pt bursa efek jakarta (jakarta stock exchange) dan

advertisement
PT Budi Starch & Sweetener Tbk
dan Entitas Anak/and Its Subsidiaries
Laporan Keuangan Konsolidasian/
Consolidated Financial Statements
Pada Tanggal 30 September 2014 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2013
(diaudit)
Serta untuk Periode-Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September
2014 dan 2013 (tidak diaudit)
As of September 30, 2014 (unaudited) and December 31, 2013 (audited)
and
For the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013
(unaudited)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
dan Entitas Anak/and Its Subdidiaries
Daftar Isi/Table of Contents
Halaman/
Page
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Budi Starch & Sweetener Tbk dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2014 dan
31 Desember 2013 serta untuk Periode-Periode 9 Bulan yang Berakhir 30 September 2014
dan 2013/
The Directors’ Statement on the Responsibility for Consolidated Financial Statements of
PT Budi Starch & Sweetener Tbk and Its Subsidiaries as of September 30, 2014 and
December 31, 2013 and for the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-Periode 9 Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of September 30, 2014 (Unaudit) and
December 31, 2013 (Audit) and For the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and
2013 (Unaudited)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/Consolidated Statements of Comprehensive
Income
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/Consolidated Statements of Changes in Equity
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian/Consolidated Statements of Cash Flows
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian/Notes to Consolidated Financial Statements
6
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
30 September 2014 dan 31 Desember 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Consolidated Statements of Financial Position
September 30, 2014 and December 31, 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Catatan/
Notes
30 September/
September 30
2014
31 Desember/
December 31
2013
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Piutang lain-lain
Persediaan - bersih
Pajak dibayar dimuka
Pendapatan yang akan diterima
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
ASSETS
2,4,18,35
2,5,18,35
2,6,18,35
31
Current Assets
Cash and cash equivalents
Time deposits
Trade accounts receivable
Related party
Third parties
Other accounts receivable
Inventories - net
Prepaid taxes
Deferred Income
Advances and prepaid expenses
59.145
4.008
53.440
279
449.280
142.582
2.597
330.558
5.952
17.472
152.000
482.697
181.057
3.031
232.695
4.042
136.838
1.163.594
1.094.079
Total Current Assets
1.379.537
5.267
1.271.806
16.990
Noncurrent Assets
Property, plant and equipment - net of accumulated
depreciation of Rp 1,134,204 and Rp 1,044,822
as of September 30, 2014 and December 31, 2013,
respectively
Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.384.804
1.288.796
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
2.548.398
2.382.875
Total Assets
2,18
2,7
2,8,29
2,16,33
2,9
Jumlah Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan masing-masing sebesar
Rp 1.134.204 dan Rp 1.044.822 pada tanggal
30 September 2014 dan 31 Desember 2013
Aset lain-lain
2,10
2,11,18
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
-1-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
30 September 2014 dan 31 Desember 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Consolidated Statements of Financial Position
September 30, 2014 and December 31, 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Catatan/
Notes
30 September/
September 30
2014
31 Desember/
December 31
2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang pajak
Beban akrual
Utang lain-lain
Bagian liabilitas jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun:
Uang muka diterima
Liabilitas sewa pembiayaan
Utang bank jangka panjang
LIABILITIES AND EQUITY
2,12,18,35
2,13,18,35
31
747.534
608.140
2,14,29
2,15,18,35
2,18
49.701
111.308
17.975
14.645
117
1.424
26.942
6.899
19.293
117
2,16,33
2,17,18
2,12,18,35
17.472
11.860
108.460
242.683
11.958
99.106
1.079.072
1.016.562
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian
yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun:
Uang muka diterima
Liabilitas sewa pembiayaan
Utang bank jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Liabilitas pajak tangguhan
Current Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Related parties
Third parties
Taxes payable
Accrued expenses
Other accounts payable
Current portion of long-term liabilities:
Advances received
Lease liabilities
Long-term bank loans
Total Current Liabilities
Noncurrent Liabilities
Long-term liabilities - net of current portion:
2,16,33
2,17,18
2,12,18,35
2,28
2,29
10.319
416.959
19.039
109.445
18.171
10.149
335.320
19.039
98.513
Lease liabilities
Long-term bank loans
Long-term employee benefits liability
Deferred tax liabilities
555.762
481.192
Total Noncurrent Liabilities
1.634.834
1.497.754
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
Total Liabilities
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal saham - nilai nominal Rp 125 (dalam Rupiah penuh)
per saham
Modal dasar - 4.200.000.000 Saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.098.997.362 saham masing-masing pada
tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013
Saham treasuri - 134.480.000 saham dan 59.066.000
saham masing-masing pada tanggal
30 September 2014 dan 31 Desember 2013
Tambahan modal disetor
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Selisih kurs penjabaran kegiatan usaha
luar negeri
Equity Attributable to Owners of
the Company
Capital stock - Rp 125 (in full Rupiah)
par value per share
Authorized - 4,200,000,000 shares
Subscribed and fully paid - 4,098,997,362
shares as of September 30, 2014 and
December 31, 2013, respectively
Treasury stocks - 134,480,000 shares and
59,066,000 shares as of September 30, 2014
and December 31, 2013, respectively
Additional paid-in capital
Retained earnings
Appropriated
Unappropriated
Exchange differences on translating foreign
operation
20
512.375
512.375
2,21
2,22
(22.356)
103.879
(22.356)
103.879
23
7.500
239.289
7.000
213.811
2
(4.766)
Jumlah
Kepentingan Nonpengendali
835.921
809.833
77.643
75.288
913.564
885.121
2.548.398
2.382.875
2,19
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
(4.876)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Total
Non-Controlling Interests
Total Equity
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
-2-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Untuk Periode-Periode 9 Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH AND SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Consolidated Statements of Comprehensive Income
For the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
30 September (9 Bulan)/
September 30 (Nine Months)
Catatan/
Notes
2014
2013
PENDAPATAN USAHA
2,24,31
1.824.820
1.724.186
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2,25,31
1.621.541
1.543.619
COST OF SALES
203.279
180.567
54.328
56.155
47.326
56.045
110.483
103.371
92.796
77.196
17.472
641
(81.024)
9.476
991
11.684
454
(65.513)
(75.341)
4.291
Beban Lain-lain - Bersih
(52.444)
(124.425)
LABA SEBELUM PAJAK
40.352
(47.229)
1.087
10.932
3.338
(5.658)
TAX EXPENSE (BENEFIT)
Current
Deferred
Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak
12.019
(2.320)
Total Tax Expense (Benefit)
LABA BERSIH
28.333
(44.909)
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
2,26,31
Jumlah Beban Usaha
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan emisi yang disertifikasi (CER)
Pendapatan bunga
Beban bunga dan keuangan lainnya
Keuntungan (kerugian) selisih kurs - bersih
Lain-lain - bersih
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
Kini
Tangguhan
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
entitas anak
2,16,33
12,17,27
2,29
2
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Jumlah
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan
kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Jumlah
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
(Dalam Rupiah Penuh)
Total Operating Expenses
INCOME FROM OPERATIONS
OTHER INCOME (EXPENSES)
Certified emission reduction (CER) income
Interest income
Interest and other financial charges
Gain (loss) on foreign exchange - net
Others - net
Other Expenses - Net
INCOME BEFORE TAX
NET INCOME
OTHER COMPREHENSIVE LOSS
Exchage differences on translating
foreign operation
(2.445)
28.443
(47.354)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
25.978
2.355
28.333
(38.105)
(6.804)
(44.909)
Net income attributable to:
Owners of the Company
Non-controlling interest
Total
26.088
2.355
28.443
(41.170)
(6.184)
(47.354)
Comprehensive income attributable to:
Owners of the Company
Non-controlling interest
Total
2,19
6,34
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
OPERATING EXPENSES
Selling expenses
General and administrative expenses
110
2,19
2,30
GROSS PROFIT
9,30
BASIC EARNINGS PER SHARE
(in full Rupiah)
See accompanying notes to consolidated financial statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
Untuk Periode-Periode 9 Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
Saldo pada tanggal 1 Januari 2013
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Consolidated Statements of Changes in Equity
For the Nine-Month Periods Ended September 30, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Company
Selisih Kurs
Penjabaran
Tambahan
Modal
Kegiatan Usaha
Saldo Laba/Retained Earnings
Saham
Disetor/
Luar Negeri/
Additional
Exchange Differences
Ditentukan
Tidak ditentukan
Treasuri/
Modal Saham/
Treasury
on Translating
Penggunaannya/
Penggunaannya/
Jumlah/
Paid-in
Stocks
Capital
Foreign Operation
Total
Capital Stock
Appropriated
Unappropriated
512.375
(13.547)
103.879
(1.785)
6.500
Saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya
-
-
-
-
500
Saham treasuri
-
(1.206)
-
-
-
Selisih kurs penjabaran kegiatan
usaha luar negeri
-
-
-
(2.445)
Laba bersih
-
-
-
203.522
(500)
Kepentingan
Nonpengendali/
Non-Controlling
Interests
Jumlah Ekuitas/
Total Equity
43.191
854.135
810.944
-
-
-
Balance as of January 1, 2013
Appropriation to general reserve
-
(1.206)
-
(1.206)
Treasury stock
-
-
(2.445)
-
(2.445)
Exchange difference on translating
foreign operations
-
-
(38.105)
(38.105)
(6.804)
(44.909)
Net income
Saldo pada tanggal 30 September 2013
512.375
(14.753)
103.879
(4.230)
7.000
164.917
769.188
36.387
805.575
Balance as of September 30, 2013
Saldo pada tanggal 1 Januari 2013
512.375
(13.547)
103.879
(1.785)
6.500
203.522
810.944
43.191
854.135
Balance as of January 1, 2013
Saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya
Saham treasuri
23
-
-
-
-
500
2,21
-
(8.809)
-
-
-
-
-
-
(3.091)
-
Selisih kurs penjabaran kegiatan
usaha luar negeri
Laba bersih
Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
512.375
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya
-
Selisih kurs penjabaran kegiatan
usaha luar negeri
-
Laba bersih
-
Saldo pada tanggal 30 September 2014
512.375
-
-
(22.356)
-
103.879
(500)
-
-
-
-
(8.809)
-
(8.809)
Treasury stock
-
(3.091)
-
(3.091)
Exchange difference on translating
foreign operations
Net income
-
-
10.789
10.789
32.097
42.886
(4.876)
7.000
213.811
809.833
75.288
885.121
-
-
500
-
-
110
-
-
-
-
-
25.978
25.978
2.355
28.333
(4.766)
7.500
239.289
835.921
77.643
913.564
(22.356)
103.879
(500)
-
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-
110
-
-
Appropriation to general reserve
Balance as of December 31, 2013
-
Appropriation to general reserve
110
Exchange difference on translating
foreign operations
Net income
Balance as of September 30, 2014
See accompanying notes to consolidated financial statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Untuk Periode-Periode 9 Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Consolidated Statements of Cash Flows
For the Nine-Month Periods Ended September 31, 2014 and 2013
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
30 September (9 Bulan)/
September 30 (Nine Months)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada kontraktor, pemasok,
karyawan dan lainnya
Kas bersih dihasilkan dari operasi
Pembayaran beban bunga
Penerimaan pajak penghasilan
Pembayaran pajak penghasilan
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Uang muka pembelian aset tetap
Perolehan aset tetap
Pencairan (penempatan) deposito berjangka
,
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
2014
2013
1.794.421
1.965.237
(1.713.583)
(1.819.219)
80.838
(84.655)
15.137
(6.006)
146.018
(57.856)
(4.276)
5.314
83.886
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Cash receipts from customers
Cash paid to contractors, suppliers, employees and others
Net cash generated from operations
Payment of interest
Proceeds from income tax
Income tax paid
Net Cash Provided by Operating Activities
(49.931)
(163.024)
(3.729)
(14.579)
(78.858)
11.946
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Advances for purchase of property, plant, and equipment
Acquisitions of property, plant and equipment
Proceeds from withdrawal of (placement in) time deposits
(216.684)
(81.491)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Perolehan utang bank jangka pendek
Pembayaran utang bank jangka panjang
Perolehan utang bank jangka panjang
Pembelian saham treasuri
Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan
139.394
(74.007)
166.250
(14.552)
7.260
(47.638)
9.360
(1.206)
(11.086)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from short-term bank loans
Payments for long-term bank loans
Proceeds from long-term bank loans
Acquisition of treasury stocks
Payments for lease liabilities
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan
217.085
(43.310)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
5.715
(40.915)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
53.440
(10)
98.726
3.633
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING
OF THE YEAR
Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
59.145
61.444
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF
THE YEAR
PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
1.
Umum
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
1.
a. Pendirian dan Informasi Umum
General
a. Establishment and General Information
PT
Budi
Starch
&
Sweetener
Tbk
(Perusahaan), didirikan berdasarkan Akta
No. 15 tanggal 15 Januari 1979 dari Henk
Limanow, S.H., notaris di Jakarta. Akta
Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan
No
YA5/279/11
tanggal
12 September 1979 dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 12
tanggal 8 Februari 1980, Tambahan No 67.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa
kali mengalami perubahan, terakhir dengan
Akta No. 16 tanggal 12 Juni 2013 dari Antoni
Halim, S.H., notaris di Jakarta, mengenai
perubahan nama Perusahaan dari PT Budi
Acid Jaya Tbk menjadi PT Budi Starch &
Sweetener Tbk. Perubahan Akta Pendirian ini
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat
Keputusan
No.
AHU
36462.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 5 Juli
2013.
PT Budi
Starch & Sweetener
Tbk
(the Company), was established based on
Notarial Deed No. 15 dated January 15, 1979
of Henk Limanow, S.H., public notary in
Jakarta. The Deed of Establishment was
approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia in Decision Letter
No. YA5/279/11 dated September 12, 1979
and published in Supplement No. 67 of the
State Gazette of the Republic of Indonesia
No.12 dated February 8, 1980. The
Company’s Articles of Association have been
amended several times, most recently by
Notarial Deed No. 16 dated June 12, 2013 of
Antoni Halim, S.H., public notary in Jakarta,
concerning the change in Company’s name
from PT Budi Acid Jaya Tbk to PT Budi Starch
& Sweetener Tbk. The amendment of the
Establishment Deed was approved by the
Ministry of Law and Human Rights of the
Republic Indonesia in Decision Letter
No. AHU- 36462.AH.01.02.Year 2013 dated
July 5, 2013.
Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya
disebut Grup) didirikan dan menjalankan
usahanya di Indonesia. Perusahaan tergabung
dalam kelompok usaha Sungai Budi.
The Company and its subsidiaries (herein
after refered to as “the Group”) are
incorporated and conduct their operations in
Indonesia. The Company operates under the
Sungai Budi group of businesses.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan,
ruang
lingkup
kegiatan
Perusahaan
terutama
meliputi
bidang
manufaktur bahan kimia dan produk makanan,
termasuk produk turunan yang dihasilkan dari
ubi kayu, ubi jalar, kelapa sawit, kopra dan
produk pertanian lainnya dan industri lainnya
khususnya
industri
plastik.
Saat
ini,
Perusahaan bergerak dalam pembuatan dan
penjualan tepung tapioka, glukosa, fruktosa,
sorbitol dan maltodextrin, karung plastik, asam
sulfat dan bahan-bahan lainnya.
In accordance with article 3 of the Company’s
Articles of Association, the scope of its
activities is mainly to engage in manufacturing
of chemicals and food products, including
derivative products produced from cassava,
sweet potatoes, coconut palm, copra and
other agricultural products and other industries
particularly plastic industry. At present, the
Company engages in the manufacture and
sale of tapioca starch, glucose, fructose,
sorbitol and maltodextrine, plastic packaging,
sulfuric acid and other products.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Wisma
Budi lantai 8-9, Jalan HR. Rasuna Said
Kav C-6, Jakarta. Lokasi pabrik Perusahaan di
Subang, Lampung, Madiun, dan Surabaya.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial
pada bulan Januari 1981.
The Company’s main office is located in
th
Wisma Budi 8-9 floor, HR. Rasuna Said
Street Kav C-6, Jakarta. Its factories are
located in Subang, Lampung, Madiun, and
Surabaya. The Company commenced its
commercial operations in January 1981.
-6-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
b. Penawaran Umum Efek
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
b. Public Offering of Shares
Pada tanggal 31 Maret 1995, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam dan LK) *) untuk
menawarkan 30.000.000 lembar saham
dengan nilai nominal Rp 500 (dalam Rupiah
penuh) per saham kepada masyarakat melalui
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan harga
penawaran sebesar Rp 3.000 (dalam Rupiah
penuh) per saham. Pada tanggal 8 Mei 1995,
Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya
di BEJ.
On March 31, 1995, the Company obtained
the effective statement from the the Capital
Market and Financial Institutions Supervisory
Agency (Bapepam - LK) to offer its 30,000,000
shares of stock with par value of Rp 500 (in
full Rupiah) per share to the public through the
Jakarta Stock Exchange (BEJ) at the offering
price of Rp 3,000 (in full Rupiah) per share.
As of May 8, 1995, the Company listed all of
its issued shares in BEJ.
Pada tanggal 26 Juni 2007, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam
dan LK (sekarang OJK) untuk Penawaran
Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu kepada Pemegang Saham
sebanyak 2.463.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per
saham melalui BEJ pada harga penawaran
Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham
dimana melekat sebanyak 410.500.000 Waran
Seri I dimana satu (1) Waran Seri I memiliki
hak untuk membeli satu (1) saham baru pada
harga penawaran sebesar Rp 125 (dalam
Rupiah penuh) per saham mulai tanggal
11 Januari 2008 sampai 10 Juli 2012.
On June 26, 2007, the Company obtained the
effective statement from BAPEPAM and LK
(currently Financial Services Authority) for
Limited Public Offering I with pre-emptive
rights to the Stockholders of 2,463,000,000
shares with a nominal value of Rp 125 (in full
Rupiah) per share through BEJ at the offering
price of Rp 150 (in full Rupiah) per share with
an attached 410,500,000 Series I Warrant in
which one (1) Series I Warrant has the right to
buy one (1) new share at an exercise price of
Rp 125 (in full Rupiah) per share starting from
January 11, 2008 until July 10, 2012.
Pada tanggal 30 September 2014 dan
31
Desember
2013,
seluruh
saham
Perusahaan sebanyak 4.098.997.362 saham
telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
At September 30, 2014 and December 31,
2013, all of the 4,098,997,362 shares of the
Company are listed in the Indonesia Stock
Exchange.
*)
Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal,
perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya beralih dari Menteri
Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) ke Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)/
Starting December 31, 2012, the functions, duties and authorities of regulating and monitoring the financial service
activities in capital market sector, insurance, pension fund, multi-finance, and other financial services were
transferred from the Minister of Finance, and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency
(Bapepam-LK) to the Financial Services Authority (OJK).
c. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan
Anak Perusahaan/Subsidiaries
c. Consolidated Subsidiaries
Domisili/
Domicile
PT Budi Lumbung Cipta Tani (BLCT)
Jakarta
PT Ve Wong Budi Indonesia (VWBI)
(dalam Likuidasi/In Liquidation)
Lampung
PT Associated British Budi (ABB)
Jakarta
Budi Starch & Sweetener Singapore Pte., Ltd. (BSSS)
Singapore
Aktivitas Utama/
Principal Activities
Tahun
Operasi/
Start of
Commercial
Operations
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
2014
2013
%
%
Jumlah Aset
(Sebelum Eliminasi)/
Total Assets
(Before Elimination)
2014
Industri Tapioka, Glukosa dan Maltodextrin/
Tapioca, Glucose and Maltodextrine Manufacturing
Industri Monosodium Glutamat/
Monosodium Glutamate Manufacturing
1996
99,98
99,98
192.420
1998
51,00
51,00
-
Industri Glukosa dan Fruktosa/
Glucose and Fructose Manufacturing
Perdagangan/Trading
2005
50,10
50,10
327.435
2007
100,00
100,00
279
-7-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
PT Budi Sakura Starch
PT Budi Sakura Starch
Berdasarkan
Akta
No.
41
tanggal
12 Desember 2012, dari Inggraini Yamin, S.H.,
notaris di Jakarta, Perusahaan melakukan
penambahan investasi dalam saham BSS
sebanyak 8.500 saham atau Rp 21.989
sehingga persentase kepemilikan Perusahaan
meningkat dari 99,97% menjadi 99,99%.
Based on the Notarial Deed No. 41 dated
December 12, 2012 from Inggraini Yamin,
S.H., public notary in Jakarta, the Company
made additional investments in 8,500 shares
of BSS for Rp 21,989 resulting to increase in
the Company’s ownership interest from
99.97% to 99.99%.
Berdasarkan
Akta
No.
78
tanggal
19 Desember 2013, dari Inggraini Yamin,
S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan
menyetujui untuk menjual 99,99% sahamnya
di BSS kepada PT Satya Mandala Pratama,
pihak ketiga. Transaksi jual beli ini dilakukan
pada tanggal 19 Desember 2013.
Based on Notarial Deed No. 78 dated
December 19, 2013 of Inggraini Yamin, S.H.,
a public notary in Jakarta, the Company
agreed to sell to PT Satya Mandala Pratama,
a third party, its 99.99% ownership interest in
BSS. The sale was consummated on
December 19, 2013.
Selisih antara harga penjualan dengan nilai
tercatat investasi BSS sebesar Rp 19.090
dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan
(Beban) Lain-lain” di dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun 2013.
The difference between the selling price and
the carrying value of the investment in BSS
amounting to Rp 19,090 is presented as part of
“Other income (expenses)” in the 2013
consolidated statement of comprehensive
income.
Bagian Perusahaan atas rugi bersih dari BSS
sebelum pelepasan sebesar Rp 288 dicatat
sebagai bagian dari “Ekuitas pada rugi
bersih entitas anak” dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun 2013.
Share of the Company in net loss of BSS
prior to disposal amounting to Rp 288 is
presented as “Share in net loss of disposed
subsidiary” in the 2013 consolidated
statement of comprehensive income.
PT Ve Wong
Likuidasi)
PT
Ve
Wong
(in Liquidation)
Budi
Indonesia
(dalam
Budi
Indonesia
Berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri
Gunung Sugih No. 09/Pdt.P/2008/PN.GS
tanggal 28 Januari 2009 Jo.Putusan
Mahkamah
Agung
Republik
Indonesia
No. 1567 K/PDT/2009 tanggal 26 Mei 2010
Jo.Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia No. 253 PK/Pdt/2012 tanggal
24 Oktober 2012, Perusahaan memutuskan
untuk mengakhiri operasional PT Ve Wong
Budi Indonesia.
Based on the District Court of Gunung Sugih
No. 09/Pdt.P/2008/PN.GS dated
January
28, 2009; Jo.Supreme Court Decision of the
Republic Indonesia No. 1567 K/PDT/2009
dated May 26, 2010; Jo. Supreme Court
Decision of the Republic Indonesia No. 253
PK/Pdt/2012 dated October 24, 2012, the
Company decided to terminate the operations
of PT Ve Wong Budi Indonesia.
Berdasarkan putusan Mahkamah Agung
yang diberitahukan kepada VWBI melalui
Pengadilan Negeri pada tanggal 21 Agustus
2013,
menyatakan
pembubaran
VWBI
(Catatan 36).
Based on the Supreme Court decision through
District Court, dated August 21, 2013, VWBI
has been approved to be liquidated (Note 36).
-8-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
d.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi
d.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
pada tanggal 30 September 2014 dan
31 Desember 2013 berdasarkan Akta No. 12
tanggal 12 Juni 2013 dari Antoni Halim, S.H.,
notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut :
Employees, Board of Commissioners and
Directors
The members of the Board of Commissioners
and Directors as of September 30, 2014 and
December 31, 2013 based on Notarial Deed
No. 12 dated June 12, 2013 of Antoni Halim,
S.H.,a public notary in Jakarta, respectively,
are as follows:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
:
:
:
Widarto
Oey Alfred
Daniel Kandinata
:
:
:
Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Direksi
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
:
Directors
President Director
Deputy President Director
Directors
Direktur Independen
:
Santoso Winata
Sudarmo Tasmin
Winoto Prajitno
Djunaidi Nur
Sugandhi
Oey Albert
Tan Anthony Sudirdjo
:
Independent Director
The Company’s Audit Committee as of
September 30, 2014 and December 31, 2013
comprises of the following:
Susunan Komite Audit Perusahaan pada
tanggal
30
September
2014
dan
31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Ketua
Anggota
:
:
Daniel Kandinata
Liesye Lestari
Yetty Semiawaty
:
:
Chairman
Members
Personel manajemen kunci Grup terdiri dari
Dewan Komisaris dan Direksi.
Key management personnel of the Group
consists of the Commissioners and Directors.
Pada tanggal 30 September 2014 dan
31 Desember 2013, Grup memiliki jumlah
karyawan tetap (tidak diaudit) sebanyak
2.768 karyawan.
As of September 30, 2014 and December 31,
2013, the Group has 2,768 permanent
employees (unaudited).
Laporan
keuangan
konsolidasian
PT Budi Starch & Sweetener Tbk dan entitas
anak untuk periode 9 bulan yang berakhir
30 September 2014 telah diselesaikan dan
diotorisasi
untuk
terbit
oleh
Direksi
Perusahaan pada tanggal 24 Oktober 2014.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of
PT Budi Starch & Sweetener Tbk and its
subsidiaries for the nine-month periods
ended September 30, 2014 were completed
and authorized for issuance on October 24,
2014 by the Company’s Directors who are
responsible for the preparation and
presentation of the consolidated financial
statements.
-9-
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Penting
a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran
Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
2.
Summary of Significant Accounting
Financial Reporting Policies
a.
and
Basis
of
Consolidated
Financial
Statements Preparation and Measurement
Laporan keuangan konsolidasian disusun
dan disajikan dengan menggunakan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi
pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia.
The consolidated financial statements have
been prepared and presented in accordance
with
Indonesian
Financial
Accounting
Standards “SAK”, which comprise the
statements and interpretations issued by the
Board of Financial Accounting Standards of
the Indonesian Institute of Accountants.
Laporan keuangan konsolidasian juga
disusun dan disajikan sesuai Peraturan
No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau
Perusahaan
Publik”,
Lampiran
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam
dan
LK),
(sekarang
Otoritas
Jasa
Keuangan/OJK)
No.
Kep-347/BL/2012
tanggal 25 Juni 2012.
The consolidated finacial statements have
been also prepared and presented in
accordance with Regulation No. VIII.G.7
regarding “Presentation and Disclosures of
Public Companies’ Financial Statements”
included in the Appendix of the Decree of the
Chairman of the Capital Market and Financial
Institution Supervisory Agency (Bapepam –
LK), (currently Financial Services Authority)
No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
Such consolidated financial statements are
an English translation of the Group’s statutory
report in Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasian disusun
sesuai
dengan
Pernyataan
Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi
2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The consolidated financial statements are
prepared in accordance with the Statement of
Financial Accounting Standard (“PSAK”)
No. 1 (Revised 2009), “Presentation of
Financial Statements”.
Dasar pengukuran laporan keuangan
konsolidasian ini adalah konsep biaya
perolehan (historical cost), kecuali beberapa
akun
tertentu
disusun
berdasarkan
pengukuran lain, sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing
akun
tersebut.
Laporan
keuangan
konsolidasian ini disusun dengan metode
akrual,
kecuali
laporan
arus
kas
konsolidasian.
