10 Beberapa karakteristik morfologi dan fisiologi pada SAB E-35 sama dengan Providencia vermicola. Keduanya merupakan bakteri Gram negatif berbentuk basil. Namun terdapat beberapa perbedaan fisiologi yang ditemukan diantara keduanya antara lain pada reaksi oksidase, sitrat, sukrosa, adonitol dan sorbitol dan salicin bila dibandingkan dengan spesies P. vermicola yang didefinisikan Somvanshi et al. (2006). Perbedaan yang lain yaitu P. vermicola diisolasi dari nematode entomopatogen Steinernema thermophilum fase juvenil yang bisa menginfeksi jaringan hidup. Perbedaan tersebut mengindikasi bahwa spesies SAB E-35 kemungkinan adalah spesies yang berbeda dari P. vermicola. Meskipun hasil uji fisiologis menunjukkan banyak perbedaan dengan P. vermicola, namun hasil identifikasi genetik dengan menggunakan gen 16S rDNA menunjukkan homologi yang besar mencapai 99% dengan beberapa strain dari genus Providencia (Tabel 5). Selain itu penampakan morfologi menunjukkan ciri yang sama dengan genus Providencia yang lain yaitu selnya basil dan Gram negatif (Somvanshi et al. 2006). Providencia merupakan anggota Enterobacteriaceae yang spesiesnya dikenal sebagai patogen (O’Hara et al. 2000). Namun, apabila dilihat dari ciri-ciri fisiologis, SAB E-35 kembali ditemukan beberapa perbedaan dengan genus Providencia secara umum. Menurut O’Hara et al. (2000), ciri umun reaksi biokimia pada genus Providencia antara lain positif pada reaksi penggunaan sitrat dan fermentasi manosa, negatif pada reaksi pencairan gelatin (22 ºC), produksi H2S, serta dekarboksilasi lisin dan ornitin. Sedangkan hasil uji fisiologis isolat SAB E-35 menunjukkan reaksi negatif pada reaksi sitrat, positif pada reaksi gelatin dan ornitin. Oleh karena itu, perlu identifikasi lebih lanjut untuk menentukan identitas isolat SAB E-35. Selain diidentifiksi sekuen gen 16S rDNA dan uji fisiologis, analisis pohon filogenetik juga telah dilakukan. Konstruksi pohon filogenetik dilakukan dengan membandingkan sekuen gen 16S rDNA isolate SAB E-35 dengan reference strain dari bakteri-bakteri laut yang telah diketahui menghasilkan senyawa bioaktif (Gambar 6). Reference strain yang digunakan antara lain Pseudoaltermonas tunicata (Rao et al. 2005), Pseudomonas phenolica (Isnansetyo & Kamei 2003), Marinomonas mediterranea (LucasElío 2006), Spingomonas mollusco-rum (Romanenko et al. 2007), Hallobacillus salinus (Teasdale et al. 2009), Bacillus licheniformis (Yan et al. 2003), Amycolatopsis mediterranei (Kim et al. 2006), serta Streptomyces (Sunaryanto et al. 2010). Dari semua reference strain yang dianalisis, terlihat bahwa SAB E-35 mempunyai kekerabatan paling dekat dengan kelompok Pseudoalteromonas dan Marinomonas mediterranea. Ada dua spesies Pseudoalteromonas yang digunakan sebagai reference strain yaitu P. tunicata dan P. phenolica. P. tunicata adalah bakteri Gammaproteobakteria gram negatif berpigmen hijau yang membentuk koloni pada permukaan organisme laut salah satunya Ulva lactuca, memproduksi senyawa antibakteri yang efektif terhadap gram positif dan gram negatif (Rao et al. 2005). P. phenolica juga menghasilkan antibiotik bakterisidal terhadap methicilin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) (Isnansetyo & Kamei 2003). Sedangkan Marinomonas mediterranea menghasilkan senyawa bioaktif marinocin, suatu protein antibakteri yang disintesis oleh bakteri laut melanogenik. Senyawa antibiotik ini aktif menghambat pada kondisi aerobik maupun anaerobik (Lucas-Elio et al. 2006). SIMPULAN Isolat SAB E-35 merupakan bakteri penghasil senyawa antimikrob berspektrum luas. Hasil penapisan isolat dan ekstrak kasar isolat SAB E-35 menunjukkan aktivitas antimikrob terhadap E. coli, B. subtilis, EPEC, S. aureus, P. aureus, C. albicans dan C. tropicalis. Isolat ini hanya membutuhkan konsentrasi kecil (6.25%) dari senyawa antimikrob yang dihasilkannya untuk menghambat beberapa mikrob. Isolat ini juga terdeteksi mempunyai gen PKS dan NRPS. Hasil analisis genetik berdasarkan gen pengkode 16S rRNA menunjukkan bahwa isolat tersebut mempunyai homologi paling tinggi dengan Providencia vermicola. DAFTAR PUSTAKA Abubakar H. 2009. Bakteri yang berasosiasi dengan spons Jaspis sp.: Analisis penghasil senyawa antimikrob dan keragaman genetiknya. [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Ansari MZ, Yadav G, Gokhale RS, Mohanty D. 2004. NRPS-PKS: a knowledge-based resource for analysis of NRPS/PKS