12 efrida - Jurnal FMIPA Unila

advertisement
J. Sains Tek., April 2006, Vol. 12, No. 1, Hal.: 41 - 48
ISSN 0853-733X
PERUBAHAN SEBAGIAN NUKLEOTIDA GEN β-LAKATAMASE
PADA Escherichia coli RESISTEN AMOKSISILIN-KLAVULANAT
SECARA IN VITRO
Efrida Warganegara
Program Studi Pendidikan Dokter, FMIPA Universitas Lampung
Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandarlampung 35145
Diterima 30 April 2005, perbaikan 23 Maret 2006, disetujui untuk diterbitkan 7 April 2006
ABSTRACT
In Indonesia there are many E. coli resistant amoxicillin-clavulanate exist, and the fundamental causes are
the hyperproduction of TEM-1 β-lactamase enzyme and or IRT (Inhibitor Resistance TEM). This research is
aimed to observe the alteration of nucleotide gene order which causes the alteration of β-lactamase amino
acid enzyme order in the fourth isolates clinical E. coli sensitive to amoxicillin-clavulanate. Plasmid that
success isolated from the fourth E. coli amox-clavS and four E. coli amox-clavR are used as the template for
the amplification of β-lactamase gene through PCR technique. Nucleotide sequences directly determined by
using automatic DNA-sequencer.As the result it is found out that all nucleotide in all gene very homology to
TEM-1 β-lactamase gene. The comparation analysis of nucleotide gene sequence from sensitive and
resistance of amoxicillin-clavulanate shows inform of nucleotide difference over 1 until 3. Two of them
located in regulation area and down stream of early translation and also the area of enzyme code, and the
resistance happens because the mutation influences gene expression level. One of them located on the area
enzyme code and the resistance happens because of the very often use of amino acid codon. While the other
do not have any alteration in its nucleotide gene and the resistance that is happens may be caused by the
mutation in other area, such as porin gene or amplification gene. All nucleotide alteration in the area of
enzyme code does not cause any alteration on amino acid enzyme sequences.In conclusion : The effect of the
exposure of amoxicillin-clavulanate in vitro can cause alteration E. coli from sensitive to resistant
amoxicillin-clavulanate, and the alteration is caused by the alteration of nucleotide sequences but this does
not cause any alteration in β-lactamase amino acid enzyme sequences..
Keywords: E. coli, Resistant amoxicillin-clavulanat, Nucleotide β-lactamase gene sequences
1. PENDAHULUAN
Penyakit infeksi pada negara sedang berkembang
seperti Indonesia, selama 25-30 tahun terakhir ini
terutama disebabkan oleh bakteri gram negatif
misalnya Escherichia coli yang merupakan flora
normal pada usus manusia1. E.coli ini juga
merupakan sumber gen pembawa sifat resistensi
antibiotik pada bakteri pathogen yang berbahaya
pada tubuh manusia2,3,4. Infeksi oleh E. coli
ditanggulangi dengan cara pemberian amoksisilin
dan telah digunakan secara luas di klinik, yang
berakibat timbulnya E.coli resisten amoksisilin
sekitar 25 – 30 %5 bahkan sampai 48,1 %6.
Penyebab resistensi E.coli yang paling dominant
adalah produksi enzim β-laktamase TEM-1 yang
telah dilaporkan sejak awal tahun 1960-an, dengan
gen pengkodenya berlokasi pada plasmid6,7.
Penanggulangan sifat resistensi ini adalah dengan
pemberian kalium klavulanat, suatu inhibitor β-
 2006 FMIPA Universitas Lampung
laktamase yang kuat, dalam bentuk campuran
dengan amoksisilin sehingga amoksisilin dapat
berfungsi sebagai antibakteri. Hal ini menyebabkan
peningkatan kepekaan E.coli dari 51,9 - 79,7 %
sehingga pemakaian campuran ini sangat meluas
dan akibatnya sejak awal tahun 1990-an telah
dilaporkan timbulnya sifat resistensi dari E. coli
terhadap amoksislin-klavulanat8,9. Penyebab utama
dari resistensi ini adalah hiperproduksi enzim βlaktamase dan atau produksi enzim β-laktamase
IRT (inhibitor resistancy TEM) sebagai akibat
perubahan urutan nukleotida gen & asam amino
enzim β-laktamase TEM-1, sehingga menyebabkan
perubahan sifat kinetik enzim5,8,9,10.
