BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Current Ratio, Total Debt to Total Assets Ratio terhadap Net Profit Margin pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012 yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Current Ratio, Total Debt to Total Assets Ratio dan Net Profit Margin pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012. Perkembangan Current Ratio dari periode 2008-2012 mengalami keadaan yang berfluktuatif. Di mana yang memiliki Current Ratio terbesar pada periode 2008-2012 yaitu perusahaan PT. Mayora Indah Tbk, sebesar 276,11% yang terjadi pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan perusahaan sangat likuid dibandingkan dengan perusahaan lain. Sedangkan perusahaan yang memiliki current ratio terendah pada periode 2008-2012 yaitu perusahaan PT. Akasha Wira Internasional Tbk, sebesar 51.39% yang terjadi pada tahun 2008. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki total hutang yang tinggi sehingga total asset tidak dapat menutupi hutang perusahaan. Secara keseluruhan perusahaan yang memiliki rata-rata current ratio tertinggi adalah PT. Mayora Indah Tbk, sebesar 240,79% dan perusahaan yang memiliki rata-rata current ratio terendah adalah PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, sebesar 130,12%. Perkembangan Total Debt to Total Assets Ratio mengalami keadaan yang berfluktuatif. Perusahaan yang memiliki Total Debt to Total Assets Ratio terbesar selama periode 2008-2012 yaitu PT. Akasha Wira Internasional Tbk, sebesar 71,95% yaitu terjadi pada tahun 2008. Di mana PT. Akasha Wira Internasional Tbk memiliki nilai rasio total debt to total assets tertinggi yaitu di atas 50%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dalam keadaan yang kurang baik karena perusahaan lebih banyak dibiayai oleh hutang. Sedangkan nilai total debt to total assets ratio yang terendah pada periode 2008-2012 adalah PT. Siantar Top Tbk sebesar 26,28% yang terjadi pada tahun 2009. Karena nilai total debt to total assets dibawah 50% hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dalam keadaan baik karena perusahaan lebih banyak dibiayai oleh aset dari pada pinjaman. Secara keseluruhan perusahaan yang memiliki rata-rata total debt to total assets ratio tertinggi adalah PT. Akasha Wira Internasional Tbk. sebesar 61,87% dan perusahaan yang memiliki rata-rata total debt to total assets ratio terendah adalah PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Compa Tbk, sebesar 33,46%. Perkembangan Net Profit Margin pada tahun 2008-2012 cenderung berfluktuatif di mana ditandai adanya perusahaan yang memiliki tingkat net profit margin yang tinggi dan ada pula net profit margin yang merosot tajam. Di mana net profit margin terbesar pada periode 2008-2012 adalah PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Compa Tbk, sebesar 22.29% yaitu terjadi pada tahun 2008. Sedangkan net profit margin terendah pada periode 20082012 adalah PT. Akasha Wira Internasional Tbk, sebesar -11,74% yang terjadi pada tahun 2008. Secara keseluruhan perusahaan yang memiliki rata-rata net profit margin tertinggi adalah PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Compa Tbk. sebesar 9,83% dan perusahaan yang memiliki rata-rata net profit margin terendah adalah PT. Siantar Top Tbk, sebesar 4,58%. 2. Pengaruh Current Ratio, Total Debt to Total Assets Ratio terhadap Net Profit Margin secara parsial pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012. Current Ratio terhadap Net Profit Margin Berdasarkan hasil perhitungan pada bab empat sebelumnya secara parsial Current Ratio memiliki nilai korelasi sebesar 0,424. Di mana Current Ratio mempunyai hubungan positif yang cukup kuat dengan Net Profit Margin dengan kontribusi pengaruh yang diberikan sebesar 18%. Dan dari hasil pembahasan Current Ratio mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap Net Profit Margin pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Total Debt to Total Assets Ratio terhadap Net Profit Margin Berdasarkan hasil perhitungan pada bab empat sebelumnya secara parsial Total Debt to Total Assets Ratio memiliki nilai korelasi sebesar 0,228. Di mana Total Debt to Total Assets Ratio mempunyai hubungan negatif yang sangat rendah dengan Net Profit Margin dengan kontribusi pengaruh yang diberikan hanya sebesar 5,2%. Dan dari hasil pembahasan Total Debt to Total Assets tidak mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap Net Profit Margin pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. 