eJournal Administrasi Bisnis, 2013, 1, (2): 182 – 191 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyraight Analisis Komparatif Pemberian Kredit Dengan Metode Perhitungan Bunga Flat Dan Sliding Pada PT. BPR Permata Hati Jaya Samarinda Siagian Maruli eJournal Administrasi Bisnis Volume 1, Nomor 2, 2013 eJournal Administrasi Bisnis, 2013, 1, (2): 182 – 191 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyraight ABSTRAK Siagian Maruli, Analisis Komparatif Pemberian Kredit Dengan Sistem Perhitungan Bunga Flat Dan Sliding Pada PT. BPR Permata Hati Jaya Samarinda. Dibimbing oleh Drs. Burhanudin,M.Si selaku pembimbing I Dan Ir. Noercahyono, MM selaku pembimbing II. PT. BPR Permata Hati Jaya Samarinda merupakan salah satu BPR yang beroperasi di Samarinda. Dalam pemberian kredit kepada nasabahnya, PT. BPR PHJ menerapkan metode perhitungan bunga Flat 22% per tahun dan Sliding 36% per tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mana yang lebih menguntungkan bagi PT. BPR PHJ Samarinda dalam pemberian kredit dengan metode perhitungan bunga Flat dan Sliding. Analisis dilakukan dengan membandingkan Net Present Value (nilai bersih sekarang) laba per tahun pemberian kredit untuk jangka waktu 12 bulan, 24 bula dan 36 bulan dengan metode perhitungan bunga Flat dan Sliding. Hasil penelitian menunjukan bahwa yang memberikan nilai bersih sekarang laba per tahun yang lebih tinggi untuk semua jangka waktu kredit adalah metode perhitungan bunga Flat 22% per tahun dibanding Sliding 36% per tahun. Dari jangka waktu yang berbeda (12 bulan, 24 bulan dan 36%) laba pertahun yang paling tinggi adalah kredit dengan jangka waktu 12 bulan tingkat bunga Flat 22% per tahun yaitu sebesar Rp 43.279.862,94 per tahun. Sedangkan yang memberikan laba per tahun yang kecil adalah kredit dengan jangka waktu 36 bulan dengan tingkat bunga Sliding 36% per tahun sebesar Rp 32.736.083,13 per tahun. Sebaiknya PT. BPR PHJ dapat menerapkan tingkat bunga yang berbeda untuk masing-masing jangka waktu, dimana untuk jangka waktu yang semakin panjang suku bunganya semakin tinggi. Kata Kunci : FLAT, SLIDING, PERBANKAN Analisis Bunga Flat dan Sliding PT. BPR – Siagian Maruli Pedahuluan Sektor perbankan yang memiliki posisi yang strategis sebagai lembaga intermidasi dan penunjang sistem pembayaran. Sehubungan dengan itu diperlukan penyempurnaan terhadap sistem perbankan nasional, yang bukan hanya mencakup upaya penyehatan baik secara individual melainkan juga penyehataan sistem perbankan secara menyeluruh. Upaya penyehataan perbankan nasional menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, bank-bank itu sendiri dan masyarakat pengguna jasa bank. Adanya tanggung jawab bersama tersebut dapat membantu memelihara tingkat kesehatan perbankan nasional sehingga dapat berperan secara maksimal dapat perekonomian nasional. Peranaan perbankan nasional perlu ditingkatkan sesuai dengan fungsinya dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarkat, dengan lebih memperhatikan pembiayaan kegiatan sektor perekonomian nasional, dengan prioritas kepada kopeasi, pengusaha kecil dan menengah, serta lapisan masyarakat tanpa diskriminasi, sehingga akan memperkuat struktur perekonomian nasional. Demikian pula bank perlu memberikan perhatian yang lebih besar dalam meningkatkan kinerja perekonomian di wilayah operasinya masing-masing. Penyempurnan peranan perbankan nasional di Indonesia ditempuh dengan cara menyederhanakan jenis bank menjadi bank bank umum dan bank pengkreditan rakyat, serta memperjelas ruang lingkup dan batas kegiatan yang dapat diselenggarkan. Melalui upaya penyempurnaan tersebut, perbankan diharapkan dapat lebih meningkatkan peranannya dalam