BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era yang semakin modern dan semakin maju seperti saat ini perkembangan dalam perekonomian semakin pesat di mana dapat dilihat dari banyaknya persaingan antar perusahaan diberbagai industri yang semakin ketat. Perekonomian bisa dibilang sebagai simbol atau kekuatan suatu perusahaan, baik komunitas, perkumpulan dan bahkan suatu Negara. Maka dari itu, perusahaan harus memberikan yang terbaik kepada konsumennya agar dapat memenangkan persaingan dan menjadi market leader dengan tujuannya menunjukkan siapa yang terbaik. Untuk menjadi yang terbaik dan menunjukkan diri sebagai market leader perusahaan harus melakukan perencanaan yang matang. Adapun salah satu bisnis yang berkembang dan terus mengalami peningkatan di era pembangunan ini adalah bisnis kontruksi. Salah satu perusahaan yang bergerak dibisnis konstruksi adalah PT. Bangun Natuna Pratama. Perusahaan ini terletak di Jalan Raja Ali Haji No. 54, Tanjungpinang. PT. Bangun Natuna Pratama telah banyak membangun sejumlah proyek dikawasan Tanjungpinang dan sekitarnya Dalam penilitian ini yang akan dibahas adalah proyek pembangunan Gedung Anjungan Budaya dan Taman Budaya yang berlokasi di Senggarang – Kota Tanjungpinang (Kepulauan Riau). Proyek ini diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Pembangunan proyek ini dimulai sekitar bulan Juli 2011 dan ditargetkan selesai pada November 2011 selama 5 bulan atau 150 hari kerja. Adapun pemilihan proyek ini pada kasus saya dikarenakan proyek pembangunan gedung anjungan budaya dan taman budaya merupakan proyek yang dibangun seluas 7 hektar merupakan proyek dengan nilai terbesar pada PT. Bangun Natuna Pratama dengan tujuan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum yang tujuannya sebagai tempat pariwisata, dan juga sebagai tempat rekreasi di Senggarang - Kota Tanjungpinang (Kepulauan Riau) yang temanya adalah bangunan-bangunan adat. Pada proyek pembangunan Gedung Anjungan Budaya dan Taman Budaya yang ditargetkan selama 5 bulan atau 150 hari kerja ini ternyata mengalami keterlambatan sebanyak 5 hari menjadi 155 hari berdasarkan pada waktu yang telah ditentukan dikarenakan perencanaan yang kurang baik oleh pihak perusahaan, maka 1 2 dari itu berdasarkan jurnal dan penelitian-penelitan sebelumnya mengenai masalah keterlambatan proyek dapat diselesaikan dengan menggunakan metode manajemen proyek. Menurut jurnal yang ditulis oleh Agarwal, Agarwal, dan Kumar mengatakan bahwa dengan menggunakan manajemen proyek (pert dan cpm) bisa memberikan kemudahan dalam scheduling, controlling dan meminimalisirkam masalah yang terjadi, delay, dan gangguan pada suatu aktifitas yang sangat penting. Selain itu adapun beberapa faktor yang dapat menjadi kendala penyebab keterlambatan penyelesaian proyek : 1. Lamanya menunggu anggaran dana pemerintah keluar, yakni sekitar 1-2 bulan dari dimulainya proyek. Disamping itu, proyek harus tetap berjalan, sehingga mau tidak mau perusahaan harus mengeluarkan dana terlebih dahulu untuk proyek tersebut. Namun, dana yang dimiliki perusahaan juga terbatas, sehingga apabila dana dari pemerintah tidak segera dikeluarkan. Maka proyek akan ditunda, karena perusahaan tidak mungkin mengeluarkan dana untuk keseluruhan proyek. Penundaan pengerjaan proyek ini dapat membuat waktu penyelesaian menjadi lebih lama. Perusahaan telah memberikan anggaran khusus untuk proyek ini sebesar Rp 100.000.000. Apabila anggaran yang sudah disiapkan perusahaan ini telah habis. Maka perusahaan akan menunggu anggaran dana pemerintah keluar untuk melanjutkan proyek tersebut. 