Chapter II - Universitas Sumatera Utara

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Algoritma Genetika
Algoritma genetika merupakan metode pencarian yang disesuaikan dengan proses
genetika dari organisme-organisme biologi yang berdasarkan pada teori evolusi
Charles Darwin [9]. Algoritma genetika pertama kali ditemukan oleh John Holland,
itu dapat dilihat dalam bukunya yang berjudul Adaption in Natural and Artificial
Systems pada tahun 1960-an dan kemudian dikembangkan bersama murid dan rekan
kerjanya di Universitas Michigan pada tahun 1960-an sampai 1970-an. Tujuan
Holland mengembangkan algoritma genetika saat itu bukan untuk mendesain suatu
algoritma yang dapat memecahkan suatu masalah, namun lebih mengarah ke studi
mengenai fenomena adaptasi di alam dan mencoba menerapkan mekanisme adaptasi
alam tersebut ke dalam sistem komputer [12].
Algoritma genetika yang dibuat Holland merupakan sebuah metode untuk
memisahkan satu populasi kromosom (terdiri dari bit-bit 1 dan 0) ke populasi baru
dengan menggunakan “seleksi alam” dan operator genetik seperti crossover, mutation,
invertion. Crossover menukar bagian kecil dari dua kromosom, mutation mengganti
secara acak nilai gen di beberapa lokasi pada kromosom, invertion membalikkan
urutan beberapa gen yang berurutan dalam kromosom. Dasar teori inilah yang menjadi
dasar kebanyakan program yang menggunakan algoritma genetika pada saat ini [2].
Hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan algoritma genetika adalah:
1. Mendefinisikan individu, dimana individu menyatakan salah satu solusi
(penyelesaian) yang mungkin dari permasalahan yang diangkat.
2. Mendefinisikan nilai fitness, yang merupakan ukuran baik-tidaknya sebuah
individu atau baik-tidaknya solusi yang didapatkan.
3. Menentukan proses pembangkitan populasi awal. Hal ini biasanya dilakukan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dengan menggunakan pembangkitan acak seperti random-walk.
4. Menentukan proses seleksi yang akan digunakan.
5. Menentukan proses perkawinan silang (cross-over).
6. Mutasi gen yang akan digunakan.
2.1.1
Teknik Encoding
Proses encoding adalah salah satu proses yang sulit dalam algoritma genetika. Hal ini
disebabkan karena proses encoding untuk setiap permasalahan berbeda karena tidak
semua teknik encoding cocok untuk setiap permasalahan. Proses encoding
menghasilkan string yang kemudian disebut kromosom. String terdiri dari sekumpulan
bit yang dikenal sebagai gen. Jadi satu kromosom terdiri dari sejumlah gen.
Ada bermacam-macam teknik encoding yang dapat dilakukan dalam algoritma
genetika. Beberapa teknik encoding itu antara lain adalah binary encoding,
permutation encoding, value encoding serta tree encoding. Teknik encoding yang
digunakan pada penjadwalan proyek adalah permutation encoding. Selain digunakan
pada penjadwalan proyek, teknik ini juga dapat digunakan pada Task Ordering
Problem. Pada permutation encoding, kromosom-kromosom adalah kumpulan angka
yang mewakili posisi dalam sebuah rangkaian. Dalam permutation encoding, setiap
kromosom adalah sebuah string dari nomor-nomor seperti dibawah ini.
Tabel 2.1 Kromosom Pada Penjadwalan Proyek
Kromosom (Urutan Pekerjaan) A B C D E F G H I
Gen (Jumlah Hari)
1 5 3 2 6 4 7 9 8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada penjadwalan proyek, kromosom mengambarkan urutan pekerjaan yang
harus dilakukan, sedangkan item pekerjaan menggambarkan gen. Pada contoh diatas
adalah:
Kromosom (Urutan pekerjaan) A-B-C-D-E-F-G-H-I dengan jumlah hari 1, 5, 3, 2, 6,
4, 7, 9, 8.
