BAB III

advertisement
BAB III
DATA
3.1
Kampanye
3.1.1
Pengertian Kampanye
Menurut Wikipedia, kampanye dalam bahasa Inggris berarti satu
rangkaian operasi yang ditempuh untuk mencapai satu tujuan, misalnya
kampanye politik, kampanye militer dan tentu saja kampanye iklan.
Pengertian campaign menurut The American Heritage Dictionary of The
English language, Fourth Edition, 2000. Houghton Mifsin Company :
•
Suatu rangkaian operasi militer yang dibentuk untuk
mencapai hasil skala besar yang nyata selama perang
berlangsung.
•
Sebuah rangkaian atau susunan operasi yang digencarkan
untuk menyelesaikan sebuah masalah atau tujuan.
Kampanye menurut Kamus Istilah Periklanan Indonesia adalah
rencana kegiatan komunikasi pemasaran yang berkesinambungan dan
dilakukan berdasarkan suatu jadwal yang menunjukkan peran satu atau
berbagai media (TV, radio, media cetak dan film).
Tujuan komunikasi kampanye adalah mengubah :
•
Knowledge (pengetahuan/pemahaman).
•
Awareness (kesadaran).
•
Behaviour Change (perilaku).
Menurut Yongky Safanayong dalam bukunya Desain Komunikasi
Visual Terpadu Kampanye adalah kegiatan promosi, komunikasi,
rangkaian pesan terencana khususnya spesifik atau untuk memecahkan
masalah kritis, masalah komersil, masalah non komersil seperti masalah
sosial, budaya, politik, lingkungan hidup dan ekologi. Rangkaian kegiatan
kampanye ini berkesinambungan dalam waktu tertentu melalui tema
sentral dan dalam suatu program media yang terkoordinir.
Kriteria kampanye :
•
Tujuan utama diarahkan kepada target audience meliputi
kesadaran, pengertian, dan bertindak dalam waktu singkat.
•
Tema terkait memakai tagline, desain grafis, dan pesan.
•
Tergantung pada batas waktu, semua elemen dapat
dimunculkan
sekaligus
melihat
rencana
media
dan
promosi.
Proses desain kampanye :
•
Fakta / latar belakang.
•
Identifikasi masalah.
•
Analisis situasi.
•
Analisis tantangan dari peluang.
•
Strategi kampanye.
•
Komponen kampanye / media.
Menurut Philip Kotler, kampanye dibuat untuk memberikan
perubahan kebiasaan dan perilaku menjadi lebih baik. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan sebuah kampanye :
•
Faktor media : Menggunakan media dan waktu yang tepat dan
dengan jeli melihat jenis media yang dapat diterima untuk audiens.
Dengan adanya audiens yang jelas, maka pemilihan media yang
tepat akan dapat diterima oleh audiens dengan baik. Media dibagi
menjadi kedalam dua macam yaitu media cetak dan media
elektronik.
•
Faktor pesan : Pesan yang disampaikan haruslah jelas dan
memiliki tujuan akhir yang juga jelas.
•
Faktor audiens : Audiens yang dituju haruslah jelas sehingga
dapat menentukan gaya pendekatan yang akan diambil.
Faktor tanggapan dan mekanisme : Cara-cara untuk memotivasi
masyarakat dengan jalan yang mudah dalam merespon secara positif
tujuan dari kampanye. Keberhasilan sebuah kampanye adalah tergantung
dari cara berkomunikasi yang tepat, pemilihan media yang tepat serta
pesan yang jelas.
3.1.2
Data Kampanye
- Bike To Work Jakarta, Indonesia.
Kampanye bersepeda di Indonesia :
pada komunitas Bike To Work (B2W)
di Jakarta, Berawal dari sekelompok
penggemar kegiatan sepeda gunung (
Komunitas Jalur Pipa Gas ) yang
punya
semangat,
harapan
akan
bersih
di
gagasan
terwujudnya
perkotaan,
dan
udara
lahirlah
KOMUNITAS
PEKERJA
BERSEPEDA
(Bike-to-Work
Community)
yang
kemudian
menggagas kampanye pertama penggunaan sepeda ke tempat
kerja pada 6 Agustus 2004. Seiring dengan waktu, peminatnya
semakin berkembang dari berbagai kota di Indonesia, hingga
akhirnya resmi dideklarasikan pada tanggal 27 Agustus 2005. Kini
anggota
B2W
dari
Jakarta
saja
mencapai
4000
orang(kumkum.dagdigdug.com). sungguh tidak aman bersepeda
di Jakarta karena masih terlalu banyaknya kendaraan bermotor
yang memadati jalan-jalan yang memiliki tingkat resiko kecelakaan
yang cukup besar.
