BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk investasi yang paling sederhana adalah menabung di bank baik dalam bentuk deposito maupun tabanas, bentuk investasi ini yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat pemodal kecil bahkan masyarakat golongan atas lebih sering mendepositokan uang daripada investasi di bidang lain. Namun di masa sekarang ini bagi investor yang berani menanggung risiko cenderung memilih investasi dalam aset finansial seperti saham, obligasi, maupun ekuitas internasional. Jenis investasi inilah yang sekarang berkembang pesat. Salah satu aspek perusahaan yang dinilai investor adalah kinerja perusahaan. Ukuran kinerja perusahaan yang paling lama dan paling banyak digunakan adalah kinerja keuangan, diukur melalui laporan keuangan perusahaan (Halim 1999:55). Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil pencapaian suatu perusahaan. Analisa laporan keuangan yang meliputi perhitungan dan interpretasi rasio diperlukan untuk memperoleh informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, aliran kas, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi. Universitas Sumatera Utara Dalam melakukan investasi, seorang investor tentu akan menanamkan modalnya pada perusahaan dengan kinerja yang baik. Investasi dalam bentuk saham memerlukan informasi yang akurat, sehingga investor tidak terjebak pada kondisi yang merugikan. Investasi di bursa efek merupakan jenis investasi dengan resiko relatif tinggi meskipun menjanjikan keuntungan yang relatif besar. Secara umum nilai perusahaan digambarkan dengan adanya perkembangan harga saham perusahaan di pasar modal. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut. Harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh beberapa faktor (Sulistiono,1998:55). Jika diasumsikan suatu pasar modal sudah berjalan secara efisien, maka faktor fundamental merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap harga saham, disamping faktor teknikal yang berpengaruh secara psikologis terhadap harga saham di pasar modal. Faktor fundamental meliputi kinerja perusahaan secara keseluruhan khususnya prospek perusahaan di masa depan serta laba yang dihasilkan. Selain itu deviden yang dibagikan terhadap pemegang saham juga dianggap cukup berpengaruh, lalu tingkat suku bunga bank, tingkat perubahan harga dimana seluruh faktor fundamental tersebut dipengaruhi oleh kondisi perekonomian pada umumnya. Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang mendorong perkembangan pasar modal di Indonesia dengan melonjaknya jumlah transaksi saham yang ditransaksikan dan semakin tingginya volume perdagangan saham (Baridwan dan Legowo 2002:134). Seiring dengan perkembangan yang pesat tersebut, maka kebutuhan akan informasi dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal Universitas Sumatera Utara juga meningkat. Informasi secara fundamental digunakan untuk menentukan prospek ke depan perusahaan melalui analisis ekonomi sebagai dasar memperoleh nilai instrinsik atau harga saham yang wajar. Rasio keuangan dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan, dan untuk membandingkan kinerja perusahaan yang satu dengan lainnya Menurut (Machfoeds,1994). Dari sisi eksternal, rasio keuangan digunakan untuk menentukan pembelian atau penjualan saham suatu perusahaan, pemberian pinjaman serta untuk memprediksi kekuatan keuangan perusahaan di masa mendatang. Analisa rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pemerintah, dan para pemakai laporan keuangan lainnya untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan tanpa terkecuali lembaga keuangan. Pengukuran kinerja dengan menggunakan metode akuntansi tradisional memiliki kelemahan karena mengabaikan faktor biaya modal atas investasi yang ditanamkan oleh investor. Karena tidak memperhitungkan biaya modal atas investasi, maka secara tidak langsung akan mengabaikan kepentingan investor yang telah menanggung resiko dengan menanamkan modalnya. Selain itu, pengukuran kinerja dengan menggunakan metode akuntansi tradisional akan mendorong manajer untuk menghindari investasi pada proyek yang berakibat menurunnya pengembalian investasi, meskipun proyek tersebut menguntungkan dan memiliki resiko yang rendah. Dalam menentukan keputusan investasi terhadap sebuah perusahan, sangat penting bagi calon investor untuk mengetahui kondisi perusahaan. Investor harus Universitas Sumatera Utara melakukan penilaian terhadap prospek kinerja perusahaan untuk melakukan investasi, karena pada umumnya hampir semua investasi (khususnya saham) mengandung unsur ketidakpastian. Investor harus melakukan evaluasi dan analisis terhadap faktor yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan di masa yang akan