2.1.2
Proses Seleksi
Proses seleksi adalah proses yang memegang peranan penting dalam algoritma
genetika. Proses seleksi ini digunakan agar hanya kromosom-kromosom yang
berkualitas yang dapat melanjutkan peranannya dalam proses algoritma genetika
berikutnya. Ada bermacam-macam teknik untuk melakukan proses seleksi pada suatu
permasalahan. Teknik seleksi yang akan digunakan tergantung pada permasalahan
yang akan diselesaikan. Ada bermacam-macam teknik seleksi, diantaranya adalah
Roulette Wheel Selection, Rank Base Selection, dan Steady State Selection.
Pada proses penseleksian digunakan suatu parameter yang disebut kesesuaian
atau fitness. Fitness digunakan untuk menentukan seberapa baik kromosom akan
bertahan hidup. Makin tinggi nilai 0 ≤ fitness≤ 1, suatu kromosom maka makin baik
kromosom itu akan bertahan hidup. Nilai fitness tertinggi merepresentasikan jawab
terbaik atas persoalan itu sendiri. Penentuan berapa besar nilai fitness suatu kromosom
berdasarkan fungsi fitness yang didefinisikan tersendiri [10].
2.1.3 Proses Rekombinasi
Proses rekombinasi atau yang lebih dikenal dengan nama proses crossover adalah
menyilangkan dua kromosom sehingga membentuk kromosom baru yang harapannya
lebih baik dari pada induknya. Tidak semua kromosom pada suatu populasi akan
mengalami proses rekombinasi. Kemungkinan suatu kromosom mengalami proses
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
rekombinasi didasarkan pada probabilitas crossover yang telah ditentukan terlebih
dahulu. Probabilitas crossover menyatakan peluang suatu kromosom akan mengalami
crossover [7].
Kawin silang antara kromosom dilakukan dengan beberapa teknik antara lain:
1. Single point crossover – pemilihan satu titik crossover, string binary dari awal
chromosome untuk titik crossover adalah di-copy dari orang tua pertama dan
sisanya di-copy dari orang tua kedua.
2. Two point crossover – pemilihan dua titik crossover, string binary dari awal dari
chromosome untuk titik pertama crossover di-copy dari orang tua pertama, bagian
dari the first untuk titik crossover yang kedua di-copy dari orang tua kedua dan
sisanya di-copy dari orang tua pertama.
3. Uniform crossover – bit-bit secara acak di-copy dari orang tua pertama atau
kedua.
4. Arithmetic crossover - beberapa operasi arithmetic adalah ditampilkan untuk
membuat offspring yang baru.
Hal yang dapat dilihat dari perpindahan bilangan biner di atas adalah kawin
silang (crossover) dapat dilakukan dengan empat cara yaitu single point crossover,
two point crossover, uniform crossover dan arithmetic crossover. Dari keempat cara
tersebut didapat bahwa arithmetic crossover merupakan cara yang lebih cepat untuk
menyelesaikan perkawinan silang (crossover) [9].
Teknik rekombinasi yang penulis gunakan adalah teknik order crossover. Order
crossover (OX) diperkenalkan oleh Davis. Teknik ini diawali dengan membangkitkan
dua bilangan acak. Kemudian gen yang berada diantara kedua bilangan acak akan
disalin ke offspring dengan posisi yang sama. Langkah berikutnya untuk mendapatkan
offspring pertama adalah mengurutkan gen yang berada pada parent kedua dengan
urutan gen yang berada pada posisi setelah bilangan acak kedua diikuti dengan gen
yang berada pada posisi sebelum bilangan acak pertama dan diakhiri dengan gen yang
berada pada posisi diantara kedua bilangan acak. Kemudian gen yang telah diurutkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tersebut dibandingkan dengan offspring pertama. Apabila gen tersebut ada pada
offspring kedua maka abaikan gen tersebut dari urutan itu. Kemudian masukkan
urutan yang baru saja didapat pada offspring dengan cara memasukkan urutan gen
pada posisi setelah bilangan acak kedua terlebih dahulu dan sisanya dimasukkan pada
posisi sebelum bilangan acak pertama. Begitu juga untuk menghasikan offspring
kedua.