The measurement basis used is the historical
cost, except for certain accounts which are
measured on the bases described in the
related accounting policies. The consolidated
financial
statements,
except
for
the
consolidated statements of cash flows, are
prepared under the accrual basis of
accounting.
Laporan arus kas konsolidasian disusun
dengan menggunakan metode langsung
dengan mengelompokkan arus kas dalam
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows
are prepared using the direct method with
classifications of cash flows into operating,
investing, and financing activities.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan
dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian untuk periode 9 bulan yang
berakhir 30 September 2014 adalah
konsisten dengan kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian untuk tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 2013.
The accounting policies adopted in the
preparation of the consolidated financial
statements for the nine-month periods ended
September 30, 2014 are consistent with those
adopted in the preparation of the consolidated
financial statements for the year ended
December 31, 2013.
- 10 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Mata uang pelaporan yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian adalah mata uang Rupiah
(Rupiah) yang juga merupakan mata uang
fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the
preparation of the consolidated financial
statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah)
which is also the functional currency of the
Company.
Seluruh angka dalam laporan keuangan
konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara
khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan
dalam jutaan Rupiah yang terdekat.
All figures in the consolidated financial
statements are rounded to and stated in
millions of Rupiah unless otherwise stated.
Penyusunan
laporan
keuangan
konsolidasian sesuai dengan Standar
Akuntansi
Keuangan
di
Indonesia
mengharuskan
penggunaan
estimasi
tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan
manajemen untuk membuat pertimbangan
dalam
proses
penerapan
kebijakan
akuntansi Grup. Area yang kompleks atau
memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih
tinggi atau area di mana asumsi dan
estimasi berdampak signifikan terhadap
laporan
keuangan
konsolidasian
diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of consolidated financial
statements in conformity with Indonesian
Financial Accounting Standards requires the
use of certain critical accounting estimates.
It also requires management to exercise its
judgment in the process of applying the
Group’s accounting policies. The areas
involving a higher degree of judgment or
complexity, or areas where assumptions and
estimates are significant to the consolidated
financial statements are disclosed in Note 3.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 38 (Revisi 2012),
“Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”
b.
Adoption of Statement of Financial
Accounting Standards (PSAK) No. 38
(Revised 2012), “Business Combination
of Entities Under Common Control”
Pada tanggal 1 Januari 2013, Grup
menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012),
“Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”,
yang menyatakan bahwa selisih antara
jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah
tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas
sepengendali diakui di ekuitas dan disajikan
dalam akun tambahan modal disetor.
On January 1, 2013, the Group adopted
revised PSAK No. 38 (Revised 2012),
“Business Combination of Entities Under
Common Control”, which clarifies that any
difference between amount of consideration
transfer and the carrying value of each
business combination of entities under
common control is recognized in equity
section and presented under additional
paid-in capital.
Sehubungan dengan penerapan PSAK
No. 38 (Revisi 2012), Grup mereklasifikasi
saldo akun “Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali”
sebesar Rp 7.393 ke akun Tambahan Modal
Disetor (Catatan 22).
In relation to the adoption of PSAK No. 38
(Revised 2012), the Group has reclassified
the “Difference in value arising from
restructuring transactions among entities
under common control” account amounting
to Rp 7,393 to “Additional paid-in capital”
(Note 22).
- 11 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
c.
Prinsip Konsolidasian
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
c.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi
laporan keuangan Perusahaan dan entitas
anak sebagaimana diungkapkan pada
Catatan 1c.
Seluruh transaksi, saldo akun dan laba atau
rugi yang belum direalisasi dari transaksi
antar entitas telah dieliminasi.
Principles of Consolidation
The consolidated financial statements
include the accounts of the Company and
Subsidiaries mentioned in Note 1c.
l
Inter-company transactions, balances and
unrealized gains or loss on transactions
between Group companies are eliminated.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh
sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal
Perusahaan memperoleh pengendalian,
sampai
dengan
tanggal
Perusahaan
kehilangan pengendalian. Pengendalian
dianggap ada ketika Perusahaan memiliki
secara langsung atau tidak langsung melalui
entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan
suara entitas, kecuali dalam keadaan yang
jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa
kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan
pengendalian.
Dalam kondisi tertentu,
pengendalian juga ada ketika terdapat:
Subsidiaries are fully consolidated from the
date of acquisition, being the date on which
the Company obtained control, and continue
to be consolidated until the date such control
ceases. Control is presumed to exist if the
Company owns, directly or indirectly through
another subsidiary, more than half of the
voting power of an entity unless, in
exceptional circumstances, it can be clearly
demonstrated that such ownership does not
constitute control. Control also exists under
certain circumstances when there is:

kekuasaan yang melebihi setengah hak
suara
sesuai
perjanjian
dengan
investor lain;

power over more than half of the voting
rights by virtue of an agreement with
other investors;

kekuasaan untuk mengatur kebijakan
keuangan dan operasional entitas
berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian;

power to govern the financial and
operating policies of the entity under a
statute or an agreement;

kekuasaan untuk menunjuk atau
mengganti sebagian besar direksi atau
dewan komisaris atau organ pengatur
setara dan mengendalikan entitas
melalui dewan atau organ tersebut;
atau

power to appoint or remove the
majority of the members of the board of
directors or equivalent governing body
and control of the entity is by that
board or body; or

kekuasaan untuk memberikan suara
mayoritas pada rapat direksi dan
dewan komisaris atau organ pengatur
setara dan mengendalikan entitas
melalui direksi dan dewan komisaris
atau organ tersebut.

power to cast the majority of votes at
meetings of the board of directors or
equivalent governing body and control
of the entity is by the board or body.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara
penuh diatribusikan pada Kepentingan
Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP mempunyai saldo
defisit.
- 12 -
Losses of a non-wholly owned subsidiary are
attributed to the noncontrolling interest (NCI)
even if that results in a deficit balance.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
Jika kehilangan pengendalian atas suatu
entitas anak, maka Grup:
In case of loss of control over a subsidiary,
the Group:








d.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
menghentikan
pengakuan
aset
(termasuk setiap goodwill) dan liabilitas
entitas anak;
menghentikan
pengakuan
jumlah
tercatat setiap KNP;
menghentikan pengakuan akumulasi
selisih penjabaran, yang dicatat di
ekuitas, bila ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang
diterima;
mengakui setiap sisa investasi pada
nilai wajarnya;
mengakui setiap perbedaan yang
dihasilkan sebagai keuntungan atau
kerugian dalam komponen laba rugi;
dan
mereklasifikasi bagian entitas induk
atas komponen yang sebelumnya
diakui
sebagai
pendapatan
komprehensif lain ke komponen laba
rugi,
atau
mengalihkan
secara
langsung ke saldo laba.






derecognizes the assets (including
goodwill) and liabilities of the
subsidiary;
derecognizes the carrying amount of
any NCI;
derecognizes
the
cumulative
translation differences, recorded in
equity, if any;
recognizes the fair value of the
consideration received;
recognizes the fair value of any
investment retained;
recognizes any surplus or deficit in
profit or loss; and
reclassifies the parent’s share of
components previously recognized in
other comprehensive income to profit
or loss or retained earnings, as
appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau
rugi dan aset neto dari anak-entitas anak
yang tidak dapat diatribusikan secara
langsung maupun tidak langsung oleh
Perusahaan, yang masing-masing disajikan
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan dalam ekuitas pada
laporan posisi keuangan konsolidasian,
terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or
loss and net assets of the subsidiaries
attributable to equity interests that are not
owned directly or indirectly by the Company,
which are presented in the consolidated
statement of comprehensive income and
under the equity section of the consolidated
statement of financial position, respectively,
separately from the corresponding portion
attributable to owners of the Company.
Transaksi
dengan
kepentingan
nonpengendali yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai
transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar
imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif
atas nilai tercatat aset bersih entitas anak
yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau
rugi dari pelepasan kepada kepentingan
nonpengendali juga dicatat di ekuitas.
Transactions with NCI that do not result in
loss of control are accounted for as equity
transactions. The difference between the fair
value of any consideration paid and the
relevant share acquired of the carrying value
of net assets of the subsidiary is recorded in
equity. Gains or losses on disposals to NCI
are also recorded in equity.
Entitas Sepengendali
d.
Entitas sepengendali adalah entitas yang
secara langsung atau tidak langsung
(melalui satu atau lebih perantara),
mengendalikan, atau dikendalikan oleh atau
berada di bawah pengendalian yang sama.
- 13 -
Among Entities Under Common Control
Entities under common control are parties
which directly or indirectly (through one or
more intermediaries) control, or are
controlled by or are under the same control.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
e.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Kombinasi bisnis entitas sepengendali
adalah kombinasi bisnis semua entitas
atau bisnis yang bergabung, yang pada
akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama
(baik sebelum atau sesudah kombinasi
bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat
sementara.
Business combination of entities under
common control is a business combination
of all entities or combined businesses, which
are ultimately controlled by the same party
(prior or subsequent to the business
combination), in which the control is not
temporary.
Transaksi
kombinasi
bisnis
entitas
sepengendali, berupa pengalihan bisnis
yang dilakukan dalam rangka reorganisasi
entitas-entitas yang berada dalam suatu
kelompok usaha yang sama, bukan
merupakan perubahan kepemilikan dalam
arti substansi ekonomi, sehingga transaksi
tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi
bagi kelompok usaha secara keseluruhan
ataupun bagi entitas individual dalam
kelompok usaha tersebut. Berhubung
transaksi
kombinasi
bisnis
entitas
sepengendali
tidak
mengakibatkan
perubahan substansi ekonomi kepemilikan
atas bisnis yang dipertukarkan, maka
transaksi tersebut diakui pada jumlah
tercatat berdasarkan metode penyatuan
kepemilikan.
Business combination transaction of entities
under common control in form of business
transfer with regard to reorganization of
entities within the same group of companies
does not result in a change of the economic
substance of the ownership, in which the
transaction does not incur gain or loss to the
group as a whole or to the individual
company within the group. Therefore, the
transaction is recognized at carrying value
based on pooling of interest method.
Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan
dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi
bisnis entitas sepengendali disajikan dalam
akun tambahan modal disetor pada bagian
ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Any difference between amount of
consideration transferred and the carrying
value of each business combination of
entities under common control is recognized
as additional paid-in capital as part of equity
section in the consolidated statement of
financial position.
Entitas yang melepas bisnis, dalam
pelepasan bisnis entitas sepengendali,
mengakui selisih antara imbalan yang
diterima dan jumlah tercatat bisnis yang
dilepas dalam akun tambahan modal disetor
pada bagian ekuitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian.
An entity which is disposing a business unit
in connection with the disposal of a business
unit of an entity under common control
recognizes the difference between the
consideration received and carrying amount
of the disposed business unit as additional
paid-in capital as part of equity section in the
consolidated statement of financial position.
Penjabaran Mata Uang Asing
e.
Foreign Currency Translation
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan
Functional and Reporting Currencies
Akun-akun yang tercakup dalam laporan
keuangan setiap entitas dalam Grup diukur
menggunakan mata uang dari lingkungan
ekonomi utama dimana entitas beroperasi
(mata uang fungsional).
Items included in the financial statements of
each of the Group’s companies are
measured using the currency of the primary
economic environment in which the entity
operates (the functional currency).
- 14 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Laporan keuangan konsolidasian disajikan
dalam Rupiah, yang merupakan mata uang
fungsional dan mata uang penyajian
Perusahaan.
The consolidated financial statements are
presented in Rupiah which is the Company’s
functional and presentation currency.
Transaksi dan Saldo
Transactions and Balances
Transaksi
dalam
mata
uang
asing
dijabarkan kedalam mata uang fungsional
menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari
penyelesaian transaksi dan dari penjabaran
pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
Foreign currency transactions are translated
into the functional currency using the
exchange rates prevailing at the dates of the
transactions. Foreign exchange gains and
losses resulting from the settlement of such
transactions and from the translation at year
end exchange rates of monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies
are recognized in the consolidated
statement of comprehensive income.
Pada tanggal 30 September 2014 dan
31 Desember 2013, kurs konversi yakni kurs
tengah Bank Indonesia, yang digunakan
oleh Grup adalah sebagai berikut:
As of September 30, 2014 and December
31, 2013, the conversion rates used by the
Group were the middle rates of Bank
Indonesia as follows:
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Euro
Yen Jepang
2014
2013
12.212
9.585
15.495
112
12.189
9.628
16.821
116
Kelompok usaha Grup
Hasil usaha dan posisi keuangan
kelompok usaha Grup yang memiliki
uang fungsional yang berbeda dengan
uang pelaporan, dijabarkan pada mata
pelaporan sebagai berikut:
U.S. Dollar
Singapore Dollar
Euro
Japanese Yen
Group Companies
dari
mata
mata
uang
The results and financial position
Group companies that have a
currency different from the
currency are translated into the
currency as follows:
of all the
functional
reporting
reporting
1.
aset dan liabilitas dari setiap laporan
posisi keuangan yang disajikan,
dijabarkan pada kurs penutup pada
tanggal laporan posisi keuangan;
1.
assets and liabilities for each
statement
of
financial
position
presented are translated at the closing
rate at the date of that statement of
financial position;
2.
penghasilan dan beban untuk setiap
laporan
laba
rugi
dijabarkan
menggunakan kurs rata rata; dan
2.
income and expenses for each
statement of income are translated at
average exchange rates; and
3.
seluruh selisih kurs yang timbul diakui
dalam pendapatan komprehensif lain.
3.
all resulting exchange differences are
recognized as a separate component
of equity.
- 15 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
f.
Transaksi Pihak Berelasi
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
f.
Transactions with Related Parties
Pihak berelasi adalah orang atau entitas
yang terkait dengan Grup:
A related party is a person or entity that is
related to the Group:
1. Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan Grup jika
orang tersebut:
1. A person or a close member of that
person's family is related to the Group if
that person:
a. Memiliki
pengendalian
atau
pengendalian bersama atas Grup;
a. Has control or joint control over the
Group;
b. Memiliki pengaruh signifikan atas
Grup; atau
b. Has significant influence over the
Group; or
c. Personil manajemen kunci Grup atau
entitas induk Perusahaan.
c. Is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of
a parent of the Group.
2. Suatu entitas berelasi dengan Grup jika
memenuhi salah satu hal berikut:
2. An entity is related to the Group if any of
the following conditions applies:
a. Entitas dan Grup adalah anggota dari
kelompok usaha yang sama.
a. The entity and the Group
members of the same group.
b. Satu entitas adalah entitas asosiasi
atau ventura bersama dari entitas lain
(atau entitas asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota
suatu kelompok usaha, yang mana
entitas
lain
tersebut
adalah
anggotanya).
b. One entity is an associate or joint
venture of the other entity (or an
associate or joint venture of
a member of a group of which the
other entity is a member).
c. Kedua entitas tersebut adalah
ventura bersama dari pihak ketiga
yang sama.
c. Both entities are joint ventures of the
same third party.
d. Satu entitas adalah ventura bersama
dari entitas ketiga dan entitas yang
lain adalah entitas asosiasi dari
entitas ketiga.
d. One entity is a joint venture of a third
entity and the other entity is
an associate of the third entity.
e. Entitas
tersebut
adalah
suatu
program imbalan pascakerja untuk
imbalan kerja dari Grup atau
entitas yang terkait dengan Grup.
Jika Grup adalah entitas yang
menyelenggarakan program tersebut,
maka entitas sponsor juga berelasi
dengan Grup.
e. The entity is a post-employment
defined benefit plan for the benefit of
employees of either the Group or an
entity related to the Group. If the
Group is itself such a plan, the
sponsoring employers are also
related to the Group.
f.
f.
Entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang
yang diidentifikasi dalam huruf (1).
- 16 -
are
The entity is controlled or jointly
controlled by a person identified
in (1).
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
g.
h.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf
(1) (a) memiliki pengaruh signifikan
atas entitas atau merupakan personil
manajemen kunci entitas (atau
entitas induk dari entitas).
g. A person identified in (1) (a) has
significant influence over the entity or
is a member of the key management
personnel of the entity (or of a parent
of the entity).
Semua transaksi signifikan dengan pihak
berelasi telah diungkapkan dalam laporan
keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related
parties are disclosed in the consolidated
financial statements.
Kas dan Setara Kas
g.
Cash and Cash Equivalents
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas
adalah semua investasi yang bersifat jangka
pendek dan sangat likuid yang dapat segera
dikonversikan menjadi kas dengan jatuh
tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau
kurang sejak tanggal penempatannya, dan
yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
pencairannya.
Cash consists of cash on hand and in
banks. Cash equivalents are short-term,
highly liquid investments that are readily
convertible to known amounts of cash with
original maturities of three (3) months or less
from the date of placements, and which are
not used as collateral and are not restricted.
Deposito berjangka yang dijaminkan, atau
dibatasi pencairannya, dikeluarkan dari kas
dan setara kas.
Time deposits which are used as collateral
or are restricted, are excluded from cash
and cash equivalents.
Instrumen Keuangan
h.
Financial Instruments
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas
keuangan pada laporan posisi keuangan
konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup
menjadi salah satu pihak dalam ketentuan
pada
kontrak
instrumen
tersebut.
Pembelian atau penjualan yang reguler atas
instrumen keuangan diakui pada tanggal
transaksi.
The Group recognizes a financial asset or a
financial liability in the consolidated
statement of financial position if, and only if,
it becomes a party to the contractual
provisions of the instrument. All regular way
purchases and sales of financial instruments
are recognized on the transaction date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal
diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan
nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal
aset keuangan) atau yang diterima (dalam
hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas
yang diserahkan atau diterima ditentukan
dengan mengacu pada harga transaksi atau
harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar
tidak dapat ditentukan dengan andal, maka
nilai wajar kas yang diserahkan atau
diterima dihitung berdasarkan estimasi
jumlah
seluruh
pembayaran
atau
penerimaan kas masa depan, yang
didiskontokan menggunakan suku bunga
pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis
dengan jatuh tempo yang sama atau hampir
sama.
Pengukuran
awal
instrumen
keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali
untuk instrumen keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial instruments are recognized initially
at fair value, which is the fair value of the
consideration given (in case of an asset) or
received (in case of a liability). The fair value
of the consideration given or received is
determined by reference to the transaction
price or other market prices. If such market
prices are not reliably determinable, the fair
value of the consideration is estimated as
the sum of all future cash payments or
receipts, discounted using the prevailing
market rates of interest for similar
instruments with similar maturities. The initial
measurement of financial instruments,
except for financial instruments at fair value
through profit and loss (FVPL), includes
transaction costs.
- 17 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung pada
perolehan atau penerbitan aset keuangan
atau liabilitas keuangan, dimana biaya
tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi
apabila entitas tidak memperoleh atau
menerbitkan instrumen keuangan. Biaya
transaksi tersebut diamortisasi sepanjang
umur instrumen menggunakan metode suku
bunga efektif.
Transaction costs include only those costs
that are directly attributable to the acquisition
of a financial asset or issue of financial
liability and they are incremental costs that
would not have been incurred if the
instrument had not been acquired or issued.
Such transaction costs are amortized over
the terms of the instruments based on the
effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode
yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari aset keuangan
atau liabilitas keuangan dan metode untuk
mengalokasikan pendapatan bunga atau
beban bunga selama periode selama
periode yang relevan, menggunakan suku
bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi pembayaran atau penerimaan kas
di masa depan selama perkiraan umur
instrumen keuangan atau, jika lebih tepat,
digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh nilai tercatat bersih dari
instrumen keuangan. Pada saat menghitung
suku bunga efektif, Grup mengestimasi
arus kas dengan mempertimbangkan
seluruh persyaratan kontraktual dalam
instrumen
keuangan
tersebut,
tanpa
mempertimbangkan kerugian kredit di masa
depan, namun termasuk seluruh komisi dan
bentuk lain yang dibayarkan atau diterima,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of
calculating the amortized cost of a financial
asset or a financial liability and allocating the
interest income or expense over the relevant
period by using an interest rate that exactly
discounts estimated future cash payments or
receipts through the expected life of the
instruments or, when appropriate, a shorter
period to the net carrying amount of the
financial instruments. When calculating the
effective interest, the Group estimates future
cash flows considering all contractual terms
of the financial instruments excluding future
credit losses and includes all fees and points
paid or received that are an integral part of
the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan adalah
jumlah aset keuangan atau liabilitas
keuangan yang diukur pada saat pengakuan
awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah
atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif
menggunakan metode suku bunga efektif
yang dihitung dari selisih antara nilai awal
dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi
penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat
ditagih.
Amortized cost is the amount at which the
financial asset or financial liability is
measured at initial recognition, minus
principal repayments, plus or minus the
cumulative amortization using the effective
interest rate method of any difference
between the initial amount recognized and
the maturity amount, minus any reduction for
impairment.
- 18 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Pengklasifikasian
instrumen
keuangan
dilakukan berdasarkan tujuan perolehan
instrumen tersebut dan mempertimbangkan
apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi
harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan
awal, Grup mengklasifikasikan instrumen
keuangan dalam kategori berikut: aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, pinjaman yang
diberikan dan piutang, investasi dimiliki
hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia
untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
dan liabilitas keuangan lain-lain; dan
melakukan evaluasi kembali atas kategorikategori tersebut pada setiap tanggal
pelaporan, apabila diperlukan dan tidak
melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments
depends on the purpose for which the
instruments were acquired and whether they
are quoted in an active market. At initial
recognition, the Group classifies its financial
instruments in following categories: financial
assets at FVPL, loans and receivables, heldto-maturity (HTM) investments, available for
sale (AFS) financial assets, financial liabilities
at FVPL, and other financial liabilities; and,
where allowed and appropriate, re-evaluates
such classification at every reporting date.
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian
adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau
harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk
posisi beli dan ask price untuk posisi jual),
tanpa memperhitungkan biaya transaksi.
Apabila bid price dan ask price yang terkini
tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir
yang digunakan untuk mencerminkan bukti
nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat
perubahan signifikan dalam perekonomian
sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh
instrumen keuangan yang tidak terdaftar
pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar
ditentukan menggunakan teknik penilaian.
Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini
(net present value), perbandingan terhadap
instrumen sejenis yang memiliki harga pasar
yang dapat diobservasi, model harga opsi
(options pricing models), dan model penilaian
lainnya.
The fair value of financial instruments traded
in active markets at the consolidated
statement of financial position date is based
on their quoted market price or dealer price
quotations (bid price for long positions and
ask price for short positions), without any
deduction for transaction costs. When current
bid and asking prices are not available, the
price of the most recent transaction is used
since it provides evidence of the current fair
value as long as there has not been a
significant
change
in
economic
circumstances since the time of the
transaction. For all other financial instruments
not listed in an active market, the fair value is
determined by using appropriate valuation
techniques. Valuation techniques include net
present value techniques, comparison to
similar instruments for which market
observable prices exist, options pricing
models, and other relevant valuation models.
Pada tanggal 30 September 2014 dan
31 Desember 2013, Grup memiliki instrumen
keuangan dalam kategori pinjaman yang
diberikan dan piutang dan liabilitas keuangan
lain-lain.
Oleh karena itu, kebijakan
akuntansi terkait dengan instrumen keuangan
dalam kategori aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset
keuangan tersedia untuk dijual, dan liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi tidak diungkapkan.
As of September 30, 2014 and December 31,
2013, the Group has financial instruments
under loans and receivables, and other
financial
liabilities
categories.
Thus,
accounting policies related to financial assets
at FVPL, HTM investments, AFS financial
assets, and financial liabilities at FVPL were
not disclosed.
- 19 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Laba/Rugi Hari ke-1
“Day 1” Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu
pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai
wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar
terkini yang dapat diobservasi atau berbeda
dengan
nilai
wajar
yang
dihitung
menggunakan teknik penilaian dimana
variabelnya merupakan data yang diperoleh
dari pasar yang dapat diobservasi, maka
Grup mengakui selisih antara harga transaksi
dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi
hari ke-1) dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian, kecuali jika
selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan
sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak
terdapat data yang dapat diobservasi, maka
selisih antara harga transaksi dan nilai yang
ditentukan berdasarkan teknik penilaian
hanya diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian apabila data
tersebut menjadi dapat diobservasi atau
pada saat instrumen tersebut dihentikan
pengakuannya.
Untuk
masing-masing
transaksi,
Grup
menerapkan
metode
pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active
market is different from the fair value of other
observable current market transactions in the
same instrument or based on a valuation
technique whose variables include only data
from observable market, the Group
recognizes the difference between the
transaction price and fair value (a “Day 1”
profit/loss) in the consolidated statement of
comprehensive income unless it qualifies for
recognition as some other type of asset. In
cases where the data is not observable, the
difference between the transaction price and
model value is only recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income when the inputs become observable
or when the instrument is derecognized. For
each transaction, the Group determines the
appropriate method of recognizing the
“Day 1” profit/loss amount.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset
keuangan
non-derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan
untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo,
atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market. They are not entered into with the
intention of immediate or short-term resale
and are not classified as financial assets at
FVPL, HTM investments or AFS financial
assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang
diberikan dan piutang diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi
menggunakan
metode suku bunga efektif, dikurangi
cadangan
kerugian
penurunan
nilai.
Biaya perolehan diamortisasi tersebut
memperhitungkan premi atau diskonto yang
timbul pada saat perolehan serta imbalan
dan biaya yang merupakan bagian integral
dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat
sebagai bagian dari pendapatan bunga
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat
penurunan nilai diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.
After initial measurement, loans and
receivables are subsequently measured at
amortized cost using the effective interest
method, less allowance for impairment.
Amortized cost is calculated by taking into
account any discount or premium on
acquisition and fees and costs that are
integral part of the effective interest rate. The
amortization is included as part of interest
income in the consolidated statements of
comprehensive income. The losses arising
from impairment are recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income.
- 20 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 30 September 2014 dan
31 Desember 2013, Grup mengklasifikasikan
kas dan setara kas, deposito berjangka,
piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset
lain-lain berupa setoran jaminan dalam
kategori ini.
As of September 30, 2014 and December
31, 2013, the Group has classified its cash
and cash equivalents, time deposits, trade
accounts
receivable,
other
accounts
receivable, and other assets-margin deposits
under this category.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Lain-lain
Other Financial Liabilities
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan
yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau
pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan
untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi.
This category pertains to financial liabilities
that are not held for trading or not designated
at FVPL upon the inception of the liability.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau
komponen dari instrumen keuangan tersebut,
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual
mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas
atau aset keuangan lain kepada pemegang
instrumen keuangan, atau jika liabilitas
tersebut
diselesaikan
tidak
melalui
penukaran kas atau aset keuangan lain atau
saham sendiri yang jumlahnya tetap atau
telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their
components are classified as other financial
liabilities, where the substance of the
contractual arrangement results in the Group
having an obligation either to deliver cash or
another financial asset to the holder, or to
satisfy the obligation other than by the
exchange of a fixed amount of cash or
another financial asset for a fixed number of
own equity shares.
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan
awal diukur pada nilai wajar dan sesudah
pengakuan
awal diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi,
dengan
memperhitungkan dampak amortisasi (atau
akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas
premi, diskonto, dan biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized
initially at fair value and are subsequently
carried at amortized cost, taking into account
the impact of applying the effective interest
method of amortization (or accretion) for any
related premium, discount, and any directly
attributable transaction costs.
