analisis pengaruh earning per share dan leverage terhadap return

advertisement
ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE DAN LEVERAGE
TERHADAP RETURN SAHAM
(STUDI EMPIRIS DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014)
(Skripsi)
Oleh
HANIEF
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2017
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE DAN LEVERAGE TERHADAP
RETURN SAHAM
(STUDI EMPIRIS DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014)
Oleh
Hanief
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris, bahwa : (1) Earning per
share berpengaruh positif terhadap return saham, (2) Leverage berpengaruh negatif
terhadap return saham. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dalam
pengumpulan data. Total sampel pada penelitian ini sebanyak 36 sampel. Responden
dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 sampai dengan 2014. Metode analisis untuk
menguji hipotesis penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1)Variabel earning per share berpengaruh positif
terhadap return saham, dikarenakan semakin tinggi earning per share perusahaan akan
semakin diminati investor, harga saham akan naik, dan return saham pun akan
meningkat, (2) Variabel leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
return saham, dikarenakan leverage bukan satu - satunya faktor yang mempengaruhi
return saham dan pandangan investor terhadap leverage berbeda–beda, (3) Penelitian ini
berhasil menjelaskan variabel dependen sebesar 10% dan 90 % nya dipengaruhi faktor
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Earning per share, Leverage, Return saham
ABSTRACT
ANALYSIS THE EFFECT OF EARNING PER SHARE AND LEVERAGE TO
STOCK RETURN
(EMPIRICAL STUDY IN INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2010-2014)
By
Hanief
This research was purposed for proving with empirical study that : (1) Earning per share
has a positive effect on stock return, (2) Leverage has a negative effect on stock return.
This research use a purposive sampling technique for data collection. Total samples in
this researchare 36 samples. The respondents in this research are all the property and
real estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2010 until 2014. The
method of analysis to test the hypothesis of this study is multiple linear regression
analysis.
The results show that:(1) Earning per share variable has a positive effect on stock return,
because the higher earnings per share of the company will be more interested for
investors, stock prices will rise, and stock return will increase, (2) Leverage variables do
not have a significant effect on stock returns, because leverage is not the only factor that
effects stock returns and the investors' views of leverage are different, (3) This research
succeeds in explaining dependent variable equal to 10% and 90% influenced factors not
examined in this research.
Keywords: Earning per share, Leverage, Stock Return
ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE DAN LEVERAGE
TERHADAP RETURN SAHAM
(Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
Oleh
Hanief
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
Hanief lahir di Bandar Lampung, Kota Bandar Lampung
tanggal 17 Desember 1993, anak keempat dari empat
bersaudara pasangan Bapak Nasser dan Ibu Latifah.
Pendidikan formal yang telah ditempuh yaitu Pendidikan
Taman Kanak-Kanak Bhayangkara diselesaikan pada tahun
2000, Pendidikan Dasar di SD Kartika II-5 Bandar Lampung diselesaikan pada
tahun 2006, Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 4
Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2009, dan Sekolah Menengah Atas
(SMA) di SMA Negeri 2 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2012. Pada
tahun 2012, diterima menjadi mahasiswa Universitas Lampung Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Jurusan S1 Akuntansi melalui SNMPTN jalur undangan.
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya kecilku ini kepada kedua orangtuaku tercinta yang iklas,
dan penuh kesabaran membesarkanku, mendidikku dan senantiasa terus
mendo’akanku.
Terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan do’a yang tulus yang selalu
tercurah untuk keberhasilanku.
Almamater Tercinta “Universitas Lampung”
MOTTO
Dalam kitab Riyadhus Shalihin Kitabul Ilmi Al Imam An Nawawi menyebutkan
hadist nabi shallahu’alaihi wasallam :
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, sesungguhnya Rasullah shallallahu’alaihi
wassalam bersabda : Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka
Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. (H.R. Muslim)
SANWACANA
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat,
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi
dengan judul “Analisis Pengaruh Earning Per Share Dan Leverage Terhadap
Return Saham (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)”,
merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana ekonomi pada program
studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Penulis
juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Allah SWT. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas rahmat dan
ridho-Nya telah melimpahkan nikmat, anugerah serta kekuatan lahir dan
batin kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung beserta staf.
3. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan selaku pembahas
yang telah memberikan saran, kritik, dan ilmu yang sangat bermanfaat
dalam proses penyelesaian skripsi ini..
4. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
5. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E.,M.Si., Akt. selaku pembimbing utama
atas kesediaannya memberikan waktu untuk membimbing, memberikan
saran, kritik, semangat, dan ilmu yang sangat bermanfaat dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Mega Metalia, S.E., M.S.AK., Akt. selaku pembimbing pendamping
atas kesediaannya memberikan waktu untuk membimbing, memberikan
saran, kritik, semangat, dan ilmu yang sangat bermanfaat dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
7. Ibu Dr. Ratna Septianti, S.E., M.Si. selaku pembimbing akademik yang
telah memberikan dukungan, nasihat dan bantuannya selama ini.
8. Seluruh bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas ilmu
pengetahuan, wawasan baik teori maupun praktik, bantuan, dan motivasi
yang telah diberikan.
