Mempercantik Primadona yang terlupa “Gunung Selok”

advertisement
Mempercantik Primadona yang terlupa
“Gunung Selok”
Cilacap adalah salah satu kabupaten terluas di Jawa Tengah yang
memiliki topografi bervariasi. Cilacap terdiri dari permukaan landai dan
perbukitan dengan ketinggian antara 6 – 198 m dari permukaan laut.
Wilayah topografi terendah pada umumnya dibagian selatan yang
merupakan daerah pesisir dengan ketinggian antara 6 – 12 m dpl, yang
meliputi dari wilayah Cilacap Timur yaitu Kecamatan Nusawungu,
Binangun, Adipala, Sebagian Kesugihan, Cilacap Utara, Cilacap Tengah,
Cilacap Selatan, Kampung Laut, dan sebagian Kawunganten. Sedangkan
topografi yang termasuk dataran rendah dan sedikit berbukit antara lain
Kecamatan Jeruklegi, Maos, Sampang, Kroya, Kedungreja, dan Patimuan
dengan ketinggian antara 8 – 75 m dpl . Sedangkan topografi yang
termasuk dataran tinggi atau perbukitan meliputi wilayah Cilacap bagian
barat yaitu Kecamatan Daeyeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu,
Karangpucung, dengan ketinggian antara 75 – 198 m dpl, dan Kecamatan
Cipari, Sidareja, sebagian Gandrungmangu, dan sebagian Kawunganten
dengan ketinggian. antara 23 – 75 m dpl.(www.himacita.wordpress.com)
Hal tersebut menjadikan Cilacap memiliki potensi ketersediaan
sumber daya alam yang melimpah. Potensi sumber daya alam tersebut
meliputi kawasan pesisir, kawasan dataran rendah, serta potensi
sumberdaya alam pada kawasan pedalaman atau wilayah dataran tinggi
atau perbukitan, yang masing-masing mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda, tentunya akan berbeda-beda pula dalam pemanfaatannya
serta dalam pengelolaanya.
Melihat bentang alam yang cukup kompleks tersebut, maka
sebenernya Cilacap memiliki banyak wilayah yang berpotensi untuk
dijadikan destinasi pariwisata yang menyuguhkan pemandangan alam
yang mampu memukau setiap mata yang melihat. Sebenarnya ada cukup
banyak destinasi wisata di kota ini, namun sayangnya, destinasi wisata
yang ada, masih
belum dikembangkan secara optimal. Bahkan masih
banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan destinasi wisata
yang terletak di ujung barat kota Cilacap seperti wisata Banyu panas
Cipari peninggalan zaman Jepang. Sehingga tidak sedikit masyarakat
Cilacap justru berwisata ke luar kota yang dianggap lebih bagus dan tidak
membosankan.
Ya, Tuhan memang menganugerahi Cilacap dengan daerah pesisir
pantai yang indah dan pulau mini yang berada di selatan pesisir. Teluk
Penyu dan Si cantik Pulau Nusakambangan merupakan destinasi
primadona wisata bahari di Cilacap. Eksotisme Pulau berhotel Prodeo
para Narapidana kelas kakap
dan keindahan panorama Teluk Penyu
berlatar belakang Pulau Nusakamabangan mampu menarik wisatawan
domestik maupun asing. Terlebih dengan adanya objek wisata Benteng
Pendem peninggalan Belanda yang berada satu kawasan dekat bibir
pantai. Hal ini membuat Pemerintah Daerah lupa, bahwasannya Cilacap
masih memiliki banyak objek wisata lain yang belum dioptimalkan.
Sederet objek wisata mulai dari wisata bahari, eko wisata sampai
dengan wisata yang berbau dengan peninggalan sejarah, Cilacap punya !
Pantai Pasir Putih, Gunung Srandil, Pantai Singkil Indah/Karang Pakis
yang terletak di Nusawungu, Air Panas Cipari, Hutan Mangrove Payau,
Curug Cigombong yang terletak di Desa Sadabumi-Majenang, Gua
Bendung di Desa Klaces, Gua Masigit Sela di Pulau Nusakambangan,
Gua Ratu dan Gua Putri di perbukitan Kapur Nusakambangan bagian
tengah, Gua Ronggeng di Pelawangan ujung barat Nusakambangan,
Segara anakan yang memiliki komposisi dan struktur hutan terlengkap di
Pulau Jawa, Pelabuhan Tanjung Intan, Kampung Laut, Musium Soesilo
Sudirman di Gentarsari, Kroya Pantai Jetis, Nusawungu
Pantai Ketapang Indah di Desa Sidaurip-Binangun, Pantai Permisan,
Pantai
Ranca
Babakan
di
ujung
barat
Nusakambangan,
Pantai
Widarapayung-Binangun, Taman Purbakala Cipari dan yang baru – baru
ini ditemukan yaitu situs megalitikum yang menampilkan struktur balok –
balok batu segi empat, segi lima, segi enam yang rebah ke arah timur
yang terletak di sebuah pegunungan di Desa Salebu Kecamatan LakbokMajenang.
Cukup
banyak
bukan?
Tetapi banyak objek wisata
yang
secara
belum
dikembangkan
optimal.
Mengerucut
pada salah satu objek wisata
yang menurut saya memiliki
potensi menjadi objek wisata
Selok
Sumber:www.portal.cbn.net.id
ternama bila dikembangkan, yaitu Desa Wisata Adipala khususnya
Gunung Selok.
