Serentetan definisi tentang perilaku organisasi selalu titik awal pemberangkatannya dimulai dari perilaku manusia. Menekankan pada aspek2 psykologi dari tingkah laku individu. W. Jack Duncan,”1. studi perilaku organisasi termasuk didalamnya bagian2 yg relevan dari semua ilmu tingkah laku yg berusaha menjelaskan tindakan2 manusia dalam organisasi. 2. perilaku organisasi sebagaimana suatu disiplin mengenal bahwa individu dipengaruhi oleh bagaimana pekerjaan diatur dan siapa yg bertanggung jawab untuk pelaksanaanya. Walaupun dikenal adanya keunikan pada individu, namun perilaku organisasi masih memusatkan kebutuhan manajer untuk menjamin bahwa keseluruhan tugas pekerjaan bisa dijalankan. Sehingga kesimpulannya ilmu ini mengusulkan beberapa cara agar usaha2 individu itu bisa terkoordinir dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Disiplin ini merupakan disiplin yg interdisipliner, sementara itu ia masih mempertahankan identitasnya sebagai disiplin tersendiri. Pada akhirnya ilmu perilaku ini juga memberikan petunjuk2 dan pengarahan yg preskriptif untuk usaha mencapai tujuan yg efektif dan efisien. Kalau psikologi dan sosiologi berusaha menjelaskan pengertian tindakan2 individu dan kelompok, perilaku organisasi adalah suatu bidang terapan dari suatu ilmu. Ilmu ini berusaha mencari penggunaan ilmu tingkah laku dalam rangka mencapai hasil2 yg diinginkan. Plato, acap kali membicarakan jiwa manusia dan membaginya atas 3 bagian; 1. philoshopic, yg merupakan suatu alat untuk mencapai ilmu pengetahuan dan pengertian. 2, sprited, yakni suatu aspek dari jiwa manusia ini yg berusaha untuk mencari kekuasaan dan ambisi. 3. appetite, yakni keinginan untuk memenuhi selera seperti misalnya makan, minum, seks dan uang. Plato, salah satu dari tiga bagian ini bisa mendominasi tingkah laku manusia, dan karena itu ia menggolongkan manusia atas 3 tipe; filosofis, ambisius dan pencinta keberuntungan (lovers of gain). Walaupun minat plato dalam perilaku manusia itu ditekankan pada filosofinya namun analisisnya memberikan pengaruh besar terhadap organisasi politik. Pemikirannya mempunyai pengaruh besar pula terhadap pemikir2 atau sarjana2 politik dalam mendefinisikan asumsi2nya yg sekarang ini dikenal dengan bagaimana pemerintah atau organisasi dibentuk dan dibina. Pada sekitar awal abad ke-20 penelitian mengenai penataan organisasi mencapai momentumnya, sehingga sulit untuk menerangkan secara menyeluruh kekuatan2 mana yg membentuk ilmu perilaku organisasi. Tiga orang yg mempunyai andil dalam melahirkan disiplin ini, Max Weber – Germany, Hendri Fayol- France, dan Frederic Taylor – USA. Pertama, sebagai seorang ahli ilmu sosial, ia tertarik untuk menjelaskan preskripsinya dari pertumbuhan organisasi yg besar. Kedua, ia terkesan akan kelemahan2 manusia dng pertimbangan2 yg kadang2 tidak realistis dan bahwa manusia mempunyai rasa emosi. Model birokrasi Weber, merupakan suatu model yg ideal dan sesuai untuk merancang teori2 mengenai organisasi. Makna birokrasi disini adalah banyak menyerupai konsep kompetisi sempurna (perfect competition) dalam teori ekonomi, struktur pasar yg ada dalam teori ekonomi mengilhami Weber dalam merancang birokrasinya. Struktur adalah suatu model yg sederhana dan merupakan suatu patokan untuk mengukur suatu kenyataan. Ini merupakan kesamaan dengan idealisasi birokrasi yg dikemukakan Max Weber tersebut. Secara teori, birokrasi mempunyai berbagai sifat yg dapat dibedakan dari ketentuan2 lain dari suatu organisasi. Beberapa sifat yg amat penting dapat dikemukakan sbb; 1. adanya spesialisasi, atau pembagian kerja 2. adanya hierarki yg berkembang 3. adanya suatu sistem dari suatu prosedur dan aturan2 4. adanya hubungan2 kelompok yg bersifat impersonalitas 5. adanya promosi jabatan yg berdasarkan atas kecakapan Aspek2 perilaku yg dicerminkan dari birokrasi Weber dapat dilihat dari penekanan Weber pada struktur yg ditimbulkan dari rasa tidak percaya kepada kesanggupan dan kemampuan manusia untuk menciptakan rasionalitas tertentu, mendapatkan informasi yg baik, dan membuat keputusan yg obyektif. Premis perilaku yg nampak; seseorang membutuhkan bantuan untuk sampai pada pertimbangan2 baik. Struktur adalah jawabannya. Mengatur tata hubungan kerja yg baik, spesialisasi prosedur dan aturan2 maka keputusan akan dapat dibuat secara konsisten dan sistematis. Otoritas yg dimiliki Pejabat organisasi memegang peranan vital dalam mengendalikan suatu organisasi, dari soal keputusan hingga prosedur dipatuhi. 