Perubahan sifat enzim β-laktamase terutama
terhadap proses inhibisi dari inhibitor β-laktamase
yaitu menjadi kurang pekanya enzim β-laktamase
terhadap inhibitor β-laktamase, yang awalnya
dilaporkan sekitar tahun 19875. Sampai sekarang
telah dilaporkan sebanyak 28 enzim resisten
41
Efrida Warganegara…Perubahan Sebagaian Nukleotida Gen
inhibitor β-laktamase yang lebih dikenal dengan
enzim β-laktamase IRT = Inhibitor Resistance
TEM5,7,11. Tujuan penelitian ini adalah untuk
melihat perubahan urutan nukleotida gen βlaktamase pada E.coli yang telah dibuat resisten
secara invitro dari isolat klinik yang sensitif
amoksisilin-klavulanat serta mengetahui apakah
terdapat produksi enzim β-laktamase IRT.
gel dan siap dibaca menggunakan ABI PRISM
Dye Terminator Cycle Sequensing Ready Reaction
Kit (The Perkin Elmer Corporation), menggunakan
Terminator premix (ABI PRISM Dye Terminator
Cycle Sequensing Ready Reaction Kit with
AmpliTaq DNA Polymerase Protocol, 1995).
Kemudian dilihat apakah terdapat perubahan
urutan nukleotida gen serta perubahan urutan asam
amino hasil deduksi semua enzim β-laktamase pada
E. coli resisten amoksilin-klavulanat. Analisis data
dengan
komputer
menggunakan
Program
GENMON versi 4.1.
2. METODA PENELITIAN
Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif
dengan menggunakan E.coli yang sensitive
amoksisilin-klavulanat dan isolat klinik yang telah
dibuat resisten secara invitro, serta pada uji
keberadaan enzim β-laktamase menggunakan
cakram cefinase keduanya menunjukkan hasil
positif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
gen β-laktamase yang berlokasi pada plasmid dari
4 bakteri uji E.coli yang sensitif dan resisten
amoksisilin-klavulanat. Selanjutnya dilakukan
penentuan urutan nukelotida dengan cara :
mencampur reagen-reagen dalam tabung yaitu
campuran terminator, templat, primer, dan air, lalu
tutup dengan mineral oil. Siklus sequensing
dilakukan sebanyak 25 siklus dengan suhu sebagai
berikut : suhu tahap denaturasi 96oC selama 30
menit, tahap penempelan primer 50oC selama 15
detik dan suhu tahap pemanjangan 60oC selama 4
menit, dan terakhir suhu diturunkan menjadi 4oC.
Selanjutnya
dilakukan
pemurnian
produk
pemanjangan, dan sample dikeluarkan ke dalam
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
E. coli sensitive dan resisten amoksisilinklavulanat dapat dilihat pada Gambar 1 dan
plasmid pembawa gen β-laktamase yang berukuran
lebih kecil dari kontrol plasmid pD3 yaitu 6,7 kb
dapat dilihat pada Gambar 2. Gen yang akan
ditentukan urutan nukleotidanya berukuran sekitar
1050 pb dengan kontrol ukuran produk PCR
adalah ladder 100 pb berukuran 800 pb dapat
dilihat pada Gambar 3.
Dari hasil sekuensing gen β-laktamase E.coli,
didapatkan
urutan-urutan
nukelotida
yang
mengalami perubahan pada basanya, dan
perubahan ini dapat dilihat pada Tabel 1 dan
urutan nukleotida secara utuh pada Gambar 4,5,
dan 6.
Gambar 1. Isolat klinik E.coli Sensitif dan resisten amoksisilin-klavulanat (isolat 7A-7B; 13A-13B; 14A14B; dan 15A-15B
Ket.: A : Isolat E. coli sensitive amoksisilin-clavulanate; B : Isolat E. coli resistent amoksisilin-clavulanate;
Tabel 1. Perubahan Urutan Nukleotida Gen β-Laktamase Isolat 7, 13 dan 15
No. Isolat
7A
7B
13A
13B
15A
15B
42
+2
G
A
+ 28
G
C
Posisi Nukleotida / Asam Amino
+ 53 / 6
+ 263 / 76
+ 431 /132
T
C
+ 849 /271
G
A
T
C
G
T
 2006 FMIPA Universitas Lampung
Efrida Warganegara…Perubahan Sebagaian Nukleotida Gen
Ket.: G = Guanin; A = Adenin; T = Timin; C = Sitosin; + = Posisi dihitung dari awal transkripsi ke arah 3’.
dari E.coli12,13. Perubahan resistensi pada E.coli
yang sebelumnya sensitif amoksisilin-klavulanat
terjadi karena perubahan urutan RBS dapat
menyebabkan peningkatan efisiensi translasi dan
produksi enzim β-laktamase. Perubahan urutan
nukleotida posisi +28 pada gen β-laktamase E.coli
ini belum pernah dilaporkan.