Pada tanggal 30 September 2014 dan
31 Desember 2013, kategori ini meliputi
utang bank jangka pendek, utang usaha,
beban akrual, utang lain-lain, dan utang bank
jangka panjang yang dimiliki oleh Grup.
As of September 30, 2014 and December
31, 2013, the Group’s short-term bank loans,
trade accounts payable, accrued expenses,
other accounts payable, and long-term bank
loans are included in this category.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling
hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian jika,
dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak
yang berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah diakui
tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan
secara neto atau untuk merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitasnya secara
simultan.
Financial assets and liabilities are offset and
the net amount reported in the consolidated
statement of financial position if, and only if,
there is a currently enforceable right to offset
the recognized amounts and there is intention
to settle on a net basis, or to realize the asset
and settle the liability simultaneously.
- 21 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Penurunan Nilai Aset Keuangan pada
Biaya Perolehan Diamortisasi
Impairment of
Amortized Cost
Manajemen
pertama-tama
menentukan
apakah terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual,
atau secara kolektif untuk aset keuangan
yang jumlahnya tidak signifikan secara
individual. Jika manajemen menentukan tidak
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan
nilai atas aset keuangan yang dinilai secara
individual, baik aset keuangan tersebut
signifikan atau tidak signifikan, maka aset
tersebut dimasukkan ke dalam kelompok
aset keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang sejenis dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut secara
kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai
secara individual, dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak
termasuk dalam penilaian penurunan nilai
secara kolektif.
The management first assesses whether
objective evidence of impairment exists
individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for
financial assets that are not individually
significant. If the management determines
that no objective evidence of impairment
exists for an individually assessed financial
asset, whether significant or not, the asset is
included in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and that
group of financial assets is collectively
assessed for impairment. Assets that are
individually assessed for impairment and for
which an impairment loss, is or continues to
be recognized are not included in a collective
assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi
penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa depan (tidak
termasuk kerugian kredit di masa depan yang
belum terjadi) yang didiskonto menggunakan
suku bunga efektif awal dari aset tersebut
(yang merupakan suku bunga efektif yang
dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai
tercatat aset tersebut langsung dikurangi
dengan penurunan nilai yang terjadi atau
menggunakan akun cadangan dan jumlah
kerugian yang terjadi diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
If there is an objective evidence that an
impairment loss has been incurred, the
amount of the loss is measured as the
difference between the asset’s carrying
amount and the present value of estimated
future cash flows (excluding future credit
losses that have not been incurred)
discounted at the financial asset’s original
effective interest rate (i.e., the effective
interest rate computed at initial recognition).
The carrying amount of the asset shall be
reduced either directly or through the use of
an allowance account. The amount of loss is
charged to the consolidated statement of
comprehensive income.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang karena suatu
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai
tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian
atas cadangan kerugian penurunan nilai
yang
sebelumnya
diakui.
Pemulihan
penurunan nilai selanjutnya diakui dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif
konsolidasian, dengan ketentuan nilai
tercatat aset setelah pemulihan penurunan
nilai tidak melampaui biaya perolehan
diamortisasi
pada
tanggal
pemulihan
tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of
the impairment loss decreases because of
an event occurring after the impairment was
recognized, the previously recognized
impairment
loss
is
reversed.
Any
subsequent reversal of an impairment loss is
recognized in the consolidated statement of
comprehensive income, to the extent that
the carrying value of the asset does not
exceed its amortized cost at the reversal
date.
- 22 -
Financial
Assets
at
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
Penghentian
Pengakuan
Liabilitas Keuangan
1.
Aset
dan
Aset Keuangan
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Derecognition of Financial Assets and
Liabilities
1.
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari aset
keuangan
atau
kelompok
aset
keuangan
serupa)
dihentikan
pengakuannya jika:
Financial assets (or, where applicable, a
part of a financial asset or part of a
group of similar financial assets) is
derecognized when:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang
berasal
dari
aset
keuangan
tersebut berakhir;
a.
the rights to receive cash flows
from the asset have expired;
b.
Grup tetap memiliki hak untuk
menerima arus kas dari aset
keuangan tersebut, namun juga
menanggung liabilitas kontraktual
untuk membayar kepada pihak
ketiga atas arus kas yang diterima
tersebut secara penuh tanpa
adanya penundaan yang signifikan
berdasarkan suatu kesepakatan;
atau
b.
the Group retains the right to
receive cash flows from the asset,
but has assumed an obligation to
pay them in full without material
delay to a third party under a
“pass-through” arrangement; or
c.
Grup telah mentransfer haknya
untuk menerima arus kas dari aset
keuangan dan (i) telah mentransfer
secara substansial seluruh risiko
dan manfaat atas aset keuangan,
atau (ii) secara substansial tidak
mentransfer atau tidak memiliki
seluruh risiko dan manfaat atas
aset keuangan, namun telah
mentransfer pengendalian atas
aset keuangan tersebut.
c.
the Group has transferred its
rights to receive cash flows from
the asset and either
(i) has
transferred substantially all the
risks and rewards of the asset, or
(ii) has neither transferred nor
retained substantially all the risks
and rewards of the asset, but has
transferred control of the asset.
Ketika Grup telah mentransfer hak
untuk menerima arus kas dari suatu
aset keuangan atau telah menjadi pihak
dalam suatu kesepakatan, dan secara
substansial tidak mentransfer dan tidak
memiliki seluruh risiko dan manfaat atas
aset keuangan dan masih memiliki
pengendalian atas aset tersebut,
maka aset keuangan diakui sebesar
keterlibatan berkelanjutan Grup dengan
aset keuangan tersebut. Keterlibatan
berkelanjutan dalam bentuk pemberian
jaminan atas aset yang ditransfer diukur
berdasarkan jumlah terendah antara
nilai aset yang ditransfer dengan nilai
maksimal dari pembayaran yang
diterima yang mungkin harus dibayar
kembali oleh Grup.
- 23 -
Where the Group has transferred its
rights to receive cash flows from an
asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither
transferred nor retained substantially all
the risks and rewards of the asset nor
the transferred control of the asset, the
asset is recognized to the extent of the
Group continuing involvement in the
asset. Continuing involvement that
takes the form of a guarantee over the
transferred asset is measured at the
lower of the original carrying amount of
the asset and the maximum amount of
consideration that the Group could be
required to repay.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Liabilitas Keuangan
2.
Liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya jika liabilitas keuangan
tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah
kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan
tertentu digantikan dengan liabilitas
keuangan lain dari pemberi pinjaman
yang sama namun dengan persyaratan
yang berbeda secara substansial, atau
terdapat modifikasi secara substansial
atas ketentuan liabilitas keuangan yang
ada saat ini, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dianggap sebagai
penghentian
pengakuan
liabilitas
keuangan awal. Pengakuan timbulnya
liabilitas keuangan baru serta selisih
antara nilai tercatat liabilitas keuangan
awal dengan yang baru diakui dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif
konsolidasian.
i.
j.
Persediaan
Financial Liabilities
A financial liability is derecognized when
the obligation under the contract is
discharged, cancelled or has expired.
Where an existing financial liability is
replaced by another from the same
lender on substantially different terms,
or the terms of an existing liability are
substantially
modified,
such
an
exchange or modification is treated as a
derecognition of the original liability.
The recognition of a new liability and the
difference in the respective carrying
amounts
is
recognized
in
the
consolidated
statement
of
comprehensive income.
i.
Inventories
Persediaan
dinyatakan
berdasarkan
biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang
lebih rendah (the lower of cost and
net realizable value). Biaya persediaan
ditentukan berdasarkan metode rata-rata
tertimbang.
Inventories are stated at cost or net
realizable value, whichever is lower. Cost is
determined using the weighted average
method.
Cadangan persediaan usang dan cadangan
kerugian
penurunan
nilai
persediaan
dibentuk
untuk
menyesuaikan
nilai
persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai
realisasi bersih adalah estimasi harga jual
dalam kegiatan usaha biasa dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi
biaya yang diperlukan untuk membuat
penjualan.
Allowance for inventory obsolescence and
decline in value of the inventories are
provided to reduce the carrying value of
inventories to their net realizable values. Net
realizable value is an estimated selling price
in the ordinary course of business less the
estimated costs of completion and the
estimated costs necessary to make the sale.
Biaya Dibayar Dimuka
j.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama
masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
- 24 -
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line
method.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
k.
Aset Tetap
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
k.
Property, Plant and Equipment
Pemilikan Langsung
Direct acquisitions
Aset tetap pemilikan langsung, kecuali
tanah, dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan, tetapi tidak termasuk biaya
perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan
nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika
ada.
Direct acquisitions of property, plant and
equipment, except land, are carried at cost,
excluding day-to day servicing, less
accumulated
depreciation
and
any
impairment in value. Land is not depreciated
and is stated at cost less any impairment in
value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi
harga perolehan, termasuk bea impor dan
pajak
pembelian
yang
tidak
boleh
dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat
diatribusikan
secara
langsung
untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi
yang diinginkan sesuai dengan tujuan
penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property, plant and
equipment consists of its purchase price,
including import duties and taxes and any
directly attributable costs in bringing the
property, plant and equipment to its working
condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap
digunakan, seperti beban perbaikan dan
pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian pada saat
terjadinya. Apabila beban-beban tersebut
menimbulkan
peningkatan
manfaat
ekonomis di masa datang dari penggunaan
aset tetap tersebut yang dapat melebihi
kinerja normalnya, maka beban-beban
tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan
biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property,
plant and equipment have been put
into operations, such as repairs and
maintenance costs, are normally charged to
operations in the year such costs are
incurred. In situations where it can be
clearly demonstrated that the expenditures
have resulted in an increase in the future
economic benefits expected to be obtained
from the use of the property, plant and
equipment beyond its originally assessed
standard of performance, the expenditures
are capitalized as additional costs of
property, plant and equipment.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah
ketika tanah diperoleh pertama kali diakui
sebagai bagian dari biaya perolehan tanah,
dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya
pengurusan perpanjangan atau pembaruan
legal hak atas tanah diakui sebagai aset
takberwujud dan diamortisasi sepanjang
umur hukum hak atas tanah.
Initial legal costs incurred to obtain legal
rights are recognized as part of the
acquisition cost of the land, and these costs
are not depreciated. Costs related to
renewal of land rights are recognized as
intangible assets and amortized during the
period of the land rights.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode
garis lurus (straight-line method) selama
masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation are computed on a straight-line
basis over the property, plant and
equipment’s useful lives as follows:
- 25 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat berat
Perabot dan peralatan kantor
5 - 20
10 - 20
5
5
Buildings and infrastructure
Machineries and equipment
Transportation and heavy equipment
Furnitures, fixtures and equipment
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan
dilakukan penurunan nilai apabila terdapat
peristiwa atau perubahan kondisi tertentu
yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut
tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property, plant and
equipment are reviewed for impairment when
events or changes in circumstances indicate
that the carrying values may not be
recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya
inspeksi diakui dalam jumlah tercatat
aset tetap sebagai suatu penggantian
apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya
inspeksi signifikan yang dikapitalisasi
tersebut diamortisasi selama periode sampai
dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its
cost is recognized in the carrying amount of
the item of property, plant and equipment as
a replacement if the recognition criteria are
satisfied. Such major inspection is capitalized
and amortized over the next major inspection
activity.
Aset tetap yang dijual atau dilepaskan,
dikeluarkan dari kelompok aset tetap
berikut
akumulasi
penyusutan
serta
akumulasi penurunan nilai yang terkait
dengan aset tetap tersebut.
When assets are sold or retired, the cost and
related accumulated depreciation and any
impairment loss are eliminated from the
accounts.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya (derecognized) pada saat
dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis
masa
depan
yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap
yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari
kelompok aset tetap berikut akumulasi
penyusutan dan amortisasi serta akumulasi
penurunan nilai yang terkait dengan aset
tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul
dari penghentian pengakuan aset tetap
ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah
neto hasil pelepasan, jika ada, dengan
jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian
pada
tahun
terjadinya
penghentian pengakuan.
An item of property, plant and equipment is
derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected from
its use or disposal. When assets are sold or
retired, the cost and related accumulated
depreciation and amortization and any
impairment loss are eliminated from the
accounts. Any gains or loss arising from
de-recognition of property, plant and
equipment (calculated as the difference
between the net disposal proceeds, if any,
and the carrying amount of the item) is
included in the consolidated statements of
comprehensive income in the year the item
is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode
penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap
akhir tahun dan dilakukan penyesuaian
apabila hasil telaah berbeda dengan
estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and
depreciation and amortization method are
reviewed and adjusted if appropriate, at
each financial year end.
- 26 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
l.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Aset Tetap Dalam Pembangunan
Construction in Progress
Aset tetap dalam pembangunan merupakan
aset tetap dalam tahap konstruksi, yang
dinyatakan pada biaya perolehan dan
tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan
direklasifikasi ke akun aset tetap yang
bersangkutan dan akan disusutkan pada
saat konstruksi selesai secara substansial
dan aset tersebut telah siap digunakan
sesuai tujuannya.
Construction
in
progress
represents
property, plant and equipment under
construction which is stated at cost and is
not depreciated. The accumulated costs are
reclassified to the respective property, plant
and equipment account and depreciated
when the construction is substantially
complete and the asset is ready for its
intended use.
Transaksi Sewa
l.
Lease Transactions
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan
atau mengandung unsur sewa adalah
berdasarkan substansi kontrak pada tanggal
awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat
kontrak tergantung pada penggunaan aset
tertentu dan kontrak tersebut berisi hak
untuk menggunakan aset tersebut.
The
determination
of
whether
an
arrangement is or contains a lease is based
on the substance of the arrangement at
inception date of whether the fulfillment of
the arrangement is dependent on the use of
a specific asset or assets and the
arrangement conveys a right to use the
asset.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa
dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya
jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of
the lease only if one of the following applies:
1. Terdapat perubahan dalam persyaratan
perjanjian kontraktual, kecuali jika
perubahan tersebut hanya memperbarui
atau memperpanjang perjanjian yang
ada;
1.
There is a change in contractual terms,
other than a renewal or extension of the
agreement;
2. Opsi
pembaruan
dilakukan
atau
perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak
yang terkait dalam perjanjian, kecuali
ketentuan pembaruan atau perpanjangan
pada awalnya telah termasuk dalam
masa sewa;
2.
A renewal option is exercised or
extension granted, unless the term of
the renewal or extension was initially
included in the lease term;
3. Terdapat perubahan dalam penentuan
apakah
pemenuhan
perjanjian
tergantung pada suatu aset tertentu; atau
3.
There is a change in the determination
of whether the fulfillment is dependent
on a specified asset; or
4. Terdapat perubahan subtansial atas aset
yang disewa.
4.
There is a substantial change to the
asset.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan,
maka akuntansi sewa harus diterapkan atau
dihentikan penerapannya pada tanggal
dimana terjadi perubahan kondisi pada
skenario 1, 3 atau 4 dan pada tanggal
pembaharuan atau perpanjangan sewa pada
skenario 2.
Where a reassessment is made, lease
accounting shall commence or cease from
the date when the change in circumstances
gave rise to the reassessment for scenarios
1, 3 or 4 and the date of renewal or
extension period for scenario 2.
- 27 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
m.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Perusahaan atau entitas anak sebagai
Lessee
Company or its subsidiaries as Lessee
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan
suatu aset kepada Perusahaan dan entitas
anak, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar
nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai
kini dari pembayaran sewa minimum, jika
nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian
yang merupakan beban keuangan dan
bagian yang merupakan pelunasan liabilitas
sehingga menghasilkan suatu suku bunga
periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Beban keuangan dibebankan ke laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian tahun
berjalan.
Leases, which transfer to the Company or its
subsidiaries substantially all the risks and
benefits incidental to ownership of the
leased item, are capitalized at the inception
of the lease at the fair value of the leased
property or, if lower, at the present value of
the minimum lease payments. Lease
payments are apportioned between the
finance charges and reduction of the lease
liability so as to achieve a constant rate of
interest on the remaining balance of the
liability. Finance charges are charged
directly against consolidated statements of
comprehensive income.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi
umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat
keyakinan memadai bahwa Perusahaan
atau entitas anak akan memperoleh hak
kepemilikan atas aset tersebut pada akhir
masa sewa, maka aset sewaan disusutkan
sepanjang estimasi umur manfaat aset atau
masa sewa, mana yang lebih pendek.
Capitalized leased assets are depreciated
over the estimated useful life of the assets
except if there is no reasonable certainty
that the Company or its subsidiaries will
obtain ownership by the end of the lease
term, in which case the lease assets are
depreciated over the shorter of the
estimated useful life of the assets and the
lease term.
Pembayaran sewa dalam sewa operasi
diakui sebagai beban dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian dengan
dasar garis lurus (straight-line basis) selama
masa sewa.
Operating lease payments are recognized
as an expense in the consolidated statement
of comprehensive income on a straight-line
basis over the lease term.
Saham Treasuri
m.
Pada saat Perusahaan membeli kembali
saham Perusahaan (saham treasuri),
maka imbalan yang dibayarkan, termasuk
biaya-biaya transaksi inkremental yang
teratribusikan langsung (bersih setelah
pajak penghasilan), dikurangkan dari
ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemegang saham Perusahaan sampai
dengan saham tersebut dibatalkan atau
diterbitkan kembali. Jika saham tersebut
kemudian diterbitkan kembali, maka setiap
imbalan yang diterima, setelah dikurangkan
dengan biaya-biaya transaksi inkremental
yang teratribusikan langsung dan dampak
pajak penghasilan, dibukukan pada ekuitas
yang dapat diatribusikan kepada pemegang
saham Perusahaan.
- 28 -
Treasury Stocks
Where the Company purchases the
Company’s equity share capital (treasury
shares), the consideration paid, including
any
directly
attributable
incremental
transaction costs (net of income taxes) is
deducted from equity attributable to the
owners of the Company until the shares are
cancelled or reissued. Where such ordinary
shares are subsequently reissued, any
consideration received, net of any directly
attributable incremental transaction costs
and the related income tax effects owners,
is included in equity attributable to the
owners of the Company’s equity holders.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
n.
Biaya Emisi Efek Ekuitas
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
n.
Biaya emisi efek ekuitas dikurangkan dari
akun “Tambahan Modal Disetor” bagian
yang
berhubungan
dengan
proses
penerbitan saham dan tidak diamortisasi.
o.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Stock Issuance Costs
Stock issuance costs are deducted from the
“Additional paid-in capital” portion of the
related proceeds from issuance of shares
and are not amortized.
o.
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan
tahunan, Grup menelaah apakah terdapat
indikasi suatu aset mengalami penurunan
nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau
pada saat uji tahunan penurunan nilai aset
perlu dilakukan, maka Grup membuat
estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual
reporting period whether there is an
indication that an asset may be impaired. If
any such indication exists, or when annual
impairment testing for an asset is required,
the Group makes an estimate of the asset’s
recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk
aset individual adalah jumlah yang lebih
tinggi antara nilai wajar aset atau UPK
dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai
pakainya, kecuali aset tersebut tidak
menghasilkan arus kas masuk yang secara
signifikan independen dari aset atau
kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset
lebih besar daripada nilai terpulihkannya,
maka aset tersebut dinyatakan mengalami
penurunan nilai dan nilai tercatat aset
diturunkan nilai menjadi sebesar nilai
terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari
operasi yang berkelanjutan diakui dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif
konsolidasian sebagai “Rugi penurunan
nilai”. Dalam menghitung nilai pakai,
estimasi arus kas masa depan bersih
didiskontokan
ke
nilai
kini
dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum
pajak yang mencerminkan penilaian pasar
kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik
atas aset. Dalam menghitung nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual, transaksi
pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher
of an asset’s or CGU’s fair value less costs
to sell and its value in use, and is
determined for an individual asset, unless
the asset does not generate cash inflows
that are largely independent of those from
other assets or groups of assets. Where the
carrying amount of an asset exceeds its
recoverable amount, the asset is considered
impaired and is written down to its
recoverable amount. Impairment losses of
continuing operations are recognized in the
consolidated statement of comprehensive
income as “impairment losses”. In assessing
the value in use, the estimated net future
cash flows are discounted to their present
value using a pre-tax discount rate that
reflects current market assessments of the
time value of money and the risks specific to
the asset. In determining fair value less
costs to sell, recent market transactions are
taken into account, if available.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia,
Grup menggunakan model penilaian yang
sesuai untuk menentukan nilai wajar
aset. Perhitungan-perhitungan ini harus
didukung oleh metode penilaian tertentu
(valuation multiples) atau indikator nilai wajar
lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an
appropriate valuation model is used to
determine the fair value of the assets. These
calculations are corroborated by valuation
multiples or other available fair value
indicators.
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian sesuai dengan kategori biaya
yang konsisten dengan fungsi dari aset yang
diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations,
if any, are recognized in the consolidated
statement of comprehensive income under
expense categories that are consistent with
the functions of the impaired assets.
- 29 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap
periode
pelaporan
tahunan
untuk
mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa
rugi penurunan nilai aset yang telah diakui
dalam periode sebelumnya mungkin tidak
ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika
indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup
mengestimasi jumlah terpulihkan aset
tersebut. Kerugian penurunan nilai yang
diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan
hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi
penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal
ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi
sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi
jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat,
neto setelah penyusutan, seandainya tidak
ada rugi penurunan nilai yang telah diakui
untuk aset tersebut pada tahun-tahun
sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut,
penyusutan aset tersebut disesuaikan di
periode mendatang untuk mengalokasikan
nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi
nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya.
p.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
An assessment is made at each annual
reporting period as to whether there is any
indication
that
previously
recognized
impairment losses recognized for an asset
may no longer exist or may have decreased.
If such indication exists, the recoverable
amount
is
estimated.
A
previously
recognized impairment loss for an asset is
reversed only if there has been a change in
the assumptions used to determine the
asset’s recoverable amount since the last
impairment loss was recognized. If that is
the case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount. The
reversal is limited so that the carrying
amount of the assets does not exceed its
recoverable amount nor exceed the carrying
amount that would have been determined,
net of depreciation, had no impairment loss
been recognized for the asset in prior years.
Reversal of an impairment loss is
recognized in the consolidated statement of
comprehensive
income.
After
such
a reversal, the depreciation charge on the
said asset is adjusted in future periods to
allocate the asset’s revised carrying amount,
less any residual value, on a systematic
basis over its remaining useful life.
p.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui ketika kemungkinan
besar manfaat ekonomi masa depan akan
mengalir ke Grup dan pendapatan ini dapat
diukur secara andal. Kriteria pengakuan
pendapatan berikut harus dipenuhi sehingga
pendapatan dapat diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is
probable that the economic benefits will flow
to the Group and the revenue can be reliably
measured. The following specific recognition
criteria must also be met before revenue is
recognized:
Penjualan lokal diakui pada saat pengiriman
barang kepada pelanggan, sedangkan
penjualan ekspor diakui sesuai persyaratan
penjualan.
Revenues from local sales are recognized
when the goods are delivered to the
customers, while revenues from export sales
are recognized in accordance with the terms
of the sale.
Uang muka diterima akan diakui sebagai
pendapatan pada saat pengiriman barang
kepada pelanggan telah dilakukan.
Advances received will be recognized as
revenue when the goods had been
delivered to the customer.
Pendapatan Certified Emission Reduction
(CER) akan diakui sebagai pendapatan pada
saat Sertifikasi CER diperoleh dan
diserahkan kepada pembeli.
Income from Certified Emission Reduction
(CER) will be recognized as revenue when
the buyer obtained the CER certification and
delivered to buyer.
- 30 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
q.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Pendapatan bunga dan beban bunga dari
instrumen keuangan diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian secara
akrual menggunakan metode suku bunga
efektif.
Interest income and interest expense for all
financial instruments are recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income on accrual basis using the effective
interest rate method.
Pendapatan diukur dengan nilai wajar
imbalan yang diterima atau dapat diterima
dari penjualan barang dan jasa dalam
kegiatan usaha normal Grup.
Revenue is measured as the fair value of the
consideration received or receivable for the
sale of goods and services in the ordinary
course of the Group’s activities.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun
yang bersangkutan (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred
(accrual basis).
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat
diatribusikan secara langsung terhadap
perolehan
atau penerbitan instrumen
keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi diamortisasi
sepanjang umur instrumen keuangan
menggunakan metode suku bunga efektif dan
dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga
untuk biaya transaksi terkait aset keuangan,
dan sebagai bagian dari beban bunga untuk
biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
Transaction
costs
that
are
directly
attributable to the acquisition or issuance of
financial instruments not measured at FVPL
are amortized over the life of financial
instruments using the effective interest rate
method and recorded as part of interest
income for transaction costs directly
attributable to financial assets, and as part of
interest expense for transaction costs
directly attributable to financial liabilities.
Biaya Pinjaman
q.
Borrowing Costs
Biaya pinjaman merupakan bunga dan
selisih kurs pinjaman yang diterima dalam
mata uang asing dan biaya lainnya
(amortisasi diskon/premium dari pinjaman
diterima) yang terjadi sehubungan dengan
peminjaman dana.
Borrowing costs are interest and exchange
difference on foreign currency denominated
borrowings and other costs (amortization of
discounts/premiums on borrowings) incurred
in connection with the borrowing of funds.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan
secara
langsung
dengan
perolehan,
konstruksi,
atau
pembuatan
aset
kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian
dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya
pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada
saat terjadinya.
Borrowing costs which are directly
attributable to the acquisition, construction,
or production of qualifying assets are
capitalized as part of the acquisition cost of
the qualifying assets. Other borrowing costs
are recognized as expense in the period in
which they are incurred.
Jika Grup meminjam dana secara khusus
untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian,
maka Grup menentukan jumlah biaya
pinjaman yang layak dikapitalisasikan
sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi
selama
periode
berjalan
dikurangi
penghasilan
investasi
atas
investasi
sementara dari pinjaman tersebut.
To the extent that the Group borrows funds
specifically for the purpose of obtaining a
qualifying asset, the amount of borrowing
costs eligible for capitalization is determined
as the actual borrowing costs incurred on
that borrowing during the year less any
investment income on the temporary
investment of those borrowings.
Jika pengembangan aktif atas aset
kualifikasian dihentikan, Grup menghentikan
kapitalisasi biaya pinjaman selama periode
yang diperpanjang tersebut.
The Group suspends capitalization of
borrowing costs during extended periods in
which it suspends active development of a
qualifying asset.
- 31 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat
selesainya secara subtansi seluruh aktivitas
yang diperlukan untuk mempersiapkan aset
kualifikasian agar dapat digunakan atau
dijual sesuai dengan maksudnya.
r.
Imbalan Kerja
The Group ceases capitalizing borrowing
costs when substantially all the activities
necessary to prepare the qualifying asset for
its intended use or sale are complete.
r.
Employee Benefits
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits liability
Imbalan kerja jangka pendek merupakan
upah, gaji, dan iuran jaminan sosial.
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar
jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas
pada laporan posisi keuangan konsolidasian
setelah dikurangi dengan jumlah yang telah
dibayar dan sebagai beban pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian tahun
berjalan.
Short-term employee benefits are in the form
of wages, salaries, and social security
contribution. Short-term employee benefits
are recognized at its undiscounted amount
as a liability, after deducting any amount
already paid, in the consolidated statements
of financial position and as an expense in
the
consolidated
statements
of
comprehensive income.