9. Kepada staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas lampung yang telah
banyak membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini khususnya terkait
dengan perihal akademik.
10. Kedua Orang Tuaku (Nasser dan Latifah) untuk segala doa setiap sujud,
motivasi, kasih sayang, perhatian, pengorbanan, tenaga, nasihat, dan waktu
yang sangat berharga selalu menemaniku didalam kondisi apapun. Terima
kasih atas semua hal yang telah berikan kepadaku.
11. Sahabat-sahabat satu perjuangan dikampus (Family Swing) tercinta yang
sudah mendukung penulis dalam segala hal : Adelia, Anggie, Claudia,
Dewo, Fakhrul, Fatur, Ferryansah, Hadi, Nadia, Naufal, Sindy, Pandu, dan
Novita Saeri terima kasih untuk semua dukungan semangat, suka duka,
cinta dan kehebatan kalian. Semoga kita dipertemukan kembali di Surga
Allah SWT.
12. Teman–teman akuntansi 2012 yang selalu berjuang.
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki kekurangan, sehingga
memerlukan kritik dan saran yang membangun agar menjadi lebih baik. Penulis
berharap skripsi ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi dan literatur bagi
penulisan karya ilmiah selanjutnya.
Bandar Lampung, 04 Mei 2017
Penulis
Hanief
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1.3.2 Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
1.3.2.1 Manfaat Teoritis ...................................................................... 5
1.3.2.2 Manfaat Praktis ....................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................6
2.1 Landasan Teori .............................................................................................6
2.1.1 Signaling Theory..................................................................................6
2.1.2 Saham ................................................................................................. 7
2.1.3 Return Saham...................................................................................... 7
2.1.4 Manfaat Kepemilikan Saham ............................................................. 9
2.1.4.1 Manfaat Ekonomis .................................................................10
2.1.4.2 Manfaat Non-Ekonomis .........................................................10
2.1.5 Risiko Kepemilikan Saham ................................................................11
2.1.6 Earning per Share...............................................................................13
2.1.7 Leverage .............................................................................................13
2.2 Penelitian Terdahulu....................................................................................15
2.3 Pengembangan Hipotesis.............................................................................15
ii
2.3.1 Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham.............15
2.3.2 Pengaruh Leverage terhadap Return Saham.......................................16
2.4 Kerangka Penelitian.....................................................................................17
III. METODE PENELITIAN ...........................................................................18
3.1 Metode Pengumpulan Data..........................................................................18
3.1.1 Populasi dan Sample...........................................................................18
3.1.2 Jenis dan Sumber Data .......................................................................19
3.2 Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian .......................................19
3.2.1 Variabel Dependen .............................................................................19
3.2.2 Variabel Independen (Bebas) .............................................................20
3.3 Metode Analisis Data ..................................................................................20
3.3.1 Pengujian Asumsi Klasik....................................................................20
3.3.1.1 Uji Normalitas ........................................................................21
3.3.1.2 Uji Multikolinearitas ..............................................................21
3.3.1.3 Uji Autokorelasi .....................................................................22
3.3.1.4 Uji Heteroskedastisitas...........................................................22
3.3.2 Analisis Regresi Berganda..................................................................23
3.3.3 Pengujian Hipotesis ............................................................................24
3.3.3.1 Uji t.........................................................................................24
3.3.3.2 Uji F........................................................................................24
3.3.3.3 Analisis Determinasi ..............................................................25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................26
4.1 Statistik Deskriptif .......................................................................................26
4.2 Uji Asumsi Klasik .......................................................................................27
4.2.1 Uji Normalitas ....................................................................................28
4.2.2 Uji Multikolinearitas...........................................................................31
4.2.3 Uji Autokorelasi..................................................................................31
4.2.4 Uji Heteroskedastisitas .......................................................................32
4.3 Analisis Regresi Berganda...........................................................................33
4.4 Uji Hipotesis ................................................................................................35
4.4.1 Uji t .....................................................................................................35
4.4.2 Uji F ....................................................................................................36
4.4.3 Analisis Koefisien Determinasi ..........................................................36
4.5 Pembahasan .................................................................................................37
4.5.1 Pengaruh Earning per Share terhadap Return saham.........................37
4.5.2 Pengaruh Leverage terhadap Return Saham.......................................38
V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................40
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................40
5.2 Saran ............................................................................................................41
iii
5.3 Keterbatasan Penelitian ...............................................................................41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Penelitian Terdahulu .................................................................................15
2. Statistik Deskritif.......................................................................................26
3. Uji Normalitas...... .....................................................................................28
4. Uji Normalitas Per Variabel ......................................................................29
5. Uji Normalitas Setelah Transformasi Data ...............................................30
6. Uji Multikolonieritas .................................................................................31
7. Uji Autokorelasi ........................................................................................32
8. Analisis Regresi Linier Berganda .............................................................34
9. Uji F...........................................................................................................36
10. Koefisien Determinasi...............................................................................37
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.
2.
3.
4.
