PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman memiliki beberapa mekanisme toleransi terhadap Al antara lain melalui immobilisasi Al di dinding sel, induksi pH di daerah rizosfer, permeabilitas selektif membran sel, kompartementasi Al di vakuola, eksudasi ligan dan asam organik pengkelat, dan induksi sintesis protein pengkelat Al (Taylor 1991). Richards et al. (1998) berhasil mengisolasi gen-gen dari Arabidopsis thaliana yang ekspresinya terinduksi oleh cekaman Al, yaitu gen-gen penyandi glutathione s transferase (GST), peroksidase, superoksida dismutase (SOD), dan metallothionein. Metallothionein (MT) merupakan protein dengan berat molekul rendah (4-8 kDa), kaya akan sistein (25-33%), tidak memiliki asam amino aromatik, bersifat mengikat logam berat, serta diketahui berperan dalam homeostasis dan detoksifikasi ion-ion logam (Wong et al. 2004). Pada tanaman, pengaruh ion logam pada ekspresi gen Mt bervariasi tergantung jenis tanaman dan tipe protein MT (Garcia-Hernandez et al. 1998). Berdasarkan klasifikasi Cobbet dan Goldsbrough (2002), MT dibagi menjadi empat tipe berdasarkan komposisi urutan asam amino sistein (Cys). MT tipe 1 terdiri atas dua domain dengan motif pengikatan logam Cys-X-Cys (-X- merupakan asam amino selain Cys). Pada Arabidopsis, MT1 berperan dalam homeostasis Cu pada akar (Guo et al. 2008). MT tipe 2 memiliki komposisi Cys-Cys pada asam amino ketiga dan keempat dari sekuen asam aminonya, serta memiliki motif Cys-Gly-Gly-Cys pada ujung N-terminal dan motif Cys-X-Cys pada ujung C-teminal. MT2 merupakan MT pertama pada tanaman yang diisolasi (Kagi 1991). Pada tanaman Arabidopsis, MT2 ditemukan terutama pada daun tua dan terlibat dalam mekaninsme sinyal ROS (Reactive Oxygen Species) (Wong et al. 2004). Perlakuan menggunakan tembaga (Cu) meningkatkan transkripsi MT2 ini (van Hoof et al. 2001). Begitu pula pada Piper nigrum (black pepper), transkripsi MT2 dideteksi terutama pada daun tuanya. Ekspresi Mt2 yang tinggi pada daun terutama pada trikoma yang berhubungan dengan fungsi sekretori adalah untuk mengeksudasi kelebihan akumulasi logam berat di daun (GarciaHernandez et al. 1998). Transkripsi MT2 P. nigrum ini meningkat dengan perlakuan menggunakan Cd, Fe, Cu, Mn, dan Zn (Ozkuthu et al. 2006). MT tipe 3 yang sering disebut sebagai fitokelatin (PC) memiliki empat asam amino Cys pada N-terminal. Tiga Cys pertama membentuk motif Cys-GlyAsn-Cys-Asp-Cys. Sedangkan Cys keempat membentuk motif Gln-Cys-X-Lys-Lys-Gly. Pada C-terminal terdapat enam asam amino Cys yang membentuk tiga motif Cys-X-Cys. MT3 berperan dalam transpor Cd dari akar ke pucuk dalam mekanisme pengurangan kelebihan akumulasi Cd di akar (Guo et al. 2008). Sedangkan MT tipe 4 memiliki tiga wilayah yang masing-masing memiliki 5 sampai 6 Cys dan biasanya membentuk motif Cys-X-Cys. MT4 berperan dalam toleransi dan akumulasi yang tinggi terhadap Zn (Guo et al. 2008). Melastoma malabathricum L. merupakan tumbuhan yang tersebar di hutan hujan tropis di Asia Tenggara. Tumbuhan ini dapat menyerap dan mengakumulasi Al pada jaringan mesofil dan epidermis atas daun, serta pada seluruh jaringan akar terutama pada sel-sel epidermis dan endodermisnya (Watanabe et al. 1998). Menurut Chenery (1948) dalam Watanabe et al. (1998), tumbuhan yang dapat mengembangkan mekanisme pertahanan dan mengakumulasi lebih dari 1000 mg/kg Al didefinisikan sebagai akumulator Al. Watanabe et al. (1998) juga berhasil mengukur akumulasi Al dalam pucuk daun, daun muda, daun tua, dan ujung akar M. malabathricum, yaitu masingmasing sebesar 8.0, 9.2, 14.4, dan 10.1 mg/g berat basah daun. Pada M. malabatrichum, MT diduga berperan dalam detoksifikasi ion logamlogam berat, termasuk Al. Berdasarkan peranan MT tersebut, maka isolasi dan karakterisasi dari cDNA gen penyandi Mt2 dari tanaman M. malabatrichum penting dilakukan untuk memahami peran MT2 khususnya dalam ketahanan terhadap cekaman Al. Suharsono et al. (in press) telah berhasil mengisolasi metallothionein tipe 2 dari Melastoma affine. MT2 M. malabatrichum diduga memiliki fungsi yang sama dengan MT2 M. affine karena kedua tumbuhan ini toleran terhadap cekaman Al. Tujuan Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan mengkarakterisasi cDNA dari gen penyandi metallothionein tipe 2 dari tumbuhan M. malabathricum.