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Long-term employee benefits liability
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
merupakan imbalan pasca-kerja manfaat
pasti yang dibentuk tanpa pendanaan
khusus dan didasarkan pada masa kerja dan
jumlah penghasilan karyawan saat pensiun.
Metode penilaian aktuarial yang digunakan
untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan
pasti, beban jasa kini yang terkait, dan
beban jasa lalu adalah metode Projected
Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga,
beban jasa lalu yang telah menjadi hak
karyawan, dan dampak kurtailmen atau
penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian tahun
berjalan.
Beban jasa lalu yang belum
menjadi hak karyawan dan keuntungan atau
kerugian aktuarial yang timbul dari
penyesuaian atau perubahan asumsi
aktuarial yang melebihi batas koridor atau
lebih besar daripada 10% dari nilai kini
imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan
ke komponen laba rugi selama jangka waktu
rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai
imbalan tersebut menjadi hak karyawan
(vested).
Long-term employment benefits liability
repesents
post-employment
benefits,
unfunded defined-benefit plans which
amounts are determined based on years of
service and salaries of the employees at the
time of pension. The actuarial valuation
method used to determine the present value
of defined-benefit liability, related current
service costs, and past service costs is the
Projected Unit Credit. Current service costs,
interest costs, vested past service costs, and
effects of curtailments and settlements
(if any) are charged directly to current
operations. Past service costs which are not
yet vested and actuarial gains and losses
arising from experience adjustments and
changes in actuarial assumptions in excess
of the corridor or greater 10% of the present
value of the defined benefit obligation are
charged or credited to profit or loss over the
employees expected average remaining
working lives, until the benefits become
vested.
- 32 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
s.
Pajak Penghasilan
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
s.
Income Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Sesuai dengan peraturan perundangan
perpajakan,
pendapatan
yang
telah
dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi
dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak,
dan semua beban sehubungan dengan
pendapatan yang telah dikenakan pajak
penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di
lain pihak, baik pendapatan maupun beban
tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi
menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak
terdapat perbedaan temporer sehingga tidak
diakui adanya aset atau liabilitas pajak
tangguhan.
In accordance with the tax laws and
regulations, income subject to final income
tax is not to be reported as taxable income
and all expenses related to income subject
to final income tax are not deductible.
However, such income and expenses are
included in the profit and loss calculation for
accounting purposes. Accordingly, no
temporary difference, deferred tax asset and
liability are recognized.
Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang
berhubungan dengan pajak penghasilan
final berbeda dari dasar pengenaan
pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak
diakui sebagai aset atau liabilitas pajak
tangguhan.
If the recorded value of an asset or liability
related to final income tax differs from its
taxable base, the difference is not
recognized as deferred tax asset or deferred
tax liability.
Beban pajak atas pendapatan yang
dikenakan pajak penghasilan final diakui
secara
proporsional
dengan
jumlah
pendapatan menurut akuntansi yang diakui
pada tahun berjalan.
The current tax expense on income subject
to final income tax is recognized in
proportion to the total income recognized
during the year for accounting purposes.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final
terutang dengan jumlah yang dibebankan
sebagai pajak kini dalam laba rugi
komprehensif konsolidasian diakui sebagai
pajak dibayar dimuka atau utang pajak.
The difference between the amount of final
income tax payable and the amount charged
as current tax in the consolidated statements
of income comprehensive is recognized
either as prepaid taxes and taxes payable,
accordingly.
Pajak Penghasilan Tidak Final
Nonfinal Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan
laba kena pajak dalam tahun yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan
tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on
the taxable income for the year computed
using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui
atas konsekuensi pajak periode mendatang
yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat
aset dan liabilitas menurut laporan keuangan
dengan dasar pengenaan pajak aset dan
liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui
untuk semua perbedaan temporer kena
pajak dan aset pajak tangguhan diakui
untuk perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat
dikompensasikan,
sepanjang
besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa
datang.
Deferred tax assets and liabilities are
recognized for the future tax consequences
attributable to the differences between the
financial statement’s carrying amounts of
existing assets and liabilities and their
respective tax bases. Deferred tax liabilities
are recognized for all taxable temporary
differences, and deferred tax assets are
recognized
for
deductible
temporary
differences to the extent that it is probable
that taxable income will be available in future
periods against which the deductible
temporary differences can be utilized.
- 33 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
t.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Pajak
tangguhan
diukur
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substansial telah berlaku pada
tanggal
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan
atau dikreditkan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Deferred tax is calculated at the tax rates
that have been enacted or substantively
enacted at consolidated statements of
financial position date. Deferred tax is
charged or credited in the consolidated
statements of comprehensive income.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan
di laporan posisi keuangan konsolidasian,
kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan
untuk entitas yang berbeda, atas dasar
kompensasi sesuai dengan penyajian aset
dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset
in the consolidated statements of financial
position, except if these are for different
legal entities, in the same manner the
current tax assets and liabilities are
presented.
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika
hasil pemeriksaan diterima atau, jika
banding diajukan oleh Grup, ketika hasil
banding telah ditentukan.
Amendments to tax obligations are recorded
when an assessment is received or,
if appealed against by the Group, when the
result of the appeal is determined.
Laba Per Saham
t.
Laba per saham dasar dihitung dengan
membagi
laba
bersih
yang
dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
yang
beredar
pada
tahun
yang
bersangkutan.
u.
Informasi Segmen
Earnings per Share
Basic earnings per
dividing net income
the Company by
number of shares
year.
u.
share are computed by
attributable to owners of
the weighted average
outstanding during the
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan
kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan
dan
penyajian
laporan
keuangan konsolidasian.
Segment information is prepared using the
accounting policies adopted for preparing
and presenting the consolidated financial
statements.
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan
laporan internal atas komponen-komponen
Grup yang secara berkala dilaporkan kepada
pengambil keputusan operasional dalam
rangka alokasi sumber daya ke dalam
segmen dan penilaian kinerja Grup.
Operating segments are identified on the
basis of internal reports about components
of the Group that are regularly reviewed by
the chief operating decision maker in order
to allocate resources to the segments and to
assess their performances.
Segmen operasi adalah suatu komponen
dari entitas:
An operating segment is a component of an
entity:
1. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis
yang memperoleh pendapatan dan
menimbulkan
beban
(termasuk
pendapatan dan beban terkait dengan
transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama);
1.
- 34 -
That engages in business activities
which it may earn revenue and incur
expenses (including revenue and
expenses relating to the transaction
with other components of the same
entity);
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
v.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
2. Hasil operasinya dikaji ulang secara
reguler oleh pengambil keputusan
operasional untuk membuat keputusan
tentang sumber daya yang dialokasikan
pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
2.
Whose operating results are reviewed
regularly by the entity’s chief operating
decision maker to make decision about
resources to be allocated to the
segments and assess its performance;
and
3. Tersedia informasi keuangan yang dapat
dipisahkan.
3.
For which discrete financial information
is available.
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil
keputusan operasional untuk tujuan alokasi
sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih
difokuskan pada kategori masing-masing
produk, yang mana serupa dengan segmen
usaha yang dilaporkan pada periode-periode
terdahulu.
Information reported to the chief operating
decision maker for the purpose of resources
allocation
and
assessment
of
its
performance is more specifically focused on
the category of each product, which is
similar to the business segment information
reported in the prior period.
Provisi
v.
Provisions
Provisi diakui jika Grup mempunyai
kewajiban kini (hukum maupun konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang
memungkinkan Grup harus menyelesaikan
kewajiban tersebut dan estimasi yang andal
mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat
dibuat.
Provisions are recognized when the Group
has present obligation (legal or constructive)
as a result of a past event, it is probable that
the Group will be required to settle the
obligation, and a reliable estimate can be
made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi
adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran
yang diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban kini pada tanggal pelaporan,
dengan mempertimbangkan risiko dan
ketidakpastian terkait kewajiban tersebut.
Ketika provisi diukur menggunakan estimasi
arus kas untuk menyelesaikan kewajiban
kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai
kini arus kas tersebut.
The amount recognized as a provision is
the best estimate of the consideration
required to settle the obligation at the
reporting date, taking into account the risks
and uncertainties surrounding the obligation.
Where a provision is measured using the
cash flows estimated to settle the present
obligation, its carrying amount is the present
value of those cash flows.
Jika sebagian atau seluruh pengeluaran
untuk menyelesaikan provisi diganti oleh
pihak ketiga, maka penggantian itu diakui
hanya pada saat timbul keyakinan bahwa
penggantian pasti akan diterima dan jumlah
penggantian dapat diukur dengan andal.
When some or all of the economic benefits
required to settle a provision are expected to
be recovered from a third party, the
receivable is recognized as an asset if it is
virtually certain that reimbursement will be
received and the amount of the receivable
can be measured reliably.
- 35 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
3.
Penggunaan Estimasi,
Asumsi Manajemen
Pertimbangan
dan
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
3.
Management Use of Estimates, Judgments
and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup,
seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada
laporan keuangan konsolidasian, manajemen
harus membuat estimasi, pertimbangan, dan
asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang
tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi
dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman
historis dan faktor lain yang dipertimbangkan
relevan.
In the application of the Group’s accounting
policies, which are described in Note 2 to the
consolidated financial statements, management is
required to make estimates, judgments, and
assumptions about the carrying amounts of
assets and liabilities that are not readily apparent
from other sources. The estimates and
assumptions are based on historical experience
and other factors that are considered to be
relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan
berikut telah mencakup ikhtisar estimasi,
pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat
oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap
jumlah-jumlah
yang
dilaporkan
serta
pengungkapan
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian.
Management believes that the following represent
a summary of the significant estimates,
judgments, and assumptions made that affected
certain reported amounts and disclosures in the
consolidated financial statements:
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh
manajemen dalam proses penerapan kebijakan
akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling
signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui
dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by
management in the process of applying the
Group’s accounting policies that have the most
significant effects on the amounts recognized in
the consolidated financial statements:
a.
a.
Mata Uang Fungsional
Functional Currency
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi
Grup,
manajemen
telah
membuat
pertimbangan untuk menentukan mata uang
fungsional entitas anak luar negeri.
In the process of applying the Group’s
accounting policies, management has made
judgment on the determination of its
functional currency and that of the foreign
subsidiary.
Mata uang fungsional Perusahaan dan
entitas anak adalah mata uang lingkungan
ekonomi utama dimana masing-masing
entitas beroperasi.
Mata uang tersebut
adalah yang paling mempengaruhi harga jual
barang dan jasa, dan mata uang dari negara
yang kekuatan persaingan dan peraturannya
sebagian besar menentukan harga jual
barang dan jasa entitas, dan merupakan
mata uang yang mana dana dari aktivitas
pendanaan dihasilkan.
The functional currency of the Company and
its subsidiaries is the currency of the primary
economic environment in which each of them
operates. It is the currency, among others,
that mainly influences sales prices for goods
and services, and of the country whose
competitive forces and regulations mainly
determine the sales prices of its goods and
services, and the currency in which funds
from financing activities are generated.
- 36 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
b.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas
Keuangan
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
b.
Grup menentukan klasifikasi aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan menilai apakah
aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi
yang ditetapkan dalam PSAK No. 55.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi
Grup sebagaimana diungkapkan dalam
Catatan 2h.
c.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset
Keuangan
Classification of Financial
Financial Liabilities
Assets
and
The Group determines the classifications of
certain assets and liabilities as financial
assets and liabilities by judging if they meet
the definition set forth in PSAK No. 55.
Accordingly, the financial assets and
liabilities are accounted for in accordance
with the Group’s accounting policies
disclosed in Note 2h.
c.
Allowance for Impairment of Financial Assets
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman
yang diberikan dan piutang dipelihara pada
jumlah yang menurut manajemen adalah
memadai untuk menutup kemungkinan tidak
tertagihnya aset keuangan. Pada setiap
tanggal
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian,
Grup
secara
spesifik
menelaah apakah telah terdapat bukti
obyektif bahwa suatu aset keuangan telah
mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Allowance
for
impairment
losses
is
maintained at a level considered adequate to
provide
for
potentially
uncollectible
receivables. The Group assesses specifically
at each consolidated statement of financial
position date whether there is an objective
evidence that a financial asset is impaired
(uncollectible).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan
pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi
kolektibilitas, antara lain kemungkinan
kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan
yang signifikan yang dialami oleh debitur atau
penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past
collection experience and other factors that
may affect collectability such as the
probability of insolvency or significant
financial difficulties of the debtor or significant
delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai,
maka saat dan besaran jumlah yang dapat
ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman
kerugian masa lalu. Cadangan kerugian
penurunan nilai dibentuk atas akun-akun
yang diidentifikasi secara spesifik telah
mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi
atas
piutang,
yang
bertujuan
untuk
mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus
dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang
tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran
jumlah cadangan kerugian penurunan nilai
yang tercatat pada setiap periode dapat
berbeda tergantung pada pertimbangan dan
estimasi yang digunakan.
If there is objective evidence of impairment,
timing and collectible amounts are estimated
based on historical loss data. Allowance for
doubtful accounts is provided on accounts
specifically identified as impaired. Evaluation
of receivables to determine the total
allowance to be provided is performed
periodically during the year. Therefore, the
timing and amount of allowance for doubtful
accounts recorded at each period might differ
based on the judgments and estimates that
have been used.
- 37 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
The carrying value of the Group’s loans and
receivables as of September 30, 2014 and
December 31, 2013 are as follows:
Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan
piutang Grup tanggal 30 September 2014 dan
31 Desember 2013 sebagai berikut:
30 September/
September 30
2014
d.
31 Desember/
December 31
2013
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Aset lain-lain - setoran jaminan
59.145
4.008
591.862
2.597
210
53.440
279
663.754
3.031
209
Loans and receivables
Cash and cash equivalents
Time deposits
Trade accounts receivable
Other accounts receivable
Other assets - margin deposits
Jumlah
657.822
720.713
Total
Sewa Pembiayaan – Grup sebagai Lessee
d.
Grup telah menandatangani perjanjian sewa
kendaraan. Grup menentukan bahwa sewa
tersebut adalah sewa pembiayaan, karena
Grup menanggung secara signifikan seluruh
risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset
tersebut.
e.
Pajak Penghasilan
The Group has entered into commercial
vehicle lease arrangements. The Group has
determined that these are finance leases
since it bears substantially all the significant
risks and benefits incidental to the ownership
of these properties.
e.
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan
untuk menentukan jumlah pajak penghasilan.
Terdapat interpretasi atas peraturan pajak,
serta jumlah transaksi dan perhitungan yang
mengakibatkan ketidakpastian penentuan
jumlah pajak penghasilan.
Jika hasil
pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah
yang sebelumnya telah dibukukan, maka
selisih tersebut akan berdampak terhadap
aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan
dalam periode dimana hasil pemeriksaan
tersebut terjadi.
Finance Lease – Group as Lessee
Income Taxes
Significant
judgment
is
required
in
determining the provision for income taxes.
There are many transactions and calculations
for which the ultimate tax determination is
uncertain. Where the final tax outcome of
these matters is different from the amounts
that were initially recorded, such differences
will have an impact on the current and
deferred income tax assets and liabilities in
the period in which such determination is
made.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan
sumber utama lain dalam mengestimasi
ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang
mempunyai
risiko
signifikan
yang
dapat
menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai
tercatat aset dan liabilitas dalam periode
berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup
mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia saat laporan keuangan
konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan
asumsi mengenai perkembangan masa depan
dapat berubah karena perubahan situasi pasar
yang berada di luar kendali Grup. Perubahan
tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan
tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and
other key sources of estimation uncertainty at the
reporting date that have a significant risk of
causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next
financial period are disclosed below. The Group
based its assumptions and estimates on
parameters available when the consolidated
financial statements were prepared. Existing
circumstances and assumptions about future
developments may change due to market
changes on circumstances arising beyond the
control of the Group. Such changes are reflected
in the assumptions when they occur:
- 38 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
a.
b.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas
Keuangan
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
a.
Fair Value of Financial Assets and Financial
Liabilities
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mensyaratkan pengukuran aset keuangan
dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai
wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan
penggunaan
estimasi.
Komponen
pengukuran nilai wajar yang signifikan
ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif
yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar,
suku bunga), sedangkan saat dan besaran
perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda
karena penggunaan metode penilaian yang
berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards
require measurement of certain financial
assets and liabilities at fair values, and the
disclosure requires the use of estimates.
Significant
component
of
fair
value
measurement is determined based on
verifiable objective evidence (i.e. foreign
exchange rate, interest rate), while timing and
amount of changes in fair value might differ
due to different valuation method used.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas
keuangan diungkapkan pada Catatan 19.
The fair value of financial assets and financial
liabilities are set out in Note 19.
Cadangan
Persediaan
Kerugian
Penurunan
Nilai
b.
Allowance for Decline in Value of Inventories
Grup
membentuk
cadangan
kerugian
penurunan nilai persediaan berdasarkan
estimasi bahwa tidak terdapat penggunaan
masa depan dari persediaan tersebut, atau
terdapat kemungkinan persediaan tersebut
menjadi usang. Manajemen berkeyakinan
bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam
estimasi cadangan kerugian penurunan nilai
persediaan
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun
demikian, perubahan signifikan dalam
asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak
signifikan terhadap nilai tercatat persediaan
dan jumlah beban penyisihan penurunan nilai
persediaan, yang akhirnya akan berdampak
pada hasil operasi grup.
The Group provides allowances for decline in
value of inventories based on its estimation
that there will be no future usage of such
inventories or such inventories will be slow
moving in the future. While it is believed that
the assumptions used in the estimation of the
allowance for decline in the value of
inventories reflected in the consolidated
financial statements are appropriate and
reasonable, significant changes in these
assumptions may materially affect the
assessment of the carrying value of the
inventories and provision for decline in value
of inventories expense, which ultimately
impact the result of the Group’s operation.
Cadangan
kerugian
penurunan
nilai
persediaan pada tanggal 30 September 2014
dan 31 Desember 2013 adalah sebesar nihil
(Catatan 7).
Allowance for decline in value of inventories
as of September 30, 2014 and December 31,
2013 amounted to nil (Note 7).
- 39 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
c.
d.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
c.
Estimated Useful Life of Property, Plant and
Equipment
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap
Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu
aset tersebut diharapkan tersedia untuk
digunakan. Estimasi tersebut didasarkan
pada penilaian kolektif berdasarkan bidang
usaha yang sama, evaluasi teknis internal
dan pengalaman dengan aset sejenis.
Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah
secara berkala dan diperbarui jika estimasi
berbeda dari perkiraan sebelumnya yang
disebabkan karena pemakaian, usang secara
teknis atau komersial serta keterbatasan hak
atau
pembatasan
lainnya
terhadap
penggunaan aset. Dengan demikian, hasil
operasi di masa mendatang mungkin dapat
terpengaruh secara signifikan oleh perubahan
dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya
karena perubahan yang disebabkan oleh
faktor-faktor yang disebutkan di atas.
Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis
setiap aset tetap akan menyebabkan
kenaikan beban penyusutan dan penurunan
nilai tercatat aset tetap.
The useful life of each of the item of the
Group’s property, plant and equipment is
estimated based on the period over which the
asset is expected to be available for use.
Such estimation is based on a collective
assessment of similar business, internal
technical evaluation and experience with
similar assets. The estimated useful life of
each asset is reviewed periodically and
updated if expectations differ from previous
estimates due to physical wear and tear,
technical or commercial obsolescence, and
legal or other limits on the use of the asset. It
is possible, however, that future results of
operations could be materially affected by
changes in the amounts and timing of
recorded expenses brought about by
changes in the factors mentioned above. A
reduction in the estimated useful life of any
item of property, plant and equipment would
increase the recorded depreciation and
decrease the carrying values of these assets.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi
masa manfaat aset tetap selama tahun
berjalan. Nilai tercatat aset tetap pada
tanggal
30
September
2014
dan
31 Desember 2013 masing-masing adalah
sebesar Rp 1.379.537 dan Rp 1.271.806
(Catatan 10).
There is no change in the estimated useful
lives of property and equipment during the
year. The carrying value of property and
equipment as of September 30, 2014 and
December
31,
2013
amounted
to
Rp 1,379,537 and Rp 1,271,806, respectively
(Note 10).
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
d.
Impairment of Non-Financial Assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan
apabila terjadi indikasi penurunan nilai aset
tertentu. Penentuan nilai wajar aset
membutuhkan estimasi arus kas yang
diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian
berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset
tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan
nilai wajar dapat berdampak signifikan pada
jumlah nilai terpulihkan dan jumlah kerugian
penurunan nilai yang terjadi mungkin
berdampak material pada hasil operasi Grup.
Impairment review is performed when certain
impairment
indicators
are
present.
Determining the fair value of assets requires
the estimation of cash flows expected to be
generated from the continued use and
ultimate disposition of such assets. Any
significant changes in the assumptions used
in determining the fair value may materially
affect the assessment of recoverable values
and any resulting impairment loss could have
a material impact on results of operations.
Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut
pada tanggal 30 September 2014 dan
31 Desember 2013 masing-masing adalah
sebesar Rp 1.379.537 dan Rp 1.271.806
(Catatan 10).
The carrying value of these assets as of
September 30, 2014 and December 31,
2013 amounted to Rp 1,379,537 and
Rp 1,271,806, respectively (Note 10).
- 40 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
e.
4.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Imbalan Kerja Jangka Panjang
e.
Long-term Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja
dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang
digunakan oleh aktuaris dalam menghitung
jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut
dijelaskan dalam Catatan 29 dan mencakup,
antara lain, tingkat diskonto dan tingkat
kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda
dengan asumsi Grup diakumulasi dan
diamortisasi ke masa depan dan oleh karena
itu, secara umum berdampak pada beban
yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada
periode-periode mendatang. Manajemen
berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang
digunakan adalah tepat dan wajar, namun
demikian, perbedaan signifikan pada hasil
aktual, atau perubahan signifikan dalam
asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak
signifikan pada jumlah imbalan kerja jangka
panjang tersebut.
The determination of the obligation and postemployment benefits is dependent on the
selection of certain assumptions used by
actuary in calculating such amounts. Those
assumptions are described in Note 29 and
include, among others, discount rate and rate
of salary increase. Actual results that differ
from
the
Group’s
assumptions
are
accumulated and amortized over future
periods and therefore, generally affect the
recognized expense and recorded obligation
in such future periods. While it is believed
that the Group’s assumptions are reasonable
and appropriate, significant differences in
actual experience or significant changes in
assumptions may materially affect the
amount of long-term employee benefits
liability.
Pada tanggal 30 September 2014 dan
31 Desember 2013, liabilitas imbalan kerja
jangka panjang adalah sebesar Rp 19.039
(Catatan 28).
As of September 30, 2014 and December 31,
2013, long-term employee benefits liability
amounted to Rp 19,039 (Note 28).
Kas dan Setara Kas
4.
30 September
September 30
2014
Kas
Rupiah
Mata Uang Asing (Catatan 35)
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Jumlah
Jumlah - Kas
Bank - pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Lain-lain
Jumlah
Mata Uang Asing (Catatan 35)
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Lain-lain
Dolar Singapura
United Overseas Bank Ltd., Singapura
Cash and Cash Equivalents
31 Desember
December 31
2013
10.611
9.099
127
1
128
157
1
158
10.739
9.257
25.096
6.631
5.021
2.897
39.645
499
36.072
119
2.545
39.235
6.691
1.696
1.283
3.302
76
78
- 41 -
Cash on hand
Rupiah
Foreign currencies (Note 35)
U.S. Dollar
Singapore Dollar
Subtotal
Total - Cash on hand
Cash in banks - third parties
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Others
Subtotal
Foreign currencies (Note 35)
U.S. Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Others
Singapore Dollar
United Overseas Bank Ltd., Singapore
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
30 September
September 30
2014
Euro
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
152
100
46
Jumlah Mata Uang Asing
Jumlah - Bank
Jumlah
Suku bunga per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Euro
5.
31 Desember
December 31
2013
8.761
4.948
48.406
44.183
59.145
53.440
0% - 10,75%
0% - 1,00%
0% - 1,00%
Deposito Berjangka
Euro
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
166
58
61
0,50% - 4,75%
0,10% - 0,50%
0,10%
5.
Total foreign currencies
Total - Cash in banks
Total
Interest rates per annum
Rupiah
U.S. Dollar
Euro
Time Deposits
30 September 31 Desember
September 30 December 31
2014
2013
Dolar Amerika Serikat (Catatan 35)
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah
3.482
526
4.008
279
279
Deposito berjangka diatas digunakan sebagai
jaminan atas Letters of Credit (L/C) yang dibuka
pada bank yang bersangkutan (Catatan 12 dan 33).
6.
U.S. Dollar (Note 35)
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Subtotal
These time deposits are used as collateral for
Letters of Credit (L/C) which are issued by the
aforementioned banks (Notes 12 and 33).
Piutang Usaha
6.
Trade Accounts Receivable
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
The details of trade accounts receivable are as
follows:
a.
a.
Berdasarkan pelanggan
30 September
September 30
2014
Pihak berelasi (Catatan 31)
PT Sungai Budi
Pihak ketiga
PT Kievit Indonesia
PT Sorini Towa Berlian Corporindo
PT Heinz ABC Indonesia
PT Tirta Investama
PT Kirin Miwon Food
PT Ultra Prima Abadi
PT Mayora Indah Tbk
By Debtor
31 Desember
December 31
2013
449.280
482.697
28.348
23.958
17.865
11.557
6.644
6.549
5.495
21.229
3.617
8.619
6.470
8.719
13.459
- 42 -
Related party (Note 31)
PT Sungai Budi
Third parties
PT Kievit Indonesia
PT Sorini Towa Berlian Corporindo
PT Heinz ABC Indonesia
PT Tirta Investama
PT Kirin Miwon Food
PT Ultra Prima Abadi
PT Mayora Indah Tbk
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
30 September
September 30
2014
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
31 Desember
December 31
2013
PT Agel Langgeng
PT Starch Solution Internasional
Cargill Global Funding PLC
PT Cheil Jedang Indonesia
PT Torabika Eka Semesta
Lain-lain
Jumlah
4.076
190
37.900
142.582
7.737
7.174
23.668
21.029
17.502
41.834
181.057
PT Agel Langgeng
PT Starch Solution Internasional
Cargill Global Funding PLC
PT Cheil Jedang Indonesia
PT Torabika Eka Semesta
Others
Total
Jumlah
591.862
663.754
Total
b.
Berdasarkan Umur
b.
Pada tanggal 30 September 2014 dan
31 Desember 2013, seluruh piutang usaha
belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai.
c.
Berdasarkan Mata Uang
By Age
As of September 30, 2014 and December
31, 2013, all trade accounts receivable are
not past due and unimpaired.
c.
By Currency
30 September 31 Desember
September 30 December 31
2014
2013
Rupiah
Mata Uang Asing (Catatan 35)
Dolar Amerika Serikat
Euro
Jumlah
560.016
608.785
31.846
31.846
31.301
23.668
54.969
Jumlah
591.862
663.754
Rupiah
Foreign currencies (Note 35)
U.S. Dollar
Euro
Subtotal
Total
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang
usaha dapat ditagih sehingga tidak dibentuk
cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that all the above
receivables are collectible, thus no allowance for
doubtful account was provided.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
risiko terkonsentrasi secara signifikan atas
piutang dari pihak ketiga.