Halaman
Kerangka Penelitian ..................................................................................17
Histogram Normalitas EPS .......................................................................29
Histogram Normalitas Return ...................................................................30
Grafik Scatterplor Uji Heteroskedastisitas ................................................33
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Data Return Saham
Data Earning per Share
Data Leverage
Data Return On Asset
Data Variabel
Tabel dan Diagram
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Informasi dari laporan keuangan dapat digunakan investor sebagai salah satu
dasar dalam pengambilan keputusan, apakah mereka akan membeli, menahan atau
menjual surat berharga yang dimilikinya karena memperoleh return yang
merupakan tujuan utama aktivitas perdagangan para investor di pasar modal.
Sebagaimana diketahui bahwa return merupakan imbalan yang diperoleh investor
yang menginvestasikan dananya dengan cara membeli saham. Untuk memperoleh
return yang diharapkan atas investasinya maka setiap investor harus
mempertimbangkan beberapa aspek penting perusahaan (emiten) dimana investor
menanamkan modalnya, membeli surat berharga tersebut baik keuangan maupun
non keuangan yang dapat mempengaruhi besar kecilnya tingkat perolehan return.
Tingkat keuntungan (return) merupakan rasio antara pendapatan investasi selama
beberapa periode dengan jumlah dana yang diinvestasikan. Pada umumnya
investor mengharapkan keuntungan yang tinggi dengan resiko kerugian yang
sekecil mungkin, sehingga para investor berusaha menentukan tingkat keuntungan
investasi yang optimal dengan menentukan konsep investasi yang memadai.
Return ini dibedakan menjadi dua, yaitu pertama return yang telah terjadi (actual
return) yang dihitung berdasarkan data historis, dan kedua return yang diharapkan
2
(expected return) akan diperoleh investor di masa mendatang. Dalam hal ini
tingkat keuntungan dihitung berdasarkan selisih antara capital gain dan capital
loss. Rata-rata return saham biasanya dihitung dengan mengurangkan harga
saham periode tertentu dengan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan
harga saham sebelumnya. Naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh kinerja
suatu perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat dinilai dari beberapa rasio dan
informasi keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk memprediksi harga
saham.
Salah satu rasio keuangan yang sering digunakan investor adalah rasio earning
per share atau laba per lembar saham yang merupakan jumlah keuntungan yang
diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Oleh karena itu, umumnya manajemen
perusahaan, pemegang saham biasa, dan calon pemegang saham sangat tertarik
pada earning per share karena menggambarkan jumlah rupiah yang dapat
diperoleh untuk setiap lembar saham biasa dan menggambarkan prospek laba di
masa yang akan datang. Selain itu, earning per share dapat dijadikan sebagai
indikator tingkat nilai perusahaan untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai
keuntungan bagi para pemilik saham dalam perusahaan.
Menurut Warsono (2003) financial leverage dapat didefinisikan sebagai
penggunaan potensial biaya-biaya keuangan tetap untuk meningkatkan pengaruh
perubahan dalam laba sebelum bunga dan pajak EBIT terhadap earning per share.
Financial leverage tidak mempengaruhi resiko atau tingkat pengembalian yang
diharapkan dari aktiva perusahaan, tetapi leverage ini akan mendorong resiko dari
3
saham biasa dan mendorong pemegang saham untuk meminta tingkat
pengembalian yang lebih tinggi.
Financial leverage terjadi akibat penggunaan sumber dana yang berasal dari
hutang, sehingga menyebabkan perusahaan harus menanggung hutang serta
dibebani oleh biaya bunganya. Rasio leverage merupakan rasio yang
dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai
dengan hutang (Husnan dan Pudjiastuti, 2006). Apabila perusahaan menggunakan
hutang semakin banyak, maka semakin besar beban tetap berupa bunga dan
angsuran pokok pinjaman yang harus dibayar.
Leverage keuangan itu dikatakan merugikan (unfavorable financial leverage) jika
perusahaan tidak dapat memperoleh pendapatan dari penggunaan dana tersebut
sebanyak beban tetap yang harus dibayar. Semakin besar beban tetap yang
ditanggung perusahaan dapat menyebabkan perusahaan mengalami gagal bayar
(default risk). Semakin tinggi perusahaan mengalami gagal bayar maka semakin
tinggi pula beta saham. Sehingga semakin besar tingkat financial leverage
perusahaan, maka semakin tinggi pula sahamnya (Indriastuti, 2001).
Perusahaan property dan real estate pada zaman ini sedang berkembang pesat.
Perkembangan industri property saat ini juga menunjukkan pertumbuhan yang
sangat meyakinkan. Hal ini ditandai dengan maraknya pembangunan perumahan,
apartemen, perkantoran, dan perhotelan. Bisnis property dan real estate sering
mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga properti disebabkan karena harga
tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap sedangkan demand akan
selalu bertambah besar seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta
4
bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, perkantoran, pusat
perbelanjaan, taman hiburan, dan lain-lain. Berdasarkan uraian tersebut, maka
penelitian ini diberi judul “Analisis Pengaruh Earning per Share dan Leverage
Terhadap Return Saham (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia Periode
2010-2014 )“
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apakah earning per share mempunyai pengaruh signifikan terhadap return
saham ?
2.
1.3
Apakah leverage mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham ?
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah membuktikan secara empiris bahwa :
1.
Earning per share berpengaruh positif terhadap return saham.
2.
