ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014) (Skripsi) Oleh HANIEF FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2017 ABSTRAK ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014) Oleh Hanief Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris, bahwa : (1) Earning per share berpengaruh positif terhadap return saham, (2) Leverage berpengaruh negatif terhadap return saham. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dalam pengumpulan data. Total sampel pada penelitian ini sebanyak 36 sampel. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 sampai dengan 2014. Metode analisis untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1)Variabel earning per share berpengaruh positif terhadap return saham, dikarenakan semakin tinggi earning per share perusahaan akan semakin diminati investor, harga saham akan naik, dan return saham pun akan meningkat, (2) Variabel leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham, dikarenakan leverage bukan satu - satunya faktor yang mempengaruhi return saham dan pandangan investor terhadap leverage berbeda–beda, (3) Penelitian ini berhasil menjelaskan variabel dependen sebesar 10% dan 90 % nya dipengaruhi faktor yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci : Earning per share, Leverage, Return saham ABSTRACT ANALYSIS THE EFFECT OF EARNING PER SHARE AND LEVERAGE TO STOCK RETURN (EMPIRICAL STUDY IN INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2010-2014) By Hanief This research was purposed for proving with empirical study that : (1) Earning per share has a positive effect on stock return, (2) Leverage has a negative effect on stock return. This research use a purposive sampling technique for data collection. Total samples in this researchare 36 samples. The respondents in this research are all the property and real estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2010 until 2014. The method of analysis to test the hypothesis of this study is multiple linear regression analysis. The results show that:(1) Earning per share variable has a positive effect on stock return, because the higher earnings per share of the company will be more interested for investors, stock prices will rise, and stock return will increase, (2) Leverage variables do not have a significant effect on stock returns, because leverage is not the only factor that effects stock returns and the investors' views of leverage are different, (3) This research succeeds in explaining dependent variable equal to 10% and 90% influenced factors not examined in this research. Keywords: Earning per share, Leverage, Stock Return ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014) Oleh Hanief Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA EKONOMI Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2017 RIWAYAT HIDUP Hanief lahir di Bandar Lampung, Kota Bandar Lampung tanggal 17 Desember 1993, anak keempat dari empat bersaudara pasangan Bapak Nasser dan Ibu Latifah. Pendidikan formal yang telah ditempuh yaitu Pendidikan Taman Kanak-Kanak Bhayangkara diselesaikan pada tahun 2000, Pendidikan Dasar di SD Kartika II-5 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2006, Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 4 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2009, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 2 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2012. Pada tahun 2012, diterima menjadi mahasiswa Universitas Lampung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan S1 Akuntansi melalui SNMPTN jalur undangan. PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya kecilku ini kepada kedua orangtuaku tercinta yang iklas, dan penuh kesabaran membesarkanku, mendidikku dan senantiasa terus mendo’akanku. Terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan do’a yang tulus yang selalu tercurah untuk keberhasilanku. Almamater Tercinta “Universitas Lampung” MOTTO Dalam kitab Riyadhus Shalihin Kitabul Ilmi Al Imam An Nawawi menyebutkan hadist nabi shallahu’alaihi wasallam : Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, sesungguhnya Rasullah shallallahu’alaihi wassalam bersabda : Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. (H.R. Muslim) SANWACANA Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat, rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Earning Per Share Dan Leverage Terhadap Return Saham (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)”, merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana ekonomi pada program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Allah SWT. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas rahmat dan ridho-Nya telah melimpahkan nikmat, anugerah serta kekuatan lahir dan batin kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung beserta staf. 3. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan selaku pembahas yang telah memberikan saran, kritik, dan ilmu yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini.. 4. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 5. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E.,M.Si., Akt. selaku pembimbing utama atas kesediaannya memberikan waktu untuk membimbing, memberikan saran, kritik, semangat, dan ilmu yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini. 6. Ibu Mega Metalia, S.E., M.S.AK., Akt. selaku pembimbing pendamping atas kesediaannya memberikan waktu untuk membimbing, memberikan saran, kritik, semangat, dan ilmu yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini. 7. Ibu Dr. Ratna Septianti, S.E., M.Si. selaku pembimbing akademik yang telah memberikan dukungan, nasihat dan bantuannya selama ini. 8. Seluruh bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas ilmu pengetahuan, wawasan baik teori maupun praktik, bantuan, dan motivasi yang telah diberikan. 