Visi dan Misi dari komunitas B2W-Indonesia merupakan wujud
kepedulian kita terhadap peningkatan kualitas manusia Indonesia
secara fisik maupun psikis, serta terhadap permasalahan
lingkungan
hidup
yang
terjadi
saat
ini.
VISI:
Terciptanya Kualitas Hidup yang Lebih Baik dengan Bersepeda
MISI:
Meningkatkan Jumlah Pengguna Sepeda Untuk Beraktivitas
Sehari-hari
Sesuai dengan MISI yang telah dicanangkan yakni “Meningkatkan
Jumlah Pengguna Sepeda untuk Beraktivitas”, maka agar
masyarakat terdorong untuk menggunakan sepedanya dalam
beraktivitas sehari-hari, dipandang perlu untuk mewujudkan
Fasilitas
Bersepeda
yang
memadai
sebagai
bagian
dari
Infrastruktur Bersepeda. Adapun contoh Infrastuktur Bersepeda
adalah;
Jalur khusu sepeda,m Area parkirsepeda yang layak, Fasilitas
mandi umum / ganti pakaian yang memadai, serta Integrasi antara
infrastruktur
bersepeda
dengan
fasilitas
kendaraan
umum.
Ini semua hanya dapat tercapai apabila pemerintah, pengelola
gedung, pengelola fasilitas umum serta masyarakat secara
bersama dan berkesinambungan mempunyai komitmen untuk
meraihnya. Bike to Work mempunyai Slogan, 3M:
• Mulai bersepeda dari diri kita sendiri,
• Mulai bersepeda dari/untuk jarak terdekat,
• Mulai bersepeda sekarang juga.
Maka dari itu di butuhkannya jalur khusus untuk sepeda dan
pembuatan
program-program
pemerintah
dengan
lembaga-
lembaga masyarakat dalam mengkampanyekan Bike To Work,
sedangkan Bike to work sekarang sudah menetapkan jalur/rute
aman untuk para Bike Two Work dan peseda lainnya:
Dan sekarang ini B2W sudah memiliki jalur sepeda yang pertama
kalinya di Jakarta yaitu tepatnya di daerah Kebayoran Baru dari
dari Blok M ke Taman Ayodya Jalur tersebut berjarak, 5 kilometer
Gambar : 3.2 Jalur sepeda, Sumber : (http/:www.B2w-indonesia.or.id), 2012.
Dalam komunitas B2W juga didalamnya banyak hal tentang
bersepeda, baik dari bagaimana cara bersepeda yang aman
(Safety Riding) mulai dari bagaimana solusi-solusi bersepeda di
Jalan raya sampai ke event-event bersepeda atau yang event
yang bertemakan Go green ataupun Funbike,dll.
-
Kampanye sepeda di luar negeri : Terlalu banyak untuk
menyebutkan kota-kota besar maupun kecil di Eropa yang telah
lama memberikan jalur khusus bagi pengendara sepeda. Seperti
kebanyakan kota-kota di Jerman lainnya, salah satu yang bisa
disebutkan adalah kota Freiburg di Jerman. Freiburg im Breisgau
boleh menyombongkan dirinya sebagai “cosmopolitan cycling city”
karena sepeda telah menjadi alat mobilitas yang utama. Dimulai
sejak tahun 1970 dengan hanya sepanjang 29 km, kini jalur
khusus sepeda telah mencapai kurang lebih 500 km dengan lebar
jalur rata-rata 2 meter dilengkapi marka jalan yang jelas.
Disamping itu, tak kurang dari 26% populasi warga kota tersebut
yang sebesar 220.000 jiwa setiap hari menggunakan sepeda
sebagai alat transportasi. Di seantero kota juga disediakan kurang
lebih 5000 lokasi parkir sepeda. Jika ditilik dari luas wilayah kota
tersebut yang hanya 153.06 km persegi, maka kurang lebih 0.7 %
dari luas wilayah kota telah dialokasikan untuk memanjakan
pengendara sepeda. Berbeda dengan kota-kota di Republik
Rakyat Cina, di sana penggunaan sepeda telah mengakar
sedangkan di Freiburg, gerakan cinta bersepeda didorong dan
difasilitasi oleh pemerintah kota.