Management believes that there are no significant
concentrations of credit risk in third party
receivables.
Piutang usaha Grup digunakan sebagai jaminan
atas utang bank jangka pendek dan utang bank
jangka panjang (Catatan 12).
The Group’s trade accounts receivable are used
as collateral for short-term bank loans and longterm bank loans (Note 12).
- 43 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
7.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Persediaan
7.
Rincian persediaan adalah sebagai berikut:
Inventories
The details of inventories are as follows:
30 September 31 Desember
September 30 December 31
2014
2013
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Bahan tidak langsung
Barang dalam perjalanan
Jumlah
8.
50.009
33.307
74.852
155.396
16.994
330.558
82.089
22.382
37.834
83.322
7.068
232.695
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat
persediaan telah mencerminkan nilai realisasi
bersihnya.
Management believes that the carrying values
reflect the net realizable values of the inventories.
Manajemen berpendapat bahwa pada tanggal
30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak
terdapat penurunan nilai untuk persediaan
sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian
penurunan nilai.
Management believe that there is no decline in
value of inventories, thus no allowance for decline
in value was provided as of September 30, 2014
and December 31, 2013.
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31
Desember 2013, persediaan telah diasuransikan
kepada PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi
Mitra Maparya dan PT Asuransi Reliance
Indonesia, pihak-pihak ketiga, terhadap risiko
kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan
jumlah pertanggungan sebesar US$ 2,50 juta dan
Rp 226.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan
kerugian
aset
yang
dipertanggungkan.
As of September 30, 2014 and December 31,
2013, Inventories are insured with PT Asuransi
Dayin Mitra, PT Asuransi Mitra Maparya dan
PT Asuransi Reliance Indonesia, third parties,
against losses from fire, theft and other possible
risks for US$ 2.50 million and Rp 226,000.
Management believes that the insurance
coverages are adequate to cover possible losses
on the assets insured.
Pajak Dibayar Dimuka
8.
Merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang dimiliki
oleh entitas anak.
9.
Finished goods
Work-in-process
Raw materials
Indirect materials
Goods-in-transit
Subtotal
Prepaid Taxes
Represent Value Added Tax that owned by its
subsidiaries.
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
9.
Rincian uang muka dan biaya dibayar dimuka
adalah sebagai berikut:
Advances and Prepaid Expenses
The details of advances and prepaid expenses
are as follows:
30 September 31 Desember
September 30 December 31
2014
2013
Uang muka
Pembelian aset tetap
Pembelian bahan baku dan bahan tidak langsung
Lain-lain
Jumlah
Biaya dibayar dimuka
Sewa
Asuransi
Lain-lain
Jumlah
Jumlah
139.727
4.530
1.644
145.901
104.727
10.030
7.689
122.446
2.265
2.477
1.357
6.099
5.749
6.945
1.698
14.392
152.000
136.838
- 44 -
Advances
Purchases of property, plant and equipment
Purchases of raw materials and indirect materials
Others
Subtotal
Prepaid expenses
Rent
Insurance
Others
Subtotal
Total
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
10.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Aset Tetap
10.
1 Januari 2014/
January 1, 2014
Harga Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat berat
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan sewa pembiayaan
Aset tetap dalam pembangunan
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat berat
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan sewa pembiayaan
Perubahan selama tahun 2014/
Changes during 2014
Penambahan/ Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassifications
8.198
11.941
74.304
4.334
1.561
14.624
-
685
660
-
60.815
351.264
1.656.108
136.584
16.777
71.074
44.062
96.251
64.391
17.760
-
(685)
(660)
107.768
113.351
2.316.628
197.113
-
-
2.513.741
41.826
10.003
63.879
1.343
783
13.374
-
Jumlah
1.044.822
89.382
-
Nilai Tercatat
1.271.806
1 Januari 2013/
January 1, 2013
Jumlah
30 September 2014/
September 30, 2014
52.617
338.638
1.581.144
132.250
15.216
56.450
131.078
788.383
88.623
8.818
27.920
Harga Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat berat
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan sewa pembiayaan
Aset tetap dalam pembangunan
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Property, Plant and Equipment
-
141.081
852.262
89.966
9.601
41.294
-
Perubahan selama tahun 2013/
Changes during 2013
Penambahan/ Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassifications
At cost
Direct acquisitions
Land
Buildings and infrastructure
Machineries and equipment
Transportation and heavy equipment
Furnitures, fixtures and equipment
Leased vehicle
Construction in progress
Buildings and infrastructures
Machineries and equipment
Total
Accumulated depreciation
Direct acquisitions
Buildings and infrastructure
Machineries and equipment
Transportation and heavy equipment
Furnitures, fixtures and equipment
Leased vehicle
1.134.204
Total
1.379.537
Net Book Value
31 Desember 2013/
December 31, 2013
(44.623)
(89.110)
52.617
338.638
1.581.144
132.250
15.216
56.450
44.062
96.251
At cost
Direct acquisitions
Land
Buildings and infrastructure
Machineries and equipment
Transportation and heavy equipment
Furnitures, fixtures and equipment
Leased vehicle
Construction in progress
Buildings and infrastructures
Machineries and equipment
-
2.316.628
Total
46.442
332.393
1.547.086
126.669
15.562
32.866
2.767
3.597
70.851
8.026
2.174
23.584
(2.376)
(36.191)
(124.811)
(3.231)
(2.826)
-
5.784
38.839
88.018
786
306
-
52.927
108.974
35.779
76.599
(21)
(212)
2.262.919
223.377
(169.668)
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat berat
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan sewa pembiayaan
133.133
749.586
86.343
9.484
13.137
13.771
91.267
4.437
1.029
14.783
(15.826)
(52.470)
(2.157)
(1.695)
-
-
131.078
788.383
88.623
8.818
27.920
Jumlah
991.683
125.287
(72.148)
-
1.044.822
Total
1.271.806
Net Book Value
Nilai Tercatat
1.271.236
- 45 -
Accumulated depreciation
Direct acquisitions
Buildings and infrastructure
Machineries and equipment
Transportation and heavy equipment
Furnitures, fixtures and equipment
Leased vehicle
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation is allocated as follows:
30 September 31 Desember
September 30 December 31
2014
2013
Beban pokok penjualan
Beban penjualan (Catatan 26)
Beban umum dan administrasi (Catatan 26)
83.450
4.117
1.815
117.158
5.039
3.090
Cost of sales
Selling expenses (Note 26)
General and administrative expenses (Note 26)
Jumlah
89.382
125.287
Total
Beban keuangan yang dikapitalisasi pada aset
tetap dalam pembangunan masing-masing
sebesar Rp 4.534 pada tahun 2014 dan nihil pada
tahun 2013.
Financial charges capitalized to construction in
progress amounted to Rp 4,534 in 2014 and nil in
2013.
Pengurangan aset tetap pada tahun 2013 dengan
nilai buku sebesar Rp 96.988 adalah terkait
dengan penjualan BSS dan proses likuidasi dari
VWBI, entitas-entitas anak (Catatan 1c).
Deduction of property, plant and equipment in
2013 with net book value amounted to Rp 96,988
is related to disposed of BSS and under liquidated
of VWBI, the subsidiaries (Note 1c).
Selama tahun 2013, aset tetap dengan nilai buku
sebesar Rp 1.030 dijual dengan harga Rp 1.225.
Laba atas penjualan aset tetap sebesar Rp 195
dibukukan pada penghasilan lain-lain dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In 2013, property, plant and equipment with a net
book value amounted to Rp 1,030 has been sold
at Rp 1,225. Gain on sale of property, plant and
equipment amounting to Rp 195 recorded in other
income in the consolidated statement of
comprehensive income.
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31
Desember 2013, aset tetap dengan nilai tercatat
sebesar Rp 894.958 dan Rp 848.887, digunakan
sebagai jaminan atas utang jangka panjang
(Catatan 12).
As of September 30, 2014 and December 31,
2013, certain property, plant and equipment with a
total net book value of Rp 894,958 and
Rp 848,887, respectively, are used as collaterals
for long-term loans (Note 12).
Grup memiliki beberapa bidang tanah yang
terletak di Jambi, Lampung, Solo dan Karawang
dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan
yang akan jatuh tempo antara tahun 2022 dan
2031.
The Group own several parcels of land located in
Jambi, Lampung, Solo and Karawang with
Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or
HGB) which will expire in 2022 to 2031.
Pada tanggal 30 September
2014 dan 31
Desember 2013, aset tetap, kecuali tanah, telah
diasuransikan kepada PT Asuransi Dayin Mitra,
PT Asuransi Reliance Indonesia dan PT Asuransi
Mitra Maparya, pihak-pihak ketiga, terhadap risiko
kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah
pertanggungan masing-masing sebesar EUR 2,42
juta, US$ 86,115 juta dan Rp 932.400.
As of September 30, 2014 and December 31,
2013, property, plant and equipment, except for
land, are insured with PT Asuransi Dayin Mitra,
PT Asuransi Reliance Indonesia and PT Asuransi
Mitra Maparya, third parties, against losses from
fire and other risks, with insurance coverage of
EUR 2.42 million, US$ 86.115 million and
Rp 932,400, respectively.
- 46 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Rincian aset tetap dalam pembangunan pada
tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember
2013 adalah sebagai berikut:
The details of construction in progress as of
September 30, 2014 and December 31, 2013, are
as follows:
Lokasi/
Location
Percentage of
Completion
%
Lampung dan/and
Surabaya
50 - 55
117.362
Juni 2015/June 2015
Pabrik tapioka/
tapioca factory
Makassar
98
14.197
Oktober 2014/October 2014
Pabrik biogas/
biogas factory
Lampung
96
24.414
Desember 2014/December 2014
10 - 85
65.146
Desember 2014/December 2014
Pabrik glukosa/
glucose factories
Mesin dan bangunan pabrik lainnya/
machineries and other factory buildings
Jumlah
Accumulated
Costs
Estimated
Completion Date
221.119
Lokasi/
Location
Total
31 Desember/ December 31 , 2013
Persentase
Biaya
Penyelesaian/
Akumulasi/
Percentage of
Accumulated
Completion
Costs
%
Estimasi tanggal
Penyelesaian/
Estimated
Completion Date
Lampung dan/and
Surabaya
30 - 40
45.436
Juni 2015/June 2015
Pabrik tapioka/
tapioca factory
Makassar
80
32.334
Juni 2014/June 2014
Pabrik biogas/
biogas factory
Lampung
95
19.176
Juni 2014/June 2014
5 - 80
43.367
Maret 2014/March 2014
Pabrik glukosa/
glucose factories
Mesin dan bangunan pabrik lainnya/
machineries and other factory buildings
Jumlah
140.313
Total
Pada tanggal 30 September 2014, estimasi nilai
wajar aset tetap tertentu berupa tanah, bangunan
dan prasarana, mesin dan peralatan sebesar dan
Rp 1.313.139 yang ditentukan berdasarkan hasil
laporan penilai yang dilakukan oleh KJPP
Bambang & Ernasapta dan KJPP Karmanto &
Rekan, penilai independen.
As of September 30, 2014, the estimated fair
value of certain land, buildings and infrastructure,
machineries and equipment, amounted to
Rp 1.313.139 based on report of KJPP Bambang
& Ernasapta and KJPP Karmanto & Rekan,
independent valuers.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal
30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
As of September 30, 2014 and December 31,
2013, management believes that there is no
impairment in values of the aforementioned
property, plant and equipment.
- 47 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
11.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Aset Lain-lain
11.
Other Assets
30 September 31 Desember
September 30 December 31
2014
2013
Setoran jaminan
Tagihan pajak penghasilan:
Perusahaan
Entitas anak
Jumlah
Jumlah
12.
210
209
2.402
15.492
2.655
5.057
1.289
16.781
5.267
16.990
Utang Bank
12.
30 September
September 30
2014
Margin deposits
Claims for tax refund:
The Company
Subsidiaries
Subtotal
Total
Bank Loans
31 Desember
December 31
2013
Utang Bank Jangka Pendek
Short-term Bank Loans
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
731.883
603.073
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dolar Amerika Serikat (Catatan 35)
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
Jumlah
13.459
2.192
15.651
5.067
5.067
U.S. Dollar (Note 35)
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
Subtotal
747.534
608.140
Jumlah
Utang Bank Jangka Panjang
Total
Long-term Bank Loans
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
250.649
105.323
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dolar Amerika Serikat (Catatan 35)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
274.770
329.103
U.S. Dollar (Note 35)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah
525.419
434.426
Total
(108.460)
(99.106)
Less current portion
416.959
335.320
Long-term portion
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu
lebih dari satu tahun
Suku bunga rata-rata per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
10,50%-10,75% 9,50%-10,50%
4,50%-5,50%
4,50%-7,00%
- 48 -
Average interest rates per annum
Rupiah
U.S. Dollar
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
1.
1. The loan facilities obtained by the Company
from Mandiri consist of the following
Fasilitas kredit yang diterima Perusahaan
dari Mandiri adalah sebagai berikut:
a.
Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) pada
tahun 2010 dengan jumlah maksimum
Rp 345.575. Fasilitas kredit telah
diperpanjang beberapa kali dengan
perpanjangan terakhir sampai 31 Maret
2015.
a.
Saldo
pinjaman
pada
tanggal
30 September 2014 dan 31 Desember
2013 masing-masing adalah sebesar
Rp 337.021 dan Rp 334.327.
b.
Fasilitas Kredit Modal Kerja Fixed Loan
(KMK FL) pada tahun 2012 dengan
jumlah maksimum Rp 175.000. Fasilitas
kredit telah diperpanjang dengan
perpanjangan terakhir sampai 31 Maret
2014. Fasilitas ini menjadi Kredit Modal
Kerja
Non
Revolving
(KMK NR) dengan jumlah maksimum
menjadi Rp 289.000 dan jatuh tempo
pada tanggal 31 Maret 2015.
As of September 30, 2014 and December
31, 2013, outstanding loans amounted to
Rp 337,021 and Rp 334,327,respectively.
b.
Saldo
pinjaman
pada
tanggal
30 September 2014 dan 31 Desember
2013 masing-masing adalah sebesar
Rp 289.000 dan Rp 175.000.
c.
Fasilitas Non Cash Loan (NCL) dalam
bentuk L/C impor dan SKBDN serta
Supply Chain Financing (SCF) sebesar
US$ 10 juta. Fasilitas tersebut telah
diperpanjang beberapa kali dengan
perpanjangan terakhir sampai dengan
tanggal 31 Maret 2014. Fasilitas ini
berubah
menjadi
fasilitas
Import
General Facility (IGF) dalam bentuk L/C
atau SKBDN, TR, Bank Garansi serta
Supply Chain Financing (SCF) dengan
jumlah maksimum US$ 10 juta dan
jatuh tempo pada tanggal 31 Maret
2015. Fasilitas ini digunakan dalam
rangka pembelian bahan baku dan
barang modal kerja lainnya baik impor
dan lokal.
Working Capital Loan Facility in 2010 with
maximum amount of Rp 345,575. The
term of this loan has been extended
several times, the latest until March 31,
2015.
Working Capital Loan Facility – Fixed
Loan in 2012 with maximum amount of Rp
175,000. The term of this loan has been
extended until March 31, 2014. This
facility becomes Non Revolving Working
Capital with a maximum Rp 289,000 and
will fall due March 31, 2015
As of September 30, 2014 and December
31, 2013, outstanding loans amounted to
Rp 289,000 and Rp 175,000,respectively.
c.
Non Cash Loan Facility in form of import
L/C and SKBDN (Local L/C) amounting to
US$ 10 million. This facility has been
extended several times, latest extention
on March 31, 2014. This facility has been
changed to Import General Facility (IGF)
in the form of L/C, SKBDN, TR, Bank
Guarantee and Supply Chain Financing
(SCF)
with
total
maximum
of
US$ 10 million and will due on 31 March
2015. This facility is used to finance the
purchases of raw materials and others
working capital in import or local.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang
usaha, persediaan (Catatan 6 dan 7)
dan marjin tunai sebesar 5% - 10% dari
nilai setiap L/C yang dibuka (Catatan 5).
The loan is secured by rade accounts
receivable, inventories (Notes 6 and 7)
and a 5% - 10% cash margin of each L/C
issued (Note 5).
Pada tanggal 30 September 2014, saldo
TR adalah sebesar US$ 0,2 juta.
As of September 30, 2014, outstanding
TR amounted to US$ 0.2 million.
- 49 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
d.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun
2012, dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 23.400 yang jatuh tempo
tanggal 23 September 2018. Fasilitas
tersebut digunakan untuk pembiayaan
pembangunan
Pembangkit
Listrik
Tenaga Bio Gas (PLTBG) di daerah
Buyut Ilir dan Menggala.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
d.
Saldo pinjaman pada tanggal 30
September 2014 dan 31 Desember
2013
masing-masing
sebesar
Rp 10.800 dan Rp 11.475
e.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun
2011 dengan jumlah maksimum sebesar
US$ 32 juta yang jatuh tempo tanggal
23 Juni 2018. Fasilitas tersebut
digunakan untuk pembiayaan PLTBG di
daerah Tulang Bawang, Gunung Agung,
Pakuan Agung, Terbanggi, Way Jepara,
Unit IV, Ketapang dan Way Abung.
As of September 30, 2014 and December
31, 2013, outstanding loans amounted
to Rp 10,800 and Rp 11,475, respectively.
e.
Saldo
pinjaman
pada
tanggal
30 September 2014 dan 31 Desember
2013 masing-masing adalah US$ 22.5
juta dan US$ 27 juta.
f.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun
2010
dengan
jumlah
maksimum
sebesar Rp 86.000 yang jatuh tempo
tanggal 31 Desember 2016. Fasilitas ini
digunakan untuk pembiayaan pabrik
glukosa yang berlokasi di Lampung.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun
2014
dengan
jumlah
maksimum
sebesar Rp 35.700 yang jatuh tempo
tanggal 23 Desember 2018. Fasilitas ini
digunakan untuk pembiayaan pabrik
tepung tapioka yang berlokasi di
Madiun.
Saldo
pinjaman
30 September 2014
Rp 34.200.
h.
pada
adalah
f.
- 50 -
Investment loan facility with a maximum
amount of Rp 86,000, and with a term
until December 31, 2016. The purpose of
the loan is to finance the building of a
glucose factory, which is located in
Lampung.
As of September 30, 2014 and December
31, 2013, outstanding loans amounted to
Rp 37,000 and Rp 49,000, respectively.
g.
tanggal
sebesar
Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun
2014
dengan
jumlah
maksimum
sebesar Rp 227.000 yang jatuh tempo
tanggal 23 Maret 2021. Fasilitas ini
digunakan untuk pembiayaan pabrik
sweetener yang berlokasi di Lampung
dan Surabaya.
Investment loan facility in 2011 for
maximum amount of US$ 32 million and
with a term until
June 23, 2018. The
purpose of the loan is to finance PLTBG
in Tulang Bawang, Gunung Agung,
Pakuan Agung, Terbanggi, Way Jepara,
Unit IV, Ketapang and Way Abung.
As of September 30, 2014 and December
31, 2013, outstanding loans amounted to
US$
22,5
million
and
US$ 27 million, respectively.
Saldo
pinjaman
pada
tanggal
30 September 2014 dan 31 Desember
2013 masing-masing adalah sebesar
Rp 37.000 dan Rp 49.000.
g.
Investment loan Facility in 2012 for
maximum amount of Rp 23,400 and with
a term until September 23, 2018. The
purpose of the loan is to finance the
construction of Bio Gas Power Plant
(PLTBG) in Buyut Ilir and Menggala.
Investment loan facility with a maximum
amount of Rp 35,700, and with a term
until December 31, 2018. The purpose of
the loan is to finance the building of a
tapioca starch factory, which is located in
Madiun.
As of September 30, 2014, outstanding
loans amounted to Rp 34,200.
h.
Investment loan facility with a maximum
amount of Rp 227,000, and with a term
until March 23, 2021. The purpose of the
loan is to finance the building of a
sweetener factories, which is located in
Lampung and Surabaya.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Saldo
pinjaman
pada
tanggal
30 September 2014 adalah sebesar
Rp 130.550.
As of September 30, 2014, outstanding
loans amounted to Rp 130,550.
Fasilitas fasilitas kredit yang diterima
Perusahaan dari Mandiri dijamin dengan aset
Perusahaan
berupa
piutang
usaha,
persediaan, tanah, bangunan, mesin dan
peralatan tertentu (Catatan 6, 7 dan 10).
All loan facilities obtained by the Company
from Mandiri are secured with the Company’s
trade accounts receivable, inventories, land,
building, certain machineries and equipment
(Notes 6, 7 and 10).
ABB, entitas anak, memperoleh fasilitas
kredit Mandiri sebagai berikut:
2. ABB, a subsidiary, obtained loan facilities from
Mandiri as follow:
a.
Fasilitas
Kredit Modal Kerja (KMK)
sebesar maksimum Rp 87.000. Fasilitas
ini telah diperpanjang beberapa kali
dimana pada perpanjangan terakhir
tanggal 19 Maret 2013, fasilitas ini
diturunkan menjadi Rp 47.000 dengan
jatuh tempo terakhir sampai tanggal
31 Maret 2015.
a.
Saldo
pinjaman
pada
tanggal
30 September 2014 dan 31 Desember
2013 masing-masing adalah sebesar
Rp 41.968 dan Rp 43.791.
b.
3.
Fasilitas Kredit Modal Kerja Fixed Loan
(KMK FL) pada tahun 2013 dengan limit
maksimum sebesar Rp 40.000 dan jatuh
tempo sampai 31 Maret 2014. Fasilitas
ini menjadi Kredit Modal Kerja Non
Revolving (KMK NR) dan jatuh tempo
pada tanggal 31 Maret 2015.
Working capital facility from Mandiri for a
maximum limit of Rp 87,000. The facility
has been extended several times, the
latest extention is March 19, 2013 where
this facility is reduced to Rp 47,000 and
the latest maturity date is until March 31,
2015.
As of September 30, 2014 and December
31, 2013, outstanding loans amounted to
Rp 41,968 and Rp 43,791, respectively.
b.
Working capital facility – Fixed Loan in
2013 for a maximum limit of Rp 40,000.
The loan has maturity date until March 31,
2014. This facility becomes Non
Revolving Working capital and will fall due
March, 31 2015.
Saldo
pinjaman
pada
tanggal
30 September 2014 dan 31 Desember
2013 masing-masing adalah sebesar
Rp 40.000.
As of September 30, 2014 and December
31, 2013, outstanding loan amounted to
Rp 40,000, respectively.
Seluruh fasilitas kredit yang diterima ABB
dari Mandiri dijamin dengan piutang,
persediaan, aset tetap berupa tanah,
bangunan pabrik, peralatan dan kendaraan
milik ABB (Catatan 6, 7 dan 10).
All loan facilities obtained by ABB from Mandiri
is secured by receivables, inventories,
property, plant & equipment in form of land,
factory building, equipment and vehicles
owned by ABB (Notes 6, 7 and 10).
Fasilitas kredit yang diterima BLCT, entitas
anak, dari Mandiri adalah sebagai berikut :
3. The loan facilities received by BLCT, a
subsidiary, from Mandiri consist of the
following:
a.
Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) pada
tahun 2013 dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 10.100. Pinjaman ini jatuh
tempo pada tanggal 25 September
2014.
- 51 -
a.
Working Capital facility in 2013 with
maximum limit of Rp 10,100. The loan has
maturity date on September 25, 2014.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Saldo
pinjaman
pada
tanggal
30 September 2014 dan 31 Desember
2013 masing-masing adalah sebesar
Rp 9.894 dan Rp 9.955.
b.
Fasilitas Kredit Modal Kerja Non
Revolving (KMK NR) pada tahun 2014
dengan jumlah maksimum sebesar
Rp 14.000. Pinjaman ini jatuh tempo
pada tanggal 24 September 2014.
As of September 30, 2014 and December
31, 2013, outstanding loans amounted to
Rp 9,894 and Rp 9,955, respectively.
b.
As of September 30, 2014, outstanding
loans amounted to Rp 14,000.
Saldo pinjaman pada tanggal 30
September 2014 adalah sebesar
Rp 14.000.
c.
Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun
2010 dengan jumlah maksimum sebesar
Rp 56.105 dan akan jatuh tempo pada
tanggal 30 Juni 2017. Fasilitas ini
digunakan untuk pembangunan pabrik
glukosa di Solo.
Non Revolving Working Capital facility in
2014 with maximum limit of Rp 14,000.
The loan has maturity date on September
24, 2014.
c.
Investment Loan Facility with maximum
limit of Rp 56,105 and will mature on
June 30, 2017. This facility is used to
finance the construction of glucose factory
in Solo.
Saldo
pinjaman
pada
tanggal
30 September 2014 dan 31 Desember
2013 masing-masing adalah sebesar
Rp 38.099 dan Rp 44.848.
As of September 30, 2014 and December
31, 2013, outstanding loans amounted to
Rp 38.099 and Rp 44,848, respectively.
Semua fasilitas kredit dari Mandiri yang
diperoleh BLCT dijamin dengan piutang,
persediaan, tanah, bangunan, mesin dan
peralatan milik BLCT (Catatan 6, 7 dan 10).
All loan facilities obtained by BLCT from
Mandiri are secured by receivables,
inventories, land, building, machineries and
equipment owned by BLCT (Notes 6, 7 and
10).
PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)
PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)
Pada tahun 2013, Perusahaan memperoleh
fasilitas Omnibus Export Facility yang dapat
dipakai untuk pembiayaan pre-ekspor dan
Negosiasi L/C dengan jumlah maksimum sebesar
US$ 5 juta. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu
sampai dengan 8 Oktober 2014.
In 2013, the Company obtained an Omnibus
Export Facility which can be used to finance the
pre-export Financing and Negotiation of LC with a
maximum amount of US$ 5 million. This facility will
mature on October 8, 2014.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha milik
Perusahaan (Catatan 6).
The loan is secured with trade accounts receivable
of the Company (Note 6).
Saldo pinjaman fasilitas ini pada tanggal
30 September 2014 dan 31 Desember 2013
masing-masing adalah sebesar nil dan US$ 0,41
juta.
As of September 30, 2014 and December 31,
2013, the outstanding loans amounted to nil and
US$ 0.41 million, respectively.
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Permata Tbk
Perusahaan memperoleh fasilitas L/C Impor dan
SKBDN dari PT Bank Permata Tbk sebesar
US$ 20 juta. Fasilitas tersebut berjangka waktu
1 tahun dan terakhir diperpanjang sampai dengan
2 Juli 2015. Fasilitas ini digunakan dalam rangka
pembelian barang dagangan, bahan baku, bahan
bakar, mesin serta sparepart.
The Company obtained an L/C Import facility and
SKBDN amounted to US$ 20 million from
PT Bank Permata Tbk. These facilities maturing in
one (1) year and has been extended until July 2,
2014. This facility is used to finance the purchases
of inventories, raw materials, fuel, and spareparts.
- 52 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
The loan is secured by rade accounts receivable,
inventories (Notes 6 and 7) and a 10% cash
margin of each L/C issued (Note 5).
Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha,
persediaan (Catatan 6 dan 7) dan marjin tunai
sebesar 10% dari nilai setiap L/C yang dibuka
(Catatan 5).
As of September 30, 2014, outstanding TR
amounted to US$ 1.1 million.
