PT Budi Starch & Sweetener Tbk dan Entitas Anak/and Its Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian/ Consolidated Financial Statements Pada Tanggal 30 September 2014 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2013 (diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2014 dan 2013 (tidak diaudit) As of September 30, 2014 (unaudited) and December 31, 2013 (audited) and For the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (unaudited) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk dan Entitas Anak/and Its Subdidiaries Daftar Isi/Table of Contents Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Budi Starch & Sweetener Tbk dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-Periode 9 Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013/ The Directors’ Statement on the Responsibility for Consolidated Financial Statements of PT Budi Starch & Sweetener Tbk and Its Subsidiaries as of September 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-Periode 9 Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of September 30, 2014 (Unaudit) and December 31, 2013 (Audit) and For the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position 1 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/Consolidated Statements of Comprehensive Income 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/Consolidated Statements of Changes in Equity 4 Laporan Arus Kas Konsolidasian/Consolidated Statements of Cash Flows 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian/Notes to Consolidated Financial Statements 6 PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Financial Position September 30, 2014 and December 31, 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes 30 September/ September 30 2014 31 Desember/ December 31 2013 ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan - bersih Pajak dibayar dimuka Pendapatan yang akan diterima Uang muka dan biaya dibayar dimuka ASSETS 2,4,18,35 2,5,18,35 2,6,18,35 31 Current Assets Cash and cash equivalents Time deposits Trade accounts receivable Related party Third parties Other accounts receivable Inventories - net Prepaid taxes Deferred Income Advances and prepaid expenses 59.145 4.008 53.440 279 449.280 142.582 2.597 330.558 5.952 17.472 152.000 482.697 181.057 3.031 232.695 4.042 136.838 1.163.594 1.094.079 Total Current Assets 1.379.537 5.267 1.271.806 16.990 Noncurrent Assets Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,134,204 and Rp 1,044,822 as of September 30, 2014 and December 31, 2013, respectively Other assets Jumlah Aset Tidak Lancar 1.384.804 1.288.796 Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET 2.548.398 2.382.875 Total Assets 2,18 2,7 2,8,29 2,16,33 2,9 Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 1.134.204 dan Rp 1.044.822 pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 Aset lain-lain 2,10 2,11,18 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -1- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Financial Position September 30, 2014 and December 31, 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes 30 September/ September 30 2014 31 Desember/ December 31 2013 LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Beban akrual Utang lain-lain Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Uang muka diterima Liabilitas sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang LIABILITIES AND EQUITY 2,12,18,35 2,13,18,35 31 747.534 608.140 2,14,29 2,15,18,35 2,18 49.701 111.308 17.975 14.645 117 1.424 26.942 6.899 19.293 117 2,16,33 2,17,18 2,12,18,35 17.472 11.860 108.460 242.683 11.958 99.106 1.079.072 1.016.562 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Uang muka diterima Liabilitas sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan Current Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Related parties Third parties Taxes payable Accrued expenses Other accounts payable Current portion of long-term liabilities: Advances received Lease liabilities Long-term bank loans Total Current Liabilities Noncurrent Liabilities Long-term liabilities - net of current portion: 2,16,33 2,17,18 2,12,18,35 2,28 2,29 10.319 416.959 19.039 109.445 18.171 10.149 335.320 19.039 98.513 Lease liabilities Long-term bank loans Long-term employee benefits liability Deferred tax liabilities 555.762 481.192 Total Noncurrent Liabilities 1.634.834 1.497.754 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Total Liabilities EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 4.200.000.000 Saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.098.997.362 saham masing-masing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 Saham treasuri - 134.480.000 saham dan 59.066.000 saham masing-masing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 Tambahan modal disetor Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Selisih kurs penjabaran kegiatan usaha luar negeri Equity Attributable to Owners of the Company Capital stock - Rp 125 (in full Rupiah) par value per share Authorized - 4,200,000,000 shares Subscribed and fully paid - 4,098,997,362 shares as of September 30, 2014 and December 31, 2013, respectively Treasury stocks - 134,480,000 shares and 59,066,000 shares as of September 30, 2014 and December 31, 2013, respectively Additional paid-in capital Retained earnings Appropriated Unappropriated Exchange differences on translating foreign operation 20 512.375 512.375 2,21 2,22 (22.356) 103.879 (22.356) 103.879 23 7.500 239.289 7.000 213.811 2 (4.766) Jumlah Kepentingan Nonpengendali 835.921 809.833 77.643 75.288 913.564 885.121 2.548.398 2.382.875 2,19 Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS (4.876) Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. Total Non-Controlling Interests Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -2- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk Periode-Periode 9 Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH AND SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Comprehensive Income For the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 30 September (9 Bulan)/ September 30 (Nine Months) Catatan/ Notes 2014 2013 PENDAPATAN USAHA 2,24,31 1.824.820 1.724.186 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 2,25,31 1.621.541 1.543.619 COST OF SALES 203.279 180.567 54.328 56.155 47.326 56.045 110.483 103.371 92.796 77.196 17.472 641 (81.024) 9.476 991 11.684 454 (65.513) (75.341) 4.291 Beban Lain-lain - Bersih (52.444) (124.425) LABA SEBELUM PAJAK 40.352 (47.229) 1.087 10.932 3.338 (5.658) TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak 12.019 (2.320) Total Tax Expense (Benefit) LABA BERSIH 28.333 (44.909) LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi 2,26,31 Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan emisi yang disertifikasi (CER) Pendapatan bunga Beban bunga dan keuangan lainnya Keuntungan (kerugian) selisih kurs - bersih Lain-lain - bersih BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Kini Tangguhan PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak 2,16,33 12,17,27 2,29 2 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (Dalam Rupiah Penuh) Total Operating Expenses INCOME FROM OPERATIONS OTHER INCOME (EXPENSES) Certified emission reduction (CER) income Interest income Interest and other financial charges Gain (loss) on foreign exchange - net Others - net Other Expenses - Net INCOME BEFORE TAX NET INCOME OTHER COMPREHENSIVE LOSS Exchage differences on translating foreign operation (2.445) 28.443 (47.354) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME 25.978 2.355 28.333 (38.105) (6.804) (44.909) Net income attributable to: Owners of the Company Non-controlling interest Total 26.088 2.355 28.443 (41.170) (6.184) (47.354) Comprehensive income attributable to: Owners of the Company Non-controlling interest Total 2,19 6,34 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. OPERATING EXPENSES Selling expenses General and administrative expenses 110 2,19 2,30 GROSS PROFIT 9,30 BASIC EARNINGS PER SHARE (in full Rupiah) See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -3- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Untuk Periode-Periode 9 Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2013 PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Changes in Equity For the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Company Selisih Kurs Penjabaran Tambahan Modal Kegiatan Usaha Saldo Laba/Retained Earnings Saham Disetor/ Luar Negeri/ Additional Exchange Differences Ditentukan Tidak ditentukan Treasuri/ Modal Saham/ Treasury on Translating Penggunaannya/ Penggunaannya/ Jumlah/ Paid-in Stocks Capital Foreign Operation Total Capital Stock Appropriated Unappropriated 512.375 (13.547) 103.879 (1.785) 6.500 Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya - - - - 500 Saham treasuri - (1.206) - - - Selisih kurs penjabaran kegiatan usaha luar negeri - - - (2.445) Laba bersih - - - 203.522 (500) Kepentingan Nonpengendali/ Non-Controlling Interests Jumlah Ekuitas/ Total Equity 43.191 854.135 810.944 - - - Balance as of January 1, 2013 Appropriation to general reserve - (1.206) - (1.206) Treasury stock - - (2.445) - (2.445) Exchange difference on translating foreign operations - - (38.105) (38.105) (6.804) (44.909) Net income Saldo pada tanggal 30 September 2013 512.375 (14.753) 103.879 (4.230) 7.000 164.917 769.188 36.387 805.575 Balance as of September 30, 2013 Saldo pada tanggal 1 Januari 2013 512.375 (13.547) 103.879 (1.785) 6.500 203.522 810.944 43.191 854.135 Balance as of January 1, 2013 Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya Saham treasuri 23 - - - - 500 2,21 - (8.809) - - - - - - (3.091) - Selisih kurs penjabaran kegiatan usaha luar negeri Laba bersih Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 512.375 Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya - Selisih kurs penjabaran kegiatan usaha luar negeri - Laba bersih - Saldo pada tanggal 30 September 2014 512.375 - - (22.356) - 103.879 (500) - - - - (8.809) - (8.809) Treasury stock - (3.091) - (3.091) Exchange difference on translating foreign operations Net income - - 10.789 10.789 32.097 42.886 (4.876) 7.000 213.811 809.833 75.288 885.121 - - 500 - - 110 - - - - - 25.978 25.978 2.355 28.333 (4.766) 7.500 239.289 835.921 77.643 913.564 (22.356) 103.879 (500) - Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. - 110 - - Appropriation to general reserve Balance as of December 31, 2013 - Appropriation to general reserve 110 Exchange difference on translating foreign operations Net income Balance as of September 30, 2014 See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -4- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Periode-Periode 9 Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Cash Flows For the Nine-Month Periods Ended September 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 30 September (9 Bulan)/ September 30 (Nine Months) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada kontraktor, pemasok, karyawan dan lainnya Kas bersih dihasilkan dari operasi Pembayaran beban bunga Penerimaan pajak penghasilan Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Uang muka pembelian aset tetap Perolehan aset tetap Pencairan (penempatan) deposito berjangka , Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi 2014 2013 1.794.421 1.965.237 (1.713.583) (1.819.219) 80.838 (84.655) 15.137 (6.006) 146.018 (57.856) (4.276) 5.314 83.886 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to contractors, suppliers, employees and others Net cash generated from operations Payment of interest Proceeds from income tax Income tax paid Net Cash Provided by Operating Activities (49.931) (163.024) (3.729) (14.579) (78.858) 11.946 CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Advances for purchase of property, plant, and equipment Acquisitions of property, plant and equipment Proceeds from withdrawal of (placement in) time deposits (216.684) (81.491) Net Cash Used in Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank jangka panjang Perolehan utang bank jangka panjang Pembelian saham treasuri Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan 139.394 (74.007) 166.250 (14.552) 7.260 (47.638) 9.360 (1.206) (11.086) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term bank loans Payments for long-term bank loans Proceeds from long-term bank loans Acquisition of treasury stocks Payments for lease liabilities Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 217.085 (43.310) Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities 5.715 (40.915) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 53.440 (10) 98.726 3.633 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR Effect of foreign exchange rate changes KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 59.145 61.444 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -5- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 1. Umum PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 1. a. Pendirian dan Informasi Umum General a. Establishment and General Information PT Budi Starch & Sweetener Tbk (Perusahaan), didirikan berdasarkan Akta No. 15 tanggal 15 Januari 1979 dari Henk Limanow, S.H., notaris di Jakarta. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No YA5/279/11 tanggal 12 September 1979 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 8 Februari 1980, Tambahan No 67. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 16 tanggal 12 Juni 2013 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Budi Acid Jaya Tbk menjadi PT Budi Starch & Sweetener Tbk. Perubahan Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU 36462.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 5 Juli 2013. PT Budi Starch & Sweetener Tbk (the Company), was established based on Notarial Deed No. 15 dated January 15, 1979 of Henk Limanow, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. YA5/279/11 dated September 12, 1979 and published in Supplement No. 67 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No.12 dated February 8, 1980. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 16 dated June 12, 2013 of Antoni Halim, S.H., public notary in Jakarta, concerning the change in Company’s name from PT Budi Acid Jaya Tbk to PT Budi Starch & Sweetener Tbk. The amendment of the Establishment Deed was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in Decision Letter No. AHU- 36462.AH.01.02.Year 2013 dated July 5, 2013. Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya disebut Grup) didirikan dan menjalankan usahanya di Indonesia. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Sungai Budi. The Company and its subsidiaries (herein after refered to as “the Group”) are incorporated and conduct their operations in Indonesia. The Company operates under the Sungai Budi group of businesses. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang manufaktur bahan kimia dan produk makanan, termasuk produk turunan yang dihasilkan dari ubi kayu, ubi jalar, kelapa sawit, kopra dan produk pertanian lainnya dan industri lainnya khususnya industri plastik. Saat ini, Perusahaan bergerak dalam pembuatan dan penjualan tepung tapioka, glukosa, fruktosa, sorbitol dan maltodextrin, karung plastik, asam sulfat dan bahan-bahan lainnya. In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is mainly to engage in manufacturing of chemicals and food products, including derivative products produced from cassava, sweet potatoes, coconut palm, copra and other agricultural products and other industries particularly plastic industry. At present, the Company engages in the manufacture and sale of tapioca starch, glucose, fructose, sorbitol and maltodextrine, plastic packaging, sulfuric acid and other products. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Wisma Budi lantai 8-9, Jalan HR. Rasuna Said Kav C-6, Jakarta. Lokasi pabrik Perusahaan di Subang, Lampung, Madiun, dan Surabaya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Januari 1981. The Company’s main office is located in th Wisma Budi 8-9 floor, HR. Rasuna Said Street Kav C-6, Jakarta. Its factories are located in Subang, Lampung, Madiun, and Surabaya. The Company commenced its commercial operations in January 1981. -6- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Penawaran Umum Efek PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) b. Public Offering of Shares Pada tanggal 31 Maret 1995, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) *) untuk menawarkan 30.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 (dalam Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan harga penawaran sebesar Rp 3.000 (dalam Rupiah penuh) per saham. Pada tanggal 8 Mei 1995, Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di BEJ. On March 31, 1995, the Company obtained the effective statement from the the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam - LK) to offer its 30,000,000 shares of stock with par value of Rp 500 (in full Rupiah) per share to the public through the Jakarta Stock Exchange (BEJ) at the offering price of Rp 3,000 (in full Rupiah) per share. As of May 8, 1995, the Company listed all of its issued shares in BEJ. Pada tanggal 26 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam dan LK (sekarang OJK) untuk Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada Pemegang Saham sebanyak 2.463.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham melalui BEJ pada harga penawaran Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham dimana melekat sebanyak 410.500.000 Waran Seri I dimana satu (1) Waran Seri I memiliki hak untuk membeli satu (1) saham baru pada harga penawaran sebesar Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham mulai tanggal 11 Januari 2008 sampai 10 Juli 2012. On June 26, 2007, the Company obtained the effective statement from BAPEPAM and LK (currently Financial Services Authority) for Limited Public Offering I with pre-emptive rights to the Stockholders of 2,463,000,000 shares with a nominal value of Rp 125 (in full Rupiah) per share through BEJ at the offering price of Rp 150 (in full Rupiah) per share with an attached 410,500,000 Series I Warrant in which one (1) Series I Warrant has the right to buy one (1) new share at an exercise price of Rp 125 (in full Rupiah) per share starting from January 11, 2008 until July 10, 2012. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, seluruh saham Perusahaan sebanyak 4.098.997.362 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. At September 30, 2014 and December 31, 2013, all of the 4,098,997,362 shares of the Company are listed in the Indonesia Stock Exchange. *) Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)/ Starting December 31, 2012, the functions, duties and authorities of regulating and monitoring the financial service activities in capital market sector, insurance, pension fund, multi-finance, and other financial services were transferred from the Minister of Finance, and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) to the Financial Services Authority (OJK). c. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan Anak Perusahaan/Subsidiaries c. Consolidated Subsidiaries Domisili/ Domicile PT Budi Lumbung Cipta Tani (BLCT) Jakarta PT Ve Wong Budi Indonesia (VWBI) (dalam Likuidasi/In Liquidation) Lampung PT Associated British Budi (ABB) Jakarta Budi Starch & Sweetener Singapore Pte., Ltd. (BSSS) Singapore Aktivitas Utama/ Principal Activities Tahun Operasi/ Start of Commercial Operations Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2014 2013 % % Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Elimination) 2014 Industri Tapioka, Glukosa dan Maltodextrin/ Tapioca, Glucose and Maltodextrine Manufacturing Industri Monosodium Glutamat/ Monosodium Glutamate Manufacturing 1996 99,98 99,98 192.420 1998 51,00 51,00 - Industri Glukosa dan Fruktosa/ Glucose and Fructose Manufacturing Perdagangan/Trading 2005 50,10 50,10 327.435 2007 100,00 100,00 279 -7- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) PT Budi Sakura Starch PT Budi Sakura Starch Berdasarkan Akta No. 41 tanggal 12 Desember 2012, dari Inggraini Yamin, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan melakukan penambahan investasi dalam saham BSS sebanyak 8.500 saham atau Rp 21.989 sehingga persentase kepemilikan Perusahaan meningkat dari 99,97% menjadi 99,99%. Based on the Notarial Deed No. 41 dated December 12, 2012 from Inggraini Yamin, S.H., public notary in Jakarta, the Company made additional investments in 8,500 shares of BSS for Rp 21,989 resulting to increase in the Company’s ownership interest from 99.97% to 99.99%. Berdasarkan Akta No. 78 tanggal 19 Desember 2013, dari Inggraini Yamin, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menyetujui untuk menjual 99,99% sahamnya di BSS kepada PT Satya Mandala Pratama, pihak ketiga. Transaksi jual beli ini dilakukan pada tanggal 19 Desember 2013. Based on Notarial Deed No. 78 dated December 19, 2013 of Inggraini Yamin, S.H., a public notary in Jakarta, the Company agreed to sell to PT Satya Mandala Pratama, a third party, its 99.99% ownership interest in BSS. The sale was consummated on December 19, 2013. Selisih antara harga penjualan dengan nilai tercatat investasi BSS sebesar Rp 19.090 dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013. The difference between the selling price and the carrying value of the investment in BSS amounting to Rp 19,090 is presented as part of “Other income (expenses)” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income. Bagian Perusahaan atas rugi bersih dari BSS sebelum pelepasan sebesar Rp 288 dicatat sebagai bagian dari “Ekuitas pada rugi bersih entitas anak” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013. Share of the Company in net loss of BSS prior to disposal amounting to Rp 288 is presented as “Share in net loss of disposed subsidiary” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income. PT Ve Wong Likuidasi) PT Ve Wong (in Liquidation) Budi Indonesia (dalam Budi Indonesia Berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri Gunung Sugih No. 09/Pdt.P/2008/PN.GS tanggal 28 Januari 2009 Jo.Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1567 K/PDT/2009 tanggal 26 Mei 2010 Jo.Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 253 PK/Pdt/2012 tanggal 24 Oktober 2012, Perusahaan memutuskan untuk mengakhiri operasional PT Ve Wong Budi Indonesia. Based on the District Court of Gunung Sugih No. 09/Pdt.P/2008/PN.GS dated January 28, 2009; Jo.Supreme Court Decision of the Republic Indonesia No. 1567 K/PDT/2009 dated May 26, 2010; Jo. Supreme Court Decision of the Republic Indonesia No. 253 PK/Pdt/2012 dated October 24, 2012, the Company decided to terminate the operations of PT Ve Wong Budi Indonesia. Berdasarkan putusan Mahkamah Agung yang diberitahukan kepada VWBI melalui Pengadilan Negeri pada tanggal 21 Agustus 2013, menyatakan pembubaran VWBI (Catatan 36). Based on the Supreme Court decision through District Court, dated August 21, 2013, VWBI has been approved to be liquidated (Note 36). -8- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi d. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 berdasarkan Akta No. 12 tanggal 12 Juni 2013 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut : Employees, Board of Commissioners and Directors The members of the Board of Commissioners and Directors as of September 30, 2014 and December 31, 2013 based on Notarial Deed No. 12 dated June 12, 2013 of Antoni Halim, S.H.,a public notary in Jakarta, respectively, are as follows: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen : : : Widarto Oey Alfred Daniel Kandinata : : : Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur : : : : : : Directors President Director Deputy President Director Directors Direktur Independen : Santoso Winata Sudarmo Tasmin Winoto Prajitno Djunaidi Nur Sugandhi Oey Albert Tan Anthony Sudirdjo : Independent Director The Company’s Audit Committee as of September 30, 2014 and December 31, 2013 comprises of the following: Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota : : Daniel Kandinata Liesye Lestari Yetty Semiawaty : : Chairman Members Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. Key management personnel of the Group consists of the Commissioners and Directors. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Grup memiliki jumlah karyawan tetap (tidak diaudit) sebanyak 2.768 karyawan. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, the Group has 2,768 permanent employees (unaudited). Laporan keuangan konsolidasian PT Budi Starch & Sweetener Tbk dan entitas anak untuk periode 9 bulan yang berakhir 30 September 2014 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 24 Oktober 2014. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut. The consolidated financial statements of PT Budi Starch & Sweetener Tbk and its subsidiaries for the nine-month periods ended September 30, 2014 were completed and authorized for issuance on October 24, 2014 by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements. -9- PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 2. Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a. and Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants. Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dan disajikan sesuai Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK), (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. The consolidated finacial statements have been also prepared and presented in accordance with Regulation No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam – LK), (currently Financial Services Authority) No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode 9 bulan yang berakhir 30 September 2014 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the nine-month periods ended September 30, 2014 are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2013. - 10 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah) which is also the functional currency of the Company. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat. All figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3. The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” b. Adoption of Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 38 (Revised 2012), “Business Combination of Entities Under Common Control” Pada tanggal 1 Januari 2013, Grup menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang menyatakan bahwa selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas sepengendali diakui di ekuitas dan disajikan dalam akun tambahan modal disetor. On January 1, 2013, the Group adopted revised PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combination of Entities Under Common Control”, which clarifies that any difference between amount of consideration transfer and the carrying value of each business combination of entities under common control is recognized in equity section and presented under additional paid-in capital. Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012), Grup mereklasifikasi saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 7.393 ke akun Tambahan Modal Disetor (Catatan 22). In relation to the adoption of PSAK No. 38 (Revised 2012), the Group has reclassified the “Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control” account amounting to Rp 7,393 to “Additional paid-in capital” (Note 22). - 11 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c. Prinsip Konsolidasian PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) c. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c. Seluruh transaksi, saldo akun dan laba atau rugi yang belum direalisasi dari transaksi antar entitas telah dieliminasi. Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1c. l Inter-company transactions, balances and unrealized gains or loss on transactions between Group companies are eliminated. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat: Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through another subsidiary, more than half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances when there is: kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut. power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by the board or body. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. - 12 - Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the noncontrolling interest (NCI) even if that results in a deficit balance. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: In case of loss of control over a subsidiary, the Group: d. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laba rugi; dan mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to owners of the Company. Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan kepada kepentingan nonpengendali juga dicatat di ekuitas. Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity. Entitas Sepengendali d. Entitas sepengendali adalah entitas yang secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan, atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama. - 13 - Among Entities Under Common Control Entities under common control are parties which directly or indirectly (through one or more intermediaries) control, or are controlled by or are under the same control. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) e. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah kombinasi bisnis semua entitas atau bisnis yang bergabung, yang pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum atau sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara. Business combination of entities under common control is a business combination of all entities or combined businesses, which are ultimately controlled by the same party (prior or subsequent to the business combination), in which the control is not temporary. Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Business combination transaction of entities under common control in form of business transfer with regard to reorganization of entities within the same group of companies does not result in a change of the economic substance of the ownership, in which the transaction does not incur gain or loss to the group as a whole or to the individual company within the group. Therefore, the transaction is recognized at carrying value based on pooling of interest method. Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas sepengendali disajikan dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Any difference between amount of consideration transferred and the carrying value of each business combination of entities under common control is recognized as additional paid-in capital as part of equity section in the consolidated statement of financial position. Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. An entity which is disposing a business unit in connection with the disposal of a business unit of an entity under common control recognizes the difference between the consideration received and carrying amount of the disposed business unit as additional paid-in capital as part of equity section in the consolidated statement of financial position. Penjabaran Mata Uang Asing e. Foreign Currency Translation Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Functional and Reporting Currencies Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency). - 14 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan. The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the Company’s functional and presentation currency. Transaksi dan Saldo Transactions and Balances Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut: As of September 30, 2014 and December 31, 2013, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows: Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Yen Jepang 2014 2013 12.212 9.585 15.495 112 12.189 9.628 16.821 116 Kelompok usaha Grup Hasil usaha dan posisi keuangan kelompok usaha Grup yang memiliki uang fungsional yang berbeda dengan uang pelaporan, dijabarkan pada mata pelaporan sebagai berikut: U.S. Dollar Singapore Dollar Euro Japanese Yen Group Companies dari mata mata uang The results and financial position Group companies that have a currency different from the currency are translated into the currency as follows: of all the functional reporting reporting 1. aset dan liabilitas dari setiap laporan posisi keuangan yang disajikan, dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan; 1. assets and liabilities for each statement of financial position presented are translated at the closing rate at the date of that statement of financial position; 2. penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata rata; dan 2. income and expenses for each statement of income are translated at average exchange rates; and 3. seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam pendapatan komprehensif lain. 3. all resulting exchange differences are recognized as a separate component of equity. - 15 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) f. Transaksi Pihak Berelasi PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) f. Transactions with Related Parties Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup: A related party is a person or entity that is related to the Group: 1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut: 1. A person or a close member of that person's family is related to the Group if that person: a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup; a. Has control or joint control over the Group; b. Memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau b. Has significant influence over the Group; or c. Personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Perusahaan. c. Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the Group. 2. Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut: 2. An entity is related to the Group if any of the following conditions applies: a. Entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama. a. The entity and the Group members of the same group. b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). b. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member). c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. c. Both entities are joint ventures of the same third party. d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. d. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Jika Grup adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup. e. The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. If the Group is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Group. f. f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (1). - 16 - are The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (1). PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) g. h. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). g. A person identified in (1) (a) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements. Kas dan Setara Kas g. Cash and Cash Equivalents Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted. Deposito berjangka yang dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, dikeluarkan dari kas dan setara kas. Time deposits which are used as collateral or are restricted, are excluded from cash and cash equivalents. Instrumen Keuangan h. Financial Instruments Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi. The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position if, and only if, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs. - 17 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Group estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment. - 18 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategorikategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Group classifies its financial instruments in following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, heldto-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL, and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date. Penentuan Nilai Wajar Determination of Fair Value Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. The fair value of financial instruments traded in active markets at the consolidated statement of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Grup memiliki instrumen keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi terkait dengan instrumen keuangan dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak diungkapkan. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, the Group has financial instruments under loans and receivables, and other financial liabilities categories. Thus, accounting policies related to financial assets at FVPL, HTM investments, AFS financial assets, and financial liabilities at FVPL were not disclosed. - 19 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Laba/Rugi Hari ke-1 “Day 1” Profit/Loss Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a “Day 1” profit/loss) in the consolidated statement of comprehensive income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount. Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of comprehensive income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statements of comprehensive income. - 20 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Grup mengklasifikasikan kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset lain-lain berupa setoran jaminan dalam kategori ini. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, the Group has classified its cash and cash equivalents, time deposits, trade accounts receivable, other accounts receivable, and other assets-margin deposits under this category. Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas Keuangan Lain-lain Other Financial Liabilities Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Issued financial instruments or their components are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares. Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount, and any directly attributable transaction costs. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, kategori ini meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, beban akrual, utang lain-lain, dan utang bank jangka panjang yang dimiliki oleh Grup. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, the Group’s short-term bank loans, trade accounts payable, accrued expenses, other accounts payable, and long-term bank loans are included in this category. Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously. - 21 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Penurunan Nilai Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Impairment of Amortized Cost Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment. Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of comprehensive income. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date. - 22 - Financial Assets at PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan 1. Aset dan Aset Keuangan PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Derecognition of Financial Assets and Liabilities 1. Financial Assets Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: Financial assets (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; a. the rights to receive cash flows from the asset have expired; b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau b. the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. c. the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset. Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Grup dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. - 23 - Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor the transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Liabilitas Keuangan 2. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. i. j. Persediaan Financial Liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. i. Inventories Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. Cadangan persediaan usang dan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Allowance for inventory obsolescence and decline in value of the inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values. Net realizable value is an estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. Biaya Dibayar Dimuka j. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. - 24 - Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) k. Aset Tetap PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) k. Property, Plant and Equipment Pemilikan Langsung Direct acquisitions Aset tetap pemilikan langsung, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika ada. Direct acquisitions of property, plant and equipment, except land, are carried at cost, excluding day-to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. The initial cost of property, plant and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property, plant and equipment to its working condition and location for its intended use. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Expenditures incurred after the property, plant and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property, plant and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property, plant and equipment. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognized as intangible assets and amortized during the period of the land rights. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Depreciation are computed on a straight-line basis over the property, plant and equipment’s useful lives as follows: - 25 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat berat Perabot dan peralatan kantor 5 - 20 10 - 20 5 5 Buildings and infrastructure Machineries and equipment Transportation and heavy equipment Furnitures, fixtures and equipment Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. The carrying values of property, plant and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and amortization and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or loss arising from de-recognition of property, plant and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statements of comprehensive income in the year the item is derecognized. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. The asset’s residual values, useful lives and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end. - 26 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) l. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Aset Tetap Dalam Pembangunan Construction in Progress Aset tetap dalam pembangunan merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya. Construction in progress represents property, plant and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs are reclassified to the respective property, plant and equipment account and depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use. Transaksi Sewa l. Lease Transactions Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies: 1. Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada; 1. There is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement; 2. Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa; 2. A renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term; 3. Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau 3. There is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or 4. Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa. 4. There is a substantial change to the asset. Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario 1, 3 atau 4 dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario 2. Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios 1, 3 or 4 and the date of renewal or extension period for scenario 2. - 27 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) m. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Perusahaan atau entitas anak sebagai Lessee Company or its subsidiaries as Lessee Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan dan entitas anak, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Leases, which transfer to the Company or its subsidiaries substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against consolidated statements of comprehensive income. Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Perusahaan atau entitas anak akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Company or its subsidiaries will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statement of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term. Saham Treasuri m. Pada saat Perusahaan membeli kembali saham Perusahaan (saham treasuri), maka imbalan yang dibayarkan, termasuk biaya-biaya transaksi inkremental yang teratribusikan langsung (bersih setelah pajak penghasilan), dikurangkan dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan sampai dengan saham tersebut dibatalkan atau diterbitkan kembali. Jika saham tersebut kemudian diterbitkan kembali, maka setiap imbalan yang diterima, setelah dikurangkan dengan biaya-biaya transaksi inkremental yang teratribusikan langsung dan dampak pajak penghasilan, dibukukan pada ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan. - 28 - Treasury Stocks Where the Company purchases the Company’s equity share capital (treasury shares), the consideration paid, including any directly attributable incremental transaction costs (net of income taxes) is deducted from equity attributable to the owners of the Company until the shares are cancelled or reissued. Where such ordinary shares are subsequently reissued, any consideration received, net of any directly attributable incremental transaction costs and the related income tax effects owners, is included in equity attributable to the owners of the Company’s equity holders. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) n. Biaya Emisi Efek Ekuitas PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) n. Biaya emisi efek ekuitas dikurangkan dari akun “Tambahan Modal Disetor” bagian yang berhubungan dengan proses penerbitan saham dan tidak diamortisasi. o. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Stock Issuance Costs Stock issuance costs are deducted from the “Additional paid-in capital” portion of the related proceeds from issuance of shares and are not amortized. o. Impairment of Non-Financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia. An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets. - 29 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. p. Pengakuan Pendapatan dan Beban An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. p. Revenue and Expense Recognition Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Grup dan pendapatan ini dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan pendapatan berikut harus dipenuhi sehingga pendapatan dapat diakui: Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized: Penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui sesuai persyaratan penjualan. Revenues from local sales are recognized when the goods are delivered to the customers, while revenues from export sales are recognized in accordance with the terms of the sale. Uang muka diterima akan diakui sebagai pendapatan pada saat pengiriman barang kepada pelanggan telah dilakukan. Advances received will be recognized as revenue when the goods had been delivered to the customer. Pendapatan Certified Emission Reduction (CER) akan diakui sebagai pendapatan pada saat Sertifikasi CER diperoleh dan diserahkan kepada pembeli. Income from Certified Emission Reduction (CER) will be recognized as revenue when the buyer obtained the CER certification and delivered to buyer. - 30 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) q. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in the consolidated statements of comprehensive income on accrual basis using the effective interest rate method. Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup. Revenue is measured as the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Group’s activities. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). Expenses are recognized when incurred (accrual basis). Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan. Transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of financial instruments not measured at FVPL are amortized over the life of financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs directly attributable to financial assets, and as part of interest expense for transaction costs directly attributable to financial liabilities. Biaya Pinjaman q. Borrowing Costs Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskon/premium dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana. Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign currency denominated borrowings and other costs (amortization of discounts/premiums on borrowings) incurred in connection with the borrowing of funds. Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Borrowing costs which are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying assets are capitalized as part of the acquisition cost of the qualifying assets. Other borrowing costs are recognized as expense in the period in which they are incurred. Jika Grup meminjam dana secara khusus untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, maka Grup menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasikan sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi selama periode berjalan dikurangi penghasilan investasi atas investasi sementara dari pinjaman tersebut. To the extent that the Group borrows funds specifically for the purpose of obtaining a qualifying asset, the amount of borrowing costs eligible for capitalization is determined as the actual borrowing costs incurred on that borrowing during the year less any investment income on the temporary investment of those borrowings. Jika pengembangan aktif atas aset kualifikasian dihentikan, Grup menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman selama periode yang diperpanjang tersebut. The Group suspends capitalization of borrowing costs during extended periods in which it suspends active development of a qualifying asset. - 31 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat selesainya secara subtansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya. r. Imbalan Kerja The Group ceases capitalizing borrowing costs when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are complete. r. Employee Benefits Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits liability Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and social security contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the consolidated statements of financial position and as an expense in the consolidated statements of comprehensive income. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Long-term employee benefits liability Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar daripada 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested). Long-term employment benefits liability repesents post-employment benefits, unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit liability, related current service costs, and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the corridor or greater 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to profit or loss over the employees expected average remaining working lives, until the benefits become vested. - 32 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) s. Pajak Penghasilan PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) s. Income Tax Pajak Penghasilan Final Final Income Tax Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan. In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset and liability are recognized. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. If the recorded value of an asset or liability related to final income tax differs from its taxable base, the difference is not recognized as deferred tax asset or deferred tax liability. Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini dalam laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the consolidated statements of income comprehensive is recognized either as prepaid taxes and taxes payable, accordingly. Pajak Penghasilan Tidak Final Nonfinal Income Tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement’s carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized. - 33 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) t. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at consolidated statements of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of comprehensive income. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented. Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding telah ditentukan. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined. Laba Per Saham t. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. u. Informasi Segmen Earnings per Share Basic earnings per dividing net income the Company by number of shares year. u. share are computed by attributable to owners of the weighted average outstanding during the Segment Information Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal atas komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup. Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: An operating segment is a component of an entity: 1. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); 1. - 34 - That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity); PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) v. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 2. Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan 2. Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and 3. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. 3. For which discrete financial information is available. Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu. Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period. Provisi v. Provisions Provisi diakui jika Grup mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Grup harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisions are recognized when the Group has present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut. The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the reporting date, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows. Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal. When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, the receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably. - 35 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 3. Penggunaan Estimasi, Asumsi Manajemen Pertimbangan dan PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 3. Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements: Pertimbangan Judgments Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: a. a. Mata Uang Fungsional Functional Currency Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional entitas anak luar negeri. In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgment on the determination of its functional currency and that of the foreign subsidiary. Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan. The functional currency of the Company and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activities are generated. - 36 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) b. Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2h. c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Classification of Financial Financial Liabilities Assets and The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2h. c. Allowance for Impairment of Financial Assets Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible). Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor or significant delay in payments. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. If there is objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance for doubtful accounts is provided on accounts specifically identified as impaired. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance for doubtful accounts recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used. - 37 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) The carrying value of the Group’s loans and receivables as of September 30, 2014 and December 31, 2013 are as follows: Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang Grup tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 sebagai berikut: 30 September/ September 30 2014 d. 31 Desember/ December 31 2013 Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lain-lain - setoran jaminan 59.145 4.008 591.862 2.597 210 53.440 279 663.754 3.031 209 Loans and receivables Cash and cash equivalents Time deposits Trade accounts receivable Other accounts receivable Other assets - margin deposits Jumlah 657.822 720.713 Total Sewa Pembiayaan – Grup sebagai Lessee d. Grup telah menandatangani perjanjian sewa kendaraan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. e. Pajak Penghasilan The Group has entered into commercial vehicle lease arrangements. The Group has determined that these are finance leases since it bears substantially all the significant risks and benefits incidental to the ownership of these properties. e. Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat interpretasi atas peraturan pajak, serta jumlah transaksi dan perhitungan yang mengakibatkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi. Finance Lease – Group as Lessee Income Taxes Significant judgment is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made. Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur: - 38 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) a. b. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) a. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 19. The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 19. Cadangan Persediaan Kerugian Penurunan Nilai b. Allowance for Decline in Value of Inventories Grup membentuk cadangan kerugian penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi bahwa tidak terdapat penggunaan masa depan dari persediaan tersebut, atau terdapat kemungkinan persediaan tersebut menjadi usang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam estimasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan terhadap nilai tercatat persediaan dan jumlah beban penyisihan penurunan nilai persediaan, yang akhirnya akan berdampak pada hasil operasi grup. The Group provides allowances for decline in value of inventories based on its estimation that there will be no future usage of such inventories or such inventories will be slow moving in the future. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in the value of inventories reflected in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the carrying value of the inventories and provision for decline in value of inventories expense, which ultimately impact the result of the Group’s operation. Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar nihil (Catatan 7). Allowance for decline in value of inventories as of September 30, 2014 and December 31, 2013 amounted to nil (Note 7). - 39 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c. d. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) c. Estimated Useful Life of Property, Plant and Equipment Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap. The useful life of each of the item of the Group’s property, plant and equipment is estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets. Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan. Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 1.379.537 dan Rp 1.271.806 (Catatan 10). There is no change in the estimated useful lives of property and equipment during the year. The carrying value of property and equipment as of September 30, 2014 and December 31, 2013 amounted to Rp 1,379,537 and Rp 1,271,806, respectively (Note 10). Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan d. Impairment of Non-Financial Assets Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terjadi indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada jumlah nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup. Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations. Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 1.379.537 dan Rp 1.271.806 (Catatan 10). The carrying value of these assets as of September 30, 2014 and December 31, 2013 amounted to Rp 1,379,537 and Rp 1,271,806, respectively (Note 10). - 40 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) e. 4. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Imbalan Kerja Jangka Panjang e. Long-term Employee Benefits Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 29 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah imbalan kerja jangka panjang tersebut. The determination of the obligation and postemployment benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 29 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebesar Rp 19.039 (Catatan 28). As of September 30, 2014 and December 31, 2013, long-term employee benefits liability amounted to Rp 19,039 (Note 28). Kas dan Setara Kas 4. 30 September September 30 2014 Kas Rupiah Mata Uang Asing (Catatan 35) Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Jumlah Jumlah - Kas Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Lain-lain Jumlah Mata Uang Asing (Catatan 35) Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain Dolar Singapura United Overseas Bank Ltd., Singapura Cash and Cash Equivalents 31 Desember December 31 2013 10.611 9.099 127 1 128 157 1 158 10.739 9.257 25.096 6.631 5.021 2.897 39.645 499 36.072 119 2.545 39.235 6.691 1.696 1.283 3.302 76 78 - 41 - Cash on hand Rupiah Foreign currencies (Note 35) U.S. Dollar Singapore Dollar Subtotal Total - Cash on hand Cash in banks - third parties Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Others Subtotal Foreign currencies (Note 35) U.S. Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Others Singapore Dollar United Overseas Bank Ltd., Singapore PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 30 September September 30 2014 Euro PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 152 100 46 Jumlah Mata Uang Asing Jumlah - Bank Jumlah Suku bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro 5. 