Gambar : 3.3 Gerbong sepeda di Jerman (sumber :
http://www.greentraveller.co.uk/blog/taking-your-bike-railway-cycle-policies-uk-trains, 2012
Bike To Work di Jerman, Kita juga layak iri pada pemerintah
kota-kota di Jerman yang memberi perlindungan besar kepada
pemakai sepeda. Mereka bisa melaju tanpa hambatan di kaki lima
yang lebar. Sepeda, seperti halnya anjing dan kereta bayi, boleh
dinaikkan ke angkutan umum, apakah itu trem, subway, atau bus
kota. Biasanya sepeda mendapat gerbong paling belakang.Di
jalan tol, sepeda bebas melintas dengan tenang. Mobil harus
bersabar di belakangnya sampai ada ruangan yang lega untuk
mendahului tanpa membahayakan pengayuh sepeda. Karena
pesepeda memilik sekitar 200 jalur khusus sepeda. Setiap tahun
Klub Sepeda Jerman (ADFC) memilih jalur sepeda terbaik negeri
ini, seperti : Elberadweg (Rute Sepeda Elba) Dari Schoena atau
Bad
Schandau
hingga
Cuxhaven
atau
Brunsbuettel,
860
kilometer, dll. Pemerintah Jerman memang tidak main-main
dengan alat transportasi kereta angin. Bahkan untuk mendukung
mobilitas manusia sekaligus sepeda kesayangan mereka, gerbong
kereta kelas 2 khusus bagi sepeda dan pemiliknya sengaja
disediakan. Trayek lintasan kereta listrik ini menjangkau hingga
kota-kota besar yang jauhnya lebih dari jarak Jakarta-Bandung
3.2
Media Cetak
3.2.1
Sejarah dan Pengertian Media Cetak
Johannes Gutenberg ini
menemukan mesin cetak (press)
pada tahun 1453 yang akhirnya
digunakan untuk mencetak Bible
(Kitab
Suci).
Gutenberg
Sebelumnya,
menulis
secara
manual, kitab-kitab suci tersebut.
Namun dengan bantuan mesin
cetak, kitab suci yang dihasilkan
jauh lebih banyak. Sebelum ada
revolusi Gutenberg, buku-buku di
Eropa
disalin
dengan
menggunakan Manu Script. Ide
surat kabar juga berkembang di Eropa, khususnya di Inggris dan Amerika
Utara. Tahun 1702 muncul Daily Courant lalu Revue pada tahun 1704.
Gambar : 3.5 mesin cetak Johannes Guthenberg, Sumber :
http://cyanpapyrus.wordpress.com/2010/08/06/revolusi-dimulai-sejarak-cetak-mencetak-1/,2012
Sedangkan di Amerika, surat kabar baru terbut setelah beberapa
tahun Amerika mencapai kemerdekaannya (1776). Namun pada awalnya,
surat kabar hanya diperuntukkan bagi kaum elit dan terpelajar. Secara
fisik, bentuk koran pada saat itu masih sangat sederhana dan
menggunakan biaya yang sangat murah, tetapi jangkauannya meluas.
Pada tahun 1830, surat kabar sudah mewabah di New York. Ini adalah
saat kejayaan surat kabar yang akhirnya mewabah ke seluruh pelosok
dunia.
Pengertian media menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi,
film, poster dan spanduk. Media berasal dari kata Latin “medium”
(tunggal) ”media” (jamak) yang secara harfiah berarti : pertengahan,
tengah, pusat (K. Prent CM, dkk. Kamus Latin-Indonesia,1969 : 525).
Dengan demikian menyebut kata “media” sudah berarti jamak, tidak perlu
media-media. Sedangkan arti harfiah bahasa Indonesia “cetak” adalah
cap, acuan. Dalam bahasa Inggris, cetak yang berkaitan dengan
produksi, media cetak adalah press. Press berarti mesin untuk mencetak
buku, media, surat kabar. Adapun the press adalah surat kabar, media,
dan juga di dalamnya para wartawan, termasuk wartawan dan jurnalis
(editor) media elektronika baik radio dan televisi. Dalam pengertian
penggabungan kata, media cetak dapat diartikan suatu media statis yang
mengutamakan pesan-pesan visual. Media ini terdiri atas lembaran
dengan sejumlah kata-kata, gambar atau illustrasi atau foto dalam suatu
warna tertentu maupun hitam putih.
3.2.2. Fungsi
Fungsi utama media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal
yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh
sang jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto dan
sebagainya 1 . Media cetak merupakan suatu bentuk pendukung dari
penyampaian pesan atau informasi yang dilakukan secara langsung
seperti komunikasi verbal. Dalam perkembangannya sampai saat ini,
media cetak memegang peranan penting sebagai bentuk penyampaian
pesan kepada masyarakat karena media cetak memiliki karakteristik
tersendiri yang membedakan dari media lain.
