Indonesia Tawarkan Proyek Infrastruktur Kepada Jepang

advertisement
Indonesia Tawarkan Proyek Infrastruktur Kepada Jepang
Pemerintah Indonesia menawarkan sejumlah proyek infrastruktur kepada Pemerintah Jepang.
Kepala Badan Pembinaan (BP) Konstruksi, Hediyanto Husaini menilai pasar jasa konstruksi
Jepang yang sudah jenuh merupakan peluang investasi dengan merelokasi modalnya ke
Indonesia.
“Kita lihat pasar konstruksi di Jepang menurun. Jepang tidak ada yang mau dibangun lagi,
sudah jenuh mungkin Jepang. Orang-orang yang bekerja di sektor konstruksi juga semakin
sedikit,― ucap Hediyanto usai membuka The 8th Indonesia-Japan Conference on Construction,
Kamis (21/11) di Jakarta
Dia melanjutkan, karena alasan tersebut para investor Jepang sektor konstruksi memandang pasar
konstruksi Indonesia yang tengah tumbuh merupakan potensi pasar besar bagi mereka. Namun,
menurut Kepala BP Konstruksi, sudah saat peluang investasi yang ditawarkan lebih kepada
infrastruktur transportasi.
“Selama ini Jepang lebih tertarik untuk membangun jalan di Indonesia, mungkin sekarang kita
sudah waktunya tawarkan pembangunan rel kereta, pelabuhan di Indonesia bagian timur
misalnya,― ucapnya.
Infrastruktur transportasi mendapatkan prioritas penawaran karena program tersebut sesuai
dengan program pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi massal dan
jaringan logistik nasional. Salah satu yang ditawarkan adalah program-program Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
“MP3EI itu Rp4.000 triliun nilainya sampai tahun 2025, dimana Rp2000 triliun-nya kira-kira untuk
infrastruktur,―ungkap Hediyanto.
page 1 / 2
Sementara itu Wakil Deputi Kementerian Konstruksi, Keteknikan dan Industri Real Estate Jepang,
Koichi Yoshida mengatakan hubungan kerja sama ekonomi dan konstruksi Indonesia-Jepang
sudah berlangsung lama dan dipandang saling menguntungkan. Berbicara mengenai konstruksi
Indonesia, Dia mengatakan negaranya sangat tertarik untuk terus berinvestasi.
“ Pertumbuhan ekonomi yang yang sangat tinggi, negara besar dan penduduk yang besar
merupakan sebagai pasar yang sangat menarik,―sebut Koichi.
Selain itu kondisi geologis yang mirip seperti negara kepulauan dan rentan gempa akibat
keberadaan pegunungan merapi membuat Jepang yakin teknologi yang mereka miliki akan sesuai
untuk diaplikasikan di Indonesia. (rnd)
Pusat Komunikasi Publik
211113
page 2 / 2
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download