perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perseroan
1. Sejarah Perseroan
Sejarah Perseroan dimulai pada tahun 1969. Melihat pertumbuhan
positif
pasar Indonesia
pada
saat
itu, perseroan bertekad untuk
menghadirkan kehidupan yang lebih menyenangkan, indah dan sehat
sepenuhnya bagi masyarakat Indonesia dengan memulai kegiatan produksi
komersialnya pada tahun 1971 melalui produksi produk perawatan
rambut, dan kini berkembang menjadi produk wewangian, kosmetik,
toiletries, perbekalan kesehatan rumah tangga, kemasan plastik dan
barang-barang
dari plastik lainnya. Pada tahun 1993 perseroan resmi
mencatatkan sahamnya di Bursa
EfekIndonesia.
Melalui
pencatatan
tersebut, perseroan menjadi Perseroan ke-167 dan Perseroanjoint venture
Jepang ke-11 yang menjadi Perseroan publik. Pada tahun 2013 jumlah
saham Perseroan adalah 201.066.667 lembar saham dengan nilai saham
nominal Rp500/saham.
Pada tahun 2013 Perseroan memiliki dua lokasi pabrik, yaitu pabrik
Sunter yang berfungsi untuk memproduksi produk kosmetik dan pabrik
Cibitung yang berfungsi untuk memproduksi kemasan plastik dan juga
sebagai logistic center. Proses produksi dimulai dengan pembuatan isi
formula di pabrik Sunter dan kemasan plastik di
pabrik
Cibitung.
Kemudian kemasan plastik yang di produksi di Cibitung dikirim ke Sunter
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
untuk diisi.Setelah menjadi barang jadi dikirim kembali ke Cibitung dan
didistribusikan melalui logistic center.Hingga saat ini Perseroan hadir di
pasar melalui 17 merek dimana 2 diantaranya adalah merek utama yaitu
Gatsby dan Pixy. Melalui 17 merek tersebut, perseroan juga memproduksi
berbagai macam produk lain dengan merek pucelle, Lucido-L, Tancho,
Mandom, Spalding, Lovillea, Miratone, dan lain-lain termasuk beberapa
merek yang khusus ditujukan untuk ekspor.
Selain pasarIndonesia,perseroan juga hadir untuk melayani pasar ekspor.
Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor perseroan antara lain Uni
Emirat Arab (UAE), Jepang, India, Malaysia, Thailand dan lain-lain. Dari
Uni Emirat Arab, produk-produk perseroan didistibusikan kembali ke
beberapa negara di Timur Tengah, Afrika hingga Eropa Timur. Dalam upaya
mewujudkan
pertumbuhan
bisnis
secara
berkelanjutan,
perseroan
menerapkan dengan rencana Manajemen Jangka Menengah 3Tahunan. Pada
Rencana Manajemen Jangka Menengah 3Tahun tahap pertama (Mi D-1)
periode 2005-2007, perseroan sukses menutupnya dengan pencapaian
penjualan sebesar Rp 1 Triliun. Selanjutnya pada
rencana Manajemen
Jangka Menengah 3-Tahun tahap kedua (Mi D-2) periode 2008-2010,
kecepatan pertumbuhan dan
pada rencana Manajemen Jangka Menengah 3tahun tahap ketiga (Mi D-3)
periode 2011-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
ditargetkan yaitu Rp 2 Triliun. Tahun 2014 merupakan tahun pertama dari
rencana Manajemen Jangka Menengah 3-Tahun tahap keempat (Mi D-4).
Pada Mi D-4 ini,
perseroan hadir dengan mengusung visinya untuk
The Real Global Company
2. Visi dan Misi Perseroan
Visi:
Asia Global Company
Misi:
ebihMenyenangkan, Indahdan Sehat
3. Struktur Organisasi
Pada tahun 2013 struktur organsasi yang dimiliki PT Mandon Indonesia
adalah sebagai berikut:
Masayoshi Momota
: Presiden Komisaris
Motonobu nishimura
: Komisaris
Lie Harjono
: Komisaris
Humala Panggabean
: Komisaris Independen
Djasman
: Komisaris Independen
Koichi Watanabe
: Direktur Senior
Tugiyono
: Direktur Tidak Terafiliasi
Joko Santoso Wigianto
: Direktur Tidak Terafiliasi
Sanyata Adi Saputra
: Direktur Tidak Terafiliasi
Tiurma Rondang Sari
: Direktur Tidak Terafiliasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
Hideo Yamanaka
: Direktur
Yasumasa Yoshida
: Direktur
Yoshihiro Tsuchitani
: Direktur/ Chairman
Norikazu Furubayashi
: Direktur Senior (Calon)
Shinya Nagai
: Direktur Senior (Calon)
Effendi Tandi
: Direktur (Calon)
Liandhajani
: Direktur (Calon)
Monalisa Octavia
: Direktur (Calon)
Masahiro Ozaki
: Direktur (Calon)
4. Ruang Lingkup Bidang Usaha PT Mandom Indonesia Tbk
Kegiatan usaha utama:
a. Mendirikan pabrik untuk memproduksiberbagai rupa produk kosmetika,
wangiwangian, toiletries, bahan pembersihperbekalan kesehatan rumah
tangga,kemasan plastik dan barang-barang dariplastik lainnya.
b. Bergerak dalam bidang perdagangandalam negeri maupun luar negeri
dariproduk-produk.
c. Bergerak dalam bidang pembelian baikdari dalam negeri maupun dari
luar negeribahan baku, bahan penolong, mesin danalat produksi, suku
cadang serta barang-baranglain yang diperlukan untukmelakukan
produksi produk-produk.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
Kegiatan usaha penunjang:
1.
Impor barang-barang dagangan berbagairupa produk kosmetika, wangiwangian,toiletries,
bahan
pembersih/perbekalankesehatan
rumah
tangga.
2.
Distribusi barang-barang dagangan.
3.
Ekspor barang-barang dagangan yanglain dengan tidak mengurangi
ketentuanperaturan perundang - undangan yangberlalu.
B. Analisis Rasio Keuangan
1. Rasio Likuiditas
a. Rasio Lancar
Tabel 1.1
Rasio Lancar PT Mandom Indonesia Tbk
Tahun
Perhitungan
Rasio
2009
7,26
2010
10,68
2011
11,74
2012
7,73
2013
3,57
Sumber:www.mandom.co.id,diolah.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan terhadap rasio lancar PT
Mandom Indonesia Tbk dapat diketahui bahwa pada tahun 2009 jumlah
aktiva lancar yang dimiliki Perseroan sebesar 7,26 kali hutang lancarnya,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
atau setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 7,26 aktiva lancar,
kondisi ini dapat dikatakan aman bagi Perseroan bahkan melebihi standar
industri.
