BAB III DATA 3.1 Kampanye 3.1.1 Pengertian Kampanye Menurut Wikipedia, kampanye dalam bahasa Inggris berarti satu rangkaian operasi yang ditempuh untuk mencapai satu tujuan, misalnya kampanye politik, kampanye militer dan tentu saja kampanye iklan. Pengertian campaign menurut The American Heritage Dictionary of The English language, Fourth Edition, 2000. Houghton Mifsin Company : • Suatu rangkaian operasi militer yang dibentuk untuk mencapai hasil skala besar yang nyata selama perang berlangsung. • Sebuah rangkaian atau susunan operasi yang digencarkan untuk menyelesaikan sebuah masalah atau tujuan. Kampanye menurut Kamus Istilah Periklanan Indonesia adalah rencana kegiatan komunikasi pemasaran yang berkesinambungan dan dilakukan berdasarkan suatu jadwal yang menunjukkan peran satu atau berbagai media (TV, radio, media cetak dan film). Tujuan komunikasi kampanye adalah mengubah : • Knowledge (pengetahuan/pemahaman). • Awareness (kesadaran). • Behaviour Change (perilaku). Menurut Yongky Safanayong dalam bukunya Desain Komunikasi Visual Terpadu Kampanye adalah kegiatan promosi, komunikasi, rangkaian pesan terencana khususnya spesifik atau untuk memecahkan masalah kritis, masalah komersil, masalah non komersil seperti masalah sosial, budaya, politik, lingkungan hidup dan ekologi. Rangkaian kegiatan kampanye ini berkesinambungan dalam waktu tertentu melalui tema sentral dan dalam suatu program media yang terkoordinir. Kriteria kampanye : • Tujuan utama diarahkan kepada target audience meliputi kesadaran, pengertian, dan bertindak dalam waktu singkat. • Tema terkait memakai tagline, desain grafis, dan pesan. • Tergantung pada batas waktu, semua elemen dapat dimunculkan sekaligus melihat rencana media dan promosi. Proses desain kampanye : • Fakta / latar belakang. • Identifikasi masalah. • Analisis situasi. • Analisis tantangan dari peluang. • Strategi kampanye. • Komponen kampanye / media. Menurut Philip Kotler, kampanye dibuat untuk memberikan perubahan kebiasaan dan perilaku menjadi lebih baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan sebuah kampanye : • Faktor media : Menggunakan media dan waktu yang tepat dan dengan jeli melihat jenis media yang dapat diterima untuk audiens. Dengan adanya audiens yang jelas, maka pemilihan media yang tepat akan dapat diterima oleh audiens dengan baik. Media dibagi menjadi kedalam dua macam yaitu media cetak dan media elektronik. • Faktor pesan : Pesan yang disampaikan haruslah jelas dan memiliki tujuan akhir yang juga jelas. • Faktor audiens : Audiens yang dituju haruslah jelas sehingga dapat menentukan gaya pendekatan yang akan diambil. Faktor tanggapan dan mekanisme : Cara-cara untuk memotivasi masyarakat dengan jalan yang mudah dalam merespon secara positif tujuan dari kampanye. Keberhasilan sebuah kampanye adalah tergantung dari cara berkomunikasi yang tepat, pemilihan media yang tepat serta pesan yang jelas. 3.1.2 Data Kampanye - Bike To Work Jakarta, Indonesia. Kampanye bersepeda di Indonesia : pada komunitas Bike To Work (B2W) di Jakarta, Berawal dari sekelompok penggemar kegiatan sepeda gunung ( Komunitas Jalur Pipa Gas ) yang punya semangat, harapan akan bersih di gagasan terwujudnya perkotaan, dan udara lahirlah KOMUNITAS PEKERJA BERSEPEDA (Bike-to-Work Community) yang kemudian menggagas kampanye pertama penggunaan sepeda ke tempat kerja pada 6 Agustus 2004. Seiring dengan waktu, peminatnya semakin berkembang dari berbagai kota di Indonesia, hingga akhirnya resmi dideklarasikan pada tanggal 27 Agustus 2005. Kini anggota B2W dari Jakarta saja mencapai 4000 orang(kumkum.dagdigdug.com). sungguh tidak aman bersepeda di Jakarta karena masih terlalu banyaknya kendaraan bermotor yang memadati jalan-jalan yang memiliki tingkat resiko kecelakaan yang cukup besar. Visi dan Misi