9. Kepada staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas lampung yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini khususnya terkait dengan perihal akademik. 10. Kedua Orang Tuaku (Nasser dan Latifah) untuk segala doa setiap sujud, motivasi, kasih sayang, perhatian, pengorbanan, tenaga, nasihat, dan waktu yang sangat berharga selalu menemaniku didalam kondisi apapun. Terima kasih atas semua hal yang telah berikan kepadaku. 11. Sahabat-sahabat satu perjuangan dikampus (Family Swing) tercinta yang sudah mendukung penulis dalam segala hal : Adelia, Anggie, Claudia, Dewo, Fakhrul, Fatur, Ferryansah, Hadi, Nadia, Naufal, Sindy, Pandu, dan Novita Saeri terima kasih untuk semua dukungan semangat, suka duka, cinta dan kehebatan kalian. Semoga kita dipertemukan kembali di Surga Allah SWT. 12. Teman–teman akuntansi 2012 yang selalu berjuang. Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki kekurangan, sehingga memerlukan kritik dan saran yang membangun agar menjadi lebih baik. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi dan literatur bagi penulisan karya ilmiah selanjutnya. Bandar Lampung, 04 Mei 2017 Penulis Hanief DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 4 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................................... 4 1.3.1 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4 1.3.2 Manfaat Penelitian ............................................................................... 4 1.3.2.1 Manfaat Teoritis ...................................................................... 5 1.3.2.2 Manfaat Praktis ....................................................................... 5 II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................6 2.1 Landasan Teori .............................................................................................6 2.1.1 Signaling Theory..................................................................................6 2.1.2 Saham ................................................................................................. 7 2.1.3 Return Saham...................................................................................... 7 2.1.4 Manfaat Kepemilikan Saham ............................................................. 9 2.1.4.1 Manfaat Ekonomis .................................................................10 2.1.4.2 Manfaat Non-Ekonomis .........................................................10 2.1.5 Risiko Kepemilikan Saham ................................................................11 2.1.6 Earning per Share...............................................................................13 2.1.7 Leverage .............................................................................................13 2.2 Penelitian Terdahulu....................................................................................15 2.3 Pengembangan Hipotesis.............................................................................15 ii 2.3.1 Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham.............15 2.3.2 Pengaruh Leverage terhadap Return Saham.......................................16 2.4 Kerangka Penelitian.....................................................................................17 III. METODE PENELITIAN ...........................................................................18 3.1 Metode Pengumpulan Data..........................................................................18 3.1.1 Populasi dan Sample...........................................................................18 3.1.2 Jenis dan Sumber Data .......................................................................19 3.2 Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian .......................................19 3.2.1 Variabel Dependen .............................................................................19 3.2.2 Variabel Independen (Bebas) .............................................................20 3.3 Metode Analisis Data ..................................................................................20 3.3.1 Pengujian Asumsi Klasik....................................................................20 3.3.1.1 Uji Normalitas ........................................................................21 3.3.1.2 Uji Multikolinearitas ..............................................................21 3.3.1.3 Uji Autokorelasi .....................................................................22 3.3.1.4 Uji Heteroskedastisitas...........................................................22 3.3.2 Analisis Regresi Berganda..................................................................23 3.3.3 Pengujian Hipotesis ............................................................................24 3.3.3.1 Uji t.........................................................................................24 3.3.3.2 Uji F........................................................................................24 3.3.3.3 Analisis Determinasi ..............................................................25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................26 4.1 Statistik Deskriptif .......................................................................................26 4.2 Uji Asumsi Klasik .......................................................................................27 4.2.1 Uji Normalitas ....................................................................................28 4.2.2 Uji Multikolinearitas...........................................................................31 4.2.3 Uji Autokorelasi..................................................................................31 4.2.4 Uji Heteroskedastisitas .......................................................................32 4.3 Analisis Regresi Berganda...........................................................................33 4.4 Uji Hipotesis ................................................................................................35 4.4.1 Uji t .....................................................................................................35 4.4.2 Uji F ....................................................................................................36 4.4.3 Analisis Koefisien Determinasi ..........................................................36 4.5 Pembahasan .................................................................................................37 4.5.1 Pengaruh Earning per Share terhadap Return saham.........................37 4.5.2 Pengaruh Leverage terhadap Return Saham.......................................38 V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................40 5.1 Kesimpulan ..................................................................................................40 5.2 Saran ............................................................................................................41 iii 5.3 Keterbatasan Penelitian ...............................................................................41 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iv DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Penelitian Terdahulu .................................................................................15 2. Statistik Deskritif.......................................................................................26 3. Uji Normalitas...... .....................................................................................28 4. Uji Normalitas Per Variabel ......................................................................29 5. Uji Normalitas Setelah Transformasi Data ...............................................30 6. Uji Multikolonieritas .................................................................................31 7. Uji Autokorelasi ........................................................................................32 8. Analisis Regresi Linier Berganda .............................................................34 9. Uji F...........................................................................................................36 10. Koefisien Determinasi...............................................................................37 v DAFTAR GAMBAR Gambar 1. 2. 3. 4. Halaman Kerangka Penelitian ..................................................................................17 Histogram Normalitas EPS .......................................................................29 Histogram Normalitas Return ...................................................................30 Grafik Scatterplor Uji Heteroskedastisitas ................................................33 vi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Data Return Saham Data Earning per Share Data Leverage Data Return On Asset Data Variabel Tabel dan Diagram BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi dari laporan keuangan dapat digunakan investor sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan, apakah mereka akan membeli, menahan atau menjual surat berharga yang dimilikinya karena memperoleh return yang merupakan tujuan utama aktivitas perdagangan para investor di pasar modal. Sebagaimana diketahui bahwa return merupakan imbalan yang diperoleh investor yang menginvestasikan dananya dengan cara membeli saham. Untuk memperoleh return yang diharapkan atas investasinya maka setiap investor harus mempertimbangkan beberapa aspek penting perusahaan (emiten) dimana investor menanamkan modalnya, membeli surat berharga tersebut baik keuangan maupun non keuangan yang dapat mempengaruhi besar kecilnya tingkat perolehan return. Tingkat keuntungan (return) merupakan rasio antara pendapatan investasi selama beberapa periode dengan jumlah dana yang diinvestasikan. Pada umumnya investor mengharapkan keuntungan yang tinggi dengan resiko kerugian yang sekecil mungkin, sehingga para investor berusaha menentukan tingkat keuntungan investasi yang optimal dengan menentukan konsep investasi yang memadai. Return ini dibedakan menjadi dua, yaitu pertama return yang telah terjadi (actual return) yang dihitung berdasarkan data historis, dan kedua return yang diharapkan 2 (expected return) akan diperoleh investor di masa mendatang. Dalam hal ini tingkat keuntungan dihitung berdasarkan selisih antara capital gain dan capital loss. Rata-rata return saham biasanya dihitung dengan mengurangkan harga saham periode tertentu dengan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan harga saham sebelumnya. Naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh kinerja suatu perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat dinilai dari beberapa rasio dan informasi keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk memprediksi harga saham. Salah satu rasio keuangan yang sering digunakan investor adalah rasio earning per share atau laba per lembar saham yang merupakan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Oleh karena itu, umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa, dan calon pemegang saham sangat tertarik pada earning per share karena menggambarkan jumlah rupiah yang dapat diperoleh untuk setiap lembar saham biasa dan menggambarkan prospek laba di masa yang akan datang. Selain itu, earning per share dapat dijadikan sebagai indikator tingkat nilai perusahaan untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik saham dalam perusahaan. Menurut Warsono (2003) financial leverage dapat didefinisikan sebagai penggunaan potensial biaya-biaya keuangan