Pada tahun 2009 ini, Perseroan dikatakan cukup likuid dan mampu
dalam memenuhi hutang lancarnya, keadaan
ini dikarenakan beberapa
faktor yang terkait seperti adanya kenaikan aktiva lancar dan kewajiban
lancar pada tahun 2009.
Kas dan setara kas serta pajak penghasilan badan lebih bayar
menyumbang kontribusi kenaikan paling banyak pada tahun 2009. Kas dan
setara kas mengalami kenaikan sebesar48,3%dan pajak penghasilan badan
mengalami kenaikan 100%. Selain kenaikan dari aset lancar, kewajiban
lancar pun juga mengalami kenaikan sebesar 26,2% dan sebagai
penyumbang kenaikan terbesar adalah hutang pajak.
Apabila dilihat dari kedua hal yang mempengaruhi tingkat likuiditas
Perseroan tersebut, maka dapat diperoleh gambaran mengenai kemampuan
Perseroan dalam membayar hutang lancarnya pada tahun 2009. Kenaikan
aset lancar yang disumbang oleh kas dan setara kas serta pajak penghasilan
badan lebih bayar padatahun 2009 menunjukkan Perseroan
melakukan
kegiatan operasional dengan cukup baik.
Kenaikan kewajiban lancar yang didominasi oleh kenaikan hutang pajak
mengindikasikan bahwa pada tahun 2009 kenaikan bersumber dari pajak
penghasilan pasal 21 dan pajak pertambahan nilai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
Kemampuan Perseroan dalam membayar hutang lancar pada tahun 2009
tergolong baik dengan adanya peningkatan kas dan setara kas serta pajak
penghasilan badanlebih bayar yang bisa digunakan untuk membayar hutang
jangka pendek Perseroan.
Kondisi seperti ini terjadi secara 2 tahun berturut-turut yaitu pada tahun
2010 dan 2011 dimana tingkat likuiditas yang dimiliki Perseroan terus
mengalami peningkatan sama halnya dengan standar industri, bahkan lebih
likuid.
Faktor peningkatan ini salah satu dikarenakan adanya penurunan hutang
usaha pada pihak ketiga dan hutang pajak. Pada tahun 2010 rasio likuiditas
mencapai angka 10,68 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar
dijamin dengan Rp 10,68aktiva lancar sehingga tingkat likuiditas Perseroan
meningkat dari tahun sebelumnya.
Penurunan hutang usaha pada pihak ketiga dikarenakan telah dibayarnya
hutang secara lunas kepada Itochu Chemical Frontier Corporation, Jepang
dan BASF South East Asia Pte Ltd serta mengangsur pembayaran hutang
kepada PT New Red & White, PT Golden Vision Gemilang dan PT Chemco
Prima Mandiri. Selain itu Perseroan telah membayar secara lunas pajak
pertambahan nilainya.
Penurunan pada beberapa pos kewajiban lancar tersebut menyebabkan
tingkat likuiditas Perseroan meningkat pada tahun 2010, bukan hanya
karena kewajiban lancarnya saja yang turun bahkan Perseroan pada tahun
2010 mampu meningkatkan investasi.Perseroan pada tahun 2010 membuka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
investasi berupa deposito berjangka pada Bank Sumitomo Mitsui Indonesia,
Bank Resona Perdania, The Bank of Tokyo
Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang
Jakarta dan Bank Mizuho Indonesia.
Jadi dapat diambil gambaran bahwa pada tahun 2010 Perseroan
memiliki kemampuan yang sangat baik dalam melunasi kewajiban
lancarnya pada saat jatuh tempo sebagai hasil dari kebijakan Perseroan
dalam melakukan pengelolaan pembelian dan perencanaan produksi secara
efektif.
Namun kondisi tersebut tidak bertahan lama karena pada tahun 2012 dan
2013 tingkat likuiditas Perseroan menurun. Penurunan yang terjadi di tahun
2012 disebabkan oleh naiknya beberapa pos kewajiban lancar yang
signifikan diantaranya biaya yang masih harus dibayar pada pihak ketiga
dan utang pajak yang naik 2 kali lipat. Biaya yang masih harus dibayar yang
besar ini dikarenakan adanya iklan dan promosi untuk meningkatkan
penjualan dan memperkenalkan produk-produk baru. Misalnya saja di tahun
2012 perseroan meluncurkan Glazelle de Pucelle sebagai usaha penetrasi di
pasar yang baru bagi Perseroan. Untuk memperkenalkan produk ini di pasar,
kegiatan iklan dan promosi telah dilakukan, salah satunya penayangan iklan
TV dan pemasangan iklan di media cetak dan pada bulan Februari 2012,
Perseroan
meluncurkan
produkimpor
dari
Mandom
Corp.
Japan,
GatsbyMoving Rubber, yangditujukan untuk konsumen kelas menengah ke
atas.Kegiatan iklan untuk produk ini dilakukan di media-mediakhusus yang
difokuskan kepada konsumen kelas menengahke atas dengan tujuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
memperkenalkan produk, termasukcara penggunaannya. Pada saat acara
launching diadakandemo hair styling oleh hair stylist yang didatangkan
khusus dariJepang.Selain mempromosikan produk-produk baru, Perseroan
juga melaksanakan kegiatan sponsorship dengan Kidzania melalui
pembukaan Pixy & GatsbyModeling School sejak tahun 2011.
Selain beban yang masih harus dibayar kenaikan juga terjadi pada pos
utang pajak. Utang pajak meningkat dua kali lipat dikarenakan adanya
kenaikan pajak kini, PPH pasal 26 dan pajak pertambahan nilai.
Meskipun terjadi kenaikan pada kewajiban lancar Perseroan namun
Perseroan masih bisa dikatakan likuid karena Perseroan memiliki kas dan
setara kas, investasi dan biaya dibayar dimuka yang dapat digunakan untuk
memenuhi kewajiban lancarnya. Penambahan kas dan setara kas antara lain
berasal dari pencairan deposito berjangka dan penjualan aset tetap,
sedangkan perseroan menanamkan modal pada biaya dibayar dimuka berupa
sewa rumah, iklan dan promosi serta lainnya.
Penurunan di tahun 2013 sendiri disebabkan oleh peningkatan pada
semua pos kewajiban lancar hingga mencapai 104,4%. Hal ini terutama
disebabkan oleh peningkatan utang usaha. Di tahun 2013 perseroan
membuka beberapa pinjaman baru kepada PT. Hasegawa Co. Ltd, Ebisuya
Chemial Industry Co., World Sponge Manufacturing Co.,
dan Itochu
Corporation. Secara garis besar peningkatan pos-pos kewajiban lancar
perseroan digunakan untuk memperkuat merek-merek perseroan khususnya
Gatsby dan Pixy, memperkuat bisnis ekspor, serta memasuki kategori-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
kategori bisnis yang baru termasuk memasarkan produk-produk kosmetik
dan toiletries yang diimpor dari Jepang. Hal tersebut dibuktikan dengan
naiknya penjualan sebesar 9,5% dan laba bersih sebesar 6,5%.