Gambar 2. Plasmid pembawa gen β-laktamase
dari E.coli sensitive dan resisten amoksisilinklavulanat pada Gel agarosa
Ket : 1 = kontrol, plasmid pD3 (6,7 kb); 2, 4, 6 dan 8 =
isolate E.coli sensitive amoksisilin- klavulanat (isolat
15, 14, 13 dan 7); sedangkan 3, 5, 7, dan 9 = isolate
E.coli resisten amoksisilin-klavulanat (isolat 15, 14, 13
dan 7)
Hasil analisis isolat 13 didapatkan perubahan
urutan nukleotida posisi +2 (pada awal transkripsi,
sebelah hulu daerah promotor konsensus –10) dari
G pada isolat 13A menjadi A pada isolat 13B.
Hasil penelitian ini mendukung pernyataan bahwa
untuk beberapa promotor urutan nukleotida sekitar
+1 atau sebelah hulu daerah promoter terlihat
sangat penting bagi kekuatan promotor14.
Perubahan urutan nukleotida pada isolat 13B ini
mungkin menyebabkan produksi enzim βlaktamase meningkat sehingga merubah fenotip
menjadi E.coli resisten amoksisilin-klavulanat.
Dari penelusuran pustaka perubahan urutan
nukleotida posisi +2 pada gen β-laktamase E.coli
belum pernah dilaporkan.
3.1.2. Tiga Gen β-Laktamase E.coli Resisten
Amoksisilin-Klavulanat Mengalami terdapat
perubahan Urutan Nukleotida Pada Daerah
Pengkode Enzim β-Laktamase
Gambar 3. Elektroforesis Gen β–laktamase Hasil
PCR & nested-PCR dari E.coli sensitive & resisten
Amoksisilin-klavulanat pada Gel Agarosa
Ket.: 1, 20 = kontrol ukuran ladder 100 pb (800pb); 23, 6-7, 12-13, dan 16-17 = produk nested-PCR isolate
no.7, 13, 14, dan 15; 4-5, 8-9, 14-15, dan 18-19 =
produk PCR isolate no.7, 13, 14, dan 15; 800 pb =
ukuran nukleotida control Ladder 100 pb; 850 pb =
ukuran produk nested-PCR isolat E.coli; dan 1050 pb =
ukuran produk PCR isolat E.coli.
3.1. Gen β-Laktamase pada Tiga E.coli AmoksKlavR Mempunyai urutan Nukleotida Berbeda
dengan Gen β-Laktamase E.coli Amoks-KlavS
3.1.1 Dua Gen β-Laktamase Isolat E.coli AmoksKlavR Mengalami Perubahan Urutan Nukleotida
Pada Daerah Regulasi
Pada Tabel 1 dapat dilihat perubahan urutan
nukleotida (mutasi titik) pada daerah regulasi gen,
dari nukleotida G pada isolat 7A menjadi C pada
isolat 7B pada posisi +28 (daerah urutan ribosome
binding site = RBS) sebelum ATG (awal translasi
pada posisi +36). Hasil penelitian ini mendukung
pernyataan
bahwa
RBS
(Shine-Dalgarno)
berperanan penting pada inisiasi proses translasi
Hasil analisis homologi urutan nukleotida gen dan
asam amino hasil deduksi pada daerah pengkode
isolat 7 (Tabel 1), menunjukkan satu perubahan
yaitu mutasi titik pada nukleotida posisi +28 yang
sesuai dengan asam amino ke 271. Pada posisi
tersebut terdapat kodon GCG untuk isolat 7A dan
GCA untuk isolat 7B yang mengkode alanin (Ala).