tetap untuk meningkatkan pengaruh perubahan dalam laba sebelum bunga dan pajak EBIT terhadap earning per share. Financial leverage tidak mempengaruhi resiko atau tingkat pengembalian yang diharapkan dari aktiva perusahaan, tetapi leverage ini akan mendorong resiko dari 3 saham biasa dan mendorong pemegang saham untuk meminta tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Financial leverage terjadi akibat penggunaan sumber dana yang berasal dari hutang, sehingga menyebabkan perusahaan harus menanggung hutang serta dibebani oleh biaya bunganya. Rasio leverage merupakan rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Husnan dan Pudjiastuti, 2006). Apabila perusahaan menggunakan hutang semakin banyak, maka semakin besar beban tetap berupa bunga dan angsuran pokok pinjaman yang harus dibayar. Leverage keuangan itu dikatakan merugikan (unfavorable financial leverage) jika perusahaan tidak dapat memperoleh pendapatan dari penggunaan dana tersebut sebanyak beban tetap yang harus dibayar. Semakin besar beban tetap yang ditanggung perusahaan dapat menyebabkan perusahaan mengalami gagal bayar (default risk). Semakin tinggi perusahaan mengalami gagal bayar maka semakin tinggi pula beta saham. Sehingga semakin besar tingkat financial leverage perusahaan, maka semakin tinggi pula sahamnya (Indriastuti, 2001). Perusahaan property dan real estate pada zaman ini sedang berkembang pesat. Perkembangan industri property saat ini juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat meyakinkan. Hal ini ditandai dengan maraknya pembangunan perumahan, apartemen, perkantoran, dan perhotelan. Bisnis property dan real estate sering mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga properti disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap sedangkan demand akan selalu bertambah besar seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta 4 bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, perkantoran, pusat perbelanjaan, taman hiburan, dan lain-lain. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini diberi judul “Analisis Pengaruh Earning per Share dan Leverage Terhadap Return Saham (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014 )“ 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah earning per share mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham ? 2. 1.3 Apakah leverage mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham ? Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membuktikan secara empiris bahwa : 1. Earning per share berpengaruh positif terhadap return saham. 2. Leverage berpengaruh negatif terhadap return saham. 1.3.2 Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu manfaat teoretis maupun praktisnya. Guna teoretis pada perspektif teoretis, penelitian ini akan berguna untuk memberikan sumbangan referensi bagi perkembangan kajian 5 ilmu akuntansi khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi return saham pada perusahaan property dan real estate di Indonesia. 1.3.2.1 Manfaat Teoritis 1. Untuk menambah pengetahuan dan menyediakan bukti empiris sehubungan return saham di Indonesia, khususnya untuk perusahaan property dan real estate di Indonesia. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi untuk memperjelas penelitian sebelumnya dan menjadi dasar dalam penelitian selanjutnya khususnya mengenai pengaruh return saham pada perusahaan property dan real estate. 1.3.2.2 Manfaat Praktis 1. Memberikan masukan kepada manajemen agar temuan dalam penelitian ini diharapkan menimbulkan inisiatif dalam pengambilan keputusan. 2. Memberikan referensi bagi para investor agar temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Signaling Theory Signaling theory adalah teori yang menjelaskan tentang sinyal informasi yang dibutuhkan oleh para investor untuk menentukan apakah investor tersebut akan menanamkan sahamnya pada perusahaan yang bersangkutan atau tidak. Sebelum dan sesudah dalam melakukan sebuah investasi, banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh investor. Teori ini berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi investor untuk mengembangkan sahamnya yang dibutuhkan oleh manajemen perusahaan dalam menentukan arah atau prospek perusahaan ke depan. Salah satu informasi dari pihak perusahaan yang ingin diketahui oleh pihak eksternal atau luar yaitu laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi (Ulupui, 2005). Laporan keuangan menjadi penting pula bagi pihak eksternal sebab kelompok ini berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya, sehingga sangat membutuhkan informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan sebuah perusahaan tersebut. 7 2.1.2 Saham Saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan (Anoraga, 2006). Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Saham yang diperdagangkan di bursa ada dua jenis yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (prefered stock) (Anoraga, 2006). Saham biasa (common stock) adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi yang paling junior dalam pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Sedangkan, saham preferen (prefered stock) adalah saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan yang tetap, tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor (Darmadji, 2006). Dari kedua jenis saham tersebut, saham biasa (common stock) yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal. 2.1.3 Return Saham Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Jogiyanto Hartono, 2003). Return realisasi (actual return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan 8 sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan resiko di masa mendatang. Expected return adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, expected return sifatnya belum terjadi. Pengukuran expected return secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut (Saniman, 2007) : 1). Model dalam Teori CAPM Ri = Rf + βi (Rm – Rf) Keterangan : Ri = Tingkat keuntungan yang diharapkan Rf = Tingkat keuntungan dari investasi bebas resiko Βi = Tingkat resiko Rm = Tingkat keuntungan portofolio pasar untuk mengukur expected return. Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi (actual return) yang merupakan capital gain / capital loss yaitu selisih antara harga saham periode saat ini (Pt) dengan harga saham pada periode sebelumnya (Pt-1). Secara matematis actual return dapat diformulasikan sebagai berikut (Jogiyanto Hartono, 2003) : Return = Pt-( Pt – 1 ) Keterangan : Pt = Harga saham pada periode ke-t Pt-1 = Harga saham pada periode ke t-1 Apabila harga saham sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga saham periode tahun lalu (Pt-1) maka terjadi keuntungan modal (capital gain), dan sebaliknya apabila 9 harga saham sekarang (Pt) lebih rendah dari harga saham periode lalu (Pt-1) maka terjadi kerugian modal (capital loss). 2). Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin memaksimalkan return harapan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau mencari portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu. Karateristik portofolio yang seperti ini disebut dengan portofolio efisien. Untuk membentuk portofolio yang efisien, kita harus berpegang pada asumsi tentang bagaimana perilaku investor dalam perbuatan keputusan investasi yang akan diambilnya. Salah satu asumsi yang paling penting adalah bahwa semua investor tidak menyukai risiko (risk averse). Investor seperti ini jika dihadapkan pada dua pilihan investasi yang menawarkan return yang sama dengan risiko yang berbeda, akan cenderung memilih investasi dengan risiko yang lebih rendah. Sedangkan portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada portofolio efisien. Tentunya portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai dengan preferensi investor bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang bersedia ditanggungnya. 2.1.4 Manfaat Kepemilikan Saham Investor yang melakukan pembelian saham, otomatis akan memiliki hak kepemilikan di dalam perusahaan yang menerbitkannya. Banyak sedikitnya jumlah saham yang dibeli akan menentukan persentase kepemilikan dari investor 10 tersebut. Semakin besar jumlah saham yang dimiliki investor maka semakin besar juga haknya atas perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Secara umum, ada dua manfaat yang bisa diperoleh pembeli saham, yaitu manfaat ekonomis dan manfaat non ekonomis (Anoraga, 2006). 2.1.4.1 Manfaat Ekonomis a. Dividen Dividen (dividend) adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai (cash dividend), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula berupa dividen saham (stock dividend), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen dalam bentuk saham sehingga jumlah saham yang dimiliki investor akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut (Darmadji, 2006). b. Capital Gain Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan nilai beli yang lebih rendah (Anoraga, 2006). 2.1.4.2 Manfaat Non-Ekonomis Manfaat non-ekonomis yang bisa diperoleh oleh pemegang saham adalah kepemilikan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan jalannya perusahaan. Semakin besar jumlah saham yang dimiliki oleh investor, maka semakin besar pula hak suaranya dalam RUPS. 11 2.1.5 Resiko Kepemilikan Saham Saham dikenal dengan karakteristik “imbal hasil tinggi, resiko tinggi” (high risk, high return). Artinya, saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan dan potensi resiko yang tinggi. Saham memungkinkan investor untuk mendapatkan imbal hasil atau capital gain yang besar dalam waktu singkat. Namun, seiring berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. Menurut Darmaji (2006) resiko yang dihadapi oleh investor atas kepemilikan sahamnya, antara lain : 1). Tidak mendapat dividen Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika mengalami kerugian. 2). Capital loss Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Investor juga dihadapkan pada resiko capital loss apabila ia menjual sahamnya dengan harga jual lebih rendah dari harga belinya. 3). Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditor atau pemegang obligasi. Ini berarti setelah semua aset perusahaan tersebut dijual, hasil penjualan terlebih dahulu dibagikan 12 kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan sisanya akan dibagikan kepada para pemegang saham. 4). Saham dikeluarkan dari bursa (delisting) Saham perusahaan di-delist dari bursa karena kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai Peraturan Pencatatan Efek di Bursa. Saham yang telah di-delist tentu saja tidak dapat lagi diperdagangkan di bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di luar bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga sebelumnya. 5). Saham dihentikan sementara (suspend) Saham yang di-suspend atau dihentikan sementara perdagangannya oleh otoritas bursa efek, menyebabkan investor tidak dapat menjual sahamnya hingga suspensi tersebut dicabut. Suspensi dilakukan oleh otoritas bursa jika suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, dan berbagai kondisi lain yang mengharuskan otoritas bursa mensuspend perdagangan saham tersebut sampai perusahaan yang bersangkutan memberikan konfirmasi atau kejelasan informasi lainnya, agar informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi. Jika telah didapatkan suatu informasi yang yang jelas, maka suspensi atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan kembali seperti semula. 