2.1.4 Proses Mutasi
Proses mutasi ini dilakukan setelah proses rekombinasi dengan cara memilih
kromosom yang akan dimutasi secara acak, dan kemudian menentukan titik mutasi
pada kromosom tersebut secara acak pula. Banyaknya kromosom yang akan
mengalami mutasi dihitung berdasarkan probabilitas mutasi yang telah ditentukan
terlebih dahulu. Apabila probabilitas mutasi adalah 100% maka semua kromosom
yang ada pada populasi tersebut akan mengalami mutasi. Sebaliknya, jika probabilitas
mutasi yang digunakan adalah 0% maka tidak ada kromosom yang mengalami mutasi
pada populasi tersebut.
Ada
bermacam-macam
teknik
mutasi
yang
dapat
digunakan
untuk
menyelesaikan suatu masalah dengan algoritma genetika. Seperti pada teknik
rekombinasi, teknik mutasi juga dirancang untuk digunakan pada suatu masalah yang
spesifik sehingga tidak setiap teknik mutasi dapat diterapkan pada suatu masalah yang
akan diselesaikan. Selain itu, teknik mutasi yang digunakan juga harus sesuai dengan
teknik encoding yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Teknik
mutasi yang digunakan dalam penjadwalan proyek ini adalah teknik permutation
encoding. Teknik ini diawali dengan memilih dua bilangan acak kemudian gen yang
berada pada posisi bilangan acak pertama ditukar dengan gen yang berada pada
bilangan acak kedua [7].
Algoritma genetika memiliki beberapa karakteristik yang perlu diketahui sehingga
dapat terbedakan dari prosedur pencarian atau optimasi yang lainnya. Adapun
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
karakteristik dari algoritma genetika adalah:
1. Bekerja dengan pengkodean dari himpunan solusi permasalahan berdasarkan
parameter yang telah ditetapkan dan bukan parameter itu sendiri.
2. Melakukan pencarian pada sebuah populasi dari sejumlah individu-individu yang
merupakan solusi pemasalahan bukan hanya dari sebuah individu.
3. Merupakan informasi fungsi objektif (fitness) sebagai cara untuk mengevaluasi
individu yang mempunyai solusi terbaik, bukan turunan dari suatu fungsi.
4. Merupakan aturan peluang dan bukan aturan deterministik.
Kelebihan algoritma genetika adalah :
1. Algoritma genetika tidak terlalu banyak memerlukan persyaratan matematika
dalam penyelesaian proses optimasi dan dapat diaplikasikan pada beberapa jenis
fungsi objektif dengan beberapa fungsi pembatas baik berbentuk liner maupun non
liner.
2. Operasi evolusi dari algoritma genetika sangat efektif untuk mengobservasi posisi
global secara acak.
3. Algoritma genetika mempunyai fleksibilitas untuk diimplementasikan secara
efisien pada problematika tertentu.
Dalam proses pengerjaan Algoritma Genetika menggunakan 5 tahapan sebagai
berikut:
1. Pengkodean (encoding)
2. Seleksi (selection)
3. Persilangan (crossover)
4. Mutasi (mutation)
5. Decoding
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.1.5
Mekanisme Algoritma Genetika
Algoritma genetika dimulai dengan pembentukan sejumlah solusi yang dilakukan
secara acak. Sebuah solusi yang dibangkitkan dalam algoritma genetika disebut
sebagai kromosom, sedangkan kumpulan kromosom tersebut disebut sebagai populasi.
Sebuah kromosom dibentuk dari komponen penyusun disebut dengan gen dan nilainya
dapat berupa bilangan numerik, biner, simbol ataupun karakter tergantung dari
permasalahan yang ingin diselesaikan.
2.1.6
Parameter – Parameter Genetika
Parameter - parameter genetika berperan dalam pengendalian operatoroperator
genetika yang digunakan dalam optimasi menggunakan Algoritma Genetika.
Parameter Genetika yang sering digunakan meliputi ukuran populasi (N), probabilitas
pindah silang (Pc), dan probabilitas mutasi (Pm). Pemilihan ukuran populasi yang
digunakan tergantung pada masalah yang akan diselesaikan. Untuk masalah yang
lebih kompleks biasanya diperlukan ukuran populasi yang lebih besar guna mencegah
konvergensi prematur (yang menghasilkan optimum lokal).