pelaksanaan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, penyempurnaan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Peran Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) ditegaskan dalam penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1992 tentang bank Pengkreditan Rakyat bahwa guna lebih menunjang pembangunan dan modernisasi didaerah pedesaan, keberadaan dan kejelasan status serta perkembangan BPR perlu dibina dan diarahkan agar dapat memperluas jangkauan pelayananya dan memberikan kepastian berusaha bagi BPR disegala pelosok tanah air. Tujuan utama pembentukan BPR di desa-desa adalah untuk menghindari praktek lintah darat maupun rentenir dengan bunga tinggi yang sering beroperasi dikedua sektor tersebut. Dengan beroperasinya BPR di daerah pedesaan maka dapat diharapkan pemerataan pembangunan dapat dinikmati oleh lapisan masyarakat. Jasa perbankan yang dilayani oleh BPR selain menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito adalah dalam 183 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 2, 2013: 182 - 191 bentuk penyaluran pinjaman terutama yang ditujukan bagi usaha pertanian dan perdagangan kecil. Fleksibilitas pengaturan pinjaman merupakan ciri khas dari portopolio pinjaman bank, sehingga dari sini bank dapat mengatur penyesuain paket pinjaman dengan kebutuhan masing-masing nasabah. Begitu pula pada PT.BPR Permata Hati Jaya (BPR PHJ) yang merupakan BPR yang ada di Samarinda, mempunyai manajemen dan kebijakan sendiri dalam mengelola kredit yang diberikan kepada nasabah-nasabahnya sebagai modal usaha. Dalam memberikan kreditnya, PT. BPR PHJ menggunakan metode perhitungan Flat dan Sliding. Pengggunaan metode perhitungan bunga yang berbeda pada nasabah didasarkan pada pertimbangan pihak bank, diantaranya adalah latar belakang nasabah besaran kredit dan lain sebagainya. Demikian juga dari segi keuntungan yang diperoleh akan berbeda pada jenis metode perhitungan bunga kredit tersebut. Oleh karena itu untuk mengetahuisejauh mana perbandingan antara kelebihan dan kekurangan masing-masing metode pemberian kredit tersebut, maka penulis memilih judul Analisis komparatif pemberian kredit dengan metode perhitungan bunga flat dan sliding pada PT. BPR PHJ Samarinda. Dari uraian yang ada pada latar belakang yang telah diuraikan diatass, maka penulis dapat merumuskan permasalahan dalam penelitian yaitu Manakah yang lebih menguntungkan bagi PT. BPR PHJ antara pemberian kredit dengan metode perhitungan bunga Flat dan sliding. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui mana yang lebih mengungtungkan bagi PT. BPR PHJ Samarinda dari pemberian kredit dengan metode perhitungan bunga Flat dan Sliding. Kerangka Dasar Teori Manajemen Keuangan Selain itu Husnan (2006:4) menjelaskan bahwa manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan, dimana pelaksanaan kegiatan tersebut sering disebut manajer keuangan.Kegiatan utama (fungsi) manajemen keuangan adalah menggunakan dana dan mendapatkan dana. Perbankan Menurut Kasmir (2002:2-4) secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana 184 Analisis Bunga Flat dan Sliding PT. BPR – Siagian Maruli tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainya. Sedangkan pengertian lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan dimana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya. Kredit Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan piahk lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Bunga Bank Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga bagi bank juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Flat Rate Yang dimaksud dengan cara perhitungan bunga rumus Flat Rate adalah