Sebuah bukit di wilayah Desa Karangbenda-Adipala yang memiliki
keindahan panorama yang luar biasa dan merupakan wisata yang unik.
Selain rindang dan sejuk, dari puncak hingga kaki bukit ada gua-gua alam
dan benteng peninggalan Jepang. Setelah menuruni bukit, kita juga
disuguhi dengan panorama pantai selatan yang berlatar belakang PLTU
dan kilang minyak Pertamina. Pepohonan pinus yang tertanam rapi di
sepanjang bibir pantai, pasir yang hangat tekena sinar matahari dan juga
capung yang beterbangan di sekitar pantai. Keberadaan capung
merupakan indikasi bahwa udara di tempat tersebut masih “perawan”.
Belum terkontaminasi dengan zat – zat polutan. Saat senja, bila cuaca
cerah kita dapat menikmati sunset yang indah. Sungguh kombinasi yang
luar biasa antara bukit dan pantai. Keunikan itulah yang membedakan
Gunung Selok dari objek wisata pantai lain.
Selain menikmati keindahan panorama pegunungan dan debur ombak
Laut Selatan, banyak wisatawan datang untuk melakukan kegiatan
spiritual.
Khususnya
bagi
umat
Budha. Ada banyak patilasan di
Gunung Srandil, seperti petilasan
Jambe Lima dan Jambe Pitu. Saat
bulan purnama atau bulan Sura,
wisatawan
wisata Budaya Gunung Selok
Sumber:www.wisatacilacap.orgfree.com
membanjiri
petilasaan
dan gua-gua yang dianggap keramat
seperti Goa Rahayu. Para penziarah datang dengan tujuan dan motivasi
berbeda. Ada yang datang untuk bersemedi, mencari berkah, berdoa agar
selamat dunia akherat, dipercepat dapat jodoh, dilancarkan rezeki, dll.
Meskipun Selok mempesona, namun sampai saat ini jumlah
pengunjung masih terbilang minim. Pendapatan dari objek wisata ini
hanya berada pada kisaran 11 juta/tahun. Hal ini dikarenakan ketersedian
fasilitas yang minim sehingga membuat Selok terkesan biasa dan kurang
greget.
Membangun fasilitas/infrastruktur yang memadai. Langkah awal
yang harus ditempuh untuk mengembangkan objek wisata ini adalah
membangun fasilitas yang memadai. Diantaranya adalah gardu pandang.
Tidak hanya Selok, tetapi objek wisata yang lain juga harus memiliki
fasilitas/infrastruktur yang memadai. Ya, wisatawan memang dapat
menikmati pemandangan pantai dari puncak gunung, dan itu indah sekali.
Tetapi karena belum tersedia gardu pandang, wisatawan tak bisa
menikmati secara utuh pemandangan laut lepas pantai selatan beserta
debur ombaknya. Jumlah warung – warung kecil yang menjajakan
makanan juga masih sangat terbatas.
Yang berikutnya adalah mushola dan toilet. Ini merupakan fasilitas
yang paling penting. Di bibir pantai juga seharusnya dibangun tempat
parkir yang layak, tempat berteduh dan yang lebih vital lagi adalah jalan
menuju puncak bukit maupun pantai segera diperbaiki. Akan lebih baik
lagi jika dibangun pasar kecil yang menjual souvenir dan makanan untuk
oleh – oleh serta mendirikan wahana permainan seperti fying fox,
paralayang, track untuk sepeda, banana boat, dll.
Melakukan Promosi. Yang tidak kalah penting adalah melakukan
publikasi. Publikasi bisa dilakukan melalui media cetak atau radio atau
internet. Kita bisa membuat artikel yang memaparkan keindahan wisata ini
beserta dengan foto – fotonya kemudian di share melalui internet supaya
tidak hanya warga lokal yang tertarik tetapi juga masyarakat luar kota.
Mengadakan festival budaya bertaraf nasional. Hampir sama
dengan Dieng culture festival. Membuat event festival budaya di Selok
setiap periode tertentu tentunya akan membuat Selok semakin terkenal
dan menarik wisatawan. Begitu juga dengan event – event lainnya.
Semakin sering event – event yang diadakan di Selok, maka itu akan
membuat Selok terkesan hidup sehingga mampu menarik perhatian
masyarakat. Dan ini secara tidak langsung juga menjadi bagian dari
strategi promosi.
Selok
Sumber:www.cilacapfeather.
wordpress.com
Pelestarian Hutan melalui pemberdayaan masyarakat sekitar.
Tidak hanya membangun, tetapi juga melestarikan ekowisata merupakan
suatu keharusan. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar
tentang konservasi hutan dan menjadikan mereka sebagai pelaku dalam
pelestarian
hutan.
Misal
dengan
memberi
mereka
bantuan
bibit
tanaman/buah-buahan
yang
kemudian
dapat
mereka
jual
akan
memberikan double effect. Hutan lestari, dan masyarakat lebih sejahtera.
Selok merupakan asset yang berpotensi besar untuk bisa menjadi
objek wisata andalan apabila dikembangkan secara optimal. Karena
sebetulnya selain wisata alam hutan lindung, disana juga menjadi pusat
wisata religi dan budaya. Jadi perlu dibenahi. Semoga saja objek wisata
Gunung Selok bisa berkembang, terkenal, diminati wisatawan, dan
menjadi
andalan
mengungguli
ketenaran
Teluk
Penyu
meningkatkan perekonomian Cilacap.(Mei Setianingsih)
dan
bisa
Download