13 2.1.6 Earning per Share Menurut Eljelly dan Alghurair (2001), manajer dan investor memiliki kecenderungan untuk menemukan indikator yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja perusahaannya. Earning per share (EPS) merupakan ukuran penting yang telah lama digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Hubungan laba yang diperoleh dengan investasi yang ditetapkan pemegang saham diamati secara cermat oleh komunitas keuangan. Analis menelusuri beberapa ukuran pokok yang menggambarkan kinerja perusahaan dalam hubungannya dengan kepentingan investor. Rasio yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan dalam hubungannya dengan kepentingan investor adalah earning per share (EPS). Pada umumnya, investor akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk laba per lembar saham, sebab earning per share ini menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Sedangkan jumlah earning per share yang akan didistribusikan kepada investor saham tergantung pada kebijakan perusahaan dalam hal pembayaran deviden (Mulyono, 2000). 2.1.7 Leverage Leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya baik jangka pendek maupun jangka panjang jika suatu perusahaan dilikuidasi (Hadiningsih, 2007). Rasio leverage merupakan perbandingan antara total utang terhadap total aset perusahaan. Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan leverage keuangan (financial leverage) yang tinggi. Penggunaan financial 14 leverage yang tinggi akan meningkatkan rentabilitas modal saham dengan cepat, tetapi sebaliknya apabila penjualan menurun, rentabilitas modal saham akan menurun dengan cepat juga. Rasio leverage menunjukkan besarnya modal yang berasal dari pinjaman (modal asing) yang dipergunakan untuk membiayai investasi dan operasional perusahaan. Sumber yang berasal dari modal asing akan meningkatkan rasio perusahaan. Biasanya leverage diukur dengan menggunakan debt to equity ratio (DER) yang menunjukkan perbandingan antara total hutang (jangka pendek dan jangka panjang) dengan modal sendiri (modal saham biasa dan saham preferen) atau diukur menggunakan debt to total asset menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan hutang atau berapa bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. Semakin tinggi rasio debt to equity ratio (DER) menunjukkan komposisi hutang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri dan menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Rasio leverage yang tinggi merupakan sinyal untuk membedakan perusahaan yang baik dan yang buruk, karena hanya perusahaan yang sehat dan kuat yang dapat berutang dengan menanggung resiko. 15 2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 1. Penelitian Terdahulu Nama dan Tahun I.G.K.A. Ulupui, Variabel Independen Likuiditas 2005 Hasil Penelitian Current rasio, return on asset, dan debt to equity Leverage Aktivitas Profitabiltas berpengaruh positif. Total asset turn over menunjukkan hasil yang negatif. Denies Priantinah dan Return on Investment Prabandaru Adhe Kusuma, 2012 Elizar Sinambela, Return on investment, earning per share, deviden Earning per Share per share berpengaruh Dividen per Share positif. Earning per Share Earning per share 2012 berpengaruh negatif terhadap Return Saham return saham. 2.3 Pengembangan Hipotesis 2.3.1 Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), earning per share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham. Semakin tinggi nilai earning per share tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan pemegang saham. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Prihatinah (2012), 16 terdapat keterkaitan antara return saham dan earning per share. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel earning per share memberikan hubungan yang nyata dengan return saham. Peningkatan earning per share akan membuat pasar bereaksi positif (mendukung signaling theory) bila pasar cenderung menginterpretasikan bahwa peningkatan earning per share dianggap sebagai sinyal tentang prospek cerah perusahaan di masa mendatang, demikian juga sebaliknya pasar akan bereaksi negatif jika terjadi penurunan earning per share, dianggap sinyal yang kurang bagus tentang prospek perusahaan di masa mendatang. Landasan teori tersebut menghasilkan hipotesis sebagai berikut : H1 = Earning per share (EPS) berpengaruh positif terhadap return Saham 2.3.2 Pengaruh Leverage terhadap Return Saham Rasio leverage menghubungkan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Leverage akan memberikan pengaruh negatif bagi return saham, karena jika total utang lebih besar dari modal maka yang terjadi perusahaan akan memperoleh tingkat pengembalian atau return yang rendah, karena utang yang terlalu banyak akan menjadikan perusahaan sulit untuk melunasi utang-utangnya (Asmi, 2014). H2 = Leverage berpengaruh negatif terhadap return saham 17 2.4 Kerangka Penelitian Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kerangka penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Variabel Independen Variabel Dependen Earning per Share (X1) Return Saham (Y) Leverage (X2) Return On Asset Gambar 1. Kerangka Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Populasi dan Sampel Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 sampai dengan 2014. Sampel diperoleh dengan purposive sampling yaitu memilih sampel dengan kriteria tertentu sehingga sesuai dengan penelitian yang dirancang, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Objek penelitian adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan auditan berturut-turut dan memiliki data yang diperlukan selama 2010-2014. 3. Perusahaan tidak delisting selama periode pengamatan. Dalam pasar saham, delisting merupakan keluarnya suatu perusahaan dari bursa saham, sehingga apabila ada sebuah perusahaan yang delisting, maka kelengkapan data yang diperlukan tidak akan terpenuhi. Adapun perusahaan property dan real estate dipilih karena saham property dan real estate merupakan salah satu bentuk investasi yang menarik bagi investor 19 karena pada umumnya bersifat jangka panjang dan akan bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. 