pembebanan bunga terhadap nilai pokok pinjaman akan tetap darin suatu periode ke periode lainnya walaupun pokok pinjaman menurun sebagai akibat adanya pembayaran cicilan pokok pinjaman. Rumus: Cicilan Pokok = P / M Cicilan Bunga = (P x I) / M Total Pinjaman = Cicilan pokok + Cicilan Bunga P = Pokok Pinjaman I = Suku Bunga Pertahun M = Jumlah Periode pembayaran Sliding Rate Yang dimaksud dengan cara perhitungan dengan rumus sliding rate adalah bahwa pembebanan bunga terhadap nilai pokok pinjaman akan semakin menurun dari bulan ke bulan (atau dari suatu periode ke periode berikutnya) sesuai dengan menurunnya pokok pinjaman sebagai berikut akibat adanya pembayaran pokok pinjaman. 185 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 2, 2013: 182 - 191 Rumus : Cicilan Pokok = P / M Total Cicilan = Cicilan bunga + Cicilan Pokok Cicilan Bunga = (P x I) / M SP = Sisa Pokok pinjaman I = Suku Bunga Pertahun M = Jumlah periode pembayaran (bulan) Untuk cicilan bunga kedua pokok pinjaman dikurangi dengan cicilan pokok. Nilai Mata Uang Menurut Martono dan Hartijo (2002:20), konsep nilai mata uang berhubungan dengan tingkat bunga yang digunakan dalam perhitungan aliran kas. Nilai uang saat ini (present value) akan berbeda dengan nilai uang tersebut diwaktu yang akan mendatang (future value) karena adanya faktor bunga. Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu. Metode Penelitian Jenis Penelitian Untuk menjelaskan kategori dan jenis penelitian yang akan disusun, maka penulis menggunakan menggunakan metode deskriptif sebagai metode acuan penulisan skripsi. Dalam metode ini penulis menganalisis secara terperinci data data yang berhubungan dengan penelitian dan mengolahnya ke dalam rumusan dengan menggunakan alat analisis yang telah ditentukan. Definisi Operasional Adapun Definisi operasional dalam penelitian ini adalah : a. Bunga Flat Pembebanan bunga terhadap nilai pokok pinjaman akan tetap dari satu periode ke periode lainnya walaupun pokok pinjaman menuru n sebagai akibat adanya pembayaran cicilan pokok pinjaman. Adapun perhitungan bunga flat dalam penelitian ini menggunakan besaran kredit tertentu dengan periode pinjaman 12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan. b. Bunga Sliding Bahwa pembebanan bunga terhadap nilai pokok pinjaman akan semakin menurun dari bulan ke bulan ( atau dari suatu periode ke periode berikutnya ) sesuai dengan menurunnya pokok pinjaman sebagai akibat adanya pembayaran cicilan pokok pinjaman. Adapun perhitungan bunga sliding 186 Analisis Bunga Flat dan Sliding PT. BPR – Siagian Maruli menggunakan periode kredit pinjaman 12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan. Teknik Pengumpulan Data Untuk melaksanakan penelitian diperlukan pengumpulan data primer dan data sekunder ini berguna baik untuk mencapai tujuan penelitian yang bersifat praktis maupun teoritis. Adapun cara pengumpulan data yang di lakukan adalah sebagai berikut: a. Library Research (Penelitian Kepustakaan) Yaitu penelitian bersifat teoritis dengan cara membaca dan mempelajari literatur, hasil penelitian dan bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. b. Field Research (Penelitian Lapangan) Yaitu penelitian yang langsung dilakukan pada lokasi yang dijadikan objek penelitian antara lain pada bagian keuangan, terutama bagian kredit dan staf-staf lainnya yang dapat memberikan informasi penting mengenai penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, selain meminta informasi yang berhubungan dengan kasus yang akan di teliti tetapi juga dengan wawancara (interview) dengan pihak perusahaan yang terkait dengan permasalahan ini. Teknik Analisis Data Rumus Flat Rate Cicilan Pokok = P / M