dari komunitas B2W-Indonesia merupakan wujud kepedulian kita terhadap peningkatan kualitas manusia Indonesia secara fisik maupun psikis, serta terhadap permasalahan lingkungan hidup yang terjadi saat ini. VISI: Terciptanya Kualitas Hidup yang Lebih Baik dengan Bersepeda MISI: Meningkatkan Jumlah Pengguna Sepeda Untuk Beraktivitas Sehari-hari Sesuai dengan MISI yang telah dicanangkan yakni “Meningkatkan Jumlah Pengguna Sepeda untuk Beraktivitas”, maka agar masyarakat terdorong untuk menggunakan sepedanya dalam beraktivitas sehari-hari, dipandang perlu untuk mewujudkan Fasilitas Bersepeda yang memadai sebagai bagian dari Infrastruktur Bersepeda. Adapun contoh Infrastuktur Bersepeda adalah; Jalur khusu sepeda,m Area parkirsepeda yang layak, Fasilitas mandi umum / ganti pakaian yang memadai, serta Integrasi antara infrastruktur bersepeda dengan fasilitas kendaraan umum. Ini semua hanya dapat tercapai apabila pemerintah, pengelola gedung, pengelola fasilitas umum serta masyarakat secara bersama dan berkesinambungan mempunyai komitmen untuk meraihnya. Bike to Work mempunyai Slogan, 3M: • Mulai bersepeda dari diri kita sendiri, • Mulai bersepeda dari/untuk jarak terdekat, • Mulai bersepeda sekarang juga. Maka dari itu di butuhkannya jalur khusus untuk sepeda dan pembuatan program-program pemerintah dengan lembaga- lembaga masyarakat dalam mengkampanyekan Bike To Work, sedangkan Bike to work sekarang sudah menetapkan jalur/rute aman untuk para Bike Two Work dan peseda lainnya: Dan sekarang ini B2W sudah memiliki jalur sepeda yang pertama kalinya di Jakarta yaitu tepatnya di daerah Kebayoran Baru dari dari Blok M ke Taman Ayodya Jalur tersebut berjarak, 5 kilometer Gambar : 3.2 Jalur sepeda, Sumber : (http/:www.B2w-indonesia.or.id), 2012. Dalam komunitas B2W juga didalamnya banyak hal tentang bersepeda, baik dari bagaimana cara bersepeda yang aman (Safety Riding) mulai dari bagaimana solusi-solusi bersepeda di Jalan raya sampai ke event-event bersepeda atau yang event yang bertemakan Go green ataupun Funbike,dll. - Kampanye sepeda di luar negeri : Terlalu banyak untuk menyebutkan kota-kota besar maupun kecil di Eropa yang telah lama memberikan jalur khusus bagi pengendara sepeda. Seperti kebanyakan kota-kota di Jerman lainnya, salah satu yang bisa disebutkan adalah kota Freiburg di Jerman. Freiburg im Breisgau boleh menyombongkan dirinya sebagai “cosmopolitan cycling city” karena sepeda telah menjadi alat mobilitas yang utama. Dimulai sejak tahun 1970 dengan hanya sepanjang 29 km, kini jalur khusus sepeda telah mencapai kurang lebih 500 km dengan lebar jalur rata-rata 2 meter dilengkapi marka jalan yang jelas. Disamping itu, tak kurang dari 26% populasi warga kota tersebut yang sebesar 220.000 jiwa setiap hari menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Di seantero kota juga disediakan kurang lebih 5000 lokasi parkir sepeda. Jika ditilik dari luas wilayah kota tersebut yang hanya 153.06 km persegi, maka kurang lebih 0.7 % dari luas wilayah kota telah dialokasikan untuk memanjakan pengendara sepeda. Berbeda dengan kota-kota di Republik Rakyat Cina, di sana penggunaan sepeda telah mengakar sedangkan di Freiburg, gerakan cinta bersepeda didorong dan difasilitasi oleh pemerintah kota. Gambar : 3.3 Gerbong sepeda di Jerman (sumber : http://www.greentraveller.co.uk/blog/taking-your-bike-railway-cycle-policies-uk-trains, 2012 Bike To Work di Jerman, Kita juga layak iri pada pemerintah kota-kota di Jerman yang memberi perlindungan besar kepada pemakai sepeda. Mereka bisa melaju tanpa hambatan di kaki lima yang lebar. Sepeda, seperti halnya anjing dan kereta bayi, boleh dinaikkan ke angkutan umum, apakah itu trem, subway, atau bus kota. Biasanya sepeda mendapat gerbong paling belakang.Di jalan tol, sepeda bebas melintas dengan