3.1.2 Jenis dan Sumber Data Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka metode pengumpulan data digunakan dengan teknik pengambilan sampel dengan cara judgement sampling yaitu mengambil sampel berdasarkan kriteria tertentu. Data diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara yaitu internet yang diperoleh oleh BEI melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Indonesia Stock Exchange (IDX),dan sumber-sumber lain yang terkait. 3.2 Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian 3.2.1 Variabel Dependen Variabel dependennya adalah return saham yaitu hasil yang diperoleh dari penanaman modal di dalam saham pada periode tertentu. Perhitungan return saham menggunakan harga saham setiap bulan yang digunakan untuk mencari rata-rata harga saham tiap periode. Return saham ini dapat dihitung dengan rumus (Jogiyanto Hartono, 2003) : Ri = Pt-( Pt – 1 ) Keterangan : Ri = Return saham i pada periode t Pt = Harga penutupan saham i pada periode t (periode terakhir) Pt-1 = Harga penutupan saham i pada periode sebelumnya (awal) 20 3.2.2 Variabel Independen (Bebas) a. Earning per Share Earning per share (EPS) merupakan rasio perbandingan antara laba bersih sebelum pajak dengan harga per lembar saham. Earning per share menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diberikan perusahaan kepada investor dari setiap lembar saham yang dimilikinya. Secara matematis earning per share dapat diformulasikan sebagai berikut Aloysius (2004): b. Leverage Rasio leverage merupakan perbandingan antara total utang terhadap total aset perusahaan. Rasio ini menghitung seberapa jauh dana di sediakan oleh kreditur. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut (Saiful dan Erliana, 2010): 3.3 Metode Analisis Data 3.3.1 Pengujian Asumsi Klasik Penelitian ini akan menggunakan analisis regresi linier berganda dan data penelitian yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk memenuhi syarat yang ditentukan sehingga penggunaan model regresi linier berganda perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang digunakan, yaitu uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : 21 3.3.1.1 Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi data residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan dengan cara melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau grafik. Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2013). 3.3.1.2 Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali (2013) uji ini bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi kolerasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoliniearitas didalam model ini adalah sebagai berikut : a. Nilai R2 sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. b. Menganalisa matrik korelasi antar variabel bebas jika terdapat korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi (> 0,9) hal ini merupakan indikasi adanya multikolenaritas. 22 c. Dilihat dari nilai VIF dan tolerance. Nilai cut off tolerance < 0,01 dan VIF > 10 (berarti terdapat multikolinearitas). 3.3.1.3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan periode t‐1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi, dapat dilakukan uji statistik melalui run test. Jika hasil output SPSS menunjukan bahwa nilai test lebih besar dari 0,05 berarti hipotesis nol diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random, dan tidak terjadi autokorelasi antar residual (Ghozali, 2013). 3.3.1.4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang terjadi homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada sutau model dapat dilihat dengan pola gambar scatterplot, regresi yang tidak terjadi heterokedastisitas jika titik-titik menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka nol, titik-titik data mengumpul hanya diatas atau dibawah saja, penyebarannya tidak boleh membentuk pola bergelombang, melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, penyebaran titik-titik data tidak berpola (Sujarweni, 2015). 23 3.3.2 Analisis Regresi Berganda Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh antara variabel terhadap return saham dengan menggunakan program SPSS 22 for Windows. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari beberapa variabel independen terhadap variabel dependen maka digunakan model regresi linier berganda (multiple linier regression method), yang dirumuskan sebagai berikut : Y = a +Bx1+BX2+e Keterangan: Y = Return Saham Bx1 = Earning Per Share Bx2 = Leverage Regresi linear berganda merupakan salah satu metode statistik yang digunakan untuk memodelkan dan menyelidiki hubungan antara satu variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas. Mendapatkan model regresi linear berganda dapat diperoleh dengan melakukan estimasi terhadap parameter-parameternya dengan menggunakan metode tertentu. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi adalah uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik harus memenuhi berbagai asumsi yang ada sehingga hasil estimasinya memenuhi sifat best linear unbiased estimator (BLUE). 24 Apabila ada satu syarat saja yang tidak terpenuhi, maka hasil analisis regresi tidak dapat dikatakan bersifat BLUE. Ciri–ciri best linier unbiase estimator (BLUE), yaitu : 1. Model regresi dispesifikasikan dengan benar. 2. Error menyebar normal dengan rataan nol dan memiliki suatu ragam (variance) tertentu. 3. Tidak terjadi heteroskedastisitas pada ragam error. 4. Tidak terjadi multikolinieritas antara variabel independen. 5. Tidak mengalami autokorelasi (tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri). 