Beberapa karakteristik media cetak 2 :
•
Membaca merangsang orang untuk berinteraksi dengan
berpikir dan mencerna secara reflektif dan kreatif,
sehingga lebih berpeluang membuka dialog dengan
pembaca
atau
masyarakat
konsumennya
disamping
memungkinkan untuk mengulas permasalahan lebih dalam
dan lebih spesifik.
•
Media cetak lebih jelas siapa masyarakat konsumennya.
Dengan
demikian
lebih
mewakili
opini
kelompok
masyarakat tertentu.
•
Kritik sosial yang disampaikan melalui media cetak akan
lebih berbobot atau lebih efektif.
•
Media cetak lebih bersifat fleksibel, mudah dibawa, bisa
disimpan, bisa dibaca kapan saja, tidak terikat waktu dan
lain-lain.
•
Dalam penyajian iklan, media cetak bisa disampaikan
secara lebih informatif, lengkap dan spesifik untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen.
1
Kasali, Rhenald, Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta,
hal.99.1995
2
Santoso, Budi, 1996. “Tantangan Media Cetak Ditengah Maraknya Media Elektronik”, Makalah
Seminar HPN, Februari.
3.2.3. Bentuk Media Cetak
Media cetak tercipta dari kegiatan melakukan multiplikasi dalam
jumlah banyak dari orisinal yang sama. Dalam buku Media Cetak :
Bagaimana Merancang dan memproduksi oleh R. Masri Sareb Putra,
produksi media cetak dapat berbentuk buklet, newsletter, annual report,
katalog, surat kabar, buletin, tabloid, buku dan media cetak lain.
a. Cetak Offset
Gambar 3.6 Cara kerja cetak offset,
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Cetak_offset, 2012
Media kampanye seperti poster, brosur, dan iklan pada
majalah menggunakan cetak offset. Mengingat akan lebih hemat
biaya dengan cetak offset bila mencetak dengan jumlah banyak.
Proses cetak offset melalui pembagian warna menjadi 4, yaitu :
Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Cetak offset menggunakan
plat logam datar. Setelah proses produksi, hasil cetakan untuk
poster dan brosur dilapisi dengan laminating doft supaya lebih
tahan lama, terkesan lebih bersih, dan tidak mudah rusak. File
desain yang telah selesai dibawa ke tempat digital proofing untuk
diproses cetak. Proses pencetakan dilakukan secara bertahap
yaitu :.
•
Digital Proofing
Proof atau kadang disebut juga Colour Proof dilakukan
untuk menghindari terjadinya kesalahan warna pada
pencetakan.
•
Image Setter
Proses penyetingan letakan gambar desain ke dalam
besaran kertas yang akan dicetak, biasanya disebut plano.
•
Film
Digunakan untuk pemisahan warna tinta CMYK (cyan,
magenta, yellow dan black). Karena masing-masing warna
mempunyai tempat tersendiri, sehingga fungsi film akan
mengatur prosentase banyaknya masing-masing tinta yang
akan dipergunakan.
•
Plate Making
Proses pembuatan plate / acuan bidang cetak yang akan
diopergunakan untuk keperluan mencetak.
•
Pencetakan
Proses pencetakan dilakukan setelah memeriksa tidak
adanya kesalahan.
•
Hasil Produksi
Hasil dari proses cetak disamakan dengan hasil proof
untuk meninjau ulang warna dan letak.
•
Finishing
Hasil produksi akan memasuki tahap penyempurnaan.
Tahap penyempurnaan ini adalah pemotongan kertas,
melipat, menempel, fernis/laminating, dan mengepak.
b. Digital Printing
Gambar 3.7 Mesin Digital Print, sumber :
http://fauzyandre.blogspot.com/2012/03/digital-printing.html, 2012.
Media pin, banner, dan stiker menggunakan digital printing.
Proses
digital
lebih
sederhana
dari
cetak
offset
karena
menggunakan proses digital dari komputer sehingga tidak
memerlukan film separasi dan plat cetak. Pada cetak digital perlu
dibuat file dari desain dengan format TIFF atau JPG dengan
format warna CMYK resolusi 300 dpi supaya tidak mengalami
penurunan kualitas cetak. Untuk menghindari missing font yang
sering terjadi pada beberapa program, sebaiknya file dibuat flatten
image.
c. Cetak Saring / Sablon
Gambar 3.8 Sablon, sumber : http://kaossablon.com/products/22/0/sablon-bagus-rapih-kuat/, 2012.
Cetak saring / sablon (manual) digunakan untuk membuat
desain t-shirt, dan gelas. Menggunakan kain gasa atau kain
screen untuk bidang yang akan dicetak. Setiap kain gasa memiliki
nilai kerapatan yang berbeda sesuai untuk media cetak. Untuk tshirt digunakan kain gasa dengan kerapatan 36T-90T. Sedangkan
untuk tali ponsel menggunakan kain gasa dengan kerapatan 70T.
