Analisis Struktur dan Kinerja Perdagangan

advertisement
PENDAHULUAN
Indonesia telah menyelesaikan Pembangunan Jangka Panjang I selama lirna Pelita
(1969-1993). Hasil yang paling mengesankan dari hal tersebut adalah terjadiiya
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) rata-rata yang mencapai 7 % tiap tahun
(Tabel 2). Selain itu perekonomian juga menjadi sernakin terbuka dengan meningk~nya
peranan perdagangan internasional (ekspor dan impor) menjadi 5 1.2 % (dari PDB) pada
Pelita V diband'mgkm 30.8 % pada Pelita I. Dengan kata lain peranan perdagangan
internasionat menjadi semakin penting dalam upaya mempertahankan kinerja pertumbuhan
PDB.
Disamping pertumbuhan PDB yang relatif tinggi, perekonomian Indonesia juga
mengalami perkembangan dengan terjadinya perubahan stnrktur ekonomi yang me'liputi
perubahan dalam komposisi produksi dan permintaan, komposisi ketenagakerjaan, serta
komposisi pembiayaan dan perdagangan internasional.
Karena perekonomian Indonesia menjadi semakin terbuka maka terjadinya
perubahan struktur (komposisi) dalam perdagangan internasional menjadi salah satu
persyaratan untuk dapat mempertahankan kinerja pe-uhan
PDB yang tinggi yang
bersumber dari pertumbuhan perdagangan internasional. Komposisi perdagangan
internasional Indonesia mengalami perkembangan yang ideal, dengan terjadiiya perubahan
nyata didam komposisi ekspor, yaitu penurunan peranan ekspor primer digantikan oleh
ekspor non primer.
Demikian juga komposisi impornya, irnpor barang konsumsi
mengalami penurunan dan digantikan peranannya oleh impor barang input (Tabel 1).
Menurut Henick dan Kindleberger (1983) dan juga Jhingan (1990), pengalaman
yang terjadi pada negara-negara industri baru, terjad'inya perubahan struktural pada
perdagangan internasional disertai dengan peningkatan laju pertumbuhan ekspor dan
penurunan laju pertumbuhan impor, sehhgga neraca perdagangan juga mengalami
peningkatan pertumbuhan.
Hal ini karena terjadi peningkatan elastisitas harga dan
pendapatan dari ekspor dm penurunan elastisitas impornya.
Tabel 1. Perkembangan Struktur (Komposisi) Perdagangan Internasional
Indonesiia selarna PJP I (dalam %)
Pelita
Uraian
I
II
Ekspor Baranq
Primer
Non Primer
81.45
18.35
80.73
19.27
Impor Barang
Konsumsi
Input
17.62
82.38
16.96
83.04
III
77.46
v
IV
22.54
73.12
26.88
50.82
49.18
13.40
87.60
5.50
94.50
5.56
94.44
i
Sumber: Diolah kembali dari Nota Keuangan beberapa edisi
Perkembangan struktur perdagangan internasional Indonesia yang ideal tersebut
ternyata tidak diikuti oleh kinerjanya bempa peningkatan pertumbuhan
neraca
perdagangan. Neraca perdagangan Indonesia seringkali mengalami pertumbuhan yang
negatif, walaupun tidak sampai mengalamt defisit (Tabel 2). Hal ini menunjukkan adanya
suatu permadahan yang menyertai perkembangannya.
Tabel 2. Profil Pertumbuhan Perdagangan Internasional dan Produk
Domestik Bruto Indonesia Selama PJP I (Harga Konstan 1985)
(dalam %)
Pelita
Uraian
111
IV
v
1.94
3.95
5.46
7.87
15.59
4.11
9.33
5.61
16.26
Neraca Perdag
7.59
-2.35
-5.92
5.14
- 2.18
PDB
8.33
6.91
5.66
5.28
7.47
I
n
Ekspor
21.02
Impor
Sumber : Diolah dari International Financial Statistics Year Book 1993 clan BPS
Sebagai negara dengan perekonomian yang semakin terbuka, perkembangannya
sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan politik ekonomi internasional,
terutarna
kecenderungan menuju sistem perdagangan bebas dunia. Dalam ha1 ini Indonesia terlibat
secara langsung dalam berbagai kelembagaan Internasional AFTA (Asean Free Trade
Area), APEC (Asia Pacific Economic Cooperation), dan WTO (World Trade
Organization) atau GATT (General Agreement on Tarrfls and Trade). Perubahan ini
tentunya akan membanglutkan peluang untuk dapat meningkatkan ekspor sekaligus
tantangan akan terjadinya peningkatan impor.
Selain itu dalam perdagangan internasional Indonesia, kedudukan ekspor
komoditas pertanian secara tradisional sangat penting, walaupun pangsa
ekspom~-a
cenderung menurun terhadap ekspor total Indonesia. Hal ini karena dalam kegiatan
produksi kornoditas pertanian, menampung kegiatan usahatani yang atomistik sehingga
kinerja ekspornya sangat mempengaruhi upaya peningkatan pendapatan rakyat dan
pengentasan kemiskinan.
Dari latar belakang yang dikernukakan di atas paling tidak dapat d'imuskan
beberapa masalah yaitu
I. Struktur perdagangan i n t e d o n a l (ekspor dm impor) Indonesia rnenunjuMcan
perkembangan yang ideal, yakni meningkatnya pangsa ekspor produk non primer
menggantikan ekspor produk primer dan m e n m y a pangsa impor barang konsumsi
digantikan oleh barang-barang input, tetapi pertumbuhan neraca perdagangan tidak
menunjukkan kinerja yang sejalan dengan perkembangan strukturnya dan tertinggal
jauh dari pertumbuhan PDB. Mengapa terjadi demikian ?
2. Dengan adanya perkembangan politik ekonomi internasional menuju perdagangan
bebas (liberalisasi perdagangan),
apakah dengan kondisi obyektif struktur
perekonomian Indonesia h a d pembangunan selama PJP I, msunpu meningkatkan
kinerja perekonomian tenrtama perdagangan hternasionalnya ?
3. Mengingat satppai saat itli sektor pertanian masih merupakan sektor yang menampung
aktivitas ekonomi yang sangat atomistik di pedesaan dan banyak aktivitas tersebut
berkaitan dengan perdagangan intemasional, bagaham perkembangannya terutama
yang terkait langsung dengan politik ekonomi internasionail ?
Tuiuan Penelitian
Berdasarkan atas permasalahan yang dikemukakm, penelhian hibemjum UTII *;k
1. mempelajari ciri-ciri ekspor komoditas Indonesia dan situasi yang menyebabkan
munculnya ciri-ciri
tersebut dalam konteks
perkembangan
tenrtama yang menyangkut ekspor komoditas pertaniara.
stmktwal ekspor,
2. mempelajari ciri-ciri impor
dan situasi yang menyebabkan munculnya ciri-ciri
tersebut, dalam konteks perkembangan strukturd impor.
3. mempelajari ciri-ciri dan perilaku sektor pengeluaran dalam negeri (domestic
absorbtion) sebagai pembentuk Produk Domestik Bruto.
4. mempelajari pengaruh liberalisasi perdagangan internasional terhadap kinerja
perdagangan internasional dan perekonomian Indonesia.
Download