3.3.3. Pengujian Hipotesis Menurut Sujarweni (2015), untuk menilai ketepatan fungsi regresi, sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F dan nilai koefisiensi determinasi. 3.3.3.1 Uji t Uji t adalah pengujian koefisiensi regresi parsial individual yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (Xi) secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). 3.3.3.2 Uji F Uji F adalah pengujian siginifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) secara bersama-sama terhadap 25 variabel bebas (Y). Uji F ini juga dilakukan untuk melihat apakah model layak atau tidak untuk dikembangkan. 3.3.3.3 Analisis Determinasi Secara sederhana koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan koefisien korelasi (r2) untuk mengetahui besaran pengaruh x terhadap y dengan menggunakan rumus : Keterangan : I = Determinasi r2 = Koefisien Korelasi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antar variabel earning per share dan leverage terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2010–2014. Hasil dari penelitian ini adalah : 1. Variabel earning per share berpengaruh positif terhadap return saham dikarenakan semakin tinggi earning per share perusahaan akan semakin diminati investor, harga saham akan naik, dan return saham pun akan meningkat. 2. Variabel leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham dikarenakan leverage bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi return saham dan pandangan investor terhadap leverage berbeda-beda. 3. Penelitian ini berhasil menjelaskan variabel dependen sebesar 10% dan 90% dipengaruhi faktor yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Jika ada penambahan variabel return on asset, variabel dependen menjadi sebesar 12,9%. 41 5.2 Saran 1. Untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian pada jenis perusahaan lain sehingga hasil dapat digeneralisasi. 2. Memperluas periode penelitian hingga ke tahun yang paling baru agar hasil lebih akurat. 3. Menambah variabel penelitian lain yang mungkin dapat mempengaruhi return saham, seperti : nilai tukar uang, tingkat suku bunga, debt to equity ratio, price earning ratio, dan lain-lain. 5.3 Keterbatasan Penelitian 1. Penelitian ini hanya meneliti sub-sektor property dan real estate sehingga hasilnya belum tentu dapat di generalisasi 2. Range penelitian hanya empat tahun yaitu 2010-2014. 3. Penelitian hanya menggunakan dua variabel independen dan pengaruhnya hanya 10% terhadap variabel dependen. DAFTAR PUSTAKA Puspita, Vera.2012“Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Pada Return Saham (Studi Pada Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia)”.Bandarlampung.Universitas Lampung. Magdalena, Maria dan Nugroho, Danang A. “Pengaruh Earning Per Share, Price Eearning Ratio, Quick Ratio Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bei Periode 2004 – 2008”.Yogyakarta. E-Jurnal STIE Nusa Mergakencana ISSN 1441-3880-79. Gunadi, Gd Gilang. Dan Kesuma I. K. “Pengaruh ROA, DER, EPS, terhadap Return Saham Perusahaan Food and Beverage BEI” Bali. E-Jurnal Manajemen Unud 4 (6) : 1636 – 1647 Anoraga, Pandji, 2006, “Pengantar Pasar Modal”, Cetakan Kelima. Jakarta: PT. Rieneke Cipta. Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2001. “Manajemen Keuangan II”. Jakarta: Salemba Empat. Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2006. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi kesepuluh, Buku Satu”. Jakarta: Penerbit Erlangga. Darmadji, Tjiptono, 2006, “Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab”, Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat. Darmadji, T. dan Fakhruddin, H. M. 2006. “Pasar Modal Di Indonesia”. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Fundamental dan Risiko Ekonomi terhadap Return Saham pada Perusahaan di Bursa Efek Jakarta: Studi Kasus Basic Industry & Chemical, Jurnal Strategi Bisnis, Vol, 8, Des. Tahun VI. Hardiningsih, 2002, “Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Ekonomi terhadap Return Saham pada Perusahaan di Bursa Efek Jakarta”: Studi Kasus Basic Industry & Chemical”, Jurnal Strategi Bisnis, Vol, 8, Des. Tahun VI. Ghozali, Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”:. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Husnan, Suad, 2001, “Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Eny. 2006. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Edisi 5. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Indriastuti, R. 2001. “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Beta Saham (Studi Kasus di Bursa Efek Jakarta: Perbandingan Periode Sebelum dan Selama Krisis)”. Jurnal Ekonomi, Volume 6. Surakarta: Perspektif. Jogiyanto Hartono, 2003, “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Kasmir, 2008, “Analisis Laporan Keuangan”, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Saniman Widodo, 2007, “Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar, Terhadap Return Saham Syariah Dalam Kelompok JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)”, http://www.google.com. Diakses 5 Februari 2016. Simanungkalit, Minar, 2009, “Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka di Indonesia”, http://www.repositoryusu. Diakses 5 Februari 2016. Sugiyono, 2003, “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfabeta. Sujarweni, W. 2015.Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi.Yogyakatra.Pustaka Baru Pres Tandelin, Eduardus, 2001, “Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio”. Yogyakarta: BPFE. Ulupui. (2005). “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ)”, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, jurnal, dalam website. Warsono. 2003. “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Edisi ke-3. Malang: Bayumedia.