Proses cetakan sablon terdiri dari pembuatan negatif film,
pengolesan afdruk pada screen, penembakan negatif film, dan
pemberian tinta pada screen. Untuk menarik dan meratakan tinta
menggunakan rakel sehingga tinta tersebut berpindah ke media
yang digunakan.
Dan
sekarang-sekarang
ini
mulai
marak
dengan
percetakan sablon digital yaitu percetakan sablon melalui desain
lewat computer dan di cetak ke kaos, mug, dll dengan mesin
cetakan. Untuk menghasilkan cetakan yang berkualitas ada
banyak cara. Contoh untuk cetak sablon kaos menggunakan 2
jenis transfer paper : Clear dan Dark. Clear digunakan untuk kain
yang berwarna putih, sedangkan Dark untuk kain selain warna
putih. Bagi anda yang tidak ingin ke tukang sablon dan ingin
mencoba sendiri berikut langkah-langkahnya.
Cara sablon untuk clear :
1.
Design gambar di komputer kemudian balik gambar tsb (
mirror )
2.
Cetak di kertas transfer paper (TP)
3.
Gunting sisi kertas tadi, sisakan 0.2mm untuk bordernya.
4.
Taruh kertas sablon (kertas karton) tebal di bawah kaos
sebagai alas.
5.
Letakan transfer paper di atas kaos dan gosok dengan
setrikaan dengan kepanasan low, sebab kalau terlalu
panas bisa lengket di kertas..
6.
Gosoknya nggak usah kelamaan cukup 30 detik saja.
7.
Buka perlahan kertas dan kaos tadi berubah menjadi kaos
sablon.
Cara membuat untuk dark :
1.
Design gambar di komputer dan kita akan melakukan
cetak sablon di atas kertas TP, cetak biasa nggak usah
pakai mirror. Gunakan kwalitas best pada opsi di printer.
2.
Lepaskan secara hati-hati, lembaran berwarna putih susu
yg melekat di TP, maka anda akan mendapatkan lembaran
semacam membran elastis yang mana lembara ini untuk di
pasang di kaos.
3.
Letakan lembaran membran ini ke kaos dan letakan kertas
minyak (bawaan saat beli) di atas membran tadi lalu gosok
perlahan dengan strikan, gosoknya jangan terlalu lama
sebab akan membuat membran menjadi kering dan tipis.
Dengan alat sablon yang lengkap dan cara yang benar,
anda akan memperoleh kualitas gambar yang baik.
Gambar 3.9 Proses cetak, sumber : http://www.pneac.org/printprocesses/screen. 2012.
3.3
Iklan
3.3.1 Pengertian dan Sejarah Iklan
•
Pengertian
Periklanan merupakan bentuk komunikasi yang digunakan untuk
membujuk audiens (pemirsa, pembaca atau pendengar) untuk mengambil
beberapa tindakan sehubungan dengan produk, ide, atau layanan. Tujuan
dari disampaikannya iklan tersebut adalah mengarahkan perilaku
konsumen terhadap suatu penawaran komersial ataupun mempersuasi
seseorang dalam melakukan sesuatu (seperti iklan politik/layanan
masyarakat yang nonkomersial).
•
Sejarah iklan
Pada 4000sm, Mesir menggunakan papirus untuk membuat
pesan penjualan dan poster-poster. pesan Komersial dan menampilkan
kampanye politik telah ditemukan di reruntuhan Pompeii dan kuno Saudi .
Hilang dan menemukan iklan di papirus yang umum di Yunani Kuno dan
Romawi Kuno. Lukisan dinding atau batu untuk iklan komersial
merupakan manifestasi lain dari bentuk iklan kuno, yang hadir untuk hari
ini di banyak bagian Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Sejarah
memberitahu kita bahwa Out-rumah iklan- dan billboard merupakan
bentuk tertua iklan. Pendidikan menjadi kebutuhan yang sangat penting
terutama dalam membaca, serta pencetakan, lalu iklan semakin
dikembangkan dan diperluas untuk menjadi selebaran. Pada abad ke-17
iklan mulai muncul di koran mingguan di Inggris. Iklan cetak awal ini
digunakan terutama untuk mempromosikan buku dan surat kabar.
Memasuki abad-18 koran Prancis La Presse adalah yang membuat
program
iklan
yang
dibayar
perhalaman-halamannya,
yang
memungkinkan untuk menurunkan harga, memperluas pembaca dan
meningkatkan perusahaan profitabilitas. Sekitar tahun 1840, Volney B.