Meningkatnya hampir semua pos aktiva lancar perseroan tidak
menjadikan Perseroan dikatakan tidak likuid karena Perseroan memiliki
uang muka dan pajak dibayar dimuka yang masih dapat digunakan untuk
membayar hutang jangka pendeknnya.
Menurut Brigham and Houston (2009:96):
Jika sebuah Perseroan mengalami kesulitan keuangan, Perseroan
akan mulai membayar tagihan-tagihannya (utang usaha) secara lebih
lambat, meminjam dari bank dan seterusnya. Jika kewajiban lancar
meningkat lebih cepat dari aktiva lancar, rasio lancar akan turun dan
hal ini pertanda adanya masalah. Karena rasio lancar merupakan
indikator tunggal terbaik dari sampai sejauh mana klaim dari kreditor
jangka pendektelah ditutupi oleh aktiva-aktiva yang diharapkan dapat
diubah menjadi kas dengan cukup cepat, rasio ini merupakan ukuran
solvabilitas jangka pendek yang paling sering digunakan.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa pada tahun 2013 penjualan
Perseroan yang berjalan dengan lancar dan rencana produksi yang efisien
memastikan
Perseroan
memiliki
kemampuan
yang
cukup
dalam
pembayaran kewajiban jangka pendek.
Berdasarkan perhitungan rasio lancar selama lima periode yaitu tahun
2009 hingga 2013 maka dapat disimpulkan bahwa perseroan tergolong
likuid. Perseroan mampu melunasi kewajiban lancarnya dengan aset lancar
yang dimiliki Perseroan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
b. Rasio Cepat
Tabel 1.2
Rasio CepatPT Mandom Indonesia Tbk
Tahun
Perhitungan
Rasio
2009
4,61
2010
7,31
2011
6,88
2012
5,11
2013
1,95
Sumber:www.mandom.co.id, diolah.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan terhadap rasio cepat PT
Mandom Indonesia Tbk, pada tahun 2009 rasio menunjukkan bahwa setiap
Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 4,61 aktiva lancar setelah dikurangi
persediaan. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan kewajiban lancar dari pos
hutang pajak yang mencapai dua kali lipat dan hutang usaha untuk
pembelian bahan baku danmaterial serta kenaikan biaya yang masih harus
dibayar terkaitdengan kegiatan pemasaran dan promosi.
Di tahun 2009, Perseroanmenitikberatkan kegiatan iklan danpromosi
untuk tiga merekutama Perseroan. Investasi untuk iklandan promosi di
tahun 2009 adalah yang terbesar yang pernahdilakukan oleh Perseroan.
Meskipun perseroan terus berinvestasi dalam kegiatan iklan danpromosi yang
bertujuan untuk membangun dan memperkuat posisi merek-merek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
Perseroandi
pasar,
namun
sebagai
hasilnya,
di
semester
pertama2009Perseroan berhasil mencatatkan rekor penjualan tertinggi
atau116,1% dibanding periode yangsama tahun sebelumnya.
Faktor lain penyebab naiknya kewajiban lancar adalah naiknya hutang
usaha untuk pembelian bahan baku dan material. Ditahun 2009 terjadi
kenaikan harga bahan baku dan material serta penguatan nilai Rupiah.
Penguatan nilai Rupiah menjadi salah satu sumber naiknya hutang usaha
karena Perseroan membayar pembelian 70,8% bahan baku menggunakan
valuta asing, sementara penghasilan utama Perseroan dalam mata uang
Rupiah. Oleh karena itu, perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap
Rupiah mempunyai pengaruh yang cukup penting bagi Perseroan.
Meskipun Perseroan mempunyai jumlah persediaan yang besar dimana
jumlah tersebut merupakan jumlah terbesar dalam pos-pos aktiva lancar
namun perseroan tetap bisa memenuhi hutang jangka pendeknya selain dari
persediaan seperti pajak penghasilan badan lebih bayar yang cukup besar
serta pada tahun 2009 Perseroan menerima pembayaran atas piutang lainlain dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Pada tahun 2010 terjadi peningkatan likuiditas perseroan yang cukup
besar. Faktor peningkatan ini salah satunya dikarenakan oleh turunnya
kewajiban lancar Perseroan. Aset lancar tercatat10,7 kali lebih tinggi dari
kewajiban lancar. Hal ini terutamadikarenakan adanya peningkatan piutang
usaha daninvestasi serta kebijakan Perseroan untuk melakukanpengelolaan
pembelian bahan baku dan perencanaanproduksi secara efektif, sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
kemampuan Perseroanuntuk melunasi kewajibannya sangat baik dengan
menggunakan aktiva lancarnya selain dari persediaan.
Kondisi yang sangat baik di tahun 2010 tersebut tidak berlanjut ke tahuntahun berikutnya. Bahkan tiga tahun berturut-turut perseroan mengalami
penurunan tingkat likuiditas.
Pada tahun 2011 Perseroan masih dikatakan likuid karena Perseroan
masih bisa membayar hutang jangka pendeknya yang telah jatuh tempo.
Persediaan yang sangat besar di tahun 2011 tidak menjadikan persediaan
dominan diantara pos-pos aktiva lancar. Perseroan memiliki piutang usaha
kepada pihak berelasi dan uang muka yang dapat digunakan untuk
membayar hutang jangka pendek perseroan.
Pada tahun 2012 hampir semua pos kewajiban lancar mengalami
peningkatan. Kenaikan di hampir semua pos tersebut disebabkan oleh
Perseroan yang berjuang keras untuk tetap meningkatkan penjualan namun
disisi lain terjadi pelemahan nilai Rupiah dan juga terjadi inflasi diawal
tahun 2012.
Meskipun terjadi peningkatan di hampir semua pos kewajiban lancar,
Perseroan masih bisa dikatakan likuid karena hampir semua pos aktiva
lancar juga mengalami kenaikan meski tidak terlalu besar. Persediaan yang
merupakan aktiva lancar yang paling lama diubah menjadi kas justru
mengalami penurunan. Sementara itu, perseroan masih memiliki kas dan
setara kas, investasi dan piutang usaha yang dapat digunakan untuk
membayar hutang jangaka pendeknya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
Penurunan tingkat likuiditas yang drastis terjadi di tahun 2013. Tingkat
likuiditas Perseroan bahkan mencapai 1,95. Ini berarti setiap Rp 1,00 hutang
lancar Perseroan hanya dijamin oleh Rp 1,95 aktiva lancar tidak termasuk
persediaan.