Pada tanggal 30 September 2014, saldo TR
adalah sebesar US$ 1,1 juta.
13.
Utang Usaha
13.
Trade Accounts Payable
Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:
The details of trade accounts payable are as
follows:
a.
a. By Debtor
Berdasarkan pelanggan
30 September 31 Desember
September 30 December 31
2014
2013
Pihak berelasi (Catatan 31)
PT Budi Semesta Satria
PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Budi Makmur Perkasa
Jumlah
Related parties (Note 31)
PT Budi Semesta Satria
PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Budi Makmur Perkasa
Subtotal
41.299
7.989
413
49.701
1.317
107
1.424
Pihak ketiga
Chaodee Starch (2004) Co., Ltd.
PT Tulus Adjie Perkasa
PT AKR Corporindo Tbk
PT Bara Indah Abadi
Shandong Zhonggu Starch Sugar
PT Royal Prime Resources
Lain-lain
Jumlah
30.319
16.500
16.181
14.266
10.556
23.486
111.308
19.226
2.144
5.572
26.942
Third parties
Chaodee Starch (2004) Co., Ltd.
PT Tulus Adjie Perkasa
PT AKR Corporindo Tbk
PT Bara Indah Abadi
Shandong Zhonggu Starch Sugar
PT Royal Prime Resources
Others
Subtotal
Jumlah
161.009
28.366
Total
b. Berdasarkan Mata Uang
b. By Currency
30 September 31 Desember
September 30 December 31
2014
2013
Rupiah
Mata Uang Asing (Catatan 35)
Euro
Dolar Amerika Serikat
Jumlah
Jumlah
109.482
27.829
353
51.174
51.527
384
153
537
161.009
28.366
- 53 -
Rupiah
Foreign currencies (Note 35)
Euro
U.S. Dollar
Subtotal
Total
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
14.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Utang Pajak
14.
Taxes Payable
30 September 31 Desember
September 30 December 31
2014
2013
Pajak penghasilan badan
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2)
Pasal 15
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pajak Pertambahan Nilai - bersih
-
1.025
16
13
625
75
5
17.241
915
32
3.175
165
1.587
Corporate income tax
Income tax:
Article 4 (2)
Article 15
Article 21
Article 23
Article 25
Value Added Tax - net
Jumlah
17.975
6.899
Total
The filing of tax returns is based on the Group’s
own calculation of tax liabilities (self-assessment).
Based on the third amendment of the General
Taxation Provisions and Procedures No. 28 Year
2007, the time limit for the tax authorities to
assess or amend taxes was reduced from ten (10)
to five (5) years, subject to certain exceptions,
since the tax became payable and for year 2007
and prior years, the time limit will end at the latest
on fiscal year 2013.
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan
berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan
sendiri oleh wajib pajak (self-assessment).
Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007
mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak
dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan
pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari
sebelumnya 10 tahun) setelah terutangnya pajak,
dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk
tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan
tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun
pajak 2013.
15.
Beban Akrual
15.
Accrued Expenses
30 September 31 Desember
September 30 December 31
2014
2013
Gaji, upah dan tunjangan lainnya
Listrik, air dan telepon
Bunga
Pengangkutan
Asuransi
Lain-lain
Jumlah
16.
5.493
5.280
2.709
1.163
6.615
5.083
1.805
2.537
2.016
1.237
14.645
19.293
Uang Muka Diterima
16.
Salaries, wages and other benefits
Electricity, water and telephone
Interest
Freight
Insurance
Others
Total
Advances Received
30 September 31 Desember
September 30 December 31
2014
2013
Pihak ketiga
Penjualan tepung tapioka
NEDO - Certified Emission Reduction
Jumlah
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Bagian yang akan jatuh tempo dalam
waktu lebih dari satu tahun
Third parties
17.472
17.472
242.683
18.171
260.854
(17.472)
(242.683)
-
- 54 -
18.171
Sale of tapioca starch
NEDO - Certified Emission Reduction
Subtotal
Less current portion
Long-term portion
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
17.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
NEDO
NEDO
Pada tanggal 21 Mei 2007, Perusahaan
memperoleh dana sebesar JPY 402.139.501 dari
New Energy and Industrial Technology Development
Organization (NEDO) untuk membiayai PLTBG I
(dicatat dalam akun aset tetap – Catatan 10)
untuk pembelian karbon kredit yang dapat
dilaksanakan setelah Perusahaan memperoleh
Certified Emission Reduction (CER). CER adalah
satuan pengurangan emisi bersertifikat yang
diterbitkan oleh United Nations Framework
Convention in Climate Change (UNFCCC).
Pendapatan diterima dimuka CER akan diakui
sebagai pendapatan pada saat sertifikasi CER
diperoleh dan diserahkan ke NEDO.
On May 21, 2007, the Company received
JPY 402,139,501 from New Energy and Industrial
Technology Development Organization (NEDO) to
finance PLTBG I (recorded in property, plant and
equipment - Note 10) for the purchase of carbon
credit from the Company after obtaining Certified
Emission Reduction (CER). CER is a unit of
certified emission reductions issued by the United
Nations Framework Convention in Climate
Change (UNFCCC). The amount received on
CER will be recognized as revenue when the
certification of CERs is obtained and given to
NEDO.
CER yang ditransfer ke rekening pemerintah
Jepang tidak lebih dari Maret 2015 sebagai
pertukaran untuk penggunaan dana NEDO (New
Energy and Industrial Technology Development
Organization).
The Company will transfer part of CERs to
Japanese Government accounts not more than
March 2015 as an exchange for the use of
NEDO’s fund (New Energy and Industrial
Technology Development Organization).
Liabilitas Sewa Pembiayaan
17.
Lease Liabilities
30 September 31 Desember
September 30 December 31
2014
2013
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun:
2014
2015
2016
Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum
Bunga
Nilai sekarang pembayaran sewa pembiayaan
minimum
Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
Bagian utang jangka panjang
13.746
9.991
2.107
13.570
7.553
4.141
Payments due in:
2014
2015
2016
25.844
(3.665)
25.264
(3.157)
Total minimum lease payments
Interest
22.179
(11.860)
22.107
(11.958)
10.319
10.149
Grup memperoleh kendaraan dan alat berat
melalui sewa pembiayaan. Liabilitas sewa
pembiayaan berjangka waktu tiga (3) tahun,
dengan suku bunga 3,60% - 7,61% per tahun dan
dijamin dengan aset yang disewa (Catatan 10).
18.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan liabilitas
Keuangan
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen
keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan
transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai
penjualan akibat kesulitan keuangan atau
likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh
dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.
- 55 -
Present value of minimum lease payments
Less current portion
Long-term portion
The Group acquired vehicles and heavy
equipment through finance lease. These liabilities
have a term of three (3) years with interest rate
per annum of 3.60% - 7.61% and are
collateralized with the related leased assets
(Note 10).
18.
Fair Value of Financial Assets and Financial
Liabilities
Fair value is defined as the amount at which the
financial instruments could be exchanged in a
current transaction between knowledgeable,
willing parties in an arm’s length transaction, other
than in a forced sale or liquidation. Fair values are
obtained from quoted prices, discounted cash
flows model, as appropriate.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai
wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada
tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember
2013:
The following table sets forth the carrying
amounts and estimated fair values of the Group’s
financial assets and financial liabilities as of
September 30, 2014 and December 31, 2013:
30 September/ September 30
2014
Estimasi
Nilai
Nilai Wajar/
Tercatat/
Estimated
As Reported
Fair Values
31 Desember/ December 31
2013
Estimasi
Nilai
Nilai Wajar/
Tercatat/
Estimated
As Reported
Fair Values
Aset Keuangan Lancar
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Jumlah Aset Keuangan Lancar
59.145
4.008
591.862
2.597
657.612
59.145
4.008
591.862
2.597
657.612
53.440
279
663.754
3.031
720.504
53.440
279
663.754
3.031
720.504
Current Financial Assets
Cash and cash equivalents
Time deposits
Trade accounts receivable
Other accounts receivable
Total Current Financial Assets
Aset Keuangan Tidak Lancar
Aset lain-lain - setoran jaminan
Jumlah Aset Keuangan
210
657.822
210
657.822
209
720.713
209
720.713
Noncurrent Financial Assets
Other assets - margin deposits
Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban akrual
Utang lain-lain
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
747.534
161.009
14.645
117
923.305
747.534
161.009
14.645
117
923.305
608.140
28.366
19.293
117
655.916
608.140
28.366
19.293
117
655.916
Current Financial Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Accrued expenses
Other accounts payable
Total Current Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
Liabilitas sewa pembiayaan (termasuk
bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun)
Utang bank jangka panjang (termasuk
bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun)
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas Keuangan
22.179
22.179
22.107
22.107
525.419
525.419
434.426
434.426
Non-current Financial Liabilities
Lease Liabilities (including
current and noncurrent
portion)
Long-term bank loans (including
current and noncurrent
portion)
Total Non-current Financial Liabilities
547.598
547.598
456.533
456.533
1.470.903
1.470.903
1.112.449
1.112.449
Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh
Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar
setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were
used by the Group to estimate the fair value of
each class of financial instrument:
Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan
jangka pendek
Current financial assets and liabilities
Instrumen keuangan lancar/jangka pendek
dengan sisa jatuh tempo satu (1) tahun atau
kurang terdiri dari kas dan setara kas, deposito
berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, utang
bank jangka pendek, utang usaha, beban akrual,
dan utang lain-lain.
Current financial instruments with remaining
maturities of one (1) year or less consist of cash
and cash equivalents, time deposits, trade
accounts receivable, other accounts receivable,
short-term bank loans, trade accounts payable,
accrued expenses and other accounts payable.
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo
dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset
keuangan lancar dan liabilitas jangka pendek
telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short-term nature of the transactions,
the carrying amounts of the non-derivative current
financial assets and liabilities approximate the
estimated fair market values.
- 56 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
19.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Aset tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka
panjang
Noncurrent financial assets and liabilities
Nilai wajar aset tidak lancar lain-lain, utang bank
jangka panjang dan liabilitas sewa pembiayaan
ditentukan dengan mendiskontokan arus kas
masa depan menggunakan tingkat diskonto yang
diambil dari transaksi pasar kini yang dapat
diobservasi untuk instrumen dengan syarat, risiko
kredit dan sisa jatuh tempo yang sama.
Nilai wajar utang pihak berelasi adalah
berdasarkan arus kas masa depan yang
didiskonto untuk mencerminkan risiko kredit Grup
menggunakan suku bunga pasar untuk instrumen
sejenis.
The fair value of other noncurrent assets, longterm bank loans and lease liabilities is determined
by discounting future cash flows using applicable
rates from observable current market transactions
for instruments with similar terms, credit risk and
remaining maturities.
The fair value of due to related parties is based on
discounted future cash flows adjusted to reflect
the Group’s credit risk using current market rates
for similar instruments.
Kepentingan Nonpengendali
19.
Rincian kepentingan nonpengendali atas aset
bersih dan rugi (laba) entitas anak adalah sebagai
berikut:
Non-Controlling Interests
The details of noncontrolling interests in net
assets and net loss (income) in subsidiaries are
as follows:
30 September/ September 30
2014
Aset Bersih/
Rugi (Laba) Bersih/
Net Assets
Net Loss (Income)
31 Desember/ December 31
2013
Aset Bersih/
Rugi (Laba) Bersih/
Net Assets
Net Loss (Income)
PT Associated British Budi
PT Budi Lumbung Ciptatani
PT Ve Wong Budi Indonesia (dalam Likuidasi)/
(in Liquidation)
77.636
7
(2.354)
(1)
75.282
6
(10.484)
(1)
-
-
-
(21.612)
Jumlah/Total
77.643
(2.355)
75.288
(32.097)
- 57 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
20.
Modal Saham
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
20.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan adalah
sebagai berikut:
Capital Stock
The share ownership in the Company is as follows:
30 September/ September 30
2014
Persentase
Jumlah Modal
Kepemilikan/
Disetor/
Jumlah Saham/
Percentage of
Total Paid-up
Number of Shares
Ownership
Capital Stock
%
Nama Pemegang Saham/Name of Stockholders
PT Sungai Budi
PT Budi Delta Swakarya
Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)/
Public (each less than 5%)
1.076.296.998
1.083.143.833
26,26
26,42
134.537
135.393
Jumlah/Total
1.939.556.531
47,32
242.445
4.098.997.362
100,00
512.375
31 Desember/ December 31
2013
Persentase
Jumlah Modal
Kepemilikan/
Disetor/
Jumlah Saham/
Percentage of
Total Paid-up
Number of Shares
Ownership
Capital Stock
%
Nama Pemegang Saham/Name of Stockholders
PT Sungai Budi
PT Budi Delta Swakarya
Tan Anthony Sudirdjo
Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)/
Public (each less than 5%)
1.076.296.998
1.083.143.833
663.000
26,26
26,42
0,02
134.537
135.393
83
1.938.893.531
47,30
242.362
Jumlah/Total
4.098.997.362
100,00
512.375
Waran Seri I
Series I Warrant
Waran Seri I melekat pada saham yang
diterbitkan pada Penawaran Umum Terbatas I
kepada pemegang saham dalam rangka
Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih dahulu
(HMETD) atau “Rights Issue” (Catatan 1.b).
Series I Warrant is attached shares issued
from the Rights Issue I to stockholders in relation
with the right to purchase or right issue
(Note 1.b).
Setiap pemegang 1 saham lama berhak atas 1
HMETD untuk membeli 1 saham baru, dimana
pada setiap 1 Saham baru melekat 1 Waran Seri I
yang diberikan oleh Perusahaan secara cumacuma. Jumlah Waran Seri I yang diterbitkan
sebagai insentif bagi para pemegang saham
tersebut totalnya 410.500.000 waran yang
mempunyai jangka waktu 5 tahun. Waran Seri I
adalah efek yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk melakukan pembelian
saham baru yang bernilai Rp 125 (dalam Rupiah
penuh) per saham dengan harga pelaksanaan
sebesar Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham
yang dapat dilakukan selama masa laku
pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2008
sampai dengan 10 Juli 2012.
Each holder of an old share is entitled to a preemptive right to buy one new share, which the
new share is attached to each Series I Warrants
granted by the Company free of charge. Number
of Series I Warrant issued as an incentive for the
stockholders of such shares totalled to
410,500,000 warrants, which have a 5 year
period. Series I Warrants are securities that entitle
the holder to purchase new shares worth Rp 125
(in full Rupiah) per share at an exercise price of
Rp 125 (in full Rupiah) per share which can be
exercised from January 11, 2008 until July 10,
2012.
- 58 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
Jumlah Waran Seri I yang tidak dikonversi
menjadi saham sebanyak 6.002.638 sampai
dengan tanggal pelaksanaan berakhir.
The number of Series I Warrants are not
convertible into shares are 6,002,638 up to the
end of execution date.
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup
adalah
untuk
memastikan
bahwa
Grup
mempertahankan rasio modal yang sehat dalam
rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan
nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan
untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The primary objective of the Group’s capital
management is to ensure that it maintains healthy
capital ratios in order to support its business and
maximize shareholder value. The Group is not
required to meet any capital requirements.
Grup mengelola struktur modal dan membuat
penyesuaian
terhadap
struktur
modal
sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi.
Grup memantau modalnya dengan menggunakan
analisa gearing ratio (rasio utang terhadap
modal), yakni membagi utang bersih terhadap
jumlah modal. Struktur modal Grup terdiri dari
ekuitas dan pinjaman diterima dikurangi dengan
kas dan setara kas dan deposito berjangka yang
dijaminkan.
The Group manages its capital structure and
makes adjustments to it, in light of changes in
economic conditions. The Group monitors its
capital using gearing ratios, by dividing net debt
by total capital. The Group’s capital structure
consists of equity and loans received reduced by
cash and cash equivalents and restricted time
deposits.
Rasio utang bersih terhadap modal pada tanggal
30 September 2014 dan 31 Desember 2013
adalah sebagai berikut:
Ratio of net debt to equity as of September 30,
2014 and December 31, 2013 are as follows:
30 September
September 30
2014
Jumlah utang berbunga
Dikurangi kas dan setara kas dan
deposito berjangka
Utang bersih
21.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
31 Desember
December 31
2013
Total interest bearing borrowings
Less cash and cash equivalents and
time deposits
Net debt
1.295.132
1.064.673
63.153
1.231.979
53.719
1.010.954
Total ekuitas
835.921
809.833
Total equity
Rasio utang bersih terhadap modal
147,37%
124,83%
Net Debt-to-Equity Ratio
Saham Treasuri
21.
Treasury Stock
Pada tanggal 19 Juni 2008, para pemegang
saham menyetujui transaksi Pembelian Kembali
Saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan
tercatat pada Bursa Efek Indonesia (Peraturan
BAPEPAM dan LK No. XI.B.2) sebanyakbanyaknya 5% dari jumlah saham yang
ditempatkan dan disetor penuh.
On June 19, 2008, the Company’s stockholders
approved to repurchase the shares which have
been issued by the Company (Buy-Back) and
have been registered in the Indonesian Stock
Exchange (BAPEPAM and LK Regulation
No. XI.B.2) at the maximum of 5% of the total
subscribed and fully-paid capital.
Berdasarkan Peraturan BAPEPAM dan LK
No. XI.B.3 tentang Pembelian Kembali Saham
Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi
Pasar yang Berpotensi Krisis, maka manajemen
Perusahaan memutuskan untuk melakukan
pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya
19% dari jumlah saham dan akan dilakukan
secara bertahap sejak tanggal 20 Oktober 2008
sampai dengan 19 Januari 2009.
Based on BAPEPAM and LK Regulation
No. XI.B.3 regarding Repurchases of Shares of
Public Companies in the Potentially Market Crisis
Condition, the Company’s management decided
to repurchase the shares issued by the Company
at the maximum of 19% from the total shares from
October 20, 2008 until January 19, 2009.
- 59 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) No. 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian
Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emitten
atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar
yang Berfluktuasi Secara Signifikan, maka
manajemen Perusahaan memutuskan untuk
melakukan pembelian kembali saham sebanyakbanyaknya 5% dari jumlah saham yang
ditempatkan dan disetor penuh dan akan
dilakukan secara bertahap sejak tanggal
5 September 2013 sampai dengan 3 Desember
2013.
Based on Financial Services Authority (OJK)
No. 2/POJK.04/2013 regarding Repurchases of
Shares of Public Companies in the Fluctuatif
Market Significant Condition, the Company’s
management decided to repurchase the shares
issued by the Company at the maximum of 5%
from the total shares from September 5, 2013
until December 3, 2013.
Transaksi saham treasuri selama tahun 2013
adalah sebagai berikut:
The treasury stock transaction during year 2013
are as follows:
Jumlah
Lembar/
Number of
Shares
Saldo pada tanggal 1 Januari dan
31 Desember 2012/
Balance as of January 1 and
December 31, 2012
Pembelian selama tahun 2013/
Purchase during year 2013
September/September
Oktober/October
November /November
Desember/December
59.066.000
12.101.500
1.978.000
45.988.500
15.346.000
Jumlah/Sub total
Saldo pada tanggal 30 September 2014
dan 31 Desember 2013/
Balance as of September 30, 2014
and December 31, 2013
Nilai Akuisisi
Rata-rata per Lembar
(dalam Rupiah penuh)/
Average Acquisition Cost
Per Share (in full Rupiah)
Jumlah
Nilai Akuisisi/
Total
Acquisition Cost
Rp
13.547
99,7
99,8
118,8
126,4
1.206
197
5.466
1.940
75.414.000
8.809
134.480.000
22.356
% terhadap jumlah saham beredar/
% to number of shares issued and
paid up:
Tahun 2014 dan 2013/
Year 2014 and 2013
3,28%
- 60 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
22.
Tambahan Modal Disetor
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
22.
Additional Paid-in Capital
Jumlah/Amount
Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu tahun 1998
Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu tahun 2004
Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu tahun 2007
Biaya emisi saham tahun 2007
Dampak penerapan PSAK No.38 (Revisi 2012)
Saldo tambahan modal disetor pada tanggal
30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
23.
24.
Saldo
Laba
Penggunaannya
yang
Telah
28.750
13.613
61.575
(7.452)
7.393
103.879
Ditentukan
23.
The issuance new share without pre-emptive rights
in 1998
The issuance new share without pre-emptive rights
in 2004
The issuance new share without pre-emptive rights
in 2007
Shares emission costs year 2007
Effect of adoption of PSAK No.38 (Revised 2012)
Balance of additional paid-in capital as of
June 30, 2014 and December 31, 2013
Appropriation for General Reserve
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta
No. 33 tanggal 20 Juni 2014 dari Antoni Halim,
S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham
menyetujui untuk meningkatkan saldo laba yang
telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 500
yang diambil dari saldo laba.
In the Annual Stockholders’ Meeting as
documented in Notarial Deed No. 33 dated
June 20, 2014 of Antoni Halim, S.H., public notary
in Jakarta, the stockholders approved to
appropriate Rp 500 from its unappropriated
retained earnings as general reserve.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta
No. 12 tanggal 12 Juni 2013 dari Antoni Halim,
S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham
menyetujui untuk meningkatkan saldo laba yang
telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 500
yang diambil dari saldo laba.
In the Annual Stockholders’ Meeting as
documented in Notarial Deed No. 12 dated
June 12, 2013 of Antoni Halim, S.H., public notary
in Jakarta, the stockholders approved to
appropriate Rp 500 from its unappropriated
retained earnings as general reserve.
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31
Desember 2013, saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya
masing-masing
sebesar
Rp 7.500 dan Rp 7.000.
As of September 30, 2014 and December 31,
2013, the total appropriation for general reserve
amounted to Rp 7,500 and Rp 7,000,
respectively.
Pendapatan Usaha
24.
Net Sales
30 September (9 Bulan)
September 30 (Nine Months)
2014
2013
Penjualan Lokal
Pihak berelasi (Catatan 31)
Tepung tapioka
Glukosa dan fruktosa
Karung plastik
Asam sulfat dan produk lainnya
Jumlah
955.422
75.698
60.492
489
1.092.101
- 61 -
904.659
68.097
55.243
578
1.028.577
Local Sales
Related Party (Note 31)
Tapioca starch
Glucose and fructose
Plastic packaging
Sulfuric acid and other products
Total
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
30 September (9 Bulan)
September 30 (Nine Months)
2014
2013
Pihak ketiga
Glukosa dan fruktosa
Tepung tapioka
Asam sulfat dan produk lainnya
Karung plastik
Jumlah
Jumlah penjualan lokal
Penjualan Ekspor
Pihak ketiga
Tepung tapioka
Glukosa dan fruktosa
Karung plastik
Asam sitrat dan produk kimia lainnya
Jumlah penjualan ekspor
Jumlah
499.217
138.074
22.150
10.260
669.701
528.416
89.539
19.144
637.099
1.761.802
1.665.677
43.141
18.556
1.321
63.018
43.146
12.867
1.248
1.248
58.509
1.824.820
1.724.186
Penjualan bersih kepada pihak berelasi pada
periode-periode 9 bulan yang berakhir 30
September 2014 dan 2013 masing-masing sebesar
sebesar Rp 1.092.101 atau 59,84% dan
Rp 1.028.578 atau 59,65% dari penjualan bersih
konsolidasian (Catatan 31). PT Sungai Budi
merupakan
satu-satunya
konsumen
dengan
penjualan bersih melebihi 10% dari penjualan bersih
konsolidasian.
25.
Beban Pokok Penjualan
Third Party
Glucose and fructose
Tapioca starch
Sulfuric acid and other products
Plastic packaging
Total
Total local sales
Export Sales
Third Party
Tapioca starch
Glucose and fructose
Plastic packaging
Citrid acid and other chemical products
Total export sales
Total
Net sales to PT Sungai Budi, a related party for
the nine-month periods ended September 30,
2014 and 2013 amounted to Rp 1,092,101 or
59.84% and Rp 1,028,578 or 59.65% of
consolidated net sales, respectively (Note 31).
PT Sungai Budi is the only customer with net
sales exceeding 10% of the consolidated net
sales.
25.
Cost of Sales
30 September (9 Bulan)/
September 30 (Nine Months)
2014
2013
Pemakaian bahan
Tenaga kerja langsung
Beban overhead
Jumlah biaya produksi
1.209.647
50.612
340.127
1.600.386
1.237.948
55.442
290.676
1.584.066
Materials used
Direct labors
Factory overhead
Total manufacturing costs
Barang dalam proses
Awal
Akhir
Harga pokok produksi
22.382
(33.307)
1.589.461
31.954
(22.865)
1.593.155
Work-in-process
Beginning
Ending
Total cost of goods manufactured
82.089
(50.009)
137.571
(187.107)
1.621.541
1.543.619
Barang jadi
Awal
Akhir
Beban pokok penjualan
Tidak terdapat pembelian dari pemasok yang
melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha
konsolidasian pada tahun 2014 dan 2013.
- 62 -
Finished goods
Beginning
Ending
Total cost of sales
There were no purchases from a supplier that
exceeded 10% of the total consolidated sales
revenue in 2014 and 2013.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Sebesar Rp 39.693 (2,44%) dan Rp 37.609 (2,43%)
dari jumlah beban overhead konsolidasian masingmasing pada periode-periode 9 bulan yang berakhir
30 September 2014 dan 2013 merupakan beban
overhead dari pihak berelasi (Catatan 31).
26.
Beban Usaha
For the nine-month periods ended September
30 2014, and 2013, Rp 39,693 (2.44%) and
Rp 37,709 (2.43%), respectively, of the
consolidated net factory overhead were from
related parties (Note 31).
26.
Beban Penjualan
Operating Expenses
Selling Expenses
30 September (9 Bulan)
September 30 (Nine Months)
2014
2013
Pengangkutan
Pemasaran
Penyusutan (Catatan 10)
Gaji, upah dan tunjangan lainnya
Iklan
Sewa
Lain-lain
26.814
10.565
4.117
3.633
3.780
3.221
2.198
26.119
6.892
3.697
2.986
3.103
2.740
1.789
Freight-out
Marketing
Depreciation (Note 10)
Salaries, wages and other benefits
Advertising
Rent
Others
Jumlah
54.328
47.326
Total
Beban Umum dan Administrasi
General and Administrative Expenses
30 September (9 Bulan)
September 30 (Nine Months)
2014
2013
Gaji, upah dan tunjangan lainnya
Sewa
Pajak dan lisensi
Perlengkapan kantor
Penyusutan (Catatan 10)
Perbaikan dan pemeliharaan
Listrik dan air
Telepon dan telex
Jamuan dan representasi
Lain-lain
38.320
3.221
2.581
2.268
1.815
1.215
909
739
565
4.522
37.669
3.472
2.225
947
2.409
1.751
1.330
784
2.873
2.585
Salaries, wages and other benefits
Rent
Taxes and licenses
Office supplies
Depreciation (Note 10)
Repairs and maintenance
Electricity and water
Telephone and telex
Representation and entertainment
Others
Jumlah
56.155
56.045
Total
Sebesar Rp 6.510 (5,89%) dan Rp 6.281 (6,07%)
dari jumlah beban usaha masing-masing pada
periode-periode 9 bulan yang berakhir 30
September 2014 dan 2013 dibayarkan kepada pihak
berelasi (Catatan 31).
- 63 -
For
the
nine-month
periods
ended
September 30 2014, and 2013, Rp 6,510
(5.89%) and Rp 6,281 (6.07%), respectively, of
consolidated operating expenses were paid to
related parties (Note 31).