Cicilan Bunga = ( P x I ) / M Total Pinjaman = Cicilan Pokok + Cicilan Bunga Rumus Sliding Rate Cicilan Bunga = (S P x I ) / M Total Cicilan = Cicilan Pokok + Cicilan Bunga Cicilan Pokok = P / M Rumus Present Value PV = FV x Hasil Penelitian PT. BPR Permata Hati Jaya saat ini memberikan kredit angsuran untuk berbagai keperluan. Kredit diberikan dengan jangka waktu angsuran bervariasi mulai dari 12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan. Adapun metode perhitungan bunga yang dikenakan 187 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 2, 2013: 182 - 191 terdiri dari bunga flat dan bunga sliding, dengan tingkat suku bunga yang berbeda. Kredit angsuran dengan metode bunga flat di berikan bagi kalangan yang berpenghasilan tetap (PNS dan Karyawan Swasta) yang umumnya untuk keperluan konsumtif. Timgkat bunga yang dikenakan adalah 22% pertahun, dalam metode flat ini maka jumlah angsuran (Pokok + bunga) dari bulan pertama hingga bulan terakhir tetap tidak berubah. Sedangkan kredit bunga dengan metode bunga sliding di berikan bagi kalangan yang penghasilannya tidak tetap (Pengusaha) yang umumnya untuk keperluan produktif. Tingkat buga yang dikenakan adalah 36% sliding pertahun. Dalam metode sliding ini , maka jumlah angsuran (Pokok + Bunga) dari bulan pertama hingga bulan terakhir tidak sama dan semakin menurun Tabel Perbandingan Angsuran Kredit Tabel 4.7 Perbandingan Simulasi Perhitungan Angsuran Kredit Per Jangka Waktu Antara Bunga 22% Flat dan 36% Sliding Jangka Waktu Jumlah Kredit Total Angsuran Laba Laba/Tahu n 12 Bulan 22% Flat 36% Sliding 300.000.000 300.000.000 366.000.000 358.000.000 66.000.000 58.000.000 66.000.000 58.000.000 24 Bulan 22% Flat 36% Sliding 300.000.000 300.000.000 432.000.000 412.500.000 132.000.000 112.500.000 66.000.000 56.250.000 36 Bulan 22% Flat 36% Sliding 300.000.000 300.000.000 498.000.000 466.500.000 198.000.000 166.500.000 66.000.000 55.500.000 Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel perhitungan di atas dapat dilihat bahwa untuk semua jangka waktu (12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan), 188 Analisis Bunga Flat dan Sliding PT. BPR – Siagian Maruli metode perhitungan bunga Flat 22% p.a menghasilkan laba yang lebih besar di banding metode perhitungan bunga Sliding 36% p.a. Laba per tahun yang paling besar diperoleh untuk kredit dengan semua jangka waktu dengan bunga Flat 22% p.a, yaitu sebesar Rp 66.000.000,-/ tahun, sedangkan yang paling kecil adalah kredit dengan jangka waktu 36 bulan dengan bunga 36% Sliding yaitu sebesar Rp 55.500.000,-/tahun. Namun demikian perhitungan di atas belum bisa untuk menyimpulkan mana yang paling menguntungkan bagi PT. BPR PHJ karena belum memperhitungkan nilai waktu dari uang. Oleh karena itu harus dilakukan perhitungan Present Value dari masingmasing jangka waktu dengan metode perhitungan bunga sebagai berikut: Tabel Perbandingan Present Value Tabel 4.14 Perbandingan Present Value Angsuran Kredit Per Jangka Waktu Antara Bunga 22% Flat dan 36% Sliding Jangka Waktu Jumlah Kredit Total Present Value Laba Laba/Tahun 12 Bulan 22% Flat 36% Sliding 300.000.000 300.000.000 43.279.862,94 37.246.126,33 3.279.862,94 7.246.126,33 3.279.862,94 7.246.126,33 24 Bulan 22% Flat 36% Sliding 300.000.000 300.000.000 82.380.970,64 68.915.318,56 2.380.970,64 8.915.318,56 1.190.485,32 4.457.659,28 36 Bulan 22% Flat 36% Sliding 300.000.000 300.000.000 16.487.153,02 98.208.249,38 16.487.153,0 2 98.208.249,3 8 8.829.051,01 2.736.083,13 Sumber : Data diolah 189 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 2, 2013: 182 - 191 Berdasarkan dari perhitungan di atas penulis membuat tabel perbandingan menggunakan Present