31 Desember December 31 2013 8.761 4.948 48.406 44.183 59.145 53.440 0% - 10,75% 0% - 1,00% 0% - 1,00% Deposito Berjangka Euro PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 166 58 61 0,50% - 4,75% 0,10% - 0,50% 0,10% 5. Total foreign currencies Total - Cash in banks Total Interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar Euro Time Deposits 30 September 31 Desember September 30 December 31 2014 2013 Dolar Amerika Serikat (Catatan 35) PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah 3.482 526 4.008 279 279 Deposito berjangka diatas digunakan sebagai jaminan atas Letters of Credit (L/C) yang dibuka pada bank yang bersangkutan (Catatan 12 dan 33). 6. U.S. Dollar (Note 35) PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Subtotal These time deposits are used as collateral for Letters of Credit (L/C) which are issued by the aforementioned banks (Notes 12 and 33). Piutang Usaha 6. Trade Accounts Receivable Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade accounts receivable are as follows: a. a. Berdasarkan pelanggan 30 September September 30 2014 Pihak berelasi (Catatan 31) PT Sungai Budi Pihak ketiga PT Kievit Indonesia PT Sorini Towa Berlian Corporindo PT Heinz ABC Indonesia PT Tirta Investama PT Kirin Miwon Food PT Ultra Prima Abadi PT Mayora Indah Tbk By Debtor 31 Desember December 31 2013 449.280 482.697 28.348 23.958 17.865 11.557 6.644 6.549 5.495 21.229 3.617 8.619 6.470 8.719 13.459 - 42 - Related party (Note 31) PT Sungai Budi Third parties PT Kievit Indonesia PT Sorini Towa Berlian Corporindo PT Heinz ABC Indonesia PT Tirta Investama PT Kirin Miwon Food PT Ultra Prima Abadi PT Mayora Indah Tbk PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 30 September September 30 2014 PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 31 Desember December 31 2013 PT Agel Langgeng PT Starch Solution Internasional Cargill Global Funding PLC PT Cheil Jedang Indonesia PT Torabika Eka Semesta Lain-lain Jumlah 4.076 190 37.900 142.582 7.737 7.174 23.668 21.029 17.502 41.834 181.057 PT Agel Langgeng PT Starch Solution Internasional Cargill Global Funding PLC PT Cheil Jedang Indonesia PT Torabika Eka Semesta Others Total Jumlah 591.862 663.754 Total b. Berdasarkan Umur b. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, seluruh piutang usaha belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. c. Berdasarkan Mata Uang By Age As of September 30, 2014 and December 31, 2013, all trade accounts receivable are not past due and unimpaired. c. By Currency 30 September 31 Desember September 30 December 31 2014 2013 Rupiah Mata Uang Asing (Catatan 35) Dolar Amerika Serikat Euro Jumlah 560.016 608.785 31.846 31.846 31.301 23.668 54.969 Jumlah 591.862 663.754 Rupiah Foreign currencies (Note 35) U.S. Dollar Euro Subtotal Total Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagih sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai. Management believes that all the above receivables are collectible, thus no allowance for doubtful account was provided. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables. Piutang usaha Grup digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang (Catatan 12). The Group’s trade accounts receivable are used as collateral for short-term bank loans and longterm bank loans (Note 12). - 43 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 7. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Persediaan 7. Rincian persediaan adalah sebagai berikut: Inventories The details of inventories are as follows: 30 September 31 Desember September 30 December 31 2014 2013 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan tidak langsung Barang dalam perjalanan Jumlah 8. 50.009 33.307 74.852 155.396 16.994 330.558 82.089 22.382 37.834 83.322 7.068 232.695 Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya. Management believes that the carrying values reflect the net realizable values of the inventories. Manajemen berpendapat bahwa pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat penurunan nilai untuk persediaan sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai. Management believe that there is no decline in value of inventories, thus no allowance for decline in value was provided as of September 30, 2014 and December 31, 2013. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Mitra Maparya dan PT Asuransi Reliance Indonesia, pihak-pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 2,50 juta dan Rp 226.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, Inventories are insured with PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Mitra Maparya dan PT Asuransi Reliance Indonesia, third parties, against losses from fire, theft and other possible risks for US$ 2.50 million and Rp 226,000. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured. Pajak Dibayar Dimuka 8. Merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang dimiliki oleh entitas anak. 9. Finished goods Work-in-process Raw materials Indirect materials Goods-in-transit Subtotal Prepaid Taxes Represent Value Added Tax that owned by its subsidiaries. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 9. Rincian uang muka dan biaya dibayar dimuka adalah sebagai berikut: Advances and Prepaid Expenses The details of advances and prepaid expenses are as follows: 30 September 31 Desember September 30 December 31 2014 2013 Uang muka Pembelian aset tetap Pembelian bahan baku dan bahan tidak langsung Lain-lain Jumlah Biaya dibayar dimuka Sewa Asuransi Lain-lain Jumlah Jumlah 139.727 4.530 1.644 145.901 104.727 10.030 7.689 122.446 2.265 2.477 1.357 6.099 5.749 6.945 1.698 14.392 152.000 136.838 - 44 - Advances Purchases of property, plant and equipment Purchases of raw materials and indirect materials Others Subtotal Prepaid expenses Rent Insurance Others Subtotal Total PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 10. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Aset Tetap 10. 1 Januari 2014/ January 1, 2014 Harga Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat berat Perabot dan peralatan kantor Kendaraan sewa pembiayaan Aset tetap dalam pembangunan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat berat Perabot dan peralatan kantor Kendaraan sewa pembiayaan Perubahan selama tahun 2014/ Changes during 2014 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications 8.198 11.941 74.304 4.334 1.561 14.624 - 685 660 - 60.815 351.264 1.656.108 136.584 16.777 71.074 44.062 96.251 64.391 17.760 - (685) (660) 107.768 113.351 2.316.628 197.113 - - 2.513.741 41.826 10.003 63.879 1.343 783 13.374 - Jumlah 1.044.822 89.382 - Nilai Tercatat 1.271.806 1 Januari 2013/ January 1, 2013 Jumlah 30 September 2014/ September 30, 2014 52.617 338.638 1.581.144 132.250 15.216 56.450 131.078 788.383 88.623 8.818 27.920 Harga Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat berat Perabot dan peralatan kantor Kendaraan sewa pembiayaan Aset tetap dalam pembangunan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Property, Plant and Equipment - 141.081 852.262 89.966 9.601 41.294 - Perubahan selama tahun 2013/ Changes during 2013 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications At cost Direct acquisitions Land Buildings and infrastructure Machineries and equipment Transportation and heavy equipment Furnitures, fixtures and equipment Leased vehicle Construction in progress Buildings and infrastructures Machineries and equipment Total Accumulated depreciation Direct acquisitions Buildings and infrastructure Machineries and equipment Transportation and heavy equipment Furnitures, fixtures and equipment Leased vehicle 1.134.204 Total 1.379.537 Net Book Value 31 Desember 2013/ December 31, 2013 (44.623) (89.110) 52.617 338.638 1.581.144 132.250 15.216 56.450 44.062 96.251 At cost Direct acquisitions Land Buildings and infrastructure Machineries and equipment Transportation and heavy equipment Furnitures, fixtures and equipment Leased vehicle Construction in progress Buildings and infrastructures Machineries and equipment - 2.316.628 Total 46.442 332.393 1.547.086 126.669 15.562 32.866 2.767 3.597 70.851 8.026 2.174 23.584 (2.376) (36.191) (124.811) (3.231) (2.826) - 5.784 38.839 88.018 786 306 - 52.927 108.974 35.779 76.599 (21) (212) 2.262.919 223.377 (169.668) Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat berat Perabot dan peralatan kantor Kendaraan sewa pembiayaan 133.133 749.586 86.343 9.484 13.137 13.771 91.267 4.437 1.029 14.783 (15.826) (52.470) (2.157) (1.695) - - 131.078 788.383 88.623 8.818 27.920 Jumlah 991.683 125.287 (72.148) - 1.044.822 Total 1.271.806 Net Book Value Nilai Tercatat 1.271.236 - 45 - Accumulated depreciation Direct acquisitions Buildings and infrastructure Machineries and equipment Transportation and heavy equipment Furnitures, fixtures and equipment Leased vehicle PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation is allocated as follows: 30 September 31 Desember September 30 December 31 2014 2013 Beban pokok penjualan Beban penjualan (Catatan 26) Beban umum dan administrasi (Catatan 26) 83.450 4.117 1.815 117.158 5.039 3.090 Cost of sales Selling expenses (Note 26) General and administrative expenses (Note 26) Jumlah 89.382 125.287 Total Beban keuangan yang dikapitalisasi pada aset tetap dalam pembangunan masing-masing sebesar Rp 4.534 pada tahun 2014 dan nihil pada tahun 2013. Financial charges capitalized to construction in progress amounted to Rp 4,534 in 2014 and nil in 2013. Pengurangan aset tetap pada tahun 2013 dengan nilai buku sebesar Rp 96.988 adalah terkait dengan penjualan BSS dan proses likuidasi dari VWBI, entitas-entitas anak (Catatan 1c). Deduction of property, plant and equipment in 2013 with net book value amounted to Rp 96,988 is related to disposed of BSS and under liquidated of VWBI, the subsidiaries (Note 1c). Selama tahun 2013, aset tetap dengan nilai buku sebesar Rp 1.030 dijual dengan harga Rp 1.225. Laba atas penjualan aset tetap sebesar Rp 195 dibukukan pada penghasilan lain-lain dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. In 2013, property, plant and equipment with a net book value amounted to Rp 1,030 has been sold at Rp 1,225. Gain on sale of property, plant and equipment amounting to Rp 195 recorded in other income in the consolidated statement of comprehensive income. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, aset tetap dengan nilai tercatat sebesar Rp 894.958 dan Rp 848.887, digunakan sebagai jaminan atas utang jangka panjang (Catatan 12). As of September 30, 2014 and December 31, 2013, certain property, plant and equipment with a total net book value of Rp 894,958 and Rp 848,887, respectively, are used as collaterals for long-term loans (Note 12). Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jambi, Lampung, Solo dan Karawang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo antara tahun 2022 dan 2031. The Group own several parcels of land located in Jambi, Lampung, Solo and Karawang with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) which will expire in 2022 to 2031. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Reliance Indonesia dan PT Asuransi Mitra Maparya, pihak-pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar EUR 2,42 juta, US$ 86,115 juta dan Rp 932.400. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, property, plant and equipment, except for land, are insured with PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Reliance Indonesia and PT Asuransi Mitra Maparya, third parties, against losses from fire and other risks, with insurance coverage of EUR 2.42 million, US$ 86.115 million and Rp 932,400, respectively. - 46 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Rincian aset tetap dalam pembangunan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: The details of construction in progress as of September 30, 2014 and December 31, 2013, are as follows: Lokasi/ Location Percentage of Completion % Lampung dan/and Surabaya 50 - 55 117.362 Juni 2015/June 2015 Pabrik tapioka/ tapioca factory Makassar 98 14.197 Oktober 2014/October 2014 Pabrik biogas/ biogas factory Lampung 96 24.414 Desember 2014/December 2014 10 - 85 65.146 Desember 2014/December 2014 Pabrik glukosa/ glucose factories Mesin dan bangunan pabrik lainnya/ machineries and other factory buildings Jumlah Accumulated Costs Estimated Completion Date 221.119 Lokasi/ Location Total 31 Desember/ December 31 , 2013 Persentase Biaya Penyelesaian/ Akumulasi/ Percentage of Accumulated Completion Costs % Estimasi tanggal Penyelesaian/ Estimated Completion Date Lampung dan/and Surabaya 30 - 40 45.436 Juni 2015/June 2015 Pabrik tapioka/ tapioca factory Makassar 80 32.334 Juni 2014/June 2014 Pabrik biogas/ biogas factory Lampung 95 19.176 Juni 2014/June 2014 5 - 80 43.367 Maret 2014/March 2014 Pabrik glukosa/ glucose factories Mesin dan bangunan pabrik lainnya/ machineries and other factory buildings Jumlah 140.313 Total Pada tanggal 30 September 2014, estimasi nilai wajar aset tetap tertentu berupa tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan sebesar dan Rp 1.313.139 yang ditentukan berdasarkan hasil laporan penilai yang dilakukan oleh KJPP Bambang & Ernasapta dan KJPP Karmanto & Rekan, penilai independen. As of September 30, 2014, the estimated fair value of certain land, buildings and infrastructure, machineries and equipment, amounted to Rp 1.313.139 based on report of KJPP Bambang & Ernasapta and KJPP Karmanto & Rekan, independent valuers. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, management believes that there is no impairment in values of the aforementioned property, plant and equipment. - 47 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 11. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Aset Lain-lain 11. Other Assets 30 September 31 Desember September 30 December 31 2014 2013 Setoran jaminan Tagihan pajak penghasilan: Perusahaan Entitas anak Jumlah Jumlah 12. 210 209 2.402 15.492 2.655 5.057 1.289 16.781 5.267 16.990 Utang Bank 12. 30 September September 30 2014 Margin deposits Claims for tax refund: The Company Subsidiaries Subtotal Total Bank Loans 31 Desember December 31 2013 Utang Bank Jangka Pendek Short-term Bank Loans Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 731.883 603.073 Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat (Catatan 35) PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia Jumlah 13.459 2.192 15.651 5.067 5.067 U.S. Dollar (Note 35) PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia Subtotal 747.534 608.140 Jumlah Utang Bank Jangka Panjang Total Long-term Bank Loans Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 250.649 105.323 Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat (Catatan 35) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 274.770 329.103 U.S. Dollar (Note 35) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah 525.419 434.426 Total (108.460) (99.106) Less current portion 416.959 335.320 Long-term portion Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun Suku bunga rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat 10,50%-10,75% 9,50%-10,50% 4,50%-5,50% 4,50%-7,00% - 48 - Average interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) 1. 1. The loan facilities obtained by the Company from Mandiri consist of the following Fasilitas kredit yang diterima Perusahaan dari Mandiri adalah sebagai berikut: a. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) pada tahun 2010 dengan jumlah maksimum Rp 345.575. Fasilitas kredit telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai 31 Maret 2015. a. Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 337.021 dan Rp 334.327. b. Fasilitas Kredit Modal Kerja Fixed Loan (KMK FL) pada tahun 2012 dengan jumlah maksimum Rp 175.000. Fasilitas kredit telah diperpanjang dengan perpanjangan terakhir sampai 31 Maret 2014. Fasilitas ini menjadi Kredit Modal Kerja Non Revolving (KMK NR) dengan jumlah maksimum menjadi Rp 289.000 dan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2015. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, outstanding loans amounted to Rp 337,021 and Rp 334,327,respectively. b. Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 289.000 dan Rp 175.000. c. Fasilitas Non Cash Loan (NCL) dalam bentuk L/C impor dan SKBDN serta Supply Chain Financing (SCF) sebesar US$ 10 juta. Fasilitas tersebut telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 31 Maret 2014. Fasilitas ini berubah menjadi fasilitas Import General Facility (IGF) dalam bentuk L/C atau SKBDN, TR, Bank Garansi serta Supply Chain Financing (SCF) dengan jumlah maksimum US$ 10 juta dan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2015. Fasilitas ini digunakan dalam rangka pembelian bahan baku dan barang modal kerja lainnya baik impor dan lokal. Working Capital Loan Facility in 2010 with maximum amount of Rp 345,575. The term of this loan has been extended several times, the latest until March 31, 2015. Working Capital Loan Facility – Fixed Loan in 2012 with maximum amount of Rp 175,000. The term of this loan has been extended until March 31, 2014. This facility becomes Non Revolving Working Capital with a maximum Rp 289,000 and will fall due March 31, 2015 As of September 30, 2014 and December 31, 2013, outstanding loans amounted to Rp 289,000 and Rp 175,000,respectively. c. Non Cash Loan Facility in form of import L/C and SKBDN (Local L/C) amounting to US$ 10 million. This facility has been extended several times, latest extention on March 31, 2014. This facility has been changed to Import General Facility (IGF) in the form of L/C, SKBDN, TR, Bank Guarantee and Supply Chain Financing (SCF) with total maximum of US$ 10 million and will due on 31 March 2015. This facility is used to finance the purchases of raw materials and others working capital in import or local. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan (Catatan 6 dan 7) dan marjin tunai sebesar 5% - 10% dari nilai setiap L/C yang dibuka (Catatan 5). The loan is secured by rade accounts receivable, inventories (Notes 6 and 7) and a 5% - 10% cash margin of each L/C issued (Note 5). Pada tanggal 30 September 2014, saldo TR adalah sebesar US$ 0,2 juta. As of September 30, 2014, outstanding TR amounted to US$ 0.2 million. - 49 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2012, dengan jumlah maksimum sebesar Rp 23.400 yang jatuh tempo tanggal 23 September 2018. Fasilitas tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas (PLTBG) di daerah Buyut Ilir dan Menggala. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) d. Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 10.800 dan Rp 11.475 e. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2011 dengan jumlah maksimum sebesar US$ 32 juta yang jatuh tempo tanggal 23 Juni 2018. Fasilitas tersebut digunakan untuk pembiayaan PLTBG di daerah Tulang Bawang, Gunung Agung, Pakuan Agung, Terbanggi, Way Jepara, Unit IV, Ketapang dan Way Abung. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, outstanding loans amounted to Rp 10,800 and Rp 11,475, respectively. e. Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah US$ 22.5 juta dan US$ 27 juta. f. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2010 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 86.000 yang jatuh tempo tanggal 31 Desember 2016. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pabrik glukosa yang berlokasi di Lampung. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2014 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 35.700 yang jatuh tempo tanggal 23 Desember 2018. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pabrik tepung tapioka yang berlokasi di Madiun. Saldo pinjaman 30 September 2014 Rp 34.200. h. pada adalah f. - 50 - Investment loan facility with a maximum amount of Rp 86,000, and with a term until December 31, 2016. The purpose of the loan is to finance the building of a glucose factory, which is located in Lampung. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, outstanding loans amounted to Rp 37,000 and Rp 49,000, respectively. g. tanggal sebesar Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2014 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 227.000 yang jatuh tempo tanggal 23 Maret 2021. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pabrik sweetener yang berlokasi di Lampung dan Surabaya. Investment loan facility in 2011 for maximum amount of US$ 32 million and with a term until June 23, 2018. The purpose of the loan is to finance PLTBG in Tulang Bawang, Gunung Agung, Pakuan Agung, Terbanggi, Way Jepara, Unit IV, Ketapang and Way Abung. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, outstanding loans amounted to US$ 22,5 million and US$ 27 million, respectively. Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 37.000 dan Rp 49.000. g. Investment loan Facility in 2012 for maximum amount of Rp 23,400 and with a term until September 23, 2018. The purpose of the loan is to finance the construction of Bio Gas Power Plant (PLTBG) in Buyut Ilir and Menggala. Investment loan facility with a maximum amount of Rp 35,700, and with a term until December 31, 2018. The purpose of the loan is to finance the building of a tapioca starch factory, which is located in Madiun. As of September 30, 2014, outstanding loans amounted to Rp 34,200. h. Investment loan facility with a maximum amount of Rp 227,000, and with a term until March 23, 2021. The purpose of the loan is to finance the building of a sweetener factories, which is located in Lampung and Surabaya. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2014 adalah sebesar Rp 130.550. As of September 30, 2014, outstanding loans amounted to Rp 130,550. Fasilitas fasilitas kredit yang diterima Perusahaan dari Mandiri dijamin dengan aset Perusahaan berupa piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan, mesin dan peralatan tertentu (Catatan 6, 7 dan 10). All loan facilities obtained by the Company from Mandiri are secured with the Company’s trade accounts receivable, inventories, land, building, certain machineries and equipment (Notes 6, 7 and 10). ABB, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Mandiri sebagai berikut: 2. ABB, a subsidiary, obtained loan facilities from Mandiri as follow: a. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) sebesar maksimum Rp 87.000. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali dimana pada perpanjangan terakhir tanggal 19 Maret 2013, fasilitas ini diturunkan menjadi Rp 47.000 dengan jatuh tempo terakhir sampai tanggal 31 Maret 2015. a. Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 41.968 dan Rp 43.791. b. 3. Fasilitas Kredit Modal Kerja Fixed Loan (KMK FL) pada tahun 2013 dengan limit maksimum sebesar Rp 40.000 dan jatuh tempo sampai 31 Maret 2014. Fasilitas ini menjadi Kredit Modal Kerja Non Revolving (KMK NR) dan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2015. Working capital facility from Mandiri for a maximum limit of Rp 87,000. The facility has been extended several times, the latest extention is March 19, 2013 where this facility is reduced to Rp 47,000 and the latest maturity date is until March 31, 2015. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, outstanding loans amounted to Rp 41,968 and Rp 43,791, respectively. b. Working capital facility – Fixed Loan in 2013 for a maximum limit of Rp 40,000. The loan has maturity date until March 31, 2014. This facility becomes Non Revolving Working capital and will fall due March, 31 2015. Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 40.000. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, outstanding loan amounted to Rp 40,000, respectively. Seluruh fasilitas kredit yang diterima ABB dari Mandiri dijamin dengan piutang, persediaan, aset tetap berupa tanah, bangunan pabrik, peralatan dan kendaraan milik ABB (Catatan 6, 7 dan 10). All loan facilities obtained by ABB from Mandiri is secured by receivables, inventories, property, plant & equipment in form of land, factory building, equipment and vehicles owned by ABB (Notes 6, 7 and 10). Fasilitas kredit yang diterima BLCT, entitas anak, dari Mandiri adalah sebagai berikut : 3. The loan facilities received by BLCT, a subsidiary, from Mandiri consist of the following: a. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) pada tahun 2013 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 10.100. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 25 September 2014. - 51 - a. Working Capital facility in 2013 with maximum limit of Rp 10,100. The loan has maturity date on September 25, 2014. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 9.894 dan Rp 9.955. b. Fasilitas Kredit Modal Kerja Non Revolving (KMK NR) pada tahun 2014 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 14.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 24 September 2014. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, outstanding loans amounted to Rp 9,894 and Rp 9,955, respectively. b. As of September 30, 2014, outstanding loans amounted to Rp 14,000. Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2014 adalah sebesar Rp 14.000. c. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2010 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 56.105 dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2017. Fasilitas ini digunakan untuk pembangunan pabrik glukosa di Solo. Non Revolving Working Capital facility in 2014 with maximum limit of Rp 14,000. The loan has maturity date on September 24, 2014. c. Investment Loan Facility with maximum limit of Rp 56,105 and will mature on June 30, 2017. This facility is used to finance the construction of glucose factory in Solo. Saldo pinjaman pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 38.099 dan Rp 44.848. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, outstanding loans amounted to Rp 38.099 and Rp 44,848, respectively. Semua fasilitas kredit dari Mandiri yang diperoleh BLCT dijamin dengan piutang, persediaan, tanah, bangunan, mesin dan peralatan milik BLCT (Catatan 6, 7 dan 10). All loan facilities obtained by BLCT from Mandiri are secured by receivables, inventories, land, building, machineries and equipment owned by BLCT (Notes 6, 7 and 10). PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) Pada tahun 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Omnibus Export Facility yang dapat dipakai untuk pembiayaan pre-ekspor dan Negosiasi L/C dengan jumlah maksimum sebesar US$ 5 juta. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu sampai dengan 8 Oktober 2014. In 2013, the Company obtained an Omnibus Export Facility which can be used to finance the pre-export Financing and Negotiation of LC with a maximum amount of US$ 5 million. This facility will mature on October 8, 2014. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha milik Perusahaan (Catatan 6). The loan is secured with trade accounts receivable of the Company (Note 6). Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar nil dan US$ 0,41 juta. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, the outstanding loans amounted to nil and US$ 0.41 million, respectively. PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas L/C Impor dan SKBDN dari PT Bank Permata Tbk sebesar US$ 20 juta. Fasilitas tersebut berjangka waktu 1 tahun dan terakhir diperpanjang sampai dengan 2 Juli 2015. Fasilitas ini digunakan dalam rangka pembelian barang dagangan, bahan baku, bahan bakar, mesin serta sparepart. The Company obtained an L/C Import facility and SKBDN amounted to US$ 20 million from PT Bank Permata Tbk. These facilities maturing in one (1) year and has been extended until July 2, 2014. This facility is used to finance the purchases of inventories, raw materials, fuel, and spareparts. - 52 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) The loan is secured by rade accounts receivable, inventories (Notes 6 and 7) and a 10% cash margin of each L/C issued (Note 5). Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan (Catatan 6 dan 7) dan marjin tunai sebesar 10% dari nilai setiap L/C yang dibuka (Catatan 5). As of September 30, 2014, outstanding TR amounted to US$ 1.1 million. Pada tanggal 30 September 2014, saldo TR adalah sebesar US$ 1,1 juta. 13. Utang Usaha 13. Trade Accounts Payable Rincian utang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade accounts payable are as follows: a. a. By Debtor Berdasarkan pelanggan 30 September 31 Desember September 30 December 31 2014 2013 Pihak berelasi (Catatan 31) PT Budi Semesta Satria PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Budi Makmur Perkasa Jumlah Related parties (Note 31) PT Budi Semesta Satria PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Budi Makmur Perkasa Subtotal 41.299 7.989 413 49.701 1.317 107 1.424 Pihak ketiga Chaodee Starch (2004) Co., Ltd. PT Tulus Adjie Perkasa PT AKR Corporindo Tbk PT Bara Indah Abadi Shandong Zhonggu Starch Sugar PT Royal Prime Resources Lain-lain Jumlah 30.319 16.500 16.181 14.266 10.556 23.486 111.308 19.226 2.144 5.572 26.942 Third parties Chaodee Starch (2004) Co., Ltd. PT Tulus Adjie Perkasa PT AKR Corporindo Tbk PT Bara Indah Abadi Shandong Zhonggu Starch Sugar PT Royal Prime Resources Others Subtotal Jumlah 161.009 28.366 Total b. Berdasarkan Mata Uang b. By Currency 30 September 31 Desember September 30 December 31 2014 2013 Rupiah Mata Uang Asing (Catatan 35) Euro Dolar Amerika Serikat Jumlah Jumlah 109.482 27.829 353 51.174 51.527 384 153 537 161.009 28.366 - 53 - Rupiah Foreign currencies (Note 35) Euro U.S. Dollar Subtotal Total PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 14. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Utang Pajak 14. Taxes Payable 30 September 31 Desember September 30 December 31 2014 2013 Pajak penghasilan badan Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai - bersih - 1.025 16 13 625 75 5 17.241 915 32 3.175 165 1.587 Corporate income tax Income tax: Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Value Added Tax - net Jumlah 17.975 6.899 Total The filing of tax returns is based on the Group’s own calculation of tax liabilities (self-assessment). Based on the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures No. 28 Year 2007, the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced from ten (10) to five (5) years, subject to certain exceptions, since the tax became payable and for year 2007 and prior years, the time limit will end at the latest on fiscal year 2013. Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013. 15. Beban Akrual 15. Accrued Expenses 30 September 31 Desember September 30 December 31 2014 2013 Gaji, upah dan tunjangan lainnya Listrik, air dan telepon Bunga Pengangkutan Asuransi Lain-lain Jumlah 16. 5.493 5.280 2.709 1.163 6.615 5.083 1.805 2.537 2.016 1.237 14.645 19.293 Uang Muka Diterima 16. Salaries, wages and other benefits Electricity, water and telephone Interest Freight Insurance Others Total Advances Received 30 September 31 Desember September 30 December 31 2014 2013 Pihak ketiga Penjualan tepung tapioka NEDO - Certified Emission Reduction Jumlah Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun Third parties 17.472 17.472 242.683 18.171 260.854 (17.472) (242.683) - - 54 - 18.171 Sale of tapioca starch NEDO - Certified Emission Reduction Subtotal Less current portion Long-term portion PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 17. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) NEDO NEDO Pada tanggal 21 Mei 2007, Perusahaan memperoleh dana sebesar JPY 402.139.501 dari New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) untuk membiayai PLTBG I (dicatat dalam akun aset tetap – Catatan 10) untuk pembelian karbon kredit yang dapat dilaksanakan setelah Perusahaan memperoleh Certified Emission Reduction (CER). CER adalah satuan pengurangan emisi bersertifikat yang diterbitkan oleh United Nations Framework Convention in Climate Change (UNFCCC). Pendapatan diterima dimuka CER akan diakui sebagai pendapatan pada saat sertifikasi CER diperoleh dan diserahkan ke NEDO. On May 21, 2007, the Company received JPY 402,139,501 from New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) to finance PLTBG I (recorded in property, plant and equipment - Note 10) for the purchase of carbon credit from the Company after obtaining Certified Emission Reduction (CER). CER is a unit of certified emission reductions issued by the United Nations Framework Convention in Climate Change (UNFCCC). The amount received on CER will be recognized as revenue when the certification of CERs is obtained and given to NEDO. CER yang ditransfer ke rekening pemerintah Jepang tidak lebih dari Maret 2015 sebagai pertukaran untuk penggunaan dana NEDO (New Energy and Industrial Technology Development Organization). The Company will transfer part of CERs to Japanese Government accounts not more than March 2015 as an exchange for the use of NEDO’s fund (New Energy and Industrial Technology Development Organization). Liabilitas Sewa Pembiayaan 17. Lease Liabilities 30 September 31 Desember September 30 December 31 2014 2013 Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2014 2015 2016 Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum Bunga Nilai sekarang pembayaran sewa pembiayaan minimum Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Bagian utang jangka panjang 13.746 9.991 2.107 13.570 7.553 4.141 Payments due in: 2014 2015 2016 25.844 (3.665) 25.264 (3.157) Total minimum lease payments Interest 22.179 (11.860) 22.107 (11.958) 10.319 10.149 Grup memperoleh kendaraan dan alat berat melalui sewa pembiayaan. Liabilitas sewa pembiayaan berjangka waktu tiga (3) tahun, dengan suku bunga 3,60% - 7,61% per tahun dan dijamin dengan aset yang disewa (Catatan 10). 18. Nilai Wajar Aset Keuangan dan liabilitas Keuangan Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. - 55 - Present value of minimum lease payments Less current portion Long-term portion The Group acquired vehicles and heavy equipment through finance lease. These liabilities have a term of three (3) years with interest rate per annum of 3.60% - 7.61% and are collateralized with the related leased assets (Note 10). 18. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from quoted prices, discounted cash flows model, as appropriate. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013: The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the Group’s financial assets and financial liabilities as of September 30, 2014 and December 31, 2013: 30 September/ September 30 2014 Estimasi Nilai Nilai Wajar/ Tercatat/ Estimated As Reported Fair Values 31 Desember/ December 31 2013 Estimasi Nilai Nilai Wajar/ Tercatat/ Estimated As Reported Fair Values Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang usaha Piutang lain-lain Jumlah Aset Keuangan Lancar 59.145 4.008 591.862 2.597 657.612 59.145 4.008 591.862 2.597 657.612 53.440 279 663.754 3.031 720.504 53.440 279 663.754 3.031 720.504 Current Financial Assets Cash and cash equivalents Time deposits Trade accounts receivable Other accounts receivable Total Current Financial Assets Aset Keuangan Tidak Lancar Aset lain-lain - setoran jaminan Jumlah Aset Keuangan 210 657.822 210 657.822 209 720.713 209 720.713 Noncurrent Financial Assets Other assets - margin deposits Total Financial Assets Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Beban akrual Utang lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek 747.534 161.009 14.645 117 923.305 747.534 161.009 14.645 117 923.305 608.140 28.366 19.293 117 655.916 608.140 28.366 19.293 117 655.916 Current Financial Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Accrued expenses Other accounts payable Total Current Financial Liabilities Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Liabilitas sewa pembiayaan (termasuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) Utang bank jangka panjang (termasuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Keuangan 22.179 22.179 22.107 22.107 525.419 525.419 434.426 434.426 Non-current Financial Liabilities Lease Liabilities (including current and noncurrent portion) Long-term bank loans (including current and noncurrent portion) Total Non-current Financial Liabilities 547.598 547.598 456.533 456.533 1.470.903 1.470.903 1.112.449 1.112.449 Total Financial Liabilities Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan: The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument: Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek Current financial assets and liabilities Instrumen keuangan lancar/jangka pendek dengan sisa jatuh tempo satu (1) tahun atau kurang terdiri dari kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha, beban akrual, dan utang lain-lain. Current financial instruments with remaining maturities of one (1) year or less consist of cash and cash equivalents, time deposits, trade accounts receivable, other accounts receivable, short-term bank loans, trade accounts payable, accrued expenses and other accounts payable. Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset keuangan lancar dan liabilitas jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya. Due to the short-term nature of the transactions, the carrying amounts of the non-derivative current financial assets and liabilities approximate the estimated fair market values. - 56 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 19. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Aset tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang Noncurrent financial assets and liabilities Nilai wajar aset tidak lancar lain-lain, utang bank jangka panjang dan liabilitas sewa pembiayaan ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat diskonto yang diambil dari transaksi pasar kini yang dapat diobservasi untuk instrumen dengan syarat, risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang sama. Nilai wajar utang pihak berelasi adalah berdasarkan arus kas masa depan yang didiskonto untuk mencerminkan risiko kredit Grup menggunakan suku bunga pasar untuk instrumen sejenis. The fair value of other noncurrent assets, longterm bank loans and lease liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities. The fair value of due to related parties is based on discounted future cash flows adjusted to reflect the Group’s credit risk using current market rates for similar instruments. Kepentingan Nonpengendali 19. Rincian kepentingan nonpengendali atas aset bersih dan rugi (laba) entitas anak adalah sebagai berikut: Non-Controlling Interests The details of noncontrolling interests in net assets and net loss (income) in subsidiaries are as follows: 30 September/ September 30 2014 Aset Bersih/ Rugi (Laba) Bersih/ Net Assets Net Loss (Income) 31 Desember/ December 31 2013 Aset Bersih/ Rugi (Laba) Bersih/ Net Assets Net Loss (Income) PT Associated British Budi PT Budi Lumbung Ciptatani PT Ve Wong Budi Indonesia (dalam Likuidasi)/ (in Liquidation) 77.636 7 (2.354) (1) 75.282 6 (10.484) (1) - - - (21.612) Jumlah/Total 77.643 (2.355) 75.288 (32.097) - 57 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 20. Modal Saham PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 20. Susunan kepemilikan saham Perusahaan adalah sebagai berikut: Capital Stock The share ownership in the Company is as follows: 30 September/ September 30 2014 Persentase Jumlah Modal Kepemilikan/ Disetor/ Jumlah Saham/ Percentage of Total Paid-up Number of Shares Ownership Capital Stock % Nama Pemegang Saham/Name of Stockholders PT Sungai Budi PT Budi Delta Swakarya Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)/ Public (each less than 5%) 1.076.296.998 1.083.143.833 26,26 26,42 134.537 135.393 Jumlah/Total 1.939.556.531 47,32 242.445 4.098.997.362 100,00 512.375 31 Desember/ December 31 2013 Persentase Jumlah Modal Kepemilikan/ Disetor/ Jumlah Saham/ Percentage of Total Paid-up Number of Shares Ownership Capital Stock % Nama Pemegang Saham/Name of Stockholders PT Sungai Budi PT Budi Delta Swakarya Tan Anthony Sudirdjo Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)/ Public (each less than 5%) 1.076.296.998 1.083.143.833 663.000 26,26 26,42 0,02 134.537 135.393 83 1.938.893.531 47,30 242.362 Jumlah/Total 4.098.997.362 100,00 512.375 Waran Seri I Series I Warrant Waran Seri I melekat pada saham yang diterbitkan pada Penawaran Umum Terbatas I kepada pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih dahulu (HMETD) atau “Rights Issue” (Catatan 1.b). Series I Warrant is attached shares issued from the Rights Issue I to stockholders in relation with the right to purchase or right issue (Note 1.b). Setiap pemegang 1 saham lama berhak atas 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru, dimana pada setiap 1 Saham baru melekat 1 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cumacuma. Jumlah Waran Seri I yang diterbitkan sebagai insentif bagi para pemegang saham tersebut totalnya 410.500.000 waran yang mempunyai jangka waktu 5 tahun. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham yang dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2008 sampai dengan 10 Juli 2012. Each holder of an old share is entitled to a preemptive right to buy one new share, which the new share is attached to each Series I Warrants granted by the Company free of charge. Number of Series I Warrant issued as an incentive for the stockholders of such shares totalled to 410,500,000 warrants, which have a 5 year period. Series I Warrants are securities that entitle the holder to purchase new shares worth Rp 125 (in full Rupiah) per share at an exercise price of Rp 125 (in full Rupiah) per share which can be exercised from January 11, 2008 until July 10, 2012. - 58 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Jumlah Waran Seri I yang tidak dikonversi menjadi saham sebanyak 6.002.638 sampai dengan tanggal pelaksanaan berakhir. The number of Series I Warrants are not convertible into shares are 6,002,638 up to the end of execution date. Manajemen Permodalan Capital Management Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu. The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements. Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal. Struktur modal Grup terdiri dari ekuitas dan pinjaman diterima dikurangi dengan kas dan setara kas dan deposito berjangka yang dijaminkan. The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt by total capital. The Group’s capital structure consists of equity and loans received reduced by cash and cash equivalents and restricted time deposits. Rasio utang bersih terhadap modal pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Ratio of net debt to equity as of September 30, 2014 and December 31, 2013 are as follows: 30 September September 30 2014 Jumlah utang berbunga Dikurangi kas dan setara kas dan deposito berjangka Utang bersih 21. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 31 Desember December 31 2013 Total interest bearing borrowings Less cash and cash equivalents and time deposits Net debt 1.295.132 1.064.673 63.153 1.231.979 53.719 1.010.954 Total ekuitas 835.921 809.833 Total equity Rasio utang bersih terhadap modal 147,37% 124,83% Net Debt-to-Equity Ratio Saham Treasuri 21. Treasury Stock Pada tanggal 19 Juni 2008, para pemegang saham menyetujui transaksi Pembelian Kembali Saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan tercatat pada Bursa Efek Indonesia (Peraturan BAPEPAM dan LK No. XI.B.2) sebanyakbanyaknya 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh. On June 19, 2008, the Company’s stockholders approved to repurchase the shares which have been issued by the Company (Buy-Back) and have been registered in the Indonesian Stock Exchange (BAPEPAM and LK Regulation No. XI.B.2) at the maximum of 5% of the total subscribed and fully-paid capital. Berdasarkan Peraturan BAPEPAM dan LK No. XI.B.3 tentang Pembelian Kembali Saham Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berpotensi Krisis, maka manajemen Perusahaan memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya 19% dari jumlah saham dan akan dilakukan secara bertahap sejak tanggal 20 Oktober 2008 sampai dengan 19 Januari 2009. Based on BAPEPAM and LK Regulation No. XI.B.3 regarding Repurchases of Shares of Public Companies in the Potentially Market Crisis Condition, the Company’s management decided to repurchase the shares issued by the Company at the maximum of 19% from the total shares from October 20, 2008 until January 19, 2009. - 59 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emitten atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan, maka manajemen Perusahaan memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham sebanyakbanyaknya 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dan akan dilakukan secara bertahap sejak tanggal 5 September 2013 sampai dengan 3 Desember 2013. Based on Financial Services Authority (OJK) No. 2/POJK.04/2013 regarding Repurchases of Shares of Public Companies in the Fluctuatif Market Significant Condition, the Company’s management decided to repurchase the shares issued by the Company at the maximum of 5% from the total shares from September 5, 2013 until December 3, 2013. Transaksi saham treasuri selama tahun 2013 adalah sebagai berikut: The treasury stock transaction during year 2013 are as follows: Jumlah Lembar/ Number of Shares Saldo pada tanggal 1 Januari dan 31 Desember 2012/ Balance as of January 1 and December 31, 2012 Pembelian selama tahun 2013/ Purchase during year 2013 September/September Oktober/October November /November Desember/December 59.066.000 12.101.500 1.978.000 45.988.500 15.346.000 Jumlah/Sub total Saldo pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013/ Balance as of September 30, 2014 and December 31, 2013 Nilai Akuisisi Rata-rata per Lembar (dalam Rupiah penuh)/ Average Acquisition Cost Per Share (in full Rupiah) Jumlah Nilai Akuisisi/ Total Acquisition Cost Rp 13.547 99,7 99,8 118,8 126,4 1.206 197 5.466 1.940 75.414.000 8.809 134.480.000 22.356 % terhadap jumlah saham beredar/ % to number of shares issued and paid up: Tahun 2014 dan 2013/ Year 2014 and 2013 3,28% - 60 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 22. Tambahan Modal Disetor PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 22. Additional Paid-in Capital Jumlah/Amount Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tahun 1998 Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tahun 2004 Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tahun 2007 Biaya emisi saham tahun 2007 Dampak penerapan PSAK No.38 (Revisi 2012) Saldo tambahan modal disetor pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 23. 24. Saldo Laba Penggunaannya yang Telah 28.750 13.613 61.575 (7.452) 7.393 103.879 Ditentukan 23. The issuance new share without pre-emptive rights in 1998 The issuance new share without pre-emptive rights in 2004 The issuance new share without pre-emptive rights in 2007 Shares emission costs year 2007 Effect of adoption of PSAK No.38 (Revised 2012) Balance of additional paid-in capital as of June 30, 2014 and December 31, 2013 Appropriation for General Reserve Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 33 tanggal 20 Juni 2014 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 500 yang diambil dari saldo laba. In the Annual Stockholders’ Meeting as documented in Notarial Deed No. 33 dated June 20, 2014 of Antoni Halim, S.H., public notary in Jakarta, the stockholders approved to appropriate Rp 500 from its unappropriated retained earnings as general reserve. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 12 tanggal 12 Juni 2013 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 500 yang diambil dari saldo laba. In the Annual Stockholders’ Meeting as documented in Notarial Deed No. 12 dated June 12, 2013 of Antoni Halim, S.H., public notary in Jakarta, the stockholders approved to appropriate Rp 500 from its unappropriated retained earnings as general reserve. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya masing-masing sebesar Rp 7.500 dan Rp 7.000. As of September 30, 2014 and December 31, 2013, the total appropriation for general reserve amounted to Rp 7,500 and Rp 7,000, respectively. Pendapatan Usaha 24. Net Sales 30 September (9 Bulan) September 30 (Nine Months) 2014 2013 Penjualan Lokal Pihak berelasi (Catatan 31) Tepung tapioka Glukosa dan fruktosa Karung plastik Asam sulfat dan produk lainnya Jumlah 955.422 75.698 60.492 489 1.092.101 - 61 - 904.659 68.097 55.243 578 1.028.577 Local Sales Related Party (Note 31) Tapioca starch Glucose and fructose Plastic packaging Sulfuric acid and other products Total PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 30 September (9 Bulan) September 30 (Nine Months) 2014 2013 Pihak ketiga Glukosa dan fruktosa Tepung tapioka Asam sulfat dan produk lainnya Karung plastik Jumlah Jumlah penjualan lokal Penjualan Ekspor Pihak ketiga Tepung tapioka Glukosa dan fruktosa Karung plastik Asam sitrat dan produk kimia lainnya Jumlah penjualan ekspor Jumlah 499.217 138.074 22.150 10.260 669.701 528.416 89.539 19.144 637.099 1.761.802 1.665.677 43.141 18.556 1.321 63.018 43.146 12.867 1.248 1.248 58.509 1.824.820 1.724.186 Penjualan bersih kepada pihak berelasi pada periode-periode 9 bulan yang berakhir 30 September 2014 dan 2013 masing-masing sebesar sebesar Rp 1.092.101 atau 59,84% dan Rp 1.028.578 atau 59,65% dari penjualan bersih konsolidasian (Catatan 31). PT Sungai Budi merupakan satu-satunya konsumen dengan penjualan bersih melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasian. 25. Beban Pokok Penjualan Third Party Glucose and fructose Tapioca starch Sulfuric acid and other products Plastic packaging Total Total local sales Export Sales Third Party Tapioca starch Glucose and fructose Plastic packaging Citrid acid and other chemical products Total export sales Total Net sales to PT Sungai Budi, a related party for the nine-month periods ended September 30, 2014 and 2013 amounted to Rp 1,092,101 or 59.84% and Rp 1,028,578 or 59.65% of consolidated net sales, respectively (Note 31). PT Sungai Budi is the only customer with net sales exceeding 10% of the consolidated net sales. 25. Cost of Sales 30 September (9 Bulan)/ September 30 (Nine Months) 2014 2013 Pemakaian bahan Tenaga kerja langsung Beban overhead Jumlah biaya produksi 1.209.647 50.612 340.127 1.600.386 1.237.948 55.442 290.676 1.584.066 Materials used Direct labors Factory overhead Total manufacturing costs Barang dalam proses Awal Akhir Harga pokok produksi 22.382 (33.307) 1.589.461 31.954 (22.865) 1.593.155 Work-in-process Beginning Ending Total cost of goods manufactured 82.089 (50.009) 137.571 (187.107) 1.621.541 1.543.619 Barang jadi Awal Akhir Beban pokok penjualan Tidak terdapat pembelian dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha konsolidasian pada tahun 2014 dan 2013. - 62 - Finished goods Beginning Ending Total cost of sales There were no purchases from a supplier that exceeded 10% of the total consolidated sales revenue in 2014 and 2013. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Sebesar Rp 39.693 (2,44%) dan Rp 37.609 (2,43%) dari jumlah beban overhead konsolidasian masingmasing pada periode-periode 9 bulan yang berakhir 30 September 2014 dan 2013 merupakan beban overhead dari pihak berelasi (Catatan 31). 26. Beban Usaha For the nine-month periods ended September 30 2014, and 2013, Rp 39,693 (2.44%) and Rp 37,709 (2.43%), respectively, of the consolidated net factory overhead were from related parties (Note 31). 26. Beban Penjualan Operating Expenses Selling Expenses 30 September (9 Bulan) September 30 (Nine Months) 2014 2013 Pengangkutan Pemasaran Penyusutan (Catatan 10) Gaji, upah dan tunjangan lainnya Iklan Sewa Lain-lain 26.814 10.565 4.117 3.633 3.780 3.221 2.198 26.119 6.892 3.697 2.986 3.103 2.740 1.789 Freight-out Marketing Depreciation (Note 10) Salaries, wages and other benefits Advertising Rent Others Jumlah 54.328 47.326 Total Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses 30 September (9 Bulan) September 30 (Nine Months) 2014 2013 Gaji, upah dan tunjangan lainnya Sewa Pajak dan lisensi Perlengkapan kantor Penyusutan (Catatan 10) Perbaikan dan pemeliharaan Listrik dan air Telepon dan telex Jamuan dan representasi Lain-lain 38.320 3.221 2.581 2.268 1.815 1.215 909 739 565 4.522 37.669 3.472 2.225 947 2.409 1.751 1.330 784 2.873 2.585 Salaries, wages and other benefits Rent Taxes and licenses Office supplies Depreciation (Note 10) Repairs and maintenance Electricity and water Telephone and telex Representation and entertainment Others Jumlah 56.155 56.045 Total Sebesar Rp 6.510 (5,89%) dan Rp 6.281 (6,07%) dari jumlah beban usaha masing-masing pada periode-periode 9 bulan yang berakhir 30 September 2014 dan 2013 dibayarkan kepada pihak berelasi (Catatan 31). - 63 - For the nine-month periods ended September 30 2014, and 2013, Rp 6,510 (5.89%) and Rp 6,281 (6.07%), respectively, of consolidated operating expenses were paid to related parties (Note 31). PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 27. 27. Beban Bunga dan Keuangan Lainnya Interest and Other Financial Charges 30 September (9 Bulan) September 30 (Nine Months) 2014 2013 28. Beban bunga dari: Utang bank Liabilitas sewa pembiayaan 79.340 1.684 63.863 1.650 Interest expense on: Bank loans Finance lease liabilities Jumlah 81.024 65.513 Total Imbalan Pasca-Kerja 28. Post-Employment Benefits Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja jangka panjang tersebut. The amount of post-employment benefits is determined based on Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003. No funding of the benefits has been made to date. Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, tertanggal 3 Maret 2014. The latest actuarial valuation report on the defined-benefit post-employment reserve was from PT Dian Artha Tama, an independent actuary dated March 3, 2014. Rekonsiliasi nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang tidak didanai dengan jumlah liabilitas imbalan kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: A reconciliation of the present value of unfunded long-term employee benefit liability to the amount of long-term employee benefit liabilty presented in the consolidated statements of financial position is as follows: 2014 2013 2012 2011 2010 Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang tidak didanai Beban jasa lalu Keuntungan (kerugian) aktuarial yang tidak diakui 19.039 - 21.391 (80) (2.272) 24.038 (259) (2.391) 23.241 (278) (3.422) 18.363 (296) (867) Present value of unfunded defined-benefit reserve Past service costs Unrecognized actuarial gains (losses) Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 19.039 19.039 21.388 19.541 17.200 Long-term employee benefit liability Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut: Movements of the long-term employee benefit liability are as follows: 30 September/ 31 Desember/ September 30 December 31 2014 2013 Saldo liabilitas imbalan kerja jangka panjang awal tahun Beban imbalan kerja jangka panjang berjalan (Catatan 28) Pembayaran imbalan kerja jangka panjang tahun berjalan Saldo akhir tahun 19.039 21.388 - 2.475 - (4.824) Payments made during the year 19.039 19.039 Balance at end of the year - 64 - Balance at beginning of the year Long-term employee benefit expense during the year (Note 28) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut: 29. The principal assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefits are as follows: Tingkat kematian : Indonesia II : Mortality rate Umur pensiun normal : 55 tahun/55 years old : Normal pension age Tingkat kenaikan gaji : 5% per tahun/5% per annum : Salary increase rate Tingkat bunga diskonto : 8,50% per tahun pada tahun 2013/ 8.50% per annum in 2013 : Discount rate Tingkat pengunduran diri : 3% per tahun antara usia 18 sampai dengan 44 tahun lalu : Withdrawal/Resignation rate menurun menjadi 0% per tahun antara usia 45 sampai dengan 54 tahun/ 3% per annum at age 18 up to 44 years old, then decrease to 0% per annum at age 45 up to 54 years old Pajak Penghasilan 29. Income Tax 30 September (9 Bulan) September 30 (Nine Months) 2014 2013 Pajak kini Pajak tangguhan 1.087 10.932 3.338 (5.658) Current tax Deferred tax Jumlah 12.019 (2.320) Total Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut: A reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income fiscal loss of the Company is as follows: 30 September (9 Bulan) September 30 (Nine Months) 2014 2013 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak entitas anak - bersih Laba (loss) sebelum pajak Induk Perusahaan 40.352 (10.742) 29.610 (47.229) 10.080 (37.149) Income before tax per consolidated statements comprehensive of income Income before tax of subsidiaries - net Income (loss) before tax of the Company Perbedaan temporer: Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Amortisasi biaya dibayar dimuka Sewa pembiayaan Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Jumlah - bersih (5.435) (22) 2.527 (21.303) (24.233) (2.371) (22) 261 (26.161) (28.293) Temporary differences: Provision for impairment losses Amortization of prepaid expenses Capital lease Difference between commercial and fiscal depreciation Net Perbedaan tetap: Jamuan dan representasi Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Pendapatan sewa yang telah dikenakan pajak final Lain-Lain Jumlah - bersih 488 2.823 (624) (395) (26) (162) (100) 2.328 Laba (rugi) fiskal Perusahaan Rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya 5.215 (94.626) (63.114) (52.980) Akumulasi rugi fiskal (89.411) (116.094) - 65 - Permanent differences: Representation and entertainment Interest income already subjected to final tax Rent income already subjected to final tax Others Net Fiscal gain (loss) of the Company Fiscal loss caried forward from previous years Accumulated fiscal loss PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Rincian beban dan utang pajak kini Grup adalah sebagai berikut: Current tax expense and payable of the Group are as follows: 30 September (9 Bulan) September 30 (Nine Months) 2014 2013 Beban pajak kini Entitas anak ABB BLCT Jumlah 947 140 1.087 Dikurangi pembayaran pajak dimuka Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 22 Jumlah Entitas anak ABB BLCT Jumlah Tagihan pajak kini - bersih 2.972 366 3.338 (1.244) (1.244) (815) (815) (3.505) (237) (3.742) (2.662) (431) (3.093) (3.899) (570) Current tax expense Subsidiaries ABB BLCT Subtotal Less prepaid taxes Company Income taxes Article 22 Subtotal Subsidiary ABB BLCT Subtotal Current tax claim - net 30 September (9 Bulan) September 30 (Nine Months) 2014 2013 Estimasi tagihan pajak Perusahaan Entitas Anak ABB BLCT Jumlah (1.244) (815) (2.558) (97) (65) (3.899) (880) Utang pajak kini Entitas Anak ABB Utang pajak kini - 310 310 Estimated claim for tax The Company Subsidiaries ABB BLCT Current tax payable Subsidiaries ABB Current tax payable Pajak Tangguhan Deferred Tax Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut: The details of the Group’s deferred tax assets (liabilities) are as follows: 1 Januari 2013/ January 1, 2013 Liabilitas pajak tangguhan: Rugi fiskal 12.800 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 4.481 Cadangan kerugian penurunan nilai piutang (402) Sewa pembiayaan (748) Akumulasi penyusutan aset tetap Biaya dibayar dimuka Liabilitas pajak tangguhan bersih Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Credited (charged) Pelepasan to consolidated entitas anak/ statements of Disposal of comprehensive income subsidiaries for the year 2.204 78 13.692 (443) 343 - 404 (2.961) 31 Desember 2013/ December 31, 2013 (126.102) 23 (4.825) - (1.451) (6) 24.288 3.960 (341) (3.709) (122.728) 17 (109.948) (2.200) 9.235 (98.513) - 66 - Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Credited (charged) to consolidated 30 September statements of 2014/ comprehensive income September 30, for the year 2014 (6.406) - (7.541) (4) 17.882 3.960 (71) (960) (130.269) 13 (10.932) (109.445) 270 2.749 Deferred tax liabilities: Fiscal loss Long-term employee benefit Allowance for impairment loss Capital lease Accumulated depreciation of property, plant and equipment Prepaid expenses Deferred tax liabilities - net PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berikut ini adalah perincian tangguhan per entitas: liabilitas PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) pajak The details of deferred tax liabilities of each entity are as follows: 30 September/ 31 Desember/ September 30 December 31 2014 2013 Liabilitas pajak tangguhan: Perusahaan Entitas anak ABB BLCT Jumlah 90.388 79.136 14.952 4.105 17.250 2.127 109.445 98.513 Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: Deferred tax liabilities: Company Subsidiaries ABB BLCT Total A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per consolidated statements of comprehensive income is as follows: 30 September (9 Bulan) September 30 (Nine Months) 2014 2013 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak entitas anak - bersih Laba sebelum pajak Perusahaan 40.352 (10.742) (47.229) 10.080 Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Income before tax of the subsidiaries - net 29.610 (37.149) Income before tax of the Company 5.922 (7.430) Tax expense at effective tax rates Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas perbedaan tetap Jamuan dan representasi Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Pendapatan sewa yang telah dikenakan pajak final Lain-lain Jumlah - bersih Rugi Fiskal 98 564 (124) (79) (5) (31) (20) 465 5.362 - Tax effect of permanent differences Representation and entertainment Interest income already subjected to final tax Rent income already subjected to final tax Others Net Fiscal Lost Beban pajak perusahaan Beban pajak entitas anak 11.253 766 (6.965) 4.645 Tax expense of the Company Tax expense of the subsidiaries Jumlah beban pajak 12.019 (2.320) Total tax expense Pada tahun 2014, Perusahaan dan Entitas Anak menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas restitusi pajak penghasilan badan tahun 2012 sebesar Rp 15.137 juta. - 67 - In 2014, the Company and Subsidiary received a Letter of Tax Overpayment (SKPLB) which claimed overpayment of corporate income tax for year 2012 amounting to Rp 15,137 million. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk PeriodePeriode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of June 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 30. 30. Laba Per Saham Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham: Earnings Per Share The following are the data used for the computation of earnings per share: 30 September (9 Bulan) September 30 (Nine Months) 2014 Laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan laba per saham dasar 25.978 4.098.997.362 Laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah Penuh) 31. 2013 (38.105) 4.098.997.362 6.34 (9.3) 31. Sifat dan Transaksi Hubungan Berelasi Net income attributable to owners of the Company for computation of basic earnings per share Weighted average number of shares outstanding for computation of basic earnings per share Basic earnings per share (in full Rupiah) Nature of Relationship and Transactions with Related Parties Sifat Hubungan Berelasi Nature of Relationship a. PT Sungai Budi dan PT Budi Delta Swakarya merupakan pemegang saham Perusahaan. a. PT Sungai Budi and PT Budi Delta Swakarya are stockholders of the Company. b. Santoso Winata merupakan presiden direktur Perusahaan. b. Santoso Winata is the president director of the Company. c. Perusahaan yang sebagian pemegang sahamnya sama dengan Grup adalah sebagai berikut: c. Companies which have partly the same stockholders as the Group are as follows: - PT Budi Semesta Satria PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Budi Makmur Perkasa - 68 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk PeriodePeriode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of June 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Transaksi pihak berelasi Transaction with related parties Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi anatara lain: In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties involving the following: Persentase terhadap jumlah Aset/Liabilitas atau Percentage to Total Jumlah/Total Assets/Liabilities 30 September/ 31 Desember/ 30 September/ 31 Desember/ September 30 December 31 September 30 December 31 2014 2013 2014 2013 % % Aset Piutang usaha PT Sungai Budi Liabilitas Utang usaha PT Budi Semesta Satria PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Budi Makmur Perkasa Jumlah 449.280 41.299 7.989 413 49.701 482.697 1.317 107 1.424 Jumlah/Total 30 September (9 Bulan) September 30 (Nine Months) 2014 2013 Pendapatan usaha PT Sungai Budi 17,62 2,53 0,48 0,02 3,03 20,26 0,09 0,01 0,10 Assets Trade accounts receivable PT Sungai Budi Liabilities Trade accounts payable PT Budi Semesta Satria PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Budi Makmur Perkasa Total Persentase terhadap jumlah Pendapatan/Beban yang Bersangkutan/ Percentage to Total Respective Revenues/Expenses 30 September (9 Bulan) September 30 (Nine Months) 2014 2013 % % Net sales PT Sungai Budi 1.824.820 1.028.578 59,84 59,65 13.500 26.193 39.693 9.541 28.068 37.609 0,83 1,61 2,44 0,62 1,81 2,43 Cost of sales PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Budi Makmur Perkasa Total Beban usaha PT Budi Delta Swakarya PT Budi Makmur Perkasa 6.442 68 6.213 68 5,83 0,06 6,01 0,07 Operating expenses PT Budi Delta Swakarya PT Budi Makmur Perkasa Jumlah 6.510 6.281 5,89 6,08 Total Beban pokok penjualan PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Budi Makmur Perkasa Jumlah - 68 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Grup memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada karyawan kunci (Dewan Komisaris dan Direksi) adalah sebagai berikut: The Group provides compensation to the key management personnel. The renumeration of the key management (Board of Commissioners and Directors) were as follows: 30 September (9 Bulan)/ September 30 (Nine Months) 2014 Dewan Komisaris/ Direksi/ Board of Jumlah/Total Directors Commissioners % % Gaji dan imbalan kerja jangka pendek 100% 15.004 100% 2.974 17.978 Salary and other short-term employee benefits 30 September (9 Bulan)/ September 30 (Nine Months) 2014 Dewan Komisaris/ Direksi/ Board of Jumlah/Total Directors Commissioners % % Gaji dan imbalan kerja jangka pendek 100% 14.379 100% 2.872 17.251 Salary and other short-term employee benefits Perjanjian-perjanjian antara Grup dengan pihakpihak berelasi: Significant agreements between the Group and related parties are as follows: a. a. Distribusi dan Perjanjian Penjualan 1 Pada tanggal 1 Februari 1994, Perusahaan melakukan perjanjian keagenan dengan PT Sungai Budi (SB), pemegang saham, yang berlaku selama tiga (3) tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. Berdasarkan perjanjian ini dan adendum tertanggal 1 November 1995, SB ditunjuk sebagai agen tunggal di seluruh wilayah di Indonesia atas produk asam sitrat, tapioka dan karung plastik yang diproduksi Perusahaan. Perusahaan tidak diperkenankan memasarkan produkproduk ini di seluruh wilayah Indonesia melalui distributor lain tanpa persetujuan dari SB. Harga jual ke SB ditentukan berdasarkan harga jual rata-rata SB kepada para pelanggan dikurangi dengan sejumlah - 69 - Distributorship and Sales Agreements 1. On February 1, 1994, the Company entered into a distributorship agreement with PT Sungai Budi (SB), a stockholder, for a period of three (3) years and can be extended upon approval of both parties. Based on this agreement and its addendum dated November 1, 1995, SB was appointed as the sole distributor in Indonesia for citric acid, tapioca starch and plastic packaging products manufactured by the Company. The Company can not sell these products in Indonesia through other distributors without the consent of SB. The selling price charged to SB is determined based on the average selling price of PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2 PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Rupiah tertentu per kilogram produk untuk asam sitrat, tapioka dan karung plastik. Jangka waktu kredit adalah empat bulan dari tanggal pengiriman, setelah itu denda akan dikenakan kepada SB dengan suku bunga yang akan ditentukan oleh kedua belah pihak. Tidak ada denda yang dikenakan selama tahun 2014 dan 2013. SB to its third party customers after deducting certain Rupiah per kilogram products for citric acid, tapioca starch and plastic packaging. The credit term is four (4) months from delivery date, after which a penalty will be charged to SB at a rate to be determined by both parties. No penalty was charged in 2014 and 2013. Berdasarkan addendum perjanjian terakhir tanggal 3 Januari 2011, Perusahaan dan SB setuju bahwa harga produk-produk khusus dari tepung tapioka, asam sitrat dan karung plastik adalah harga jual rata-rata agen (ex-works) kepada pelanggan selama sebulan setelah dikurangi masing-masing sebesar Rp 350 (dalam Rupiah penuh) per kilogram, Rp 400 (dalam Rupiah penuh) per kilogram dan Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per kilogram. Angkutan laut atau biaya pengiriman (jika ada) akan dibebankan kepada Perusahaan. Based on the latest addendum agreement dated January 3, 2011, the Company and SB agreed that the prices of special products of tapioca starch, citric acid and plastic packaging are the average selling price of agents (ex-works) to customers during the month after deduction of Rp 350 (in full Rupiah) per kilogram, Rp 400 (in full Rupiah) per kilogram and Rp 200 (in full Rupiah) per kilogram, respectively. The sea freight or shipping cost (if any) will be charged to the Company. Pada tanggal 2 Januari 1996, BLCT juga mengadakan perjanjian keagenen tepung tapioka dengan SB sesuai dengan syarat dan kondisi yang sama dengan perjanjian distribusi di antara Perusahaan dan SB. 2. Berdasarkan addendum terakhir pada tanggal 3 Januari 2011, BLCT dan SB juga setuju untuk meningkatkan nilai penambah dari dasar harga jual tepung tapioka menjadi Rp 350 (dalam Rupiah penuh) per kilogram. b. Perjanjian Sewa 1 Based on the latest addendum on January 3, 2011, BLCT and SB also agreed for a further reduction in the selling price of tapioca starch to Rp 350 (in full Rupiah) per kilogram. c. b. Perusahaan menyewa ruang kantor mereka di Jakarta secara tahunan dari PT Budi Delta Swakarya. Berdasarkan perjanjian sewa menyewa, beban sewa ditetapkan sebesar Rp 4.622 per tahun, terakhir diperpanjang untuk periode 1 Januari 2014 - 70 - On January 2, 1996, BLCT also entered into a tapioca starch distributorship agreement with SB under the same terms and conditions as the distributorship agreement between the Company and SB. Lease Agreement 1. The Company lease its office spaces in Jakarta on an annual basis from PT Budi Delta Swakarya. Based on the rental agreement, the annual rental fee amounted to Rp 4,622 per annum for the period from January 1, PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) sampai dengan 31 Desember 2014. 2 2014 until December 31, 2014. Pada tahun 1995, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa tanah dengan Santoso Winata untuk jangka waktu 30 tahun untuk pabrik karung plastik berlokasi di Lampung. 2. Berdasarkan addendum terakhir perjanjian sewa menyewa tanah pada tanggal 1 November 2010, harga sewa tanah per tahun adalah sebesar Rp 600 yang berlaku sampai 31 Oktober 2015. 3 32. Based on the latest amendment of the rental agreement dated November 1, 2010, the rental fee per annum is Rp 600 and valid until October 31, 2015. Pada tahun 2002, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa tanah dengan PT Budi Makmur Perkasa untuk jangka waktu dua (2) tahun untuk pabrik karung plastik yang berlokasi di Subang. Perjanjian sewa tersebut telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir untuk periode 1 November 2012 – 31 Oktober 2014 dengan beban sewa sebesar Rp 90 per tahun. Tujuan dan Keuangan Kebijakan Manajemen Risiko In 1995, the Company entered into land rental agreement with Santoso Winata for a period of 30 years for its plastic packaging factory located in Lampung. 3. 32. In 2002, the Company entered into a land rental agreement with PT Budi Makmur Perkasa for a period of two (2) years for its plastic packaging factories located in Subang. The rental agreement has been extended several times with latest extention for period November 1, 2012 until October 31, 2014 and the rental fee amounted to Rp 90 per annum. Financial Risk Management Objectives and Policies Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko pasar (yakni risiko suku bunga, risiko mata uang asing dan risiko komoditas) risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup. The main risks arising from the Group’ financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group is managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses. Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko suku bunga, risiko mata uang asing, risiko harga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Risk management is the responsibility of the Board of Directors (BOD). The BOD has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk. - 71 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Risiko Pasar Market Risk Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko suku bunga, risiko harga dan risiko mata uang asing. Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, interest rate risks, price risk and foreign currency exchange risk. Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk Risiko suku bunga Grup timbul dari pinjaman jangka panjang. Pinjaman yang diterima dengan suku bunga mengambang mengakibatkan timbulnya risiko suku bunga arus kas terhadap Grup. The Group’s interest rate risk arises from longterm borrowings. Borrowings issued at floating rates expose the Group to cash flow interest rate risk. Pada tanggal 30 September 2014, saldo pinjaman dengan suku bunga mengambang adalah sebesar Rp 1.272.953 yang terdiri atas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang. As of September 30, 2014, the Group’s floating rate borrowings amounted to Rp 1,272,953 consists of short term bank loans and long-term bank loans. Pada tanggal 30 September 2014, jika suku bunga atas pinjaman yang didenominasikan dalam Rupiah lebih tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap tetap, laba setelah pajak untuk periode 9 bulan yang berakhir 30 September 2014 akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp 9.825 terutama sebagai akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah dari pinjaman dengan suku bunga mengambang. As of September 30, 2014, if interest rates on Rupiah-denominated borrowings had been 1% higher/lower with all other variables held constant, post-tax profit for the Nine-month period ended September 30, 2014 would have been Rp 9,825 lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate borrowings. Pada tanggal 30 September 2014, apabila suku bunga atas pinjaman berdenominasi Dolar Amerika Serikat meningkat/menurun sebesar 0,1% dan variabel lain tetap, laba setelah pajak untuk periode 6 bulan yang berakhir 30 September 2014 akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp 290, terutama sebagai akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah dari pinjaman dengan suku bunga mengambang. As of September 30, 2013, if interest rates on U.S. Dollar-denominated borrowings at that date had been 0.1% higher/lower with all other variables held constant, post- tax profit for the three-month period ended September 30, 2014 would have been Rp 290 lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate borrowings. - 72 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Risiko Mata Uang Asing Foreign Exchange Risk Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai eksposur mata uang, terutama terhadap Dolar Amerika Serikat. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul dari transaksi komersial di masa depan serta aset dan liabilitas yang diakui. The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures, primarily with respect to the U.S. Dollar. foreign exchange risk arises from future commercial transactions and recognized assets and liabilities. Manajemen telah menetapkan kebijakan yang mengharuskan entitas-entitas dalam Grup mengelola risiko nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang fungsionalnya. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi komersial masa depan atas aset dan liabilitas yang diakui didenominasikan dalam mata uang yang bukan mata uang fungsional. Risiko diukur dengan menggunakan proyeksi arus kas. Management has set up a policy to require Group companies to manage their foreign exchange risk against their functional currency. Foreign exchange risk arises when future commercial transactions or recognized assets or liabilities are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. The risk is measured using cash flow forecasts. Pada tanggal 30 September 2014, jika mata uang melemah/menguat sebesar 5% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan variabel lain konstan, laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp 14.876, terutama diakibatkan kerugian/ keuntungan dari penjabaran aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi serta kerugian/keuntungan penjabaran pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. As of September 30, 2014, if the currency had weakened/strengthened by 5%, against the U.S. Dollar with all other variables held constant, post-tax profit for the years would have been Rp 14,876 lower/higher, mainly as a result of foreign exchange gains (losses) on translation of US Dollar-denominated financial assets at fair value through profit or lossand foreign exchange gains (losses) on translation of U.S. Dollar-denominated borrowings. Risiko Kredit Credit Risk Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih. Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts. - 73 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Perusahaan mengantisipasi risiko kredit dengan penuh kehati-hatian dengan menerapkan kebijakan manajemen risiko kredit. Selain penilaian kredit dengan penuh kehati-hatian, Perusahaan juga telah memiliki pengendalian intern yang kuat, manajemen penagihan yang baik dan secara berkala melakukan pemantauan dan analisa terhadap kondisi usaha debitur dan obyek pembiayaan sepanjang kontrak berjalan. The Company anticipates full credit risk by adopting prudent credit risk management. Besides the credit rating with great prudence, strong internal control, good collection management and regular monitoring and analysis of customers business and financial and financed asset. Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur. The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired are assessed by reference to historical information about counterparty default rates. Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013: The table below shows consolidated statements of financial position exposures related to credit risk as of September 30, 2014 and December 31, 2013: 30 September/ September 30 2014 31 Desember/ December 31 2013 Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang usaha Piutang lain-lain 48.406 4.008 591.862 2.597 44.183 279 663.754 3.031 Loans and receivables Cash and cash equivalents Time deposits Trade accounts receivable Other accounts receivable Jumlah 646.873 711.247 Total Risiko Likuiditas Liquidity Risk Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal. In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance The Group’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources. - 74 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013: <= 1 tahun/ <= 1 year Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Beban akrual Utang lain-lain Liabilitas sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang Jumlah 30 September/ September 30 , 2014 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ > 5 tahun/ 1-2 years 3-5 years > 5 years Nilai Tercatat/ As Reported 747.534 161.009 14.645 117 11.860 108.460 10.319 121.934 294.474 551 747.534 161.009 14.645 117 22.179 525.419 1.043.625 132.253 294.474 551 1.470.903 31 Desember/ December 31 , 2013 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ > 5 tahun/ 1-2 years 3-5 years > 5 years Nilai Tercatat/ As Reported <= 1 tahun/ <= 1 year 33. The table below summarizes the maturity profile of consolidated financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of September 30, 2014 and December 31, 2013: Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Beban akrual Utang lain-lain Liabilitas sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang 608.140 28.366 19.293 117 11.958 99.106 6.569 102.628 3.580 193.426 39.266 608.140 28.366 19.293 117 22.107 434.426 Jumlah 766.980 109.197 197.006 39.266 1.112.449 Ikatan dan Perjanjian Penting 33. Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Accrued expenses Other accounts payable Lease liabilities Long-term bank loans Total Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Accrued expenses Other accounts payable Lease liabilities Long-term bank loans Total Agreements and Commitments Kontrak Penjualan Sales Contract Perusahaan menandatangani beberapa kontrak penjualan dengan Pembeli terkait penjualan ekspor tepung tapioka. Berdasarkan kontrak penjualan tersebut, Perusahaan akan mengirimkan tepung tapioka dengan kuantitas tertentu selama tahun 2014. Perusahaan telah menerima pembayaran dimuka atas kontrak tersebut dan yang dibukukan sebagai uang muka diterima (Catatan 16) The Company has signed some sales contract with the Buyers in relation export sales of tapioca starch. Based on those sales contracts, the Company has to deliver tapioca starch in certain quantity during 2014. The Company has received advance on the said contracts which is recorded as advances received (Note 16). - 75 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Pengurangan Emisi yang Disertifikasi Certified Emission Reduction a. a. Berdasarkan Perjanjian Penerapan Kerjasama tanggal 16 Februari 2006, Perusahaan dan Sumitomo Corporation, Jepang (SC) menyetujui skema dasar pembangunan proyek Clean Development Mechanism (CDM) sesuai dengan Protokol Kyoto tahun 1997 dan pembagian pendapatan atas penjualan Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (Certified Emission Reduction – CER). Berdasarkan Perjanjian Bagi Hasil Pengurangan Emisi yang Disertifikasi tanggal 21 Juli 2006, Perusahaan menyetujui untuk menghasilkan dan mentransfer CER dalam jumlah tertentu ke rekening Pemerintah Jepang dan SC National Registry Account. b. Pada tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan dan Sumitomo Corporation, Jepang (SC) mengadakan Perjanjian Bagi Hasil atas Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (CER) atas proyek Perusahaan di pabrik Tulang Bawang, Pakuan Agung dan BLP (Gunung Agung). Based on Joint Implementation Agreement dated February 16, 2006, the Company and Sumitomo Corporation, Japan (SC) agreed to the project development of Clean Development Mechanism (CDM) scheme in accordance with Kyoto Protocol of 1997 and revenue sharing on the Certified Emission Reduction – CERs sales proceeds/costs. Based on Certified Eduction Revenue Sharing Agreement dated July 21, 2006, the Company agreed to generate and transfer the CERs in certain amount into the Japanese Government account and SC National Registry Account. b. On August 24, 2007, the Company and Sumitomo Corporation, Japan (SC) Based on Certified Emission Reduction (CER) Revenue Sharing Agreement for the Company’s project in Tulang Bawang, Pakuan Agung and BLP (Gunung Agung) factories. Seluruh pendapatan atas penjualan CER setelah dipotong biaya-biaya, akan dibagi antara Perusahaan dan SC. The net sales proceeds of CERs after deducting any charges shall be shared between the Company and SC. Pada bulan Juni 2011 dan November 2012, Perusahaan telah memperoleh CER yang telah disertifikasi untuk proyek PLTBG yang berlokasi di Gunung Agung. Sedangkan dua (2) proyek lainnya masih dalam proses sertifikasi. In June 2011 and November 2012, the Company has successfully obtained CER Certificate for PLTBG in Gunung Agung, while the certificates for the two (2) other projects are still in process. Pada tanggal 24 Februari 2014, Perusahaan dan Sumitomo Corporation, Jepang telah menandatangani termination agreement atas Perjanjian Bagi Hasil atas Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (CER) atas proyek Perusahaan di pabrik Tulang Bawang, Pakuan Agung dan BLP Gunung Agung. On February 24, 2014, the Company and Sumitomo Corporation, Japan, has signed a termination agreement over the Production Sharing Agreement Certified Emission Reductions (CERs) for the Company's factory projects in Tulang Bawang, Pakuan Agung and BLP Gunung Agung. - 76 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c. Berdasarkan Perjanjian Pembelian CER dengan Cargill International SA, Switzerland (Cargill) pada tanggal 14 Juli 2011, Perusahaan setuju untuk menjual seluruh CER yang akan dihasilkan dari proyek PLTBG yang berlokasi di Way Jepara, Unit VI–Lampung dan Terbanggi kepada Cargill dengan harga tertentu dan kondisi tertentu. Sampai dengan Desember 2013, Perusahaan telah memperoleh CER yang telah disertifikasi untuk periode tertentu untuk ketiga proyek PLTBG tersebut dan telah diserahkan ke Cargill dan disajikan dalam akun “Penghasilan (beban) lain-lain – Pendapatan CER-bersih” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) c. Based on Certified Carbon Emission Reduction (CER) Agreement with Cargill International SA, Switzerland (Cargill) dated July 14, 2011, the Company agreed to sale all CER from PLTBG project in Way Jepara, Unit VI-Lampung and Terbanggi to Cargill with price and condition term. As of December 31, 2013, the Company has successfully obtained CER Certificate for all PLTBG projects and has been handed to Cargill and presented in account “Other income (expense) – CER income-net” in consolidated statements of comprehensive income. Fasilitas L/C Line dan T/R L/C Line and T/R facility a. a. Perusahaan memperoleh fasilitas Letters of Credit (L/C) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 20 juta (sublimit Trust Receipt atau TR sebesar US$ 10 juta) dari CIMB. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai dengan 9 September 2014. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembelian bahan baku, bahan bakar dan mesin. Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan marjin tunai sebesar 10% dari nilai L/C yang diterbitkan. Nilai L/C yang dibuka masing-masing sebesar US$ 2,85 juta dan dengan marjin tunai sebesar US$ 0,28 juta pada tanggal 30 September 2014, serta nihil (Catatan 5) pada tanggal 31 Desember 2013. b. Perusahaan memperoleh fasilitas Non Cash Loan (NCL) dalam bentuk L/C impor dan SKBDN serta Supply Chain Financing (SCF) dari Mandiri sebesar US$ 10 juta. Fasilitas tersebut telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 31 Maret 2014. Fasilitas ini berubah menjadi fasilitas Import General Facility (IGF) dalam bentuk L/C atau SKBDN, TR, Bank Garansi serta Supply Chain Financing (SCF) dengan jumlah maksimum US$ 10 juta dan - 77 - The Company obtained Letters of Credit (L/C) Facility from CIMB with maximum amount of US$ 20 million (sub limit Trust Receipt or TR amounted US$ 10 million). The facility has been extended several time, latest extention on September 9, 2014. This facility is used for the purpose of purchasing raw materials, fuel and engines. The Company is required to place a 10% cash margin from the value of L/C which is issued. The balance of L/C issued amounted to US$ 2.85 with cash margin amounted to US$ 0,28 as of September 30, 2014, and nil (Note 5) as of December 31, 2013. b. The Company obtained an Non Cash Loan Facility in form of import L/C and SKBDN (Local L/C) amounting to US$ 10 million from Mandiri. This facility has been extended several times, latest extention on March 31, 2014. This facility has been changed to Import General Facility (IGF) in the form of L/C, SKBDN, TR, Bank Guarantee and Supply Chain Financing (SCF) with total maximum of US$ 10 million and will due on 31 March PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2015. Fasilitas ini digunakan dalam rangka pembelian bahan baku dan barang modal kerja lainnya baik impor dan lokal. Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan marjin tunai sebesar 5% - 10% dari nilai L/C yang diterbitkan. 2015. This facility is used to finance the purchases of raw materials and others working capital in import or local. The Company is required to place a 5% - 10% cash margin from the value of L/C which is issued. Nilai L/C yang dibuka masing-masing sebesar US$ 0,56 juta dan dengan marjin tunai sebesar US$ 0,04 juta pada tanggal 30 September 2014, serta nihil (Catatan 5) pada tanggal 31 Desember 2013. The balance of L/C issued amounted to US$ 0.56 with cash margin amounted to US$ 0,04 as of September 30, 2014, and nil (Note 5) as of December 31, 2013. Perusahaan memperoleh fasilitas L/C Impor dan SKBDN dari PT Bank Permata Tbk sebesar US$ 20 juta. Fasilitas tersebut berjangka waktu 1 tahun dan telah diperpanjang sampai dengan 2 Juli 2015. Fasilitas ini digunakan dalam rangka pembelian barang dagangan, bahan baku, bahan bakar, mesin serta sparepart. Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan marjin tunai sebesar 10% dari nilai L/C yang diterbitkan. c. Nilai L/C yang dibuka masing-masing sebesar nihil pada tanggal 30 September 2014, serta sebesar US$ 0,23 juta dengan margin tunai sebesar US$ 0,02 juta (Catatan 5) pada tanggal 31 Desember 2013. 34. The balance of L/C issued amounted to nil of September 30, 2014, and amounted to US$ 0.23 million with cash margin US$ 0.02 million (Note 5) as of December 31, 2013. 34. Informasi Segmen Usaha The Company obtained an L/C Import facility and SKBDN amounted to US$ 20 million from PT Bank Permata Tbk. These facilities maturing in one (1) year and has been extended on July 2, 2014. This facility is used to finance the purchases of inventories, raw materials, fuel, and spareparts. The Company is required to place a 10% cash margin from the value of L/C which is issued Segment Information Segmen Primer Primary Segment Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Informasi segmen Grup disajikan berdasarkan jenis produk, yakni tepung tapioka, glukosa dan fruktosa, asam sitrat dan produk kimia lainnya, karung plastik, tepung tapioka modifikasi dan lain-lain. Produk-produk tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Grup, sebagai berikut: Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. he Group’ segment information is presented based on their products, namely tapioca starch, glucose and fructose, citric acid and other chemical products, plastic packaging, modified tapioca starch and others. These products are the basis on which The Group reports its primary segment information, as follows: - 78 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Tepung Tapioka/ Tapioca Starch PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 30 September (9 Bulan)/ September 30 (Nine Months) 2014 Asam Sulfat dan Produk Glukosa Lainnya/ Karung dan Fruktosa/ Sulfuric Acid Plastik/ Glucose and and Other Plastic Eliminasi/ Fructose Products Packaging Elimination Konsolidasi/ Consolidated Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan usaha Statement of Comprehensive Income 1.285.298 652.913 22.639 72.072 126.775 56.591 16.658 3.255 (33.882) (15.124) (4.452) (870) (35.021) (15.633) (4.602) (52.321) 20.888 (25.822) 5.690 Laba (rugi) sebelum pajak Jumlah beban pajak 26.439 (9.135) Laba (rugi) bersih 17.304 Hasil segmen Laba kotor Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban bunga dan keuangan lainnya Beban lain-lain - bersih (208.102) 1.824.820 Liabilitas Segmen 203.279 (54.328) (899) - (56.155) (2.689) 1.675 (192) 327 - (81.024) 28.580 Selling Expense General and administrative expenses Interest and other financial charges Other expenses - net 5.702 (1.781) 6.590 (923) 1.621 (180) - 40.352 (12.019) Income (loss) before tax Total tax expense 3.921 5.667 1.441 - 28.333 Net income (loss) 75.076 70.890 12.475 7.391 Statement of Financial Position 1.387.666 758.524 254.274 141.982 - 2.542.446 Segment Assets 2.294.672 (247.774) 760.464 515.101 143.665 88.184 - 1.507.414 Segment Liabilities 1.440.773 (66.641) INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal 118.540 78.109 14 450 - 197.113 Penyusutan aset tetap 52.203 34.329 410 2.440 - 89.382 *) Segment results Segment gross profits - Laporan Posisi Keuangan Aset Segmen Revenues OTHER INFORMATION Capital expenditures Depreciation of property, plant and equipment Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan, sedangkan liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan/ Segment assets exclude prepaid taxes and deferred tax assets while segment liabilities exclude taxes payable and deferred tax liabilities - 79 - PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Tepung Tapioka/ Tapioca Starch PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 30 September (9 Bulan) / September 30 (Nine Months) 2013 Asam Sitrat dan Produk Tepung Kimia Lainnya/ Tapioka Glukosa Citric Acid Karung Modifikasi/ dan Fruktosa/ and Other Plastik/ Modified Glucose and Chemical Plastic Monosodium Tapioca Fructose Product Packaging Glutamate Starch Eliminasi/ Elimination Konsolidasi/ Consolidated Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan usaha Statement of Comprehensive Income 1.219.582 713.031 20.971 56.491 - - 95.788 67.352 13.053 4.374 - - Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban bunga dan keuangan lainnya Beban lain-lain - bersih (21.901) (21.727) (2.765) (926) (40.981) (5.053) (6.095) (1.244) (36.860) (30.795) (23.904) (4.684) (3.557) - (1.192) - Laba (rugi) sebelum pajak Jumlah beban pajak (34.749) 6.596 11.984 (3.983) 636 - Laba (rugi) bersih (28.153) 8.001 636 Hasil segmen Laba kotor (285.889) 1.724.186 Segment results Segment gross profits - 180.567 (7) - (47.326) (2.383) (289) - (56.045) (23.503) 70 - (65.513) (58.912) Selling Expense General and administrative expenses Interest and other financial charges Other expenses - net 1.012 - (25.886) 215 (226) (508) - (47.229) 2.320 Income (loss) before tax Total tax expense 1.012 (25.671) (734) - (44.909) Net income (loss) - Statement of Financial Position Laporan Posisi Keuangan Aset Segmen Revenues 1.245.605 709.658 218.676 130.318 80.987 26.764 - 2.412.008 Segment Assets 835.872 334.310 99.271 81.025 150.764 3.017 - 1.504.259 Segment Liabilities INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal 76.238 24.859 - 12 - 561 - 101.670 Penyusutan aset tetap 74.501 15.421 204 2.313 - 346 - 92.785 Liabilitas Segmen *) OTHER INFORMATION Capital expenditures Depreciation of property, plant and equipment Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan, sedangkan liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan/ Segment assets exclude prepaid taxes and deferred tax assets while segment liabilities exclude taxes payable and deferred tax liabilities Penjualan antar segmen ditetapkan dengan harga sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Inter-segment sales are agreement of both parties. Segmen Sekunder Secondary Segment Bentuk segmen sekunder pelaporan segmen Perusahaan dan entitas anak adalah segmen geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi fasilitas produksi. Informasi berdasarkan geografis adalah sebagai berikut: The secondary segment reporting for the Company and its subsidiaries on geographical segment is based on the production facility location. The geographical segments are as follows: - 80 - based on the PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 30 September (9 Bulan) September 30 (Nine Months) 2014 2013 Pendapatan usaha dari pihak eksternal Lokal Lampung Surabaya Subang Solo Karawang Jumlah Ekspor 1.330.668 79.717 13.251 103.285 234.881 1.761.802 63.018 1.108.743 102.838 14.437 123.856 315.803 1.665.677 58.509 Sales from external parties Domestic Lampung Surabaya Subang Solo Karawang Subtotal Export Pendapatan Usaha Konsolidasian 1.824.820 1.724.186 Consolidated Net Sales Aset Segmen Lokal Lampung Jambi Surabaya Subang Solo Karawang 1.864.107 6.969 128.973 28.494 192.420 327.435 1.870.390 7.050 87.227 29.743 128.319 289.279 Segment assets Domestic Lampung Jambi Surabaya Subang Solo Karawang Aset Konsolidasian 2.548.398 2.412.008 Consolidated Assets Pengeluaran Modal Lokal Lampung Surabaya Karawang Solo Subang 131.879 40.365 18.211 6.557 101 77.399 3.672 16.312 4.275 12 Jumlah 197.113 101.670 - 81 - Capital Expenditure Domestic Lampung Surabaya Karawang Solo Subang Total PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 35. 35. Aset dan Liabilitas Moneter Bersih dalam Mata Uang Asing Tabel berikut mengungkapkan jumlah aset dan liabilitas moneter konsolidasian: The following table shows monetary assets and liabilities: 30 September/ September 30 , 2014 Mata uang asal/ Ekuivalen/ Original Equivalent in Currency Rupiah Aset Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang usaha US$ SGD EUR US$ US$ EUR 697.156 7.995 19.208 328.208 2.607.725 - Beban akrual Utang bank jangka panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Liabilitas - Bersih US$ US$ EUR US$ US$ 1.281.605 4.190.480 22.800 24.500 22.500.000 389.038 8.114 16.953 22.900 2.567.994 1.406.990 15.651 51.174 353 299 274.770 342.247 415.694 12.570 22.800 31.500 27.000.000 297.504 36. Likuidasi Entitas Anak 4.742 78 285 279 31.301 23.668 60.353 5.067 153 384 384 329.103 335.091 274.738 Pada tanggal 30 September 2014 dan 2013, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2e atas laporan keuangan konsolidasian. consolidated 31 Desember/ December 31 , 2013 Mata uang asal/ Ekuivalen/ Original Equivalent in Currency Rupiah 8.514 77 298 4.008 31.846 44.743 Jumlah aset Liabiltas Utang bank jangka pendek Utang usaha Net Monetary Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currencies Assets Cash and cash equivalents Time deposits Trade accounts receivable Total assets Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Accrued expenses Long-term bank loans Total Liabilities Net Liabilities As of September 30, 2014 and 2013, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2d to consolidated financial statements. 36. Liquidation of a Subsidiary Pada tahun 2008, VWBI dan Perusahaan, mengajukan usulan likuidasi VWBI ke Pengadilan Negeri Gunung Sugih, Lampung Tengah karena ketidakpastian signifikan VWBI untuk beroperasi secara berkelanjutan. In 2008, VWBI and the Company, submitted a proposal of VWBI’s liquidation to the District Court of Gunung Sugih, Central Lampung due to its significant uncertainty to operate as a continued operating as a going concern entity. Pada tanggal 28 Januari 2009, Pengadilan Negeri memutuskan untuk menyetujui usulan likuidasi VWBI. Atas keputusan tersebut, Ve Wong Corporation (VWC), Taiwan, mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia. On January 28, 2009, approved VWBI liquidation Ve Wong Corporation appealed to the Supreme Republic of Indonesia for such liquidation process. - 82 - the District Court proposal. However, (VWC), Taiwan, Court (MA) of the the cancellation of PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 37. PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Pada tanggal 26 Mei 2010, MA mengabulkan permohonan Kasasi VWC dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri tanggal 28 Januari 2009. Terkait dengan keputusan tersebut, VWBI dan Perusahaan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke MA. On May 26, 2010, the Supreme Court granted the request of VWC cessation and cancelled the District Court decision dated January 28, 2009. In response to the court’s decision, the of VWBI and the Company filed an appeal for a judicial review (PK) to the Supreme Court. Berdasarkan putusan Mahkamah Agung yang diberitahukan kepada VWBI melalui Pengadilan Negeri pada tanggal 21 Agustus 2013, menyatakan pembubaran VWBI. Based on the Supreme Court decision through District Court, dated August 21, 2013, VWBI has been approved to be liquidated. Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung tersebut, proses likuidasi dilakukan oleh likuidator dengan mengadakan lelang atas aset dan melakukan pembayaran kepada kreditur-kreditur VWBI. Dan Pengadilan Negeri Gunung Sugih telah menerima laporan pertanggungjawaban dari likuidator sehubungan dengan proses likuidasi tersebut. Based on the decision of the Supreme Court above, the liquidation process by liquidator had been done by holding an auction of the assets and made the payments to the creditors of VWBI. And the District Court of Gunung Sugih has received accountability report of the liquidator in connection with the liquidation process. Saat ini sedang dalam proses pencatatan berakhirnya status badan hukum VWBI dan penghapusan nama VWBI dari daftar perseroan di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Currently, still in the process of recording the end of legal status VWBI and removal/ deletion from the list of the company’s name in the Ministry of Justice and Human Right. Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas Konsolidasian Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas: 37. Supplement Disclousures For Consolidated Statement of Cash Flows The following are the noncash investing and financing activities of the Group: 30 September (9 Bulan)/ September 30 (Nine Months) 2014 2013 Penambahan aset tetap melalui sewa pembiayaan 14.624 12.635 Acquisition of property and equipment through capital lease Realisasi uang muka pembelian untuk perolehan aset tetap 14.931 10.177 Acquisition of property and equipment through application of advances 4.534 - Kapitalisasi beban keuangan ke aset dalam pembangunan - 83 - Financial charges capitalized to construction in progress PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements As of September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 38. 38. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru Prospective Accounting Pronouncements Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2014 sebagai berikut: The Indonesian Institute of Accountants has issued the following Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAK) and Statement of Withdrawal of Financial Accounting Standards (PPSAK) which will be effective for annual period beginning January 1, 2014 as follows: ISAK a. ISAK No. 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK a. a. ISAK No. 27, Transfer of Assets from Customers b. ISAK No. 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas b. a. ISAK No. 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments c. ISAK No. 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka c. a. ISAK No. 29, Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine PPSAK PPSAK PPSAK No. 12, Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PPSAK No. 12, Withdrawal of PSAK 33: Accounting of Land Stripping Activities and Environmental Management in General Mining Grup memperkirakan bahwa penerapan ISAK dan PPSAK di atas tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian. The Group does not expect that the above ISAKs and PPSAK will have an impact on the consolidated financial statements. ******** - 84 -