Penurunan yang sangat drastis tersebut dikarenakan naiknya hutang
usaha baik kepada pihak berelasi maupun kepada pihak ketiga. Hutang
kepada pihak berelasi yaitu Mandom Corporation Jepang bertujuan untuk
mengembangkan produk baru yang merupakan adopsi dari produk yang
sukses di pasar Jepang dan untuk meningkatkan penjualan, bahkan
penjualan ekspor pada tahun 2013 tumbuh mencapai 55%. Faktor lainnya
adalah meningkatnya biaya yang masih harus dibayar, dimana biaya ini
berkaitan dengan perjanjian distribusi yaitu pendistribusian produk-produk
Perseroan di wilayah tertentu sesuai dengan syarat dan kondisi yang
ditetapkan dalam perjanjian.
Meskipun
turunnya tingkat likuiditas Perseroan menjadi 1,95 tidak
menjadikan Perseroan tidak likuid namun penurunan yang sangat drastis
tersebut harus dicari penyebab dan solusi yang tepat. Karena jika tidak, bisa
saja perseroan akan sulit dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya di
periode selanjutnya. Pada tahun 2013 perseroan memiliki uang muka dan
modal yang ditanamkan pada pajak dibayar dimuka yang dapat digunakan
untuk melunasi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
Berdasarkan perhitungan rasio cepat selama periode yaitu tahun 2009
hingga 2013 maka dapat disimpulkan bahwa Perseroan tergolong likuid.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
Perseroan mampu menjamin kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar yang
dimiliki Perseroan meskipun terkadang perseroan memiliki persediaan yang
besar namun aktiva lancar lainnya selain persediaan masih dapat digunakan
untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.
c. Rasio Kas
Tabel 1.3
Rasio KasPT Mandom Indonesia Tbk
Tahun
Perhitungan
Rasio
2009
2,17
2010
3,73
2011
2,53
2012
2,20
2013
0,53
Sumber:www.mandom.co.id,diolah.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan terhadap rasio kas PT Mandom
Indonesia Tbk, pada tahun 2009 rasio menunjukkan bahwa setiap Rp 1
hutang lancar dijamin dengan Rp 2,17. Hal ini dikarenakan adanya
penambahan kas dan setara kas akibatpenekanan tingkat persediaan
sertapeningkatan
piutang
usahasejalan
Perseroan.
commit to user
dengan
kenaikan
penjualan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
Pada tahun 2010, rasio kas Perseroan mengalami peningkatan menjadi
3,73. Pada tahun 2010 ini, kondisi Perseroan dikatakan sangat baik karena
di saat kewajiban lancar perseroan menurun aktiva lancar perseroan justru
mengalami kenaikan. Hal ini dibuktikan dengan telah dibayarnya hampir
semua pos-pos kewajiban lancar perseroan. Perseroan mampu membayar
hutang lancarnya karena Perseroan memiliki kas dan setara kas maupun
modal yang ditanamkan pada investasi dan pajak dibayar dimuka.
Pada tahun 2011 perseroan mengalami penurunan tingkat likuiditas.
Meskipun terjadi peningkatan pada aktiva lancar namun peningkatan
tersebut tidak seimbang dengan peningkatan kewajiban lancar yang
peningkatannya sebenarnya tidak terlalu signifikan, hanya terjadi sedikit
peningkatan pada utang pajak dan jaminan pelanggan namun kas dan setara
kas pada perseroan yang paling likuid untuk membayar hutang lancar
Perseroan justru mengalami penurunan.
Meski masih dikategorikan likuid Perseroan harus bisa mengatur
pengeluaran dan mengefesiensikan kas dan setara kas yang ada agar bisa
digunakan untuk melunasi kewajiban jangka pendek Perseroan.
Kondisi seperti ini terulang kembali di tahun 2012, meskipun masih
dikatakan likuid. Keadaan ini, dikarenakan adanya faktor peningkatan
kewajiban lancar. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan biaya yang
masih harus dibayar dan utang pajak. Kenaikan tersebut masih dapat
ditangani oleh Perseroan karena Perseroan masih memiliki kas dan setara
kas yang meningkat di tahun 2012 dan juga investasi. Peningkatan ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
disebabkan oleh adanya kenaikan penerimaan kas dari pelanggan
sehubungan dengan pertumbuhan penjualan Perseroan. Sedangkan pada
investasi, perseroan membuka deposito berjangka baru kepada pihak ketiga
untuk menanamkan modalnya.
Tahun 2013 merupakan tahun dimana perseroan harus bekerja keras
dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Di tahun ini kewajiban lancar
perseroan mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Kenaikan yang
sangat besar ini tidak diikuti dengan kenaikan kas dan setara kas ataupun
investasi. Keduanya justru mengalami penurunan dan investari mengalami
penurunan 50% lebih. Penurunan tersebut disebabkan oleh jatuh temponya
deposito berjangka pada pihak ketiga. Meskipun masih dikatakan likuid
namun perseroan harus membuat perencanaan tentang kas dan setara kas
agar kas dan setara kas yang pada dasarnya paling mudah digunakan untuk
melunasi kewajiban jangka pendek Perseroan dapat berguna secara
maksimal.
Berdasarkan perhitungan rasio kas selama periode tahun 2009 hingga
2013 maka dapat disimpulkan bahwa perseroan tergolong likuid.Perseroan
mampu melunasi kewajiban lancarnya dengan kas yang dimiliki Perseroan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
2. Rasio Solvabilitas
a. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset
Tabel 2.1
Rasio Total Hutang terhadap Total Aset PT Mandom Indonesia Tbk
Tahun
Perhitungan
Rasio
2009
0,11
2010
0,09
2011
0,10
2012
0,13
0,19
2013
Sumber:www.mandom.co.id, diolah.
Berdasarkan data di atas, rasio total hutang terhadap total aset Perseroan
Mandom Indonesia Tbk mengalami fluktuasi namun dapat diketahui bahwa
pada lima tahun terakhir yaitu selama periode 2009 sampai 2013 Perseroan
dapat dikatakan solvable. Hal ini dikarenakan total aset Perseroan mampu
melunasi kewajiban jangka panjangnya.
Pada tahun 2009 setiap Rp 0,11 hutang dijamin dengan Rp 1 aset. Salah
satu faktor penyebabnya adalah naiknya perangkat lunak komputer dan aset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
tetap.Kenaikan aset tetap Perseroan karena Perseroan menambah beberapa
asetnya berupa bangunan, mesin dan peralatan, perabotan dan perlengkapan
dan juga kendaraan bermotor.Dengan beberapa penambahan aset tetap
Perseroan tesebut maka perseroan dapat melunasi kewajiban jangka
panjangnya dengan aset-aset tersebut.