tenang. Mobil harus bersabar di belakangnya sampai ada ruangan yang lega untuk mendahului tanpa membahayakan pengayuh sepeda. Karena pesepeda memilik sekitar 200 jalur khusus sepeda. Setiap tahun Klub Sepeda Jerman (ADFC) memilih jalur sepeda terbaik negeri ini, seperti : Elberadweg (Rute Sepeda Elba) Dari Schoena atau Bad Schandau hingga Cuxhaven atau Brunsbuettel, 860 kilometer, dll. Pemerintah Jerman memang tidak main-main dengan alat transportasi kereta angin. Bahkan untuk mendukung mobilitas manusia sekaligus sepeda kesayangan mereka, gerbong kereta kelas 2 khusus bagi sepeda dan pemiliknya sengaja disediakan. Trayek lintasan kereta listrik ini menjangkau hingga kota-kota besar yang jauhnya lebih dari jarak Jakarta-Bandung 3.2 Media Cetak 3.2.1 Sejarah dan Pengertian Media Cetak Johannes Gutenberg ini menemukan mesin cetak (press) pada tahun 1453 yang akhirnya digunakan untuk mencetak Bible (Kitab Suci). Gutenberg Sebelumnya, menulis secara manual, kitab-kitab suci tersebut. Namun dengan bantuan mesin cetak, kitab suci yang dihasilkan jauh lebih banyak. Sebelum ada revolusi Gutenberg, buku-buku di Eropa disalin dengan menggunakan Manu Script. Ide surat kabar juga berkembang di Eropa, khususnya di Inggris dan Amerika Utara. Tahun 1702 muncul Daily Courant lalu Revue pada tahun 1704. Gambar : 3.5 mesin cetak Johannes Guthenberg, Sumber : http://cyanpapyrus.wordpress.com/2010/08/06/revolusi-dimulai-sejarak-cetak-mencetak-1/,2012 Sedangkan di Amerika, surat kabar baru terbut setelah beberapa tahun Amerika mencapai kemerdekaannya (1776). Namun pada awalnya, surat kabar hanya diperuntukkan bagi kaum elit dan terpelajar. Secara fisik, bentuk koran pada saat itu masih sangat sederhana dan menggunakan biaya yang sangat murah, tetapi jangkauannya meluas. Pada tahun 1830, surat kabar sudah mewabah di New York. Ini adalah saat kejayaan surat kabar yang akhirnya mewabah ke seluruh pelosok dunia. Pengertian media menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk. Media berasal dari kata Latin “medium” (tunggal) ”media” (jamak) yang secara harfiah berarti : pertengahan, tengah, pusat (K. Prent CM, dkk. Kamus Latin-Indonesia,1969 : 525). Dengan demikian menyebut kata “media” sudah berarti jamak, tidak perlu media-media. Sedangkan arti harfiah bahasa Indonesia “cetak” adalah cap, acuan. Dalam bahasa Inggris, cetak yang berkaitan dengan produksi, media cetak adalah press. Press berarti mesin untuk mencetak buku, media, surat kabar. Adapun the press adalah surat kabar, media, dan juga di dalamnya para wartawan, termasuk wartawan dan jurnalis (editor) media elektronika baik radio dan televisi. Dalam pengertian penggabungan kata, media cetak dapat diartikan suatu media statis yang mengutamakan pesan-pesan visual. Media ini terdiri atas lembaran dengan sejumlah kata-kata, gambar atau illustrasi atau foto dalam suatu warna tertentu maupun hitam putih. 3.2.2. Fungsi Fungsi utama media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh sang jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto dan sebagainya 1 . Media cetak merupakan suatu bentuk pendukung dari penyampaian pesan atau informasi yang dilakukan secara langsung seperti komunikasi verbal. Dalam perkembangannya sampai saat ini, media cetak memegang peranan penting sebagai bentuk penyampaian pesan kepada masyarakat karena media cetak memiliki karakteristik tersendiri yang membedakan dari media lain. Beberapa karakteristik media cetak 2 : • Membaca merangsang orang untuk berinteraksi dengan berpikir dan mencerna secara reflektif dan kreatif, sehingga lebih berpeluang membuka dialog dengan pembaca atau masyarakat konsumennya disamping memungkinkan untuk mengulas permasalahan lebih dalam dan lebih spesifik. • Media cetak lebih jelas siapa masyarakat konsumennya. Dengan