2. Kondisi cuaca yang tidak bersahabat atau tidak memungkinkan. Kondisi cuaca yang paling sering menjadi kendala dalam proyek adalah hujan, karena pada saat hujan kondisi kawasan tanah proyek tersebut akat menjadi lembek (becek) seperti lumpur yang memperlambat atau menghambat jalannya proyek. Selain itu, terdapat kendala dalam pemakaian hal-hal yang berkaitan dengan aliran listrik karena akan menyebabkan terjadinya konslet yang bisa saja memicu kebakaran. Maka dari itu, pemakaian listrik dalam proyek ketika hujan akan dikurangi. 3. Kurangnya buruh pada saat pengerjaan kegiatan. Hal ini akan berdampak pada proses pengerjaan suatu kegiatan misalnya pada kegiatan pendahuluan yang seharusnya diselesaikan selama 10 hari dengan jumlah tenaga kerja (buruh) sebanyak 12 orang, karena kurangnya jumlah tenaga kerja yang tidak sesuai dengan kegiatan tersebut durasi kegiatan pekerjaan pendahuluan dapat menjadi lebih lama 2 hari dari waktu normal menjadi 12 hari pengerjaan. 3 Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh PT. Bangun Natuna Pratama mengenai keterlambatan proyek pembangunan Gedung Anjungan Budaya dan Taman Budaya diatas. Maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisa sejauh mana tingkat penyelesaian proyek berdasarkan pendekatan manajemen proyek dan dapat memutuskan alternatif terbaik menggunakan pendekatan decision tree. 1.2. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini dilakukan pada PT. Bangun Natuna Pratama. Dari banyaknya proyek yang dilakukan oleh perusahaan, penelitian ini hanya fokus pada proyek pembangunan Gedung Anjungan Budaya dan Taman Budaya. Data-data terkait yang diperlukan untuk penelitian seperti rincian kegiatan proyek, lama pengerjaan untuk setiap kegiatan, biaya penataan dan pembersihan kawasan, biaya sarana dan prasarana fasilitas umum (tempat wudhu, masjid dan bangunan budaya), biaya setiap kegiatan, biaya upah pekerja, dan biaya mesin alat berat. Penelitian ini akan melakukan analisa untuk proyek pembangunan Gedung Anjungan Budaya dan Taman Budaya menggunakan pendekatan manajemen proyek agar proyek dapat diselesaikan tepat waktu dan mengetahui berapa probabilitas penyelesaian proyek yang lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Terdapat beberapa alternatif yang dapat menjadi pertimbangan perusahaan selama pengerjaan perataan dan penggalian tanah di kawasan proyek. Pertimbangan dari alternatif-alternatif ini akan menggunakan pendekatan decision tree. 1.3. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada masalah PT. Bangun Natuna Pratama yang telah dijelaskan diatas. Maka dirumuskanlah pertanyaan sebagai berikut: 1. Menganalisa dan mengidentifikasi aktivitas yang tidak boleh ditunda agar penyelesaian proyek tepat waktu? 2. Berapa probabilitas proyek pembangunan Gedung Anjunan Budaya dan Taman Budaya lebih cepat dari waktu yang ditentukan? 3. Alternatif apa yang sebaiknya dipilih dalam mengoptimalisasikan efisiensi biaya proyek pada PT. Bangun Natuna Pratama? 4 1.4. Tujuan dan Manfat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui aktivitas apa yang tidak boleh ditunda agar penyelesaian proyek dapat tepat waktu pada pembangunan Gedung Anjungan Budaya dan Taman Budaya. 