Pada tahun 2010 Perseroan hanya menjamin Rp 0,09 hutang dengan aset
yang dimiliki. Meskipun terjadi kenaikan hutang jangka panjang namun
Perseroan memiliki investasi dan perangkat lunak komputer yang dapat
digunakan untuk melunasi kewajiban jangka panjangnya.Kenaikan investasi
pada tahun 2010 sangat signifikan.Perseroan membuka beberapa deposito
berjangka dalam bentuk Rupiah pada beberapa bank.Selain itu, Perseroan
juga memiliki laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar.Dengan
adanya aset tersebut, Perseroan berada dalam kondisi aman dalam hal
melunasi kewajiban jangka panjangnya.
Di tahun 2011, kewajiban jangka panjang naik sebesar 28,0% dari Rp
41,59 miliar menjadi Rp 53,24 miliar yang berasal dari peningkatan imbalan
pasca kerja berupa program pensiun imbalan pasti, imbalan pasca kerja
berdasarkan Undang-undang ketenagakerjaan, imbalan pasca kerja lainnya
untuk direksi dan komisaris, serta munculnya imbalan kerja jangka panjang
lainnya. Kenaikan imbalan pasca kerja tersebut dapat dibayar dengan aset
yang dimiliki Perseroan seperti aset pajak tangguhan bersih dan aset tetap.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
Dua tahun berikutnya yaitu tahun 2012 dan 2013, kewajiban jangka
panjang yaitu imbalan pasca kerja terus mengalami kenaikan.Namun seperti
tahun-tahun
sebelumnya
Perseroan
masih
memiliki
aset
yang
mampudigunakan untuk melunasi kewajiban jangka panjangnya.Pada tahun
2012 Perseroan memiliki investasi dan klaim pengembalian pajak yang
cukup besar. Klaim pengembalian pajak merupakan saldo lebih bayar pajak
yang dilakukan Perseroan. Karena modal yang seharusnya digunakan untuk
membayar hutang justru tertanam pada klaim pengembalian pajak maka aset
tersebutlah yang digunakan.
Jika di tahun 2012 perseroan memiliki investasi dan klaim pengembalian
pajak, maka di tahun 2013 perseroanmemiliki aset pajak tangguhan dan aset
tetap untuk pelunasan kewajiban jangka panjangnya.
Jadi secara garis besartingkat solvabilitas Perseroan selamalima tahun
terakhir cukup baik dan juga menunjukkan bahwa kegiatan operasi
perseroan dibiayai oleh hutang. Hal ini dapat dilihat pada beberapa periode
apabila terdapat kenaikan pendapatan usaha akan diiringi dengan kenaikan
kewajiban usaha Perseroan.
3. Rasio Aktivitas
a. Rasio Perputaran Piutang
Tabel 3.1
Rasio Perputaran Piutang PT Mandom Indonesia Tbk
Tahun
Perhitungan
commit to user
Rasio
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
2009
7,33
2010
7,17
2011
6,65
2012
6,40
2013
7,01
Sumber:www.mandom.co.id, diolah.
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat
perputaran piutang sebesar 7 kali yang menunjukkan piutang dagang
membutuhkan waktu yang lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang
tunai. Semakin lama modal yang ditanamkan pada piutang dapat ditagih
maka akansemakinlama pula Perseroan mendapatkan kas dari piutang. Hal
ini juga berkaitan dengan pendapatan terbesar perseroan melalui piutang
pada setiap tahunnya.Padahal hasil dari piutangtersebut dapat digunakan
untuk melunasi kewajiban jangka pendek Perseroan.
Untuk mengendalikan piutang, Perseroan perlu menetapkan
kebijaksanaan kreditnya. Kebijaksanaan ini yang kemudian berfungsi
sebagai standar. Apabila kemudian dalam pelaksanaannya penjualan
kredit dan pengumpulan piutang tidak sesuai dengan standar yang
ditetapkan, maka Perseroan perlu melakukan perbaikan. (Husnan dan
Pudjiastuti 2006:117).
Perputaran piutang yang rendah akan muncul resiko kemungkinan tidak
tertagih.Untuk itu perseroan harus memperbaiki kebijakan piutangnya agar
piutang tidak terlalu lama tersimpan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
Tabel 3.2
Rasio Rata-rata Umur Piutang PT Mandom Indonesia Tbk
Tahun
Perhitungan
Rasio
2009
49,79
2010
50,88
2011
54,85
2012
57,02
2013
52,05
Sumber:www.mandom.co.id, diolah.
Berdasarkan rasio rata rata umur piutang diatas menunjukkanbahwa
kemungkinan tertagihnya piutangrendah meskipun jumlah tersebut masih
aman jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya.Jangka waktu dan nilai
kredit yang diberikan kepada para langganan tersebut harus dikendalikan
secara ketat oleh Perseroan sehingga seluruhpiutang tersebut dapat ditagih
dan bisa digunakan untuk memenuhi hutang lancar secara cepat.
Jadi berdasarkan rasio perputaran piutang dan rata-rata umur piutang
dapat dikatakan bahwa Perseroan masih mampu untuk melunasi
kewajibannya. Meskipun rasio tersebut menunjukkan jumlah yang rendah
sehingga tidak dapat segera digunakan untuk melunasi kewajiban jangka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
pendek namun Perseroan masih bisa memanfaatkan pendapatan dari
pelunasan piutang untuk melunasi kewajiban jangka panjangnya.
b. Rasio Perputaran Persediaan
Tabel 3.3
Rasio Perputaran Persediaan PT Mandom Indonesia Tbk
Tahun
Perhitungan
Rasio
2009
4,29
2010
4,78
2011
3,78
2012
4,48
2013
3,79
Sumber:www.mandom.co.id, diolah.
Berdasarkan perhitungan diatas menunjukkan bahwa tingkat perputaran
persediaan rata-rata sebesar 4 sampai 5 kali atau barang dagang rata-rata
baru dapat terjual setelah tersimpan dalam gudang selama 73 sampai 91
hari. Kondisi ini merupakan kondisi yang cukup aman bagi Perseroan
namun Perseroan harus tetap berhati-hati pada efektivitas manajemen
persediaan agar dana yang ditempatkan pada persediaan produktivitasnya
tidak rendah. Semakin sering terjadinya perputaran persediaan akan semakin
bagus karena Perseroan akanmendapatkan pendapatan yang cepat juga. Jika
Perseroan mendapatkan pendapatan dengan cepat maka perseroan akan
lebih mudah dalam melunasi kewajibannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
Tabel 3.4
Rasio Rata-rata Umur Persediaan PT Mandom Indonesia Tbk
Tahun
Perhitungan
Rasio
2009
85,16
2010
76,37
2011
96,48
2012
81,40
2013
96,39
Sumber:www.mandom.co.id, diolah.