Leverage berpengaruh negatif terhadap return saham.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu manfaat
teoretis maupun praktisnya. Guna teoretis pada perspektif teoretis, penelitian ini
akan berguna untuk memberikan sumbangan referensi bagi perkembangan kajian
5
ilmu akuntansi khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi return
saham pada perusahaan property dan real estate di Indonesia.
1.3.2.1 Manfaat Teoritis
1.
Untuk menambah pengetahuan dan menyediakan bukti empiris sehubungan
return saham di Indonesia, khususnya untuk perusahaan property dan real
estate di Indonesia.
2.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi untuk memperjelas
penelitian sebelumnya dan menjadi dasar dalam penelitian selanjutnya
khususnya mengenai pengaruh return saham pada perusahaan property dan
real estate.
1.3.2.2 Manfaat Praktis
1.
Memberikan masukan kepada manajemen agar temuan dalam penelitian ini
diharapkan menimbulkan inisiatif dalam pengambilan keputusan.
2.
Memberikan referensi bagi para investor agar temuan dalam penelitian ini
diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1 Signaling Theory
Signaling theory adalah teori yang menjelaskan tentang sinyal informasi yang
dibutuhkan oleh para investor untuk menentukan apakah investor tersebut akan
menanamkan sahamnya pada perusahaan yang bersangkutan atau tidak. Sebelum
dan sesudah dalam melakukan sebuah investasi, banyak hal yang harus
dipertimbangkan oleh investor. Teori ini berfungsi untuk memberikan kemudahan
bagi investor untuk mengembangkan sahamnya yang dibutuhkan oleh manajemen
perusahaan dalam menentukan arah atau prospek perusahaan ke depan.
Salah satu informasi dari pihak perusahaan yang ingin diketahui oleh pihak
eksternal atau luar yaitu laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan
merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil
keputusan investasi (Ulupui, 2005). Laporan keuangan menjadi penting pula bagi
pihak eksternal sebab kelompok ini berada dalam kondisi yang paling besar
ketidakpastiannya, sehingga sangat membutuhkan informasi yang berkaitan
dengan laporan keuangan sebuah perusahaan tersebut.
7
2.1.2
Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau
pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan (Anoraga, 2006).
Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah
pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan
ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan
tersebut.
Saham yang diperdagangkan di bursa ada dua jenis yaitu saham biasa (common
stock) dan saham preferen (prefered stock) (Anoraga, 2006). Saham biasa
(common stock) adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi yang
paling junior dalam pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan
apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Sedangkan, saham preferen (prefered
stock) adalah saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan
saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan yang tetap, tetapi juga bisa
tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor (Darmadji, 2006).
Dari kedua jenis saham tersebut, saham biasa (common stock) yang paling banyak
diperdagangkan di pasar modal.
2.1.3 Return Saham
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return
realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang
diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Jogiyanto Hartono, 2003). Return
realisasi (actual return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi
dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan
8
sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis ini juga
berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan resiko di
masa mendatang. Expected return adalah return yang diharapkan akan diperoleh
oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya
sudah terjadi, expected return sifatnya belum terjadi. Pengukuran expected return
secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut (Saniman, 2007) :
1). Model dalam Teori CAPM
Ri
= Rf + βi (Rm – Rf)
Keterangan :
Ri
= Tingkat keuntungan yang diharapkan
Rf = Tingkat keuntungan dari investasi bebas resiko
Βi
= Tingkat resiko
Rm = Tingkat keuntungan portofolio pasar untuk mengukur expected return.
Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi (actual return)
yang merupakan capital gain / capital loss yaitu selisih antara harga saham
periode saat ini (Pt) dengan harga saham pada periode sebelumnya (Pt-1). Secara
matematis actual return dapat diformulasikan sebagai berikut (Jogiyanto Hartono,
2003) :
Return = Pt-( Pt – 1 )
Keterangan :
Pt
= Harga saham pada periode ke-t
Pt-1 = Harga saham pada periode ke t-1
Apabila harga saham sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga saham periode tahun
lalu (Pt-1) maka terjadi keuntungan modal (capital gain), dan sebaliknya apabila
9
harga saham sekarang (Pt) lebih rendah dari harga saham periode lalu (Pt-1) maka
terjadi kerugian modal (capital loss).
2). Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal
Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin memaksimalkan return
harapan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau mencari
portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu.
Karateristik portofolio yang seperti ini disebut dengan portofolio efisien.
Untuk membentuk portofolio yang efisien, kita harus berpegang pada asumsi
tentang bagaimana perilaku investor dalam perbuatan keputusan investasi yang
akan diambilnya. Salah satu asumsi yang paling penting adalah bahwa semua
investor tidak menyukai risiko (risk averse). Investor seperti ini jika dihadapkan
pada dua pilihan investasi yang menawarkan return yang sama dengan risiko yang
berbeda, akan cenderung memilih investasi dengan risiko yang lebih rendah.
Sedangkan portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor
dari sekian banyak pilihan yang ada pada portofolio efisien. Tentunya portofolio
yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai dengan preferensi investor
bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang bersedia
ditanggungnya.