2. Mengetahui berapa probabilitas pembangunan Gedung Anjungan Budaya dan Taman Budaya dapat lebih cepat dari waktu yang ditentukan. 3. Mengetahui alternatif yang harus dipilih dalam mengoptimalisasikan biaya proyek pada PT. Bangun Natuna Pratama 1.4.2. Manfaat Penelitian 1. Bagi pihak PT. Bangun Natuna Pratama • Dapat menjadi masukan serta evaluasi kepada perusahaan agar dapat tetap konsisten dalam melaksanakan suatu proyek–proyek yang ada di masa mendatang. • Dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam menangani proyekproyek sejenis dimasa mendatang. • Untuk mengetahui kegiatan proyek mana yang tidak boleh ditunda agar proyek dapat terselesaikan tepat waktu. • Untuk mengetahui lamanya pengerjaan kegiatan suatu proyek. • Untuk mengetahui alternatif–alternatif dalam mengoptimalisasikan biaya proyek. 2. Bagi pihak penulis • Menambah pengetahuan tentang manajemen proyek dan decision tree serta implentasinya. • Dapat menjadi bahan perbandingan antara teori dan praktek yang diteliti. • Menambah kemampuan dalam membuat penelitian bisnis. 3. Bagi pihak umum • Menambah wawasan mengenai manajemen proyek dan decision tree. • Dapat menjadi referensi penelitian berikutnya. 5 1.5 State of Art Tabel 1. 1. State of Art No. 1. Nama Pengarang Amer A. Judul Jurnal Hasil Penelitian M. An approach for Menggunakan Boushaala - 2013 metode project scheduling PERT/CPM dan Petri Nets bisa using PERT/CPM memberikan and Petri (PNs) tools penggunaan Nets sumberdaya yang lebih optimal, dan bisa memberikan project network yang lebih mendalam. 2. T.Rajani Devi, Work breakdown Dengan menggunakan WBS V.Shobha Reddy - structure of the project planning, estimasi cost, 2012 project scheduling, penggunaan sumber daya, management risk menjadi lebih efisien dan terstruktur. 3. Rashmi Agarwal, Critical Dr. Nisha agarwal, method path Dengan menggunakan Project in planning dan CPM/PERT bisa Sanjeev Kumar - designing feasible memberikan kemudahan dalam 2013 solutions scheduling, controlling dan meminimalisirkam masalah yang terjadi, delay, dan gangguan pada suatu aktifitas yang sangat penting. 4. Muhammad Penggunaan Hasby, 2010 Pohon Keputusan mencari solusi dan membuat suatu dalam Keputusan Pohon keputusan dapat membantu Teori keputusan yang terbaik dengan memperhitungkan faktor – faktor yang ada dalam suatu persoalan. Disini juga dijelaskan mengenai pengertian, langkah-langkah dalam pembuatannya dan juga memberikan contoh dalam 6 penggunaanya. Sumber: Hasil penelitian, 2015 Tabel 1. 2. Lanjutan State of Art No. 5. Nama Pengarang Judul Jurnal Hasil Penelitian Dadang Syarif Implementasi Critical Masalah perencanaan dan Sihabudin Sahid, Path Method 2012 dan penjadwalan dalam sebuah PERT Analysis pada proyek selalu menjadi isu Proyek Global yang cukup signifikan Technology for Local karena sangat berpengaruh Community dalam pengelolaan waktu, biaya dan ruang lingkup pekerjaan Fenomena yang sering muncul adalah para manajer proyek sering tidak tepat dalam menentukan estimasi durasi proyek yang cukup effisien dengan tetap memenuhi batasan tujuan sebuah dan proyek. Penelitian ini mengimplementasikan metoda jalur kritis (critical path method/CPM) denagn tujuan yang ingin dicapai dalam implementasi CPM dan PERT ini adalah mendapatkan estimasi durasi proyek yang efisien, identifikasi jalur kritis serta serta nilai peluang dalam menyelesaikan proyek Sumber: Hasil penelitian, 2015 7