BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini melihat fenomena penggunaa hijab dikalangan mahasiswa yang semakin bertambah dengan varian yang bermacam-macam. Dari segi model, cara menggunakan sampai pada pernik-perniknya. Hijab cara berpakain yang mulainya sebagai salah satu yang menandakan atau sebagai identitas suatu agama yang besar di Indonesia. Fenomena ini akhirnya membuat peneliti untuk mengetahui lebih dalam perkembangan hijab dan pada akhirnya berkembang di instansi pendidikan dan perkembanganya sangat pesat di Indonesia. Selain itu selebritis seperti Marshanda dan Zaskia Mecca yang menjadi inspirasi mereka bergaya dalam menggunakan hijab terutama ketika mereka berada di lingkungan kampus atau Universitas. Dari gaya mereka berpakaian jelas mereka terpengaruh atau mengalami imitasi dari media yang dibawa oleh selebritis dengan gaya mereka berpakaian terutama dalam menggunakan jilbab, terlihat bahwa mahasiswa UMY menjadikan gaya berpakaian mereka sebagai identitas sosial mereka di mata teman-temanya. Ketika mereka memiliki cirikhas dengan gaya jilbab yang menyerupai idolanya maka identitas itu muncul dan jadi mudah dikenal di lingkunganya. Berangkat dari berkembang pesatnya jumlah yang diikuti dengan mode yang berkembang akhirnya peneliti juga mencari tahu apakah cara mereka berhijab mempengaruhi dan dipengaruhi oleh media yang memperlihatkan artis-artis yang dengan style mereka sebagai public figure mencoba menjadi trendsetter para mahasiswi UMY itu, dan akhirnya media membuat para mahasiswi mengimitasi cara berjilbab selebritis dengan cara mereka berpakaian lengkap dengan hijab mereka. 59 Sosok public figure atau orang- orang yang menjadi contoh terutama seorang artis tetapi mereka mengimitasi atau meniru gaya mereka dan kemudian mereka gunakan di area pendidikan, hal-hal yang dipertontonkan di televisi tetapi mereka meniru dan menggunakan seperti mereka di ranah pendidikan. Menurut peneliti hal seperti itu sudah banyak berkembang dan mengalami pergeseran. Cara berpakaian mereka yang glamaour dan sedikit berlebihan karena memang mereka besifat memberikan hiburan. Seperti yang dinyatakan salah satu informan yang menuturkan bahwa cara informan berjilbab seperti salah satu artis. Kalau dilihat dari sudut pandang artis sendiri, dia berpakaian untuk tujuan menghibur supaya lebih enak orang melihatnya dan terliaht berbeda dengan yang lain. Gaya hijab yang di anggap kurang modis dan mereka-mereka yang bergaya modis dilingkungan kampus sehingga mereka merasa identitas untuk diri dan sosial mereka juga akan ikut berubah ketika mereka menggunakan hijab. Identitas yang itu mengidentikan individu tersebut dan ketika dipandang mahasiswi lain ketika hijab, cara, dan pernik-pernik yang mereka gunakan lebih mewah atau mahal, maka status sosial di mata yang lain lebih tinggi. Dari penelitian di dapat karakteristik dan telah dikemukakan berupa hasil dari pembahasan data dan informasi yang telah diperoleh di lokasi penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Para pemakai jilbab selebritis adalah para pemakai jilbab yang jilbab ala selebritis yakni berwarna, dipakai dengan metode berjilbab yang tidak biasa dan dipadankan dengan pakaian yang juga fashionable. 2. Para pemakai jilbab selebritis mendapatkan inspirasi model berjilbab dari media massa seperti televisi, internet dan jejaring sosial. 60 3. Fakta identitas sosial yang dibentuk para pemakai jilbab selebritis yakni kreatif dalam berpakaian meskipun menggunakan jilbab, mengikuti fashion terkini, dan terkesan ekslusif atau mewah dalam menbentuk identitas sosial yang nampak dalam pandangan masyarakat menurut pandangan dan pengalaman informan. Dengan adanya fenomena jilbab kontemporer, perlu dijelaskan kepada masyarakat bahwa persepsi dan pemakaian jilbab telah mengalami pergeseran. Karena ada upaya untuk mengaktualkan identitas islam itu melalui berbagai tradisi serta cara berpakaian, dan gaya hidup ini. Pergeseran ini terjadi karena jilbab kontemporer lebih menekan pada komersialisasi dan entertaining semata dengan melupakan sisi religiusitas sebuah hijab Dalam hal ini gaya berpakaian berjilbab selain berhubungan dengan hal yang bersifat relegius memang telah bergeser menjadi identitas dengan pengaruh media, sehingga gaya berpakaian mereka yang mulanya memang Universitas mewajibkan mereka mengenakan jilbab dan menjadi identitas universitas akan tetapi dengan pola perilaku mereka yang meniru cara berpakaian selebritis yang sering tampil dilayar kaca maka gaya berpakaian mereka telah menjadi identitas diri dengan cara dan model berjilbab setiap mahasiswinya. B. Catatan Kritis Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, saran penulis kepada para pemakai jilbab selebritis di UMY serta masyarakat pada umumnya dalam menyikapi ataupun menilai fenomena jilbab selebritis, diiharapkan masayarakat untuk tidak menilai suatu individu yang meniru jilbab selebritis secara negatif dari tampilan luarnya saja sebelum berinteraksi dengan individu yang memakai jilbab selebritis. Diharapkan lebih mengerti tentang bagaimana memaknai jilbab sehingga tidak 61 hanya sekedar fashion tetapi juga selalu ingat makna sesungguhnya dari menggunakan jilbab. Memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk berjilbab, akan tetapi bukan dalam artian untuk berdandan secara berlebihan, fasionable boleh akan tetapi tetap sesuai dengan ajaran islam. 62