Grafik diatas menunjukkan bahwa rata-rata umur persediaan selama 5
tahun mengalami fluktuasi. Kondisi tersebut berdampak cukup baik bagi
Perseroan karena jika dalam waktu singkat Perseroan dapat menjual
persediaannya, maka akan berdampakbaik bagi Perseroan karena Perseroan
akan membutuhkan waktu yang singkat pula untuk memperoleh pendapatan
atau labanya sehingga kewajiban jangka pendek yang dimiliki Perseroan
juga akan lebih cepat terbayar dan juga Perseroan tidak perlu mengeluarkan
biaya tambahan untuk penyimpanannya.
Jadi dilihat dari rasio perputaran persediaan dan rata-rata umur
peersediaan dapat disimpulkan bahwa kemampuan Perseroan dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
melunasi
kewajiban
jangka
pendek
dan
kewajiban
jangka
panjangnyadengan persediaan cukup baik. Tingkat perputaran persediaan
dan rata-rata umur persediaan diatas menunjukkan bahwa penjualan
Perseroan berjalan cukup baik.
c. Rasio Perputaran Aktiva Tetap
Tabel 3.5
Rasio Perputaran Aktiva Tetap PT Mandom Indonesia Tbk
Tahun
Perhitungan
Rasio
2009
3,47
2010
3,70
2011
3,97
2012
4,21
2013
2,96
Sumber:www.mandom.co.id, diolah.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, Perseroan dapat dikatakan
memiliki efektivitas tinggi dalam pengelolalan aset tetapnya.Hal ini terbukti
dengan meningkatnya penjualan setiap tahunnya. Peningkatan penjualan
tersebut salah satunya disebabkan adanya penambahan mesin produktivitas
baru yang meningkatkan proses produksi. Jika terjadi penjualan yang tinggi
maka Perseroan akan mendapatkan pendapatan yang tinggi pula sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
dari pendapatan tersebut Perseroan dapat menggunakannya untuk melunasi
kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa berdasarkan rasio perputaran
aktiva tetap Perseroan mampu Melunasi kewajiban jangka pendek dan
jangka panjangnya dilihat dari bagaimana Perseroan mengoptimalkan
penggunaan aktiva tetapnya.
d. Rasio Perputaran Total Aktiva
Tabel 3.6
Rasio Perputaran Total AktivaPT Mandom Indonesia Tbk
Tahun
Perhitungan
Rasio
2009
1,40
2010
1,40
2011
1,46
2012
1,47
2013
1,38
Sumber:www.mandom.co.id, diolah.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, secara keseluruhan dapat dikatakan
bahwa aktiva yang dimiliki Perseroan dapat meningkatkan penjualan setiap
tahunnya.Hanya saja Perseroan perlu berhati-hati dalam menghadapi
kendalan eksternal Perseroan agar aset yang dimilikidapattetap optimal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
dalam meningkatakan penjualan dan hasilnya dapat segera digunkan untuk
melunasikewajiban jangka pendek dan jangka panjang Perseroan.
4. Rasio Profitabilitas
a. Profit Margin
Tabel 4.1
Rasio Profit Margin PT Mandom Indonesia Tbk
Tahun
Perhitungan
Rasio
2009
9%
2010
9%
2011
8%
2012
8%
2013
8%
Sumber:www.mandom.co.id, diolah.
Berdasarkan perhitungan profit margin yang telah dilakukan pada PT
Mandom Indonesia Tbk hasilnya profit margin Perseroan cenderung stabil.
Di tahun 2009 laba bersih Perseroan mengalami kenaikan sebesar 8,5% di
tengah-tengah kondisi adanya kenaikan harga bahan baku dan material serta
penguatan nilai Rupiah. Hal tersebut mengakibatkan naiknya harga pokok
penjualan. Namun, Perseroan telah melakukan beberapa usaha untuk
mengurangi harga pokok penjualan yaitu melalui sistem pembelian material
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
yang fleksibel, menggunakan biaya iklan dan promosi secara efektif dan
strategis, meningkatkan produktivitas produksi dan efisiensi dalam
penggunaan biaya tenaga kerja termasuk investasi atas peningkatan kualitas
sumber daya manusia, serta pengelolaan dana yang tersedia secara efisien.
Selain laba bersih penjualan di tahun 2009 juga mengalami kenaikan
sebesar 12,0% dibandingtahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan naiknya
penjualan domestik dan penjualan ekspor diwilayah Asia Tenggara dan
India. Peningkatan penjualan tersebut dikarenakan Perseroan melakukan
kegiatan promosi yang aktifdan investasi biaya iklan danpromosi yang lebih
efektif untukmempertahankan posisi unggul di pasar.
Dengan meningkatnya profit margin di tahun 2009, ini berarti Perseroan
mendapatkan
pendapatan
yang
dapat
digunakan
untuk
melunasi
kewajibannya.
Tidak jauh berbeda dari tahun 2009, bahkan di tahun 2010 tidak terjadi
peningkatan profit margin meskipun laba bersih dan penjualan bersih
mengalami kenaikan. Meskipun tidak mengalami kenaikan, kondisi ini tidak
berakibat buruk pada Perseroan karena pada tahun 2010 tingkat likuiditas
Perseroan dalam kondisi yang aman.
Sedangkan pada tahun 2011 profit margin Perseroan mengalami
penurunan. Dan hal ini tidak berubah selama 3 tahun berturut-turut.
Meskipun terjadi peningkatan laba bersih dan penjualan bersih dari tahun ke
tahun dan dalam kondisi ini masih bisa digunakan untuk melunasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
kewajiban Perseroan namun di tiga tahun tersebut kondisi likuiditas
perseroan dalam keadaan yang tidak cukup baik seperti tahun-tahun
sebelumnya.
Kestabilan tingkat profit margin Perseroan dikarenakan meningkatnya
beban usaha serta pertumbuhan penjualan bersih Perseroan mengalami
perlambatan. Untuk meningkatkan penjualan dan meminimalisir beban
Perseroan memutuskan untuk memindahkan kantor pusat dan pabrik
kosmetik. Tujuannya selain untuk mendukung peningkatan penjualan juga
untuk efesiensi produksi. Rencananya Kontruksi bangunan akan dimulai
pada Juni 2013. Sedangkan pemindahan peralatan produksi kosmetik akan
dimulai pada Januari 2015.
