Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal

advertisement
H2: Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif,yaitu penelitian yang menekankan
pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian dengan angka yang
bertujuan untuk menguji hipotesis.
3.2
Objek Penelitian
31
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ..., EMBUN WULANDARI, F.EKONOMI UMP,2017
Objek penelitian ini adalah laporan realisasi APBD Kabupaten/Kota di Jawa
Tengah periode 2011 sampai dengan 2014, tentang PAD dan Dana Perimbangan, serta
Belanja Modal.
3.3
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang
sumbernya berasal dari laporan realisasi APBD Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
tahun
2011-2014.
Sedangkan
metode
pengumpulan
data
menggunakan
dokumentasi,yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data sekunder dari
Badan Pusat Statistik (BPS).
3.4
Populasi dan Sampel
3.4.1
Populasi
Populasidalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
3.4.2
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah
pada 35Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
periode tahun 2011-2014.
Teknik sampel menggunakan sensus sampling (sampel jenuh) Laporan Realisasi
Anggaran pada Kabupaten/Kota di Jawa Tengah tahun 2011-2014.
3.5
Definisi Operasional
3.5.1 Variabel Dependen (Y)
Variabel Dependen penelitian ini adalah Belanja Modal. Belanja modal
merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan
program dan kegiatan. Pengeluaran pemerintah yang bersifat menambah aset tetap
yang memberikan manfaat lebih dari satu periode.
Menurut Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010, Belanja Modal merupakan
pengeluaran anggaran untuk memperoleh aset tetap dan aset lainnya yang
32
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ..., EMBUN WULANDARI, F.EKONOMI UMP,2017
memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal meliputi
antara lain belanja modal untuk perolehan tanah, gedung, atau bangunan, peralatan
dan aset tak terwujud.
Operasi Variabel Belanja Modal, di ukur dengan rumus :
Belanja Modal = Belanja Modal Tanah + Belanja Modal Peralatan dan Mesin +
Belanja Modal Gedung dan Bangunan + Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan + Belanja Modal Fisik Lainnya.
(Data atau besarnya PAD diperoleh dari Statistik Keuangan BPS JATENG)
3.5.2 Variabel Independen (X)
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
PAD merupakan sumber pembiayaan bagi pemerintahan daerah dalam
menciptakan infrastruktur daerah. PAD didapatkan dari hasil pajak
daerah,hasil retribusi daerah,hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang
dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah. Untuk itu,dalam masa desentralisasi
seperti ini pemerintah daerah dituntut untuk bisa mengembangkan dan
meningkatkan PAD-nya masing-masing dengan memaksimalkan sumber
daya yang dimiliki supaya bisa membiayai segala kegatan penciptaan
infrastruktur atau sarana pra sarana daerah melalui alokasi belanja modal
pada APBD. Semakin baik PAD suatu daerah maka semakin besar pula
alokasi belanja modalnya (Ardhani 2011).
Operasi variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD), di ukur dengan rumus :
PAD = Pajak Daerah + Retribusi Daerah + Hasil Pengelolaan Daerah
yang dipisahkan + Lain-lain PAD yang sah.
(Data atau besarnya PAD diperoleh dari Statistik Keuangan BPS JATENG)
b. Dana Perimbangan
Dana perimbangan menurut Undang-undang No 23 Tahun 2014, Dana
perimbangan adalah dana yang bersumber dari APBD yang dialokasikan
33
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ..., EMBUN WULANDARI, F.EKONOMI UMP,2017
kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi. Operasi variabel Dana Perimbangan, di ukur dengan rumus :
Dana Perimbangan = Dana Bagi Hasil + Dana Alokasi Umum + Dana
Alokasi Khusus.
(Data atau besarnya Dana Perimbangan diperoleh dari Statistik Keuangan
BPS JATENG)
3.6
Teknik Analisis Data
3.6.1Analisis Deskriptif
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan populasi dan sampel
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Data dalam penelitian ini bersumber dari laporan
realisasi anggaran pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah yaitu data PAD, Dana
Perimbangan dan Pengeluaran Daerah yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Jawa Tengah.
Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran secara umum
mengenai data, sehingga dapat dilihat secara maksimum, minimum, rata-rata, serta
standar devisiasinya.