Pada tiap generasi, sebanyak Pc*N individu dalam populasi mengalami pindah
silang. Makin besar nilai Pc yang diberikan, makin cepat struktur individu baru yang
diperkenalkan ke dalam populasi. Jika nilaiPc yang diberikan terlalu besar, individu
yang merupakan kandidat solusi terbaik dapat hilang lebih cepat dibanding seleksi
untuk peningkatan kinerja. Sebaliknya, nilai Pc yang rendah dapat mengakibatkan
stagnasi karena rendahnya angka eksplorasi. Probabilitas mutasi adalah probabilitas
dimana setiap posisi bit pada tiap string dalam populasibaru mengalami perubahan
secara acak setelah proses seleksi. Dalam satu generasi, dengan L panjang struktur,
kemungkinan terjadi mutasi sebanyak Pm*N*L.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.1.7
Fungsi Fitnes
Dalam Algoritma Genetika, fungsi fitness merupakan pemetaan fungsi obyektif dari
masalah yang akan diselesaikan. Setiap masalah yang berbeda yang akan diselesaikan
memerlukan pendefinisian fungsi fitness yang berbeda.
Cmax dapat diambil sebagai koefisien masukan, misalnya nilai g terbesar yang
dapat diamati, nilai g terbesar pada populasi saat ini, atau nilai g terbesar k generasi
terakhir.
2.2
Teknik Multi Agent
Model multi agent untuk melakukan prediksi atau peramalan terhadap sebuah
portofolio sehingga dapat memberi masukan untuk dapat memilih dan menentukan
portofolio yang tepat dan paling optimal dengan cara melakukan transaksi jual beli.
Hampir
setiap
saat
manusia
membuat
atau
mengambil
keputusan
dan
melaksanakannya, yang tentu keputusan itu dilandasi asumsi bahwa segala tindakan
merupakan pencerminan hasil proses pengambilan keputusan secara sadar atau tidak.
Tidak jarang pula dalam mengambil keputusan sering digunakan konsep peluang
untuk pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga halnya dalam
proses pengambil keputusan berinvestasi, para investor mengharapkan hasil yang
maksimal dengan risiko tertentu atau hasil tertentu dengan risiko yang minimal
terhadap investasi yang dilakukan. Dalam upaya mengambil keputusan yang tepat
tersebut, seorang investor memerlukan analisis yang tepat yang dapat memberikan
masukan [3].
Ketidakpastian yang diidentifikasikan dengan sebuah peluang dalam proses
investasi inilah yang nantinya akan ditentukan. Untuk itu penulis menggunakan suatu
metode yang diharapkan mampu dalam menjawab permasalahan tersebut.
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan tersebut, maka penulis mengambil dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menggunakan suatu penyelesaian (evaluasi) terhadap masalah tersebut. Adapun
evaluasinya adalah penulis menggunakan model multi agent.
2.2.1
Pengertian Agent dan Multi Agent
Menurut kamus Webster’s New World Dictionary, agent didefinisikan sebagai: A
person or thing that acts or is capable of acting or is empowered to act, for another.
Suatu entitas software komputer yang memungkinkan user (pengguna) untuk
mendelegasikan tugas kepadanya secara mandiri (autonomously).
Pendekatan berbasis agent dapat mempermudah analisa-analisa yang rumit
dengan memecah permasalahan menjadi beberapa bagian dan menugaskan
penyelesaian bagian-bagian permasalahan tersebut kepada beberapa agent sesuai
dengan keahlian masing-masing agent. Agent memiliki kecerdasannya sendiri, mampu
bertukar informasi dan bekerja sama dengan agent lain, dan selalu berusaha
menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.
Jika banyak hal yang harus ditangani dalam sebuah sistem, maka dibutuhkan
banyak orang yang mengerjakannya. Begitu juga dengan agent, karena banyaknya
analisa yang perlu dipertimbangkan dalam menyelesaikan masalah maka diperlukan
sebuah sistem. Dalam perkembangan aplikasi dan penelitian tentang agent,
bagaimanapun juga dalam suatu komunitas sebuah sistem tidak dapat dihindari akan
dibutuhkannya lebih dari satu agent, seiring dengan semakin kompleksnya tugas yang
dikerjakan oleh sistem tersebut [8].