demikian lebih mewakili opini kelompok masyarakat tertentu. • Kritik sosial yang disampaikan melalui media cetak akan lebih berbobot atau lebih efektif. • Media cetak lebih bersifat fleksibel, mudah dibawa, bisa disimpan, bisa dibaca kapan saja, tidak terikat waktu dan lain-lain. • Dalam penyajian iklan, media cetak bisa disampaikan secara lebih informatif, lengkap dan spesifik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen. 1 Kasali, Rhenald, Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta, hal.99.1995 2 Santoso, Budi, 1996. “Tantangan Media Cetak Ditengah Maraknya Media Elektronik”, Makalah Seminar HPN, Februari. 3.2.3. Bentuk Media Cetak Media cetak tercipta dari kegiatan melakukan multiplikasi dalam jumlah banyak dari orisinal yang sama. Dalam buku Media Cetak : Bagaimana Merancang dan memproduksi oleh R. Masri Sareb Putra, produksi media cetak dapat berbentuk buklet, newsletter, annual report, katalog, surat kabar, buletin, tabloid, buku dan media cetak lain. a. Cetak Offset Gambar 3.6 Cara kerja cetak offset, Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Cetak_offset, 2012 Media kampanye seperti poster, brosur, dan iklan pada majalah menggunakan cetak offset. Mengingat akan lebih hemat biaya dengan cetak offset bila mencetak dengan jumlah banyak. Proses cetak offset melalui pembagian warna menjadi 4, yaitu : Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Cetak offset menggunakan plat logam datar. Setelah proses produksi, hasil cetakan untuk poster dan brosur dilapisi dengan laminating doft supaya lebih tahan lama, terkesan lebih bersih, dan tidak mudah rusak. File desain yang telah selesai dibawa ke tempat digital proofing untuk diproses cetak. Proses pencetakan dilakukan secara bertahap yaitu :. • Digital Proofing Proof atau kadang disebut juga Colour Proof dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan warna pada pencetakan. • Image Setter Proses penyetingan letakan gambar desain ke dalam besaran kertas yang akan dicetak, biasanya disebut plano. • Film Digunakan untuk pemisahan warna tinta CMYK (cyan, magenta, yellow dan black). Karena masing-masing warna mempunyai tempat tersendiri, sehingga fungsi film akan mengatur prosentase banyaknya masing-masing tinta yang akan dipergunakan. • Plate Making Proses pembuatan plate / acuan bidang cetak yang akan diopergunakan untuk keperluan mencetak. • Pencetakan Proses pencetakan dilakukan setelah memeriksa tidak adanya kesalahan. • Hasil Produksi Hasil dari proses cetak disamakan dengan hasil proof untuk meninjau ulang warna dan letak. • Finishing Hasil produksi akan memasuki tahap penyempurnaan. Tahap penyempurnaan ini adalah pemotongan kertas, melipat, menempel, fernis/laminating, dan mengepak. b. Digital Printing Gambar 3.7 Mesin Digital Print, sumber : http://fauzyandre.blogspot.com/2012/03/digital-printing.html, 2012. Media pin, banner, dan stiker menggunakan digital printing. Proses digital lebih sederhana dari cetak offset karena menggunakan proses digital dari komputer sehingga tidak memerlukan film separasi dan plat cetak. Pada cetak digital perlu dibuat file dari desain dengan format TIFF atau JPG dengan format warna CMYK resolusi 300 dpi supaya tidak mengalami penurunan kualitas cetak. Untuk menghindari missing font yang sering terjadi pada beberapa program, sebaiknya file dibuat flatten image. c. Cetak Saring / Sablon Gambar 3.8 Sablon, sumber : http://kaossablon.com/products/22/0/sablon-bagus-rapih-kuat/, 2012. Cetak saring / sablon (manual) digunakan untuk membuat desain t-shirt, dan gelas. Menggunakan kain gasa atau kain screen untuk bidang yang akan dicetak. Setiap kain gasa memiliki nilai kerapatan yang berbeda sesuai untuk media cetak. Untuk tshirt digunakan kain gasa dengan kerapatan 36T-90T. Sedangkan untuk tali ponsel