9 PENDAHULUAN Latar Belakang Ternak

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ternak merupakan salah satu aspek penting dalam pemenuhan kebutuhan
manusia, terutama digunakan sebagai sumber protein hewani. Pakan merupakan
salah satu penentu keberhasilan dalam manajemen dan pembangunan peternakan
karena mengambil bagian terbesar dari total biaya produksi (70%). Pakan yang baik
adalah pakan yang mampu memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan dan
produktivitas ternak. Bila dilihat dari segi proteinnya, maka ransum yang hanya
disusun berdasarkan kadar protein saja menjadi kurang akurat. Hal ini dapat dilihat
dari ransum yang berbeda namun mengandung kadar energi dan protein yang sama,
sering kali menghasilkan tingkat produktivitas yang berbeda-beda. Ransum dengan
kadar protein yang sama bisa jadi memiliki tingkat fermentabilitas, ketahanan protein
terhadap degradasi rumen, kecernaan protein oleh enzim pencernaan pasca rumen
dan sintesis protein mikroba yang berbeda-beda (Puastuti, 2005). Oleh karena itu
kadar protein ransum yang tinggi tidak dapat menjamin bahwa ransum tersebut
berkualitas baik.
Pemanfaatan limbah pertanian khususnya jerami padi memiliki potensi yang
cukup besar sebagai sumber pakan ternak ruminansia karena ketersediaannya cukup
berlimpah dan berkesinambungan, terutama di Indonesia. Faktor pembatas jerami
padi, yaitu rendahnya kandungan nutrien esensial seperti protein, energi, mineral dan
vitamin serta kecernaannya rendah. Protein kasar yang terkandung di jerami padi
tergolong rendah, yaitu sebesar 7.72% (Selly, 1994), sehingga pemanfaatan jerami
padi dalam ransum harus diimbangi dengan penambahan pakan berkualitas yang
pada umumnya berupa konsentrat. Bahan pakan sumber protein pada umumnya
relatif sulit pengadaannya dan mahal, sehingga ketersediaannya menjadi kendala.
Oleh karena itu, perlu adanya kajian mengenai sumber daya pakan yang berpotensi
menjadi sumber protein alternatif.
Tanaman murbei mempunyai potensi sebagai pengganti konsentrat karena
memiliki kandungan nutrien yang lengkap dengan protein kasar sebear 22-23%
(Datta et al., 2002). Sedangkan Menurut Machii et al. (2000) kandungan protein
kasar daun murbei sebesar 20.4% merupakan salah satu indikator bahwa daun
murbei memiliki kualitas yang baik sebagai bahan pakan sumber protein. Daya
9
adaptasi tumbuh tanaman murbei pada berbagai kondisi serta potensi produksi
tergolong tinggi, mencapai 22 ton BK/ha/tahun. Potensi produksi tersebut lebih
tinggi dibandingkan dengan leguminosa lain seperti gamal (Gliricidia sepium)
dengan potensi produksi sebesar 7-9 ton BK/ha/tahun (Horne et al., 1994), sehingga
diperkirakan penggantian konsentrat dengan daun murbei dapat meningkatkan
efisiensi produksi dan efisiensi ekonomi, serta menjadi alternatif pakan komplit yang
murah, berkualitas, mudah disediakan serta dapat meningkatkan produktivitas ternak.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas protein daun
murbei sebagai pengganti konsentrat bila dikombinasikan dengan jerami padi.
10
Download