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
27.
27.
Beban Bunga dan Keuangan Lainnya
Interest and Other Financial Charges
30 September (9 Bulan)
September 30 (Nine Months)
2014
2013
28.
Beban bunga dari:
Utang bank
Liabilitas sewa pembiayaan
79.340
1.684
63.863
1.650
Interest expense on:
Bank loans
Finance lease liabilities
Jumlah
81.024
65.513
Total
Imbalan Pasca-Kerja
28.
Post-Employment Benefits
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan
Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret
2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang
disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja jangka
panjang tersebut.
The amount of post-employment benefits is
determined based on Law No. 13 Year 2003,
dated March 25, 2003. No funding of the
benefits has been made to date.
Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan
kerja jangka panjang dilakukan oleh PT Dian
Artha Tama, aktuaris independen, tertanggal
3 Maret 2014.
The latest actuarial valuation report on the
defined-benefit post-employment reserve was
from PT Dian Artha Tama, an independent
actuary dated March 3, 2014.
Rekonsiliasi nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka
panjang yang tidak didanai dengan jumlah liabilitas
imbalan kerja pada laporan posisi keuangan
konsolidasian adalah sebagai berikut:
A reconciliation of the present value of
unfunded long-term employee benefit liability to
the amount of long-term employee benefit
liabilty
presented
in
the
consolidated
statements of financial position is as follows:
2014
2013
2012
2011
2010
Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang
tidak didanai
Beban jasa lalu
Keuntungan (kerugian) aktuarial yang tidak diakui
19.039
-
21.391
(80)
(2.272)
24.038
(259)
(2.391)
23.241
(278)
(3.422)
18.363
(296)
(867)
Present value of unfunded defined-benefit
reserve
Past service costs
Unrecognized actuarial gains (losses)
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
19.039
19.039
21.388
19.541
17.200
Long-term employee benefit liability
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang
adalah sebagai berikut:
Movements of the long-term employee benefit
liability are as follows:
30 September/ 31 Desember/
September 30 December 31
2014
2013
Saldo liabilitas imbalan kerja jangka panjang
awal tahun
Beban imbalan kerja jangka panjang
berjalan (Catatan 28)
Pembayaran imbalan kerja jangka panjang
tahun berjalan
Saldo akhir tahun
19.039
21.388
-
2.475
-
(4.824)
Payments made during the year
19.039
19.039
Balance at end of the year
- 64 -
Balance at beginning of the year
Long-term employee benefit expense
during the year (Note 28)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung
imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai
berikut:
29.
The principal assumptions used in the valuation
of the defined post-employment benefits are as
follows:
Tingkat kematian
: Indonesia II
: Mortality rate
Umur pensiun normal
: 55 tahun/55 years old
: Normal pension age
Tingkat kenaikan gaji
: 5% per tahun/5% per annum
: Salary increase rate
Tingkat bunga diskonto
: 8,50% per tahun pada tahun 2013/ 8.50% per annum in 2013
: Discount rate
Tingkat pengunduran diri
: 3% per tahun antara usia 18 sampai dengan 44 tahun lalu : Withdrawal/Resignation rate
menurun menjadi 0% per tahun antara usia 45 sampai dengan
54 tahun/
3% per annum at age 18 up to 44 years old, then decrease to
0% per annum at age 45 up to 54 years old
Pajak Penghasilan
29.
Income Tax
30 September (9 Bulan)
September 30 (Nine Months)
2014
2013
Pajak kini
Pajak tangguhan
1.087
10.932
3.338
(5.658)
Current tax
Deferred tax
Jumlah
12.019
(2.320)
Total
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
dengan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai
berikut:
A reconciliation between income before tax per
consolidated statements of comprehensive
income fiscal loss of the Company is as follows:
30 September (9 Bulan)
September 30 (Nine Months)
2014
2013
Laba sebelum pajak menurut laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian
Laba sebelum pajak entitas anak - bersih
Laba (loss) sebelum pajak Induk Perusahaan
40.352
(10.742)
29.610
(47.229)
10.080
(37.149)
Income before tax per consolidated statements
comprehensive of income
Income before tax of subsidiaries - net
Income (loss) before tax of the Company
Perbedaan temporer:
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang
Amortisasi biaya dibayar dimuka
Sewa pembiayaan
Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal
Jumlah - bersih
(5.435)
(22)
2.527
(21.303)
(24.233)
(2.371)
(22)
261
(26.161)
(28.293)
Temporary differences:
Provision for impairment losses
Amortization of prepaid expenses
Capital lease
Difference between commercial and fiscal depreciation
Net
Perbedaan tetap:
Jamuan dan representasi
Pendapatan bunga yang telah dikenakan
pajak final
Pendapatan sewa yang telah dikenakan
pajak final
Lain-Lain
Jumlah - bersih
488
2.823
(624)
(395)
(26)
(162)
(100)
2.328
Laba (rugi) fiskal Perusahaan
Rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya
5.215
(94.626)
(63.114)
(52.980)
Akumulasi rugi fiskal
(89.411)
(116.094)
- 65 -
Permanent differences:
Representation and entertainment
Interest income already subjected to final tax
Rent income already subjected to final tax
Others
Net
Fiscal gain (loss) of the Company
Fiscal loss caried forward from previous years
Accumulated fiscal loss
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Rincian beban dan utang pajak kini Grup adalah
sebagai berikut:
Current tax expense and payable of the Group
are as follows:
30 September (9 Bulan)
September 30 (Nine Months)
2014
2013
Beban pajak kini
Entitas anak
ABB
BLCT
Jumlah
947
140
1.087
Dikurangi pembayaran pajak dimuka
Perusahaan
Pajak penghasilan
Pasal 22
Jumlah
Entitas anak
ABB
BLCT
Jumlah
Tagihan pajak kini - bersih
2.972
366
3.338
(1.244)
(1.244)
(815)
(815)
(3.505)
(237)
(3.742)
(2.662)
(431)
(3.093)
(3.899)
(570)
Current tax expense
Subsidiaries
ABB
BLCT
Subtotal
Less prepaid taxes
Company
Income taxes
Article 22
Subtotal
Subsidiary
ABB
BLCT
Subtotal
Current tax claim - net
30 September (9 Bulan)
September 30 (Nine Months)
2014
2013
Estimasi tagihan pajak
Perusahaan
Entitas Anak
ABB
BLCT
Jumlah
(1.244)
(815)
(2.558)
(97)
(65)
(3.899)
(880)
Utang pajak kini
Entitas Anak
ABB
Utang pajak kini
-
310
310
Estimated claim for tax
The Company
Subsidiaries
ABB
BLCT
Current tax payable
Subsidiaries
ABB
Current tax payable
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup
adalah sebagai berikut:
The details of the Group’s deferred tax assets
(liabilities) are as follows:
1 Januari
2013/
January 1,
2013
Liabilitas pajak tangguhan:
Rugi fiskal
12.800
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 4.481
Cadangan kerugian
penurunan nilai piutang
(402)
Sewa pembiayaan
(748)
Akumulasi penyusutan aset tetap
Biaya dibayar dimuka
Liabilitas pajak tangguhan bersih
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
komprehensif
konsolidasian/
Credited (charged)
Pelepasan
to consolidated
entitas anak/
statements of
Disposal of comprehensive income
subsidiaries
for the year
2.204
78
13.692
(443)
343
-
404
(2.961)
31 Desember
2013/
December 31,
2013
(126.102)
23
(4.825)
-
(1.451)
(6)
24.288
3.960
(341)
(3.709)
(122.728)
17
(109.948)
(2.200)
9.235
(98.513)
- 66 -
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
komprehensif
konsolidasian/
Credited (charged)
to consolidated
30 September
statements of
2014/
comprehensive income September 30,
for the year
2014
(6.406)
-
(7.541)
(4)
17.882
3.960
(71)
(960)
(130.269)
13
(10.932)
(109.445)
270
2.749
Deferred tax liabilities:
Fiscal loss
Long-term employee benefit
Allowance for impairment loss
Capital lease
Accumulated depreciation of
property, plant and equipment
Prepaid expenses
Deferred tax liabilities - net
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
Berikut ini adalah perincian
tangguhan per entitas:
liabilitas
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
pajak
The details of deferred tax liabilities of each
entity are as follows:
30 September/ 31 Desember/
September 30 December 31
2014
2013
Liabilitas pajak tangguhan:
Perusahaan
Entitas anak
ABB
BLCT
Jumlah
90.388
79.136
14.952
4.105
17.250
2.127
109.445
98.513
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian
laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian dengan tarif pajak
yang berlaku adalah sebagai berikut:
Deferred tax liabilities:
Company
Subsidiaries
ABB
BLCT
Total
A reconciliation between the total tax expense
and the amounts computed by applying the
effective tax rates to income before tax per
consolidated statements of comprehensive
income is as follows:
30 September (9 Bulan)
September 30 (Nine Months)
2014
2013
Laba sebelum pajak menurut laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian
Laba sebelum pajak entitas anak - bersih
Laba sebelum pajak Perusahaan
40.352
(10.742)
(47.229)
10.080
Income before tax per consolidated statements
of comprehensive income
Income before tax of the subsidiaries - net
29.610
(37.149)
Income before tax of the Company
5.922
(7.430)
Tax expense at effective tax rates
Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap
Jamuan dan representasi
Pendapatan bunga yang telah dikenakan
pajak final
Pendapatan sewa yang telah dikenakan
pajak final
Lain-lain
Jumlah - bersih
Rugi Fiskal
98
564
(124)
(79)
(5)
(31)
(20)
465
5.362
-
Tax effect of permanent differences
Representation and entertainment
Interest income already subjected to
final tax
Rent income already subjected to
final tax
Others
Net
Fiscal Lost
Beban pajak perusahaan
Beban pajak entitas anak
11.253
766
(6.965)
4.645
Tax expense of the Company
Tax expense of the subsidiaries
Jumlah beban pajak
12.019
(2.320)
Total tax expense
Pada tahun 2014, Perusahaan dan Entitas Anak
menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB) atas restitusi pajak penghasilan badan
tahun 2012 sebesar Rp 15.137 juta.
- 67 -
In 2014, the Company and Subsidiary received a
Letter of Tax Overpayment (SKPLB) which claimed
overpayment
of
corporate
income
tax for
year 2012 amounting to Rp 15,137 million.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan
31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk PeriodePeriode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014
dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
June 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013
(Audited) and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
30.
30.
Laba Per Saham
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk
perhitungan laba per saham:
Earnings Per Share
The following are the data used for the
computation of earnings per share:
30 September (9 Bulan)
September 30 (Nine Months)
2014
Laba bersih yang diatribusikan kepada
pemegang saham Perusahaan untuk perhitungan
laba per saham dasar
Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk
perhitungan laba per saham dasar
25.978
4.098.997.362
Laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah Penuh)
31.
2013
(38.105)
4.098.997.362
6.34
(9.3)
31.
Sifat dan Transaksi Hubungan Berelasi
Net income attributable to owners of the Company
for computation of basic earnings per
share
Weighted average number of shares outstanding
for computation of basic earnings per share
Basic earnings per share (in full Rupiah)
Nature of Relationship and Transactions
with Related Parties
Sifat Hubungan Berelasi
Nature of Relationship
a.
PT Sungai Budi dan PT Budi Delta Swakarya
merupakan pemegang saham Perusahaan.
a.
PT Sungai Budi and PT Budi Delta
Swakarya are stockholders of the Company.
b.
Santoso Winata merupakan presiden direktur
Perusahaan.
b.
Santoso Winata is the president director
of the Company.
c.
Perusahaan
yang
sebagian
pemegang
sahamnya sama dengan Grup adalah sebagai
berikut:
c.
Companies which have partly the same
stockholders as the Group are as follows:
-
PT Budi Semesta Satria
PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Budi Makmur Perkasa
- 68 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan
31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk PeriodePeriode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014
dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
June 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013
(Audited) and for the Six-Month Periods Ended
June 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Transaksi pihak berelasi
Transaction with related parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan
transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang
meliputi anatara lain:
In the normal course of business, the Group entered
into certain transactions with related parties involving
the following:
Persentase terhadap jumlah
Aset/Liabilitas atau
Percentage to Total
Jumlah/Total
Assets/Liabilities
30 September/ 31 Desember/ 30 September/ 31 Desember/
September 30 December 31 September 30 December 31
2014
2013
2014
2013
%
%
Aset
Piutang usaha
PT Sungai Budi
Liabilitas
Utang usaha
PT Budi Semesta Satria
PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Budi Makmur Perkasa
Jumlah
449.280
41.299
7.989
413
49.701
482.697
1.317
107
1.424
Jumlah/Total
30 September (9 Bulan)
September 30 (Nine Months)
2014
2013
Pendapatan usaha
PT Sungai Budi
17,62
2,53
0,48
0,02
3,03
20,26
0,09
0,01
0,10
Assets
Trade accounts receivable
PT Sungai Budi
Liabilities
Trade accounts payable
PT Budi Semesta Satria
PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Budi Makmur Perkasa
Total
Persentase terhadap jumlah
Pendapatan/Beban
yang Bersangkutan/
Percentage to Total Respective
Revenues/Expenses
30 September (9 Bulan)
September 30 (Nine Months)
2014
2013
%
%
Net sales
PT Sungai Budi
1.824.820
1.028.578
59,84
59,65
13.500
26.193
39.693
9.541
28.068
37.609
0,83
1,61
2,44
0,62
1,81
2,43
Cost of sales
PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Budi Makmur Perkasa
Total
Beban usaha
PT Budi Delta Swakarya
PT Budi Makmur Perkasa
6.442
68
6.213
68
5,83
0,06
6,01
0,07
Operating expenses
PT Budi Delta Swakarya
PT Budi Makmur Perkasa
Jumlah
6.510
6.281
5,89
6,08
Total
Beban pokok penjualan
PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Budi Makmur Perkasa
Jumlah
- 68 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Grup memberikan kompensasi kepada karyawan
kunci. Imbalan yang diberikan kepada karyawan
kunci (Dewan Komisaris dan Direksi) adalah
sebagai berikut:
The Group provides compensation to the key
management personnel. The renumeration of
the key management (Board of Commissioners
and Directors) were as follows:
30 September (9 Bulan)/ September 30 (Nine Months) 2014
Dewan Komisaris/
Direksi/
Board of
Jumlah/Total
Directors
Commissioners
%
%
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek
100%
15.004
100%
2.974
17.978
Salary and other short-term
employee benefits
30 September (9 Bulan)/ September 30 (Nine Months) 2014
Dewan Komisaris/
Direksi/
Board of
Jumlah/Total
Directors
Commissioners
%
%
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek
100%
14.379
100%
2.872
17.251
Salary and other short-term
employee benefits
Perjanjian-perjanjian antara Grup dengan pihakpihak berelasi:
Significant agreements between the Group and
related parties are as follows:
a.
a.
Distribusi dan Perjanjian Penjualan
1
Pada tanggal 1 Februari 1994, Perusahaan
melakukan perjanjian keagenan dengan
PT Sungai Budi (SB), pemegang saham,
yang berlaku selama tiga (3) tahun dan
dapat diperpanjang dengan persetujuan
kedua belah pihak. Berdasarkan perjanjian
ini dan adendum tertanggal 1 November
1995, SB ditunjuk sebagai agen tunggal di
seluruh wilayah di Indonesia atas produk
asam sitrat, tapioka dan karung plastik
yang diproduksi Perusahaan. Perusahaan
tidak diperkenankan memasarkan produkproduk ini di seluruh wilayah Indonesia
melalui distributor lain tanpa persetujuan
dari SB. Harga jual ke SB ditentukan
berdasarkan harga jual rata-rata SB kepada
para pelanggan dikurangi dengan sejumlah
- 69 -
Distributorship and Sales Agreements
1.
On February 1, 1994, the Company
entered
into
a
distributorship
agreement with PT Sungai Budi (SB),
a stockholder, for a period of three (3)
years and can be extended upon
approval of both parties. Based on
this agreement and its addendum
dated November 1, 1995, SB was
appointed as the sole distributor in
Indonesia for citric acid, tapioca
starch and plastic packaging products
manufactured by the Company. The
Company can not sell these products
in Indonesia through other distributors
without the consent of SB. The selling
price charged to SB is determined
based on the average selling price of
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
2
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Rupiah tertentu per kilogram produk untuk
asam sitrat, tapioka dan karung plastik.
Jangka waktu kredit adalah empat bulan
dari tanggal pengiriman, setelah itu denda
akan dikenakan kepada SB dengan suku
bunga yang akan ditentukan oleh kedua
belah pihak.
Tidak ada denda yang
dikenakan selama tahun 2014 dan 2013.
SB to its third party customers after
deducting
certain
Rupiah
per
kilogram products for citric acid,
tapioca starch and plastic packaging.
The credit term is four (4) months
from delivery date, after which a
penalty will be charged to SB at a rate
to be determined by both parties. No
penalty was charged in 2014 and
2013.
Berdasarkan addendum perjanjian terakhir
tanggal 3 Januari 2011, Perusahaan dan
SB setuju bahwa harga produk-produk
khusus dari tepung tapioka, asam sitrat dan
karung plastik adalah harga jual rata-rata
agen (ex-works) kepada pelanggan selama
sebulan setelah dikurangi masing-masing
sebesar Rp 350 (dalam Rupiah penuh) per
kilogram, Rp 400 (dalam Rupiah penuh) per
kilogram dan Rp 200 (dalam Rupiah penuh)
per kilogram. Angkutan laut atau biaya
pengiriman (jika ada) akan dibebankan
kepada Perusahaan.
Based on the latest addendum
agreement dated January 3, 2011,
the Company and SB agreed that the
prices of special products of tapioca
starch, citric acid and plastic
packaging are the average selling
price of agents (ex-works) to
customers during the month after
deduction of Rp 350 (in full Rupiah)
per kilogram, Rp 400 (in full Rupiah)
per kilogram and Rp 200 (in full
Rupiah) per kilogram, respectively.
The sea freight or shipping cost (if
any) will be charged to the Company.
Pada tanggal 2 Januari 1996, BLCT juga
mengadakan perjanjian keagenen tepung
tapioka dengan SB sesuai dengan syarat
dan kondisi yang sama dengan perjanjian
distribusi di antara Perusahaan dan SB.
2.
Berdasarkan addendum terakhir pada
tanggal 3 Januari 2011, BLCT dan SB juga
setuju untuk meningkatkan nilai penambah
dari dasar harga jual tepung tapioka
menjadi Rp 350 (dalam Rupiah penuh) per
kilogram.
b.
Perjanjian Sewa
1
Based on the latest addendum on
January 3, 2011, BLCT and SB also
agreed for a further reduction in the
selling price of tapioca starch to
Rp 350 (in full Rupiah) per kilogram.
c. b.
Perusahaan menyewa ruang kantor mereka
di Jakarta secara tahunan dari PT Budi
Delta Swakarya. Berdasarkan perjanjian
sewa menyewa, beban sewa ditetapkan
sebesar Rp 4.622 per tahun, terakhir
diperpanjang untuk periode 1 Januari 2014
- 70 -
On January 2, 1996, BLCT also
entered into a tapioca starch
distributorship agreement with SB
under the same terms and conditions
as the distributorship agreement
between the Company and SB.
Lease Agreement
1.
The Company lease its office spaces
in Jakarta on an annual basis from
PT Budi Delta Swakarya. Based on
the rental agreement, the annual
rental fee amounted to Rp 4,622 per
annum for the period from January 1,
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
sampai dengan 31 Desember 2014.
2
2014 until December 31, 2014.
Pada
tahun
1995,
Perusahaan
mengadakan perjanjian sewa tanah dengan
Santoso Winata untuk jangka waktu
30 tahun untuk pabrik karung plastik
berlokasi di Lampung.
2.
Berdasarkan addendum terakhir perjanjian
sewa menyewa tanah pada tanggal
1 November 2010, harga sewa tanah per
tahun adalah sebesar Rp 600 yang berlaku
sampai 31 Oktober 2015.
3
32.
Based on the latest amendment of the
rental agreement dated November 1,
2010, the rental fee per annum is
Rp 600 and valid until October 31,
2015.
Pada
tahun
2002,
Perusahaan
mengadakan perjanjian sewa tanah dengan
PT Budi Makmur Perkasa untuk jangka
waktu dua (2) tahun untuk pabrik karung
plastik yang berlokasi di Subang. Perjanjian
sewa tersebut telah diperpanjang beberapa
kali dengan perpanjangan terakhir untuk
periode 1 November 2012 – 31 Oktober
2014 dengan beban sewa sebesar Rp 90
per tahun.
Tujuan dan
Keuangan
Kebijakan
Manajemen
Risiko
In 1995, the Company entered into
land rental agreement with Santoso
Winata for a period of 30 years for its
plastic packaging factory located in
Lampung.
3.
32.
In 2002, the Company entered into a
land rental agreement with PT Budi
Makmur Perkasa for a period of two
(2) years for its plastic packaging
factories located in Subang. The
rental agreement has been extended
several times with latest extention for
period November 1, 2012 until
October 31, 2014 and the rental fee
amounted to Rp 90 per annum.
Financial Risk Management Objectives and
Policies
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen
keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko pasar
(yakni risiko suku bunga, risiko mata uang asing
dan risiko komoditas) risiko kredit dan risiko
likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan
secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko
tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian
bagi Grup.
The main risks arising from the Group’ financial
instruments are interest rate risk, foreign
exchange risk, credit risk and liquidity risk. The
operational activities of the Group is managed
in a prudential manner by managing those risks
to minimize potential losses.
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab
Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar
kebijakan
manajemen
risiko
Grup
secara
keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu
seperti risiko suku bunga, risiko mata uang asing,
risiko harga, risiko kredit dan risiko likuiditas.
Risk management is the responsibility of the
Board of Directors (BOD). The BOD has the
responsibility to determine the basic principles
of the Group’s risk management as well as
principles covering specific areas, such as
foreign exchange risk, interest rate risk, credit
risk and liquidity risk.
- 71 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari
arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan
harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar,
terutama risiko suku bunga, risiko harga dan risiko
mata uang asing.
Market risk is the risk that the fair value of
future cash flows of a financial instrument will
fluctuate because of changes in market prices.
The Group is exposed to market risks, in
particular, interest rate risks, price risk and
foreign currency exchange risk.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga Grup timbul dari pinjaman jangka
panjang. Pinjaman yang diterima dengan suku
bunga mengambang mengakibatkan timbulnya
risiko suku bunga arus kas terhadap Grup.
The Group’s interest rate risk arises from longterm borrowings. Borrowings issued at floating
rates expose the Group to cash flow interest
rate risk.
Pada tanggal 30 September 2014, saldo pinjaman
dengan suku bunga mengambang adalah sebesar
Rp 1.272.953 yang terdiri atas pinjaman bank
jangka pendek dan jangka panjang.
As of September 30, 2014, the Group’s
floating rate borrowings amounted to
Rp 1,272,953 consists of short term bank
loans and long-term bank loans.
Pada tanggal 30 September 2014, jika suku bunga
atas pinjaman yang didenominasikan dalam Rupiah
lebih tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap
tetap, laba setelah pajak untuk periode 9 bulan yang
berakhir 30 September 2014 akan lebih
rendah/tinggi sebesar Rp 9.825 terutama sebagai
akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah dari
pinjaman dengan suku bunga mengambang.
As of September 30, 2014, if interest rates on
Rupiah-denominated borrowings had been 1%
higher/lower with all other variables held
constant, post-tax profit for the Nine-month
period ended September 30, 2014 would have
been Rp 9,825 lower/higher, mainly as a result
of higher/lower interest expense on floating
rate borrowings.
Pada tanggal 30 September 2014, apabila suku
bunga atas pinjaman berdenominasi Dolar Amerika
Serikat meningkat/menurun sebesar 0,1% dan
variabel lain tetap, laba setelah pajak untuk periode
6 bulan yang berakhir 30 September 2014 akan
lebih rendah/tinggi sebesar Rp 290, terutama
sebagai akibat beban bunga yang lebih
tinggi/rendah dari pinjaman dengan suku bunga
mengambang.
As of September 30, 2013, if interest rates on
U.S. Dollar-denominated borrowings at that
date had been 0.1% higher/lower with all other
variables held constant, post- tax profit for the
three-month period ended September 30,
2014 would have been Rp 290 lower/higher,
mainly as a result of higher/lower interest
expense on floating rate borrowings.
- 72 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Risiko Mata Uang Asing
Foreign Exchange Risk
Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing
yang timbul dari berbagai eksposur mata uang,
terutama terhadap Dolar Amerika Serikat. Risiko
nilai tukar mata uang asing timbul dari transaksi
komersial di masa depan serta aset dan liabilitas
yang diakui.
The Group is exposed to foreign exchange risk
arising from various currency exposures,
primarily with respect to the U.S. Dollar. foreign
exchange risk arises from future commercial
transactions and recognized assets and
liabilities.
Manajemen telah menetapkan kebijakan yang
mengharuskan
entitas-entitas
dalam
Grup
mengelola risiko nilai tukar mata uang asing
terhadap mata uang fungsionalnya. Risiko nilai tukar
mata uang asing timbul ketika transaksi komersial
masa depan atas aset dan liabilitas yang diakui
didenominasikan dalam mata uang yang bukan
mata uang fungsional. Risiko diukur dengan
menggunakan proyeksi arus kas.
Management has set up a policy to require
Group companies to manage their foreign
exchange risk against their functional currency.
Foreign exchange risk arises when future
commercial transactions or recognized assets
or liabilities are denominated in a currency that
is not the entity’s functional currency. The risk is
measured using cash flow forecasts.
Pada tanggal 30 September 2014, jika mata uang
melemah/menguat sebesar 5% terhadap Dolar
Amerika Serikat dengan variabel lain konstan, laba
setelah pajak untuk tahun berjalan akan
lebih rendah/tinggi sebesar Rp 14.876, terutama
diakibatkan kerugian/ keuntungan dari penjabaran
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi serta kerugian/keuntungan
penjabaran pinjaman dalam mata uang Dolar
Amerika Serikat.
As of September 30, 2014, if the currency had
weakened/strengthened by 5%, against the
U.S. Dollar with all other variables held
constant, post-tax profit for the years would
have been Rp 14,876 lower/higher, mainly as a
result of foreign exchange gains (losses) on
translation of US Dollar-denominated financial
assets at fair value through profit or lossand
foreign exchange gains (losses) on translation
of U.S. Dollar-denominated borrowings.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan
mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan
atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban
kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa
tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi
secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit
dengan cara melakukan hubungan usaha dengan
pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan
kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta
memantau kolektibilitas piutang secara berkala
untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Group will incur
a loss arising from the customers or
counterparties which fail to fulfill their
contractual obligations. Management believes
that there are no significant concentrations of
credit risk. The Group manages and controls
the credit risk by dealing only with recognized
and credit worthy parties, setting internal
policies on verifications and authorizations of
credit, and regularly monitoring the collectibility
of receivables to reduce the exposure to bad
debts.
- 73 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Perusahaan mengantisipasi risiko kredit dengan
penuh kehati-hatian dengan menerapkan kebijakan
manajemen risiko kredit. Selain penilaian kredit
dengan penuh kehati-hatian, Perusahaan juga telah
memiliki pengendalian intern yang kuat, manajemen
penagihan yang baik dan secara berkala melakukan
pemantauan dan analisa terhadap kondisi usaha
debitur dan obyek pembiayaan sepanjang kontrak
berjalan.