2.1.4
Manfaat Kepemilikan Saham
Investor yang melakukan pembelian saham, otomatis akan memiliki hak
kepemilikan di dalam perusahaan yang menerbitkannya. Banyak sedikitnya
jumlah saham yang dibeli akan menentukan persentase kepemilikan dari investor
10
tersebut. Semakin besar jumlah saham yang dimiliki investor maka semakin besar
juga haknya atas perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Secara
umum, ada dua manfaat yang bisa diperoleh pembeli saham, yaitu manfaat
ekonomis dan manfaat non ekonomis (Anoraga, 2006).
2.1.4.1 Manfaat Ekonomis
a. Dividen
Dividen (dividend) adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan
penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen yang
dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai (cash dividend), yaitu kepada
setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah
tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula berupa dividen saham (stock
dividend), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen dalam bentuk
saham sehingga jumlah saham yang dimiliki investor akan bertambah dengan
adanya pembagian dividen saham tersebut (Darmadji, 2006).
b. Capital Gain
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor dari hasil jual beli saham,
berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan nilai beli yang lebih
rendah (Anoraga, 2006).
2.1.4.2 Manfaat Non-Ekonomis
Manfaat non-ekonomis yang bisa diperoleh oleh pemegang saham adalah
kepemilikan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk
menentukan jalannya perusahaan. Semakin besar jumlah saham yang dimiliki oleh
investor, maka semakin besar pula hak suaranya dalam RUPS.
11
2.1.5
Resiko Kepemilikan Saham
Saham dikenal dengan karakteristik “imbal hasil tinggi, resiko tinggi” (high risk,
high return). Artinya, saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang
keuntungan dan potensi resiko yang tinggi. Saham memungkinkan investor untuk
mendapatkan imbal hasil atau capital gain yang besar dalam waktu singkat.
Namun, seiring berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat
investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. Menurut Darmaji (2006)
resiko yang dihadapi oleh investor atas kepemilikan sahamnya, antara lain :
1). Tidak mendapat dividen
Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan keuntungan.
Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika mengalami
kerugian.
2). Capital loss
Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan capital
gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Investor juga dihadapkan pada
resiko capital loss apabila ia menjual sahamnya dengan harga jual lebih rendah
dari harga belinya.
3). Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi
Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati
posisi lebih rendah dibanding kreditor atau pemegang obligasi. Ini berarti setelah
semua aset perusahaan tersebut dijual, hasil penjualan terlebih dahulu dibagikan
12
kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan sisanya akan dibagikan kepada
para pemegang saham.
4). Saham dikeluarkan dari bursa (delisting)
Saham perusahaan di-delist dari bursa karena kinerja yang buruk, misalnya dalam
kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa
tahun, tidak membagikan deviden secara berturut-turut selama beberapa tahun,
dan berbagai kondisi lainnya sesuai Peraturan Pencatatan Efek di Bursa. Saham
yang telah di-delist tentu saja tidak dapat lagi diperdagangkan di bursa, namun
tetap dapat diperdagangkan di luar bursa dengan konsekuensi tidak terdapat
patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh lebih
rendah dari harga sebelumnya.
5). Saham dihentikan sementara (suspend)
Saham yang di-suspend atau dihentikan sementara perdagangannya oleh otoritas
bursa efek, menyebabkan investor tidak dapat menjual sahamnya hingga suspensi
tersebut dicabut. Suspensi dilakukan oleh otoritas bursa jika suatu saham
mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh
kreditornya, dan berbagai kondisi lain yang mengharuskan otoritas bursa mensuspend perdagangan saham tersebut sampai perusahaan yang bersangkutan
memberikan konfirmasi atau kejelasan informasi lainnya, agar informasi yang
belum jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi. Jika telah didapatkan suatu
informasi yang yang jelas, maka suspensi atas saham tersebut dapat dicabut oleh
bursa dan saham dapat diperdagangkan kembali seperti semula.
13
2.1.6 Earning per Share
Menurut Eljelly dan Alghurair (2001), manajer dan investor memiliki
kecenderungan untuk menemukan indikator yang dapat digunakan dalam
mengukur kinerja perusahaannya. Earning per share (EPS) merupakan ukuran
penting yang telah lama digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan.
Hubungan laba yang diperoleh dengan investasi yang ditetapkan pemegang saham
diamati secara cermat oleh komunitas keuangan. Analis menelusuri beberapa
ukuran pokok yang menggambarkan kinerja perusahaan dalam hubungannya
dengan kepentingan investor. Rasio yang dapat digunakan untuk menganalisis
kinerja perusahaan dalam hubungannya dengan kepentingan investor adalah
earning per share (EPS). Pada umumnya, investor akan mengharapkan manfaat
dari investasinya dalam bentuk laba per lembar saham, sebab earning per share
ini menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar
saham biasa. Sedangkan jumlah earning per share yang akan didistribusikan
kepada investor saham tergantung pada kebijakan perusahaan dalam hal
pembayaran deviden (Mulyono, 2000).