2.3
Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan suatu aset yang jumlahnya lebih dari satu. Misal,
seorang investor memiliki 5 atau 10 investasi mata uang asing, maka investor tersebut
bisa disebut memegang suatu portofolio. Portofolio secara harfiah memiliki
sekumpulan surat-surat. Teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa pemilik modal
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
akan menginvestasikan uangnya kedalam berbagai jenis surat berharga dengan tujuan
meminimalkan resiko kerugian dan memaksimalkan keuntungan [1].
Mengukur retrun atau risiko untuk sekuritas tunggal memang penting, tetapi
bagi manajer portofolio, return dan risiko seluruh sekuritas di dalam portofolio lebih
diperlukan. Perhitungan tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu portofolio
tidak lain merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan yang diharapkan
masing-masing mata uang yang membentuk portofolio.
Portofolio diartikan sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang
diinvestasi dan dipegang oleh pemodal, baik perorangan maupun lembaga.
Pembentukan portofolio berangkat dari usaha diversifikasi investasi guna mengurangi
risiko. Terbukti bahwa semakin banyak jenis efek yang dikumpulkan dalam keranjang
portofolio maka risiko kerugian selisih kurs mata uang yang satu dapat dinetralisir
oleh keuntungan yang diperoleh dari selisih kurs mata uang lain [4].
2.4
Pengertian Valuta Asing
Pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lainnya disebut transaksi valas, foreign
exchange transaction. Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya disebut kurs
atau nilai tukar mata uang/exchange rate. Kurs valuta asing juga dapat didefinisikan
sebagai harga mata uang suatu negara dalam suatu negara dalam unit komoditas
(seperti mata uang dapat diartikan sebagai perbandingan nilai mata uang.
Kurs menunjukkan harga suatu mata uang, jika dipertukarkan dengan mata
uang lain. Sebagai contoh, nilai kurs Rp/USD sebesar 8000, berarti bahwa untuk
membeli 1 USD diperlukan Rp.8000 [10]. Penurunan kurs antara Rupiah dan USD
(misalnya, dari Rp.8000/USD menjadi Rp.9000/USD) berarti Dollar menjadi lebih
mahal dalam nilai Rupiah. Ini mencerminkan bahwa nilai Dollar naik karena jumlah
Rupiah yang diperlukan untuk membeli Dollar meningkat. Dengan kata lain, Dollar
mengalami apresiasi terhadap Rupiah. Dari sisi lain, Rupiah menjadi lebih murah
dinilai dalam Dollar, artinya Rupiah mengalami depresiasi terhadap Dollar.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk menghindari kebingungan, harus diingat bahwa kurs antara mata uang
domestik dan mata uang asing diartikan sebagai jumlah mata uang domestik yang
diperlukan untuk membeli mata uang asing. Bila kurs meningkat berarti mata uang
domestik mengalami depresiasi dan mata uang [6].
2.5
Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah analisis yang didasarkan pada situasi dan kondisi
ekonomi, politik dan keamanan secara global dan juga tiap-tiap negara yang
mengeluarkan Index Saham. Analisa fundamental membutuhkan kelihaian seni
tersendiri untuk memperhitungkan penting tidaknya suatu informasi menjadi faktor
yang akan berpengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar suatu mata uang. Berikut adalah
prinsip-prinsip analisis fundamental:
1. Reaksi berantai. Semakin besar dampak berantai suatu informasi, semakin besar
pengaruhnya terhadap nilai index saham.
2. Jarak informasi. Semakin dekat informasi dengan suatu index saham, semakin
besar pengaruh informasi tersebut. Misalnya, informasi yang berasal dari dalam
negeri Indonesia akan lebih besar pengaruhnya terhadap nilai IHSG dibanding
informasi dari luar negeri.
3. Sumber berita. Semakin resmi sumber berita, semakin kuat pengaruhnya
terhadap nilai index saham.
4. Jenis berita. Berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap index saham suatu
negara dibanding berita lainnya, seperti politik, sosial atau budaya.
Segala informasi yang kadang-kadang juga hingga hal-hal yang tidak rasional
harus dikumpulkan, guna dijadikan alat untuk memprediksi pergerakan index saham.