menggunakan kain gasa dengan kerapatan 70T. Proses cetakan sablon terdiri dari pembuatan negatif film, pengolesan afdruk pada screen, penembakan negatif film, dan pemberian tinta pada screen. Untuk menarik dan meratakan tinta menggunakan rakel sehingga tinta tersebut berpindah ke media yang digunakan. Dan sekarang-sekarang ini mulai marak dengan percetakan sablon digital yaitu percetakan sablon melalui desain lewat computer dan di cetak ke kaos, mug, dll dengan mesin cetakan. Untuk menghasilkan cetakan yang berkualitas ada banyak cara. Contoh untuk cetak sablon kaos menggunakan 2 jenis transfer paper : Clear dan Dark. Clear digunakan untuk kain yang berwarna putih, sedangkan Dark untuk kain selain warna putih. Bagi anda yang tidak ingin ke tukang sablon dan ingin mencoba sendiri berikut langkah-langkahnya. Cara sablon untuk clear : 1. Design gambar di komputer kemudian balik gambar tsb ( mirror ) 2. Cetak di kertas transfer paper (TP) 3. Gunting sisi kertas tadi, sisakan 0.2mm untuk bordernya. 4. Taruh kertas sablon (kertas karton) tebal di bawah kaos sebagai alas. 5. Letakan transfer paper di atas kaos dan gosok dengan setrikaan dengan kepanasan low, sebab kalau terlalu panas bisa lengket di kertas.. 6. Gosoknya nggak usah kelamaan cukup 30 detik saja. 7. Buka perlahan kertas dan kaos tadi berubah menjadi kaos sablon. Cara membuat untuk dark : 1. Design gambar di komputer dan kita akan melakukan cetak sablon di atas kertas TP, cetak biasa nggak usah pakai mirror. Gunakan kwalitas best pada opsi di printer. 2. Lepaskan secara hati-hati, lembaran berwarna putih susu yg melekat di TP, maka anda akan mendapatkan lembaran semacam membran elastis yang mana lembara ini untuk di pasang di kaos. 3. Letakan lembaran membran ini ke kaos dan letakan kertas minyak (bawaan saat beli) di atas membran tadi lalu gosok perlahan dengan strikan, gosoknya jangan terlalu lama sebab akan membuat membran menjadi kering dan tipis. Dengan alat sablon yang lengkap dan cara yang benar, anda akan memperoleh kualitas gambar yang baik. Gambar 3.9 Proses cetak, sumber : http://www.pneac.org/printprocesses/screen. 2012. 3.3 Iklan 3.3.1 Pengertian dan Sejarah Iklan • Pengertian Periklanan merupakan bentuk komunikasi yang digunakan untuk membujuk audiens (pemirsa, pembaca atau pendengar) untuk mengambil beberapa tindakan sehubungan dengan produk, ide, atau layanan. Tujuan dari disampaikannya iklan tersebut adalah mengarahkan perilaku konsumen terhadap suatu penawaran komersial ataupun mempersuasi seseorang dalam melakukan sesuatu (seperti iklan politik/layanan masyarakat yang nonkomersial). • Sejarah iklan Pada 4000sm, Mesir menggunakan papirus untuk membuat pesan penjualan dan poster-poster. pesan Komersial dan menampilkan kampanye politik telah ditemukan di reruntuhan Pompeii dan kuno Saudi . Hilang dan menemukan iklan di papirus yang umum di Yunani Kuno dan Romawi Kuno. Lukisan dinding atau batu untuk iklan komersial merupakan manifestasi lain dari bentuk iklan kuno, yang hadir untuk hari ini di banyak bagian Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Sejarah memberitahu kita bahwa Out-rumah iklan- dan billboard merupakan bentuk tertua iklan. Pendidikan menjadi kebutuhan yang sangat penting terutama dalam membaca, serta pencetakan, lalu iklan semakin dikembangkan dan diperluas untuk menjadi selebaran. Pada abad ke-17 iklan mulai muncul di koran mingguan di Inggris. Iklan cetak awal ini digunakan terutama untuk mempromosikan buku dan surat kabar. Memasuki abad-18 koran Prancis La Presse adalah yang membuat program iklan yang dibayar perhalaman-halamannya, yang memungkinkan untuk menurunkan harga, memperluas pembaca dan meningkatkan perusahaan profitabilitas. Sekitar tahun 1840, Volney B. Palmer membentuk akar biro iklan modern di Philadelphia. Pada