2.1.7
Leverage
Leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya baik jangka pendek maupun jangka panjang jika suatu perusahaan
dilikuidasi (Hadiningsih, 2007). Rasio leverage merupakan perbandingan antara
total utang terhadap total aset perusahaan. Rasio ini menghitung seberapa jauh
dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan
leverage keuangan (financial leverage) yang tinggi. Penggunaan financial
14
leverage yang tinggi akan meningkatkan rentabilitas modal saham dengan cepat,
tetapi sebaliknya apabila penjualan menurun, rentabilitas modal saham akan
menurun dengan cepat juga. Rasio leverage menunjukkan besarnya modal yang
berasal dari pinjaman (modal asing) yang dipergunakan untuk membiayai
investasi dan operasional perusahaan. Sumber yang berasal dari modal asing akan
meningkatkan rasio perusahaan. Biasanya leverage diukur dengan menggunakan
debt to equity ratio (DER) yang menunjukkan perbandingan antara total hutang
(jangka pendek dan jangka panjang) dengan modal sendiri (modal saham biasa
dan saham preferen) atau diukur menggunakan debt to total asset menunjukkan
berapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan hutang
atau berapa bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. Semakin
tinggi rasio debt to equity ratio (DER) menunjukkan komposisi hutang semakin
besar dibanding dengan total modal sendiri dan menunjukkan semakin besar
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Rasio leverage yang
tinggi merupakan sinyal untuk membedakan perusahaan yang baik dan yang
buruk, karena hanya perusahaan yang sehat dan kuat yang dapat berutang dengan
menanggung resiko.
15
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
Nama dan Tahun
I.G.K.A. Ulupui,
Variabel Independen
Likuiditas
2005
Hasil Penelitian
Current rasio, return on
asset, dan debt to equity
Leverage
Aktivitas
Profitabiltas
berpengaruh positif.
Total asset turn over
menunjukkan hasil yang
negatif.
Denies Priantinah dan
Return on Investment
Prabandaru Adhe
Kusuma, 2012
Elizar Sinambela,
Return on investment,
earning per share, deviden
Earning per Share
per share berpengaruh
Dividen per Share
positif.
Earning per Share
Earning per share
2012
berpengaruh negatif terhadap
Return Saham
return saham.
2.3 Pengembangan Hipotesis
2.3.1 Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), earning per share (EPS) merupakan
rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh
investor atau pemegang saham. Semakin tinggi nilai earning per share tentu saja
menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan
pemegang saham. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Prihatinah (2012),
16
terdapat keterkaitan antara return saham dan earning per share. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa variabel earning per share memberikan hubungan
yang nyata dengan return saham. Peningkatan earning per share akan membuat
pasar bereaksi positif (mendukung signaling theory) bila pasar cenderung
menginterpretasikan bahwa peningkatan earning per share dianggap sebagai
sinyal tentang prospek cerah perusahaan di masa mendatang, demikian juga
sebaliknya pasar akan bereaksi negatif jika terjadi penurunan earning per share,
dianggap sinyal yang kurang bagus tentang prospek perusahaan di masa
mendatang.
Landasan teori tersebut menghasilkan hipotesis sebagai berikut :
H1 = Earning per share (EPS) berpengaruh positif terhadap return Saham
2.3.2
Pengaruh Leverage terhadap Return Saham
Rasio leverage menghubungkan antara utang perusahaan terhadap modal maupun
aset. Leverage akan memberikan pengaruh negatif bagi return saham, karena jika
total utang lebih besar dari modal maka yang terjadi perusahaan akan memperoleh
tingkat pengembalian atau return yang rendah, karena utang yang terlalu banyak
akan menjadikan perusahaan sulit untuk melunasi utang-utangnya (Asmi, 2014).
H2 = Leverage berpengaruh negatif terhadap return saham
17
2.4 Kerangka Penelitian
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kerangka penelitian dapat digambarkan
sebagai berikut :
Variabel Independen
Variabel Dependen
Earning per Share (X1)
Return Saham (Y)
Leverage (X2)
Return On Asset
Gambar 1. Kerangka Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Metode Pengumpulan Data
3.1.1 Populasi dan Sampel
Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 sampai dengan 2014.
Sampel diperoleh dengan purposive sampling yaitu memilih sampel dengan
kriteria tertentu sehingga sesuai dengan penelitian yang dirancang, dengan kriteria
sebagai berikut:
1. Objek penelitian adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
2. Perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan auditan
berturut-turut dan memiliki data yang diperlukan selama 2010-2014.
3. Perusahaan tidak delisting selama periode pengamatan. Dalam pasar saham,
delisting merupakan keluarnya suatu perusahaan dari bursa saham, sehingga
apabila ada sebuah perusahaan yang delisting, maka kelengkapan data yang
diperlukan tidak akan terpenuhi.
Adapun perusahaan property dan real estate dipilih karena saham property dan
real estate merupakan salah satu bentuk investasi yang menarik bagi investor
19
karena pada umumnya bersifat jangka panjang dan akan bertumbuh sejalan
dengan pertumbuhan ekonomi.
3.1.2 Jenis dan Sumber Data
Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka metode
pengumpulan data digunakan dengan teknik pengambilan sampel dengan cara
judgement sampling yaitu mengambil sampel berdasarkan kriteria tertentu. Data
diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara yaitu internet yang
diperoleh oleh BEI melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan
Indonesia Stock Exchange (IDX),dan sumber-sumber lain yang terkait.