Untuk isolat 13 didapatakan dua perubahan urutan
nukleotida yaitu pada posisi +53 dan +263 yang
sesuai dengan asam amino ke 6 dan 76. Pada posisi
+53 terdapat perubahan kodon TTT untuk isolat
13A menjadi kodon TTC untuk isolat 13B yang
mengkode fenilalanin (Phe). Pada posisi +263
didapatkan perubahan kodon GGT pada isolat 13A
menjadi kodon GGC untuk isolat 13B yang
mengkode glisin (Gly). Untuk isolat 15 diperoleh
satu perubahan urutan nukleotida pada posisi +431
(asam amino ke 132). Mutasi berupa perubahan
dari kodon GCG pada isolat 15A menjadi kodon
GCT pada isolat 15B yang mengkode alanin (Ala).
Sedangkan isolat 14 tidak mengalami perubahan.
Pada analisis codon usage dari hasil penelitian ini
didapatkan bahwa kodon GCA untuk isolat 7B dan
kodon GCT untuk isolat 15B lebih jarang
dibandingkan dengan kodon GCG pada isolat 7A
dan kodon GCG pada isolat 15B. Dari hasil
analisis tersebut diduga perubahan fenotip menjadi
2
 2006 FMIPA Universitas Lampung
Efrida Warganegara…Perubahan Sebagaian Nukleotida Gen
E.coli resisten amoksisilin-klavulanat karena
mutasi pada gen pengkode tRNA pembawa asam
aminonya15.
Gambar 4. Hasil analisis homologi urutan nukleotida gen β-laktamase E. coli Amoks Klavs 7A dan E. coli
Amoks Klavr 7B
44
 2006 FMIPA Universitas Lampung
J. Sains Tek., April 2006, Vol. 12, No. 1
Gambar 5. Hasil analisis homologi urutan nukleotida gen β-laktamase E. coli Amoks KlavS 13A dan E. coli
Amoks KlavR 13B
 2006 FMIPA Universitas Lampung
45
Efrida Warganegara…Perubahan Sebagaian Nukleotida Gen
46
 2006 FMIPA Universitas Lampung
J. Sains Tek., April 2006, Vol. 12, No. 1
Gambar 6. Hasil analisis homologi urutan nukleotida gen β-laktamase E. coli Amoks KlavS 15A dan E. coli
Amoks KlavR 15B
Tabel 2. Asam-asam amino Posisi Spesifik Bagi Enzim β-Laktamase pada Isolat 7, 13, 14 dan 15
Posisi Asam - asam Amino
37
68
102
162
203
235
236
Glu
Arg
Gln
Ala
Gly
TEM-1
Gln
Ser
Gln
Ser
Glu
Arg
Gln
Ala
Gly
7A
Gln
Ser
Glu
Arg
Gln
Ala
Gly
7B
Gln
Ser
Glu
Arg
Gln
Ala
Gly
13A
Gln
Ser
Glu
Arg
Gln
Ala
Gly
13B
Gln
Ser
Glu
Arg
Gln
Ala
Gly
14A
Gln
Ser
Glu
Arg
Gln
Ala
Gly
14B
Gln
Ser
Glu
Arg
Gln
Ala
Gly
15A
Gln
Ser
Glu
Arg
Gln
Ala
Gly
15B
Gln = glutamin; Ser = serin; Glu = glutamat; Arg = arginin; Ala = alanin; Thr = threonin
Hasil ini juga sesuai dengan pernyataan bahwa
codon usage mengatur ekspresi gen pada tingkat
translasi,
kodon yang jarang digunakan
menyebabkan waktu translasi lebih lama, serta
efiseiensi translasi gen sangat bergantung pada
penyesuaian codon usage dengan konsentrasi
tRNA15,16,17.
Berbagai kemungkinan penyebab perubahan
fenotip menjadi resisten amoksisilin-klavulanat
pada E.coli untuk isolat 13B adalah karena faktor
kecenderungan penggunaan kodon TTC dan GGC
yang lebih sering. Selain itu perubahan nukleotida
ke 3 pada kedua kodon dari T menjadi C lebih
disukai dan mempunyai kecenderungan diekspresi
lebih tinggi dari nukleotida lainnya. Kedua hal
diatas menyebabkan terjadi efisiensi translasi16.
Untuk isolat 14B perubahan fenotip E.coli resisten
amoksisilin-klavulanat mungkin terjadi akibat
mutasi pada gen lain misalnya gen pengkode porin
atau amplifikasi gen atau plasmid.