Palmer membentuk akar biro iklan modern di Philadelphia. Pada tahun
1842 jumlah besar Palmer membeli ruang di berbagai surat kabar pada
tarif diskon kemudian dijual kembali ruang di tingkat yang lebih tinggi
kepada pengiklan aktual-salinan, tata letak, dan karya seni. Palmer
adalah seorang broker ruang iklan. Keadaan berubah di akhir abad 19
ketika badan iklan NW Ayer & Son didirikan. Ayer dan Anak ditawarkan
untuk merencanakan, membuat, dan melaksanakan kampanye iklan
lengkap untuk pelanggannya. Pada tahun 1900 biro iklan telah menjadi
titik fokus perencanaan kreatif, dan iklan kokoh sebagai sebuah profesi.
Sekitar
waktu
yang
sama,
di
Perancis,
Charles-Louis
Havas
memperpanjang jasa kantor berita itu untuk memasukkan iklan broker,
sehingga perusahaan biro iklan di Prancis adalah yang pertama mengatur
dalam
pembuatan
biro
iklan
tsb
atau
disebut
juga
koran(kutipan:wordpress.com).
Lalu Pada awal 1920-an, stasiun radio pertama didirikan oleh
produsen peralatan radio dan pengecer yang menawarkan program
dalam rangka untuk menjual radio lebih kepada konsumen. Di tahun ke
1940-1950 pertempuran sengit terjadi antara mereka yang mencari untuk
mengkomersilkan radio dan orang-orang yang berpendapat bahwa
spektrum radio harus dianggap sebagai bagian dari perintah perang jadi
bisa digunakan untuk non-komersial dan untuk kebaikan masyarakat.
Setelahnya Pada awal tahun 1950, DuMont Television Network mulai
meluncurkan program modern yang menjual iklan dalam hitungan waktu
kepada beberapa sponsor. Sebelumnya, DuMont telah kesulitan mencari
sponsor bagi banyak tentang program dan dikompensasi dengan menjual
blok kecil waktu iklan untuk beberapa bisnis. Hal ini akhirnya menjadi
standar untuk industri televisi komersial di Amerika Serikat. Iklan TV
pertama kali diperkenalkan oleh Bayclin Versi Diulang tahun 1967 di
Argentina(wikipedia.com). Tahun 1980-an, lahirlah tv kabel seperti MTV
yang berkonsepkan music. Didalamnya ada berbagai jenis baru iklan:
tunes konsumen dalam untuk pesan iklan, daripada ia menjadi olehproduk atau ketinggalan jaman. Sebagai kabel dan televisi satelit menjadi
semakin umum, saluran khusus muncul, termasuk saluran seluruhnya
dikhususkan untuk iklan , seperti QVC , Home Shopping Network , dan
ShopTV Kanada.
Pemasaran melalui internet membuka batas baru bagi pengiklan
dan memberikan kontribusi kepada periklanan, tahun 1990-an. Seluruh
perusahaan semata-mata dioperasikan pada pendapatan iklan, yang
menawarkan segala sesuatu dari kupon untuk mengakses internet gratis.
Pada pergantian abad ke-21, sejumlah situs termasuk mesin pencari
dalam internet yaitu Google. Iklan melalui internet ini memulai perubahan
dalam iklan online dengan menekankan kontekstual yang relevan, iklan
tidak mengganggu dimaksudkan untuk membantu, daripada membanjiri,
pengguna. Hal ini mengakibatkan sejumlah besar upaya sejenis yaitu
adanya website-website atau ruang untuk memperkenalkan atau
memprosikan produk dan kecenderungan internet ini akan peningkatan
iklan yang interaktif .
Iklan di Indonesia, Iklan pertama kali diperkenalkan di nusantara
oleh Gubernur Jenderal Hindia-Belanda periode 1619 - 1629 Jan
Pieterzoon Coen. J.P. Coen juga adalah penerbit Bataviasche Nouvelle,
surat kabar pertama di Indonesia yang terbit tahun 1744, satu abad
setelah J.P. Coen meninggal
3.3.2
Fungsi iklan
Iklan yang efektif dapat menunjang keberhasilan penjualan
produk. Berikut ini disajikan beberapa manfaat program periklanan bagi
kegiatan penjulan(wordpress.com):
1. Petunjuk Jalan
Banyak perusahaan menyipakan brosur, leatlefts atau
catalog produk yang mereka hasilkan, termasuk penjelasan
tentag hal-hal teknis produk dan kiriman langsung atau melalui
email kepada calon-calon pembeli tertentu. Daftar calon
pembeli produk dapat diperoleh dari kantor-kantor pemerintah
dan lain sebagainya.