3.2
Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel Dependen
Variabel dependennya adalah return saham yaitu hasil yang diperoleh dari
penanaman modal di dalam saham pada periode tertentu. Perhitungan return
saham menggunakan harga saham setiap bulan yang digunakan untuk mencari
rata-rata harga saham tiap periode. Return saham ini dapat dihitung dengan rumus
(Jogiyanto Hartono, 2003) :
Ri = Pt-( Pt – 1 )
Keterangan :
Ri
= Return saham i pada periode t
Pt
= Harga penutupan saham i pada periode t (periode terakhir)
Pt-1 = Harga penutupan saham i pada periode sebelumnya (awal)
20
3.2.2 Variabel Independen (Bebas)
a. Earning per Share
Earning per share (EPS) merupakan rasio perbandingan antara laba bersih
sebelum pajak dengan harga per lembar saham. Earning per share menunjukkan
seberapa besar keuntungan yang diberikan perusahaan kepada investor dari setiap
lembar saham yang dimilikinya. Secara matematis earning per share dapat
diformulasikan sebagai berikut Aloysius (2004):
b. Leverage
Rasio leverage merupakan perbandingan antara total utang terhadap total aset
perusahaan. Rasio ini menghitung seberapa jauh dana di sediakan oleh kreditur.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut (Saiful dan Erliana, 2010):
3.3
Metode Analisis Data
3.3.1 Pengujian Asumsi Klasik
Penelitian ini akan menggunakan analisis regresi linier berganda dan data
penelitian yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk memenuhi syarat
yang ditentukan sehingga penggunaan model regresi linier berganda perlu
dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang digunakan, yaitu uji
normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi yang secara
rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
21
3.3.1.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi data residual
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan
dengan cara melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau grafik.
Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Apabila data menyebar jauh
dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2013).
3.3.1.2 Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2013) uji ini bertujuan menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang
baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi kolerasi. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi dapat dilihat dari
tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikoliniearitas didalam model ini adalah sebagai berikut :
a. Nilai R2 sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak
yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat.
b. Menganalisa matrik korelasi antar variabel bebas jika terdapat korelasi antar
variabel bebas yang cukup tinggi (> 0,9) hal ini merupakan indikasi adanya
multikolenaritas.
22
c. Dilihat dari nilai VIF dan tolerance. Nilai cut off tolerance < 0,01 dan VIF > 10
(berarti terdapat multikolinearitas).
3.3.1.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan periode
t‐1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Untuk mendeteksi
autokorelasi, dapat dilakukan uji statistik melalui run test. Jika hasil output SPSS
menunjukan bahwa nilai test lebih besar dari 0,05 berarti hipotesis nol diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random, dan tidak terjadi autokorelasi
antar residual (Ghozali, 2013).
3.3.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model
regresi yang baik adalah yang terjadi homokedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Cara memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada sutau
model dapat dilihat dengan pola gambar scatterplot, regresi yang tidak terjadi
heterokedastisitas jika titik-titik menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka
nol, titik-titik data mengumpul hanya diatas atau dibawah saja, penyebarannya
tidak boleh membentuk pola bergelombang, melebar kemudian menyempit dan
melebar kembali, penyebaran titik-titik data tidak berpola (Sujarweni, 2015).
23
3.3.2 Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh
antara variabel terhadap return saham dengan menggunakan program SPSS 22 for
Windows. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari beberapa
variabel independen terhadap variabel dependen maka digunakan model regresi
linier berganda (multiple linier regression method), yang dirumuskan sebagai
berikut :
Y = a +Bx1+BX2+e
Keterangan:
Y
= Return Saham
Bx1
= Earning Per Share
Bx2
= Leverage
Regresi linear berganda merupakan salah satu metode statistik yang digunakan
untuk memodelkan dan menyelidiki hubungan antara satu variabel terikat dengan
dua atau lebih variabel bebas. Mendapatkan model regresi linear berganda dapat
diperoleh dengan melakukan estimasi terhadap parameter-parameternya dengan
menggunakan metode tertentu. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mengestimasi adalah uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik harus memenuhi
berbagai asumsi yang ada sehingga hasil estimasinya memenuhi sifat best linear
unbiased estimator (BLUE).
24
Apabila ada satu syarat saja yang tidak terpenuhi, maka hasil analisis regresi tidak
dapat dikatakan bersifat BLUE. Ciri–ciri best linier unbiase estimator (BLUE),
yaitu :
1.
Model regresi dispesifikasikan dengan benar.
2.
Error menyebar normal dengan rataan nol dan memiliki suatu ragam
(variance) tertentu.
3.
Tidak terjadi heteroskedastisitas pada ragam error.
4.
Tidak terjadi multikolinieritas antara variabel independen.
5.
Tidak mengalami autokorelasi (tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri).
3.3.3.
Pengujian Hipotesis
Menurut Sujarweni (2015), untuk menilai ketepatan fungsi regresi, sampel dalam
menaksir nilai aktual dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F dan nilai
koefisiensi determinasi.
3.3.3.1 Uji t
Uji t adalah pengujian koefisiensi regresi parsial individual yang digunakan untuk
mengetahui apakah variabel independen (Xi) secara individual berpengaruh
terhadap variabel dependen (Y).