datang, sehingga investor dapat memperkecil kerugian yang timbul seminimal mungkin dari adanya fluktuasi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Pengambilan keputusan untuk investasi tergantung dari berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah dari kondisi keuangan. Dalam hal ini informasi keuangan perusahaan memegang peranan penting apakah perusahaan tersebut menarik minat investor. Investor pasti lebih tertarik pada perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik sebab hal ini menyangkut keamanan dana yang akan ditanamkannya. Penilaian kinerja keuangan perusahaan sangat penting dilakukan baik oleh manajemen, pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Dengan mendeteksi kinerja keuangan, maka dapat diidentifikasikan kondisi perusahaan secara keseluruhan. Bursa efek Indonesia salah satu institusi penting yang beroperasi dalam memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Bursa efek Indonesia berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang stabil. Universitas Sumatera Utara Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia banyak bank yang harus dilikuidasi akibat kinerja keuangannya yang tidak baik padahal dalam laporan keuangannya menunjukkan hal yang positif. Dengan pengalaman tersebut investor menjadi lebih hati-hati dalam keputusan investasinya. Likuiditas suatu perusahaan perbankan menunjukan bahwa suatu perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya dengan alat-alat likuid yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Likuiditas perbankan dalam penelitian ini diproksikan oleh Quick Ratio dan Banking Ratio. Apabila sebuah bank dinyatakan kurang likuid berarti nilai Quick Ratio dan Banking Rationya kecil. Profitabilitas perusahaan perbankan menunjukkan pendapatan yang mampu dihasilkan oleh perusahaan perbankan dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas perbankan dalam penelitian ini digambarkan oleh Return On Equity. Selain uraian hal di atas, peneliti ingin melakukan penelitian ini didasarkan oleh fenomena perbankan yang baru saja terjadi dan cukup mengganggu kestabilan perekonomian negara. Seperti yang kita ketahui bersama, adanya kasus Bank Century yang saat ini sudah berganti nama menjadi Bank Mutiara. Peneliti ingin melakukan penelitian mengenai harga saham perbankan di Indonesia yang diukur dari 3 sisi yaitu Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity. Ketiga variable ini cukup menggambarkan tingkat kesehatan perbankan dikarenakan ketiga variabel ini mengukur nilai perusahaan dari kesiapannya mengembalikan dana deposan, baik yang berasal dari uang tunai yang dimilikinya maupun dari besaran kredit yang terdapat di bank tersebut serta nilai bank yang berasal dari tingkat laba bersih yang Universitas Sumatera Utara mampu dihasilkannya dari aktivitas operasional inti bank tersebut. Laba bersih yang tinggi akan bermuara pada pembagian dividen yang besar, dan hal ini akan memicu harga saham yang tinggi. Sehubungan dengan penjelasan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk menganalisis pengaruh likuiditas dan profitabilitas Bank terhadap harga saham. Untuk itu penulis menuangkannya dalam karya tulis ilmiah yang berbentuk tesis dengan judul: “Pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity berpengaruh terhadap perubahan harga saham perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia baik secara parsial dan simultan?” 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity berpengaruh terhadap perubahan harga saham perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia baik secara parsial dan simultan. Universitas Sumatera Utara 1.4. Manfaat Penelitian 1. Berdasarkan tujuan penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut: 2. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan peneliti sehubungan dengan pengaruh rasio likuiditas dan profitabilitas bank terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan. 3. Bagi investor, sebagai bahan masukan dalam mengambil keputusan investasi. 4. Bagi perusahaan, sebagai bahan referensi bagi pemberian informasi kinerja perusahaan yang ditunjuukan dari nilai saham perusahaan. 1.5. Originalitas Penelitian Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Halim dengan judul Pengaruh Return On Equity, Net Profit Margin, Earning Per Share Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Namun yang membedakan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah: 1. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama kurun waktu 2005 – 2009. 2. Rasio keuangan yang diteliti dalam penelitian ini adalah Quick Ratio, Banking Ratio, dan Return On Equity. 3. Bank yang diteliti adalah bank komersial. Universitas Sumatera Utara