The Company anticipates full credit risk by
adopting prudent credit risk management.
Besides the credit rating with great prudence,
strong internal control, good collection
management and regular monitoring and
analysis of customers business and financial
and financed asset.
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum
jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai
dapat dinilai dengan mengacu pada informasi
historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.
The credit quality of financial assets that are
neither past due nor impaired are assessed by
reference to historical information about
counterparty default rates.
Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi
keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit
pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember
2013:
The table below shows consolidated statements
of financial position exposures related to credit
risk as of September 30, 2014 and December
31, 2013:
30 September/
September 30
2014
31 Desember/
December 31
2013
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Piutang lain-lain
48.406
4.008
591.862
2.597
44.183
279
663.754
3.031
Loans and receivables
Cash and cash equivalents
Time deposits
Trade accounts receivable
Other accounts receivable
Jumlah
646.873
711.247
Total
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul
karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup
untuk memenuhi liabilitasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow
position of the Group is not enough to cover the
liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen
memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas
yang dianggap memadai untuk membiayai
operasional Grup dan untuk mengatasi dampak
fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan
evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus
kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan
terus-menerus melakukan penelaahan pasar
keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan
yang optimal.
In the management of liquidity risk,
management monitors and maintains a level of
cash and cash equivalents deemed adequate to
finance The Group’ operations and to mitigate
the effects of fluctuation in cash flows.
Management also regularly evaluate the
projected and actual cash flows, including loan
maturity profiles, and continuously assess
conditions in the financial markets for
opportunities to obtain optimal funding sources.
- 74 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas
keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran
kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal
30 September 2014 dan 31 Desember 2013:
<= 1 tahun/
<= 1 year
Liabilitas
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban akrual
Utang lain-lain
Liabilitas sewa pembiayaan
Utang bank jangka panjang
Jumlah
30 September/ September 30 , 2014
1-2 tahun/
3-5 tahun/
> 5 tahun/
1-2 years
3-5 years
> 5 years
Nilai Tercatat/
As Reported
747.534
161.009
14.645
117
11.860
108.460
10.319
121.934
294.474
551
747.534
161.009
14.645
117
22.179
525.419
1.043.625
132.253
294.474
551
1.470.903
31 Desember/ December 31 , 2013
1-2 tahun/
3-5 tahun/
> 5 tahun/
1-2 years
3-5 years
> 5 years
Nilai Tercatat/
As Reported
<= 1 tahun/
<= 1 year
33.
The table below summarizes the maturity profile
of consolidated financial assets and liabilities
based on contractual undiscounted payments
as of September 30, 2014 and December 31,
2013:
Liabilitas
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban akrual
Utang lain-lain
Liabilitas sewa pembiayaan
Utang bank jangka panjang
608.140
28.366
19.293
117
11.958
99.106
6.569
102.628
3.580
193.426
39.266
608.140
28.366
19.293
117
22.107
434.426
Jumlah
766.980
109.197
197.006
39.266
1.112.449
Ikatan dan Perjanjian Penting
33.
Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Accrued expenses
Other accounts payable
Lease liabilities
Long-term bank loans
Total
Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Accrued expenses
Other accounts payable
Lease liabilities
Long-term bank loans
Total
Agreements and Commitments
Kontrak Penjualan
Sales Contract
Perusahaan menandatangani beberapa kontrak
penjualan dengan Pembeli terkait penjualan ekspor
tepung tapioka. Berdasarkan kontrak penjualan
tersebut, Perusahaan akan mengirimkan tepung
tapioka dengan kuantitas tertentu selama tahun
2014. Perusahaan telah menerima pembayaran
dimuka atas kontrak tersebut dan yang dibukukan
sebagai uang muka diterima (Catatan 16)
The Company has signed some sales contract
with the Buyers in relation export sales of
tapioca starch.
Based on those sales
contracts, the Company has to deliver tapioca
starch in certain quantity during 2014. The
Company has received advance on the said
contracts which is recorded as advances
received (Note 16).
- 75 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Pengurangan Emisi yang Disertifikasi
Certified Emission Reduction
a.
a.
Berdasarkan Perjanjian Penerapan Kerjasama
tanggal 16 Februari 2006, Perusahaan dan
Sumitomo
Corporation,
Jepang
(SC)
menyetujui skema dasar pembangunan proyek
Clean Development Mechanism (CDM) sesuai
dengan Protokol Kyoto tahun 1997 dan
pembagian
pendapatan
atas
penjualan
Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (Certified
Emission Reduction – CER).
Berdasarkan
Perjanjian
Bagi
Hasil
Pengurangan Emisi yang Disertifikasi tanggal
21 Juli 2006, Perusahaan menyetujui untuk
menghasilkan dan mentransfer CER dalam
jumlah tertentu ke rekening Pemerintah Jepang
dan SC National Registry Account.
b.
Pada tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan
dan Sumitomo Corporation, Jepang (SC)
mengadakan Perjanjian Bagi Hasil atas
Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (CER)
atas proyek Perusahaan di pabrik Tulang
Bawang, Pakuan Agung dan BLP (Gunung
Agung).
Based on Joint Implementation Agreement
dated February 16, 2006, the Company
and Sumitomo Corporation, Japan (SC)
agreed to the project development of Clean
Development Mechanism (CDM) scheme
in accordance with Kyoto Protocol of 1997
and revenue sharing on the Certified
Emission Reduction – CERs sales
proceeds/costs.
Based on Certified Eduction Revenue
Sharing Agreement dated July 21, 2006,
the Company agreed to generate and
transfer the CERs in certain amount into
the Japanese Government account and SC
National Registry Account.
b.
On August 24, 2007, the Company and
Sumitomo Corporation, Japan (SC) Based
on Certified Emission Reduction (CER)
Revenue Sharing Agreement for the
Company’s project in Tulang Bawang,
Pakuan Agung and BLP (Gunung Agung)
factories.
Seluruh pendapatan atas penjualan CER
setelah dipotong biaya-biaya, akan dibagi
antara Perusahaan dan SC.
The net sales proceeds of CERs after
deducting any charges shall be shared
between the Company and SC.
Pada bulan Juni 2011 dan November 2012,
Perusahaan telah memperoleh CER yang telah
disertifikasi untuk proyek PLTBG yang berlokasi
di Gunung Agung. Sedangkan dua (2) proyek
lainnya masih dalam proses sertifikasi.
In June 2011 and November 2012, the
Company has successfully obtained CER
Certificate for PLTBG in Gunung Agung,
while the certificates for the two (2) other
projects are still in process.
Pada tanggal 24 Februari 2014, Perusahaan
dan Sumitomo Corporation, Jepang telah
menandatangani termination agreement atas
Perjanjian Bagi Hasil atas Pengurangan Emisi
yang
Disertifikasi
(CER)
atas
proyek
Perusahaan di pabrik Tulang Bawang, Pakuan
Agung dan BLP Gunung Agung.
On February 24, 2014, the Company and
Sumitomo Corporation, Japan, has signed
a termination agreement over the
Production Sharing Agreement Certified
Emission Reductions (CERs) for the
Company's factory projects in Tulang
Bawang, Pakuan Agung and BLP Gunung
Agung.
- 76 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
c.
Berdasarkan Perjanjian Pembelian CER
dengan Cargill International SA, Switzerland
(Cargill) pada tanggal 14 Juli 2011, Perusahaan
setuju untuk menjual seluruh CER yang akan
dihasilkan dari proyek PLTBG yang berlokasi di
Way Jepara, Unit VI–Lampung dan Terbanggi
kepada Cargill dengan harga tertentu dan
kondisi tertentu. Sampai dengan Desember
2013, Perusahaan telah memperoleh CER
yang telah disertifikasi untuk periode tertentu
untuk ketiga proyek PLTBG tersebut dan telah
diserahkan ke Cargill dan disajikan dalam akun
“Penghasilan (beban) lain-lain – Pendapatan
CER-bersih”
dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif konsolidasian.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
c.
Based on Certified Carbon Emission
Reduction (CER) Agreement with Cargill
International SA, Switzerland (Cargill)
dated July 14, 2011, the Company agreed
to sale all CER from PLTBG project in Way
Jepara, Unit VI-Lampung and Terbanggi to
Cargill with price and condition term. As of
December 31, 2013, the Company has
successfully obtained CER Certificate for
all PLTBG projects and has been handed
to Cargill and presented in account “Other
income (expense) – CER income-net” in
consolidated statements of comprehensive
income.
Fasilitas L/C Line dan T/R
L/C Line and T/R facility
a.
a.
Perusahaan memperoleh fasilitas Letters of
Credit (L/C) dengan jumlah maksimum sebesar
US$ 20 juta (sublimit Trust Receipt atau TR
sebesar US$ 10 juta) dari CIMB. Fasilitas ini
telah diperpanjang beberapa kali dengan
perpanjangan
terakhir
sampai
dengan
9 September 2014. Fasilitas pinjaman ini
digunakan untuk pembelian bahan baku,
bahan bakar dan mesin. Perusahaan
diwajibkan untuk menempatkan marjin tunai
sebesar 10% dari nilai L/C yang diterbitkan.
Nilai L/C yang dibuka masing-masing sebesar
US$ 2,85 juta dan dengan marjin tunai sebesar
US$ 0,28 juta pada tanggal 30 September
2014, serta nihil (Catatan 5) pada tanggal 31
Desember 2013.
b.
Perusahaan memperoleh fasilitas Non Cash
Loan (NCL) dalam bentuk L/C impor dan
SKBDN serta Supply Chain Financing (SCF)
dari Mandiri sebesar US$ 10 juta. Fasilitas
tersebut telah diperpanjang beberapa kali
dengan perpanjangan terakhir sampai dengan
tanggal 31 Maret 2014. Fasilitas ini berubah
menjadi fasilitas Import General Facility (IGF)
dalam bentuk L/C atau SKBDN, TR, Bank
Garansi serta Supply Chain Financing (SCF)
dengan jumlah maksimum US$ 10 juta dan
- 77 -
The Company obtained Letters of Credit
(L/C) Facility from CIMB with maximum
amount of US$ 20 million (sub limit Trust
Receipt or TR amounted US$ 10 million).
The facility has been extended several
time, latest extention on September 9,
2014. This facility is used for the purpose
of purchasing raw materials, fuel and
engines. The Company is required to
place a 10% cash margin from the value
of L/C which is issued.
The balance of L/C issued amounted to
US$ 2.85 with cash margin amounted to
US$ 0,28 as of September 30, 2014, and
nil (Note 5) as of December 31, 2013.
b.
The Company obtained an Non Cash
Loan Facility in form of import L/C and
SKBDN (Local L/C) amounting to US$ 10
million from Mandiri. This facility has been
extended several times, latest extention
on March 31, 2014. This facility has been
changed to Import General Facility (IGF)
in the form of L/C, SKBDN, TR, Bank
Guarantee and Supply Chain Financing
(SCF)
with
total
maximum
of
US$ 10 million and will due on 31 March
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
c.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2015.
Fasilitas ini digunakan dalam rangka
pembelian bahan baku dan barang modal kerja
lainnya baik impor dan lokal. Perusahaan
diwajibkan untuk menempatkan marjin tunai
sebesar 5% - 10% dari nilai L/C yang
diterbitkan.
2015. This facility is used to finance the
purchases of raw materials and others
working capital in import or local. The
Company is required to place a 5% - 10%
cash margin from the value of L/C which is
issued.
Nilai L/C yang dibuka masing-masing sebesar
US$ 0,56 juta dan dengan marjin tunai sebesar
US$ 0,04 juta pada tanggal 30 September
2014, serta nihil (Catatan 5) pada tanggal 31
Desember 2013.
The balance of L/C issued amounted to
US$ 0.56 with cash margin amounted to
US$ 0,04 as of September 30, 2014, and
nil (Note 5) as of December 31, 2013.
Perusahaan memperoleh fasilitas L/C Impor
dan SKBDN dari PT Bank Permata Tbk
sebesar US$ 20 juta. Fasilitas tersebut
berjangka waktu 1 tahun dan telah
diperpanjang sampai dengan 2 Juli 2015.
Fasilitas ini digunakan dalam rangka
pembelian barang dagangan, bahan baku,
bahan
bakar,
mesin
serta
sparepart.
Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan
marjin tunai sebesar 10% dari nilai L/C yang
diterbitkan.
c.
Nilai L/C yang dibuka masing-masing sebesar
nihil pada tanggal 30 September 2014, serta
sebesar US$ 0,23 juta dengan margin tunai
sebesar US$ 0,02 juta (Catatan 5) pada
tanggal 31 Desember 2013.
34.
The balance of L/C issued amounted to nil
of September 30, 2014, and amounted to
US$ 0.23 million with cash margin US$
0.02 million (Note 5) as of December 31,
2013.
34.
Informasi Segmen Usaha
The Company obtained an L/C Import
facility and SKBDN amounted to US$ 20
million from PT Bank Permata Tbk. These
facilities maturing in one (1) year and has
been extended on July 2, 2014. This
facility is used to finance the purchases of
inventories, raw materials, fuel, and
spareparts. The Company is required to
place a 10% cash margin from the value
of L/C which is issued
Segment Information
Segmen Primer
Primary Segment
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan
pelaporan internal kepada pembuat keputusan
operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi
sumber daya ke masing-masing segmen yang
dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing
segmen tersebut. Informasi segmen Grup disajikan
berdasarkan jenis produk, yakni tepung tapioka,
glukosa dan fruktosa, asam sitrat dan produk kimia
lainnya, karung plastik, tepung tapioka modifikasi
dan lain-lain. Produk-produk tersebut menjadi dasar
pelaporan informasi segmen primer Grup, sebagai
berikut:
Operating segments are reported in accordance
with the internal reporting provided to the chief
operating decision maker, which is responsible
for allocating resources to the reportable
segments and assesses its performance. he
Group’ segment information is presented based
on their products, namely tapioca starch,
glucose and fructose, citric acid and other
chemical products, plastic packaging, modified
tapioca starch and others. These products are
the basis on which The Group reports its
primary segment information, as follows:
- 78 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
Tepung
Tapioka/
Tapioca
Starch
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
30 September (9 Bulan)/ September 30 (Nine Months) 2014
Asam Sulfat
dan Produk
Glukosa
Lainnya/
Karung
dan Fruktosa/ Sulfuric Acid
Plastik/
Glucose and
and Other
Plastic
Eliminasi/
Fructose
Products
Packaging
Elimination
Konsolidasi/
Consolidated
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Pendapatan usaha
Statement of Comprehensive Income
1.285.298
652.913
22.639
72.072
126.775
56.591
16.658
3.255
(33.882)
(15.124)
(4.452)
(870)
(35.021)
(15.633)
(4.602)
(52.321)
20.888
(25.822)
5.690
Laba (rugi) sebelum pajak
Jumlah beban pajak
26.439
(9.135)
Laba (rugi) bersih
17.304
Hasil segmen
Laba kotor
Beban penjualan
Beban umum dan
administrasi
Beban bunga dan keuangan
lainnya
Beban lain-lain - bersih
(208.102)
1.824.820
Liabilitas Segmen
203.279
(54.328)
(899)
-
(56.155)
(2.689)
1.675
(192)
327
-
(81.024)
28.580
Selling Expense
General and administrative
expenses
Interest and other financial
charges
Other expenses - net
5.702
(1.781)
6.590
(923)
1.621
(180)
-
40.352
(12.019)
Income (loss) before tax
Total tax expense
3.921
5.667
1.441
-
28.333
Net income (loss)
75.076
70.890
12.475
7.391
Statement of Financial
Position
1.387.666
758.524
254.274
141.982
-
2.542.446
Segment Assets
2.294.672
(247.774)
760.464
515.101
143.665
88.184
-
1.507.414
Segment Liabilities
1.440.773
(66.641)
INFORMASI LAINNYA
Pengeluaran modal
118.540
78.109
14
450
-
197.113
Penyusutan aset tetap
52.203
34.329
410
2.440
-
89.382
*)
Segment results
Segment gross profits
-
Laporan Posisi Keuangan
Aset Segmen
Revenues
OTHER INFORMATION
Capital expenditures
Depreciation of property, plant and
equipment
Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan, sedangkan liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan/
Segment assets exclude prepaid taxes and deferred tax assets while segment liabilities exclude taxes payable and deferred tax liabilities
- 79 -
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
Tepung
Tapioka/
Tapioca
Starch
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
30 September (9 Bulan) / September 30 (Nine Months) 2013
Asam Sitrat
dan Produk
Tepung
Kimia Lainnya/
Tapioka
Glukosa
Citric Acid
Karung
Modifikasi/
dan Fruktosa/ and Other
Plastik/
Modified
Glucose and
Chemical
Plastic
Monosodium
Tapioca
Fructose
Product
Packaging
Glutamate
Starch
Eliminasi/
Elimination
Konsolidasi/
Consolidated
Laporan Laba Rugi
Komprehensif
Pendapatan usaha
Statement of Comprehensive
Income
1.219.582
713.031
20.971
56.491
-
-
95.788
67.352
13.053
4.374
-
-
Beban penjualan
Beban umum dan
administrasi
Beban bunga dan keuangan
lainnya
Beban lain-lain - bersih
(21.901)
(21.727)
(2.765)
(926)
(40.981)
(5.053)
(6.095)
(1.244)
(36.860)
(30.795)
(23.904)
(4.684)
(3.557)
-
(1.192)
-
Laba (rugi) sebelum pajak
Jumlah beban pajak
(34.749)
6.596
11.984
(3.983)
636
-
Laba (rugi) bersih
(28.153)
8.001
636
Hasil segmen
Laba kotor
(285.889)
1.724.186
Segment results
Segment gross profits
-
180.567
(7)
-
(47.326)
(2.383)
(289)
-
(56.045)
(23.503)
70
-
(65.513)
(58.912)
Selling Expense
General and administrative
expenses
Interest and other financial
charges
Other expenses - net
1.012
-
(25.886)
215
(226)
(508)
-
(47.229)
2.320
Income (loss) before tax
Total tax expense
1.012
(25.671)
(734)
-
(44.909)
Net income (loss)
-
Statement of Financial
Position
Laporan Posisi Keuangan
Aset Segmen
Revenues
1.245.605
709.658
218.676
130.318
80.987
26.764
-
2.412.008
Segment Assets
835.872
334.310
99.271
81.025
150.764
3.017
-
1.504.259
Segment Liabilities
INFORMASI LAINNYA
Pengeluaran modal
76.238
24.859
-
12
-
561
-
101.670
Penyusutan aset tetap
74.501
15.421
204
2.313
-
346
-
92.785
Liabilitas Segmen
*)
OTHER INFORMATION
Capital expenditures
Depreciation of property, plant and
equipment
Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan, sedangkan liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan/
Segment assets exclude prepaid taxes and deferred tax assets while segment liabilities exclude taxes payable and deferred tax liabilities
Penjualan antar segmen ditetapkan dengan harga
sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
Inter-segment sales are
agreement of both parties.
Segmen Sekunder
Secondary Segment
Bentuk segmen sekunder pelaporan segmen
Perusahaan dan entitas anak adalah segmen geografis
yang ditentukan berdasarkan lokasi fasilitas produksi.
Informasi berdasarkan geografis adalah sebagai
berikut:
The secondary segment reporting for the
Company and its subsidiaries on geographical
segment is based on the production facility
location. The geographical segments are as
follows:
- 80 -
based
on
the
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
30 September (9 Bulan)
September 30 (Nine Months)
2014
2013
Pendapatan usaha dari pihak eksternal
Lokal
Lampung
Surabaya
Subang
Solo
Karawang
Jumlah
Ekspor
1.330.668
79.717
13.251
103.285
234.881
1.761.802
63.018
1.108.743
102.838
14.437
123.856
315.803
1.665.677
58.509
Sales from external parties
Domestic
Lampung
Surabaya
Subang
Solo
Karawang
Subtotal
Export
Pendapatan Usaha Konsolidasian
1.824.820
1.724.186
Consolidated Net Sales
Aset Segmen
Lokal
Lampung
Jambi
Surabaya
Subang
Solo
Karawang
1.864.107
6.969
128.973
28.494
192.420
327.435
1.870.390
7.050
87.227
29.743
128.319
289.279
Segment assets
Domestic
Lampung
Jambi
Surabaya
Subang
Solo
Karawang
Aset Konsolidasian
2.548.398
2.412.008
Consolidated Assets
Pengeluaran Modal
Lokal
Lampung
Surabaya
Karawang
Solo
Subang
131.879
40.365
18.211
6.557
101
77.399
3.672
16.312
4.275
12
Jumlah
197.113
101.670
- 81 -
Capital Expenditure
Domestic
Lampung
Surabaya
Karawang
Solo
Subang
Total
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
35.
35.
Aset dan Liabilitas Moneter Bersih dalam Mata
Uang Asing
Tabel berikut mengungkapkan jumlah aset dan
liabilitas moneter konsolidasian:
The following table shows
monetary assets and liabilities:
30 September/ September 30 , 2014
Mata uang
asal/
Ekuivalen/
Original
Equivalent in
Currency
Rupiah
Aset
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
US$
SGD
EUR
US$
US$
EUR
697.156
7.995
19.208
328.208
2.607.725
-
Beban akrual
Utang bank jangka panjang
Jumlah Liabilitas
Jumlah Liabilitas - Bersih
US$
US$
EUR
US$
US$
1.281.605
4.190.480
22.800
24.500
22.500.000
389.038
8.114
16.953
22.900
2.567.994
1.406.990
15.651
51.174
353
299
274.770
342.247
415.694
12.570
22.800
31.500
27.000.000
297.504
36.
Likuidasi Entitas Anak
4.742
78
285
279
31.301
23.668
60.353
5.067
153
384
384
329.103
335.091
274.738
Pada tanggal 30 September 2014 dan 2013, kurs
konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada
Catatan 2e atas laporan keuangan konsolidasian.
consolidated
31 Desember/ December 31 , 2013
Mata uang
asal/
Ekuivalen/
Original
Equivalent in
Currency
Rupiah
8.514
77
298
4.008
31.846
44.743
Jumlah aset
Liabiltas
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Net Monetary Assets and Liabilities
Denominated in Foreign Currencies
Assets
Cash and cash equivalents
Time deposits
Trade accounts receivable
Total assets
Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Accrued expenses
Long-term bank loans
Total Liabilities
Net Liabilities
As of September 30, 2014 and 2013, the
conversion rates used by the Group were
disclosed in Note 2d to consolidated financial
statements.
36.
Liquidation of a Subsidiary
Pada tahun 2008, VWBI dan Perusahaan,
mengajukan usulan likuidasi VWBI ke Pengadilan
Negeri Gunung Sugih, Lampung Tengah karena
ketidakpastian signifikan VWBI untuk beroperasi
secara berkelanjutan.
In 2008, VWBI and the Company, submitted a
proposal of VWBI’s liquidation to the District
Court of Gunung Sugih, Central Lampung due
to its significant uncertainty to operate as a
continued operating as a going concern entity.
Pada tanggal 28 Januari 2009, Pengadilan Negeri
memutuskan untuk menyetujui usulan likuidasi
VWBI. Atas keputusan tersebut, Ve Wong
Corporation (VWC), Taiwan, mengajukan Kasasi ke
Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia.
On January 28, 2009,
approved VWBI liquidation
Ve Wong Corporation
appealed to the Supreme
Republic of Indonesia for
such liquidation process.
- 82 -
the District Court
proposal. However,
(VWC), Taiwan,
Court (MA) of the
the cancellation of
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
37.
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 26 Mei 2010, MA mengabulkan
permohonan Kasasi VWC dan membatalkan
putusan Pengadilan Negeri tanggal 28 Januari
2009. Terkait dengan keputusan tersebut, VWBI dan
Perusahaan mengajukan Peninjauan Kembali (PK)
ke MA.
On May 26, 2010, the Supreme Court granted
the request of VWC cessation and cancelled
the District Court decision dated January 28,
2009. In response to the court’s decision, the
of VWBI and the Company filed an appeal for
a judicial review (PK) to the Supreme Court.
Berdasarkan putusan Mahkamah Agung yang
diberitahukan kepada VWBI melalui Pengadilan
Negeri pada tanggal 21 Agustus 2013, menyatakan
pembubaran VWBI.
Based on the Supreme Court decision through
District Court, dated August 21, 2013, VWBI
has been approved to be liquidated.
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung tersebut,
proses likuidasi dilakukan oleh likuidator dengan
mengadakan lelang atas aset dan melakukan
pembayaran
kepada
kreditur-kreditur
VWBI.
Dan Pengadilan Negeri Gunung Sugih telah
menerima
laporan
pertanggungjawaban
dari
likuidator sehubungan dengan proses likuidasi
tersebut.
Based on the decision of the Supreme Court
above, the liquidation process by liquidator had
been done by holding an auction of the assets
and made the payments to the creditors of
VWBI. And the District Court of Gunung Sugih
has received accountability report of the
liquidator in connection with the liquidation
process.
Saat ini sedang dalam proses pencatatan
berakhirnya status badan hukum VWBI dan
penghapusan nama VWBI dari daftar perseroan di
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Currently, still in the process of recording the
end of legal status VWBI and removal/ deletion
from the list of the company’s name in the
Ministry of Justice and Human Right.
Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas
Konsolidasian
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak
mempengaruhi kas dan setara kas:
37.
Supplement Disclousures For Consolidated
Statement of Cash Flows
The following are the noncash investing and
financing activities of the Group:
30 September (9 Bulan)/
September 30 (Nine Months)
2014
2013
Penambahan aset tetap melalui sewa
pembiayaan
14.624
12.635
Acquisition of property and equipment
through capital lease
Realisasi uang muka pembelian untuk
perolehan aset tetap
14.931
10.177
Acquisition of property and equipment
through application of advances
4.534
-
Kapitalisasi beban keuangan ke aset dalam
pembangunan
- 83 -
Financial charges capitalized to construction
in progress
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta untuk
Periode-Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain)
PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements As of
September 30, 2014 (Unaudited) and December
31, 2013 (Audited) and for the Nine-Month Periods
Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)
(Figures are Presented in Millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated)
38.
38.
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi
Keuangan (PPSAK) yang berlaku efektif pada
periode yang dimulai 1 Januari 2014 sebagai
berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has
issued the following Interpretations of Financial
Accounting Standards (ISAK) and Statement of
Withdrawal of Financial Accounting Standards
(PPSAK) which will be effective for annual
period beginning January 1, 2014 as follows:
ISAK
a.
ISAK No. 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan
ISAK
a. a.
ISAK No. 27, Transfer of Assets from
Customers
b.
ISAK No. 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Ekuitas
b.
a.
ISAK No. 28, Extinguishing Financial
Liabilities with Equity Instruments
c.
ISAK No. 29, Biaya Pengupasan Lapisan
Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang
Terbuka
c.
a.
ISAK No. 29, Stripping Costs in the
Production Phase of a Surface Mine
PPSAK
PPSAK
PPSAK No. 12, Pencabutan PSAK 33: Aktivitas
Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
PPSAK No. 12, Withdrawal of PSAK 33:
Accounting of Land Stripping Activities and
Environmental Management in General Mining
Grup memperkirakan bahwa penerapan ISAK dan
PPSAK di atas tidak berdampak terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
The Group does not expect that the above
ISAKs and PPSAK will have an impact on the
consolidated financial statements.
********
- 84 -
Download