Value dengan tingkat bunga 12% /tahun (1%/bulan). Dari hasil perbandingan antara bunga Flat dan bunga Sliding dengan menggunakan Present Value dapat di lihat metode mana yang lebih menguntungkan bagi perusahaan. Dari hasil tersebut bahwa pemberian kredit yang menghasilkan laba per tahun paling besar adalah kredit dengan jangka waktu 12 bulan dengan bunga 22%/tahun flat yaitu sebesar Rp 43.279.862,94,-. Sedangkan yang paling kecil adalah kredit dengan jangka waktu 36 bulan dengan bunga sliding 36% per tahun yaitu sebesar Rp 32.736.083,13. Dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa semakin panjang jangka waktu, maka terdapat kecenderungan laba yang diperoleh semakin kecil. Untuk bunga flat 22% per tahun, laba untuk jangka waktu 12 bulan Rp 43.279.862,94/tahun, 24 bulan Rp 41.190.485,32/tahun dan 36 bulan Rp 38.829.051,01/tahun. Sedangkan untuk bunga Sliding 36% per tahun laba dengan jangka waktu 12 bulan Rp 37.246.126,33/tahun, 24 bulan Rp 34.457.659,28/tahun dan 36 bulan Rp 32.736.083,13/tahun. Dengan demikian maka sebaiknya PT. BPR PHJ dapat menerapkan tingkat bunga yang berbeda untuk masing-masing jangka waktu, dimana untuk jangka waktu yang semakin panjang suku bunganya semakin tinggi. Hal ini juga sesuai dengan kaidah investasi bahwa semakin panjang jangka waktu investasi akan semakin tinggi tingkat resikonya. Penutup Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya disampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari kedua metode perhitungan bunga kredit angsuran yang di terapkan oleh PT. BPR PHJ, ternyata metode bunga Flat 22% baik tanpa memperhitungkan nilai waktu uang maupun dengan memperhitungkan nilai waktu uang lebih menguntungkan bagi PT. BPR PHJ dibanding perhitungan bunga Sliding 36%. 2. Dari jangka waktu yang berbeda (12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan). Laba per tahun yang paling tinggi adalah kredit dengan jangka waktu 12 bulan dengan tingkat bunga Flat 22%/tahun, yaitu sebesar Rp 43.279.862,94/tahun, sedangkan yang memberikan laba per tahun yang terkecil adalah kredit dengan jangka waktu 36 bulan dengan tingkat bunga Sliding 36%/tahun yaitu sebesar Rp 32.736.083,13/tahun. 190 Analisis Bunga Flat dan Sliding PT. BPR – Siagian Maruli Saran Adapun saran yang diberikan oleh penulis bagi PT. BPR PHJ dan Nasabah adalah sebagai berikut: 1. Bagi BPR PHJ maka disarankan lebih memperbanyak penyaluran kredit yang memnggunakan perhitungan Flat 22% khususnya jangka waktu 12 bulan. Jika ada debitur (Pengusaha) menginginkan bunga sliding, maka BPR PHJ memberikan perhitungan bunga sliding dalam jangka waktu yang menguntungkan bagi perusahaannya yaitu jangka waktu 12 bulan. 2. Sebaiknya PT. BPR PHJ dapat menerapkan tingkat bunga yang berbeda untuk masing-masing jangka waktu, dimana untuk jangka waktu yang semakin panjang suku bunganya semakin tinggi. Daftar Pustaka Afif, Faisal, dkk. 1996. Strategi dan Operasional Bank. Bandung : Eresco. Eliana. 2003. “ Analisis Kebijakan Pemberian Kredit oleh BPR Sleman, Jawa Tengah. Firdaus, Rahmat dan Maya Ariyanti. 2004. Manajemen Pengkreditan Bank Umum. Alfabeta Bandung. Husnan. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Jusuf, Jopie. 2002. Analisis Kredit untuk Account Officer, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.. Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2005. Pemasaran Bank, Jakarta : Kencana. Martono, dan Agus Hartijo. 2005. Manajemen Keuangan. Sri. 2012. “ Analisis Perhitungan Bunga Kredit Bank Cimb Niaga Periode 2012 dengan Metode Flat, Sliding dan Bunga Efektif. Suyatno, Thomas, dkk. 2003. Kelembagaan Perbankan Edisi Ketiga, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama 191