Berdasarkan perhitungan profit margin selama periode tahun 2009
hingga 2013 maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan Perseroan dalam
melunasi kewajibannya dapat dikatakan baik dikarenakan laba bersih yang
diperoleh perseroan meningkat setiap tahunnya selama lima periode
tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
b. RasioReturn On Total Asset (ROA)
Tabel 3.2
Rasio Return On Total AssetPT Mandom Indonesia Tbk
Tahun
Perhitungan
Rasio
2009
13%
2010
13%
2011
12%
2012
12%
2013
11%
Sumber:www.mandom.co.id, diolah.
Berdasarkan perhitungan Return On Asset (ROA) yang telah dilakukan
pada PT Mandom
Indonesia Tbk menunjukkan perubahan yang tidak
signifikan bahkan cenderung stabil. Sama seperti profit margin, laba bersih
dan aset Perseroan juga mengalami peningkatan setiap tahunnya.
ROA sangat dipengaruhi oleh biaya-biaya yang menjadi tanggungan
Perseroan.Untuk Perseroan seperti PT Mandom Indonesia Tbk biaya yang
tinggi berasal dari beban penjualan dan beban iklan dan promosi.Biaya-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
biaya tersebut dapat mempengaruhi jumlah laba yang dihasilkan Perseroan
jika Perseroan tidak berusaha untuk meminimalisirnya.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa aset yang dimiliki Perseroan
dimanfaatkan dengan baik oleh Perseroan dalam kegiatan operasi Perseroan
sehingga mampu menghasilkan laba yangterus meningkat setiap tahunnya.
Dengan bertambahnya laba
diperoleh Perseroan.
maka bertambah pula pemasukan yang
Dan pemasukan yang diperoleh tersebut dapat
digunakan untuk melunasi kewajiban Perseroan.
c. Rasio Return On Equity (ROE)
Tabel 3.3
Rasio Return On EquityPT Mandom Indonesia Tbk
Tahun
Perhitungan
Rasio
2009
14%
2010
14%
2011
14%
2012
14%
2013
14%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
Sumber:www.mandom.co.id, diolah.
Berdasarkan perhitungan ROE diatas, tingkat profitabilitas Perseroan
selalu sama setiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan oleh naiknya laba
bersih setiap tahunnya serta adanya tambahan modal. Besarnya ROE
Perseroan mengindikasikan bahwa Perseroan mampu dalam menghasilkan
laba dengan modal yang dimilikinya. Dengan ROE yang tinggi ini maka
Perseroan memiliki modal yang dapat digunakan untuk melunasi kewajiban
jangka panjang dan jangka pendeknya.
C. Sumber Daya yang Dimiliki Perseroan untuk Membayar Kewajibannya
1. Kas dan Setara Kas
Pada tahun 2009 Perseroan memiliki kas dan setara kas yang cukup
besar dibandingkan tahun sebelumnya. Kas dan Setara Kas bahkan
meningkat sebesar 48,3%. Peningkatan ini terutamadikarenakan adanya
penambahan kas dan setara kas akibatpenekanan tingkat persediaan serta
peningkatan
piutang
usahasejalan
dengan
kenaikan
penjualan
Perseroan.Dengan meningkatnya kas dan setara kas pada tahun 2009
menyebabkan aktiva lancar Perseroan naik 7,3 kali lipat dari kewajiban
lancar Perseroan sehingga pada tahun 2009 dapat dikatakan bahwa Perseroan
dapat menggunakan kas dan setara kas untuk membayar kewajiban jangka
pendeknya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
Sedangkan pada tahun 2010, kas dan setara kas Perseroan mengalami
penurunan. Penurunan ini disebabkan karena adanya penurunan deposito
berjangka. Namun meskipun terjadi penurunan kas dan setara kas yang
dimiliki masih bisa digunakan untuk membayar kewajiban Perseroan yang
pada tahun 2010 juga mengalami penurunan.
Sama dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2011 kas dan setara kas
Perseroan mengalami penurunan. Penurunan ini selain karena untuk beban
penjualan juga disebabkan oleh nilai kurs Rupiah yang tidak stabil dimana
diawal tahun meningkat namun karena terjadinya krisis hutang Eropa yang
serius nilai Rupiah menjadi turun. Perseroan pada tahun 2011 ini masih bisa
mengandalkan kas dan setara untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya
karena pada tahun ini kewajiban jangka pendek Perseroan tidak mengalami
kenaikan yang signifikan.
Pada tahun 2012 kas dan setara kas Perseroan meningkat. Peningkatan
ini disebabkan olehadanya kenaikanpenerimaan kas dari pelanggan
sehubungan denganpertumbuhan penjualan Perseroan.Selain itu, peningkatan
ini terutama dikarenakanadanya pengembalian dari pembatalan atas proyek
perangkat lunak komputer danperolehan aset tetap. Meskipun kas dan setara
kas Perseroan naik, Perseroan perlu berhati-hati dikarenakan pada tahun
2012 ini kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang Perseroan
mengalami kenaikan bahkan kewajiban lancar perusahaan mengalami
kenaikan hingga 73,9%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
Pada tahun 2013 terjadi penurunan kembali jumlah kas dan setara kas
Perseroan. Penurunan ini disebabkan oleh penjualan yang tidak cukup
efesien pada tahun 2013 ini. Pada tahun 2013 terjadi inflasi yang meningkat
menjadi 8,38% dari posisi4,30% di tahun 2012. Kenaikaninflasi terutama
disebabkanoleh dampak kenaikan harga pangan domestik sertapengaruh
kenaikan hargabahan bakar minyak (BBM)bersubsidi pada akhir Juni 2013.
Dengan terjadinya inflasi kewajiban Perseroan juga mengalami kenaikan.
Pada tahun 2013 kewajiban lancar Perseroan meningkat sampai angka
104,4%. Jumlah yang sangat besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Dengan kondisi seperti ini Perseroan membutuhkan cadangan aset lain untuk
melunasi kewajiban jangka pendeknya.
2. Investasi
Investasi merupakan aktiva yang paling likuid setelah kas dan setara kas.
Investasi yang dimiliki Perseroan menunjukkan fluktuasi selama lima
periode ini. Besarnya investasi salah satunya dipengaruhi oleh kondisi
perekonomian di Indonesia yang tidak stabil. Jika sedang dalam kondisi
yang baik investasi yang dimiliki Perseroan dapat digunakan untuk melunasi
kewajiban jangka pendek bersama dengan kas dan setara kas. Namun jika
sedang tidak baik maka Perseroan harus mencari sumber daya tambahan
untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.