Pada intinya, informasi tersebut akan mempengaruhi supply dan demand atas index
saham suatu negara. Analisis fundamental diantara nya adalah :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.5.1
Fluktuasi Nilai Mata Uang Dolar Amerika terhadap Rupiah pada krisis
Ekonomi Indonesia tahun 1997/1998
Indikator fundamental adalah agent-agent yang berperan langsung terhadap fluktuasi
nilai tukar mata uang asing khusunya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika
(USD). Grafik fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar pada periode 1980 s/d 2005
dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Grafik Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah terhadap USD [5]
Berdasarkan pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa periode sebelum
krisis 1997/ 1998 nilai tukar mata uang relatif stabil pada kisaran Rp.2.000/US$Rp.3.000/US$. Kestabilan nilai tukar ini salah satunya diakibatkan oleh sistem nilai
tukar yang dianut yakni sistem Managed floating dengan crawling band system yang
diterapkan sejak 1992-1997. Namun setelah periode krisis ekonomi tersebut sistem
nilai tukar menganut sistem mengambang bebas (free floating exchange rate system).
Dampak dari naik turunnya nila tukar tersebut dapat menyebabkan perekonomian
mengalami fluktuasi output yang dihasilkannya. Selain itu pula fluktuasi yang terjadi
tersebut mengharuskan otoritas moneter untuk melakukan intervensi pasar yang
ditujukan untuk menjaga nilai tukar mata uang Rp/US$ agar tidak keluar dari interval
kurs yang telah ditetapkannya. Berdasarkan pada uraian di atas, maka penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis volatilitas nilai tukar mata uang Rp/US$ selama periode
1980-2005.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.5.2
Fluktuasi Nilai Mata Uang Dolar Amerika terhadap Rupiah Akibat
Kenaikan Harga Minyak Dunia
Nilai tukar rupiah mengalami tekanan yang cukup berat disertai dengan peningkatan
volatilitas. Dalam triwulan II-2004, rupiah melemah 6,3% hingga secara rata-rata kurs
rupiah mencapai Rp 9.005 per dolar AS. Pelemahan rupiah tersebut dimulai pada awal
Mei 2004 sebagai dampak rambatan penguatan dolar AS secara global dan kenaikan
harga minyak dunia. Perkembangan tersebut telah mendorong sentimen untuk melepas
portofolio dalam bentuk rupiah (capital outflows) terutama yang berjangka waktu
pendek oleh pelaku asing. Tekanan depresiasi rupiah semakin meningkat karena dari
sisi domestik terjadi peningkatan permintaan valas oleh korporasi dan BUMN
(bandwagon effect). Namun, sejalan dengan membaiknya ekspektasi pasar yang
positif serta cukup efektifnya implementasi Paket Kebijakan Stabilisasi nilai tukar
yang ditempuh oleh Bank Indonesia, dalam awal bulan Juli 2004 nilai tukar rupiah
mulai bergerak stabil bahkan telah menunjukkan kecenderungan menguat hingga
mencapai Rp 8.990 per dolar AS [5].
2.5.3
Pengaruh Peningkatan Inflasi dan Krisis Ekonomi Global pada nilai
tukar Rupiah terhadap Dollar
Pada tahun 2011, penguatan nilai tukar rupiah diwarnai oleh beberapa koreksi terkait
dengan meningkatnya ekspektasi inflasi pada awal tahun dan meningkatnya krisis
ekonomi global yang berlanjut hingga akhir tahun. Pada tahun 2011, rupiah secara
rata-rata menguat sebesar 3,56 % dari Rp 9.080 per dolar AS menjadi Rp 8.768 per
dolar AS. Namun, meningkatnya ketidakpastian ekonomi global berdampak pada
tertahannya penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi hingga akhir semester I 2011.