1. otoritas yg rasional dan sah, hal ini diciptakan oleh tingkat dan posisi yg dipegang oleh seorang pejabat didalam suatu hirarki. 2. otoritas yg tradisional, ini diciptakan oleh kelas2 dalam masyarakat dan juga oleh adat kebiasaan. 3. otoritas yg kharismatik, ini ditimbulkan oleh potensi kepribadian dari pejabat. Menurut Weber birokrasi itu dibangun dari otoritas yg rasional dan sah. Dalam hal tertentu ia tidak setuju dengan tradisionalitas dan emosionalitas. Dengan demikian Weber memberikan andil dalam analisis perilaku organisasi lewat konsep struktur birokrasinya. Henri Fayol menerbitkan bukunya yg terkenal yakni administrasi industri dan umum (general and industrial administration). Pandangan2 Fayol dianggap sebagai pemikiran tentang organisasi-administratif. Dia berpendapat bahwa semua organisasi terdiri dari unit atau subsistem sbb; 1. aspek2 teknik dan komersial dari kegiatan pembelian, produksi dan penjualan. 2. kegiatan2 keuangan yg berhubungan dengan masalah2 permintaan dan pengendalian kapital. 3. unit2 keamanan dan perlindungan. 4. fungsi perhitungan 5. fungsi administrasi dari perencanaan, organisasi, pengarahan, kordinasi, dan pengendalian. Orientasi sistem fungsional sangat berhasil dalam menciptakan batas2 dalam usaha2 riset tentang manajemen untuk beberapa waktu. Dan teori administrasi yg diusulkan oleh Fayol ini umumnya dikenal sebagai pendekatan fungsional. Orientasi fungsional dalam perilaku organisasi dan manajemen mendominir banyak pemikiran modren tentang administrasi. Sehingga usaha Fayol dapat digolongkan kedalam usaha yg mempunyai pengaruh terhadap perilaku organisasi.s Fayol – identifikasinya mengenai organisasi dan pengendalian dikembangkan oleh pemikir-pemikir perilaku lewat orientasi kemanusiaan. Fayol sebenarnya melihat arah dalam dari birokrasi Weber, dan bertalian dng usaha bagaimana hal tsb bisa diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. prinsip2 manajemen ilmiah (Principle of scientific Management); 1. untuk menegaskan lewat contoh2 yg sederhana bahwa USA telah dirugikan banyak sekali akibat karena tidak adanya efisiensi dihampir setiap usaha pada tiap harinya. 2. mencoba untuk meyakinkan kepada masyarakat USA bahwa pengobatannya terletak pada manajemen yg sistematis. 3. untuk membuktikan bahwa manajemen yg baik adalah suatu ilmu yg tepat yg berdasarkan pada hukum2 yg jelas, aturan2 dan prinsip. Dan untuk menunjukkan prinsip2 manajemen ilmiah adalah bisa diterapkan pada setiap bentuk aktifitas manusia. Unsur waktu (time study), penelaahan ini bermanfaat untuk menentukan waktu yg dibutuhkan diperlukan setiap orang dalam setiap aspek kerjanya. Suatu sistem selisih jumlah potongan dalam hal ini pekerja akan mendapatkan hadiah apabila pekerja mampu melampaui standar yg ditetapkan berdasarkan analisa waktu tersebut. Bagaimana pekerjaan dilakukan dan pengawasan fungsional agar pekerja bekerja sesuai dng metode kerja yang tepat. Aspek2 diatas menurut Taylor adalah suatu gerakan manajemen ilmiah. Falsafah gerakan manajemen ilmiah, “ manajemen dan pekerja memerlukan untuk memahami suatu perubahan mental dalam rangka memakai falsafah baru tersebut, yakni mereka harus mengubah cara kerja rutin ke cara kerja yg sistematis dan terarah. Hasil gemilang dari gerakan manajemen ilmiah, 1908 perusahaan motor Ford berhasil merakit 1 mobil hanya dalam waktu 14 menit. Dari pandangan ilmu perilaku, manajemen ilmiah adalah memadukan secara pasti teknik eksperimen yg sistematis dng asumsi2 mekanistik terhadap ilmu perilaku organisasi. Menurut Taylor, “perilaku manusia ini adalah hanya merupakan salah satu komponen dalam suatu mesin produksi yg besar. Hanya mereka yg dapat bekerja seperti mesin yg akan mendapat tempat didalam sistem produksinya.