyek penelitian.
Teknik keabsahan data yang penulis terapkan dalam penelitian ini adalah
dengan membandingkan data-data yang penulis dapatkan dengan data-data dari
penelitian yang terdahulu, tentu saja data tersebut masih berhubungan dengan
strategi promosi Bannyu Woong Adventure Banjarnegara.
44 
Download