Teknik
periklanan
seperti
ini
banyak
diterapkan
oleh
perusahaan Asuransi dan produsen industrial dan barangbarang modal seperti mesin dan peralatan. Brosur, leaflets
atau katalog produk tersebut dapat disertai surat penawaran
atau hanya surat promosi penjualan. Surat itu dilengkapi
formulir tanggapan atau balasan dari calon pembeli. Oleh
bagian promosi dan periklanan surat balasan calon pembeli
yang tertarik kepada produk diserahkan kepada Sales
Executive untuk ditindak lanjuti.
2. Sebagai pembuka pintu
Iklan tentang peusahaan atau produk juga bermanfaat
sebagai pembuka pintu calon pembeli bagi sales executives.
Calon pembeli yang telah mengenala nama perusahaan atau
merek produk iklan di televisi, radio, surat kabar, majalah,
pameran atau cara lain, biasanya lebh antusias dan resektif
menerima kunjungan sales excutive. Karena calon pembeli
sudah mengenal nama perusahaan atau merek produk , sales
executive,
dapat
menghemat
waktu
mengenalkan
diri,
perusahaan atau produk.
3. Menjamin Ketepatan Waktu Pertemuan
Surat promosi penjualan atau penawaran dapat menolong
sales executives untuk bertemu calon pembeli pada waktu
yang ditentukan sebelumnya. Calon pembeli yang menyatakan
tertarik kepada produk, dapat diminati waktu untuk ditemui
sales executives. Karena waktu kunjungan sebelumnya telah
disetujui calon pembeli, sales executives dapat menghemat
waktu perjalanan dan menunggu.
4. Menindak Lanjuti Kunjungan sales Executuves
Ada kalanya pada kunjungan pertama sales executives
belum berhasil bertemu dengan calon pembeli. Padahal calon
pembeli tadi tergolong manjanjikan. Dalam keadaan seperti itu
bagian promosi dan periklanan dapat menindak lanjuti
kunjungan sales executives dengan mengirimkan surat
promosi penjualan atau surat penawaraan produk. Surat
tersebut
kemudian
disusul
dengan
kunjungan
sales
executives.
5. Menghangakan Hubungan Bagian Penjualan Dengan Calon
Pembeli
Pengambilan keputusan membeli barang modal yang
mempergunakan
teknologi
tinggi
dan
mahal
harganya,
membutuhkan cukup lama. Selama proses pengambilan
keputusan itu manajer penjualan, bagian produksi dan sales
executives produsen barang modal berkali-kali mengunjugi
calon pembeli.
6. Meningkatkan Mutu Hubungan Dengan Pelanggan
Iklan juga dapat membantu sales executives untuk menjual
seri produk lebuh banyak kepada para pelanggan. Dengan
dukungan iklan mereka diharapkan dapat menjual produk lebih
banyak kepaada pelanggan dan mengaktifkan pelanggan yang
pasif. Para pelanggan yang pasif atau yang membeli produk
dalam jumlah yang lebih sedikit dari daya beli mereka
hendaknya disususn dalam daftar pelanggan pasif.
Daftar pelanggan pasif tersebut dikirimkan kepada bagian
promosi dan periklanan. Selanjutnya bagian promosi dan
periklanan mencari sebab-sebab mangapa para pelanggan
tersebut hanya membeli dalam jumlah sedikit.
3.3.3
Jenis-jenis Iklan
Bermacam-macamnya tujuan dari sebuah iklan yang dibuat oleh
sebuah perusahaan maka berdampak pada berbedanya jenis-jenis dari
sebuah iklan. Iklan yang sering muncul diberbagai media dan umumnya
dibuat oleh perusahaan periklanan adalah sebagai berikut:
a. Iklan Komersial
Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung
kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial ini sendiri
terbagi menjadi beberapa macam, yaitu (Lwin & Aitchison. 2005):
1. Iklan Strategis
•
Digunakan untuk membangun merek. Hal itu dilakukan
dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat
produk.
•
Perhatian
utama
dalam
jangka
panjang
adalah
memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran
dan pangsa pasar.
•
Iklan
ini
mengundang
konsumen
untuk
menikmati
hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek
ini ada bagi para pengguna.
2. Iklan Taktis memiliki tujuan yang mendesak.
•
Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar
segera melakukan kontak dengan merek tertentu.
•
Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus
jangka pendek yang memacu konsumen memberikan
respon pada hari yang sama.
b. Iklan Corporate
Iklan yang bertujuan membangun citra suatu perusahaan
yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif
produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan
tersebut (Madjadikara, 2004).
