REVIVAL IN PERSONAL RELATIONSHIP

advertisement
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA
September
2011
02
REVIVAL IN PERSONAL
RELATIONSHIP
Oleh: Pdt. DR. Jonathan Kuntaraf
Betapa sering bila kita berbicara mengenai “revival,” kita
bebicara mengenai, lebih seringnya baca Alkitab, lebih banyak
berdoa, lebih banyak pertobatan; dan lebih giat dalam
evangelisasi. Semuanya sangat penting, namun, “revival” lebih
daripada itu. Kita perlu “revival in personal relationship.”
Hanya setelah para rasul, “bertekun dan sehati dalam doa
bersama-sama” (Kisah 1:14), maka mereka siap untuk
menerima Roh Kudus. Apakah mungkin umat Tuhan sehati?
Apakah mungkin umat Tuhan bersatu?
Adalah Mark Twain satu waktu berkata:
“Satu taruh seekor anjing dan seekor kucing dalam kandang
yang sama, setelah beberapa hari mereka dapat menyesuaikan
diri. Saya taruh seekor kambing, seekor babi dan seekor burung
dalam kandang yang sama, setelah beberapa hari, mereka dapat
menyesuaikan diri. Saya taruh seorang Katolik, Protestant dan
Presbytarian (maaf, ini disebutkan oleh Mark Twain) dalam
kamar yang sama, dan setelah beberapahari, tidak ada lagi yang
hidup.”
Nampaknya sangat sukar bagi manusia untuk
menerima orang lain, atau hidup bersama dengan orang lain
yang mempunyai perbedaan faham. Apakah memang sangat
sukar bagi kita untuk bersatu?
Sebab ada jemaat yang pecah sebab mereka tidak setuju di
mana diletakkannya lubang toilet, ada gereja yang bertengkar
cukup lama oleh sebab perbedaan faham, bentuk gereja yang
pakai menara atau tidak; sebagian jemaat mengalami
perpecahan oleh sebab masalah music, makanan di potluck
(vegetarian atau tidak), pendeta harus datang dari suku mana,
dsb. Bahkan saat duduk di komite Pemilih GC, penulis melihat
sebagian yang terus memperjuangkan orang dari bangsanya,
atau mereka dari warna kulitnya yang sama.
Mungkinkah kita saling mendukung satu sama lain? Dapatkan
kita memikirkan orang lain sama seperti yang dikatakan oleh
Yonathan kepada Daud, “3:16 maka bersiaplah Yonatan,
anak Saul, lalu pergi kepada Daud di Koresa. Ia
menguatkan kepercayaan Daud kepada Allah dan berkata
kepadanya: "Janganlah takut, sebab tangan ayahku Saul
tidak akan menangkap engkau; engkau akan menjadi raja
atas Israel, dan aku akan menjadi orang kedua di
bawahmu. Juga ayahku Saul telah mengetahui yang
demikian itu." Alangkah baiknya kalau semua bisa seperti
Yohatan (nama yang penulis paling sukai), dan memikirkan
kebahagiaan orang lain, dan siap berkorban untuk kepentingan
orang lain.
Untuk “revival in relationship,” perlu diingat beberapa hal ini:
1.
Yesus sendiri mendoakan persatuan pada diri para
rasul, dan juga pada semua yang percaya kepada
pekabaran para rasul (Yoh. 17:20). Itu berarti, Yesus
sudah mendoakan agar ada persatuan diantara umat
Tuhan.
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected]
6
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA
2.
Kita perlu mengerti tujuan kedatangan Yesus ke dunia
ini:
a.
3.
4.
Mendamaikan kita dengan Allah melalui
kehidupannya yang suci dan kematianNya
(Roma 3;2 Korintus 5:7-21)
b. Mendamaikan kita satu sama lain dengan
kasih agape (Yohanes 17:21-23, Epesus 2:1318).
Apakah tujuan Kristus ke dunia ini akan gagal oleh
sebab masing-masing kita merasa diri kita benar?