3.3.3.2 Uji F
Uji F adalah pengujian siginifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui
seberapa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) secara bersama-sama terhadap
25
variabel bebas (Y). Uji F ini juga dilakukan untuk melihat apakah model layak
atau tidak untuk dikembangkan.
3.3.3.3 Analisis Determinasi
Secara sederhana koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan
koefisien korelasi (r2) untuk mengetahui besaran pengaruh x terhadap y dengan
menggunakan rumus :
Keterangan :
I = Determinasi
r2 = Koefisien Korelasi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antar variabel earning per share
dan leverage terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia periode penelitian
2010–2014. Hasil dari penelitian ini adalah :
1. Variabel earning per share berpengaruh positif terhadap return saham
dikarenakan semakin tinggi earning per share perusahaan akan semakin
diminati investor, harga saham akan naik, dan return saham pun akan
meningkat.
2. Variabel leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return
saham dikarenakan leverage bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi
return saham dan pandangan investor terhadap leverage berbeda-beda.
3. Penelitian ini berhasil menjelaskan variabel dependen sebesar 10% dan 90%
dipengaruhi faktor yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Jika ada
penambahan variabel return on asset, variabel dependen menjadi sebesar
12,9%.
41
5.2 Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian pada jenis perusahaan
lain sehingga hasil dapat digeneralisasi.
2. Memperluas periode penelitian hingga ke tahun yang paling baru agar hasil
lebih akurat.
3. Menambah variabel penelitian lain yang mungkin dapat mempengaruhi return
saham, seperti : nilai tukar uang, tingkat suku bunga, debt to equity ratio, price
earning ratio, dan lain-lain.
5.3 Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya meneliti sub-sektor property dan real estate sehingga
hasilnya belum tentu dapat di generalisasi
2. Range penelitian hanya empat tahun yaitu 2010-2014.
3. Penelitian hanya menggunakan dua variabel independen dan pengaruhnya
hanya 10% terhadap variabel dependen.
DAFTAR PUSTAKA
Puspita, Vera.2012“Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan
Pada Return Saham (Studi Pada Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek
Indonesia)”.Bandarlampung.Universitas Lampung.
Magdalena, Maria dan Nugroho, Danang A. “Pengaruh Earning Per Share, Price
Eearning Ratio, Quick Ratio Terhadap Return Saham Pada Perusahaan
Manufaktur di Bei Periode 2004 – 2008”.Yogyakarta. E-Jurnal STIE
Nusa Mergakencana ISSN 1441-3880-79.
Gunadi, Gd Gilang. Dan Kesuma I. K. “Pengaruh ROA, DER, EPS, terhadap
Return Saham Perusahaan Food and Beverage BEI” Bali. E-Jurnal
Manajemen Unud 4 (6) : 1636 – 1647
Anoraga, Pandji, 2006, “Pengantar Pasar Modal”, Cetakan Kelima. Jakarta: PT.
Rieneke Cipta.
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2001. “Manajemen Keuangan II”.
Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2006. “Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Edisi kesepuluh, Buku Satu”. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Darmadji, Tjiptono, 2006, “Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya
Jawab”, Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.
Darmadji, T. dan Fakhruddin, H. M. 2006. “Pasar Modal Di Indonesia”. Edisi 2.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Fundamental dan Risiko Ekonomi terhadap Return Saham pada Perusahaan di
Bursa Efek Jakarta: Studi Kasus Basic Industry & Chemical, Jurnal
Strategi Bisnis, Vol, 8, Des. Tahun VI.
Hardiningsih, 2002, “Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Ekonomi
terhadap Return Saham pada Perusahaan di Bursa Efek Jakarta”: Studi
Kasus Basic Industry & Chemical”, Jurnal Strategi Bisnis, Vol, 8, Des.
Tahun VI.
Ghozali, Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”:.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Husnan, Suad, 2001, “Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Investasi”,
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Eny. 2006. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”,
Edisi 5. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Indriastuti, R. 2001. “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Beta
Saham (Studi Kasus di Bursa Efek Jakarta: Perbandingan Periode
Sebelum dan Selama Krisis)”. Jurnal Ekonomi, Volume 6. Surakarta:
Perspektif.
Jogiyanto Hartono, 2003, “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Edisi Ketiga,
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Kasmir, 2008, “Analisis Laporan Keuangan”, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Saniman Widodo, 2007, “Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas,
dan Rasio Pasar, Terhadap Return Saham Syariah Dalam Kelompok
JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)”, http://www.google.com. Diakses 5
Februari 2016.
Simanungkalit, Minar, 2009, “Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage
Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan
Minuman Terbuka di Indonesia”, http://www.repositoryusu. Diakses 5
Februari 2016.
Sugiyono, 2003, “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, W. 2015.Metodologi Penelitian Bisnis dan
Ekonomi.Yogyakatra.Pustaka Baru Pres
Tandelin, Eduardus, 2001, “Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio”.
Yogyakarta: BPFE.
Ulupui. (2005). “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan
Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan
dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ)”,
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, jurnal, dalam website.
Warsono. 2003. “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Edisi ke-3. Malang:
Bayumedia.
Download