Analisis urutan asam amino hasil deduksi pada ke4 isolat E.coli baik yang sensitif maupun resisten
amoksisilin-klavulanat menunjukkan bahwa asam
amino glutamin (Gln) dan serin (Ser) terdapat pada
posisi asam amino ke 37 dan 68. Berdasarkan
lokasi asam amino pada posisi tersebut maka hasil
yang diperoleh dari penelitian ini merupakan enzim
β-laktamase tipe A yaitu TEM-1 (Tabel 2).
Asam-asam amino posisi spesifik lainnya bagi
enzim β-laktamase TEM-1 adalah pada posisi ke
102, 162, 203, 235, 236, 237, dan 261 yaitu asam
amino glutamat (Glu), arginin (Arg), glutamin
(Gln), alanin (Ala), Glisin (Gly), glutamat (Glu),
dan treonin (Thr). Hasil penelitian ini menunjang
pernyataan bahwa enzim yang penting dalam klinik
untuk bakteri Gram negatif dan penyebab terutama
resistensi terhadap antibiotik β-laktam dan
 2006 FMIPA Universitas Lampung
237
Glu
Glu
Glu
Glu
Glu
Glu
Glu
Glu
Glu
261
Thr
Thr
Thr
Thr
Thr
Thr
Thr
Thr
Thr
inhibitor β-laktamase adalah enzim β-laktamase
tipe A yaitu TEM-17.
Dari hasil deduksi asam amino enzim β-laktamase
semua isolat E.coli resisten amoksisilin-klavulanat
tidak didapatkan substitusi asam amino dari enzim
β-laktamase TEM-1. Hal ini sesuai dengan
pernyatan bahwa isolat E.coli penghasil enzim βlaktamase IRT sangat jarang (sekitar 0,37 % ) dari
enzim β-laktamase TEM-1 atau hanya 7 % dari
isolat klinik10.
4. KESIMPULAN
E.coli resisten amoksisilin-klavulanat terjadi
karena ada perubahan nukleotida pada gen βlaktamase yang merupakan suatu enzim βlaktamase TEM-1. Resistensi terjadi karena
kombinasi dari kecenderungan penggunaan kodon
asam amino yang sering, mutasi gen pengkode
tRNAAA, atau mutasi gen lain yaitu gen porin,
selain amplifikasi gen β-laktamase dan tidak
didapatkan produksi enzim β-laktamase IRT.
Didapatkan mutasi yang belum pernah dilaporkan
yaitu pada urutan nukleotida + 2 dan + 28 (daerah
regulasi gen).
UCAPAN TERIMA KASIH
Saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Prof.Dr.H.Imam Supardi, dr. Sp.MK, Prof. H.Iman
Supandiman, dr, Sp.PD-KH dari Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran Bandung dan Debbie S.
Retnoningrum, Dra. Ph.D dari Jurusan Farmasi
Fakultas FMIPA /PAU Institut Teknologi Bandung,
yang telah memberi bantuan berupa konsultasi dalam
melakukan penelitian ini. Demikian pula pada
Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional atas bantuang dana melalui program TMPD
serta PT. Sanbe Farma atas bantuan amoksisilin &
klavulanat yang digunakan dalam penelitian ini
47
J. Sains Tek., April 2006, Vol. 12, No. 1
DAFTAR PUSTAKA
Samore, M.H., Anderson, G., Rasheed, J.K. and
Tenover, F.C. 2004. Variety of β-lactamases
1.
Brooks, G.F., Butel, J. S., and Morse, S.A.
2004, Jawetz, Milnick & Adelberg’s Medical
Microbiology,
Twenty
third
edition,
International Edition, p : 196 – 199; 161-195.
Produced by Amoxicillin-Clavulanate-Resistant
Escherichia coli Isolated in the Northeastern
United States, Antimicrob. Agents Chemother.,
48 (5): 1520-1525.
2.
Saenz, Y., Brinas, L., Dominguez, E., Ruiz, J.,
Zarazaga, M., Vila, J. and Torres, C. 2004.
Mechanism of Resistance in MultipleAntibioticResistant Escherichia coli Strains of
Human,
Animal,
and
Food
Origins,
Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 48
(10): 3996-4001
10. Miro, E., Navarro, F., Mirelin, B., Sabate, M.,
Rivera, A., Coll, P. and Prats, G. 2002.
Prevalence of Clinical Isolates of Escherichia
coli Producing Inhibitor-Resistant β-Lactamases
at a University Hospital in Barcelona, Spain,
over a 3-Years Period, Antimicrob. Agents
Chemother., 46 (12): 3991-3994.
