BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah merambah ke segala aspek kehidupan masyarakat, menyebabkan tuntutan dan keinginan akan kemudahan juga semakin tinggi. Demikian halnya pada perkembangan dan teknologi dalam bidang peralatan kesehatan juga semakin canggih, yang bertujuan untuk mempermudah para medik atau operator . Sehingga dapat memberikan proses pelayanan secara cepat dan tepat kepada pasien yang berada di rumahsakit dalam meningkatkan mutu kesehatan masyarakat yang lebih efektif. Selama ini banyak rumahsakit yang masih menggunakan pemberian cairan infus secara manual, yang dilengkapi dengan roller clamp untuk pengaturan aliran. Menurut Sagung Seto (2001, Pemberian Terapi Intravena atau disebut dengan terapi pemberian cairan infus) Untuk hal mengaturan tetesan infus, perawat harus mengetahui total volume infus, faktor tetesan, dan total waktu pemberian infus sesuai resep dokter, agar tidak dapat membahayakan kondisi pasien. Penulis berupaya untuk membuat infus pump yang datanya dapat dimonitoring secara langsung di ruang perawat yang berada didalam ruang ICU. Dalam perencanaan pembuatan modul ini, terlebih dahulu penulis mengadakan persiapan-persiapan yaitu dengan melakukan pengamatan, pemahaman, dan 1 2 mempelajari tugas akhir. Infus pump yang sebelumnya dibuat oleh Saudara Sabaan Bula, 2003. Dimana infus pump tersebut menggunakan motor DC yang kecepatan cairannya tidak stabil dan dalam penampilan data hasil pemberian tetesan, adanya buble dan cairan habis masih dalam bentuk tampilan LCD pada alat. Oleh karena itu penulis ingin membuat suatu alat dengan judul “Merancang Infus Pump berbasis PC dengan Komunikasi Via Serial RS 232 (Sensor Cairan Habis, Sensor Tetesan, Sensor Buble, Serial RS 232)”. Monitoring infus pump berbasis PC dengan komunikasi via serial adalah suatu alat untuk pemberian cairan infus ke dalam tubuh pasien yang memiliki pendeteksi berupa sensor tetesan, sensor buble, sensor cairan habis yang akan ditampilkan dalam monitor Komputer. Keunggulan modul ini dapat memonitoring infus satu dan infus dua pada ruang perawat khususnya di ruang ICU. Sehingga perawat lebih mudah melihat hasil data tanpa memantau langsung pasien, sehingga pasien tidak merasa terganggu. Dengan penggunaan sistem monitoring dengan komunikasi via serial RS 232 ini diharapkan dapat mempermudah paramedik untuk menjalankan tugas dengan baik dan efisien. 1.2 BATASAN MASALAH Untuk memperjelas penulisan pembahasan dan mengarahkan ke tujuan serta manfaat pembuatan modul maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Disini penulis akan membahas : 3 1. Menggunakan infus set dengan ukuran 15 tetes/ml 2. Penggunaan rangkaian sensor optocoupler sebagai sensor tetesan, sensor buble, sensor cairan habis. 3. Penggunaan rangkaian port serial untuk merubah tegangan IC TTL ke tegangan RS 232. 4. Monitoring dua infus pump dengan menggunakan PC. 1.3 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang dan batasan yang telah tersebut di atas, maka rumusan masalah pada karya ini yaitu : Dapatkah “ dibuat infus pump yang dilengkapi dengan deteksi sensor cairan habis, sensor buble, sensor tetesan, serial RS 232 ?”. 1.4 TUJUAN 1.4.1 UMUM Menampilkan dan mendeteksi adanya tetesan, buble dan cairan infus pada monitor dengan sistem komunikasi serial 1.4.2 KHUSUS 1.4.2.1 Membuat rangkaian detektor tetesan cairan infus dan detektor adanya cairan habis 1.4.2.2 Membuat rangkaian detektor adanya buble 4 1.4.2.3 Membuat rangkaian interface ke port serial 1.4.2.4 Membuat tampilan atau display monitoring infus pump dengan menggunakan bahasa pemprograman 1.5 MANFAAT 1.5.1 TEORITIS Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa khususnya Jurusan Teknik Elektromedik tentang aplikasi komunikasi via serial RS 232 berbasis PC dan demi pengembangan alat-alat kesehatan. 1.5.2 PRAKTIS Memperoleh alat monitoring infus pump yang memiliki kemampuan yang efektif dan efisien sehingga dapat mempermudah perawat dalam memantau keadaan pasien