BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produk fermentasi susu secara sensoris banyak diminati oleh masyarakat. Selain itu, gizi yang terkandung dalam produk fermentasi susu memiliki manfaat yang baik terhadap kesehatan (Weerathilake et al., 2014). Industri ini mengola h susu dengan proses fermentasi menggunakan inokulum bakteri asam laktat yang mempunyai peranan penting dalam menghasilkan asam laktat. Namun, bakteri asam laktat yang digunakan masih impor dan menyebabkan ketergantunga n terhadap negara pengekspor. Saat ini telah banyak penelitian di Indonesia mengenai inokulum lokal untuk industri fermentasi susu. Salah satunya yaitu bakteri asam laktat yang terdapat dalam dadih. Dadih merupakan susu fermentasi tradisional di Sumatera Barat yang diperoleh dari fermentasi spontan susu kerbau. Bakteri asam laktat tersebut yaitu Lactobacillus plantarum Dad 13 yang diisolasi dari dadih dan telah diketahui kemampuannya sebagai inokulum maupun probiotik (Ngatirah et al., 2000; Utami et al., 2016) Industri fermentasi susu kini memiliki persyaratan terhadap produknya yaitu adanya label halal. Industri ini berusaha untuk memperoleh sertifikat halal agar konsumen tertarik dan merasa lebih aman untuk mengonsumsi produknya. Untuk memperoleh jaminan halal ini, diperlukan prosedur yang ketat mulai dari proses pengolahan, bahan pokok, bahan tambahan, bahan bantu, hingga alat yang 1 digunakan dalam proses pembuatannya. Hal tersebut berkaitan juga dengan media pertumbuhan untuk bakteri asam laktat. Salah satu media yang umum dan baik digunakan untuk bakteri asam laktat yaitu MRS. Menurut penelitian, viable cell yang ditumbuhkan pada media MRS sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan PGY yang telah ditambahka n beberapa mineral dan dan tween 80. Kemungkinan hal ini terjadi karena di dalam MRS terdapat nitrogen ataupun pepton berasal dari hewan yaitu “Lab-Lemco” yang menyediakan nutrisi untuk pertumbuhan sel (Utami et al., 2016). Pepton ini diperoleh dari hidrolisis protein nabati maupun hewani menggunakan enzim. Enzim yang terdapat dalam pasar untuk menghidrolisis protein ini belum ada jamina n kehalalannya. Untuk memperoleh pepton, umumnya digunakan porcine protease dalam proses hidrolisis protein (Bridson, 1998). Sedangkan salah satu sumber protein hewani yaitu daging. Daging memiliki kandungan asam amino esensial yang lengkap dan seimbang. Selain itu, protein daging lebih mudah dicerna dibanding yang berasal dari komponen nabati (Astawan, 2004). Protease merupakan enzim yang cukup komersial dalam menghidrolis is protein. Protease memecah protein menjadi peptide dan asam amino (Suhartono, 1989). Beberapa diantara enzim protease ini adalah enzim bromelin dan papain. Enzim bromelin terkandung dalam buah, batang, maupun kulit nanas (Arshad et al., 2014). Tanaman nanas ini merupakan tanaman yang tersedia sepanjang tahun (Hadiati et al., 2008). Sedangkan enzim papain terkandung dalam getah, daun, maupun buah pepaya. Tanaman pepaya banyak ditemukan di Indonesia. Tanaman 2 ini merupakan tanaman yang cukup mudah didapatkan dan sederhana dalam penanamannya (Yuniwati, 2008). Dewasa ini telah ada penelitian mengenai media halal yang mengkombinasikan antara ekstrak tauge, ekstrak tomat, pepton dari daging, air kelapa, dan sukrosa untuk pertumbuhan bakteri asam laktat (Rusiarto, 2016). Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk mempelajari sumber pepton dari daging sapi yang dihidrolisis menggunakan enzim bromelin yang terkandung dalam buah nanas dan enzim papain dari buah pepaya sebagai komponen media pertumbuhan bakteri asam laktat. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana pengaruh suhu inkubasi pada aktivitas proteolitik pada enzim bromelin dan papain kasar? Bagaimana pengaruh waktu terhadap nilai derajat hidrolisis dan kandungan nitrogen terlarut pada hidrolisat protein daging sapi menggunakan enzim bromelin dan papain kasar? Bagaimana pengaruh suhu terhadap nilai derajat hidrolisis dan kandungan nitrogen terlarut pada hidrolisa t protein daging sapi menggunakan enzim bromelin dan papain kasar? 3 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini secara umum untuk menyiapkan sumber nitrogen bagi pertumbuhan bakteri asam laktat dan tujuan secara khususnya yaitu: 1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas proteolitik dari enzim bromelin dan papain kasar 2. Mempelajari pengaruh waktu terhadap nilai derajat hidrolisis dan kandungan nitrogen pada hidrolisat protein dari proses hidrolisis protein daging sapi menggunakan enzim bromelin dan papain kasar. 3. Mempelajari pengaruh suhu terhadap nilai derajat hidrolisis dan kandungan nitrogen pada hidrolisat protein dari proses hidrolisis protein daging sapi menggunakan enzim bromelin dan papain kasar. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengetahuan bagi industi fermentasi susu untuk produksi pepton dari daging sapi menggunakan enzim bromelin kasar dari buah nanas dan enzim papain kasar dari buah pepaya sebagai sumber nitrogen dalam pertumbuhan bakteri asam laktat. 4