3. Pengaruh Current Ratio, Total Debt to Total Assets Ratio terhadap Net Profit Margin secara simultan pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012. Berdasarkan hasil perhitungan pada bab empat sebelumnya secara simultan Curent Ratio dan Total Debt to Total Assets dengan Net Profit Margin memiliki nilai korelasi sebesar 0,439. Di mana terdapat hubungan yang cukup kuat antara Curent Ratio dan Total Debt to Total Assets dengan Net Profit Margin dengan kontribusi pengaruh yang diberikan sebesar 19,3%. Dan dari hasil pembahasan Current Ratio dan Total Debt to Total Assets tidak berhubungan positif dan signifikan terhadap Net Profit Margin pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. 5.2 Saran Dari penelitian pengaruh Current Ratio, Total Debt to Total Assets Ratio terhadap Net Profit Margin pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012. Maka saran yang penulis ajukan dapat dijadikan masukan dan pertimbangan bagi berbagai pihak yang berkepentingan antara lain sebagai berikut : 1. Bagi Investor Dalam berinvestasi para investor harus lebih cermat dalam mengambil keputusan, serta melihat prospek perusahaa yang bersangkutan di masa depan demi kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu perusahaan juga harus menggunakan analisis rasio keuangan agar dapat mengetahui seberapa baik kondisi perusahaan tersebut. 2. Bagi Perusahaan Bagi perusahaan yang memiliki current ratio tertinggi selama periode 2008-2012 yaitu PT. Mayora Indah Tbk. sebesar 276,11% sebaiknya perusahaan ini selalu menjaga tingkat Current Ratio agar perusahaan tersebut selalui berada dalam keadaan likuid. Sedangkan bagi perusahaan yang memiliki tingkat current ratio terendah selama periode 2008-2012 yaitu PT. Akasha Wira Internasional Tbk. sebesar 51,39% harus menurunkan total hutangnya agar bisa menutupi hutang perusahaan tersebut. Perusahaan ini bisa meningkatkan current ratio dengan beberapa cara antara lain : menjual saham, menjual fixed assets, melakukan pinjaman ke bank, menjual beberapa long term liabilities dan obligasi sehingga current ratio perusahaan dapat tergolong dalam kriteria yang baik diatas 200% . Bagi perusahaan yang memiliki Total Debt to Total Assets tertinggi selama periode 2008-2012 yaitu PT. Akasha Wira Internasional Tbk. sebesar 71,95% yang terjadi pada tahun 2008 sebaiknya perusahaan ini harus mengurangi kenaikan hutangnya dan lebih meningkatkan assetsnya dengan cara menerbitkan saham baru. Sedangkan bagi perusahaan yang memiliki Total Debt to Total Assets terendah selama 2008-2012 yaitu PT. Siantar Top Tbk 26,28% yang terjadi pada tahun 2009 hal ini menunjukkan perusahaan memiliki Total Debt to Total Assets dibawah 50% maka hal ini menunjukkan bahwa kegiatan perusahaan lebih banyak dibiayai oleh assets dari pada hutang atau pinjaman. Oleh sebab itu perusahaan sebaiknya selalu menjaga agar total debt to total assetsnya rendah sehingga perusahaan tidak terlalu banyak menggunakan hutang di dalam melakukan kegiatan perusahaan. Sedangkan untuk perusahaan yang memiliki net profit margin tertinggi pada periode 2008-2012 yaitu PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Compa Tbk. sebesar 22,29% yang terjadi pada tahun 2008 diharapkan agar perusahaan ini selalu menjaga net profit margin dari perusahaan tersebut dan bagi perusahaan yang memiliki net profit margin terendah selama periode 2008-2012 yaitu PT. Akasha Wira Internasional Tbk. sebesar 11,74% yang terjadi pada tahun 2008 perusahaan ini harus mampu meningkatkan net profit margin perusahaan apabila net profit margin selalu mengalami penurunan maka perusahaan tersebut akan mengalami kerugian yang mengakibatkan kebangkrutan. 3. Bagi peneliti selajutnya Pada penelitian selanjutnya penulis menyarankan agar dapat memperluas penelitiannya dengan cara meneliti perusahaan yang berbeda, dengan periode yang panjang agar hasilnya lebih akurat serta variabel-variabel rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas lainnya. Sehingga diperoleh hasil kesimpulan yang berbeda dan lebih kompleks.