3. Piutang
Penerimaan kas dari piutang selalu menjadi sumber penghasil kas
terbesar selama periode PT Mandom Indonesia Tbk ini. Pada tahun 2009
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
piutang Perseroan meningkat sebesar 21,6%. Piutang usaha terdiri dari
piutang usaha dari pihak ketiga dan piutang usaha dari pihak yang
mempunyai hubungan istimewa. Perseroan cenderung memiliki jumlah
piutang yang belum jatuh tempo dalam jumlah yang besar. Besarnya jumlah
tersebut perlu diwaspadai oleh Perseroan karena modal yang Perseroan
tanamkan pada piutang juga cukup besar. Jika modal yang ditanamkan pada
piutang tersebut tidak segera diubah ke dalam bentuk kas tidak menutup
kemungkinan akan terjadi piutang tak tertagih.
4. Aset Tetap
Aset Tetap yang dimiliki Perseroan hampir setiap tahunnya selalu
mengalami peningkatan. Meskipun terjadi penurunan, penurunan tersebut
juga tidak terlalu signifikan. Peningkatan aset tetap PT Mandom Indonesia
juga berdampak baik bagi aktivitas produksi Perseroan. Karena dengan
meningkatnya asset tetap Perseroan maka akan dapat menaikkan penjualan
yang nantinya akan berimbas dengan tersedianya kas yang dapat digunakan
untuk melunasi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang
perusahaan.
5. Modal
PT Mandom Indonesia memiliki modal yang bertambah setiap tahunnya.
Peningkatan modal tersebut juga akan meningkatkan laba Perseroan yaitu
dengan modal yang dimiliki, Perseroan dapat mengefektifkan penggunaan
modal tersebut dalam menghasilkan penjualan. Sebenarnya jika modal
perusahaan sudah tinggi dan cukup dalam menghasilkan laba maka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
Perseroan tidak perlu lagi menambah hutang untuk membiayai proses
penghasilan laba.
6. Persediaan
Sebenarnya Perseroan memiliki persediaan yang jumlahnya cukup
apabila digunakan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Namun
dikarenakan persediaan merupakan aktiva yang relatif lama untuk dapat
direalisasi menjadi kas maka persediaan akan lebih efektif apabila digunakan
untuk membayar kewajiban jangka panjang Perseroan. Jika dilihat dari rasio
perputaran persediaan dan rata-rata umur persediaan, persediaan yang
dimiliki PT Mandom Indonesia Tbk ada pada kondisi yang cukup aman
sehingga berdampak baik bagi pendapatan Perseroan karena Perseroan tidak
perlu mengeluarkan biaya besar untuk penyimpanannya.
7. Laba
Pada tahun 2012 dan 2013 Perseroan telah menyisihkan saldo laba
sebesar 20% dari modal disetor untuk melunasi kewajiban jangka pendek
dan kewajiban jangka panjang. Laba merupakan sumber kas yang paling
dapat diandalkan untuk pembayaran pokok kewajiban jangka panjang dan
bunganya sehingga jumlah laba yang di peroleh sangat menentukan arus kas
masuk Perseroan dan selama lima periode Perseroan mampu menghasilkan
laba yang terus meningkat.
D. Analisis SWOT
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
1. Kekuatan (Strength)
-
Aktif melakukan inovasi
Perseroan selalu aktif melakukan inovasi, memproduksi produk baru dan
melakukan renewal secara berkesinambungan. Dengan demikian
Perseroan dapat menciptakan pasar dan peluang pertumbuhan dalam
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan yang berubah-ubah serta
menghadapi tantangan dari
pesaing.
Dengan
aktif
melakukan
inovasi
Perseroan
dapat
mengembangkan produk yang sesuai dengan perubahan selera dan
gaya hidup konsumen, trendan pasar serta mencari peluang agar
produk Perseroan dapat diterima semua kalangan masyarakat.
-
Strategi Pemasaran yang Optimal
Strategi pemasaran PT Mandom Indonesia Tbk optimal bukan hanya
dengan iklan dan promosi tetapi Perseroan juga sering mengadakan
event-eventyang menarik sehingga dapat menarik minat konsumen akan
produk-produk PT Mandom Indonesia Tbk.
-
Penjualan yang selalu meningkat
Perseroan memiliki rencana jangka menengah 3 tahun dalam upaya
mewujudkan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan. Selain itu
peningkatan penjualan juga didukung oleh iklan dan promosi yang
dilakukan Perseroan.
2. Kelemahan (Weakness)
-
Biaya iklan dan promosi yang tinggi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
Besarnya
biaya
iklan
dan
promosi
ini
dimaksudkan
untuk
memperkenalkan produk baru, meningkatkanpenjualanproduk-produk
sebelumnya serta untuk mengadakan event-event promosi lainnya.
-
Ketergantungan terhadap Pemasok Luar Negeri
PT Mandom Indonesia mengambil beberapa bahan baku dari luar negeri
dikarenakan bahan baku tersebut tidak diproduksi di dalam negeri.
Ketergantungan ini dapat berdampak buruk bagi Perseroan jika nilai
mata uang Rupiah melemah.
-
Nama Merek
Banyaknya inovasi produk membuat masyarakat bingung dengan produk
yang mereka inginkan. Kebanyakan nama merek sama dengan
mereksebelumnya hanya saja ditambahkan beberapa kata.
3. Peluang (Opportunity)
-
meningkatnya tren penggunaan kosmetik oleh priadalam beberapa tahun
belakangan. Perseroan bisa dikatakan merupakan salah satu pelopor
munculnya produk-produk kosmetik untuk pria khususnya gel rambut.
Selain itu Perseroan juga sering melakukan inovasi produk kosmetik pria
sehingga dapat mengikuti tren yang ada.
-
Mulai memasuki segmen anak-anak
Akhir-akhir ini pasar produk toiletries untuk anak-anakberkembang
dengan pesat.Sejak akhir tahun 2012 Perseroan telah meluncurkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
produk
untuk
anak. Untuk memperkenalkan produk ini Perseroan
memakai angry bird sebagai gambar pada kemasannya.
4. Hambatan (Threat)
-
Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah
Fluktuasi nilai tukar Rupiah merupakan hambatan yang tidak bisa
diprediksi oleh Perseroan sebelumnya. Hal ini akan mempengaruhi
transaksi Perseroan seperti penjualan ekspor dan pembelian impor.
-
Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil dapat menyebabkan
terjadi inflasi. Terjadinya inflasi yang menyebabkan kenaikan harga
barang membuat Perseroan harus berjuang dalam meningkatkan
penjualan agar tetap dapat menghasilkan laba. Selain itu tidak stabilnya
perekonomian di Indonesia juga menyebabkan para investor ragu untuk
menanamkan modalnya.
-
Pesaing sesama produk
Saat ini banyak Perseroan-perseroan kosmetik lain yang menghasilkan
produk yang sama dengan harga yang lebih murah sedangkan Perseroan
kadang harus menaikkan harga beberapa produknya karena adanya
kenaikan biaya tenaga kerja, biaya marketing, biaya bahan baku serta
kenaikan inflasi yang cukup tinggi.
commit to user
Download