tahun 1842 jumlah besar Palmer membeli ruang di berbagai surat kabar pada tarif diskon kemudian dijual kembali ruang di tingkat yang lebih tinggi kepada pengiklan aktual-salinan, tata letak, dan karya seni. Palmer adalah seorang broker ruang iklan. Keadaan berubah di akhir abad 19 ketika badan iklan NW Ayer & Son didirikan. Ayer dan Anak ditawarkan untuk merencanakan, membuat, dan melaksanakan kampanye iklan lengkap untuk pelanggannya. Pada tahun 1900 biro iklan telah menjadi titik fokus perencanaan kreatif, dan iklan kokoh sebagai sebuah profesi. Sekitar waktu yang sama, di Perancis, Charles-Louis Havas memperpanjang jasa kantor berita itu untuk memasukkan iklan broker, sehingga perusahaan biro iklan di Prancis adalah yang pertama mengatur dalam pembuatan biro iklan tsb atau disebut juga koran(kutipan:wordpress.com). Lalu Pada awal 1920-an, stasiun radio pertama didirikan oleh produsen peralatan radio dan pengecer yang menawarkan program dalam rangka untuk menjual radio lebih kepada konsumen. Di tahun ke 1940-1950 pertempuran sengit terjadi antara mereka yang mencari untuk mengkomersilkan radio dan orang-orang yang berpendapat bahwa spektrum radio harus dianggap sebagai bagian dari perintah perang jadi bisa digunakan untuk non-komersial dan untuk kebaikan masyarakat. Setelahnya Pada awal tahun 1950, DuMont Television Network mulai meluncurkan program modern yang menjual iklan dalam hitungan waktu kepada beberapa sponsor. Sebelumnya, DuMont telah kesulitan mencari sponsor bagi banyak tentang program dan dikompensasi dengan menjual blok kecil waktu iklan untuk beberapa bisnis. Hal ini akhirnya menjadi standar untuk industri televisi komersial di Amerika Serikat. Iklan TV pertama kali diperkenalkan oleh Bayclin Versi Diulang tahun 1967 di Argentina(wikipedia.com). Tahun 1980-an, lahirlah tv kabel seperti MTV yang berkonsepkan music. Didalamnya ada berbagai jenis baru iklan: tunes konsumen dalam untuk pesan iklan, daripada ia menjadi olehproduk atau ketinggalan jaman. Sebagai kabel dan televisi satelit menjadi semakin umum, saluran khusus muncul, termasuk saluran seluruhnya dikhususkan untuk iklan , seperti QVC , Home Shopping Network , dan ShopTV Kanada. Pemasaran melalui internet membuka batas baru bagi pengiklan dan memberikan kontribusi kepada periklanan, tahun 1990-an. Seluruh perusahaan semata-mata dioperasikan pada pendapatan iklan, yang menawarkan segala sesuatu dari kupon untuk mengakses internet gratis. Pada pergantian abad ke-21, sejumlah situs termasuk mesin pencari dalam internet yaitu Google. Iklan melalui internet ini memulai perubahan dalam iklan online dengan menekankan kontekstual yang relevan, iklan tidak mengganggu dimaksudkan untuk membantu, daripada membanjiri, pengguna. Hal ini mengakibatkan sejumlah besar upaya sejenis yaitu adanya website-website atau ruang untuk memperkenalkan atau memprosikan produk dan kecenderungan internet ini akan peningkatan iklan yang interaktif . Iklan di Indonesia, Iklan pertama kali diperkenalkan di nusantara oleh Gubernur Jenderal Hindia-Belanda periode 1619 - 1629 Jan Pieterzoon Coen. J.P. Coen juga adalah penerbit Bataviasche Nouvelle, surat kabar pertama di Indonesia yang terbit tahun 1744, satu abad setelah J.P. Coen meninggal 3.3.2 Fungsi iklan Iklan yang efektif dapat menunjang keberhasilan penjualan produk. Berikut ini disajikan beberapa manfaat program periklanan bagi kegiatan penjulan(wordpress.com): 1. Petunjuk Jalan Banyak perusahaan menyipakan brosur, leatlefts atau catalog produk yang mereka hasilkan, termasuk penjelasan tentag hal-hal teknis produk dan kiriman langsung atau melalui email kepada calon-calon pembeli tertentu. Daftar calon pembeli produk dapat diperoleh dari kantor-kantor pemerintah dan lain sebagainya. Teknik periklanan seperti ini banyak diterapkan oleh perusahaan Asuransi dan produsen industrial dan barangbarang modal seperti mesin dan peralatan. Brosur, leaflets atau katalog produk tersebut dapat disertai surat penawaran atau hanya surat promosi penjualan. Surat itu dilengkapi formulir tanggapan atau balasan dari calon pembeli. Oleh bagian promosi dan periklanan surat balasan calon pembeli yang tertarik kepada produk diserahkan kepada Sales Executive untuk ditindak lanjuti. 