3.
Prais, D., Straussberg, R., Avitzur, Y.,
Nussinovitch, M., Harel, L. and Amir, J. 2003.
Bacterial susceptibility to oral antibiotics in
community acquired urinary tract infection,
Archieves of Disease in Childhood, 88 : 215218.
11. Alonso, R., Gerbaut, G., Galimand, M. and
Courvalin, P. 2002 TEM-103/IRT-28 βlactamase, a New TEM Variant Produced by
Escherichia coli BM4511, Antimicrob. Agents
Chemother., 46 (11): 3627-3629.
4.
Mandal, S., Mandal, M.D., and Pal, N.K. 2004.
Plasmid-Encoded Multi drug Resistance of
Salmonella typhi and some Enteric Bacteria in
and around Kolkata, India : A Preliminary
Study, Online J. Health Allied Sci., 3 (4): 2.
5.
Leflon-Guibout, V., Speldooren, V., Heym, B.
and
Nicolas-Chanoine,
M.-H.
2000.
Epidemiological Survey of AmoxicillinClavulanate Resistance and Corresponding
Molecular Mechanisms in Escherichia coli
Isolates in France: New Genetic Features of
BlaTEM Genes, Antimicrobial Agents and
Chemotherapy, 44 ( 10): 2709-2714.
6.
Sotto, A., De Boever, C.M., Febbro-Peray, P.,
Gouby, A., Sirot, D. and Jourdan, J. 2001. Risk
Factors for Antibiotic-Resistant Escherichia
coli Isolated from Hospitalized Patients with
Urinary Tract Infections: a Prospective Study, J.
Clin.l Microbiol., 39 (2):. 438-444.
7.
Bradfort, P. A. 2001. Extended-Spectrum βlactamases
in
the
21st
Century
:
Characterization, Epidemiolgy, and Detection
of This Important Resistance Threat, Clin.
Microbio. Rev., 14 (4): 933-951.
8.
Leflon-Guibout, V., Bonacorsi, S., Clermont,
O., Ternat, G., Heym, B. and Nicolas-Chanoine,
M.-H. 2002. Pyelonephritis caused by multiple
clones of Escherichia coli, susceptible and
resistant to co-amoxiclav, after a 45 day course
of co-amoxiclav, J. Antimicro. Chemother., 49:
373-377.
9.
48
Kaye, K. S., Gold, H. S., Schwaber, M. J.,
Venkataraman, L., Qi, Y., De Girolami, P. C.,
12. Hrzenjak, A., Artl, A., Knipping, G., Kostner,
G., Sattler, W.,and Malle, E. 2001 Silent
Mutation
in
secondary Shine-Dalgarno
sequences in thecDNA of Human serum
amyloid A4 promoters expression of
recombinant protein in Escherichia coli,
Protein Engineering, 14 (12): 949-952.
13. Ma, J., Campbell, A. and Karlin, S. 2002.
Correlations
between
Shine-Dalgarno
Sequences and Genes Features Such as
Predicted Expression Levels and Operon
Structures, J. Bacterio., 184 (20): 5733-5745.
14. Frederique, M., Leflon-Guibout, V., Poirel, L.,
Nordmann, P. and Nicolas-Chanoine, M.-H.
2002. Promoters P3, Pa/Pb, P4 and P5
Upstream from blaTEM Genes and Their
Relationship
to
B-lactam
Resistance,
Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 46,
(12): 4035-4037
15. Yarian, C., Townsend, H., Czestkowski, W.,
Sochacka, E., Malkiewicz, A. J., Guenther, R.
Miskiewicz, A. and Agris. P.F. 2002. Accurate
Translation of the Genetic Code Depends on
tRNA Modified Nucleosides, J. Biol. Chem.,
277 (19): 16391-16395.
16. Hooper, S. D. and Berg, O. G. 2000, Gradient
in Nucleotide and Codon Usage along
Escherichia coli genes, Nucleic Acid Research,
28 (18): 3517-3523.
17. Rocha, E. P.C. 2004, Codon usage bias from
tRNA’s point of view : Redudancy,
specialization, and efficient decoding for
translation optimization, Genome Research, 14
:
2279-2286.
 2006 FMIPA Universitas Lampung
Efrida Warganegara…Perubahan Sebagaian Nukleotida Gen
46
 2006 FMIPA Universitas Lampung
Download