Iklan Corporate akan efektif bila didukung oleh fakta yang
kuat dan relevan dengan masyarakat, mempunyai nilai berita dan
biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi pada
kepentingan masyarakat. Iklan Corporate merupakan bentuk lain
dari
iklan
kampanye
strategis
untuk
ketika
sebuah
mengkomunikasikan
perusahaan
melakukan
nilai-nilai
korporatnya
kepada publik (Lwin & Aitchison, 2005).
Iklan Corporate sering kali berbicara tentang nilai-nilai
warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan
mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan yang baru
atau
mengkomunikasikan
kepedulian
perusahaan
terhadap
lingkungan sekitar.
c. Iklan Layanan Masyarakat
Iklan
Layanan
Masyarakat
merupakan
bagian
dari
kampanye social marketing yang bertujuan menjual gagasan atau
ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat (Madjadikara,
2004).
Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan,
pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan
atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum
atau merubah perilaku yang tidak baik supaya menjadi lebih baik,
misalnya
masalah
kebersihan
lingkungan,
mendorong
penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana,
dan sebagainya (Madjadikara, 2004).
Iklan layanan masyarakat juga menyajikan pesan sosial
yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat
terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni
kondisi yang dapat mengancam keserasian dan kehidupan
mereka secara umum (Kasali, 1992). Pesan tersebut dengan kata
lain bermaksud memberikan gambaran tentang peristiwa dan
kejadian yang akan berakibat pada suatu keadaan tertentu, baik
yang bersifat positif maupun negatif.
Pada awal perkembangannya iklan layanan masyarakat
tidak terlalu terikat pada penataan yang ketat, perencanaan pesan
yang rumit, pemilihan media yang sesuai, sampai pada penentuan
target audiens maupun pemilihan tempat dan waktu yang benarbenar tepat (Liliweri, 1992).
Namun seiring berkembangnya dunia periklanan dan
semakin banyaknya perusahaan yang membuat Iklan layanan
masyarakat
disertai
dengan
perubahan
paradigma
dalam
menciptakan pesan-pesan sosial maka iklan layanan masyarakat
juga harus dibuat secara profesional seperti iklan komersial
(Roman, Maas & Nisenholtz, 2005).
3.4
Media Promosi
Media promosi yang kita kenal biasanya berupa; brosur,
poster, booklet, leaflet, spanduk, baliho, billboard, neon box,
standing banner, kartu nama, kop surat, seragam pegawai, jam
dinding, poster di mobil/truk, piring/gelas, iklan di tv, radio,
spanduk terbang (ditarik pesawat), balon udara, iklan di media
cetak, daftar menu, daftar harga dan sebagainya.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa tidak ada satupun
media yang sangat tepat. Masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan. Artinya, jika kita hanya menggunakan satu media
untuk
mempromosikan
produk
kita,
jelas
secara
pasti
efektifitasnya menjadi terbatas. Dalam kampanye bersepeda
berikut media promosi yang akan dipakai dan penjelasannya :
a.
Poster
Gambar 3.1.0 Referensi poster,
sumber : http://mtbfreerideindonesia.blogspot.com/2007/09/b2wday07.html, 2012
Poster adalah media informasi yang dapat diaplikasikan
untuk berbagai tujuan seperti publikasi ilmiah / hasil penelitian,
informasi produk/jasa, promo, dll. Sebagai media informasi
tentunya poster harus menarik dan memiliki kualitas cetak yang
bagus karena penyampaian pesan poster terletak pada gambar
dan komposisi warna gambar poster harus benar-benar sesuai
agar tidak salah dalam penyampaian pesannya. Ukuran poster
dari A3, A2, A1, A0, sampai dengan lebar maksimal 1,25 dengan
panjang bebas. Jenis-jenis bahan untuk poster : albatros, photo
paper, luster, sticker, HVS, art paper. Untuk finishing bisa dengan
laminasi doff atau glosy.( www.ikhwan-interaktif.com)
b.
Video event
Gambar 3.1.1 contoh aplikasi video event, sumber : http://www.bonitatour.com/tambahtestimoni, 2012
Iklan TVC event ini merupakan sarana dalam menyampaikan pesan
dalam bentuk visual yang bergerak dan audio di sebuah acara event.
Berfungsi sebagai informasi tetang maksud dan tujuan serta
menyampaikan pesan dari event yang diadakan tersebut. Iklan yang
dibuat adalah iklan non-komersial atau iklan ini jenis iklan layanan
masyarakat yang sifatnya lebih persuasif atau mengajak. Iklan TVC
event ini mempunyai durasi yang berbeda-beda, durasi yang dimiliki
kurang lebih berdurasi 1-3menit, adapun pengaplikasiannya yaitu
pada TV, Monitor yang dipakai dalam event.
Download