Pada akhir tahun, rupiah ditutup melemah 0,64% menjadi Rp 9.068 per dolar AS
dibandingkan dengan Rp 9.010 per dolar AS pada akhir 2010 [13]. Grafik
Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap dolar AS dapat dilihat pada Gambar 2.2.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.2 Grafik Perkembangan Nilai Tukar Rupiah [13]
Perkembangan serupa juga tercermin pada tingkat volatilitas nilai tukar rupiah
yang terus menurun hingga pertengahan tahun mencapai 0,32%, selanjutnya
meningkat pada semester II menjadi 0,43%. Secara rata-rata tahunan, volati litas pada
tahun 2011 menjadi 0,38% meningkat dibandingkan dengan 0,35% pada tahun 2010
seperti pada Gambar 2.3.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.3 Grafik Perkembangan Nilai Tukar Rupiah [15]
2.6
Perdagangan Forex
Perdagangan forex adalah perdagangan mata uang asing, saham dan produk sejenis .
Mata uang dari satu negara dinilai terhadap mata uang negara lain untuk menentukan
harga. Nilai mata uang asing dipertimbangkan dalam perdagangan saham di pasar
forex. Sebagian besar negara memiliki kontrol atas nilai nilai negara yang melibatkan
mata uang atau uang. Mereka yang sering terlibat dalam pasar forex termasuk bank,
perusahaan besar, pemerintah dan lembaga keuangan. Perdagangan pasar forex
melibatkan setidaknya dua negara dan dapat terjadi di seluruh dunia. Kedua negara
menyatu dengan investor dan kebanyakan semua transaksi yang terjadi di pasar forex
akan terjadi melalui broker seperti bank.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pasar valuta asing terdiri dari berbagai transaksi. Mereka yang terlibat dalam
pasar forex melakukan perdagangan dalam volume besar dan sejumlah besar uang.
Mereka yang terlibat dalam pasar forex umumnya terlibat dalam bisnis tunai
atau dalam perdagangan aset likuid yang dapat dijual beli dengan cepat. Anda dapat
mempertimbangkan pasar forex akan jauh lebih besar dari pasar saham dalam satu
negara secara keseluruhan. Mereka yang terlibat dalam pasar forex dapat melakukan
perdagangan harian selama dua puluh empat jam sehari dan kadang-kadang
perdagangan selesai pada akhir pekan.
Pasar forex bukan sesuatu yang baru, tetapi telah digunakan selama lebih dari
tiga puluh tahun. Dengan diperkenalkannya komputer, dan kemudian internet,
perdagangan di pasar forex terus bertumbuh seiring semakin banyak orang dan bisnis
serupa menjadi sadar akan peluang dari pasar perdagangan mata uang asing. forex
hanya menyumbang sekitar sepuluh persen dari total perdagangan antar negara tetapi
popularitas di pasar ini terus berkembang.
2.7
Microsoft Visual Studio
Visual Basic merupakan cara termudah dan tercepat untuk membuat aplikasi yang
dijalankan di sistem operasi Microsoft Windows®. Apakah Anda seorang profesional
atau pemula sekalipun di bidang pemrograman Windows, Visual Basic menyediakan
kepada Anda sekumpulan perangkat untuk mempermudah dan menyederhanakan
pengembangan aplikasi yang tangguh.
Kata “Basic” merujuk kepada bahasa BASIC (Beginners All-Purpose
Symbolic Instruction Code), sebuah bahasa yang digunakan oleh banyak programmer
dibandingkan dengan bahasa lainnya dalam sejarah komputer. Visual Basic telah
berubah dari bahasa asli BASIC dan sekarang memiliki ratusan pernyataan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(statements), fungsi (functions), dan kata kunci (keywords), dan kebanyakan di
antaranya terkait dengan antar muka grafis di Windows. Pengguna tingkat pemula
sekalipun dapat membuat aplikasi dengan mempelajari hanya beberapa kata kunci,
sementara kekuatan dari bahasanya membolehkan para pengguna tingkat professional
mencapai apapun yang dapat dihasilkan dengan menggunakan bahasa pemrograman
Windows lainnya.
Bahasa pemrograman Visual Basic tidaklah hanya identik dengan Visual Basic
saja. Sistem Pemrograman Visual Basic dalam bentuk Edisi Aplikasi, telah
dimasukkan ke dalam Microsoft Excel, Microsoft Access, dan banyak aplikasi
Windows lainnya juga menggunakan bahasa yang sama. Visual Basic Scripting
Edition (VBScript) adalah sebuah bahasa skrip yang digunakan secara lebih umum
dan merupakan bagian dari bahasa Visual Basic.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Download