2. Sebagai pembuka pintu Iklan tentang peusahaan atau produk juga bermanfaat sebagai pembuka pintu calon pembeli bagi sales executives. Calon pembeli yang telah mengenala nama perusahaan atau merek produk iklan di televisi, radio, surat kabar, majalah, pameran atau cara lain, biasanya lebh antusias dan resektif menerima kunjungan sales excutive. Karena calon pembeli sudah mengenal nama perusahaan atau merek produk , sales executive, dapat menghemat waktu mengenalkan diri, perusahaan atau produk. 3. Menjamin Ketepatan Waktu Pertemuan Surat promosi penjualan atau penawaran dapat menolong sales executives untuk bertemu calon pembeli pada waktu yang ditentukan sebelumnya. Calon pembeli yang menyatakan tertarik kepada produk, dapat diminati waktu untuk ditemui sales executives. Karena waktu kunjungan sebelumnya telah disetujui calon pembeli, sales executives dapat menghemat waktu perjalanan dan menunggu. 4. Menindak Lanjuti Kunjungan sales Executuves Ada kalanya pada kunjungan pertama sales executives belum berhasil bertemu dengan calon pembeli. Padahal calon pembeli tadi tergolong manjanjikan. Dalam keadaan seperti itu bagian promosi dan periklanan dapat menindak lanjuti kunjungan sales executives dengan mengirimkan surat promosi penjualan atau surat penawaraan produk. Surat tersebut kemudian disusul dengan kunjungan sales executives. 5. Menghangakan Hubungan Bagian Penjualan Dengan Calon Pembeli Pengambilan keputusan membeli barang modal yang mempergunakan teknologi tinggi dan mahal harganya, membutuhkan cukup lama. Selama proses pengambilan keputusan itu manajer penjualan, bagian produksi dan sales executives produsen barang modal berkali-kali mengunjugi calon pembeli. 6. Meningkatkan Mutu Hubungan Dengan Pelanggan Iklan juga dapat membantu sales executives untuk menjual seri produk lebuh banyak kepada para pelanggan. Dengan dukungan iklan mereka diharapkan dapat menjual produk lebih banyak kepaada pelanggan dan mengaktifkan pelanggan yang pasif. Para pelanggan yang pasif atau yang membeli produk dalam jumlah yang lebih sedikit dari daya beli mereka hendaknya disususn dalam daftar pelanggan pasif. Daftar pelanggan pasif tersebut dikirimkan kepada bagian promosi dan periklanan. Selanjutnya bagian promosi dan periklanan mencari sebab-sebab mangapa para pelanggan tersebut hanya membeli dalam jumlah sedikit. 3.3.3 Jenis-jenis Iklan Bermacam-macamnya tujuan dari sebuah iklan yang dibuat oleh sebuah perusahaan maka berdampak pada berbedanya jenis-jenis dari sebuah iklan. Iklan yang sering muncul diberbagai media dan umumnya dibuat oleh perusahaan periklanan adalah sebagai berikut: a. Iklan Komersial Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial ini sendiri terbagi menjadi beberapa macam, yaitu (Lwin & Aitchison. 2005): 1. Iklan Strategis • Digunakan untuk membangun merek. Hal itu dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. • Perhatian utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. • Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna. 2. Iklan Taktis memiliki tujuan yang mendesak. • Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. • Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama. b. Iklan Corporate Iklan yang bertujuan membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut (Madjadikara, 2004). Iklan Corporate akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan dengan masyarakat, mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Iklan Corporate merupakan bentuk lain dari iklan kampanye strategis untuk ketika sebuah mengkomunikasikan perusahaan melakukan nilai-nilai korporatnya kepada publik (Lwin & Aitchison, 2005). Iklan Corporate sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar. c. Iklan Layanan Masyarakat Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat (Madjadikara, 2004). Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang tidak baik supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya (Madjadikara, 2004). Iklan layanan masyarakat juga menyajikan pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang dapat mengancam keserasian dan kehidupan mereka secara umum (Kasali, 1992). Pesan tersebut dengan kata lain bermaksud memberikan gambaran tentang peristiwa dan kejadian yang akan berakibat pada suatu keadaan tertentu, baik yang bersifat positif maupun negatif. Pada awal perkembangannya iklan layanan masyarakat tidak terlalu terikat pada penataan yang ketat, perencanaan pesan yang rumit, pemilihan media yang sesuai, sampai pada penentuan target audiens maupun pemilihan tempat dan waktu yang benarbenar tepat (Liliweri, 1992). Namun seiring berkembangnya dunia periklanan dan semakin banyaknya perusahaan yang membuat Iklan layanan masyarakat disertai dengan perubahan paradigma dalam menciptakan pesan-pesan sosial maka iklan layanan masyarakat juga harus dibuat secara profesional seperti iklan komersial (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005). 3.4 Media Promosi Media promosi yang kita kenal biasanya berupa; brosur, poster, booklet, leaflet, spanduk, baliho, billboard, neon box, standing banner, kartu nama, kop surat, seragam pegawai, jam dinding, poster di mobil/truk, piring/gelas, iklan di tv, radio, spanduk terbang (ditarik pesawat), balon udara, iklan di media cetak, daftar menu, daftar harga dan sebagainya. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa tidak ada satupun media yang sangat tepat. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Artinya, jika kita hanya menggunakan satu media untuk mempromosikan produk kita, jelas secara pasti efektifitasnya menjadi terbatas. Dalam kampanye bersepeda berikut media promosi yang akan dipakai dan penjelasannya : a. Poster Gambar 3.1.0 Referensi poster, sumber : http://mtbfreerideindonesia.blogspot.com/2007/09/b2wday07.html, 2012 Poster adalah media informasi yang dapat diaplikasikan untuk berbagai tujuan seperti publikasi ilmiah / hasil penelitian, informasi produk/jasa, promo, dll. Sebagai media informasi tentunya poster harus menarik dan memiliki kualitas cetak yang bagus karena penyampaian pesan poster terletak pada gambar dan komposisi warna gambar poster harus benar-benar sesuai agar tidak salah dalam penyampaian pesannya. Ukuran poster dari A3, A2, A1, A0, sampai dengan lebar maksimal 1,25 dengan panjang bebas. Jenis-jenis bahan untuk poster : albatros, photo paper, luster, sticker, HVS, art paper. Untuk finishing bisa dengan laminasi doff atau glosy.( www.ikhwan-interaktif.com) b. Video event Gambar 3.1.1 contoh aplikasi video event, sumber : http://www.bonitatour.com/tambahtestimoni, 2012 Iklan TVC event ini merupakan sarana dalam menyampaikan pesan dalam bentuk visual yang bergerak dan audio di sebuah acara event. Berfungsi sebagai informasi tetang maksud dan tujuan serta menyampaikan pesan dari event yang diadakan tersebut. Iklan yang dibuat adalah iklan non-komersial atau iklan ini jenis iklan layanan masyarakat yang sifatnya lebih persuasif atau mengajak. Iklan TVC event ini mempunyai durasi yang berbeda-beda, durasi yang dimiliki kurang lebih berdurasi 1-3menit, adapun pengaplikasiannya yaitu pada TV, Monitor yang dipakai dalam event.