Bila ada perbedaan pandangan atau masalah dalam
“personal relationship”, kita harus menggunakan
prinsip Matius 18. Sering perbedaan yang benar dan
salah sangat tipis. Namun dengan kasih persaudaraan,
tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan
Dari pada membela bahwa kita yang benar dan yang
lain salah, biarlah kita mendoakan orang yang
mempunyai perbedaan pandangan dengan kita. Kita
jangan mengambil tempatnya Roh Kudus. Kita tidak
dapat mengubah orang lain. Hanya Roh Kudus yang
dapat merubah. Jadi dengan lebih banyak berdoa, kita
dapat meletakkan diri kita untuk diubahkan oleh Roh
Kudus.
5.
Mamandang hal yang positip pada diri orang lain yang
mempunyai masalah dengan kita; bahwa dia
mempunyai motip yang baik. Setiap orang ada
kebaikannya, bila kita berpikir lebih positip, maka kita
akan mudah menyelesaikan masalah.
6.
Mengerti bahwa kita dilahirkan berbeda, temperament
yang berbeda, latar belakang berbeda, sering
menyebabkan cara berbeda dalam menilai sesuatu.
Kita harus menghargai perbedaan tersebut; tetapi kita
boleh tetap memiliki spirit of unity in diversity.
7.
Serahkan “hak,” dan “pengharapan,” kita kepada
Tuhan. Sering kita mau membela hak kita,
mempertahankan “harga diri.” Ingatlah Yesus sendiri
tidak pergi kemana-mana untuk membela diri,
mempertahankan “hak”nya, atau marah kepada orang
lain. Ia menyerahkan segala sesuatu kepada Allah
Bapa.
8.
Berdoa untuk semua sumber masalah. Bahkan puji
Tuhan sebab kita mengalami sebagian dari
penderitaan Yesus. Pujian akan membuat Setan lari
pontang panting. Yesus menganjurkan agar kita
September
2011
02
mendoakan orang yang memusuhi kita sekalipun.
Matthew 5:43, 44
9.
Anjuran penting dari roh Nubuat, If pride and
selfishness were laid aside, five minutes would
remove most difficulties. Angels have been grieved
and God displeased by the hours which have been
spent in justifying self. I saws that God will not
bow down and listen to long justifications, and He
woes not want His servant s to do so, and thus
precious time be wasted that should be spent in
showing transgressors the error of their ways and
pulling
souls
out
of
the
fire.”
– Early Writings, p. 119, 120. Luar biasa sekali! Bila
kita menyampingkan kesombongan dan kepentingkan,
lima menit sudah cukup untuk menyelesaikan
masalah-masalah
pelik.
Kalau
begitu,
kita
memerlukan Roh Kudus untuk mengubah hati agar
kita mempunyai kerendahan hati.
10. Satu point yang penting, ialah kita perlu dipenuhi
kasih Yesus, agar dapat mengasihi orang lain. Katakata Yesus, dalam Yohanes 13:34, “Aku
memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu
supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku
telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus
saling mengasihi. Apanya yang baru? Bukankah
sudah ada hukum kasih di Perjanjian lama? (Ulangan
6:5, Imamat 19:18). Yang baru adalah “seperti Aku
mengasihi kamu.” Yesus mengasihi murid-muridnya
walaupun mereka punya kelemahan, bahkan sudah
menyangkal dia sekalipun. Dapatkan kita mengasihi
mereka yang telah mengkritik kita, menuduh kita,
memusuhi kita? Kasih Yesus yang bertahta dalam hati
kita yang memungkinkan hal itu terjadi.
Kebangunan Rohani, harus meliputi kebangunan rohani dalam
hubungan satu sama lain. Revival in personal relationship. Kita
rindukan ini terjadi! Hingga tidak ada masalah yang tidak dapat
diselesaikan. Bila ada persatuan dalam diri umat Tuhan; Roh
Kudus akan memberikan kuasa hujan akhir, dan pekerjaan
Tuhan akan selesai. Dengan demikian Kebutuhan dari semua
negara, semua bangsa, dan semua jemaat sekarang ini adalah
kebutuhan kebangunan rohani yang meliputi juga kebangan
dalam hubungan satu sama lain. . Sebab itu, kita harus lebih
banyak doakan, lebih banyak khotbahkan, lebih banyak
bicarakan, terlebih menghidupkannya, “revival in personal
relationship.”
-JK
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected]
7
Download