PENGORGANISASIAN Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga atau kelompok fungsional sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit atau suatu perkumpulan olahraga. Arti kedua mengacu pada proses pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen. Pengorganisasian merupakan suatu cara pengaturan pekerjan dan pengalokasian pekerjaan di antara para anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat di capai secara efesien (Stoner,1996) Sedangkan T Hani Handoko (1999) memberikan pengertian pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai denan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkunga yang melingkupinya. Dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Struktur Organisasi Sturktur Organisasi Sturktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Sturktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi atau orang-orang yang menunjukkan kedudukan , tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja , standarlisasi ,koordinasi , sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan atau besaran satuan kerja. Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah : 1. strategi organisasi dalam mencapi tujuannya strategi menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para pimpinan dan bawahan. 2. teknologi yang digunakan perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi. 3. anggota dan orang yang terlibat dalam organisasi kemanapun dan cara berfikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. 4. ukuran organisasi besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan kerjanya yang sangat mempengaruhi struktur organisasi. semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih struktur yang tepat. Bagan Organisasi Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisiposisi organisasi dan menunjukan hubungan di antaranya bagan organisasi memperlihatkan lima aspek utama suatu struktur organisasi : 1. 2. 3. 4. 5. pembagian kerja manajer dan bawahan atau rantai perintah tipe pekerja yang dilaksanakan pegelompokan sekmen-sekmen pekerjaan tingkatan manajemen Bentuk-bentuk bagan organisasi terdiri dari : 1. Bentuk Piramid Bentuk yang paling banyak digunakan karena sederhana, jelas dan mudah dimengerti. 2. Bentuk Vertikal Bentuk yang agk menyerupai bentuk piramid dalam hal pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan vertikal berwujud tegak sepenuhnya. 3. Bentuk Horizontal Bagan ini digambarkan secara mendatar, aliran wewenang dan tanggung jawab di gambarkan dari kiri ke kanan. 4. Bentuk Lingkaran Bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangya dari puncak pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kearah bidang lingkaran Departementalisasi Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut : 1. Fungsi : pemasaran, akutansi, produksi, atau keuangan 2. Produk atau jasa : divisi mesin cuci, lemari es 3. Wilayah : divisi DKI jakarta, Jawa Barat 4. Langganan : penjualan industri, pedagang eceran 5. Proses atau peralatan : departemen pemotongan, bagian pembungkusan 6. Waktu : shift pagi, shift malam 7. Pelayanan : kelas bisnis, kelas ekonomi 8. Alpha-Numerical ; bisa digunakan dalam pelayanan telpon 9. Proyek atau matriks : prusahan konsultan Departementalisasi Fungsional Departentalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsifungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif. Departementalisasi Divisional Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur organisasi divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah , kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah , regional atau geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya. Organisasi Proyek dan Matriks Bentuk organisasi proyek dan matriks adalah tipe departementalisasi campuran (hybrid design). Kedua struktur organisasi ini tersusun dari satu atau lebih tipe-tipe departementalisasi lainnya. Struktur proyek dalam matriks bermaksud untuk mengkombinasikan kebaikan-kebaikan kedua tipe design fungsional dan divisional dengan menghindari kekurangan-kekurangan. Contoh Bagan Organisasi :