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinary Least Squares (OLS).
Sebelum dilakukan analisis regresi linier, data terlebih dahulu diuji dengan uji asumsi
klasik agar dihasilkan model regresi tidak bias atau agar model regresi BLUE (Best
Linear Unbiased Estimator).
3.6.2.1Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan alat untuk menguji apakah model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk uji normalitas
data,penulis menggunakan uji Kolomogrof-Smirnov dengan tarif signifikansi 0,05
34
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ..., EMBUN WULANDARI, F.EKONOMI UMP,2017
(5%). Apabila signifikansinya lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data
terdistribusi secara normal.
3.6.2.2Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji white. Model regresi
yang baik adalah yang homokesdastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas
3.6.2.3Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu
pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Dalam penelitian ini uji
autokorelasi yang digunakan adalah uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL ) maka hipotesis ditolak,yang
berarti terdapat autokorelasi.
2) Jika d terletak antara dU dan (4-dL), maka hipotesis diterima, yang berarti tidak
ada autokorelasi.
3) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL),maka tidak
menghasilkan kesimpulan yang pasti.
3.6.2.4Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2011).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya miltikolinieritas didalam model regresi
adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor
35
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ..., EMBUN WULANDARI, F.EKONOMI UMP,2017
(VIF). Jika nilai Tolerance kurang dari 0.10 nilai (VIF) lebih besar dari 10 maka
mengindikasikan data tersebut terkena multikolinieritas (Ghozali, 2011)
3.7Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih
variabel independen dengan satu variabel dependen. Dalam penelitian ini,penulis ingin
melihat seberapa besar pengaruh penerimaan PAD dan Dana Perimbangan terhadap
Belanja Modal Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Untuk menentukan persamaan regresi
linier berganda dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut :
B M=α +β1PAD+ β2DP+ e
Dimana :
BM = Belanja Modal
PAD=Pendapatan Asli Daerah
DN =Dana Perimbangan
Α
=Konstanta
Β
=Koefisien regresi variabel bebas
e
= Error
3.8 Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Analisis determinasi bertujuan untuk menguji tingkat kerataan atau keterikatan
antar variabel dependen dan variabel independen yang bisa dilihat dari besarnya nilai
koefisien determinan determinasi (adjusted R-square). Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilaiadjusted yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen(Ghozali,2005).
3.9 Uji F
36
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ..., EMBUN WULANDARI, F.EKONOMI UMP,2017
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independennya yang
dimaksudkan dalam model regresi secara bersama-sama.Uji F digunakan untuk
menguji kelayakan model penelitian, rumus hipotesis yang digunakan:
Ho :b1,b2 ≤ 0
Artinya semua variabel independen bukan penjelas variabel dependen.
Ha :b1,b2> 0
Artinya semua variabel independen
penjelas terhadap variabel dependen. Model
dikatakan signifikan jika nilai signifikan F lebih kecil dari 0,05.
3.10Uji Hipotesis T
Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang di uji pada
tingkat signifikan 0,05 (5%).
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik analisis logistic regression. Langkah
langkah dalam analisis adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis Pertama
1.
Merumuskan hipotesis
H0 : b1 ≤ 0 : PAD tidak berpengaruh positif terhadap Belanja Modal
Ha : b1 > 0 : PAD berpengaruh positif terhadap Belanja Modal
2.
Kriteria pengujian
Jika nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Jika nilai signifikan ≤ 0,05H0 diterima dan Ha ditolak.
3.
Kriteria signifikan sebagai berikut :
37
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ..., EMBUN WULANDARI, F.EKONOMI UMP,2017
Tingkat signifikan α yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan sebesar
0,05.
b. Hipotesis Kedua
1.
Merumuskan Hipotesis
H0 : b2≤ 0 : Dana Perimbangan tidak berpengaruh positif terhadap Belanja
Modal
Ha : b2> 0 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal
2.
Kriteria pengujian
Jika nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Jika nilai signifikan ≤ 0,05H0 diterima dan Ha ditolak.
3.
Kriteria signifikan sebagai berikut :
Tingkat signifikan α yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan sebesar
0,05.
38
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ..., EMBUN WULANDARI, F.EKONOMI UMP,2017
Download