BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Industri perbankan,merupakan suatu industri yang sarat dengan risiko,
terutama karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam
bentuk berbagai investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga
dan penanaman dana lainnya. Semua kegiatan bank, baik yang berasal dari aktiva
maupun pasiva, mengandung berbagai jenis risiko, baik itu risiko pasar, risiko kredit,
risiko likuiditas maupun risiko-risiko lainnya. Besar kecilnya risiko itu akan sangat
tergantung pada berbagai faktor yang terkait, misalnya kemampuan manajemen
dalam hal pengelolaan. Karenanya, untuk meminimalisir risiko yang mungkin
dihadapi, maka manajemen bank harus memiliki keahlian dan kompetensi yang
memadai, sehingga berbagai risiko yang berpotensi muncul dapat diantisipasi dari
awal, dan dicari cara penangananya secara lebih baik.
Seperti pada penelitian Froot and Stein (1998) yang berjudul “Risk
management, capital budgeting, and capital structure policy for financial institutions:
an integrated approach” menemukan bukti bahwa untuk memaksimalkan nilai bank
diperlukan langkah-langkah yaitu (1) bank harus menjaminkan setiap risiko yang
dapat diserap oleh pasar, (2) bank harus mempunyai modal sebagai alat untuk
menyerap risiko likuiditas yang tidak dapat dijamin, dan (3) bank harus menilai risiko
likuiditasnya Dengan begitu,pengelolaan manajemen resiko dalam perbankan juga
patut mendapat perhatian dalam rangka maksimalisasi kinerja perusahaan.
1
2
Sehubungan dengan peningkatan kinerja dan nilai perusahaan, kebijakan
dividen juga merupakan indicator yang penting dalam suatu perusahaan. Investasi
pemegang
saham
bertujuan
untuk
meningkatkan
pendapatannya
dengan
memperoleh dari dana yang di investasikan. Dividen yang dibagikan di Indonesia
sendiri rata-rata berkisar antara 30-50% dari laba bersihnya. Sehingga hal ini juga
dapat menjadi daya tarik bagi investor.
Oleh karena itu,kreditur atau investor membutuhkan informasi mengenai
kebijakan dividen ini untuk menilai dan menganalisa kemungkinan return yang akan
diperoleh jika memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan. Kebijakan dividen
pada dasarnya adalah penentuan besarnya porsi keuntungan yang akan diberikan
kepada pemegang saham. Kebijakan keputusan pembayaran dividen merupakan hal
yang penting yang menyangkut apakah arus kas akan dibayarkan kepada investor
atau akan ditahan untuk di investasikan kembali oleh perusahaan. Besarnya dividen
yang dibagikan tergantung pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan.
Proporsi Net Incom After Tax yang dibagikan sebagai dividen biasanya
dipresentasikan dalam Dividend Pay Out Ratio (DPR). Dividend Pay Out Ratio inilah
yang menentukan besarnya dividen per lembar saham (Dividend Per Share). Jika
dividen yang dibagikan besar,hal ini merupakan suatu sinyal yang baik terkait kinerja
perusahaan tersebut dimana akan menarik customer maupun investor untuk tetap
mempertahankan modal ataupun menambah jumlah dana yang diinvestasikan pada
perusahaan tersebut.
Menurut (Kale dan Noe,1990) dividen dapat bertindak sebagai sinyal untuk
stabilitas arus kas di masa depan perusahaan. Dengan begitu,hal ini akan menarik
3
investor untuk tetap menanam modal atau menambah jumlah modal yang telah
diinvestasikan.
Namun, Miller dan Modligiani (1961) menyatakan bahwa kebijakan dividen
tidak relevan dengan harga saham,dengan kata lain berapapun dividen yang
dibayarkan tidak akan memengaruhi harga
saham. Gordon dan Linther
(1956),mengemukakan teori mengenai bird in the hand,yang menyatakan bahwa
dividen akan kecil risikonya apabila dibandingkan dengan kenaikan modal dan oleh
karena itu biaya ekuitas perusahaan akan naik apabila dividen dikurangi sehingga
suatu perusahaan dapat menetapkan suatu rasio pembagian dividen yang tinggi dan
menawarkan hasil dividen yang tinggi guna meminimumkan biaya modalnya.
Berbagai teori tersebut tampaknya menjadi sesuatu yang menarik untuk diteliti.
Pembagian dividen menyebabkan posisi kas berkurang. Dividen merupakan cash
outflow, sehingga semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin kuat pula
kemampuanya membayar dividen
Berdasarkan hal yang telah dijelaskan di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berkaitan dengan laba dari industri perbankan berupa
kebijakan pembagian dividen serta pengelolaan manajemen resiko terhadap kinerja
perusahaan bank umum di Indonesia yang berjudul, “PENGARUH MANAJEMEN
RESIKO DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KINERJA PERBANKAN DI
INDONESIA”
4
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah dapat dibuat sebagai berikut:
1.3
-
Bagaimana pengaruh manajemen resiko terhadap kinerja perbankan
-
Bagaimana pengaruh kebijakan dividen terhadap kinerja perbankan
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang diharapkan dari
penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis:
-
Menguji
apakah
manajemen resiko berpengaruh terhadap kinerja
perbankan
-
Menguji apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap kinerja
perbankan
1.4
MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan dari latar belakang, rumusan masalah dan tujuan yang telah
diuraikan di atas, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
 Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap
literatur mengenai manajemen resiko dan kebijakan dividen yang dapat
mempengaruhi kinerja perbankan di Indonesia
 Bagi praktisi,penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai
bagaimana dampak manajemen resiko dan kebijakan dividen mempengaruhi
kinerja perbankan di Indonesia
Download